Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya-lah

klipping yang berjudul KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA ini dapat terselesaikan. Klipping yang kami buat ini bertujuan untuk memenuhi tugas awal semester pada mata pelajaran Elektroika. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guru Elektronika yang telah membimbing kami dalam pembuatan klipping. Dalam pembuatan klipping ini, kami menyadari masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan klipping ini. Mudah-mudahan klipping ini dapat bermanfaat bagi penggunanya.

KOMPONEN KOMPONEN ELEKTRONIKA LOUDSPEAKER/SPEAKER

Loudspeaker atau pengeras suara adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio ( suara ) yang dapat didengar manusia dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput. Loudspeaker terdiri dari beberapa bagian, yaitu : a. terminal masukan b. konus ( kertas membran ) c. kumparan suara ( spoel bicara ) d. magnet e. rangka yang terbuat dari benda logam Macam macam loudspeaker antara lain : a. Full range yaitu loudspeaker yang memiliki kemampuan untuk mengeluarkan nada-nada dari frekuensi yang rendah sampai yang tertinggi. b. Woofer yaitu loudspeaker yang khusus untuk mengeluarkan nada-nada dengan frekuensi rendah. c. Midrange atau middle range yaitu loudspeaker yang khusus untuk mengeluarkan nada-nada frekuensi menengah. d. Tweeter yaitu loudspeaker yang khusus untuk mengeluarkan nada-nada frekuensi tinggi.

KONDENSATOR

1. Pengertian Kapasitor
Kondensator menyimpan (Capasitor) di adalah suatu alat yang dengan dapat cara

energi

dalam

medan

listrik,

mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador. Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika. Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor). Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada Kini masyarakat yang lebih sering hanya menyebutkannya. kebiasaan orang tersebut

menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau

lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C). Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (F), jadi 1 F = 9 x 105 cm. Satuan-satuan adalah: 1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad) 1 F = 1.000.000 pF (piko Farad) 1 F = 1.000 nF (nano Farad) 1 nF = 1.000 pF (piko Farad) 1 pF = 1.000 F (mikro-mikro Farad) sentimeter persegi (cm) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan

Adapun cara memperluas kapasitor atau kondensator dengan jalan: a. b. c. Menyusunnya berlapis-lapis. Memperluas permukaan variabel. Memakai bahan dengan daya tembus besar.

Wujud Dan Macam Kondensator


Berdasarkan kegunaannya kondensator kita bagi dalam: 1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah) 2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco) 3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah) Kondensator menyimpan (Capasitor) di adalah suatu alat yang dengan dapat cara

energi

dalam

medan

listrik,

mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh

Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador. Satuan-satuan adalah: 1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad) 1 F = 1.000.000 pF (piko Farad) 1 F = 1.000 nF (nano Farad) 1 nF = 1.000 pF (piko Farad) 1 pF = 1.000 F (mikro-mikro Farad). Beberapa fungsi kondensator yaitu : a. Membangkitkan getaran dengan frekuensi tertentu. b. Menyaring ( filter ) pada sirkit arus data ( DC ). c. Mengkopel atau menghubungkan sirkuit dengan sirkuit lainnya. POTENSIOMETER sentimeter persegi (cm) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan

Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan yang dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (satu terminal tetap dan satu terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat.

Potensiometer

linier

mempunyap

unsur

resistif

dengan

penampang konstan, menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal proporsional dengan jarak antara keduanya.. dari Potensiometer antara potensiometer, linier digunakan sumbu jika relasi rasio yang proporsional pembagian diinginkan putaran dengan

misalnya

pengendali

digunakan untuk menyetel titik pusat layar osiloskop. Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio, terutama sebagai pengendali volume. Beberapa fungsi potensiometer adalah sebagai berikut : a. Biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. b. Digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio). c. Sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. TRANSISTOR Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya. Transistor terdiri dari 3 elektroda, yaitu : a. Emitor, berfungsi sebagai penyuplai muatan (memasukkan elektron-elektron ke dalam transistor). b. Basis, berfungsi sebagai pengatur gerakan-gerakan elektron. c. Kolektor, berfungsi sebagai pengumpul, pembawa muatan dan menyalurkannya keluar transistor. Fungsi transistor diantaranya adalah : a. Sebagai penguat arus, penguat tegangan, penguat daya, dan penguat getaran. b. Sebagai osilator (pembangkit getaran listrik) dan pencampur getaran listrik ( mixer ). c. Sebagai saklar elektronik.

Cara Kerja Transistor


Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda. Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.

Jenis-Jenis Transistor

PNP

P-channel

NPN

N-channel

Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:

Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.

Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan

Tinggi, dan lain-lain RESISTOR

1. Pengertian Resistor
Sebuah penghambat, resistor adalah sering suatu disebut komponen werstan, tahanan yang atau dapat

elektronik

menghambat gerak lajunya arus listrik. Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor adalah Ohm, yang menemukan adalah George Ohm (17871854), seorang ahli fisika bangsa Jerman. Tahanan bagian dalam ini dinamai konduktansi. Satuan konduktansi ditulis dengan kebalikan dari Ohm yaitu mho. Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau hambatan listrik. Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan 1 Ohm apabila resistor tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 Volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 ampere, atau sama dengan sebanyak 6.241506 1018 elektron per detik mengalir menghadap arah yang berlawanan dari arus.

Hubungan hukum Ohm:

antara

hambatan,

tegangan,

dan arus,

dapat

disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai

di mana V adalah beda potensial antara kedua ujung benda penghambat, I adalah besar arus yang melalui benda penghambat, dan R adalah besarnya hambatan benda penghambat tersebut.

2. Pembagian Resistor
Berdasarkan penggunaanya, resistor dapat dibagi: Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat biasanya berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini dibuat dari nikelin atau karbon. Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat dapat kita berubah-ubah dengan jalan menggeser atau tersebut. Sehingga nilai resistor sesuai ini kita Trimpot pada dengan bagi kebutuhan. menjadi papan dua, (Trimmer tetapkan jenis memutar toggle pada alat Berdasarkan

Potensiometer, rheostat dan

Potensiometer) yang biasanya menempel rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).

Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah Sedangkan PTS (Positife kecil bila terkena suhu panas.

Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin. LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila semakin besar, sedangkan cahaya gelap nilai tahanannya

cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.

Penentuan Nilai Tahanan Resistor


Gelang Warna Pada Resistor biasanya memiliki 4 gelang warna, gelang pertama dan kedua menunjukkan angka, gelang ketiga adalah faktor kelipatan, sedangkan gelang ke empat menunjukkan toleransi hambatan. Pertengahan tahun 2006, perkembangan pada komponen Resistor terjadi pada jumlah gelang warna. Dengan komposisi: Gelang Pertama (Angka Pertama), Gelang Kedua (Angka Kedua), Gelang Ketiga (Angka Ketiga), Gelang Keempat (Multiplier) dan Gelang Kelima (Toleransi). Berikut Gelang warna dimulai dari warna Hitam, Coklat, Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Ungu (violet), Abu-abu dan Putih. Sedangkan untuk gelang toleransi hambatan adalah: Coklat 1%, Merah 2%, Hijau 0,5%, Biru 0,25%, Ungu 0,1%, Emas 5% dan Perak 10%. Kebanyakan gelang toleransi yang dipakai oleh umum adalah warna Emas, Perak dan Coklat. Pita ketiga Pita keempat Pita kelima (pengali) (toleransi) (koefisien suhu) 100

Warna Pita pertama Pita kedua Hitam 0 0

Cokelat Merah Oranye Kuning Hijau Biru Ungu Abu-abu Putih Emas Perak Kosong

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 2 3 4 5 6 8 9

101 102 103 104 105 106 107 108 109 10-1 10-2

1% (F) 2% (G)

100 ppm 50 ppm 15 ppm 25 ppm

0.5% (D) 0.25% (C) 0.1% (B) 0.05% (A) 5% (J) 10% (K) 20% (M)

3. Simbol Resistor
Simbol resistor (AS dan Jepang)

Resistor

Varibel Resistor

Simbol resistor (Eropa, IEC)

Resistor

Varibel Resistor

Anda mungkin juga menyukai