Anda di halaman 1dari 4

Prosedur percobaan Pengujian sifat fisik air liur dilakukan dengan ditentukan suhunya, berat jenis, pH, dan

sifat kebasaanya. Air liur dikumpulkan dalam gelas piala lalu saring dengan glass wool. Suhu air liur ditentukan dengan dicelupkan termometer ke dalam gelas piala. Berat jenis air liur ditentukan dengan ditimbang piknometer kosong kemudian ditimbang kembali piknometer yang berisi air liur. Setelah itu ditentukan bobot air liur dan dihitung densitasnya. Uji kebasaan air liur dilakukan dengan diteteskan indicator fenolftalein dan metil orange ke dalam air liur kemudian dilihat perubahan warnanya. Pengamatan susunan air liur dilakukan dengan beberapa uji yaitu uji Biuret, uji Millon, uji Molisch, uji klorida, uji sulfat, uji fosfat, dan uji Musin. Uji Biuret dilakukan dengan dicampurkan 1 ml air liur dan beberapa tetes pereaksi Biuret sampai berwarna violet. Uji Millon dilakukan dengan dicampurkan 1 ml air liur dan 2 tetes pereaksi Millon setelah itu dipanaskan. Uji Molisch dilakukan dengan dicampurkan 2 ml air liur dengan 2 tetes pereaksi Molisch dan 1,5 ml H2SO4. Uji klorida dilakukan dengan dicampurkan 1 ml air liur dengan 1 ml AgNO 3 dan 1 ml HNO3 10 %. Uji sulfat dilakukan dengan dicampurkan 1 ml air liur, 1 ml BaCl2 dan 1 ml HCl 10%. Uji fosfat dilaukan dengan dicampurkan 1 ml air liur, 1 ml urea dan 1 mlm ferosulfat. Uji musin dilakukan dengan dicampurkan 2 ml air liur dan 1 ml CH3COOH encer. Pengujian pengaruh suhu pada aktivitas air liur dilakukan dengan disediakan empat tabung reaksi dan masing-masing diisi dengan 2 ml air liur dan 2 ml akuades. Larutan dikocok dengan baik. Tabuung 1 diletakkan pada penangas es yang bersuhu 100C, tabung 2 pada suhu kamar, tabung 3 pada penangas air bersuhu 370C, dan tabung 4 pada penangas air bersuhu 800C selama 15 menit. Setelah itu ditambahkan 2 ml larutan kanji 1% pada masing-masing tabung. Larutan dikocok dengan baik dan diletakkan pada masing-masing kondisi suhu selama 10 menit. Isi tabung diuji dengan pereaksi yodium dan Benedict. Pengujian pH pada aktivitas amilase air liur dilakukan dengan disediakan empat tabung reaksi dan masing-masing diisi dengan 2 ml HCl, 2 ml asam asetat, 2

ml akuades, dan 2 ml Na-karbonat 0,1%. Masing-masing nilai pH dari setiap tabung ialah 1,5,7, dan 9. Pada setiap tabung ditambahkan 2 ml larutan kanji 1% dan 2 ml air liur. Larutan dikocok dengan baik dan diletakkan pada penangas air 370C selama 15 menit. Isi tabung diuji dengan pereaksi yodium dan Benedict. Pengujian hidrolisis pati matang oleh amylase air liur dilakukan dengan ditambahkan 0,2 ml air liur pada tabung yang berisi larutan kanji 1% dan dikocok. Kemudian disimpan pada suhu 370C. Setiap selang waktu 1 menit lalu dipindahkan 1 tetes ke papan porselen (papan uji) dan diteteskan pereaksi yodium. Setelah itu dicatat menit timbulnya warna biru, warna kecoklatan, dan tidak memperlihatkan perubahan warna lagi. Pengujian dihentikan ketika sudah tercapai titik akromatik. Sisa larutan diuji dengan pereaksi iod. Pengujian hidrolisis pati mentah oleh amilase air liur dilakukan dengan dimasukkan sedikit tepung pati ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 ml akuades lalu dikocok. Lalu ditambahkan 10 tetes air liur dan simpan pada temperature 370C selama 20 menit. Setiap selang waktu 5 menit lalu dipindahkan 1 tetes ke papan porselen (papan uji) dan diteteskan pereaksi yodium Pengujian temperatur optimum terhadap aktivitas papain dilakukan dengan disediakan empat tabung reaksi dan masing-masing diisi dengan 3 ml larutan ekstrak papain 1%. Tabung pertama disimpan pada gelas piala yang berisi es, tabung kedua dibiarkan pada temperature kamar, tabung ketiga pada penangas air 370C dan tabung keempat pada penangas air 750C. Setelah beberapa menit, ukur temperatur isi tabung dan dicatat. Kemudian ditambahkan sedikit fibrin sama banyak ke dalam masingmasing tabung dan diaduk hati-hati. Ta

Data dan Hasil Pengamatan Tabel 1 Data hasil sifat-sifat fisik air liur Indikator Suhu (oC) Berat jenis pH Fenolftalin (PP) Metil Orange Pengamatan 29 oC 0.9084 g/mL 8 Basa Basa Perubahan warna

Merah muda Orange

Tabel 2 Data hasil pengamatan susunan air liur Uji Klorida Sulfat Fosfat Biuret Millon Molisch Musin Hasil uji + Pengamatan Endapan putih Tidak terbentuk endapan putih Kuning Tidak berwarna Tidak berwarna Cincin warna hijau Tidak berwarna

Tabel 3 Pengamatan suhu terhadap aktivitas amilase air liur Perlakuan suhu 10 oC Suhu kamar 37 oC 80 oC Tabel 4 Pengamatan pengaruh pH terhadap aktivitas amilase air liur Penambahan larutan HCl Asam asetat Akuades pH 1.0 5.0 7.0 Uji yodium Uji Benedict Uji yodium Hasil warna pengamatan Uji Benedict Hasil warna pengamatan

Na-karbonat

9.0

Tabel 5 Pengamatan uji iod hidrolisis pati matang oleh amilase air liur Waktu (menit) 1-3 4 5-12 13-20 21-30 31-32 33 Hasil ++++ ++ ++ +++ + + Perubahan warna Biru pekat Coklat Hijau kecoklatan Biru pudar Hijau muda Kuning kehijauan Kuning

Tabel 6 Pengamatan uji iod hidrolisis pati mentah oleh amilase air liur Waktu (menit) 5 10 15 20 Hasil ++ + Perubahan warna Kuning kehitaman Kuning pucat Kuning kebiruan Kuning

Anda mungkin juga menyukai