Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN ELEKTRONIK (E-COMMERCE)

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Teknik Informatika Semester I Kelas Karyawan di Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Disusun oleh: Yuda Isparela Denny Yohanes Henry Yulianto Arif Zaelani NPM NPM NPM NPM : 11111001 : 11111008 : 11111036 : 11111095

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA 2011

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Atas karunia-Nya makalah ini dapat selesai meskipun masih jauh dari sempurna. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pembimbing sekaligus dosen mata kuliah Pengantar Teknik Informasi yang telah memberikan motivasi dalam bentuk sharing informasi dan pengalaman sebagai bahan penunjang penyusunan makalah yang kami beri judul Teknologi Informasi dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce) .

Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi di era globalisasi memacu terciptanya beragam hal baru yang lahir untuk memudahkan kegiatan manusia. Komputer dan jaringan Internet misalnya, melalui internet berbagai keperluan dapat kita temukan termasuk hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan, ekonomi, seni, budaya, bisnis dan bidang-bidang lain yang terus berkembang. Salah satu contohnya adalah E-Commerce yang lahir untuk membantu kegiatan dan kebutuhan manusia sebagai konsekuensi majunya teknologi informasi.

Kami menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran positif dari siapapun yang membaca makalah ini dengan tujuan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga makalah yang berjudul Teknologi Informasi dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce) dapat memberikan sedikit sumbangan informasi positif bagi para pembaca khususnya para mahasiswa yang sedang mempelajari bidang E-Commerce dan Bisnis Online.

DAFTAR ISI
NO KONTEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II SEJARAH PERDAGANGAN ELEKTRONIK (E-COMMERCE) BAB III PENGERTIAN E-COMMERCE 3.1 Definisi E-Commerce Dilihat Dari Beberapa Sudut Pandang 3.2 Karakteristik E-Commerce 3.3 Klasifikasi E-Commerce 3.4 Keuntungan Dan Kerugian E-Commerce 3.5 Pasar Konvensional Vs E-Commerce BAB IV IMPLEMENTASI E-COMMERCE DALAM ONLINE SHOPPING 4.1 Pengertian Online Shopping A. Perkembangan Online Shopping Di Indonesia B. Media Belanja Online C. Cara Belanja Online D. Alat Transaksi Online 1. Internet Banking 2. Paypal 3. Kartu Kredit 4. Western Union E. Keuntungan Belanja Online F. Kelemahan Belanja Online BAB V CARA KERJA E-COMMERCE 5.1 Tiga Elemen E-Commerce 5.2 Alur Proses Pembayaran 5.3 Standar Teknologi E-Commerce 1. Elektronic Data Interchange (EDI) 2. Open Buying On The Internet (OBI) 3. Open Trading Protokol (OTP) 4. Open Profiling Standar (OPS) 5. Secure Socket Layer (SSL) 6. Secure Electronic Transaction (SET) 7. Truste KESIMPULAN PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
ii

HAL
i ii 1 3 5 5 6 7 8 9 10 10 10 11 11 12 12 12 12 13 14 14 15 16 19 20 20 20 20 20 21 21 21 22 24 25

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

BAB I PENDAHULUAN
Perdagangan Elektronik (Electronic Commerce) atau biasa disebut dengan istilah E-Commerce semakin ramai diperbincangkan termasuk di Indonesia sebagai salah satu negara pengguna nternet yang cukup banyak yang mengakibatkan perkembangan bisnis melalui internet semakin diminati. Hal ini karena didikung oleh perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat.

Sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Melalui E-Commerce, untuk pertama kalinya seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama agar dapat bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.

Berbagai seminar dan kajian bertemakan E-Commerce diselenggarakan di kampus-kampus sampai hotel berbintang dengan tujuan untuk lebih memahami penerapan dan manfaat E-Commerce agar dapat membantu kegiatan manusia sehari-hari dalam segala bidang khususnya bidang usaha yang sudah mulai mengiplementasikan transaksi online.

Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat paperless melalui Elektronic Data Interchange (EDI), E-mail, dan teknologi informasi lainnya yang juga berbasis jaringan. Popularitas E-Commerce ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu 1. Faktor pasar dan ekonomi, diantara kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar,

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

2. Faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik, 3. Faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi

E-Commerce dapat dipahami sebagai kegiatan transaksi perdagangan berupa barang dan jasa melalui media elektronik yang memberikan kemudahan didalam kegiatan bertransaksi konsumen di internet. Oleh karena itu keunggulan E-Commerce yang terletak pada efisiensi dan kemudahannya harus dapat dimanfaatkan secara maksimal. Untuk merealisasikan hal ini tentu para pelaku bisnis harus memahami sekaligus mencoba mengaplikasikan E-Commerce dalam dunia usaha yang digelutinya.

Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, maka persaingan yang sebenarnya adalah terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk meningkatkan sebuah bisnis. Dengan aplikasi E-Commerce , hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship).

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

BAB II SEJARAH PERDAGANGAN ELEKTRONIK (E-COMMERCE)


Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer (EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga keungan, dan beberapa perusahaan kecil. Kemudian muncuk Electronik Data Interchange (EDI), yang berkembang dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lain, Jumlah perusahaan yang ikut serta menjadi besar, mulai dari lembaga keuangan sampai perusahaan manufaktur, layanan dsb. Aplikasi lain kemudian muncul, memiliki jangkauan dari perdagangan saham hingga sistem reservasi perjalanan, aplikasi ini disebut aplikasi telekomunikasi. Perdagangan Elektronik (E-Commerce) mungkin sebuah konsep yang relatif baru dibandingkan dengan fenomena lain. Tentu saja konsep perdagangan internasional telah ada untuk waktu yang lama dan orang-orang telah terlibat dalam pertukaran yang baik dan jasa dalam bentuk impor/ ekspor dan sumber global dalam bentuk lain sejak kembali panjang. Arti sebenarnya E-Commerce telah ada jauh sebelum penggunaan evolusi dan teknologi komputer. Hal ini karena teknologi elektronik telah ada sebelum munculnya komputer dan telah menjadi fenomena perdagangan internasional dalam berbagai bentuk seperti impor/ ekspor.

E-Commerce telah ada selama berabad-abad, tetapi mulai muncul awal tahun 1984 ketika pertukaran data elektronik diciptakan untuk membantu perusahaan melaksanakan transaksi.

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

Dengan adanya komersial internet di awal tahun 1990-an maka muncul istilah Electronic Commerce. Alasan bagi pesatnya perkembangan teknologi tersebut karena perkembangan jaringan, software, meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

BAB III PENGERTIAN E-COMMERCE


E-Commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-Commerce juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver .

E-Commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).

Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet.

3.1 Definisi E-Commerce Dilihat Dari Beberapa Sudut Pandang 1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya. 2. Proses bisnis, E-Commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan. 3. Layanan E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan. 4. Online, E-Commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya. (Kalakota dan Whinston)

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial.

Kemudian di website E-Commerce Net, E-Commerce didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui internet. Seluruh komponen yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan di sini, seperti customer service, produk yang tersedia, cara pembayaran, jaminan atas produk yang dijual, cara promosi dan sebagainya.

Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual, barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang digunakan (dalam hal ini adalah internet).

3.2. Karakteristik E-Commerce Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi E-Commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu : 1. Transaksi Tanpa Batas Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

2. Transaksi Anonim Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.

3. Produk Digital dan Non Digital Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.

4. Produk Barang Tak Berwujud Banyak perusahaan yang bergerak di bidang E-commerce dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.

3.3 Klasifikasi E-Commerce 1. Business to Business (B2B) E-Commerce tipe ini meliputi transaksi antar organisasi yang dilakukan di Electronic market. 2. Business to Costumer (B2C) Merupakan transaksi eceran dengan pembeli perorangan. 3. Customer to Customer (C2C) Konsumen menjual secara langsung ke konsumen lain. Atau mengiklankan jasa pribadi di Internet. 4. Customer to Business (C2B) Perseorangan yang menjual produk/layanan ke organisasi, perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dan menyepakati suatu transaksi.

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

5. Nonbusiness E-commerce Lembaga non bisnis seperti akademis, organisasi, orgasnisasi keagamaan, organisasi sosial dan lembaga pemerintahan yang menggunakan berbagai tipe E-Commerce untuk mengurangi biaya guna meningkatkan operasi dan layanan publik 6. Intrabusiness (organiszational) E-commerce Yang termasuk kategori ini adalah semua aktivitas intern organisasi, biasanya dijalankan di internet yang melibatkan pertukaran barang, jasa/informasi.

3.4 Keuntungan dan Kerugian E-Commerce A. Keuntungan a. Bagi Perusahaan, memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jeringan mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata lain mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan pendapatan. b. Bagi Consumen, efektif, aman secara fisik dan flexible c. Bagi Masyarakat Umum, mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM

B. Kerugian a. Meningkatkan Individualisme, pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi dan mendapatan barang/jasa yang diperlukan tanpa bertemu dengan siapapun. b. Terkadang Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata.

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

c. Tidak manusiawi, sering sekali seseorang pergi ke toko & MALL tidak sekedar
ingin memuaskan kebutuhannya akan barang/ jasa tertentu, akan tetapi bisa juga untuk refreshing, ketemu teman dan keluarga dan sebagainya.

3.5 Pasar Konvensional VS E-Commerce SIKLUS PENJUALAN


Mencari informasi barang/jasa yang diperlukan Memerikasa harga Memeriksa ketersediaan barang & harganya Melakukan pemesanan Mengirimkan pesanan Mengurutkan pesanan Memeriksa barang di gudang Menjadwalkan pengiriman Membuat INVOICE mengirimkan pesanan Konfirmasi pesanan Mengirim dan menerima INVOICE Jadwal Pembayaran Mengirim dan menerima bukti pembayaran

PASAR KONVESIONAL (Manggunakan Berbagai Media)


Majalah, katalog, surat kabar

E-COMMERCE (Menggunakan Internet)


Situs WEB

Katalog tercetak Telepon, faksimili

Katalog ON-LINE Situs WEB

Surat, faksimili Surat, faksimili Manual Bentuk tercetak, telepon, faksimili Bentuk tercetak Bentuk tercetak pengirim

e-mail e-mail, halaman WEB Basisdata Basisdata, halaman WEB e-mail, basisdata Basisdata pengirim

Surat, telepon, faksimili Surat

e-mail e-mail, EDI (Electronic Data Interchange) Basisdata, EDI e-mail, EDI

Bentuk tercetak Surat

Tabel 1. Perbandingan Pasar Konvensional dan E-Commerce

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

10

BAB IV IMPLEMENTASI E-COMMERCE DALAM ONLINE SHOPPING


4.1 Pengertian Online Shopping Online Shopping (belanja daring/ belanja online) adalah kegiatan pembelian barang atau jasa melalui media Internet. Melalui internet seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang hendak ia beli melalui web yang dipromosikan oleh penjual.

Kegiatan Online Shopping ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka langsung, melainkan dilakukan terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui media notebook, komputer, ataupun handphone yang terhubung dengan jaringan internet.

Online Shopping adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik (E-Commerce) yang digunakan untuk kegiatan transaksi penjual ke penjual ataupun penjual ke konsumen. A. Perkembangan Online Shopping di Indonesia Online Shopping di Indonesia semakin hari semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan tidak hanya dimonopoli oleh belanja barang, namun juga layanan jasa seperti perbankan yang memperkenalkan teknik e-banking. Melalui teknik ebanking pelanggan dapat melakukan kegiatan seperti transfer uang, membayar tagihan listrik, air, telepon, Internet, pembelian pulsa, pembayaran uang kuliah dan lain sebagainya.

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

11

B. Media Belanja Online 1. Blog 2. Situs web 3. Situs Jejaring Sosial

Electronic shopping mall menggunakan web sites untuk menjajakan produk dan servis. Para penjual produk dan servis membuat sebuah storefront yang menyediakan katalog produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan window shopping. Bedanya, (calon) pembeli dapat melakukan shopping ini kapan saja dan darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko. Contoh penggunaan web site untuk menjajakan produk dan servis antara lain:

1. Amazon http://www.amazon.com Amazon merupakan toko buku virtual yang menjual buku melalui web sitenya. Kesuksesan Amazon yang luar biasa menyebabkan toko buku lain harus melakukan hal yang sama. 2. eBay http://www.ebay.com, merupakan tempat lelang on-line. 3. NetMarket http://www.netmarket.com,

C. Cara Belanja Online Online Shopping dapat dilakukan dengan cara mengakses web yang dituju kemudian pembeli dapat mengklik barang yang diinginkan. Selanjutnya pembeli akan dibawa kepada halaman tata cara pembayaran yang disepakati dan kemudian setelah nominal uang ditransfer, maka penjual akan mengirim barang melalui jasa pengiriman.

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

12

Dewasa ini, tata cara belanja online dapat dilakukan semakin mudah. Ketika pembeli tertarik dengan barang yang dituju, ia cukup melakukan panggilan telepon dengan sang penjual ataupun mengetikkan sms sesuai aturan. Setelah pesan diterima, pembeli biasanya diharuskan mentransfer sejumlah uang ke rekening penjual dan barang yang dibeli pun akan dikirim baik melalui kurir (jika wilayah pengiriman masih cukup dekat) ataupun melalui jasa pos. Pembayaran dapat dilakukan baik menggunakan kartu debit, kartu kredit, PayPal, atau melalui cek.

D. Alat Transaksi Online 1. Internet Banking Kegiatan perbankan yang dilakukan secara online tanpa harus pergi ke Bank yang bersangkutan. Dengan Internet Banking perusahaan akan lebih cepat melakukan transaki dan lebih mudah melakukan pemeriksaan dana kapanpun dan dari manapun selama ada jaringan internet.

2. Paypal Merupakan salah satu alat pembayaran di internet yang paling cepat dan paling aman. Meskipun belum mendukung mata uang Rupiah tetapi dana yang terkumpul di Paypal dapat dicairkan ke dalam seluruh mata uang di dunia melalui Bank Lokal masing-masing negara.

Perusahaan yang menggunakan Paypal akan lebih mudah dan lebih cepat melakukan transaksi termasuk pembayaran dari produk yang terjual atau membeli bahan baku untuk sebuah produk.

3. Kartu Kredit Kartu yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan pengelola kartu kredit yang memberikan hak kepada orang yang memenuhi persyaratan

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

13

tertentu yang namanya tertera dalam kartu untuk menggunakannya sebagai alat pembayaran secara kredit atas perolehan barang atau jasa, atau untuk menarik uang tunai dalam batas kredit sebagaimana telah ditentukan oleh bank atau perusahaan pengelola kartu kredit.

4. Western Union Western Union adalah jasa pengiriman uang antar kota di dalam suatu negara atau antar negara di dunia secara cepat (real time online ). Jutaan orang di dunia menggunakan jasa Western Union untuk mengirimkan atau menerima uang karena sudah terbukti aman, mudah dan terpercaya.

Keunggulan Western Union a. Pengiriman uang sangat cepat, dalam hitungan detik uang yang dikirim sudah bisa di ambil oleh penerima uang yang di maksud. b. Tersebar di lebih 200 negara di dunia dengan lebih dari 334.000 agen. c. Tidak perlu memiliki rekening bank ataupun berdomisili di suatu tempat. d. Aman karena memiliki sistem yang aman. e. Biaya pengiriman uang yang relatif murah. f. Umumnya yang di kenakan biaya adalah hanya si pengirim uang sedangkan si penerima uang hanya di kenakan biaya untuk mengganti materai. g. Tidak ada nilai minimum terhadap uang yang di kirimkan.
h. Uang yang dikirim dapat langsung dikonversi ke dalam mata uang

tertentu

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

14

E. Keuntungan Belanja Online 1. Pembeli tidak perlu mengunjungi tempat penjualan baik itu toko, butik, mall, dan lain sebagainya. Pembeli cukup klik ke web yang dituju dan memilih barang yang dikehendaki 2. Pemilihan barang bisa dilakukan dari rumah atau kantor sehingga pembelian bisa dilakukan berjam-jam tanpa harus keluar rumah 3. Penjual dapat menekan ongkos pembukaan toko karena melalui belanja online, penjual cukup memasarkan produknya melalui Internet F. Kelemahan Belanja Online 1. Kualitas barang yang diinginkan terkadang berbeda dengan yang tercantum di website. 2. Rentan aksi penipuan dimana banyak kasus ketika pembeli telah mengirim sejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim 3. Marak aksi spamming karena setelah pembeli melakukan registrasi, penjual cenderung selalu mengirimkan katalog online melalui email pembeli dan hal ini cukup mengganggu privacy

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

15

BAB V CARA KERJA E-COMMERCE


Ada dua hal utama yang biasa dilakukan oleh konsumen (Customers) di dunia maya (arena transaksi yang terbentuk karena adanya jaringan internet). Pertama adalah melihat produk-produk atau jasa-jasa yang diiklankan oleh perusahaan terkait melalui website-nya (Online Ads). Kedua adalah mencari data atau informasi tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi bisnis atau dagang (jual beli) yang akan dilakukan.

Jika tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan, konsumen dapat melakukan transaksi perdagangan dengan dua cara. Cara pertama adalah secara konvensional (Standard Orders) seperti yang selama ini dilakukan, baik melalui telepon, faks, atau langsung datang ke tempat penjualan produk atau jasa terkait. Cara kedua adalah melakukan pemesanan secara elektronik (Online Orders), yaitu dengan menggunakan perangkat komputer yang dapat ditemukan dimana saja (rumah, sekolah, tempat kerja, warnet, dsb.).

Berdasarkan pesanan tersebut, penjual produk atau jasa akan mendistribusikan barangnya kepada konsumen melalui dua jalur (Distribution). Bagi perusahaan yang melibatkan barang secara fisik, perusahaan akan mengirimkannya melalui kurir ke tempat pemesan berada. Yang menarik adalah jalur kedua, dimana disediakan bagi produk atau jasa yang dapat digitisasi (diubah menjadi sinyal digital). Produk-produk yang berbentuk semacam teks, gambar, video, dan audio secara fisik tidak perlu lagi dikirimkan, namun dapat disampaikan melalui jalur internet. Contohnya adalah electronic newspapers, digital library, virtual school, dan lain sebagainya.

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

16

Selanjutnya, melalui internet dapat dilakukan pula aktivitas pasca pembelian, yaitu pelayanan purna jual (Electronic Customer Support). Proses ini dapat dilakukan melalui jalur konvensional, seperti telepon, ataupun jalur internet, seperti email, tele conference, chatting, dan lain-lain. Diharapkan dari interaksi tersebut di atas, konsumen dapat datang kembali dan melakukan pembelian produk atau jasa di kemudian hari (Follow-On Sales).

Gambar 1. Skema Online Shoping

5.1 Tiga Elemen Dalam E-Commerce Secara strategis, ada tiga domain besar yang membentuk komunitas ECommerce, yaitu: proses, institusi, dan teknologi. Seperti telah dijelaskan di atas, proses yang terjadi di dalam perdagangan elektronik kurang lebih sama.

Elemen pertama adalah proses . Proses yang berkaitan dengan produk atau jasa fisik, biasanya akan melalui rantai nilai (value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Michael Porter: 1. Proses utama terdiri dari: inbound logistics, production, outbound logistics and distribution, sales and marketing, dan services; dan

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

17

2. Proses penunjang terdiri dari: procurement, firm infrastructure, dan technology. 3. Sementara proses yang melibatkan produk atau jasa digital, akan mengikuti rantai nilai virtual (virtual value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Indrajit Singha, yang meliputi rangkaian aktivitas: gathering, organizing, selecting, synthesizing, dan distributing. Sumber: David Kosiur, 1997

Elemen kedua adalah institusi . Salah satu prinsip yang dipegang dalam ECommerce adalah diterapkannya asas jejaring (inter-networking), dimana dikatakan bahwa untuk sukses, sebuah perusahaan E-Commerce harus bekerja sama dengan berbagai institusi-institusi yang ada (perusahaan tidak dapat berdiri sendiri). Sebuah perusahaan dotcom misalnya, dalam menjalankan prinsipprinsip perdagangan elektronik harus bekerja sama dengan pemasok (supplier), pemilik barang (merchant), penyedia jasa pembayaran (bank), bahkan konsumen (customers). Kerjasama yang dimaksud di sini akan mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang diinginkan dengan cara melakukannya secara otomatis (melibatkan teknologi komputer dan telekomunikasi).

Elemen ketiga adalah teknologi informasi . Pada akhirnya secara operasional, faktor infrastruktur teknologi akan sangat menentukan tingkat kinerja bisnis ECommerce yang diinginkan. Ada tiga jenis tulang punggung teknologi informasi yang biasa dipergunakan dalam konteks perdagangan elektronik: intranet, ekstranet, dan internet. Intranet merupakan infrastruktur teknologi informasi yang merupakan pengembangan dari teknologi lama semacam LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).

Prinsip dasar dari intranet adalah dihubungkannya setiap sumber daya manusia (manajemen, staf, dan karyawan) di dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya jalur komunikasi yang efisien (secara elektronis), diharapkan proses kolaborasi

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

18

dan kooperasi dapat dilakukan secara efektif, sehingga meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal pengambilan keputusan. Setelah sistem intranet terinstalasi dengan baik, infrastruktur berikut yang dapat dibangun adalah ekstranet.

Ekstranet tidak lebih dari penggabungan dua atau lebih intranet karena adanya hubungan kerja sama bisnis antara dua atau lebih lembaga. Contohnya adalah sebuah perusahaan yang membangun interface dengan sistem perusahaan rekanannya (pemasok, distributor, agen, dsb.). Format ekstranet inilah yang menjadi cikal bakal terjadinya tipe E-Commerce B-to-B (Business-to-Business).

Gambar 2. Tiga Elemen Dalam E-Commerce

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

19

5.2 Alur Proses Pembayaran 1. Konsumen memesan tempat dengan pedagang melalui sejumlah saluran penjualan: Web Site, Call Center, Retail, atau Broadband Wireless. 2. Authorize.Net mendeteksi pesanan telah ditempatkan, aman mengenkripsi dan meneruskan Permintaan Otorisasi ke Konsumen Kartu Kredit Penerbit untuk memverifikasi kartu kredit konsumen rekening dan ketersediaan dana. 3. Otorisasi (atau Tolak) Tanggapan dikembalikan melalui Authorize.Net ke Merchant. Round proses perjalanan ini rata-rata kurang dari 3 detik. 4. Setelah persetujuan, Merchant memenuhi perintah konsumen. 5. Authorize.Net mengirimkan permintaan penyelesaian ke Rekening Pedagang Provider. 6. Merchant Account Penyedia dana transaksi deposito ke Rekening Memeriksa Merchant.

Gambar 3. Diagram Proses Online Shoping

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

20

5.3 Standar Teknologi E-Commerce Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, E-Commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah: 1. Electronic Data Interchange (EDI) Dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam corporate web site.

2. Open Buying on the Internet (OBI) Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI http://www.openbuy.org didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.

3. Open Trading Protocol (OTP) OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

21

4. Open Profiling Standard (OPS) Sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.

5. Secure Socket Layer (SSL) Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.

6. Secure Electronic Transaction (SET) SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia.

7. Truste Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam E-Commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

22

KESIMPULAN
Kemajuan Teknologi Informasi, apapun bentuknya dapat memberi manfaat positif jika dikelola dengan cara positif dan untuk maksud yang positif pula. Penerapan Teknologi Informasi dalam sebuah bisnis antara lain dapat membatu:

1. Meringankan pekerjaan 2. Mempercepat proses kerja 3. Menghemat biaya 4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan 5. Meningkatkan kualitas produk 6. Meningkatkan Keamanan

Contoh Penerapan Teknologi Informasi dalam dunia bisnis adalah perdagangan elektronik (E-Commerce) dan Online Shopping merupakan salah satu bagian dari E-Commerce.

Usaha di dunia nyata dan dunia maya (melalui internet dan website) sebenarnya mempunyai kemiripan, namun ada pula perbedaan mendasar. Usaha di dunia nyata membutuhkan tempat usaha (kantor dan tempat produksi), di antaranya membutuhkan karyawan yang cukup banyak, aturan kerja yang cukup komplek, hal ini akan membutuhkan investasi yang cukup besar jika dibandingkan dengan usaha di dunia maya.

Pengembangan aplikasi E-Commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi.

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

23

Perangkat lunak aplikasi E-Commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

24

PENUTUP
Demikian materi makalah yang dapat kami paparkan mengenai Teknologi Informasi dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce) sebagai pokok pembahasan persentasi mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi . Masih banyak kekurangan yang perlu direvisi, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Kami sangat mengharapkan kritik dan saran positif kepada para pembaca untuk perbaikan pada kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Bandung, November 2011

Penulis

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

25

DAFTAR PUSTAKA
1. Wikipedia,Perdagangan Elektronika (E-Commerce), www.wikipedia.com diakse tanggal 01 November 2011 2. Hendra W. Saputro, E-commerce, Pilihan Wirausaha Modern, www. http://www.balebengong.net diakses tanggal 02 November 2011 3. Bali Orange Communication, Pengertian E-Commerce, www.baliorange.web.id diakses tanggal 02 November 2011 4. Wikipedia, Belanja Daring, www.id.wikipedia.org diakses tanggal 03 November 2011 5. Perkuliahan, Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi, www.fajriagusman.blogspot.com diakses tanggal 03 November 2011 6. Universitas Sebelas Maret, E-Commerce, www.uns.ac.id diakses tanggal 04 Novemver 2011 7. System dan Teknologi Informasi, Mekanisme ecommerce dalam dunia maya, www.yurindra.wordpress.com diakses tanggal 04 November 2011 8. Blogster, Mekanisme Electronic Commerce dalam Dunia Bisnis, www.blogster.com diakses tanggal 04 November 2011

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

26

Teknologi Informasi Dalam Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

Anda mungkin juga menyukai