Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tersusun laporan ini. Laporan ini tersusun atas bantuan dari instrukturinstruktur Polman Astra, sahabat serta teman-teman saya. Untuk itu saya ucapkan terimakasih atas bantuan

pembimbingan, penjelasan, maupun dorongan yang telah diberkan sehingga laporan ini dapat disusun dengan baik. Serta tidak lupa rasa sayang dan terima kasih yang ingin saya hanturkan kepada orang tua saya, yang telah banyak memberikan fasilitas, dorongan, kasih sayang dan perhatian yang tidak terhitung kepada saya. Tidak banyak yang dapat saya berikan kepada mereka kecuali rasa sayang, perhatian, kebanggaan serta kesuksesan saya. Dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, saya mengharapkan tegur, sapa atau kritik demi perbaikan yang akan datang. Akhirnya, saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Jakarta, 17 Sptember 2007 Penyusun

Cornelius Lefrand

BAB VII PENUTUP

Demikian laporan ini saya buat, jika terdapat kata-kata yang tidak sesuai mohon dimaafkan dan dikoreksi. Dan apabila didalam laporan ini masih banyak terdapat kesalahan atau pun kekurangan mohon diberitahu agar pada laporan saya yang akan datang dapat lebih baik dari laporan ini.

BAB 1 Mesin Bubut


Pengertian Mesin Bubut (turning) Proses bubut merupakan proses pengerjaan material dimana benda kerja dan alat pahat bergerak mendatar(searah meja/bed mesin),melintang atau membentuk sudut secara perlahan dan teratur baik secara otomatis atau pun manual. Pada proses pembubutan berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada benda kerja sehingga terjadi penyayatan. Penyayatan dapat dilakukan kearah kiri atau kanan,sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk silinder. Jika penyayatan dilakukan melintang maka akan menghasilkan bentuk alur, pemotongan atau permukaan yang disebut facing (membubut muka). Selain dapat dilakukan kearah samping dan kearah melintang, penyayatan dapat juga diarahkan miring dengan cara memutarkan eretan atas sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk konis/tirus. Penyayatan yang beralur dengan kecepatan dan putaran tertentu dapat menghasilkan alur yang teratur seperti membubut ulir. Penyayatan dapat dilakukan dari luar maupun dari dalam. Penyayatan yang dilakukan dari luar disebut membubut luar(outside turning), sedangkan penyayatan yang dilakukan dibagian dalam atau pada lubang disebut membubut dalam(inside turning). Bubut dalam berupa rongga, ulir dalam, lubang tembus, atau lubang tidak tembus. Gerakan utama mesin bubut:  Gerkan berputar benda kerja (putaran utama),disebut cutting motion  Gerakan pahat menyayat benda kerja disebut feed motion  Gerakan pahat maju sesuai dengan kedalaman pemakanan disebut adjusting motion

BAB II MESIN BUBUT DAN KONSTRUKSINYA

Mesin bubut termasuk mesin perkakas dengan gerak utama berputar. Ditinjau dari daya penggerak dan ukurannya, mesin bubut dikelompokkan menjadi: A. Jenis - jenis mesin bubut 1. Mesin Bubut Ringan Mesin bubut ringan adalah mesin bubut dengan daya dan ukuran serta bobot yang ringan. Mesin ini biasanya diletakkan diatas meja atau bangku, sehingga disebut mesin bubut lantai.

2. Mesin Bubut Sedang Mesin bubut sedang adalah mesin bubut yang mempunyai daya dan kapasitas serta ukuran sedang. Mesin ini digunakan untuk memperbaiki peralatan-peralatan teknik yang mempunyai ukuran yang sedang. Mesin bubut sedang terdiri atas mesin bubut Bantu dan mesin bubut lantai. Pada mesin bubut sedang dimungkinkan untuk membubut produk yang mempunyai benda kerja dengan bentuk yang lebih bervariasi.

3. Mesin Bubut Standar Konstruksi mesin bubut standar mempunyai ukuran lebih besar dan peralatan yang lebih lengkap. Mesin ini digunakan untuk membuat produk atau memperbaiki peralatan-peralatan teknik dengan tingkat kekasaran yang standar. Ditinjau dari transmisi dan daya penggerak sumbu utamanya, terdiri atas a. mesin bubut standar dengan transmisi roda sabuk: mesin bubut yang hubungan antara putaran dari motor penggerak ke sumbu utamanya menggunakan sabuk(belt).

b. Mesin bubut standar dengan transmisi roda rantai: mesin bubut standar yang hubungan puatran motor penggerak ke poros utamanya menggunakan transmisi rantai dan roda rantai.

c. Mesin bubut standar dengan transmisi roda gigi: mesin bubut standar yang hubungan putaran dari motor penggerak kesumbu utamanya diatur dengan roda gigi yang terpasang pada roda gigi transmisi.

4. Mesin Bubut Khusus Mesin bubut khusus adalah mesin bubut yang digunakan untuk membuat atau memperbaiki alat-alat teknik yang tidak dapat dikerjakan pada mesin bubut standar. Mesin bubut khusus terdiri atas: a. Mesin Bubut Beralas Panjang Mesin bubut beralas panjang biasa digunakan untuk mengerjakan poros-poros atau benda kerja yang berukuran panjang. Misalnya: poros-poros kapal laut, poros-poros untuk peralatan alat-alat pada pekerjaan tambang, dan semacamnya.

b. Mesin Bubut Carrousel Mesin bubut carrousel adalah mesin bubut yang sumbu utamanya vertikal dan cekam berbentuk meja putar. Benda kerja diletakkan diatas meja putar dan pahat dapat digerakan kearah vertikal maupun kearah melintang. Mesin bubut carrousel dgunakan untuk membubut bendabenda kerja yang mempunyai diameter besar dengan ukuran antara 1 m s.d 2 m.

Sedangkan untuk mesin bubut carrousel yang berukuran kecil dpat membubut benda kerja yang mempunyai ukuran antara 300 mm sampai dengan 400mm. Mesin bubut carrousel

mempunyai keungulan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal biasa. Beberapa kelebihan mesin bubut carrousel dibandingkan degan mesin bubut horizontal biasa, antara lain: y Mesin bubtu carrousel tidak memerlukan tempat yang luas dibandingkan dengan mesin bubut biasa karena arahnya vertical (keatas). y y Mesin bubut carrousel dapat menahan beban lebih besar. Pengencangan pada mesin bubut carrousel jauh lebih ringan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal. Hal ini dikarenakan benda kerja ditempatkan diatas meja putar. y Benda kerja pada mesin bubut carrousel dilayani dengan menggunakan cran. Benda-benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin carrousel antara lain: rumahrumah blower,rumah turbin dan semacamnya. a. Mesin Bubut Revolver Mesin bubut revorver disebut juga mesin bubut turret. Pada mesin bubut revolver terdapat pemegang pahat yang banyak, dengan kedudukan dan macam pahat yang berbeda dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

b. Mesin poros engkol Mesin bubut poros engkol adalah mesin bubut yang digunakan untuk memperbaiki atau membuat benda kerja yang eksentrik, misalnya: poros eksentrik atau poros engkol.

c. Mesin bubut copy Mesin bubut copy adalah mesin bubut yang membentuk benda kerja dengan menggunakan contoh (maket). Pengoperasiannya dilakukan dengan cara mengcopy dari maket yang telah dibuat sebelumnya.

B. Bagian-bagian mesin bubut 1. Bed mesin / alas mesin: mempunyai bentuk profil memanjang yang berfungsi untuk mendapatkan kedudukan eretan kepala lepas dan bril atau penyangga. Bed mesin harus dilumasi supaya eretan dapat digeserkan kekiri dan kekanan dengan lancar dan terhindar dari korosi. Alur yag mempunayi profil digunakan sebagai jalan dari eretan dan kepala lepas.

2. Kepala lepas: mempunyai sumbu utama dengan gerak utama berputar. Sumbu utama merupakan poros transmisi dengan pully bertingkat atau roda gigi bertingkat, sehingga pada kepala

tetap mesin bubut terdapat lemari roda gigi dengan handlehandle pengatur putaran sumbu utamanya. Pengaturan putaran dapat menggunakan pully bertingkat yang dihubungkan dengan motor penggerak dan roda gigi bertingkat yang berada pada lemari roda gigi.

3. Eretan: bagian mesin yang digunakan untuk penyetelan, pemindahan posisi pahat kearah memanjang, yang dapat dilakukan dengan gerakan kekiri atau kekanan secara manual maupun otomatis. Eretan ditempatkan diatas bed mesin yang dapat di gerakkan manual mau pun otomatis.

a. Eretan memanjang biasanya digunakan untuk menggerakkan atau menyetel posisi pahat kearah sumbu memanjang pada saat mesin sedang berjalan maupun saat mesin dalam keadaan mati. b. Eretan melintang ditempatkan memanjang dan gunanya untuk mengatur posisi pahat kearah melintang. Pahat bubut dapat diatur mendekati atau menjauhi operator. Jika roda pemutar diputar kekiri maka gerakan atau posisi pahat akan mendekati operator dan jika diputar kekanan maka akan menjauhi operator. c. Eretan atas: antara eretan melintang dan eretan atas dipasang support yang dilengkapi dengan skala derajat.

4. Kepala lepas mesin bubut Adalah bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mendapatkan senter kepala lepas, bor, senter bor, tap atau reamer. Untuk membubut benda kerja yang panjang, biasanya benda kerja ini dipasang diantara dua senter kepala lepas dan kepala tetap. Kepala lepas juga berfungsi agar benda kerja tetap berputar pada sumbunya.

5. Penyangga Penyangga digunakan pada saat membubut batang ulir yang panjang,dapat juga berfungsi sebagai penahan gaya sentrifugal akibat putaran tinggi. a. penyangga tetap: Penyangga ini dikunci pada bed mesin agar benda kerja dapat berputar tetap pada sumbunya.

b. Penyangga jalan: dipasang pada eretan yang dikunci dengan baut. Fungsinya untuk menahan atau menyangga benda kerja dari lengkungan akibat gaya tekan dari pahat saat pemotongan atau penyayatan berlangsung.

6. Batang transportur dan batang pengantar Batang transportur dan batang pengantar berfungsi untuk menggerakkan eretan secara otomatis kekiri atau kekanan saat operasi pembubutan berlangsung.batang transportur tidak berulir tetapi mempunyai alur pasak yang berfungsi untuk memutarkan roda gigi yang berada pada eretan sehingga dapat bergerak kekiri atau kekanan dengan teratur. Putaran pada poros transportur ini dapat diatur sesuai dengan posisi putaran pada lemari roda gigi yang tersedia sehingga kecepatan sayatnya dapat diatur.

7. Penjepit Pahat Penjepit pahat yaitu rumah pahat yang dipasang diatas eretan. Penjepit pahat berfungsi sebagai penjepit pahat bubut agar posisi mata pahat benda tetap kuat sejajar dengan sumbu benda kerja. Penjepit pahat ada yang mempunyai tempat pahat lebih dari satu sehingga untuk pembubutan tertentu dapat dipasang beberapa macam pahat sekaligus pada penjepit pahat dan digunakan sesuai dengan urutan operasi pembubutannya.

BAB III PAHAT BUBUT


Pahat bubut adalah penyayat yang digunakan pada mesin bubut. benda kerja bergerak berputar, disayat dengan pahat yang dapat digerakkan kekiri, kekanan,atau kedepan sesuai dengan gerakkan penyayatan yang diperlukan.

1. Bahan Pahat Bubut Bahan pahat bubut harus mempunyai sifat-sifat,yaitu: y Tahan panas agar ketajaman sisi potong tidak mudah aus pada suhu tinggi akibat gesekan y y y Ulet sisi potong tidak mudah patah Keras agar dapat menyayat benda kerja Ekonomis sehingga dalam perawatan mudah dan pangadaannya murah Bahan yang memenuhi persyaratan untuk membuat pahat bubut, yaitu: y Baja karbon tinggi: baja yang mempunyai kandungan karbon 0,5 % sampai 1.5 %. Pahat ini digunakan untuk membubut bahan benda kerja yang lunak. y Baja kecepatan tinggi: baja yang mengandung karbon,kromium,vanadium dan molydenum y Paduan cor bukan besi: bahan yang mengandung wolfram 12-15 %, cobalt 40-50 %, chrome 15- 35 % ditambah karbon 14 %. y Carbide: pahat bubut carbide mengandung wolfram-carbide dan cobalt dengan persentase berkisar 94 % wolfram-carbide dn 6 % cobalt. Pahat ini cocok untuk membubut besi cor. y Intan: Biasa digunakan untuk finishing pada mesin-mesin khusus. Tahan sampai suhu 900oC.

Ceramic: bahan ini dicampur dengan srbuk aluminiumoksida , titanium, magnesium, dan chrome dengan pengikat keramik. Bahan ini mempunyai kekuatan tekanan tinggi tetapi agak rapuh.

2. Bentuk pahat bubut dan fungsinya:  Pahat ISO 1(Staight Shank Tool) Biasa digunakan pada proses roughing memanjang  Pahat ISO 2(Bent shank tool) Untuk proses roughing memanjang dan juga bias untuk membuka muka(fancing) dan membuat Chamfer  Pahat ISO 3(Offset corner cutting tool) Untuk proses finishing memanjang dan facing dari arah dalam menuju luar  Pahat ISO 4(Board edge tool) Untuk memebuat undercut yang lebar dan juga untuk finshing memanjang dengan kedalaman pemakanan yang kecil  Pahat ISO 5(Offset face turning tool) Untuk proses facing dari arah luar menuju kedalam  Pahat ISO 6(Offset side cutting turning tool) Untuk proses finishing memanjang dan proses facing tetapi pahat harus miring sedikit untuk facing kearah luar  Pahat ISO 7(parting tool) Untuk membuat undercut,memotong ataupun untuk finshing memanjang  Pahat ISO 8(Boring tool) Untuk boring dengan lubang tembus  Pahat ISO 9(Corner boring tool) Digunakan untuk proses boring, dengan lubang tidak tembus

3. Bentuk Mata Pahat Bubut Bentuk bentuk mata bubut harus disesuaikan dengan fungsi pengerjaannya, diantaranya: y y y y y y y y y y y Pahat potong Pahat alur Pahat lurus kanan Pahat lurus kiri Pahat bengkok kiri Pahat bengkok kanan Pahat sisi kiri Pahat sisi kanan Pshst bubut dalam Pahat kerong Pahat profil

4. Sudut Mata Pahat Bubut Pahat bubut dalam perdagangan dapat berupa batangan dengan penampang bujur sangkar, segi empat, bulat, atau bentuk-bentuk lain. Pada saat mengasah pahat bubut kita harus memperhatikan sudut mata pahatnya: y y y y Sudut tatal Sudut bebas sisi Sudut bebas muka Sudut bebas mata potong

Alat pemegang pahat

5. Pemasangan pahat bubut Selama pengerjaan, pahat ditekan oleh tenaga potong (cutting force). Besarnya tenaga tenaga ni tergantung dari daya tahan benda kerja dan penampang chip. Dengan memasang pahat pada baut pengunci (clamping bolt) , terjadilah getaran yang kuat di antara permukaan penyangga pahat dengan penjepit pahat. Oleh karena itu pahat harus dipegang dengan kuat dan aman. Jika pahat dipasang, misalnya di atas atau di bawah center, maka besarmya sudut bebas dan sudut buang akan berubah. Pemasangan diatas center,maka : Getaran yang terjadi di antara permukaan bebas dari pahat dengan benda kerja menjadi lebih besar,sehingga chip yang lebih tebal pun dapat dihilangkan dengan mudah. Pemasangan pahat di atas center kira-kira sampai dengan 2% dari diameter benda kerja. Pemasanangan di bawah center,maka : Getaran di antara permukaan bebas dan permukaan potong menjadi lebih kecil,chip sukar dihilangkan. Karena gaya atau tenaga potong, pahat tidak boleh dipasang terlalu menonjol karena pahat dapat bengkok. Oleh karena itu penonjolan pahat harus sesuai dengan batas yang diijinkan.

BAB IV SISTEM PENCEKAMAN

Untuk memegang benda kerja yang akan dikerjakan dalam mesin bubut diperlukan alat pencekam yang kokoh. Alat ini dipasang pada spindle utama dengan beberapa metode, antara laindengan spindle bentuk berulir, dengan pasak melintang, dengan pasangan mur dan baut.

1. Pencekaman denagan chuck Macam-macam chuck:  Three jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau bidang persegi kelipatan tiga yang simetri.  Four jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau bidang bersegi kelipatan empat yang simetri. Menurut gerakan rahang dari chuck maka dibedakan yaitu:  Universal chuck, dimana rahang-rahang dari chuck dapat bergerak maju/mundur secara bersamaan.  Independet chuck, dimana rahang-rahang dari chuck bergerak maju / mundur secara sendiri-sendiri. Keuntungannya yaitu bias mencekam benda kerja yang mempunyai bentuk tidak teratur,eksentrik dan lebih kuat. 2. Pemasangan benda kerja pada cekam  Outside grip untuk mencekam benda berdiameter besar.  Inside grip untuk pencekaman benda kerja dengan memberikan gaya pada diameter dalam.  Outside grip untuk pencekaman benda kerja berdiameter kecil.

BAB V PERHITUNGAN PUTARAN MESIN

1. Rumus Kecepatan potong ialah panjang potongan dalam m/min (meter per menit), maka rumusnya adalah : V: .d .n (m/min) 1000 Keterangan : V = Kecepatan potong d = Diameter benda kerja n = Putaran benda kerja 2. Kecepatan Potong Cutting speed atau kecepatan potong adalah kecepatan potong pada putaran utama. Bila benda kerja berputar satu kali, panjang yang dilalui oleh pahat sama dengan keliling benda kerja. Kecepatan potong tidak dapat dipilih sembarangan. Bila kecepatan potong rendah akan memakan waktu dalam dalam mengerjakannya. Bila kecepatan terlalu tinggi pahat akan kehilangan kekerasan (karena panas),cepat rusak atau tumpul. Oleh sebab itu kecepatan potong harus ditentukan sesuai dengan tabel.

BAB VI SAFETY PROCEDURE

Dalam melakukan kegiatan membubut ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulainya,salah satunya adalah safety procedure.apa saja yang termaksud salam safety procedure adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan jas lab 2. Menggunakan safety shoes 3. Menggunakan safety glasses 4. Menggunakan sarung tanggan 5. Tidak boleh terlalu dekat dengan chuck pada saat chuck berputar 6. Tidak boleh bercnada dengan teman Contoh diatas merupakan perilaku safety,dan berikut adalah contoh perilaku tidak safety :

1. Tidak menggunakan jas lab 2. Tidak safety shoes 3. Tidak safety glasses 4. Tidak sarung tanggan 5. Terlalu dekat dengan chuck yang sedang berputar 6. Bercanda dengan teman

Kritik Dan Saran


Menurut saya instruktur yang mengajari saya menggenai mesin bubut sangat baik,dia bisa memperkenalkan saya tentang mesin bubut.dia juga banyak membantu saya dalam mempelajari mesin bubut. Untuk masalah teknis saya tidak ada kendala sedikit pun,saya berharap ini juga dirasakan oleh teman-teman saya yang lain,fasilitas yang cukup memadai walau pun masih ada kekurangan. Yang saya sayangkan adalah waktu yang disediakan sangatlah singkat,apalagi saat giliran kelompok saya hanya dua kali pertemuan sedangkan kelompok yang lain empat kali pertemuan,sedangkan kelompok saya baru tahap job training 1,itu pun masih tahap penghalusan benda.

Anda mungkin juga menyukai