Anda di halaman 1dari 7

CARA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

A. TEKNOLOGI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT DENGAN MENGGUNAKAN KOTORAN SAPI I. Pendahuluan Limbah peternakan merupakan produk dari usaha peternakan, yang keberadaannya tidak dikehendaki sehingga harus dibuang. Limbah peternakan terdiri dari banyak jenis sesuai ternak yang menghasilkannya. Usaha budidaya ternak (sapi) menghasilkan limbah berupa kotoran ternak (feces, urine), sisa pakan ternak seperti potongan rumput, jerami, dedaunan, dedak, konsentrat dan sejenisnya. Selama ini pemanfaatan pupuk organik dimaksud langsung digunakan untuk pemupukan, tanpa melalui proses pengolahan. Kondisi ini dimungkinkan terjadi mengingat antara lain: tidak disadarinya manfaat dan fungsi pengolahan kotoran sapi, kurangnya pengetahuan proses pembuatan pupuk organik secara sederhana dan cepat, kurangnya pemahaman mengenai nilai tambah pupuk organik dari kotoran ternak dan kurangnya pemahaman para peternak khususnya terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan oleh kotoran ternak. Salah satu upaya yang dapat ditempuh dalam meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh limbah ternak (khususnya kotoran sapi) secara sederhana dan cepat serta memberikan manfaat ekonomis bagi para peternak adalah melakukan proses pengolahan dengan menggunakan bantuan bakteri Romino Bacillus. II. Bahan dan Alat yang Digunakan 1. Bahan : Kotoran sapi yang sudah kering dengan kadar air 15 Sampah organik berupa sisa - sisa pakan sapi 10 % Air Larutan Bacillus Dolomit / kapur gamping Gula pasir

2. III. 1. 2. 3.

Alat alat yang digunakan Sekop untuk mencampur atau membalikkan kotoran sapi Ember untuk membuat larutan Bacillus Penutup (plastik, karung goni, alang alang, dan sejenisnya)

Tahapan Pembuatan Persiapkan tempat yang terhindar dari matahari langsung. Buat larutan Bacillus dengan perbandingan 2 liter air ditambah 5 sendok makan Bacillus. Cara kerja : a) Aduk kotoran sapi supaya tidak menggumpal atau jika ada sisa sisa pakan agar tercampur b) Tiriskan atau semprot larutan Bacillus sambil diaduk sedikit demi sedikit sampai betul betul rata c) Pemberian larutan Bacillus dihentikan bila adonan diatas sudah cukup baik / merata, dengan ciri tidak adanya lelehan air jika adonan dikepal dengan tangan d) Tutup rapat dengan alat penutup, agar tidak kena sinar matahari langsung e) Setelah 3 hari adonan dibongkar dan diaduk aduk sambil ditambahkan lagi larutan Bacillus sampai mencukupi (sama seperti di atas). Hal yang sama dilakukan sampai umur 2 minggu f) Setelah tenggang waktu 2 minggu ditutup kembali dan ditunggu sampai umur 3 minggu g) Umur 3 minggu siap dibongkar kembali sambil diaduk aduk dengan maksud diangin anginkan sambil diberi kapur secara merata untuk selanjutnya pupuk siap digunakan.

IV.

Manfaat dan Keuntungan Penerapan Teknologi Pembuatan Pupuk Organik Padat 1. Merupakan salah satu alternatif di dalam mencegah pencemaran lingkungan yang berdampak negatif terhadap ternak dan lingkungannya. Dengan

demikian, merupakan bagian dari upaya menciptakan usaha peternakan yang berwawasan lingkungan. 2. 3. Dari segi ekonomis dapat memberikan peningkatan pendapatan secara langsung dari pupuk bagi petani beserta keluarganya. Dapat memberikan nilai tambah dari unsur hara yang terkandung dan pada akhirnya diharapkan dapat memberikan peningkatan produksi pertanian serta kesuburan tanaman lainnya. 4. 5. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat petani yang berada di pedesaan. Dalam jangka panjang diharapkan akan dapat memperbaiki tekstur, struktur dan unsur biota tanah. B. TEKNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKHASI Pupuk organik merupakan hasil penguraian bahan organik oleh jasad renik atau mikroorganisme yang berupa zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tanaman. Misal Kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Kompos atau pupuk kandang sudah cukup lama dikenal dan dipergunakan, tetapi baru sebatas menggunakan apa adanya, belum sampai pada usaha untuk meningkatkan kualitas dari kompos dan pupuk kandang tersebut.Rakitan teknologi pembuatan pupuk alternatif mulai membudaya di masyarakat kita, yaitu upaya pembuatamn kompos dengan menggunakan bioaktifator yang memang sudah cukup banyak di pasaran, seperti EM-4, stardek/Starbio, CM dll. Hal ini dilakukan petani dengan pertimbangan antara lain :

Untuk memperoleh pupuk kandang dalam jumlah besar yang sudah masak tidaklah mudah. Penanaman pupuk hijau tidak selalu berhasil, karena keberatan dari petani jika harus mengorbankan sebagian lahannya untuk tanaman pupuk hijau. Memberi nilai tambah bagi pupuk kandang sehingga menjadi kompos dengan kualitas lebih baik. Mengurangi ketergantungan pada pupuk buatan.

Pembuatan Kompos dengan Bioaktifator CM


o

CM (Crops Mikrobia) mengandung bakteri gram positif yang dapat hidup

di permukaan akar yang mempunyai strain spesifik yang jelas dan terkendali. Bakteri itu yaitu :
o

Bacillus chitinosporous, yang memproduksi metabolit enzim chitinase

yang mampu menghancurkan, mengurai dan mencerna zat kitin yang terdapat pada sel telur nematoda, kulit serangga, larva dan pupa serangga.
o

Bacillus subtilis dan Bacillus pumulus yang memproduksi metabolit yang Bacillus lateroporous yang memproduksi metabolit spesifik (auksin dan

menghambat fungi (cendawan)


o

gibrelin) yang mampu menstimulir benih, akar, batang, bunga dan buah. Oleh karenanya CM sendiri ada 3 jenis sesuai dengan kegunaannya yaitu :

CM akar CM daun CM buah

Teknik pembuatan kompos : Untuk tiap kuintal bahan kompos dibutuhkan bahan sebagai berikut : 1. kotoran hewan / jerami : 100 Kg 2. serbuk gergaji : 20 Kg 3. bekatul : 2 Kg 4. CM : 50 cc 5. tetes tebu/larutan gula : 100 cc 6. air : 25 liter 7. Nutrisi : secukupnya Cara pembuatan : 1. Bahan 1,2,3 dicampur hingga merata 2. Bahan 4,5,6,dan 7 dilarutkan dalam air (bahan 6) 3. Larutan pada point b disiramkan pada adonan (hasil campuran poin a) hingga homogen.

4. Adonan dibuat gundukan. 5. Adonan ditutup dengan plastik selama 4-5 hari, dan setiap harinya adonan diaduk dan dibalik dan ditutup kembali dengan plastik. 6. Proses dekomposisi berlangsung ditandai dengan naiknay suhu. 7. Hasil kompos dikatakan berhasil dengan tanda :

dipegang tidak lengket tidak bau dan tidak panas warna lebih legam/mengkilap

Pembuatan Kocoran Selain dibuat kompos CM juga bisa dibuat kocoran untuk menyiram tanaman. Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut : (untuk pembuatan kocoran 10 liter) : Bahan : 1. Pupuk kandang : 2 Kg 2. Bekatul : 0,5 Kg 3, Larutan gula : 0,5 liter 4. CM : 100 cc 5. air : 15 liter 6. Nutrisi : secukupnya Cara membuat kocoran adalah sebagai berikut : 1. Pupuk kandang ditaruh dalam ember, dan dituangkan air mendidih 15 liter dan biarkan hingga dingin/agak hangat. 2. Larutan tersebut disaring diambil cairannya, dan pisahkan dalam ember. 3. Setelah dingin, masukan bekatul, larutan gula, CM dan nutrisi dan diaduk hingga homogen. 4. Setelah itu masukan alat oksidasi (aerator aquarium) selama 4-5 hari, dan setelah itu dapat digunakan pada tanaman. 5. Pada saat disiramkan kocoran terlebih dulu diencerkan 200 kali (1 liter kocoran dicampur denga air hingga mencapai 200 liter).

Penggunaan kompos dan kocoran yang rutin pada tanaman menjadikan tanaman sehat dan produktif karena bakteri gram positif akan mampu berkompetesi dan mengalahkan bakteri patogen pada akar sehingga tanaman tetap tersuplai zat hara, karena bakteri gram positif mampu merombak unsur hara yang terikat kuat dalam partikel tanah menjadi unsur hara dalam gugus siap pakai dan hormon tumbuh yang dihasilkan melalui metabolit yang akan menstimulin pertumbuhan akar, batang, daun, bunga dan buah. Pembuatan Petisida Organik (EM-4) Bahan : 1. Larutan gula : 100 ml 2. EM 4 : 100 ml 3. asam cuka : 100 ml 4. Alkohol 40% : 100 ml 5. Air cucian beras yang pertama : 1 liter Cara Membuat : 1. Kelima bahan dicampur dan dimasukan dalam botol/jerigen yang tertutup. 2. Dilakukan pengocokan botol tiap pagi dan sore. 3. Pada setiap pengocokan kemudian tutup botol dibuka untuk membebaskan gas yang terbentuk selama fermentasi. 4. Pengocokan dihentikan setelah tidak ada gas yang terbentuk (kurang lebih 15 hari) 5. Biarkan selama 7 hari sebelum dipergunakan pada tanaman. 6. Untuk penggunaan campurkan 5 10 ml untuk setiap 1 liter air. CARA MEMBUAT PUPUK HIJAU ORGAN Pupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari sisa tanaman atau sampah yang diproses dengan bantuan bakteri.

Bahan dan Komposisi: 200 kg hijau daun atau sampah dapur. 10 kg dedak halus. kg gula pasir/gula merah. liter bakteri. 200 liter air atau secukupnya.

Cara Pembuatan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi. Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun. Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air. Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata. Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat. Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunaka

Anda mungkin juga menyukai