Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang termasuk bidang kesehatan, peningkatan status ekonomi masyarakat, dan peningkatan perhatian terhadap pelaksanaan Hak Asasi Manusia menyebabkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup sehat serta melahirkan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang professional. Bentuk pelayanan profesional ini seyogyanya diberikan oleh perawat yang memiliki kemampuan serta sikap dan kepribadian yang sesuai dengan tuntutan profesi keperawatan. Langkah pertama yang perlu ditempuh untuk menghadapi tuntutan akan pelayanan yang profesional adalah penataan pendidikan keperawatan yaitu pengembangan pendidikan keperawatan professional dengan landasan kokoh yang harus berlandaskan pada wawasan keilmuan, orientasi pendidikan serta kerangka konsep pendidikan (Nursalam, 2002). Pengembangan sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dan sangat berperan dalam pengembangan

pelayanan keperawatan professional. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi keperawatan di Indonesia yaitu untuk menghasilkan perawat yang mampu memberikan pelayanan keperawatan profesional untuk pasien (Hannie, 2001). Titik berat pendidikan keperawatan adalah proses mencerdaskan dan meningkatkan kemampuan individu menjadi perawat yang mampu melaksanakan praktek keperawatan ilmiah. Outcome dari pendidikan keperawatan adalah individu yang menunjukkan kemampuannya dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Nurachmach, 2007). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Malini dan Huriani (2006) didapatkan bahwa metode pengajaran klinik yang selama ini dijalankan terutama untuk pengalaman di klinik kurang dapat meningkatkan kompetensi klinik para calon ners. Kurang dapat dicapainya kompetensi klinik ini akan menyebabkan tidak siap untuk memasuki dunia kerja dan juga tidak dapat memenuhi tuntutan penyedia jasa pelayanan kesehatan. Untuk itulah diperlukan

suatu metode pembelajaran yang mampu secara khusus dan seksama memantau perkembangan pencapaian tujuan pembelajaran. Bentuk pengajaran klinik tersebut adalah mentorship. Sistem pendidikan tinggi keperawatan menyediakan proses pembelajaran yang komprehensif dengan menggunakan beberapa bentuk metoda pembelajaran di kelas, di laboratorium, dan lahan praktek di klinik (Susan, 2002). Di lahan praktik klinik peserta didik memerlukan bimbingan dari perawat pendidik yang bertanggung jawab dalam memastikan bahwa siswa dapat belajar bagaimana mengaplikasikan teori atau ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah, teknikteknik dalam praktik, dan berkembang menjadi seorang individu perawat yang dewasa. Perawat pendidik yang di maksud oleh peneliti adalah perawat pembimbing dari institusi dan dari pelayanan sering disebut Clinical Instructor. Pembelajaran klinik dalam keperawatan merupakan wahana yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerjemahkan pengetahuan teoritis ke dalam pembelajaran. Upaya mempersiapkan siswa untuk

mengintegrasikan dasar pengetahuan yang telah di peroleh baik dalam bentuk keterampilan dan kompetensi yang berhubungan dengan diagnosis. Bahkan pelayanan keperawatan kepada pasien bertujuan untuk mencapai kemampuan personal dan profesional, sikap dan perilaku, yang penting dalam melanjutkan ke tahap pembelajaran berikutnya. Pengajaran klinik di institusi pendidikan keperawatan di Rumah Sakit memegang peranan penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran klinik dimana keberhasilan pencapaian tujuan klinik sangat ditentukan oleh sejauh mana bimbingan diberikan oleh instruktur klinik. Pengajaran klinik adalah proses pembelajaran pada suatu tempat praktek klinik yang memungkinkan instruktur klinik, siswa dan pasien saling berinteraksi secara langsung atau satu sama lain (Munthe, 2009). Upaya untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pula metode bimbingan yang tepat dan efektif serta lahan praktik klinik yang mendukung sehingga memungkinkan bagi pembimbing dan siswa perawat dapat bersama-sama belajar menjadi perawat professional. Pada sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2003 oleh Nurachmah,, dkk yang meneliti tentang hubungan antara metode pembelajaran,

partisipasi pembimbing klinik dan performa peserta didik sebagai mahasiswa S1 keperawatan menunjukkan bawha variabel yang paling mempengaruhi kinerja klinik, salah satunya adalah partisipasi pembimbing kinik, yang artinya pembimbing klinik memberikan andil besar dalam keberhasilan mahasiswa program profesi. Selama proses bimbingan berlangsung dengan waktu yang telah ditentukan maka akan tercipta interaksi yang cukup intens antara peserta didik dengan pembimbing, perawat ruangan, dan staff kesehatan yang lain di lahan praktik klinik. Pada akhirnya dari peserta didik akan terbentuk suatu persepsi mengenai proses bimbingan yang berlangsung di klinik. Keberhasilan bimbingan klinik ini akan juga ditentukan oleh pengetahuan mahasiswa tentang praktik keperawatan. Pengetahuan mahasiswa tentang keperawatan harus dilewati melalui tahap pendidikan akademik. Pada tahap akademik mahasiswa mendapatkan teori-teori dan konsep-konsep. Mata kuliah pada tahap ini terbagi menjadi kelompok mata kuliah yang sifatnya umum, mata kuliah penunjang seperti mata kuliah medis yang secara tidak langsung menunjang mata kuliah keperawatan dan mata kuliah keahlian berupa mata kuliah keperawatan. Tahap pendidikan akademik ini sangat menunjang karena pada tahap profesi mahasiswa akan mengaplikasikan teori-teori dan konsepkonsep yang telah didapat selama tahap akademik. Apabila dalam tahap

akademik. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah banyaknya mahasiswa yang kurang memahami hasil dari mengikuti pendidikan akademik, bahkan untuk mengdongkrak nilai sewaktu kelulusan banyak mahamiswa yang ikut dalam program semester pendek yang sebenarnya kurang efektif untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah pembelajaran Semarang mengenai bimbingan klinik dalam proses

menyebutkan bahwa para mahasiswa ini masih banyak

mengeluhkan proses pembimbingan karena selama proses pembimbingan klinik para mahasiswa banyak mengalami kesulitan dan kebingungan dikarenakan pelaksanaan metode bimbingan klinik banyak yang tidak sesuai dengan teori yang didapatkan mahasiswa, sementara mahasiswa sendiri kesulitan untuk

menghubungi pembimbing klinik. Kurangnya pengetahuan mahasiswa inilah yang menjadi salah satu kendala mengapa metode bimbingan klinik tidak dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang metode bimbingan klinik pada program profesi keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang.

B. Rumusan Masalah Tahap pendidikan akademik yang dijalani mahasiswa sebelum menjalani program profesi untuk memperoleh pengetahuan secara teori kurang

dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasiswa. Hal ini akan menjadi kendala dikala mahasiswa memasuki masa pendidikan tahap profesi yaitu mahasiswa mengalami kesulitan saat mengikuti program bimbingan klinik. Oleh karena itu pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang metode bimbingan klinik pada program profesi keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui mengenai pengetahuan mahasiswa keperawatan

mengenai metode bimbingan klinik dalam proses pembelajaran di klinik di Program Studi Ilmu Keperawatan. 2. Tujuan Khusus. a. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang metode observasi b. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang metode bedside teaching c. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang metode nursing clinic d. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang metode penugasan membuat catatan dan laporan tertulis e. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang metode studi asuhan keperawatan.

f. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai metode bimbingan klinik.

D. Manfaat Penelitian 1. Peserta program profesi keperawatan Penelitian ini akan memberi gambaran mengenai metode bimbingan klinik di Program Studi Ilmu Keperawatan. 2. Institusi pendidikan dan lahan praktek Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran klinik yang lebih baik. 3. Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi bagi peneliti tentang proses pembelajaran kinik bagi mahasiswa program provesi keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai