Anda di halaman 1dari 9

1. Purifikasi a. Bidang agama yang di purifikasi: o aqidah, akhlak, ibadah dan muamalah duniawiyat. b.

Mengapa gerakan purifikasi oleh Muhammadiyah: Pemurnian maksudnya adalah pemeliharaan matan ajaran Islam yang berdasarkan kepada alQuran dan as-Shahihah. o Dan Karena Muhammadiyah meyakini matan ajaran Islam yang harus dipelihara sebagaimana yang terdapat dalam al-Quran dan as-Sunnah adalah yang berkaitan dengan Aqidah dan Ibadah. c. Tujuan gerakan purifikasi: o Iadah atau pemulihan; yaitu membersihkan ajaran Islam yang tidak murni lagi o Ihanah atau memisahkan; yaitu memisah-misahkan secara cermat oleh ahlinya, mana yang sunnah dan mana pula yang bidah o Ihya atau menghidup-hidupkan; yaitu menghidupkan ajaran-ajaran Islam yang belum terlaksana atau yang terbengkalai. d. Bagaimana gerakan purifikasi diimplementasikan: o Muhammadiyah melaksanakan Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan. e. Diimplementasikan dalam bentuk apa saja: o Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan, serta menyebar-luaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan. o Memperdalam dan mengembangkan pengajian ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenaran. o Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah, hibah, dan amal shalih lainnya. o Meninkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya manusia agar berkemampuan tinggi serta berakhlak mulia. o Memajukan pendidikan, perekonomian, kesehatan, lengkungan, kesejahteraan dan lain sebagainya. f. Ayat/Hadits yang melandasinya: o perintah Al Quran, diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang

bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya. o Dan sebagaimana pesan Allah dalam al Quran surat Ali Imran 110 yang artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. g. Respon masyarakat islam tradisional dan non-muhammadiyah: o upaya pemurnian yang dilakukan Muhammadiyah telah membawa resiko dan biaya sendiri. Misalnya, gejala individualisme. Hilangnya bentuk budaya yang mengikat masyarakat menjadi unit yang utuh seperti tampak dalam kesatuan-kesatuan masyarakat desa yang mempunyai sistem pemerataan ekonomi, pemukukan solidaritas, dan kerja sama, telah melonggarkan ikatan sosial masyarakat. o Individualisme yang sepatutnya menjadi ciri masyarakat kota masuk pula ke desa-desa, kadang-kadang tanpa ganti rugi yang memadahi hingga menimbulkan keretakan desa; individualisme semacam itu juga tampak dalam pola tingkah laku alumni sekolah Muhammadiyah, yaitu tidak adanya ikatan antara guru-murid, sekolah alumni, dan alumni-alumni. Memasuki sekolah Muhammadiyah, seperti juga memasuki sekolah lain, lebih merupakan hubungan berdasarkan kontrak daripada hubungan berdasarkan nilai atau tradisi. o Salah satu tantangan global adalah tingginya tingkat kompetitif (persaingan) disemua lini kehidupan. h. Dan pendapat anda tentang masalah ini: o Muhammadiyah berupaya semaksimal mungkin demi terwujudnya islam yang aqidah, akhlak, ibadah dan muamalah duniawiyat sebagaimana pesan Allah dalam al Quran surat Ali Imran 110 dan surat Ali Imran ayat 104.

2. Modernisasi a. Mengapa aspek kemodernan yang diutamakan: Seperti arti dari tajdid itu sendiri, adalah usaha dan upaya intelektual Islami untuk menyegarkan dan memperbaruhi pengertian dan penghayatan terhadap agamanya berhadapan dengan perubahan dan perkembangan masyarakat. o Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid diharapkan mampu menyesuaikan dengan keadaan zaman yang selalu berubah. Tajdid lebih banyak menitik beratkan pada pemikiran secara konstektual, baik itu bidang hukum, maupun bidang lainnya. Karena itu, Muhammadiyah tidak akan sampai kekeringan wacana yang senantiasa setiap waktu berubah.

b.

c.

d.

e. f.

g.

h.

i.

Tajdid dipersiapkan untuk menghadapi atau mengantisipasi terjadinya perubahanperubahan yang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang selain berdampak positif juga berdampak negatif. Aspek-aspek modern: o Pendidikan, sosial-politik, teknologi dengan prinsip rahmatan lil alamin dalam ruang dan waktu. pertama, pemahaman atau penafsiran terhadap suatu doktrin trasendental tidak pernah bernilai mutlak benar semutlak benarnya doktrin itu sendiri. Kedua, Islam bertujuan untuk menciptakan suatu tata sosio-politik di atas landasan etik dan moral yang kuat dalam rangka mengaktualisasikan prinsip rahmatan lil alamin dalam ruang dan waktu. Mengapa di bidang pendidikan: Muhammadiyah memahami bahwa ajaran Islam itu mencakup Aqidah, Akhlak, Ibadah dan Muamalat Duniawiyat, dan 4 hal tersebut manusia mendapat pengajaran berawal dari lingkup keluarga dan berlanjut ke lingkungan sekolah, madrasah, perguruan tinggi (bidang pendidikan). Bentuk, jenis dan jenjangnya: Melalui bentuk pengajaran, mata pelajaran agama islam muhammadiyah, dakwah, pengajian dan mulai dari sekolah dasar, smp, sma/smk, dan perguruan tinggi islam muhammadiyah dan pondok pesantren, madrasah. Kurikulum: Islam muhammadiyah. System: sistem pendidikan yang memadukan antara sistem pendidikan pesantren dengan sistem pendidikan sekolah, menjadi sistem pendidikan madrasah atau sekolah agama. Tujuan: mengarahkan pembaharuan di bidang institusi pendidikan, terutama mendidrikan sekolah agama yang lebih sesuai keperluan pendidikan Ayat/hadits: didasarkan pada cita-cita profetik yang diderivasikan dari misi historis sebagaimana tertera dalam surat Ali Imran ayat 110, Engkau adalah umat terbaik yang diturunkan di tengah manusia untuk menegakkan kebaikan, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah. Kontribusi bagi Negara pemerintah: o pemerintah juga memainkan peranan dalam menyembunyikan gejala bahwa Kristenisasi juga berpeluang untuk menyerang Islam. o Hubungan Muslim-Kristen yang diciptakan oleh pemerintah, o Dalam konteks Indonesia, tanggung jawab pemerintah adalah untuk lebih meningkatkan fungsi pelayanan publik (social services) bagi peningkatan mutu kehidupan rakyat yang lebih baik, dan mampu memenuhi hak-hak dan kebutuhan pendidikan, dan gagal kerja.

dalam hubungan itu, sebagai bagian dari komitmen kebangsaan dan kemanusian global, Muhammadiyah perlu mengembangkan gerakan dakwah Islam amar ma ruf nahi munkar, yang memilki perhatian bagi peningkatan mutu kehidupan rakyat yang terbebas dari penyakit sosial dan politik, terbebas dari gizi buruk dan terbebas dari tuna pendidikan.

j.

Hambatan:  Globalisasi dapat menimbulkan dampak negatif karena tidak ada sekat-sekat antara budaya asing dengan budaya nasional Indonesia sebagai bangsa yang memegang teguh nilai-nilai religi. sehingga dapat mengancam moral generasi muda sebagai penerus bangsa termasuk peserta didik yang ada dalam lingkungan pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah;  Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat dan teknologi (terutama dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi yang begitu cepat menuntut kecepatan SDM pendidikan Dasar dan Menengah) o Dan upaya Muhammadiyah untuk dapat merespon perkembangan iptek tersebut apabila tidak ingin tertinggal dalam penguasaan iptek tersebut;  Arus sekularisme-materialisme yang tengah melanda dunia menjadi godaan dan tantangan bagi penyelenggara dan pengelola pendidikan Muhammadiyah untuk tetap mengelola pendidikan yang mengutamakan kepentingan masyarakat bukan komersialisasi pendidikan.  model pendidikan Muhammadiyah tidak mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan sekolah-sekolah umum.

k. Solusi: y Organisasi dan jaringan untuk menjadi gerakan Islam yang maju, profesional, dan modern. y Sistem gerakan dan amal usaha yang unggul dan mandiri bagi terciptanya kondisi dan faktor-faktor pendukung terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, serta y Peran strategis Muhammadiyah dalam kehidupan umat, bangsa, dan dinamika global. y sistem pendidikan tersendiri untuk pendidikan Muhammadiyah yang nantinya menjadi acuan pola penyelenggaraan pendidikan Muhammadiyah. Selanjutnva adalah mengembalikan fungsi dan peran pendidikan Muhammadiyah

3. Bidang Sosial a. Aspek-aspek social: Pendidikan ,perbandingan Mata pelajaran umum seperti yang lebih besar 80% dan mata pelajaran agama 20%. aspek kelokalan b. Mengapa gerakan social dilakukan:

Fungsi pendidikan dalam Muhammadiyah, sebagaimana diungkapkan oleh Dr. Qomari Anwar, MA, yakni; pertama sebagai ibadah dan sarana dakwah Muhammadiyah amar ma 'ruf nahyi munkar. Kedua sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Ketiga, sebagai upaya mencerdaskan bangsa. Dan yang terakhir dan cukup penting kiranya adalah sebagai sarana kaderisasi Muhammadiyah sendiri. c. Ayat/hadist: surat Ali Imran ayat 110, Engkau adalah umat terbaik yang diturunkan di tengah manusia untuk menegakkan kebaikan, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah. d. Tujuan gerakan social dilakukan: y mengembalikan fungsi dan peran pendidikan Muhammadiyah sebagaimana yang pertama kali digagas oleh KH. Ahmad Dahlan, yakni menjadikan pendidikan Muhammadiyah sebagai "Penolong Kesengsaraan Oemoem" ditengah himpitan biaya pendidikan yang semakin mahal. y pendidikan Muhammadiyah menjadi solusi alternatif untuk mengurangi angka putus sekolah.

Muhammadiyah harus berperan lebih dari pada itu, yakni Muhammadiyah kembali tampil sebagai aktor utama pemberantasan anak putus sekolah dan menjadi aktor yang mencerdaskan kehidupan bangsa.

e. Respon masyarakat: Muhammadiyah menempati urutan pertama dalam kepercayaan masyarakat saat memilih sekolah atau PT bagi anaknya. f. Pendapat anda: y Jerih payah usaha Muhammadiyah membuahkan hasil yang begitu besar, menjadikan muhammadiyah menjadi aktor utama kepercayaan masyarakat dan tentu juga Muhammadiyah tak berhenti begitu saja, Peran strategis Muhammadiyah dalam kehidupan umat, bangsa, dan dinamika global.

4. 3 pendekatan; bayani-burhani-irfani: a. Bayani:

Pendekatan bayani lebih mengacu pada pemahaman keislaman yang bersifat tekstual-normatif. Paradigma ini mengandaikan adanya keterikatan yang rigid dengan Al-Quran-Hadis yang cenderung kurang memberikan ruang gerak ijtihad secara agak lebih luas. Pendekatan bayani ini bisa juga disebut dengan model pendekatan doktriner-tekstual-normatif.
Pendekatan bayani merupakan studi filosofis terhadap system bangunan pengetahuan yang menempatkan teks (wahyu) sebagai suatu kebenaran mutlak b. Burhani: o

Secara burhani, pendidikan di Indonesia selama ini termasuk di dalamnya berbagai lembaga pendidikan yang dikelola Muhammadiyah disinyalir memiliki berbagai kelemahan. Misalnya, kurangnya keterkaitan organik antara skill yang dimiliki alumni pendidikan dengan kebutuhan riil di masyarakat khususnya dengan dunia lapangan kerja (paradigma link and match). Lembaga pendidikan lebih banyak melahirkan output ketimbang outcome. Selain itu, efektivitas pengajaran agama terasa kurang relevan dengan kondisi sosial yang dihadapi umat.
o Pendekatan burhani atau pendekatan rasional argumentatif adalah pendekatan yang mendasarkan diri pada kekuatan rasio yang dilakukan melalui dalil-dalil logika. Pendekatan ini menjadikan realitas teks maupun konteks sebagai sumber kajian. Dalam pendekatan burhani tercakup metode ta'lili yang berupaya memahami realitas teks berdasarkan rasionalitas; dan metode istishlahi yang berusaha mendekati dan memahami realitas objektif atau konteks berdasarkan filosofi.

c. Irfani

Secara irfani, lembaga pendidikan Muhammadiyah boleh jadi karena background modernitasnya yang bercirikan rasionalitas dan materialitas-birokratik dirasakan secara sistemik (secara personal bisa saja muncul kreativitas guru/dosen) kurang menyentuh pada wilayah-wilayah spiritualitas (yang supra-rasional dan immaterial). Pola pendidikan yang serba bayani menyebabkan model pengajaran menjadi terasa kering , mengingat paradigma pergerakan Muhammadiyah yang modernistik di atas sudah barang tentu berimplikasi pada amal usaha di bidang pendidikan. o Pendekatan irfani adalah pendekatan pemahaman yang bertumpu pada pengalaman
batiniyyah, dzauq, qalb, wijdan, basirah, dan intuisi. Pendekatan irfani (pengetahuan) ini menekankan hubungan antara subjek dan objek secara direct experience, tidak lewat medium bahasa atau teks dan tidak lewat logika rasional, sehingga objek menyatu dengan dalam diri subjek. Objek hadir dalam diri subjek (al-'ilm al-huduri) .

Sebagai contoh, sistem penerimaan siswa atau mahasiswa baru biasanya yang menjadi mainsteram pemikiran adalah soal berapa jumlah infaq yang akan diterima dari seorang siswa . Jadi, sejak awal, paradigma material sudah mengedepan ketimbang pertimbangan non-material kemanusiaan. diajarkan pelajaran agama (semisal AIK), itu hanya sebagai pelengkap semata untuk menunjukkan bahwa lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah lembaga yang bersifat agamis. sekolah/kampus yang didalamnya terkait kurikulum, guru/dosen, buku-buku harus terus menerus dilakukan perubahan.

pertama, pendekatan normatif-teologis. Model pertama inilah yang umumnya masih berjalan di berbagai lembaga PTM kita yang umumnya lebih mengedepankan pembacaan atas tesk-teks (Al-Quran-Hadis) semata sebagaimana tercermin dalam buku Kuliah Akidah atau Kuliah Akhlaq, dan semisalnya. o Metode Bayani Burhani Irfani dipergunakan dalam pengembangan keilmuan dengan meletakkan prioritas pada paradigm kewahyuan (al-Qur an dan al-Hadits al-Syarif) sebagai standar kebenaran utamanya. (2) Prioritas berikutnya diletakkan pada standar rasional, empiric, dan intuitif secara elastic, dalam arti struktur ketiga paradigm ini menyesuaikan dengan tuntutan setiap disiplin ilmu. (3) Penggunaan metode Bayani Burhani Irfani diselaraskan dalam konteks persyarikatan Muhammadiyah.

d. Mengapa dilakukan: Bagi Muhammadiyah, pendekatan bayani ini tetap sangat diperlukan dalam rangka komitmennya kepada teks ajaran Islam, yaitu Alquran dan Sunnah al-maqbulah, sebagai alwahyu al-matluw dan al-wahyu ghairu al-matluw, serta warisan intelektual Islam, baik salaf maupun khalaf. e. Ayat/Hadits:

Sebagaimana pesan Nabi didiklah generasimu, karena mereka akan hidup di zaman yang sama sekali berbeda dengan zamanmu .
f. Pada dasarnya metodologi adalah alat untuk memperoleh kebenaran. Dalam rangka mencari kebenaran itulah diperlukan pendekatan (logic of explanation dan logic of discovery), berikut teknis-teknis operasionalnya. Sejalan dengan epistemologi yang dikembangkan Muhammadiyah, pemikiran keislaman membutuhkan pendekatan Bayani, Irfani dan Burhani, sesuai dengan obyek kajiannya --apakah teks, ilham atau realitas-berikut seluruh masalah yang menyangkut aspek tranhistoris, transkultural dan transreligius. Pemikiran Islam Muhammadiyah merespon problem-problem kontemporer yang sangat kompleks, berikut rumusannya untuk aplikasi dalam praksis sosial, mempergunakan ketiga pendekatan di atas secara spiral-triadik. g. Pendapat anda: Al-Qur an dan As-sunnah Al-hadits merupakan warisan intelektual islam yang harus dijaga keasliannya dan terus digali kebenarannya. Untuk itu tentu sangat diperlukan sebuah metode atau pendekatan yang cocok pula. Dan sejalan dengan epistemologi yang dikembangkan Muhammadiyah, pemikiran keislaman membutuhkan pendekatan Bayani, Irfani dan Burhani, tersebut sesuai dengan obyek kajiannya --apakah teks, ilham atau realitas--

5. Gerakan sosial Muhammadiyah a. Ciri pokok kaum dhu afa dan mustadh afin kaum Dhu afa (lemah) dan Mustadh afin (tertindas).

Pertama adalah kaum perempuan. Dalam lintas peradaban, perempuan selalu ditempatkan dalam posisi tersudut. Tidak sebuah bangsapun di dunia ini yang menempatkan wanita di atas kaum laki-laki, dari dulu hingga sekarang. Allah menyebut beberapa golongan yang termasuk kelompok dhu'afa dan mustadh'afin. o Mereka terdiri dari anak yatim, fuqara dan masakin, ibnu sabil (orang-orang yang kehabisan bekal di perjalanan), para tawanan perang, orang yang tertimpa musibah, dan orang yang meminta-minta. Mereka semua harus mendapat perlindungan dari negara dan bantuan dari manusia. b. Tingkat perhatian/keberpihakan sangat kuat o berdasarkan firman Allah SWT Q.S. Ibrahim ayat 7 dan menjadi modal ruhaniah paling berharga untuk melangkah ke depan dengan optimis. Kesyukuran itu disertai kesadaran bermuhasabah diri atas kekurangan dan kelemahan yang harus diperbarui dengan seksama guna mengukir kisah sukses yang lebih utama o disertai ikhtiar pembaruan yang berkesinambungan, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid mendeklarasikan Pernyataan Pikiran Muhammadiyah yang mengandung manifesto gerakan pencerahan yang berkemajuan, berkeadaban, dan berkeadilan bagi kehidupan warga Persyarikatan, umat, bangsa, dan kemanusiaan universal. o Pada kelompok dhu'afa dan mustadh'afin ini tersimpan sebuah potensi besar yang apabila digali akan menjadi suatu kekuatan luar biasa, sebagaimana firman Allah. Karenanya, terlalu sombong mereka yang memandang keberadaan kaum lemah dengan sebelah mata. c. Bentuk keberpihakan o penegasan keberpihakan Muhammadiyah terhadap usaha-usaha ekonomi dalam membangun kekuatan masyarakat kecil (akar rumput) yang dhu afa dan musatdh afin melalui kegiatan-kegiatan ekonomi alternatif. o Meningkatkan pembinaan kualitas kesehatan dsan kesejahteraan keluarga termasuk kesehatan reproduksi terutama di lingkungan masyarakat yang dhu afa melalui berbagai kegiatan sebagai bagian terpadu dari pengembangan kehidupan Keluarga Sakinah, Qoryah Thayyibah, serta Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah. o Mengembangkan jaringan dan kerjasama dengan pemerintah, swasta, dan lembagalembaga lain dalam program-program pemberdayaan ekonomi khususnya ekonomi mikro, kecil, dan menengah yang berdampak langsung dalam membangun kekuatan masyarakat kecil (akar rumput) yang dhu afa dan musatdh afin melalui model-model kegiatan ekonomi alternatif. d. Tujuan sebagai gerakan Islam yang berjuang menyebarluaskan dan memajukan ajaran Islam di Indonesia yang diilhami oleh firman Allah SWT dalam surat Ali Imran 104. Misi Muhammadiyah tersebut dikenal dengan gerakan dakwah dan tajdid yang diwujudkan melalui kepeloporan dalam pembaruan pemahaman agama, reformasi sistem pendidikan Islam, pengembangan pranata pelayanan-pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat berbasis Penolong Kesengsaraan Oemoem o

e. Ayat/hadits

berdasarkan firman Allah SWT Q.S. Ibrahim ayat 7 dan diilhami oleh firman Allah SWT dalam surat Ali Imran 104, "Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di muka bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi." (QS al-Qashash: 5)
f. Pendapat anda

Allah Swt sangat dekat dengan orang-orang yang lemah atau dilemahkan, yang dalam istilah al-Qur'an disebut dhu'afa dan mustadh'afin. Kedua golongan ini, di balik kelemahannya ternyata menyimpan kekuatan yang luar biasa. Oleh karenanya, ummat Islam jangan coba-coba mempermainkan dengan menganggap enteng dan memandang mata sebelah.

FIN

Anda mungkin juga menyukai