Anda di halaman 1dari 3

Teori Perkembangan Kognitif

Mindyarina 1006672724 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Tumbuh dan berkembang merupakan ciri yang dimiliki makhluk hidup. Setiap ada pertumbuhan, pasti akan diikuti oleh perkembangan. Tumbuh dan berkembang tersebut adalah suatu peristiwa yang saling beriringan. Jika di antara keduanya tidak menunjukkan keseimbangan, seseorang sudah mengalami siklus tumbuh yang abnormal. Keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan teori-teori pertumbuhan dan perkembangan. Ada empat teori yang melingkupinya, yaitu toeri biofisik, psikoanalitik/psikososial, kognitif, dan teori moral. Teori ayang akan dibahas pada LTM ini yaitu teori kognitif yang lebih menurus pada perkembngan intelektual seseorang. Teori perkembangan kognitif yaitu teori yang lebih menekankan pada bagaimana individu belajar berpikir dan memahami dunianya. Teori perkembangan kognitif ini mengacu pada perkembangan intelektual seseorang, bagaimana mereka berpikir, menganalisis, dan menerima dunia. Teori perkembanagan kognitif tersebut dimulai sejak usia nol tahun hingga usia dewasa seseorang (Jean, 1896-1980). Ahli biologi dan filosofi Swiss, Jean Piaget, mengemukakan teori perkembangan kognitif piaget.Teori tersebu menyebutkan empat periode yang berhubungan dengan usia dan mengemukakan kategori khusus tentang pengenalan dan pemahamaan. Periode-periode tersebut yaitu periode I, motosentrik (lahir samapai usia 2 tahun); periode II, pra-operasional (2-7 tahun); periode III, operasi konkret (7-11 tahun); periode IV, operasi formal (11 tahun sampai dewasa). Piaget membangun teorinya dengan mengamati anak-anak selama bertahun-tahun seperti bagaimana mereka bereksplorasi, memanipulasi, dan mencoba memahami dunia tempat tinggalnya. Menurutnya, individu berpindah dari satu tahap ke tahap selanjutnya untuk mendapatkan keseimbangan mental yang stabil karena setiap periode perkembangan kognitif terdapat tahap-tahap khusus.

Periode Perkembangan Kognitif


Periode I: Motosensorik ( Lahir sampai Usia 2 Tahun). Selama massa perkembangan, bayi membangun pola tindakan atau skema sebagai reaksi terhadap lingkungan (Berk, 2003). Skema ini termasuk memukul, melihat, menggenggam, atau menendang. Skema merupakan kegiatan yang diprakarsai diri sendiri, sebagai contoh bayi yang berhasil mencapai kesenangan dengan mengisap akan melebarkan area eksplorasinya dengan mengisap selimut atau pakaian. Keberhasilan akan mendorong anak menjelajah lebih jauh. Periode II: Pra- Operasional (2-7 Tahun). ini merupaka periode ketika anak-anak belajar berpikir dengan menggunakan simbol-simbol dan gambaran mental. Pada tahap ini, anak masih egoisentrik, anak-anak melihat objek dan orang lain hanya dari sudut pandang mereka sendiri. Anak-anak percaya bahwa setiap orang menjalani dunianya sama seperti yang dialami mereka. Bermain merupakan sarana di mana anak-anak dapat dapat meningkatkan perkembangan kognitifnya dan mempelajari dunianya. Periode III: Operasi Konkret (7-11 Tahun). Pada periode ini, anak-anak sudah mulai memiliki kemampuan untuk melakukan opersi mental. Sebagai contoh, anak akan berpikir sebelum bertindak. Anak-anak akan mulai dapat menggambarkan suatu proses tanpa harus

mengalaminya. Selain itu, mereka juga dapat saling menghargai perbedaan pendapat dengan temannya. Karakteristik utama dari periode ini yaitu reversibilitas yang berhubungan dengan kemampuan memutarbalikkan fakta yang ada dalam pikirannya. Anak-anak juga dapat mengelompokkan objek sesuai dengan dimensi kualitatif mereka, yang dikenal sebagai seriation. Pencapaian lain yaitu konservasi, atau kemampuan melihat objek atau jumlah sebagai sesuatu yang sama meskipun terjadi perubahan dalam penampilan fisiknya. Anak-anak juga mulai senang beberbagi informasi atas tindakan yang dilakukannya, terutama kepada orang tua dan teman. Periode IV: Operasi Formal (11 Tahun sampai dewasa). Selama tahap ini, pola piker individu berpindah kepada hal-hal yang bersifat abstrak dan teoritis. Remaja dan dewasa sudah mulai berpikir tentang perdamain dunia, keadilan, dan ide-ide lainnya yang berhubungan dengan makna hidup. Pada periode ini, seseorang sudah mampu mencari penyelesaian dari setiap permasalahan yang timbul.

Itulah periode-periode yang akan dilalui oleh setiap orang yang dilahirkan normal keadaan mental dan fisiknya. Periode-periode perkembangan kognitif tersebut akan memengaruhi secara signifikan sikap seseorang dalam menyelesaikan permasalahan. Semakin dewasa seseorang, semakin matang pula pola pemkirannya karena pengaruh pengalaman. Demikianlah uraian penjelasan teori perkembangan kognitif ini, semoga LTM ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan media pembelajaran KDK 1.

DAFTAR PUSTAKA: Potter, P.A. Fundamental of Nursing, 7th Edition. (Terj. Adrina Ferderika). Eds.7. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai