Anda di halaman 1dari 5

KOTA BONTANG

Peta lokasi Kota Bontang Koordinat: 11721'-11729' BT 001'-011' LU

A. SEJARAH Dalam perjalanan sejarah, Bontang yang sebelumnya hanya merupakan perkampungan yang terletak di daerah aliran sungai, kemudian mengalami perubahan status, sehingga menjadi sebuah kota. Ini merupakan tuntutan dari wilayah yang majemuk dan terus berkembang. Pada awalnya, sebagai kawasan permukiman, Bontang memiliki tata pemerintahan yang sangat sederhana. Semula hanya dipimpin oleh seorang yang dituakan, bergelar Petinggi di bawah naungan kekuasaan Sultan Kutai di Tenggarong. Nama-nama Petinggi Bontang tersebut adalah: Nenek H. Tondeng, Muhammad Arsyad yang kemudian diberi gelar oleh Sultan Kutai sebagai Kapitan, Kideng dan Haji Amir Baida alias Bedang. Bontang terus berkembang sehingga pada 1952 ditetapkan menjadi sebuah kampong yang dipimpin Tetua Adat. Saat itu kepemimpinan terbagi dua: hal yang menyangkut pemerintahan ditangani oleh Kepala Kampung, sedangkan yang menyangkut adat-istiadat diatur oleh Tetua Adat. Jauh sebelum menjadi wilayah Kota Administratif, sejak 1920 Desa Bontang ditetapkan menjadi ibu kota kecamatan yang kala itu disebut Onder Distrik van Bontang yang diperintah oleh seorang asisten wedana yang bergelar Kiyai. Adapun Kyai yang pernah memerintah di Bontang dan masih lekat dalam ingatan sebagian penduduk adalah: Kiai Anang Kempeng, Kiai

Hasan, Kiai Aji Raden, Kiai Anang Acil, Kiai Menong, Kiai Yaman dan Kiai Saleh. Sebelum menjadi sebuah kota, status Bontang meningkat menjadi kecamatan dibawah pimpinan seorang asisten wedana dalam Pemerintahan Sultan Aji Muhammad Parikesit, Sultan Kutai Kartanegara XIX (1921-1960), setelah ditetapkan Undang-undang No. 27 Tahun 1959 tentang pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Timur dengan menghapus status Pemerintahan Swapraja. Dalam perbendaharaan asli Kalimantan, tidak dikenal kata "bontang". Menurut cerita turun-temurun, "bontang" merupakan akronim Bahasa Belanda bond yang berarti kumpulan atau bahasa inggris yang artinya ikatan persaudaraan serta tang dari kata pendatang. Sebutan ini diberikan karena cikal bakal kampung Bontang tidak lepas dari peran pendatang. Asal muasal nama Bontang, berdasarkan kitab saway yang ada di Kesultanan Kutai Kartanegara bahwa yang memberi nama Bontang adalah Adji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325).

B. GEOGRAFI Penduduk Kota Bontang memiliki luas 49,757 km dan penduduk berjumlah 167.328 jiwa pada tahun 2008 serta kepadatan sebesar 336,29 jiwa/km.

Agama Mayoritas penduduk Kota Bontang memeluk agama Islam. Selain Islam, terdapat beberapa agama lain, yaitu Kristen, Hindu, Buddha, Katolikdan Konghucu. Ekonomi Kawasan Industri Kota Bontang (Pupuk Kaltim dan Badak NGL) dilihat dari atas. Kota Bontang dikenal dengan kota industri dan jasa, dua sektor tersebut telah memberikan nilai pendapatan yang utama bagi daerah ini. Di Kota Bontang, dalam kawasan tiga perusahaan raksasa itu, berbagai fasilitas modern lengkap tersedia, mulai dari fasilitas perumahan bagi karyawan, tempat olahraga, rekreasi, taman bermain, rumah sakit hingga hotel

berbintang yang tentunya menambah kas daerah dari sektor jasa, sektor jasa dan industri pengolahan adalah dua lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Dari tiga perusahaan besar itulah tulang punggung perkembangan perekonomian kota ini. Keberadaan perusahaan raksasa itu punya andil dalam meningkatkan kegiatan perdagangan dengan munculnya kebutuhan baru akan komoditas keperluan hidup sehari-hari. Gas Alam Cair (LNG) merupakan komoditi utama yang menopang perekonomian Kota Bontang. Kota ini dianugrahi kekayaan alam, terutama gas alam yang sangat besar. Pada tahun 2005 produksi LNG mencapai 42.889.510 M3. Sebagian besar produksi itu sebanyak 42.623.823 M3 untuk konsumsi ekspor. Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor LNG adalah PT. Badak LNG & Co. Ekspor keseluruhan Kota Bontang menghasilkan devisa sebesar US$ 8.119.872.685. Sebagian besar nilai ekspor tersebut berasal dari ekspor migas, yaitu sebesar US$ 7.216.713.333, sedangkan ekspor non migas hanya sebesar US$ 903.159.352. Selain LNG, di Kota Bontang terdapat industri lainnya, yaitu perusahaan yang memproduksi dan mengekspor urea dan amoniak, PT. Pupuk Kaltim. Mayoritas dari produksi tersebut untuk keperluan ekspor, sebesar 311.230,68 ton. Sedangkan produksi Urea, dalam hal ini urea curah sebesar 1.009.693,79 ton. Seperti produk industri lainnya produksi urea curah untuk ekspor, mencapai sebesar 543.782,23 ton. Dominasi berbagai industri di atas terlihat jelas dalam komposisi PDRB Kota Bontang. Dari keseluruhan nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000, tahun 2005 sebesar Rp. 26,26 trilyun, konstribusi sektor industri pengolahan mencapai Rp. 24,73 trilyun atau 94,17 persen. Dominasi industri yang berhubungan dengan hasil alam ini tidak hanya bermanfaat bagi perekonomian kota Bontang sendiri, melainkan juga menghasilkan devisa yang besar bagi negara. Dilihat dari banyaknya industri, di Kota Bontang terdapat berbagai jenis industri antara lain industri aneka sebesar 196 buah, industri hasil pertanian dan kehutanan 299 buah dan industri logam, mesin dan kimia sebesar 205 buah. Industri aneka menyerap tenaga kerja 838 orang dengan nilai investasi sebesar Rp. 2,39 milyar. Sedangkan industri hasil pertanian dan kehutanan menyerap 893 tenaga kerja dan nilai investasi sebesar Rp. 14,91 milyar. Sementara industri logam, mesin dan kimia menyerap 4.020 tenaga kerja dengan nilai investasi sebesar Rp. 5,29 trilyun.

Budaya Kota Bontang juga terkenal dengan adanya keberadaan tim sepak bola, Bontang FC (dulu Bontang PKT) yang bermain di Superliga, Marching Band Bontang PKT binaan Pupuk Kalimantan Timur dan Marching Band Eroh Dahana Patra binaan Badak NGL. Sementara itu, studio siaran televisi lokal, LNGTV dan PKTV juga terletak di Kota Bontang. Bontang adalah sebuah kota dinamis yang kaya akan kontras dan warna. Anda dapat menemukan berbagai etnis di Kota Bontang dari suku lokal Kutai sampai ke suku pendatang seperti Jawa, Bugis, Batak, Manado, Banjar, Sunda, Padang, Minang, Tator, Madura dan masih banyak lagi. Para pendatang membawa serta budaya dan agama mereka masing masing hidup bersama dengan masyarakat lokal berdampingan selama bertahun-tahun dalam harmoni dan damai. Sebagai kota yang strategis dan kondusif, Bontang dikenal dengan keramahan tamahan yang hangat dari penduduk setempat, yang sesuai dengan motto kota Bontang yaitu Kota TAMAN (Tertib, Agamais, Mandiri, Aman dan Nyaman). Untuk kebudayaan suku lokal yaitu suku Kutai pada setiap tahunnya ada agenda pelestarian budaya kutai seperti ERAU PELAS BENUA di kelurahan Guntung Kecamatan Bontang Utara. Biasanya diselenggarakan pada bulan juni atau juli. Pesta Laut di Kelurahan Bontang Kuala kecamatan Bontang selatan biasanya diselenggarakan pada bulan september atau desember. Acara ini cocok untuk menarik wisatawan baik lokal maupun dari mancanegara. Pada acara tersebut berisi tentang ritual-ritual sakral dari suku kutai seperti adat perkawinan, adat kelahiran. Tata cara sakral Erau dan selai berisi kesenian-kesenian seperti tari-tarian, lagu-lagu daerah seperti jepen dan tingkilan. Serta juga ada permainanan tradisional seperti permainan gasing, asen naga, sumpit, behempas, belogo. Pada acara tersebut juga diberi kesempatan untuk suku suku lain yang berdiam di Kota Bontang untuk menampilkan kesenian mereka pada acara multi etnis pada acara Erau tersebut sehinga menjadikan Kota Bontang menjadi kehidupan yang harmonis walaupun berdiam seluruh suku yang ada di nusantara

Wisata Di sektor pariwisata, wilayah pesisir dengan pantai yang bersih, landai, berpasir putih bisa menjadi obyek wisata yang potensial. Contohnya adalah Pulau Beras Basah

Bontang Kuala misalnya, selain menarik wisatawan karena perkampungan nelayan di atas laut, juga tengah dikembangkan menjadi obyek wisata. Kota ini memiliki potensi menjadi kota pariwisata dengan beberapa tempat andalan yakni, Pulau Beras Basah, Pulau Segajah serta Taman Nasional Kutai yang berdampingan dengan wilayah Kutai Timur. Potensi budidaya perikanan laut dengan komoditas unggulan berupa udang, kepiting, ikan kerapu, udang lobster, kakap merah, teripang, rumput laut dan tiram banyak diminta oleh pasar luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai