Anda di halaman 1dari 5

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN (SUATU PENERAPAN PADA BELAJAR PRAKTIK PERMESINAN) HAKIKAT HASIL BELAJAR PRAKETIK PERMESINAN A.

PIJAKAN TEORI BELAJAR TENTANG BELAJAR PRAKTIK PERMESINAN Beberapa teori menjelaskan tentang belajar, baik aliaran behaviorisme, kognitivisme, humanism, maupun sibernetik. Aliran-aliran teori belajar tersebut sekedar mengarah dan memilah jenis teori belajar mana yang menjadi pijakan melakukan kegiatan belajar. Therndike misalanya, salah seorang pendiri aliran belajar tingkah laku, mengemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berupa pikiran, perasaan, atau gerakan). B. PENDUKUNG TEORI BALAJAR PRAKTIK Ada dua perspektif teoretis yang berbeda tentang belajar keterampilan. Pertama, teori StimulusResponse (S-R), sebagaimana telah dikemukakan, bahwa performa terampil berasal dari rantai unit-unit S-R diskrit dan dipelajari secara terpisah. Misalnya, kata-kata atau ungkapan bahasa asing yang dipelajari seseorang pada suatu waktu tertentu sebagai tanggapan diskrit dihubungkan dengan kalimat pembicaraan, not dan syair yang terpisah dihubungkan dalam belajar memainkan suatu instrument music. Kedua, teori pemrosesan informasi kognitif. Para peneliti menujukkan bahwa sesuatu program motor (gerak) hierarkis bukanlah suatu unit rantai stimulus respon, tetapi ia dipelajari secara internal. Program motor ini mencakup suatu keterampilan yang bersifat hierarki yang mencakup keseluruhan keterampilan dan sub-subketerampilan. Driscoll menyatakan bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam belajar, yaitu (1) belajar adalah suatu perubahan yang menetapkan dalam kinerja seseorang, dan (2) hasil belajar yang muncul dalam diri siswa merupakan akibat atau hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan. Terdapat tiga ciri yang tampak dari orang yang mempelajari suatu objek (pengetahuan), tertentu, yaitu (1) adanya objek (pengetahuan, sikap, atau keterampilan) yang menjadi tujuan untuk dikuasai; (2) terjadinya proses berupa interaksi antara seseorang dengan lingkungannya atau sumber belajar (orang, media, dan sebagainya), baik melalui pengalaman pengganti; (3) terjadinya tingkah laku baru sebagai akibat mempelajari suatu objek (pengetahuan) tertentu. Gagne mengelompokkan struktur ingatan sebagai ingatan proposisi, imajinasi, episode, dan keterampilan intelektual. Merril menyebutkan struktur ingatan proposisi sebagai ingatan

asosiatif, sedangkan struktur ingatan ketermapilan intelektual sebagai ingatan algoritmik. Di antara kedua ingatan ini, terdapat dua struktur ingatan yang disebut sebagai ingatan episodic dan ingatan imajinatif. Fits yang dikutip Klausemeier, mengidentifikasi tiga tahap dalam belajar keterampilan: (1) Tahap kognitif, yang bisanya berlangsung singkat. Pada tahap ini siswa mengkaji dan memikirkan bagaimana melakukan keterampilan itu. (2) tahap intermediate/tahap

pengorganisasian. Pada tahap ini operasi reseptor-efektor-umpan balik, menjadi semakin terorganisasi. (3) tahap penyempurnaan. Pada tahap ini, gerakan spesifik menjadi semakin lancar dan kurang mendapat perhatian, control terhadap gerakan spesifik juga semakin berkurang, malah control justru diberikan kepada gerakan secara keseluruhan. Prinsip belajar keterampilan terdapat empat komponen yaitu (1) melakukan persepsi terhadap simulasi, (2) menggunkan pengetahuan prasyarat, (3) merencanakan respons, dan (4) pelaksanaan respon yang dipilih. Menurut Godfrey dan Kephard, menyebutkan keterampilan motoric yang meliputi aktivitas motoric meliputi gerakan tunggal atau sekelompok gerakan klausmeier mengartikan keterampilan sebagai seperangkat gerakan anggota badan yang terkoordinasi dan diarahkan oleh aktivitas mental untuk menyelesaikan suatu tugas. C. Praktik Permesinan di SMK Praktik permasinan dalam istilah sekolah menengah kejuruan teknik dimaksudkan sebagai latihan atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dalam memperolah keterampilan dibidang permesina, seperti membubut, mengefrais, menyekrap, dan menggerinda. Siswa yang telah belar praktik atau telah menguasai keterampilan permesinan dapat dikategorikan telah memiliki kemampuan belajar pada ranah psikomotorik. Schippers dan patriana menyatakan bahwa kegiatan melatih tangan dengan menerapkan teori melalui proses pengendalian pikiran dan perasan dalam bentuk, yaitu (1) menggunakan keterampilan dasar, (2) membuat sketsa, mengambar dan menghitung, (3) mengoperasikan dan mengendalikan, (4) merawat, memlihara, dan memperbaiki. D. Mesin-mesin perkakas Mesin perkakas dapat didefenisikan sebagai mesin yang dapat mengubah energy mekanis menjadi energy thermis guna mendeformasikan dan selanjutnya memotong dan membentuk

logam hingga mencapai ukuran dan kualitas yang direncanakan. Proses memotong logam dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok dasar, yaitu 1) Proses pemotong dengan mesin las 2) Proses pemotongan dengan mesin pres 3) Proses pemotongan dengan mesin pekakas 4) Proses pemotongan nonkpnvesional Secara umum mesin-mesin perkakas dibedakan atas: a. Mesin dengan gerak utama berputar b. Mesin dengan gerak utama lurus Yang termasuk dengan mesin gerak utama berputar diantaranya: Mesin-mesin bor Mesin-mesin bubut Mesin-mesin frais Mesin-mesin gerinda, mesin-mesin pengasah, dan mesin gergaji lingkaran.

Sedangakan yang termasuk mesin-mesin dengan gerak utama lurus diantaranya: Mesin-mesin gergaji logam (dengan sekarang dan daun gergaji) Mesin-mesin sekrap dan planner Mesin-mesin tusuk

Mesin-mesin bubut 1. Mesin bubut Mesin bubut adalah sebuah peralatan mesin yang bergerak oleh listrik, tujuan umunya digunakan untuk memproduksi benda-benda kerja yang silindris. Mesin bubut merupakan salah satu mesin perkakas yang mengerjakan benda silinder dengan prinsip kerja, yaitu benda kerja berputar diam sesuai dengan putaran sumbu utamanya dan pahat bubut bergerak kearah kanan dan kekiri dengan gerakan dari eretan. Bentuk dan ukuran mesin bubut bermacam-macam, ada yang kecil dan sederhanam dipasang si atas meja; sedangkan yang berukuran sedang dan besar, dilengkapi dengan kaki dan dipasang pada lantai yang diikat dengan baut pengikat Pekerjaan yang dapat dikerjakan pada mesin bubut di antaranya bulat lurus bulat tirus bulat ulir

bentuk rata dan bertingkat, baik pada bagaian luar maupun bagian dalam dan dan lain-lain.

a. Macam-macam mesin bubut Mesin bubut dengan gerak utama berputar terdiri atas: a) Mesin bubut biasa b) Mesin bubut khusu Mesin bubut khusus ini biasanya terdiri atas: a. Mesin bubut kepala atau karosel, khusus untuk membubut benda-benda dengan diameter yang besar tetapi pendek, misalnya roda-roda b. Mesin bubut sumbu khusus untuk membuat poros-poros yang panjang. c. Mesin bubut revolver khusus untuk membuat benda-benda yang sama bentuknya dan dalam jumlah yang banyak Mengingat fungsinya yang ideal maka tidak diherankan pada setiap industry atau perbengkelan mesin akan selalu terdapat mesin bubut jenis lain. b. Ukuran Mesin Bubut Ukuran mesin biasanya ditentukan oleh o Panjang jarak antara kedua senter secara maksimum dalam inci atau milimetrt o Tingginya dari pusat senter kepala diukur terhadap alas suatu bed mesin

c. Bagian-bagian Mesin Bubut Bagian-bagian mesin bubut yang terpenting terdiri dari: o o o o 2. Mesin Frais Mesin frain mesin perkakas yang tujuan umunya dengan kecepatan dan pemotongan yang diatur apakah secara manual atau otomatis. Melihat dari bentuk, mesin frais dibedakan atas dua jenis: a. Mesin frain biasa b. Mesin frais khusus Mesin frais pertama dibagi atas dua macam: Kepala tetap Kepala lepas Support Eretan memanjang

a. Mesin frais meja b. Mesin frais lutut atau tiang Mengerjakan suatu benda pekerjaan pada mesin frais disebut mengefrais pekerjaan mengefrains yang dapat dilakukan pada mesin frins

Anda mungkin juga menyukai