Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Instalasi listrik di Indonesia diselenggarakan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu PUIL 2000 (Pedoman Umum Instalasi Listrik) Tahun 2000. PUIL 2000 saat ini tengah dilakukan penyesuaian diantaranya SNI-04-0225-2000/Amd1-2006 = Pedoman Umum Instalasi Listrik 2000 Amandemen 1 Tahun 2006, dan seterusnya. PUIL sebagian besar mengacu pada standar IEC (International Electrical Commision).
Beberapa jenis penghantar yang biasa ditemui dalam instalasi listrik di Indonesia, diantaranya: 1. Penghantar-penghantar 3 fasa dengan penghantar netral dan penghantar proteksi.
L1, L2, L3 adalah penghantar tegangan fasa R, S, dan T N = penghantar netral, dan G = penghantar proteksi. 2. Penghantar-penghantar satu fasa dengan penghantar netral dan penghantar proteksi.
L dapat saja merupakan tegangan fasa R, S, atau T. N = penghantar netral, dan G = penghantar proteksi.
3.
Penghantar-penghantar satu fasa dengan penghantar netral dan penghantar proteksi dengan impedansi.
L dapat saja merupakan tegangan fasa R, S, atau T. N = penghantar netral, dan G = penghantar proteksi, R = Resistansi (impedansi) 4. Penghantar-penghantar satu fasa dengan penghantar netral.
Sistem tenaga listrik di Indonesia bekerja pada frekuensi 50Hz, dengan factor kerja 0.85 0.9 (idealnya factor kerja = satu).
No. 1. 2.
Simbol
Simbol pengawatan -
4. 5.
Berikut ini adalah contoh-contoh penerapan: 1.a. Diagram pengawatan satu lampu dengan satu saklar.
3.a. Diagram pengawatan satu lampu dengan satu lampu dan satu stop kontak.
4.a. Diagram pengawatan satu stop kontak, dua saklar dengan dua lampu.