Anda di halaman 1dari 15

BAHASA INDONESIA BAKU DAN BAHASA INDONESIA NON BAKU

Pengertian Bahasa Indonesia Baku


Di dalam Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan, Yus Rusyana berpengertian bahwa bahasa baku atau bahasa standar adalah suatu bahasa yang dikodifikasikan, diterima, dan dijadikan model oleh masyarakat bahasa yang lebih luas. Di dalam Tatabahasa Rujukan Bahasa Indonesia, Gorys Keraf berpengertian bahwa bahasa baku adalah bahasa yang dianggap dan diterima sebagai patokan umum untuk seluruh penutur bahasa itu. Jadi, Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas.

Pengertian Bahasa Indonesia Nonbaku


Richards, Jhon, dan Heidi berpengertian bahwa bahasa nonstandar/ nonbaku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tatabahasa, dan kosakata dari bahasa baku dari suatu bahasa. Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi. Jadi, Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagaimodel masyarakat Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.

Fungsi Bahasa Indonesia Baku


1. Bahasa Indonesia baku berfungsi pemersatu Bahasa Indonesia baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bahasa Indonesia baku. Bahasa Indonesia baku mengikat kebhinekaan rumpun dan bahasa yang ada di Indonesia dengan mangatasi batas-batas kedaerahan. Bahasa Indonesia baku merupakan wahana atau alat dan pengungkap kebudayaan nasional yang utama. Fungsi pemersatu ini ditingkatkan melalui usaha memberlakukannya sebagai salah satu syarat atau ciri manusia Indonesia modern.

2. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian. Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya. Bahasa Indonesia baku memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa Indonesia baku. Dengan bahasa Indonesia baku kita menyatakan identitas kita. Bahasa Indonesia baku berbeda dengan bahasa Malaysia atau bahasa Melayu di Singapura dan Brunai Darussalam. Bahasa Indonesia baku dianggap sudah berbeda dengan bahasa Melayu Riau yang menjadi induknya.

3. Bahasa Indonesia baku berfungsi penambah wibawa Pemilikan bahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku. Di samping itu, pemakai bahasa yang mahir berbahasa Indonesia baku dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain.

4. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakainya dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas. Norma atau kaidah bahasa Indonesia baku itu menjadi tolok ukur pemakaian bahasa Indonesia baku secara benar. Oleh karena itu, penilaian pemakaian bahasa Indonesia baku dapat dilakukan.

Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia baku dipakai di dalam beberapa konteks. 1. dalam komunikasi resmi, yaitu dalam surat-menyurat resmi atau dinas, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan dan peristilahan resmi. 2. dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan karangan ilmiah berupa makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian. 3. pembicaraan di depan umum, yaitu ceramah, kuliah, khotbah. 4. pembicaraan dengan orang yang dihormati, yaitu atasan dengan bawahan di dalam kantor, siswa dan guru di kelas atau di sekolah, guru dan kepala sekolah di pertemuan-pertemuan resmi, mahasiswa dan dosen di ruang perkuliahan.

Ciri-Ciri Bahasa Indonesia Baku


1) Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang relatif bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek. Misalnya, kata / keterampilan / diucapkan / ketrampilan / bukan / ketrampilan (2) Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain-lain sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kata. Misalnya: Banjir menyerang kampung yang banyak penduduknya itu. Kuliah sudah berjalan dengan baik.

3. Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Misalnya: Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapa pun, karena semua diangapnya penipu. 4. Partikel -kah, -lah dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Misalnya: Bacalah buku itu sampai selesai! Bagaimanakah cara kita memperbaiki kesalahan diri? Bagaimanapun kita harus menerima perubahan ini dengan lapang dada.

5. Preposisi atau kata dengan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku dituliskan secara jelas dan tetap dalam kalimat. Misalnya: Saya bertemu dengan adiknya kemarin. Ia benci sekali kepada orang itu. 6. Bentuk kata ulang atau reduplikasi sebagai bahagian morfologibahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan tempatnya di dalam kalimat. Merekamereka itu harus diawasi setiap saat. Semua negara-negara melaksanakan pembangunan ekonomi. Suatu titik-titik pertemuan harus dapat dihasilkan dalam musyawarah itu.

7. Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap dalam kalimat. Misalnya: Saya anda bisa bekerja sama di dalam pekerjaan ini. Aku engkau sama-sama berkepentingan tentang problem itu. Saya Saudara memang harus bisa berpengertian yang sama. 8. Pola kelompok kata kerja aspek + agen + kata kerja sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis dan diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Misalnya: Surat Anda sudah saya baca. Kiriman buku sudah dia terima.

9. Konstruksi atau bentuk sintesis sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Misalnya: saudaranya dikomentari mengotori harganya 10. Fungsi gramatikal (subyek, predikat, obyek sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat. Misalnya: Kepala Kantor pergi keluar negeri. Rumah orang itu bagus.

11. Struktur kalimat baik tunggal maupun majemuk ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku di dalam kalimat. Misalnya: Mereka sedang mengikuti perkuliahan dasar-dasar Akuntansi I. Sebelum analisis data dilakukannya, dia mengumpulkan data secara sungguh-sungguh. 12. Kosakata sebagai bahagian semantik bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat. Misalnya: Mengapa, tetapi, bagaimana, memberitahukan, hari ini, bertemu, tertawa, mengatakan, pergi, tidak begini, begitu, silakan.

13. Ejaan resmi sebagai bahagian bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap baik kata, kalimat maupun tanda-tanda baca sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. 14. Peristilahan baku sebagai bahagian bahasa Indonesia baku dipakai sesuai dengan Pedoman Peristilahan Penulisan Istilah yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Purba, 1996 : 63 64).

Anda mungkin juga menyukai