Anda di halaman 1dari 2

BATAS LAUT INDONESIA BERDASARKAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Selama 40 tahun terakhir Indonesia telah menyepakati 17 perjanjian perbatasan dengan negara-negara Asia Tenggara dan Australia. Belum adanya perbatasan yang jelas, berpotensi melahirkan ketegangan sehingga sangat penting untuk segera merumuskan perjanjian perbatasan antarnegara, ujar ahli hukum laut internasional Hasjim Djalal di sela konferensi ke-35 Hukum Laut dan Kebijakan Maritim (Conference on Tha Law of The Sea And Ocean Policy) di Nusa Nua Bali, Kamis (23/6/2011). Menurut Hasjim, Indonesia dianggap sebagai negara paling semangat menyelesaikan konflik perbatasan dibandingkan negaranegara lain di Asia Tenggara. Ini dilihat dari jumlah perjanjian perbatasan yang sudah disepakati. Indonesia paling banyak membuat persetujuan perbatasan dengan negera-negara tetangga. Ada sekira 17 agreement dalam 40 tahun terakhir ini yang telah dibuat, sebut Guru Besar Universitas Padjajaran Bandung itu. Data tersebut, lanjut dia, menunjukkan bahwa Pemerintah sangat serius untuk mencari jalan keluar terhadap konflik perbatasan. "Barangkali susah mencari negara yang sudah banyak membuat agreement," tandasnya. Indonesia memandang penting perlunya perjanjian perbatasan yang jelas antarnegara, karena hal ini akan membuat situasi lebih politik dan keamanan lebih baik. Diakui Hasjim, masih ada pembicaraan batas-batas wilayah yang belum selesai seperti dengan Singapura dan Malaysia. Kita berusaha ke arah itu. Kita masih rundingkan dalam penetapan perbatasan seperti batas teritorial, kewenangan, kekayaaan alam, hingga pengawasan, paparnya. Konferensi yang berlangsung 2 hari ini tidak secara detil membahas isu-isu perbatasan, namun diharapkan bisa memberi kontribusi pemikiran dalam menyelesaikan konflik perbatasan. Dia mencontohkan saat ini belum ada kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia terkait Zona Ekonomi Eksklusif. Kalau perbatasan teritorial sesungguhnya hampir selesai, imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Menlu Triyono Wibowo saat membuka konferensi, menegaskan, Indonesia terus menjalankan diplomasi perbatasan maritim. Pemerintah berkeinginan menyelesaikan masalah ini dengan dialog sesegera mungkin lewat perundingan yang terjadwal, ujar Triyono Nama : M. ifan jaelani Kelas: 9.1

Anda mungkin juga menyukai