Anda di halaman 1dari 117

Kata Pengantar

Assalamualaikum wr. wb. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Fakultas Teknik Geologi - Universitas Padjadjaran. Kami ucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru Tahun Akademik 2010/2011, yang telah berhasil melalui seleksi, terpilih dan diterima sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Geologi - Universitas Padjadjaran. Buku Pedoman ini hendaknya dibaca secara cermat oleh seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Geologi - Universitas Padjadjaran sehingga segala hal yang berkaitan dengan kehidupan akademik dapat dipahami secara baik. Akhir kata, kami mengharapkan saudara mahasiswa baru dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar di Fakultas Teknik Geologi - Universitas Padjadjaran yang kita cintai. Insya Allah dengan bekal ketekunan, kedisiplinan, keuletan serta ketaatan kepada peraturan yang berlaku di Fakultas Teknik Geologi, saudara dapat menyelesaikan studi tepat pada waktunya dengan hasil yang baik. Wassalamualaikum wr. wb.

Jatinangor, April 2010 Dekan Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc NIP. 1970118 199601 1 001

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor : 1352/H6.7/Kep/FTG/2010 Tentang BUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM S-1, PROGRAM MAGISTER TEKNIK GEOLOGI DAN PROGRAM DOKTOR ILMU GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEKAN FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan sistem pendidikan, perlu dibuatkan buku pedoman penyelenggaraan pendidikan Program S-1, Program Magister Teknik Geologi dan Program Doktor Ilmu Geologi pada Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran dipandang perlu adanya pedoman yang disesuaikan dengan proses belajar mengajar untuk semua jenjang pendidikan yang ada di Fakultas Teknik Geologi pada setiap tahun akademik baru; bahwa berdasarkan butir (a) tersebut di atas, perlu diterbitkan surat keputusannya;

b. Mengingat : 1. 2. 3. 4.

UndangUndang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 1957, tentang Pendirian Universitas Padjadjaran; Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi; Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14/M Tahun 2007, tentang Pengangkatan Rektor Universitas Padjadjaran periode 2007-2011 5. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 0436/0/1992, tentang Statuta Universitas Padjadjaran; 6. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 0203/0/1995 jo nomor 282/0/1999, tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Padjadjaran; 7. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 201/P/1999, tentang Pemberian Kuasa dan Delegasi Wewenang Pelaksanaan Kegiatan Administrasi Kepegawaian Kepada Pejabat tertentu di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa; 9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002, tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi; 10. Surat Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran nomor 2606/J06/Kep/OT/2007 tanggal 12 Desember 2007, tentang Peningkatan Jurusan Teknik Geologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menjadi Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran; 11. Surat Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran nomor 2607/J06/Kep/KP/2007 tanggal 12 Desember 2007, tentang Pengangkatan Dekan FTG Universitas Padjadjaran Periode 2007/2011; ii

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

Menetapkan : Pertama Kedua

MEMUTUSKAN: : : KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN TENTANG BUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM S-1, PROGRAM MAGISTER TEKNIK GEOLOGI (S2) DAN PROGRAM DOKTOR (S3) ILMU GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN AKADEMIK 2010/2011; Pedoman sebagaimana dalam lampiran keputusan ini merupakan pedoman dan petunjuk pelaksanaan untuk semua program studi dan semua jenjang program, dilingkungan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran tahun akademik 2010/2011 dalam melaksanakan proses belajar mengajar berdasarkan sistem kredit semester serta merupakan acuan kerja bagi seluruh jajaran sivitas akademika dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran; Ketentuan lain yang belum cukup diatur dalam buku pedoman dimaksud, akan di atur lebih lanjut berdasarkan Keputusan Dekan tersendiri; Ketentuan ini berlaku untuk tahun akademik 2010/2011; Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jatinangor Pada tanggal, 2 April 2010 DEKAN, ttd Dr. Ir. HENDARMAWAN., M.Sc NIP. 196701181996011001

Ketiga Keempat Kelima

: : :

Tembusan : 1. Yth. Sekretaris Senat FTG Unpad; 2. Yth. Para Pembantu Dekan FTG Unpad; 3. Yth. Para Ketua Program Studi di FTG Unpad; 4. Yth. Para Ka. Lab. di FTG Unpad; 5. Yth. Kabag/ Para Kasubag di FTG Unpad; 6. A r s i p

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

iii

DAFTAR ISI Hal


KATA PENGANTAR SURAT KEPUTUSAN DEKAN .... DAFTAR ISI . PIMPINAN FAKULTAS DAN KETUA PROGRAM STUDI.. BAB I SEJARAH FAKULTAS, VISI, MISI DAN TUJUAN UMUM PENDIDIKAN ......................... A. Sejarah Fakultas ......................................................................................................................... B. Visi dan Misi Fakultas .............................................................................................................. 1. Visi dan Misi Program Sarjana (S1)..................................................................................... 2. Visi dan Misi Program Pascasarjana (S2 dan S3) ............................................................... 3. Visi dan Misi Program Doktor (S3) .................................................................................... C. Tujuan Pendidikan dan Kompetensi Lulusan .......................................................................... 1. Tujuan Pendidikan Program Sarjana (S1, S2 dan S3) ......................................................... 2. Kompetensi Lulusan Program Sarjaan (S1, S2 dan S3) ....................................................... a. Kompetensi lulusan Program S1 ........................................................................................ b. Kualifikasi dan Kompetensi lulusan Program S2 ............................................................. c. Standar Kompetensi Program Doktor (S3) ....................................................................... BAB II PROGRAM STUDI A. Program Sarjana (S1) ................................................................................................................. 1. Daftar Mata Kuliah ............................................................................................................. 2. Deskripsi Mata Kuliah ......................................................................................................... 3. Daftar Tenaga Pengajar ....................................................................................................... A. B. Program Magister (S2) ............................................................................................................... 1. Bidang Konsentrasi ............................................................................................................ 2. Daftar Mata Kuliah ............................................................................................................ a. Mata Kuliah Matrikulasi ................................................................................................. b. Mata Kuliah Wajib .......................................................................................................... c. Mata Kuliah Wajib Tiap Bidang Konsentrasi ................................................................. d. Mata Kuliah Pilihan ........................................................................................................ 3. Deskripsi Mata Kuliah ....................................................................................................... 4. Daftar Dosen Program Magister (S2) ................................................................................. C. Program Doktor (S3) ................................................................................................................ a. Daftar Mata Kuliah Wajib................................................................................................ b. Daftar Mata Kuliah Pilihan Penunjang ( MKPP)............................................................. c. Deskripsi Mata Kuliah .....................................................................................................
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

i ii iv viii 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 4 6 6 8 12 14 14 14 14 14 14 14 15 20 21 22 22 22
iv

c. Dosen Program Doktor (S3) ............................................................................................ BAB III PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN A. Metode Pembelajaran Program Sarjana (S1) Prodi Teknik Geologi ......................................... 1. Pedoman Umum ...................................................................................................................... 2. Beban Satuan Kredit Semester Kegiatan Kuliah ................................................................... 3. Semester .................................................................................................................................. 4. Satuan Kredit Semester ......................................................................................................... 5. Beban Studi Kumulatif dan Waktu Studi .............................................................................. 6. Cuti dan Ijin Perkuliahan ........................................................................................................ 7. Beban Satuan Kredit Semester Kegiatan Praktikum di Laboratorium dan sejenisnya ........ 8. Beban Satuan Kredit Semester Kerja Lapangan .................................................................... 9. Beban Satuan Kredit Semester Penulisan Skripsi .................................................................. 10. Jenis/Kelompok Mata Kuliah ............................................................................................... 11. Penyusunan Pemetaan Geologi Lanjut/Skripsi .................................................................... 12. Cara Penilaian ...................................................................................................................... 13. Indeks Prestasi (IP) ............................................................................................................... 14. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) .......................................................................................... 15. Predikat kelulusan ................................................................................................................. 16. Batas Waktu Studi ................................................................................................................. 17. Pengertian Sanksi Akademik ................................................................................................ 18. Peringatan Akademik ............................................................................................................ 19. Pemutusan Studi Karena Kelalaian Administratif ................................................................ 20. Sanksi Pelanggaran ............................................................................................................... 21. Sanksi Lain ........................................................................................................................... B. Metode Pembelajaran Program Magister (S2) Prodi Teknik Geologi ....................................... I. Pedoman Umum ...................................................................................................................... 1. Program Pra-Pascasarjana dan Matrikulasi ........................................................................ 2. Perkuliahan .......................................................................................................................... 3. Dosen ................................................................................................................................... 4. Penyusunan Tesis ................................................................................................................ 5. Pembimbingan ..................................................................................................................... 6. Peraturan Akademik ............................................................................................................ 7. Pendaftaran dan Registrasi Kegiatan Akademik ................................................................ 8. PKRS Program Studi Pascasarjana ................................................................................... 9. Evaluasi Hasil Belajar ......................................................................................................... 1. Penilaian Mata Kuliah ....................................................................................................
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

Hal 25 26 26 26 26 26 27 27 27 27 28 28 28 29 29 31 31 32 32 32 32 33 33 33 33 33 33 34 34 35 35 35 36 36 36 36
v

2. Seminar Usulan Penelitian .............................................................................................. 3. Penilaian Seminar Penelitian .......................................................................................... 4. Penelitian ......................................................................................................................... 5. Penilaian Tesis ................................................................................................................. 6. Sanksi Akademik ............................................................................................................ 7. Pemutusan Studi .............................................................................................................. 8. Wisuda dan Gelar Akademik ......................................................................................... C. Metode Pembelajaran Program Doktor (S3) .............................................................................. 1. Penyusunan Disertasi ............................................................................................................. 2. Kelulusan ................................................................................................................................ 3. Ujian Sidang Doktor ............................................................................................................... 4. Batas Waktu Studi .................................................................................................................. 5. Peringatan Akademik ............................................................................................................. 6. Pemutusan Studi Pada Program Doktor ................................................................................. D. Evaluasi Hasil Belajar ................................................................................................................. a. Program Sarjana .... ................................................................................................................. b. Program Magister (S2) dan Doktor (S3) ................................................................................ E. Tata Tertib ................................................................................................................................... 1. Tata Tertib Kegiatan Belajar Mengajar ................................................................................. 2. Tata Tertib Ujian ..................................................................................................................... a. Ujian Tengah Semester ....................................................................................................... b. Ujian Akhir Semester ........................................................................................................ c. Ujian Sidang Sarjana/Magister/Doktor .............................................................................. BAB IV SARANA DAN PRASARANA A. Lokasi Kampus ............................................................................................................................ B. Fasilitas Administrasi .................................................................................................................. C. Tempat Perkuliahan .................................................................................................................... D. Fasilitas Praktikum ...................................................................................................................... E. Perpustakaan dan Internet ........................................................................................................... F. Laboratorium ............................................................................................................................... BAB V KEGIATAN RISET , KERJASAMA DAN PRESTASI FAKULTAS A. Riset ............................................................................................................................................ B. Kerjasama .................................................................................................................................... C. Prestasi Fakultas .........................................................................................................................
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

Hal 37 37 37 37 37 38 38 38 38 39 39 39 39 39 39 39 39 40 40 40 40 40 40 41 41 41 41 42 42 42 44 44 44 44

vi

BAB VI KEMAHASISWAAN A. Pola Pengembangan Kemahasiswaan ......................................................................................... B. Lembaga Kemahasiswaan ........................................................................................................... C. Fasilitas Kegiatan Kemahasiswaan ............................................................................................ LAMPIRAN-LAMPIRAN - Struktur Organisasi - Daftar Kerjasama - Standar Operasional Prosedur (SOP)

Hal 45 45 45 46

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

vii

Pimpinan Fakultas

Dekan
Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc.

Pembantu Dekan I Ir. Mega Fatimah Rosana, M.Sc., Ph.D.

Pembantu Dekan II Yuyun Yuniardi, ST., MT.

Pembantu Dekan III Ir. Agung Mulyo, MT.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

viii

Program Studi (S1) Teknik Geologi Ketua : Ir. Iyan Haryanto, MT.

Sekretaris : Ir. Agus Didit Haryanto, MT.

Program Studi Magister (S2)Teknik Geologi Ketua : Dr. Ir. Vijaya Isnaniawardhani, MT.

Ketua Program Doktor (S3) Ilmu Geologi Ketua : Dr. Ir. Ildrem Syafri, DEA.

Koordinator Riset Ketua

: Boy Yoseph CSSS. Alam, ST., MT.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

ix

Kepala Laboratorium
1. Laboratorium Geologi Dinamik : Ir. Iyan Haryanto, MT. 2. Laboratorium Geofisika : Ir. Undang Mardiana, M.Si. 3. Laboratorium Geokimia & Geotermal : Ir. Johanes Hutabarat, M.Si. 4. Laboratorium Geomorfologi dan Penginderaan Jauh : Ir. H. Nana Sulaksana, MSP. 5. Laboratorium Geologi Lingkungan dan Hidrogeologi : Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc. 6. Laboratorium Geologi Teknik : Prof. Dr. Ir. H. R. Febri Hirnawan. 7. Laboratorium Paleontologi : Dra. Lia Djurnaliah, M.Si. 8. Laboratorium Petrologi & Mineralogi : Dr. Ir. Ildrem Syafri, DEA. 9. Laboratorium Sedimentologi & Geologi Kuater : Dr. Ir. H. Edy Sunardi, M.Sc. 10. Laboratorium Stratigrafi : Ir. Nurdrajat, MT.

Pimpinan Administratif
Kepala Bagian Tata Usaha : Drs. Komarudin. Kepala Sub Bagian Pendidikan dan Kemahasiswaan : Ir. Sajid. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian : H. Sudarwan, S.Sos., MM. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan : Dra. Ratu Rina Rachmawati.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

BAB I SEJARAH FAKULTAS, VISI, MISI DAN TUJUAN UMUM PENDIDIKAN


A. Sejarah Fakultas
Berdiri pada tahun 1959 sebagai Jurusan Geologi dibawah naungan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Universitas Padjadjaran, dengan pendiri utama: Mayor Jendral (Purn) Prof. Dr. Moestopo dan Drs. M. Koesmono. Kegiatan resmi dimulai tanggal 17 Nopember 1959 dengan mahasiswa sejumlah 17 orang. Kegiatan dibina oleh dosen tetap, yaitu Drs. Koesmono dan tiga orang dosen luar biasa, yaitu Dr. S. Sartono, Drs. R. Soeria-Atmadja dan Drs. S. Asikin. Tahun 1997 berdasarkan SK dikti terdapat dua program studi, yaitu Program Studi Teknik Geologi dan Program Studi Geologi di bawah naungan Fakultas Matematika dan Ilnu Pengetahuan Alam. Kemudian di gabungkan kembali menjadi hanya satu program studi yaitu Teknik Geologi. Sejak 12 Desember 2007, Jurusan Geologi memisahkan diri dari Fakultas MIPA dan berubah menjadi Fakultas Teknik Geologi. Sampai kini, Fakultas Teknik Geologi UNPAD telah mendapat kepercayaan dan pengakuan cukup tinggi dari masyarakat. Hal ini ditunjukan dengan jumlah mahasiswa dan jumlah lulusan yang meningkat setiap tahunnya. Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, adalah suatu lembaga pendidikan tinggi yang mencurahkan pada pembelajaran dan pengembangan ilmu geologi yang berorientasi kepada terciptanya pola link & match (keserasian dan kesepadanan). Sejak tahun 2009, Program Pascasarjana di bidang geologi telah dikelola langsung oleh Fakultas Teknik Geologi, khususnya Program magister, yaitu Program Studi Teknik Geologi (S2).
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

Pada bulan Oktober tahun 2009 Fakultas Teknik Geologi telah mendapat persetujuan dari senat Fakultas maupun senat Universitas untuk membuka program pascasarjana (S3) dengan nama Program Studi Ilmu Geologi dan proposal usulan penelitiannya telah diajukan ke Dikti untuk memperoleh ijin secara resmi. Saat ini hanya tinggal menunggu visitasi dari Dikti sebelum ijin resmi dikeluarkan. Sementara ini pengelolaan kegiatan belajar mengajar untuk program S3 masih di kelola oleh program pascasarjana Unpad.

B.

Visi dan Misi Fakultas

1. Visi dan Misi Program Sarjana (S1) a. Visi Menjadi institusi pendidikan geologi yang mampu merespon dan melakukan penyesuaian dalam persaingan global, sehingga mampu mendorong pengembangan sumberdaya geologi Indonesia yang dilandasi oleh kemampuan pengelolaan lingkungan dalam pembangunan nasional secara berkelanjutan. b. Misi Melaksanakan pendidikan bidang geologi yang meliputi sumberdaya energi, sumberdaya mineral, sumberdaya air, dan lingkungan geologi yang setara dengan standar nasional menuju standar internasional. Mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi geologi untuk kepentingan pembangunan nasional sektor energi, sumberdaya mineral dan lingkungan. 2. Visi dan Misi Program Pascasarjana (S2) a. Visi Program S2 Menjadi institusi pendidikan geologi yang mampu merespon dan melakukan penyesuaian dalam

persaingan global, sehingga mampu menghasilkan lulusan S2 dengan keahlian akademik dalam penguasaan ilmu dan teknologi geologi yang dilandasi oleh pemahaman kaidah ilmiah dalam pengelolaan kebencanaan dan pengembangan sumberdaya geologi menuju pembangunan berkelanjutan dengan berorientasi pada aspek lingkungan. b. Misi Program S2 Menyelenggarakan pendidikan Program Studi Teknik Geologi (S2) yang meliputi pengembangan sumberdaya energi dan mineral, serta sumberdaya air, geologi teknik dan geologi lingkungan, pengelolaan kebencanaan dan pengembangan kewilayahan, teknik, menuju pembentukan visi lulusan yang memiliki integritas tinggi dengan landasan yang kuat dalam pengembangan ilmu dan aplikasinya. Mengembangkan Program Pascasarjana Geologi sebagai ujung tombak sekaligus inkubator pengembangan dan aplikasi ilmu pengetahuanteknologi geologi dalam mewujudkan Universitas Padjadjaran sebagai Research University. 3. Visi dan Misi Program Doktor (S3) a. Visi Program S3 Menjadi institusi pendidikan geologi yang mampu merespon dan melakukan penyesuaian dalam persaingan global, sehingga mampu menghasilkan lulusan S3 dengan keahlian akademik dalam penguasaan ilmu dan teknologi geologi yang dilandasi oleh pemahaman kaidah ilmiah dalam pengelolaan kebencanaan dan pengembangan sumberdaya geologi menuju pembangunan berkelanjutan. b. Misi Program S3
Menyelenggarakan pendidikan S3 Ilmu Geologi yang meliputi pengembangan sumberdaya energi dan mineral, serta sumberdaya air, geologi teknik dan geologi lingkungan, pengelolaan kebencanaan dan pengembangan kewilayahan, teknik, menuju pembentukan visi lulusan yang memiliki integritas tinggi dengan landasan yang kuat dalam pengembangan ilmu dan aplikasinya. Mengembangkan Program Pascasarjana Geologi sebagai ujung tombak sekaligus inkubator pengembangan dan

aplikasi ilmu pengetahuan- teknologi geologi dalam mewujudkan Universitas Padjadjaran sebagai Research University.

C. Tujuan Pendidikan dan Kompetensi Lulusan 1. Tujuan Pendidikan Program a. Tujuan Pendidikan Program Sarjana (S1) Menghasilkan sarjana ilmu kebumian, geologi, sumberdaya mineral serta energi yang dibutuhkan untuk pembangunan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. b. Tujuan Pendidikan Program Pascasarjana Tujuan pendidikan Program Studi Teknik Geologi (S2) adalah untuk meningkatkan taraf penguasaan ilmu dan kemampuan yang telah diperoleh peserta selama pendidikan tingkat Sarjana, agar lebih aktif dan mantap berperan, baik dalam pandangan ilmunya maupun dalam penerapannya. Adapun tujuan pendidikan Program S-3 Geologi adalah untuk meningkatkan taraf penguasaan pengembangan Ipteks sehingga dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan stakeholder melalui pendekatan ilmiah. Untuk itu, program ini memiliki arah orientasi bersifat keilmuan, yang lebih ditekankan pada kemampuan pengembangan ilmu secara lebih mendalam, dan berorientasi terapan yang lebih ditekankan pada kemampuan penerapan ilmu secara profesional. 2. Kompetensi lulusan Program (S1, S2 dan S3) a. Kompetensi lulusan Program S1 Knowledge (Pengetahuan) Setelah menyelesaikan studinya, lulusan Fakultas Teknik Geologi Unpad akan: 1. Dapat mengidentifikasi objek-objek geologi pada suatu wilayah dengan tepat. 2. Dapat menjelaskan kondisi geologi pada suatu wilayah dengan tepat 3. Dapat menginterpretasi proses-proses geologi yang berkembang pada suatu wilayah.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

4. Dapat menjelaskan regulasi pengelolaan sumberdaya energi, sumberdaya mineral, sumberdaya air, dan sumberdaya kewilayahan, serta sektor lainnya yang berhubungan dengan geologi. 5. Dapat mengaplikasikan konsep geologi pada pengelolaan dan pengembangan sumberdaya energi, sumberdaya mineral, sumberdaya air, dan sumberdaya kewilayahan, serta sektor lainnya yang berhubungan dengan geologi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Skill (Keterampilan) Setelah menyelesaikan studinya, lulusan Fakultas Teknik Geologi Unpad akan: 1. Dapat membuat Peta Geologi dan buku laporannya. 2. Dapat membuat peta-peta tematik sesuai dengan kebutuhan untuk pengelolaan sumberdaya energi, sumberdaya mineral, sumberdaya air, dan sumberdaya kewilayahan, serta kebutuhan sektor lainnya yang berhubungan dengan geologi. 3. Dapat mengoperasikan program-program berbasis komputer dalam setiap pekerjaan yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya energi, sumberdaya mineral, sumberdaya air, dan sumberdaya kewilayahan, serta sektor lainnya yang berhubungan dengan geologi. 4. Dapat mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan suatu forum resmi dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang baik Attitude (Sikap) Lulusan Fakultas Teknik Geologi Unpad diharapkan juga akan: 1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Bersikap kreatif dan penuh inovasi dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang menjadi tugas pokoknya. 3. Bersikap percaya diri dalam menghadapi segala tantangan dan kendala yang ada pada setiap pekerjaannya. 4. Bersikap menghargai upaya interdisiplin dalam setiap pekerjaan yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya energi, sumberdaya mineral, sumberdaya air, dan

sumberdaya kewilayahan, maupun sektor lainnya yang berhubungan dengan geologi. 5. Bersikap tekun dan pantang menyerah dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh pimpinan. 6. Bersikap hati-hati dan bertanggung jawab dalam mengoperasikan peralatan yang dipergunakan dalam setiap pekerjaannya. Standar kualifikasi lulusan yang diharapkan: 1. Tidak ada Nilai D. 2. IPK minimal 3,0. 3. Menguasai Bahasa Inggris dengan nilai Institusional TOEFL > 450. 4. Menguasai aplikasi program komputer yang terkait dengan pekerjaan geologi. 5. Lama studi minimal 8 semester dan maksimal 12 semester. 6. Lama menunggu kerja sekitar 1 tahun. b. Kualifikasi dan Kompetensi lulusan Program S2 Program Studi Teknik Geologi (S2) diarahkan pada hasil lulusan yang memilki kualifikasi: Mempunyai kemampuan mengembangkan dan memuktahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi geologi dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode, kaidah ilmiah disertai keterampilan penerapannya; Mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan di bidang geologi melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah; Mempunyai kemampuan di bidang kinerja profesi geologi yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbacakupan tinjauan, kepaduan pemecahan masalah atau profesi yang serupa. Lulusan Program Studi S2 Teknik Geologi sebagai output dari Proses Belajar Mengajar (PBM) pada program ini diharapkan dapat memenuhi Standar Kompetensi sebagai indikator

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

motivasi, sikap, keahlian, kemampuan dan pemahaman sebagai berikut : 1. Motivasi Memiliki rasa ingin tahu yang kuat terhadap dinamika perkembangan ilmu geologi Memiliki keinginan yang kuat dalam meningkatkan ilmu, kemampuan dan keterampilan di bidang teknologi geologi, dan penerapannya Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan kerjasama dengan berbagai disiplin ilmu untuk perkembangan ilmu geologi. 2. Sikap Memiliki sikap proaktif dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang geologi Memiliki kepekaan terhadap pengelolaan kebencanaan dan pengembangan sumberdaya geologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Selalu terbuka untuk menampung kritik dan saran yang diberikan berbagai pihak Bersikap jujur, bekerja keras, disiplin dan kooperatif. 3. Keahlian Terampil dalam menerapkan konsep geologi dalam memecahkan masalah riil yang ditujukan untuk pengelolaan kebencanaan dan pengembangan sumberdaya geologi. 4. Kemampuan Mampu berperan aktif dalam kelompok dari berbagai disiplin ilmu dalam lingkungan yang kondusif Mampu membuat kesimpulan geologis untuk keperluan masukan dalam pembuatan kebijakan. 5. Pemahaman Memahami kaidah ilmiah dan konsep geologi secara baik dan memiliki ketajaman berpikir analisis terhadap permasalahan yang timbul

Memahami pentingnya penerapan etika dalam mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dalam aplikasi ilmu geologi.

c. Standar Kompetensi Program Doktor (S3) : 1. Motivasi Memiliki rasa ingin tahu tentang dinamika perkembangan Iptek, khususnya di bidang ilmu geologi Memiliki keinginan yang kuat untuk mengembangkan Iptek (khususnya di bidang geologi) dan penerapannya; sehingga dapat digunakan untuk pemecahan masalah Memiliki keinginan yang kuat dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang ilmu geologi sesuai dengan nilai-nilai dan etika yang berlaku 2. Sikap Memiliki sikap positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, interdisiplin, kerjasama, institusi, otoritas, pekerjaan dan profesi Mampu mengembangkan/memutakhirkan dan menerapkan ilmu geologi sesuai dengan tingkat strata pendidikannya Mampu memecahkan permasalahan di bidang geologi melalui pendekatan teori dan eksperimental 3. Keahlian Terampil dalam mengelola ide, konsep, penemuan, pengembangan dan penerapan ilmu Terampil menerapkan konsep, teori dan eksperimental untuk menjawab permasalahan ipteks dan lingkungan Terampil dalam menyajikan ide, konsep dan penemuan dalam bentuk karya tulis dan mempresentasikannya Terampil dalam menganalisis dan merumuskan ide, konsep, teori dan penemuan di bidang geologi 4. Kemampuan Mampu mengembangkan, memutakhirkan dan

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

menerapkan ilmu Mampu menyusun teori-teori baru melalui metode penelitian Mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi melalui penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah Mampu mengembangkan metode penelitian dalam mengantisipasi permasalahan di masyarakat dalam pengembangan iptek 5. Pengetahuan Memahami konsep dan teori di bidang ilmu geologi Memahami dasar-dasar dan pengertian tentang arti, tujuan dan fungsi masing-masing bidang ilmu geologi Memahami metodologi dan etika dalam pengembangan di bidang ilmu geologi

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

BAB II PROGRAM STUDI


A. Program Sarjana (S1) Program Studi Teknik Geologi 1. Daftar Mata Kuliah
Semester I Bobot No Sandi Nama Mata Kuliah Kelompok SKS 1 UNX10.101 Pendidikan Pancasila 2(2-0) MPK (Inti) 2 UNX10.102 Pendidikan Agama 2(2-0) MPK (Inti) 3 UNX10.103 Bahasa Indonesia 2(2- 0) MPK (Institusional) 4 UNX10.106 Ilmu Budaya Dasar 2(2-0) MPK (Institusional) 5 D10A.101 Matematika I 2(2-0) MKK (Inti) 6 D10C.101 Fisika Dasar I 2(2-0) MKK (Inti) 7 D10C.111 Prak. Fisika Dasar I 1(0-1) MKK (Inti) 8 D10B.106 Kimia Dasar I 2(2-0) MKK (Inti) 9 D10B.116 Prak. Kimia Dasar I 1(0-1) MKK (Inti) 10 Q10A.101 Statistika 2(2-0) MKK (Inti) Jumlah 18 Semester II No Sandi Nama Mata Kuliah Bobot Kelompok SKS 2 (2-0) MPK (Inti) 2(2-0) MPK (Institusional) 2(2-0) MKK (Inti) 2(2-0) MKK (Inti) 1(0-1) MKK (Inti) 2(2-0) MKK (Inti) 1(0-1) MKK (Inti) 3(2-1) MKB (Inti) 2(2-0) MKB (Inti) 3(2-1) MKB (Inti) 20 Semester III No Sandi Nama Mata Kuliah Teknologi Informasi Ilmu Ukur Tanah & Kartografi Petrologi Sedimentologi Paleontologi Penginderaan Jauh Filsafat Ilmu Jumlah Bobot Kelompok SKS 2(1-1) MKK (Institusional) 3(2-1) MKB (Inti) 3(2-1) MKB (Inti) 3(2-1) MKB (Inti) 3(2-1) MKB (Inti) 3(2-1) MKB (Inti) 2(2-0) MPK (Institusional) 19

1 Q10A.102 2 Q10A.103 3 4 5 6 7 Q10A.104 Q10A.105 Q10A.106 Q10A.107 Q10A.108

Semester IV No Sandi Bobot Kelompok SKS Prinsip Stratigrafi 3(2-1) MKB (Inti) Geologi Struktur 3(2-1) MKB (Inti) Metode Pemetaan 3(2-1) MKB (Inti) Geologi Petrografi 3(2-1) MKB (Inti) Mikropaleontologi 3(2-1) MKB (Inti) Vulkanologi 2(2-0) MKB (Inti) Geokimia 2(2-0) MKB (Inti) Jumlah 19 Nama Mata Kuliah

1 UNX10.204 Pendidikan Kewarganegaraan 2 UNX10.205 Bahasa Inggris 3 D10A.202 Matematika II 4 D10C.202 Fisika Dasar II 5 D10C.212 Prak. Fisika Dasar II 6 D10B.206 Kimia Dasar II 7 Q10B.216 Prak. Kimia Dasar II 8 Q10A.201 Geologi Dasar 9 Q10A.202 Geomorfologi 10 Q10A.203 Mineralogi Jumlah

1 Q10A.204 2 Q10A.205 3 Q10A.206 4 5 6 7 Q10A.207 Q10A.208 Q10A.209 Q10A.210

Semester V No 1 2 3 4 5 Sandi Q10A.109 Q10A.110 Q10A.111 Q10A.112 Q10A.113 Nama Mata Kuliah Geotektonik Geostatistika Geologi Sejarah Geologi Eksplorasi Geologi Batubara Bobot Kelompok SKS 2(2-0) MPK (Inti) 3(2-1) MKB (Inti) 2(2-0) MKB (Inti) 3(2-1) MKB (Inti) 3(2-1) MKB (Inti)

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

No

Sandi

Nama Mata Kuliah

6 Q10A.114 7 Q10A.115

Pemetaan Pendahuluan Geologi Sumberdaya 3(2-1) MKB (Inti) Mineral Jumlah 19

Bobot Kelompok SKS Geologi 3(1-2) MPB (Institusional)

No

Sandi

Nama Mata Kuliah Skripsi Jumlah

2 Q10A.018

Bobot Kelompok SKS 6(0-6) MKB (Inti) 10

MATA KULIAH PILIHAN PENUNJANG (MKPP) Semester VII


No Sandi Nama Mata Kuliah Bobot SKS 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 (2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 (2-0 ) Kelompok

Semester VI Bobot No Sandi Nama Mata Kuliah Kelompok SKS 1 Q10A.211 Geologi Minyak dan 3(2-1) MKB (Inti) Gas Bumi 2 Q10A.212 Geologi Teknik 3(2-1) MKB (Inti) 3 Q10A.213 Hidrogeologi 3(2-1) MKB (Inti) 4 Q10A.214 Geologi Struktur 2(2-0) MKB (Institusional) Indonesia 5 UNX10.006 KKNM 3(3-0) MKB (Institusional) 6 Q10A.215 Geothermal 2(2-0) MKB (Inti) 7 Q10A.216 Geofisika 3(2-1) MKB (Inti) Jumlah 19 Semester VII No 1 2 3 4 5 Sandi Q10A.116 Q10A.117 Q10A.118 Q10A.119 Q10A.120 Nama Mata Kuliah Stratigrafi Indonesia Geologi Kelautan Geoteknik Geologi Lingkungan Teknologi dan Manajemen Kewirausahaan Matakuliah Pilihan (4 MK @ 2 SKS) Jumlah Bobot Kelompok SKS 2(2-0) MKB (Inti) 2(2-0) MKB (Inti) 3(2-1) MKB (Inti) 3(2-1) MKB (Inti) 2(2-0) MKB (Inti)

6 Q10A..

8 20

MKB (Institusional)

Semester VIII No Sandi Nama Mata Kuliah Pemetaan Geologi Lanjut Bobot Kelompok SKS 4(0-4) MPB (Institusional)

1 Q10A.217

1 Q10A.121 Seismik Stratigrafi 2 Q10A.122 Analisis Cekungan 3 Q10A.123 Analisis Geologi Struktur 4 Q10A.124 Analisis Well Log 5 Q10A.125 Geokimia Minyak dan Gas Bumi 6 Q10A.126 Aplikasi Mikrofosil Foraminifera 7 Q10A.127 Biostratigrafi 8 Q10A.128 Sekuen Stratigrafi 9 Q10A.129 Aplikasi Mikrofosil Non Foraminifera 10 Q10A.130 Sedimentografi 11 Q10A.131 Mikroskopi Bijih 12 Q10A.132 Petrologi Mineral Ubahan 13 Q10A.133 Eksplorasi Bijih 14 Q10A.134 Thermodinamika 15 Q10A.135 Petrologi Batuan Dasar & Volkanik 16 Q10A.136 Geologi Isotop & Geokronologi 17 Q10A.137 Kimia Mineral 18 Q10A.138 Geokimia Busur Kepulauan Indonesia 19 Q10A.139 Mineral Industri & Batu Mulia 20 Q10A.140 Petrologi Batuan Metamorfik

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

No

Sandi

Nama Mata Kuliah

21 Q10A.141 Morfometri DAS 22 Q10A.142 Geologi Tata Ruang 23 Q10A.143 Geomekanika 24 Q10A.144 Analisis Kestabilan Lereng 25 Q10A.145 Hidrolika Air Tanah 26 Q10A.146 Pemboran Air Tanah 27 Q10A.147 Pemodelan Hidrogeologi 28 Q10A.148 Geomorfologi Pantai dan Karst 29 Q10A.149 Geomorfologi Kuantitatif 30 Q10A.150 Aplikasi Penginderaan Jauh 31 Q10A.151 Geowisata 32 Q10A.152 Geologi Kuarter 33 Q10A.153 Tektonika 34 Q10A.154 Geofisika Terapan 35 Q10A.155 Geologi Fraktal 36 Q10A.156 Analisis Sumberdaya Kewilayahan 37 Q10A.157 Neotektonik 38 Q10A.158 Regulasi Pengelolaan Sumberdaya Geologi 39 Q10A.159 Kebencanaan Geologi

Bobot SKS Tektonik 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 ) 2 ( 2-0 )

Kelompok

2. Deskripsi Mata Kuliah


Q10A. 101 KARTOGRAFI DAN ILMU UKUR TANAH (MKB) 3 (2-1) Mempelajari alat-alat ukur tanah dan metode pengukurannya. Membuat sketsa, menghitung, mengkoreksi hasil pengukuran lapangan, membuat kontur dan peta.

Q10A. 104 PETROLOGI (MKB) 3 (2-1) Mempelajari struktur, susunan mineral batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorfosa. Klasifikasi genesis dan pemerian batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorfosa. Memerikan mineral pembentuk batuan, tekstur batuan, kristalisasi mineral pembentuk batuan. Menentukan jenis batuan berdasarkan komposisi mineral. Penentuan genesis batuan dan penggunaan berbagai jenis klasifikasi batuan. Praktikum identifikasi berbagai jenis batuan beku, sedimen dan metamorfik, serta kuliah lapangan. Q10A. 105 SEDIMENTOLOGI (MKB) 3 (2-1) Pembentukan batuan endapan, proses sedimentasi, mengenali dan menafsirkan struktur sedimen, macam model fasies dan lingkungan pengendapan, grafik log, merekonstruksi lingkungan pengendapan. Q10A. 106 PALEONTOLOGI (MKB) 3 (2-1) Memahami prinsip paleontologi serta analisis dan aplikasi fosil. Penentuan umur relatif dan penentuan lingkungan pengendapan batuan sedimen untuk pemetaan geologi dan eksplorasi bahan galian logam, non-logam, dan migas. Q10A. 107 PENGINDRAAN JAUH (MKB) 3 (2-1) Gelombang elektromagnetik. Dasar-dasar fisis pengindraan jauh. Teknik pembuatan citra landsat. Analisis visual citra analog. Citra landsat untuk interpretasi pola aliran sungai, geomorfologi, geologi struktur, geologi lingkungan, gejala longsoran bahaya gunungapi, banjir, dan tsunami. Analisis visual analog interpretasi citra radar. Analisis visual dengan teknik manipulasi warna. Q10A. 110 GEOSTATISTIKA (MKB) 3 (2-3) Prinsip geostatistika, komputer, statistika elementer, aljabar matematika, ANOVA, dan ANOCOVA. Praktikum komputer. Q10A.111 GEOLOGI SEJARAH (MKB) 2 (2-0) Evolusi dan korelasi endapan dari jaman ke jaman. Praktikum membuat essay geologi suatu daerah dari data yang ada. Q10A. 112 GEOLOGI EKSPLORASI (MKB) 3 (2-1) Mempelajari metode eksploitasi yang meliputi metode geologi, remote sensing, geofisika, geokimia dan pemboran serta aplikasinya dalam eksplorasi mineral, migas, batubara, panasbumi dan air. Praktikum lapangan : Kunjungan lapangan ke daerah eksploitasi/tambang.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

Q10A. 113 GEOLOGI BATUBARA (MKB) 2 (2-0) Memahami hal-hal yang berhubungan dengan proses pembentukan batubara, metode penelitian, eksplorasi, dan kegunaannya. Q10A. 114 PEMETAAN GEOLOGI PENDAHULUAN (MPB Institusional) 3 (1-2) Pekerjaan penelitian lapangan, termasuk pembuatan laporan dan peta geologi dengan luas 5x5 km2 dan diakhiri dengan kolokium. Q10A. 115 GEOLOGI SUMBERDAYA MINERAL (MKK) 2 (2-0) S Mempelajari tentang cara-cara terbentuknya berbagai macam sumberdaya mineral, pengenalan berbagai tipe endapan mineral dan penyebarannya di Indonesia. Praktikum : mengenal/menentukan bernagai contoh endapan mineral dari berbagai tipe. Kuliah lapangan : kunjungan lapangan ke daerah potensi sumberdaya mineral. Q10A. 116 STRATIGRAFI INDONESIA (MKB) 2 (2-0) Stratigrafi dan paleontologi Indonesia. Praktikum sayatansayatan tipe stratigrafi Indonesia. Q10A. 117 GEOLOGI KELAUTAN (MKK) 2 (2-0) Prinsip dasar geofisika dan geokimia dalam penelitian tektonik/sumberdaya geologi di bawah muka laut. Q10A. 118 GEOTEKNIK (MKB) 3 (2-1) Pembahasan mengenai soil dan rock properties, klasifikasi tanah, aplikasi geologi pada analisis kestabilan lereng, subsiden, erodibilitas. Q10A. 119 GEOLOGI LINGKUNGAN (MKB) 3 (2-1) Aplikasi geologi dalam penataan lingkungan pembangunan berwawasan lingkungan yang terlanjutkan. Q10A. 121 SEISMIK STRATIGRAFI (MKB) 2 (2-0) Pembacaan seismik refleksi serta seismik refraksi, konfigurasi seismik refraksi, seismofacies, rekonstruksi sekuen pengendapan, dan analisis cekungan pengendapan. Penjelasan masalah lumpur pemboran dan kegunaannya dalam industri minyakbumi, penilaian formasi berdasarkan data logarisasi dan sinar refreksi. Q10A. 122 ANALISIS CEKUNGAN (MKK) 2 (2-0) Tipe cekungan, analisis dan rekonstruksi cekungan, aplikasi dalam eksplorasi sumberdaya. Q10A. 124 ANALISIS WELL LOG (MKB) 2 (2-0) Mempelajari alat-alat (Tool) seperti (Gamma Ray, Neutron, Dentity, Resistivity dll), Logging beserta pembacaan kurva

dan interpretasi geologinya. Berhubungan dengan fasies dan lingkungan pengendapan, penentuan korelasi antar sumur pemboran serta penentuan zona hidrokarbon. Q10A. 127 BIOSTRATIGRAFI (MKK) 2 (2-0) Pembahasan mengenai metode analisis biostratigrafi, penentuan umur/kronostratigrafi, biokorelasi, paleogeografi, biofasies dll. Integrasi biostratigrafi dengan data geologi dan geofisika, dilengkapi dengan beberapa studi kasus terutama dalam industri migas. Q10A. 128 SIKUEN STRATIGRAFI (MKK) 2(2-0) Pengertian jenis data geologi dari pemboran minyak dan gasbumi, penguasaan cara dan teknik pengambilan data geologi bawah permukaan serta rekonstruksi geologi lapangan minyak dan cekungan lainnya Q10A. 131 MIKROSKOPIS BIJIH (MKB) 2(2-0) Pengenalan tentang miskroskopis bijih, teknik preparasi sayatan poles, pengenalan macam-macam tekstur mineral bijih dan hubungannya dengan paragenesis mineral bijih. Praktikum identifikasi mineral bijih secara megaskopis dan mikroskopis. Q10A. 132 PETROLOGI MINERAL UBAHAN (MKK) 2(2-0) Membahas genesis mineral ubahan, ciri-ciri mineral ubahan akibat proses pneumatolitik dan hydrothermal. Pempelajari penyebab terjadinya mineral ubahan, macam-macam mineral ubahan pada zona hipotermal, epitermal dan mesotermal serta pada tipe porfiri. Praktikum mengidentifikasi batuan yang telah terubah dan penentuan jenis ubahan yang terjadi serta interpretasi pada penentuan zonasi ubahannya. Q10A. 133 EKSPLORASI BIJIH (MKB) 2 (2-0) Aplikasi metoda eksplorasi geokimia dan geofisika serta GIS dalam integrasi data eksplorasi untuk penentuan daerah prospek. Metoda perhitungan cadangan dengan aplikasi geostatistika. Praktikum dengan melakukan penilaian daerah prospeksi terhadap data-data eksplorasi yang telah ada. Q10A. 145 HIDROLIKA AIR TANAH (MKB) 2 (2-0) Tata air, kondisi air tanah, potensi dan metode kuantitatif dalam hidrolika untuk buangan air. Q10A. 148 GEOMORFOLOGI PANTAI DAN KARST (MKK) 2 (2-0) Pendalaman materi bentang alam pantai sebagai daerah yang khas dalam perkembangan perkotaan di Indonesia. Q10A. 149 GEOMORFOLOGI KUANTITATIF (MKB) 2 (2-0) Roman muka bumi dengan pendekatan deskriptif secara

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

kuantifikasi. Q10A. 150 APLIKASI PENGINDRAAN JAUH (MKB) 2 (2-0) Pembinaan dalam mengikuti teknologi keantariksaan, khususnya untuk bidang geologi secara luas dan pemecahan masalah-masalah geologi secara regional. Q10A. 153 TEKTONIKA (MKK) 2 (2-0) Memahami elemen dan struktur kulit bumi, melakukan pengukuran unsur struktur di lapangan, serta memahami azas dinamika dan kinematika tektonik. Melakukan evaluasi serta membuat kesimpulan dinamika tektonik suatu daerah Indonesia. Q10A. 154 GEOFISIKA TERAPAN (MKB) 2 (2-0) Memberikan pengertian tentang prinsip eksplorasi geofisika, penggunaan metode geofisika untuk eksplorasi sumberdaya alam. Q10A. 156 ANALISIS SUMBERDAYA KEWILAYAHAN (MKB) 2 (1-1) - Mempelajari batuan dan / tanah, pola deformasi dan tektonik, geomorfologi dan aspek lainnya ( curah hujan, kegempaan dll ) yang berhubungan dengan aspek potensi maupun kendala sumberdaya kewilyahan. - Mempelajari skoring sistem satuan genetika lahan untuk menilai sumberdaya kewilayahan. Q10A. 201 GEOLOGI DASAR (MKB) 2 (2-0) Ulasan tentang proses eksogen dan endogen serta konsepkonsep dasar dalam geologi. Praktikum, model geologi, dan kuliah lapangan. Q10A. 202 GEOMORFOLOGI (MKB) 2 (2-0) Mempelajari prinsip-prinsip geomorfologi dalam kaitannya dengan geologi. Mengidentifikasi ragam bentang alam. Pemerian klasifikasi bentang alam. Aplikasi bentang alam untuk penelitian geologi. Pemetaan geomorfologi. Q10A. 203 MINERALOGI (MKB) 3 (2-1) Kegunaan mineral pembahasan sistem simetri dan kristal alam serta proyeksi kristal. Mempelajari kimia, fisika mineral, genesis mineral. Cara menentukan jenis mineral berdasarkan sifat fisik, kilap, warna, dan sifat kimianya. Praktikum mengenal model-model kristal. Pemerian mineral berdasarkan sifat fisiknya. Q10A. 204 PRINSIP STRATIGRAFI (MKB) 3 (2-1) Cara penelitian stratigrafi dan azas dasarnya, fasies, peranan tektonik, korelasi, Sandi Stratigrafi Indonesia, penampang terukur, penafsiran lingkungan pengendapan.

Q10A. 205 GEOLOGI STRUKTUR (MKB) 3 (2-1) Jenis perkembangan, pengamatan, interpretasi serta manifestasinya dari struktur yang umum di permukaan. Praktikum memecahkan problema struktur dari data model dan singkapan di lapangan. Q10A. 206 METODA PEMETAAN GEOLOGI (MKB) 3 (2-1) Sistematika serta metoda pengamatan dan penyusunan peta geologi. Praktikum interpretasi potret udara dan rekonstruksi struktur. Q10A. 207 PETROGRAFI (MKB) 3 (2-1) Menentukan sifat-sifat optik mineral, indikatriks, sudut pemadaman mineral, indeks bias, bias rangkap, dan sebagainya. Mempelajari mikroskop polarisasi. Menentukan jenis mineral berdasarkan sifat optiknya dan tekstur mineral. Memerikan mineral pembentuk batuan, tekstur batuan, kristalisasi mineral pembentuk batuan. Menentukan jenis batuan berdasarkan komposisi mineral. Penentuan genesis batuan dan penggunaan berbagai jenis klasifikasi batuan. Q10A. 208 MIKROPALEONTOLOGI (MKK) 3 (2-1) Klasifikasi dan sistematika fosil foraminifera planktonik dan bentonik, nannofopsil dan palinomorf. Praktikum membuat preparat dan identifikasi fosil mikro. Q10A. 209 VULKANOLOGI (MKB) 2 (2-0) Teori magma, fisika dan kimia gunungapi, penyebaran bahan vulkanik, dan letusan serta monitoringnya. Stratigrafi gunungapi , pemetaan daerah bahaya, dan lingkungan hidup. Q10A. 210 GEOKIMIA (MKB) 2 (2-0) Hubungan bumi dengan alam semesta, struktur dan komposisi bumi, proses magmatis dan batuan beku, serta sedimentasi dan batuan sedimen. Mempelajari mengenai hidrosfir dan atmosfir. Proses metamorfisme dan batuan metamorf serta siklus geokimia. Q10A. 211 GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI (MKB) 3 (2-1) Rekonstruksi data geologi bawah permukaan, peta kontur struktur, isopach, litofasies, dan simulasi penghitungan cadangan. Q10A. 212 GEOLOGI TEKNIK (MKB) 3 (2-1) Sifat fisik dan keteknikan tanah dan batuan, metode alat pengukuran, pemetaan geologi teknik. Kriteria daerah bencana.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

10

Q10A. 213 HIDROGEOLOGI (MKB) 3(2-1) Pengetahuan dasar kondisi air tanah. Cara pendugaan dan survey penggalian. Uji akuifer, debit, ekologi air tanah, dan konversi air tanah. Q10A. 214 GEOLOGI STRUKTUR INDONESIA (MKB Institusional) 2 (2-0) Pengaruh gerak-gerak orogenesa dan penerapan teori-teori geotektonik di Indonesia. Membuat essay tentang gejala struktur di Indonesia atas dasar data yang ada. Q10A. 215 GEOTERMAL (MKK) 2 (2-0) Prinsip terjadinya panas bumi, tahapan eksplorasi panas bumi. Kondisi geologi daerah panas bumi. Q10A. 216 GEOFISIKA (MKB) 3 (2-1) Penggunaan sifat-sifat fisik batuan/cebakan bahan galian ataupun struktur untuk mengetahui macam, bentuk, ataupun lokasi cebakan-cebakan tersebut. Pembicaraan metode-metode geofisika yang penting serta prakteknya dengan alat-alat beserta cara penyajian dan interpretasinya. Q10A. 217 PEMETAAN GEOLOGI LANJUT (MPB) 4 (0-4) Pekerjaan penelitian lapangan/memetakan geologi daerah dengan luas 10x10 km2, termasuk pembuatan laporan, petapeta geologi, geomorfologi, kerangka geologi, pola jurus perlapisan batuan, serta kolokium hasil pemetaan. D10A. 101 MATEMATIKA I (MKK) 2(2-0) Himpunan; sistem bilangan real; koordinat cartesius, fuingsi; limit; kontinuitas; turunan; teorem nilai rata-rata, teorem Rolle, nilai ekstrim; melukis grafik; aturan LHospital; integral tak tentu, integral tentu, teorem dasar kalkulus, teorem nilai rata-rata untuk integral, penggunaan integral tentu, integral tak wajar, integral lipat dua. D10A. 202 MATEMATIKA II (MKK) 2(2-0) Fungsi dua variabel, turunan parsial, diferensial total; aljabar vektor, turunan fungsi vektor, integral vektor; persamaan diferensial; matriks, determinan; deret bilangan real, konvergensi deret Mac Laurin, deret Taylor. D10C. 101 FISIKA DASAR I (MKK) 3(3-1) Konsep-konsep dasar fisika; sistem satuan; aljabar vektor; kinematika; pokok-pokok mekanika Newton; usaha dan tenaga; momentum linier; dan momentum sudut; dinamika dalam kerangka acuan yang bergerak; gerak relativistik; ayunan selaras; mekanika benda tegar; medan gravitasi dan implementasinya; statistika dan dinamika zat alir; gelombang mekanik; termofisika dasar.

D10C. 202 FISIKA DASAR II (MKK) 3(3-1) Elektrostatika; Magnestotatika; arus listrik ajeg; imbas elektromagnet; arus listrik gayut waktu; sifat listrik dan magnet zat/medium; persamaan-persamaan Maxwell bentuk integral; gelombang elektromagnet; pokok-pokok optika; struktur materi; gejala-gejala kuantum, atomik dan nuklear. D10B. 106 KIMIA DASAR I (MKK) 2(2-0) Pengetahuan tentang ilmu kimia; Atom; Unsur dan Tabel Perioda; Hubungan massa dan kemurnian zat; Massa dan reaksi kimia; Energi dan reaksi kimia; Susunan elektron dari atom-atom; Ikatan kimia antar atom; Teori ikatan kovalen modern; Sifat fisis gas, cairan, zat padat dan perubahan keadaan; Asam, basa dan reaksi ion; Reaksi oksidasi. UNX10. 042 SKRIPSI (MPB) 6 (0-6) Merupakan kegiatan yang membahas kajian/studi khusus suatu aspek geologi tertentu. Dapat dilaksanakan pada daerah yang pemetaan lanjut atau berkolaborasi dengan perusahaan/instansi tertentu. Mahasiswa harus memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut : a. Telah mengikuti dan lulus mata kuliah prasyarat yang ditetapkan FTG. b. Telah mengikuti dan lulus sekurang-kurangnya 110 SKS, tidak ada mata kuliah dengan nilai E, dan nilai D < 15%. UNX10.102 PENDIDIKAN AGAMA (MPK) 2 (2-0) Mengantarkan mahasiswa dalam pengembangan profesi dan kepribadian keagamaan yang beriman dan bertakwa, berilmu dan berakhlak mulia serta menjadikan ajaran agama sebagai landasan berfikir dan berprilaku dalam pengembangan profesi. UNX10.102 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MPK) 2 (2-0) UNX10.10..PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN (MPK) 2 (2-0) UNX10.10..PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN KATOLIK (MPK) 2 (2-0) UNX10.10..PENDIDIKAN AGAMA HINDU (MPK) 2 (2-0) UNX10.10..PENDIDIKAN AGAMA BUDHA (MPK) 2 (2-0) UNX10.10..PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU(MPK)2 (2-0) UNX10.10.. PENDIDIKAN AGAMA LAINNYA (MPK) 2 (2-0) UNX10.101 PENDIDIKAN PANCASILA (MPK) 2 (2-0) Mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila serta

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

11

kesadaran berbangsa, bernegara, dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan dengan kompetensi menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual yang memiliki; sikap bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya; mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya; mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan Ipteks; memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa guna menggalang persatuan Indonesia. UNX10. 204 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (MPK) 2(2-0) Mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya selaku warganegara yang berperan aktif menegakkan demokrasi menuju masyarakat madani dan membantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia serta kesadaran berbangsa, benegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan dengan kompetensi menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual yang memiliki; Wawasan kesadaran bernegara, untuk bela negara dengan perilaku cinta tanah air; Wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa demi ketahanan nasional; Pola pikir, sikap, yang komperhensif integral pada seluruh aspek kehidupan nasional. UNX10. 205 BAHASA INGGRIS (MKK) 2(2-0) Mengantarkan mahasiswa agar dapat memahami pengetahuan Grammar atau Structure dan dapat menerapkannya dalam kalimat-kalimat berbahasa Inggris yang dilatihkan melalui kemahiran bahasa - Reading Comprehension dan Writing guna memahami berbagai referensi yang berbahasa Inggris dan menunjang pemerolehan serta penerapan ilmu yang dipelajari pada program studi. UNX10.103 BAHASA INDONESIA (MKK) 2 (2-0) Pengajaran Bahasa Indonesia bagi para mahasiswa lebih diarahkan pada pemahaman dan penguasaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga mahasiswa dapat memanfaatkannya dalam penulisan karya ilmiah. Selain itu agar mahasiswa memahami kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara sehingga dapat menggunakannya dengan baik dan benar khususnya dalam situasi formal.

UNX10.006 KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA (MBB) 3(0-3) KKNM dilakukan dilokasi yang telah ditentukan secara berkelompok dan interdisiplin selama dua bulan. Sebelum itu diberikan kuliah/latihan pembekalan dengan materimateri yang disesuailkan dengan kondisi lokasi yang akan dihadapi. Prasyarat : Sudah menyelesaikan minimal 110 SKS. Rekapitulasi Jumlah SKS yang Wajib Diambil Mahasiswa Bobot No Jenis Mata Kuliah (SKS)
1 2 3 4 5 Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Mata Kuliah Keilmuan & Keterampilan (MKK) Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) 16 20 98 7 3

Jumlah Beban Studi

144

3. Daftar Tenaga Pengajar


Dosen Tetap No Nama Dosen 1 Prof. Dr. Ir. H. R. F. Hirnawan NIP. 19420228 198303 1 001 2 Prof. Dr. Ir. Adjat Sudradjat, M.Sc. NIP. 194201141963011001 3 Drs. Achmad Sjafrudin, M.Si. NIP. 195007171982031001 4 Ir. Ahmad Helman Hamdani, M.Si NIP. 195508281982031005 5 Drs. Edi Tri Haryanto, M.Sc. NIP. 195503071983031003 6 Nana Sulaksana, Ir., MSP.**) NIP. 131292261 7 Dr. Ir. H. Edy Sunardi, M.Sc. NIP. 196010141986011001 8 Ir. Undang Mardiana, M.Si. NIP. 195908071986011002 9 Dr. Ir. Ildrem Syafri, DEA. NIP. 195807161986031003 10 Ir. Johanes Hutabarat, M.Si. **) NIP. 196004091988101001 11 Ir. Geni Dipatunggoro, MT. NIP. 195807261989031001 Jabatan
Guru Besar Guru Besar Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala

Sandi
Q10A.10009 Q10A.10051 Q10A.10013 Q10A.10014 Q10A.10015 Q10A.10016 Q10A.10019 Q10A.10020 Q10A.10021 Q10A.10026 Q10A.10028

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

12

No Nama Dosen 12 Ir. Zufialdi Zakaria, MT. **) NIP. 196212181990011001 13 Ir. Iyan Haryanto, MT.**) NIP. 196304241991011001 14 Ir. Agung Mulyo, MT. 195903111987031002 15 Ir. Mega F. Rosana, M.Sc. Ph. D NIP. 196611051992032003 16 Ir. Andi Agus Nur, MT.**) NIP. 196010181993031001 17 Dr. Ir. Dicky Muslim, M.Sc. NIP. 196712151994031003 18 Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc. NIP. 196701181996011001 19 Dr. Ir. Emi Sukiyah, MT NIP. 196701221997032002 20 Ir. A. Fachrudin Arif, MS. NIP. 19472031 198003 1 001 21 Dra. Lia Jurnaliah, M.Si NIP. 196211031987032001 22 Dra. Winantris, MS. **) NIP. 196204281987032001 23 Ir. Ismawan. NIP. 195909201991021001 24 Ir. Djadjang Jedi Setiadi, M.Sc. NIP. 196611051992032003 25 Dr. Ir.Vijaya Isnaniawardhani, MT NIP. 196808181993032003 26 Ir. Agus Didit Haryanto, MT. NIP. 196603101994031003 27 Lili Fauzielly, ST., MT*) NIP. 197002251997032002 28 Abdurrokhim, ST., MT.*) NIP. 196810061997031007 29 Boy Yoseph CSSS.Alam, ST. MT NIP. 197310231998021001 30 M. Sapari Dwi Hadian, ST. MT.**)
NIP. 197308281999031001

Jabatan
Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor

Sandi
Q10A.10029 Q10A.10033 Q10A.10034 Q10A.10035 Q10A.10038 Q10A.10039 Q10A.10041 Q10A.10044 Q10A.10012 Q10A.10023 Q10A.10025 Q10A.10031 Q10A.10036 Q10A.10037 Q10A.10040 Q10A.10042 Q10A.10043 Q10A.10045 Q10A.10046 Q10A.10047 Q10A.10049

No Nama Dosen Jabatan Lektor 33 Dr. Yoga Andriana Sendjaja, ST. M.Sc. NIP. 197210101999031002 34 Euis Tintin Yuningsih, ST., MT.*) Lektor NIP. 197606082001122001 35 Yuyun Yuniardi, ST., MT Lektor NIP. 197106162002121001 36 Teuku Y. W. M. Iskandar, ST., MT Lektor NIP. 197108252005011001 Asisten 37 Ir. Nurdrajat, MT. Ahli NIP. 196402081990031003 Asisten 38 Ir. Faizal Muhamadsyah.##) Ahli NIP. 196404271991031002 39 Cipta Endyana, ST. ##) Asisten Ahli NIP. 197308281999031001 40 Bombom Rachmat S., ST., MT. Asisten Ahli NIP. 197112142001121001 41 Faisal Helmi, ST##) Asisten Ahli NIP. 197803282003121002 42 Cecep Yandri Sunarie, ST #) Asisten Ahli NIP. 197209282003121001 43 Raden Irvan Sophian, ST., M.Si Asisten Ahli NIP. 197611232005011004 44 Adi Hardiyono, ST., MT. Tenaga Pengajar NIP. 132317754 45 Aldrin Ramadian, ST., M.Sc CPNS NIP. 197806192008121002 46 Aton Patonah, ST.,MT CPNS NIP. 198002172008122002 47 Febriwan Mohamad, S.Si., M.Si CPNS NIP.197902232008121002 *) Sedang mengikuti Studi S-3 di luar negeri. **) Sedang mengikuti Studi S-3 di dalam negeri. #) Sedang mengikuti Studi S-2 di luar negeri ##) Sedang mengikuti Studi S-2 di dalam negeri. DOSEN TIDAK TETAP No Nama Dosen 1 Dr. Ir. Asnawir Nasution, , M.Sc. 2 Ir. Rusman Rinawan 3 Ir. Igan Sutawidjaja, M.Sc. 4 Drs. Ir. Idi Sutardi, B.Sc. 5 Ir. Oeke Sobarin

Sandi
Q10A.10050 Q10A.10052 Q10A.10054

Q10A.10058 Q10A.10030 Q10A.10032 Q10A.10048 Q10A.10053 Q10A.10055 Q10A.10056 Q10A.10057 Q10A.10059 Q10A.10060 Q10A.10061 Q10A.10062

NIP/NIS
-----------------------------------------------------------

Sandi
Q10A.30011 Q10A.30014 Q10A.30016 Q10A.30019 Q10A.30024

31 Billy G. Adhiperdana, ST. M.Si NIP. 197111301999031002 32 Budi Muljana, ST., MT.*) NIP. 197006231999031001

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

13

No 6 7 8 9 10

Nama Dosen Evi H. Muslim, S.Pd., MM Ir. Kris Budiono, M.Sc Ir. Eddy Poernomo, M.Sc Dr. Nana Suwarna Ir. Elly Yulia Zahrah

NIP/NIS
-------------------------------------------------------------

Sandi
Q10A.30035 Q10A.30036 Q10A.30037 Q10A.30038 Q10A.30039

No

Sandi

Nama Mata Kuliah Jumlah

Bobot SKS 6 (0-6) 22

9 UNX20.002 Tesis

c. Matakuliah Wajib Tiap Bidang Konsentrasi


1) Bidang Konsentrasi Sumberdaya Energi, Sumberdaya Mineral, Sumberdaya Air, Geologi Teknik dan Geologi Lingkungan : No Sandi Nama Mata Kuliah Perkembangan Geologi & Geotektonik Bobot SKS 3 (2-1)

B. Program Magister Program Studi Teknik Geologi (S2)


1. Bidang Konsentrasi Bidang konsentrasi yang ditawarkan pada Program Studi Teknik Geologi (S-2) adalah: 1) Bidang Konsentrasi Sumberdaya Energi 2) Bidang Konsentrasi Sumberdaya Mineral 3) Bidang Konsentrasi Sumberdaya Air, Geologi Teknik & Geologi Lingkungan 4) Bidang Konsentrasi Ilmu Pengembangan Kewilayahan Pertambangan & Sumberdaya Mineral (IPKPSDM) 2. Daftar Mata Kuliah a. Mata Kuliah Matrikulasi
No Sandi Nama Mata Kuliah Pengantar Geologi Terapan Pengantar Geologi I Pengantar Geologi II Jumlah Bobot SKS 1 (1-0) 1 (1-0) 1 (1-0) 3

1 Q20A.101

2) Bidang Konsentrasi Ilmu Pengembangan Kewilayahan Pertambangan & Sumberdaya Mineral (IPKPSDM) No Sandi Nama Mata Kuliah Karakteristik& Problematika Kewilayahan Manajemen & Teknologi SDM Indonesia Pengelolaan Tanah Batuan & Bahan Galian Industri Jumlah Bobot SKS 3 (2-1) 3 (3-0) 3 (3-0) 9

1 Q20A.104 2 Q20A.105 3 Q20A.204

1 Q200.001 2 Q200.002 3 Q200.003

d. Mata Kuliah Pilihan No 1 2 3 4 Sandi Q20A.001 Q20A.002 Q20A.003 Q20A.004 Nama Mata Kuliah Stratigafi Kuantitatif Aplikasi Hidrogeologi Dasar Pemetaan Hidrogeologi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Geologi Lingkungan dan Pengembangan Wilayah Geoteknik Tanah dan Batuan Geomekanika Aplikasi Pengolahan Citra Dijital Aplikasi Pengolahan Data Spasial Geomorfologi Kuantitatif Terapan Bobot SKS 3 (2-0) 3 (2-0) 3 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 3 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0)

b. Mata Kuliah Wajib


No 1 2 3 4 5 6 7 8 Sandi UNX20.111 UNX20.112 Q20A.102 Q20A.103 Q20A.201 Q20A.202 Q20A.203 UNX20.001 Nama Mata Kuliah Filsafat Ilmu Metodologi Penelitian Geodinamika Lanjut Petrologi Lanjut Geologi Kuantitatif Sedimentologi & Stratigrafi Lanjut Geologi Regional Usulan Penelitian Bobot SKS 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 3 (2-1) 2 (2-0) 2 (0-2) 1 (0-1)

5 Q20A.005 6 Q20A.006 7 Q20A.007 8 Q20A.008 9 Q20A.009 10 Q20A.010

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

14

No

Sandi

Nama Mata Kuliah Geodinamika dan Kebencanaan Geologi Tipe Struktur Eksplorasi Sumberdaya Mineral Geologi Ekonomi Magmatisme Petrogenesis Petroleum Geologi Geofisika Terapan/ Geofisika Eksplorasi Geofisika Reservoar Aplikasi Vulkanologi Eksplorasi Geokimia Mineral Eksplorasi Geokimia Migas Potensi Sumberdaya Mineral Indonesia Analisis Mikrofosil Paleoekologi & Paleoenvironment Kapita Selekta Batubara Pengembangan Masyarakat Manajemen Air Bawah Tanah Geologi Kerak Samudra Analisa Cekungan Sedimentasi Issue-issue Aktual Kewilayahan & Sumberdaya Mineral Manajemen SDM dalam OTDA Manajemen Perusahaan Pertambangan Petrologi dan Petrogenesis Batuan Alas Eksplorasi Batubara dan Gas Metana Batubara Manajemen Air Bawah Tanah

Bobot SKS 2 (2-0) 2 (2-0) 3 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 3 (2-0) 3 (3-0) 3 (3-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 3 (3-0) 3 (3-0) 3 (3-0) 2 (2-0) 2 (2-0) 2 (2-0)

11 Q20A.011 12 Q20A.012 13 Q20A.013 14 Q20A.014 15 Q20A.015 16 Q20A.016 17 Q20A.017 18 Q20A.018 19 Q20A.019 20 Q20A.020 21 Q20A.021 22 Q20A.022 23 Q20A.023 24 Q20A.024 25 Q20A.025 26 Q20A.026 27 Q20A.027 28 Q20A.028 29 Q20A.029 30 Q20A.030 31 Q20A.031 32 Q20A.032 33 Q20A.033 34 Q20A.034 35 Q20A.035

b. Deskripsi Mata Kuliah


Q200.001 PENGANTAR GEOLOGI TERAPAN Introduction of Applied Geology 1(1-0) Konsep dasar aplikasi geologi di bidang hidrogeologi, pengelolaan sumberdaya air, kebijakan konservasi air tanah, kebencanaan yang terkait dengan geologi,

AMDAL, sumberdaya energi- mineral serta pemanfaatan dan pengelolaannya, geologi teknik, geologi lingkungan. Hendarmawan, Dicky Muslim, Undang Mardiana. Q200.002 PENGANTAR GEOLOGI I Introduction of Geology I (1-0) Kajian proses sedimentasi, karakteristik batuan sedimen mencakup sifat fisik litologi, paleontologi, geologi fisik, umur serta hubungan vertikal dan lateral; integrasi data dan aplikasi prinsip-prinsip sedimentologi dan stratigafi, kaitannya dengan tektonik dalam analisa cekungan untuk mengkaji sejarah geologi dan nilai ekonomisnya; kajian genesa dan perkembangan struktur serta manifestasinya di permukaan dan bawah permukaan. Vijaya Isnaniawardhani, Edy Sunardi, Iyan Haryanto Q200.003 PENGANTAR GEOLOGI II Introduction of Geology II (1-0) Klasifikasi mineralogi dan kimia batuan beku; Fisika dan kimia pembentukan batuan beku; Proses sedimentasi klastik dan kimiawi serta diagenesis; Lingkungan sedimentasi dan fasies; Mineralogi dan tekstur batuan metamorf; Konsep fasies metamorfik dan seri fasies dan penefsiran komposisi tekanan dan temperature. Bentang alam dan proses-proses yang dibuat dan modifikasi yang terjadi; studi bentang alam dari foto udara dan peta topografi; Aplikasi foto udara hingga pemetaan geologi dan analisis terin; penafsiran struktur geologi dan bentang alam, indraja dalam geologi dan analisis citra. Aspek global tektonik lempeng dan geologi regional sepanjang waktu; Aplikasi geokimia dan teori dan eksperimental petrologi terhadap mnodel tektonik lempeng; Origin dan pembentukan batuan beku dan metamorf ditinjau dari bukti lapangan, mineralogy geokimia dan eksperimental; Volkanologi fisik dengan referensi khusus volkanisme Kenozoikum di Indonesia dan petrografi batuan volkaniknya. Ildrem Syafri, Nana Sulaksana, Johanes Hutabarat UNX20.111 FILSAFAT ILMU Phylosophy of Science 2(2-0) Dasar filosofi ilmu, kebenaran ilmiah, scientific process, cabang-cabang filsafat, metafisika, ontologi, epistemologi, aksiologi, logika (deduksi-induksi), etika, estetika, proses riset, paradigma, verifikasi-validasi, discovery dan invention, beberapa jenis riset. R.F.Hirnawan, Yoga Andriana

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

15

UNX20.112 METODOLOGI PENELITIAN Research Metodology 2(2-0) Ikhtisar pengertian-pengertian pokok : metodologi, metode, teknik, penelitian dan pengembangan ilmu (sains) dan teknologi di bidang geologi; bahasan mengenai azas penelitian, syarat-syarat, hipotesis dan kegunaan dalam penelitian ilmiah, instrumen penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis, penyusunnan proposal penelitian dan penulisan laporan penelitian di bidang geologi. Ildrem Syafri, Emi Sukiyah Q20A.102 GEODINAMIKA LANJUT Advance Geodynamic 2 (1-1) Pembahasan teori geotektonik dan penerapannya dalam kaitan dengan rekonstruksi geologi regional dan geologi Indonesia, dengan penekanan evolusi tektonik yang melatari pembentukan dan perkembangan cekungan (basinal tectonics), fenomena tektonik kaitannya dengan magmatisme dan genesa mineral, serta pengaruh struktur dan kegempaan terhadap kestabilan lahan atau wilayah. Iyan Haryanto, Agung Mulyo Q20A.103 PETROLOGI LANJUT Advance Petrology 2 (1-1) Pembahasan tentang perkembangan aktual petrologi, petrogenesis, klasifikasi genesis dan pemerian batuan beku, sedimen dan batuan metamorfosa, pembentukan batuan dalam sistem geotektonik, pembentukan dan evolusi magma, kaitannya dengan pembentukan mineral, hidrologi Mega.F Rosana Q20A.201 GEOLOGI KUANTITATIF Quantitative Geology 3 (2-1) Pemahaman prinsip analisis kuantitatif dalam penelitian geologi dan aplikasinya; Metoda matematika dan simulasi numerik untuk geologi dan geofisika, Komputasi geologi dan geofisika, dengan beberapa studikasus. Emi Sukiyah, Hendarmawan, Undang Mardiana Q20A.202 SEDIMENTOLOGI & STRATIGRAFI LANJUT Advance Sedimentology & Stratigraphy 2 (2-1) Pembahasan terutama ditekankan terhadap proses pembentukan, transportasi dan sedimentasi, yang terakumulasi pada lingkungan pengendapan. Dikaji juga

pembentukan batuan sedimen tersebut dalam kerangka waktu sebagai suatu even dalam sejarah geologi. Vijaya Isnaniawardhani, Edy Sunardi Q20A.203 GEOLOGI REGIONAL Regional Geology 2(0-2) Pemahaman kondisi regional Asia untuk pemahaman geologi Indonesia, bahasan terktonik regional khususnya di Indonesia, tatanan stratigrafi regional, zonatik rock provenance, magmatisme, perkembangan cekungan, penyebaran dan potensi sumberdaya alam. Tim Dosen UNX20.001 USULAN PENELITIAN Research Proposal 1(1-0) 2 orang tim pembimbing + 2-3 orang pembahas UNX20.002 TESIS Thesis 6(0-6) 2 orang tim pembimbing + 2-3 orang pembahas Q20A.101 PERKEMBANGAN GEOLOGI & GEOTEKTONIK Development of Geology & Geotectonic 3(2-1) Pembahasan tentang tektonik lempeng, aplikasi dalam kaitannya dengan rekonstruksi geologi regional dan geologi Indonesia, bahasan tentang penyebaran, pembentukan dan genesis hidrokarbon; pembahasan pembentukan batubara, pembahasan fenomena dan genesa panas bumi; bahasan mengenai potensi sumberdaya energi; serta metalogeni Indonesia Vijaya Isnaniawardhani, Dicky Muslim Q20A.204 PENGELOLAAN TANAH, BATUAN DAN BAHAN GALIAN INDUSTRI Management of soil, rocks and industrial materials 3 (3-0) pemetaan dan penyebaran batuan dan tanah, zonasi dengan pendekatan satuan genetika wilayah, earth and rock fill material, triaxial, mekanika tanah, penambangan, keamanan penambangan, pencegahan longsor, masalah lingkungan R.F.Hirnawan, Agung Mulyo Q20A.001 STRATIGAFI KUANTITATIF Quantitative Stratigraphy 3(2-1) Pemahaman analisis litostratigrafi, biostratigrafi, kronostratigrafi dan korelasi dengan pendekatan statistik-matematis, dengan berbagai studi kasus

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

16

dalam eksplorasi sumberdaya energi & aplikasi di bidang lainnya. Vijaya Isnaniawardhani, Yoga Adriana Q20A.002 APLIKASI HIDROGEOLOGI DASAR Applied of Basic Hydrogeology 3(2-1) Pembahasan konsep hidrogeologi; tipologi dan properties akifer, daerah recharge rate (air hujan dan air sungai) serta discharge alami; teknik eksplorasi; analisis cekungan air tanah;perilaku dinamik air tanah; sifat kimia air tanah; hidrologi media rekahan, hidrologi karst, analisis dan evaluasi hasil uji akifer (parameter hidrolik airtanah), hidrogeofisika, hidrogeokimia, biologi air tanah, isotop air tanah dan pemodelan; serta aplikasi hidrogeologi untuk geoteknik, geothermal, lingkungan dan wilayah,industri migas, mineralisasi dan hidrogeologi karst Hendarmawan, Boy Yoseph, M Sapari Dwi Hadian Q20A.003 PEMETAAN HIDROGEOLOGI Hydrogeological Mapping 3 (2-1) Pembahasan tentang air tanah, stratigrafi cekungan, analisis air tertekan (confined water), teknik pemantauan air tanah, analisis cekungan, teknik pemanfaatan, dampak lingkungan, cekungan hidrogeologi indonesia, analisis dan pengelolaan airtanah, proteksi dan konservasi air tanah Hendarmawan, Boy Yoseph, Sapari Dwi Hadian Q20A.004 ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) Environmental Impact Assesment (EIA) 2 (2-0) Analisis dampak pembangunan dari rencana kegiatan eksplorasi/eksploitasi aspek geologi. Proses analisis suatu rencana kegiatan pembangunan di dalam eksplorasi/eksploitasi aspek geologi serta hakekat AMDAL itu sendiri akan membahas dengan contohcontoh pemanfaatannya dalam ilmu kebumian khususnya Ilmu Geologi. Disamping mata kuliah ini juga memberikan pengetahuan dasar tentang metoda dan teknik identifikasi dampak, prakiraan dan evaluasi, rencana pengelolaan lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL) yang kemudian data atau informasi tersebut disajikan dalam bentuk rencana kebijakan pembangunan di dalam eksplorasi/eksploitasi aspek geologi sehingga pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development).

A. Sjafrudin, Edi Tri Haryanto Q20A.005 GEOLOGI LINGKUNGAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH Environmental Geology and Region Development 2 (2-0) Konsep wilayah serta aplikasi geologi untuk proses perencanaan pengembangan wilayah dengan prinsip geologi sebagai informasi dasar yang utama. Nana Sulaksana, A.Fachrudin Q20A.006 GEOTEKNIK TANAH DAN BATUAN Soil and Rock Geotechnics 3 (3-0) Mekanika tanah, mekanika batuan, klasifikasi tanah, sifat fisik dan mekanik, prinsip geomekanika, manfaat geoteknik untuk infrastruktur dan pertambangan R.F.Hirnawan, Zufialdi Zakaria Q20A.007 GEOMEKANIKA Geomechanics 2 (2-0) Masa batuan padu dan terdeformasi (intact and fractured rock), pendekatan karakterisasi batuan retakretak, uniaxial compression strength, rock quality designation, aneka variabel penentu massa batuan teretakkan, pembuatan terowongan dengan pendekatan geomekanika, stabilisasi lereng batuan terdeformasi intensif, pemahaman prinsip-prinsip petroleoum geomechanics. R.F.Hirnawan, Geni Dipatunggoro . Q20A.008 APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIJITAL Application of Digital Imagery Processing 2 (2-0) Mengkaji dan menerapkan pengolahan data penginderaan jauh secara dijital di bidang geologi khususnya untuk eksplorasi sumberdaya energi dan mineral; mencakup pembahasan konsep dasar pengolahan citra dijital, variabel-variabel dalam analisis citra dijital, pendekatan probabilistik dalam analisis citra dijital; dengan studi kasus i: aplikasi untuk eksplorasi energi, studi kasus ii: aplikasi untuk eksplorasi sumberdaya mineral logam; studi kasus iii: aplikasi untuk eksplorasi sumberdaya mineral non logam . Dicky Muslim, Emi Sukiyah Q20A.009 APLIKASI PENGOLAHAN DATA SPASIAL Application of Spatial Data Processing 2 (2-0) Mengkaji dan menerapkan pengolahan data spasial secara dijital untuk perencanaan wilayah; mencakup

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

17

pembahasan konsep analisis spasial secara dijital, konsep dasar perencanaan wilayah, metoda grid sederhana (the simple grid method), pendekatan probabilistik dalam perencanaan wilayah, perangkat lunak pendukung dengan beberapa studi kasus. Emi Sukiyah, Nana Sulaksana Q20A.010 GEOMORFOLOGI KUANTITATIF TERAPAN Applied Quantitative Geomorphology 2 (2-0) Mengkaji karakteristik bentangalam secara kuantitatif dan penerapannya dalam kajian geologi; pembahasan tentang variabel karakteristik bentangalam, beragam toll/alat bantu analisis data geomorfologi, aplikasi analisis geomorfologi kuantitatif dalam analisis tektonik (morfotektonik); aplikasi analisis geomorfologi kuantitatif dalam eksplorasi lahan; aplikasi analisis geomorfologi kuantitatif dalam eksplorasi mineral/bahan galian. Emi Sukiyah, A.Sjafrudin, Edi Tri Haryanto Q20A.011 GEODINAMIKA DAN KEBENCANAAN GEOLOGI Geodinamic and Geological Hazard 2 (2-0) Pemahaman konsep - konsep geodinamika dan aplikasinya dalam dinamisme kerakbumi indonesia; pemahaman mekanisme kegempaan zonasi daerah rawan gempa, kegempaan dan kerawanan gerakan tanah, fenomena geologi yang berkaitan dengan geohazard dan kegempaan, pengenalan ciri - ciri geologik yang berkaitan dengan tektonik (microtektonics), pembahasan mengenai mitigasi bencana. Dicky Muslim, Teuku Yan Waliana Q20A.012 TIPE STRUKTUR Geological Structure Type 2 (2-0) Genesa, perkembangan struktur; mempelajari lingkungan tektonik kaitannya dengan jenis-jenis interaksi antar lempeng, serta manifestasinya di permukaan dan bawah permukaan. Iyan Haryanto, Dicky Muslim Q20A.013 EKSPLORASI SUMBERDAYA MINERAL Exploration of Mineral Resources 3 (2-1) Pembahasan mengenai teori pembentukan bahan galian mineral, kaitannya dengan genesis mineral, rekonstruksi geologi regional dan tektonik lempeng (termasuk magmatisme dan vulkanisme), pembahasan

tentang pencarian sumberdaya mineral berdasarkan metodologi geologi, geofisika, dan geokimia serta pembahasan kasus-kasus mineralisasi indonesia. Mega.F Rosana, Agus Didit Haryanto Q20A.014 GEOLOGI EKONOMI Economic Geology 2 (2-0) Pemahaman tentang model deposit sumberdaya mineral dan batubara metode penilaian keekonomian suatu potensi sumberdaya mineral dan batubara, parameter penentuan potensi sumberdaya mineral dan batubara. Mega.F Rosana, Geni Dipatunggoro Q20A.015 MAGMATISME PETROGENESIS Petrogenesis Magmatism 2 (2-0) Pembahasan tentang teori pembentukan batuan (petrogenesis), peranan tektonik dalam petrogenesis, jalur - jalur magmatisme indonesia, karakteristik magmatisme purba indonesia, magmatisme dan vulkanisme indonesia, analisis magmatisme dalam evolusi geologi indonesia, masalah dan analisis ophiolit serta aplikasinya di indonesia, peranan magmatisme dalam pembentukan mineral indonesia. Johanes Hutabarat, Agus Didit Haryanto Q20A.016 PETROLEUM GEOLOGI Petroleum Geology 2 (2-0) Pembahasan mengenai aspek-aspek dan proses geologi yang berkaitan dengan pembentukan hidrokarbon (sourcerock, reservoir, seal dan trap) untuk menentukan migrasi, kaitannya dengan konsep eksplorasi dan pengembangan hidrokarbon. Edy Sunardi, Billy G.Adhiperdhana Q20A.017 GEOFISIKA TERAPAN / GEOFISIKA EKSPLORASI Applied Geophysic/Exploration Geophysic 2 (2-0) Pengenalan teknologi survey, interpretasi, teknologi estimasi potensi, perencanaan dan evaluasi eksplorasi sumberdaya energi dan mineral Undang Mardiana, Andi Agus Nur Q20A.018 GEOFISIKA RESERVOAR Reservoir Geophysic 2 (2-0) Pemahaman mengenai metoda geofisika kuantitatif dan interpretasi sifat-sifat fisik batuan/cebakan bahan galian ataupun struktur untuk mengetahui macam, bentuk ataupun lokasi cebakan hidrokarbon untuk memahami

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

18

akumulasi migas dan proses-proses yang berkaitan. Pembahasan mengenai seismologi, tectonophysics dan engineering geophysics; pembahasan rekayasa reservoar. Undang Mardiana, Yuyun Yuniardi Q20A.019 APLIKASI VULKANOLOGI Applied Volcanology 2 (2-0) Aplikasi prinsip-prinsip stratigrafi untuk berbagai kepentingan diantaranya : eksporasi panas bumi, eksplorasi mineral, epithermal, kebencanaan geologi dan perencanaan wilayah. Adjat Sudradjat, Nana Sulaksana Q20A.020 EKSPLORASI GEOKIMIA MINERAL Mineral Exploration Geochemistry 2 (2-0) Pembahasan lanjut mengenai proses magmatisme, genesa, komposisi, sifat-sifat kimia unsur dalam batuan; aplikasinya dalam eksplorasi mineral ekonomis yang ditentukan dari pendeteksian konsentrasi elemen berdasarkan teknis analisis laboratorium dan lapangan, dalam penentuan trace element, radioaktif, dan sifat geokimia lainnya, dengan penggunaan instrument tertentu, spot test atau teknik quickie. Mega.F Rosana, Johanes Hutabarat Q20A.021 EKSPLORASI GEOKIMIA MIGAS Exploration of Petroleum Geochemistry 2 (2-0) Aplikasi geokimia dalam eksplorasi migas yang ditentukan dari pendeteksian terhadap sifat-sifat kimiawi (distribusi dan jumlah elemen geokimia, sirkulasi elemen berdasarkan sifat atom dan ion, distribusi dan kelimpahan isotop) dalam organisme dalam suatu cekungan hidrokarbon berdasarkan teknis analisis laboratorium dan lapangan. Yoga Adriana, Helman Hamdani Q20A.022 POTENSI SUMBERDAYA MINERAL INDONESIA Mineral Resources Potential in Indonesia 2 (2-0) Pendahuluan, teori pembentukan mineral, penyebaran batuan beku di indonesia, penyebaran potensi mineral logam, genesis batuan beku di indonesia, penyebaran potensi mineral lapukan Ni, Al, genesis cebakan mineral logam di Indonesia, potensi bahan galian batuan, genesis mineral lapukan Al, Ni, Fe-hematit dll., beberapa kasus hubungan komposisi batuan dengan genesis mineral, cebakan logam Kuarter dan kapita selekta (kasus). Adjat Sudradjat, Ildrem Syafri

Q20A.023 ANALISIS MIKROFOSIL Microfossil Analysis 2 (2-0) Pembahasan tentang metoda/teknologi analisis kuantitatif mikrofosil - foraminifera, nannoplankton, palinomorf dll untuk menjelaskan tatanan stratigrafi dan tektonik indonesia dalam pembentukan pan perkembangan cekungan hidrokarbon, serta pembentukan batubara, analisis dan pemodelan high resolution biostratigraphy, geokronologi, paleogeografi, paleoenvironment (termasuk paleoklimat). Vijaya Isnaniawardhani, Winantris, Lia Jurnaliah Q20A.024 PALEOEKOLOGI & PALEOENVIRONMENT Paleoecology & Paleoenvironment 2 (2-0) Lia Jurnaliah, Winantris Q20A.025 KAPITA SELEKTA BATUBARA Selecta Capita of Coal 3 (2-1) Geni Dipatunggoro, A.Helman Hamdani Q20A.026 PENGEMBANGAN MASYARAKAT Community Development 3(3-0) Dicky Muslim, Nana Sulaksana., Undang Mardiana Q20A.028 GEOLOGI KERAK SAMUDRA Geology of Oceanic Crust 2 (2-0) Pemahaman keberadaan keraksamudra, pemekaran dasar samudra, umur kerak samudra dan kinematikanya, umur dan berbagai tahap evolusi cekungan, siklus dasar dan litosfer oseanik. Pemahaman tentang seri magmatik dalam domain oseanik, metode-metode studi dari kerak samudera aktual, struktur dan litologi kerak samudra aktual, struktur dan litologi fosil kerak samudera dan ofiolit, proses permukaan berupa aktifitas volkanik dan tektonik pematang tengah samudera (dorsal), proses di kedalaman berupa diapir mantelik, ektraksi magma dan model dapur magma, interaksi basal dengan air laut : proses-proses metamorfik dan hidrotermal. Magmatisme antar lempeng, status kerak samudra dalam kaitan dengan daur ulang subduksi, siklus kerak samudera. Ildrem Syafri Q20A.029 ANALISA CEKUNGAN SEDIMENTASI Sedimentary Basin Analysis 2 (2-0) Pembahasan mendalam berkaitan dengan metode geologi untuk deskripsi dan pendefinisian cekungan sedimentasi, disertai dengan kajian lingkungan sedimentasi dalam konsep pembentukan cekungan. Edy Sunardi

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

19

Q20A.030 ISSUE-ISSUE AKTUAL KEWILAYAHAN & SUMBERDAYA MINERAL Actual Issues of Region and Mineral Resources 3 (3-0) Pembahasan tentang isu-isu/tema-tema actual yang berkembang di sector pertambangan sumberdaya minerak, serta pendekatan pemecahan permasalahan, atau implementasi yang disebabkan oleh berkembangnya isu tersebut. Adjat Sudradjat, Mega.F.Rosana Q20A.031 MANAJEMEN SDM DALAM OTDA Mineral Resources Management of Local Autonomy 3 (3-0) Prinsip manajemen dalam pengelolaan sumberdaya mineral, kebijakan peraturan dan standar dalam pengenalan sumberdaya mineral, peranan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumberdaya mineral. Adjat Sudradjat, Nana Sulaksana Q20A.032 MANAJEMEN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN Mining Corporation Management 3 (3-0) Pemahaman tentang manajemen dalam pengelolaan maupun suatu kegiatan usaha pertambangan baik mineral maupun energi serta mengoptimalkan good mining practice Adjat Sudradjat Q20A.033 PETROLOGI DAN PETROGENESIS BATUAN ALAS Petrology and petrogenesis of basement rocks 2 (2-0) Pemahaman/definiisi tentang batuan alas, jenis-jenis batuan alas, data pendukung, jenis sampel serta jenis dan prosedur analisis, kimia batuan sebagai indikator petrogenesis, jenis batuan beku dan tatanan tektoniknya, jenis batuan metamorfik dan tatanan tektoniknya, jenis cekungan dan batuan alas penyusunnya, beberapa kemungkinan cara penempatan batuan beku dalam kaitannya dengan cekungan-cekungan sedimenter, prosesproses alterasi hidrotermal dan pelapukan serta pengaruhnya terhadap porositas batuan, jenis dan fasies metamorfik, keterdapatan dan eksplorasi hidrokarbon pada batuan alas, beberapa contoh produksi mgas dari reservoir batuan alas. Ildrem Syafri, Johanes Hutabarat Q20A.034 EKSPLORASI BATUBARA DAN GAS METANA BATUBARA Exploration of Coal and CBM (Coal Bed Methan) 2 (2-0)

Pemahaman mengenai proses pembentukan batubara, eksplorasi batubara, sumberdaya batubara di Indonesia; pengenalan, pembentukan, sumberdaya CBM di Indonesia, reservoar parameter, karakteristik, evaluasi potensi dan produksi gas metana batubara (CBM). Edy Sunardi, Vijaya Isnaniawardhani Q20A.035 MANAJEMEN AIR BAWAH TANAH Groundwater Management 3 (3-0) Dasar-dasar hidrogeologi, water balance, kawasan resapan, kebijakan air bawah tanah, konsep cekungan, konservasi lingkungan, konsep terpadu pengelolaan sumber daya air tanah penggalakkan infiltrasi danbendungan bawah tanah terpadu R.F. Hirnawan, Hendarmawan

4. Daftar Dosen Program Magister (S2) Teknik Geologi


Dosen atau pengajar Program Magister ditentukan sbb : a. Dekan Fakultas berkoordinasi dengan Ketua Program Studi berwenang untuk memilih dan menetapkan dosen-dosen, baik yang terkait dengan perkuliahan, pembimbingan maupun pengujian karya akhir mahasiswa. b. Dosen-dosen diharapkan selalu berusaha menyegarkan bahan kuliahnya dengan mencari dan menemukan pengetahuan dan teknologi mutakhir. c. Dosen serendah-rendahnya berkualifikasi magister, diutamakan yang bergelar doktor atau berjabatan Guru Besar. Dalam keadaan tertentu dapat ditunjuk dosen yang tidak bergelar Doktor dan atau guru besar.

Daftar Dosen Tetap Program Magister (S2) Program Studi Teknik Geologi
1 2 3 4 5 Prof. Dr. Ir. H. R. F. Hirnawan NIP. 19420228 198303 1 001 Prof. Dr. Ir. Adjat Sudradjat, M.Sc. NIP. 194201141963011001 Drs. Achmad Sjafrudin, M.Si. NIP. 195007171982031001 Ir. Ahmad Helman Hamdani, M.Si NIP. 195508281982031005 Drs. Edi Tri Haryanto, M.Sc. NIP. 195503071983031003
Guru Besar Guru Besar Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Q10A.10009 Q10A.10051 Q10A.10013 Q10A.10014 Q10A.10015

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

20

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Nana Sulaksana, Ir., MSP.**) NIP. 131292261 Dr. Ir. H. Edy Sunardi, M.Sc. NIP. 196010141986011001 Ir. Undang Mardiana, M.Si. NIP. 195908071986011002 Dr. Ir. Ildrem Syafri, DEA. NIP. 195807161986031003 Ir. Johanes Hutabarat, M.Si. **) NIP. 196004091988101001 Ir. Geni Dipatunggoro, MT. NIP. 195807261989031001 Ir. Zufialdi Zakaria, MT. **) NIP. 196212181990011001 Ir. Iyan Haryanto, MT.**) NIP. 196304241991011001 Ir. Agung Mulyo, MT. 195903111987031002 Ir. Mega F. Rosana, M.Sc. Ph. D NIP. 196611051992032003 Ir. Andi Agus Nur, MT.**) NIP. 196010181993031001 Dr. Ir. Dicky Muslim, M.Sc. NIP. 196712151994031003 Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc. NIP. 196701181996011001 Dr. Ir. Emi Sukiyah, MT NIP. 196701221997032002 Ir. A. Fachrudin Arif, MS. NIP. 19472031 198003 1 001 Dra. Lia Jurnaliah, M.Si NIP. 196211031987032001 Dra. Winantris, MS. **) NIP. 196204281987032001 Ir. Ismawan. NIP. 195909201991021001 Ir. Djadjang Jedi Setiadi, M.Sc. NIP. 196611051992032003 Dr. Ir.Vijaya Isnaniawardhani, MT NIP. 196808181993032003 Ir. Agus Didit Haryanto, MT. NIP. 196603101994031003

Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor

Q10A.10016 Q10A.10019 Q10A.10020 Q10A.10021 Q10A.10026 Q10A.10028 Q10A.10029 Q10A.10033 Q10A.10034 Q10A.10035 Q10A.10038 Q10A.10039 Q10A.10041 Q10A.10044 Q10A.10012 Q10A.10023 Q10A.10025 Q10A.10031 Q10A.10036 Q10A.10037 Q10A.10040

27 Lili Fauzielly, ST., MT*) NIP. 197002251997032002 28 Abdurrokhim, ST., MT.*) NIP. 196810061997031007 29 Boy Yoseph CSSS.Alam, ST. MT NIP. 197310231998021001 30 M. Sapari Dwi Hadian, ST. MT.**)
NIP. 197308281999031001

Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Lektor Kepala

Q10A.10042 Q10A.10043 Q10A.10045 Q10A.10046 Q10A.10047 Q10A.10049 Q10A.10050 Q10A.10052 Q10A.10054

31 Billy G. Adhiperdana, ST. M.Si NIP. 197111301999031002 32 Budi Muljana, ST., MT.*) NIP. 197006231999031001 33 Dr. Yoga Andriana Sendjaja, ST. M.Sc. NIP. 197210101999031002 34 Euis Tintin Yuningsih, ST., MT.*) NIP. 197606082001122001 35 Yuyun Yuniardi, ST., MT NIP. 197106162002121001 36 Teuku Y. W. M. Iskandar, ST., MT NIP. 197108252005011001 37 Dr. Septiadi Padmadistastra, M.Stat *) Sedang mengikuti Studi S-3 di luar negeri **) Sedang mengikuti Studi S-3 di dalam negeri.

Q10A.10058

C. PROGRAM DOKTOR (S3) Pendidikan S-3 Ilmu Geologi akan diselenggarakan dalam 2 program, yaitu : (1) Program Pembelajaran Kuliah dan Disertasi, serta (2) Program Pembelajaran Tugas dan Disertasi (Doctor By Research). Mahasiswa yang mengikuti Program Pembelajaran Kuliah dan Disertasi memiliki beban studi sbb : 1. Mahasiswa dari Program S-2 sebidang, akan mengikuti 8 SKS matakuliah wajib pengantar ilmu (Metoda Penelitian, Analisis Statistika, Filsafat Ilmu dan Seminar Usulan Penelitian) serta 49 SKS matakuliah pilihan bidang ilmu (termasuk 30 SKS Disertasi)

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

21

2. Mahasiswa dari Program S-2 tidak sebidang/serumpun, akan mengikuti 8 SKS matakuliah pengantar ilmu, serta 61 SKS matakuliah pilihan bidang ilmu (termasuk 30 SKS Disertasi) 3. Mahasiswa dari program spesialis/MM/MBA, akan mengikuti 8 SKS matakuliah pengantar ilmu, serta 69 SKS matakuliah pilihan bidang ilmu (termasuk 30 SKS Disertasi) Mahasiswa dapat mengambil matakuliah di luar Prodi, maksimal 20% dari matakuliah pilihan bidang ilmu yang perlu ditempuhnya. Adapun mahasiswa yang mengikuti Program Pembelajaran Tugas dan Disertasi (Doctor by Research) memiliki beban studi berupa tugas penelitian dengan bobot SKS yang disesuaikan terhadap hasil penelitian/publikasi yang dihasilkan.

No

Sandi

Nama Mata Kuliah

Bobot Kelompok SKS

5 Q30A.005 Problematika 6 Q30A.006 7 Q30A.007 8 Q30A.008 9 Q30A.009 10 Q30A.010 11 Q30A.011 12 Q30A.012 13 Q30A.013 14 Q30A.014 15 Q30A.015 16 Q30A.016 17 Q30A.017 18 Q30A.018 19 Q30A.019

a. Daftar Mata Kuliah Wajib


No 1 2 3 4 5 Sandi Nama Mata Kuliah Bobot SKS Kelompok

Geologi 3 (2-1) Kebencanaan Vulkanologi Magmatik 3 (2-1) Vulkanologi Lanjut 3 (2-1) Seismotektonik Indonesia 2 (2-0) Geologi Panas Bumi 3 (2-1) Analisis Cekungan 3 (2-1) Hidrogeologi Magmatisme Petrogenesis 3 (2-1) Lanjut Indonesia Geologi Cebakan Mineral 3 (2-1) Aplikasi Hidrogeologi 3 (2-1) Hidrogeologi Lanjut 3(2-1) Neotektonik Indonesia 3 (2-1) Penginderaan Jauh Lanjut 2 (2-0) Geokimia Gunungapi 2 (2-0) Analisis Geotektonik Basin 3 (2-1) Biostratigrafi Lanjut 2 (2-0)

UNX3020 UNX30111 UNX30116 UNX30008 UNX30010

Metodologi Penelitian 2 (2-0) Filsafat Ilmu 2 (2-0) Statistika Analisis 4 (4-0) Usulan Penelitian 1 (1-1) Disertasi 30 (0-30)

20 Q30A.020 Magnetostratigrafi 2 (2-0) 21 Q30A.021 Potensi Sumberdaya Migas 3 (2-1)

dan Gas Methana Batubara Indonesia

b. Daftar Mata Kuliah Pilihan Penunjang (MKPP)


No Sandi Nama Mata Kuliah Bobot Kelompok SKS

c. Deskripsi Mata Kuliah


Q30A.001 Analisis Aplikasi Tektonik Lempeng 3 (2-1) I Aplication Analysis of Plate Tectonic Pemahaman teori tektonik lempeng, analisis dan aplikasi dalam kaitan dengan rekonstruksi geologi regional dan geologi Indonesia, penyebaran dan genesis basin hidrokarbon, penyebaran dan genesis sumberdaya mineral dan analisis daerah rawan bencana alam geologi. Adjat Sudradjat, Mega F. Rosana Q30A.002 Analisis Geologi Regional 3 (2-1) II Analysis of Regional Geology Uraian lebih mendalam tentang kondisi geologi regional Asia untuk dapat memahami geologi Indonesia, bahasan fenomena

1 Q30A.001 Analisis Aplikasi Tektonik 2 (2-1)

Lempeng
2 Q30A.002 Analisis Geologi Regional 3 (2-1) 3 Q30A.003 Geologi Sumberdaya 3 (2-1) 4 Q30A.004 Geologi

Mineral dan Energi Sumberdaya 3 (2-1) Kewilayahan

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

22

Q30A.003

Q30A.004

Q30A.005

Q30A.006

Q30A.007

tektonik lempeng Asia dan kaitannya dengan tektonik Indonesia, pemahaman provinsi batuan dan stratigrafi regional, pola tektonik dalam kaitan dengan megmatisme dan genesa mineral dan hidrokarbon. Adjat Sudradjat, Dicky Muslim Geologi Sumberdaya Mineral dan Energi 3 (2-1) I Geology of Mineral and Energy Resources Analisis tektonik lempeng, penyebaran dan genesis hidrokarbon, bahasan mengenai magmatisme dalam kaitannya dengan pembentukan mineral, pemahaman dan bahasan tentang genesis mineral yang berkiatan dengan vulkanisme purba, potensi sumberdaya mineral di Indonesia Adjat Sudradjat, Mega F. Rosana Geologi Sumberdaya Kewilayahan 3 (2-1) II Regional Resources Geology Genetika kewilayahan dalam kaitannya dengan tektonik, pemahaman tentang bentang alam (G,landscape) sebagai fungsi dari mineral (R, batuan), proses (P, aneka peristiwa geologi) dan waktu (t) dalam suatu hubungan G=f(R,P,t), pemahaman dan klasifikasi satuan genetika kewilayahan (terrain genetic unit), potensi dan kendala pengembangan wilayah Febri Hirnawan, Dicky Muslim Problematika Geologi Kebencanaan 3 (2-1) I Problems of Geological Hazard Bahasan tentang tektonik sebagai pembentuk aneka kebencanaan geologi antara lain letusan gunungapi, gempabumi, tsunami, gerakan tanah dan banjir yang berkaitan dengan kondisi geologi, dan pemahaman tentang aktivitas erosi. Klarifikasi kebencanaan geologi, bencana yang berkaitan dengan klimatologi, kajian tentang relasi kebencanaan geologi dan klimatologi. Pembahasan lanjut akan ditekankan pada bencana gerakan tanah, analisis dan penanganan berbagai formula yang diaplikasikan baik secara kuantitatif maupun kualitatif dan upaya penanganan berbagai bencana alam geologi. Febri Hirnawan, Dicky Muslim Vulkanologi Magmatik 3 (2-1) I/II Magmatic Volcanology Pembahasan tentang magmatisme dan kondisi dalam bumi (earth interior), komposisi magma, kaitannya dengan tektonik, teori teori tentang pembentukan magma, petrologi dan petrogenesis magma, masalah komponen H2O dan gas dalam magma dan kaitannya dengan mekanisme letusan, kajian mengenai hubungan magmatisme dengan mekanisme letusan, magma sebagai sumber produk vulkanik, petrologi dan sifat-sifat produk vulkanik Adjat Sudradjat, Ildrem Syafri Vulkanologi Lanjut 3 (2-1) I/II Advance Volcanology Pembahasan lebih mendalam tentang mekanisme letusan gunungapi pemahaman tentang berbagai klasifikasi dan besaran letusan, sifat dan jenis letusan, dampak letusan, pengenalan dan

genesis berbagai produk gunungapi, teknik pemetaan geologi gunungapi, penentuan umur hasil letusan gunungapi, stratigrafi batuan gunungapi, komposisi produk dan pembahsan tentang aplikasi konsep fasies gunungapi. Pembahasan akan mencakup pula teknologi pemonitoran gunungapi, geofisika gunungapi, geokimia gunungapi, seismologi, deformasi dan teknik lainnya, teknik mitigasi dan manajemen bencana gunungapi. Berbagai contoh aktifitas vulkanik dari berbagai tempat di dunia akan disampaikan Adjat Sudradjat, Ildrem Syafri Q30A.008 Seismotektonik Indonesia 2 (2-0) I/II Indonesian Seismotectonic Konsep - konsep geotektonik, aplikasi konsep geotektonik di Indonesia mekanisme tektonik, dinamisme kerakbumi Indonesia, analisis dan mekanisme kegempaan zonasi daerah rawan gempa, kegempaan dan kerawanan gerakan tanah, fenomena geologi yang berkaitan dengan kegempaan, teknolohi, pemonitoran, pengenalan ciri - ciri geologik yang berkaitan dengan tektonik (microtektonics), masalah tektonik dalam kaitannya dengan kegempaan, manajemen bencana kegempaan. Adjat Sudradjat, Dicky Muslim Q30A. 009 Geologi Panas Bumi 3 (2-1) II Geothermal Fenomena panasbumi dalam aitannya dengan panas bumi, genesa panas bumi, stratigrafi, fasies petrologi dan alterasi, analisis mineral indikator suhu, sifat - sifat uap reservoir panasbumi, teknologi survey yang mencakup : geologi, geofisika dan geokimia, pemboran uji, analisis uap, teknologi estimasi potensi, pengantar evaluasi eksplorasi dan perencanaan sumur, potensi panasbumi di Indonesia Adjat Sudradjat, Mega F. Rosana Q30A.010 Analisis Cekungan Hidrogeologi 3 (2-1) I/II Analysis of Hidrogeological Basin Pembahasan tentang air tanah, stratigrafi cekungan, analisis air tertekan (confined water), teknik pementauan air tanah, analisis cekungan, teknik pemanfaatan, dampak lingkungan, cekungan hidrogeologi Indonesia, manajemen air tanah Febri Hirnawan, Hendarmawan Q30A.011 Magmatisme Petrogenesis Lanjut Indonesia 3 (2-1) I Advance Petrogenesis Magmatisme of Indonesia Pembahasan lanjut tentang teori pembentukan batuan (petrogenesis), peranan tektonik dalam petrogenesis, jalur - jalur magmatisme Indonesia, karakteristik magmatisme purba Indonesia, magmatisme dan vulkanisme Indonesia, analisis magmatisme dalam evolusi geologi Indonesia, masalah dan analisis ophiolit serta aplikasinya di Indonesia, peranan magmatisme dalam pembentukan mineral Indonesia Ildrem Syafri Q30A.012 Geologi Cebakan Mineral 3 (2-1) I Geology of Ore Deposits

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

23

Analisis tektonik dalam pembentukan zona mineralisasi di Indonesia (Westerveld dan perkembangannya dalam teori baru), kondisi geologi yang berpengaruh, magmatisme dan vulkanisme, "host rocks" dalam zona mineralisasi Indonesia, pembahasan lanjut teori genesis mineral (mineral genesis), aplikasi teori genesis dalam zonasi mineralisasi di Indonesia, pembahasan kasus - kasus mineralisasi Indonesia Mega Fatimah Rosana Q30A.013 Aplikasi Hidrogeologi 3 (2-1) I Applied Hidrogeology Pembahasan konsep hidrogeologi; tipologi akifer, daerah recharge rate (air hujan dan air sungai) serta discharge alami; teknik eksplorasi; analisis cekungan air tanah;perilaku dinamik air tanah; sifat kimia air tanah; hukum dan perundang-undangan pengelolaan air tanah Hendarmawan Q30A.014 Hidrogeologi Lanjut 3 (2-1) II Advanced Hydrogeology Pembahasan konsep hidrogeologi : detil tipologi dan propertis akifer, hidrogeologi media rekahan, hidrogeologi kars, analisis hasil uji akifer (parameter hidrolik airtanah), analisis numerik, kimia dan isotop airtanah sebagai dasar pemodelan, manajemen airtanah untuk konservasi dan sustainability (keberlanjutan ketersediaan sumber airtanah) Hendarmawan Q30A.015 Neotektonik Indonesia 3 (2-1) I Indonesian Neotectonic Pemahaman geodinamika aktual, geodinamika regional Asia, geodinamika Indonesia, neotektonik Indonesia, pengenalan indikator - indikator neotektonik, analisis dan teknik presentasi neotektonik, neotektonik kuantitatif, dampak negatif neotektonik Indonesia dan studi kasus. Dicky Muslim Q30A. 016 Penginderaan Jauh Lanjut 2 (2-0) I/II Advanced Remote Sensing Pembahasan tentang teknologi penginderaan jauh mutakhir, teknik pengelolan citra, SIG, aplikasi penginderaan jauh di berbagai bidang, pemanfaatan dalam bidang geologi dan bidang terkait di Indonesia, khususnya dalam tektonik, vulkanologi, eksplorasi mineral, hidrogeologi dan pengembangan kewilayahan Mega F. Rosana, Adjat Sudradjat Q30A.017 Geokimia Gunungapi 2 (2-0) I/II Volcano Geochemical Pembahasan tentang proses magmatisme, genesa gas, komposisi dan sifat - sifat gas, teknik pemonitoran gas terlarut, pemonitoran gas menyebar (disperse), teknik analisis laboratorium dan lapangan, karakteristik gas dalam aktifitas vukanisma, masalah polusi dan lingkungan hidup, studi kasus Adjat Sudradjat, Terry Sriwana

Q30A.018 Analisis Geotektonik Basin 3 (2-1) I/II Analysis of Basin Geotectonic Pembahasan tentang tektonik lempeng regional Asia, pengaruh tektonik regional terhadap tektonik Indonesia, analisis tektonik Indonesia dalam pembentukan cekungan Hidrokarbon, stratigrafi cekungan hidrokarbon, pembahasan lanjut tentang analisis fosil dalam stratigrafi hidrokarbon, lingkungan pembentukan cekungan, lingkungan dan pembentukan cekungan batubara Adjat Sudradjat, Vijaya Isnaniawardhani. Q30A.019 Biostratigrafi Lanjut 2 (2-0) I/II Advance Biostratigraphy Pembahasan tentang metoda analisis kuantitatif biostratigrafi (penelitian lapangan dan laboratorium), Kumpulan Mikro(Fosil) dalam studi biostratigrafi, Zonasi Biostratigrafi, Interpretasi Fasies, Integrasi analisis biostratigrafi dengan data geologi dan geofisika, dilengkapi dengan beberapa studi kasus terutama untuk industri migas. Vijaya Isnaniawardhani Q30A.020 Magnetostratigrafi 2 (2-0) I/II Magnetostratigraphy Magnetostratigrafi merupakan suatu studi medan geomagnet purba sepanjang waktu geologi berdasarkan sifat kemagnetan batuan (rock magnetism). Medan magnet bumi merupakan besaran vektor yang perilakunya berubah temporal dalam hal intensitas dan arahnya, perubahan terbesar dan paling drastis adalah fenomena pembalikan polaritas (reserval). Karena fenomena tersebut bersifat global, maka dapat dijadikan dasar yang potensial bagi korelasi. Kombinasi pengukuran paleomagnetik dengan radiometrik atau pendekatan chronologi lainnya merupakan salah satu teknik dating yang potensial. Satuan stratigrafi polaritas magnet sebagai satuan kronostratigrafi disajikan sebagai penerapan penelitian paleomagnetismmagnetostratigrafi di Indonesia. Edy Sunardi Q30A.021 Potensi Sumberdaya Migas dan Gas Methana Batubara Indonesia 2 (2-0) I/II Indonesian oil, gas and coal bed methan resources Pemahaman tentang karakteristik latarbelakang geologi basin penghasil Migas dan Gas Methana Batubara (CBM) di Indonesia. Lebih jauh lagi untuk memberikan konfirmasi dang mengungkap potensi eleman dari petroleum system dan CBM System yang terintegrasi di Indonesia. Kajian akan disampaikan dengan tujuan mendapatkan pemahaman dan Informasi geologi lainnya yang relevan dengan persoalan strategi eskplorasi di Indonesia. Edy Sunardi

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

24

d. Dosen Program Doktor (S3)


Dosen Tetap No Nama Dosen 1 Prof. Dr. Ir. H. R. F. Hirnawan NIP. 19420228 198303 1 001 2 Prof. Dr. Ir. Adjat Sudradjat, M.Sc. NIP. 194201141963011001 3 Dr. Ir. H. Edy Sunardi, M.Sc. NIP. 196010141986011001 4 Dr. Ir. Ildrem Syafri, DEA. NIP. 195807161986031003 5 Ir. Mega F. Rosana, M.Sc. Ph. D NIP. 196611051992032003 6 Dr. Ir. Dicky Muslim, M.Sc. NIP. 196712151994031003 7 Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc. NIP. 196701181996011001 8 Dr. Ir. Emi Sukiyah, MT NIP. 196701221997032002 9 Dr. Ir.Vijaya Isnaniawardhani, MT NIP. 196808181993032003 10 Dr. Yoga Andriana S, ST. M.Sc. NIP. 197210101999031002 Dosen Tidak Tetap No Nama Dosen 1 Prof. Dr. Erry Noviar Megantara 2 3 4 5 Prof. Dr. Dra. Poniah Adianingsih Prof. Dr. Husein Hernandi Bahti Prof. Dr. Rustam Efendy Siregar Prof.Dr.Syafri Hadiwisastra. Ir.,MSc Jabatan
Guru Besar Guru Besar Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Kepala Lektor Lektor

Sandi
Q10A.10009 Q10A.10051 Q10A.10019 Q10A.10021 Q10A.10035 Q10A.10039 Q10A.10041 Q10A.10044 Q10A.10037 Q10A.10050

Jabatan
Guru Besar Guru Besar Guru Besar Guru Besar Guru Besar

Sandi
DD 048 DD 029 DB 017 DC 005

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

25

BAB III PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN


A. Metode Pembelajaran Program Studi Teknik Geologi (S1)
1. Pedoman Umum Universitas Padjadjaran menggunakan Sistem Kredit Semester dalam penyelenggaraan pendidikannya. Sistem ini memberi peluang kepada Universitas untuk : (1) menyajikan program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel, sehingga bagi mahasiswa tersedia kemungkinan lebih luas untuk memilih program ke arah jenjang akademik, profesi atau vokasi; dan (2) menggunakan sarana pendidikan, baikperangkat keras maupun perangkat lunak, secara lebih efesien bagi berbagai macam program pendidikan. Secara khusus penyelengaraan pendidikan atas dasar system kredit semester ini dapat dikatakan memberi peluang untuk : 1 Mahasiswa yang cerdas dan giat belajar dapat menyelesaikan studi dalam waktu lebih singkat ; 2 Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya 3 Universitas menyelengarakan pendidikan dengan masukan dan keluaran jamak; 4 Penyelengaraan sistem evaluasi mahasiswa yang baik baiknya ; dan 5 Pengalihan kredit antar universitas, antar fakultas, antar jurusan, atau antar program studi dalam hal terjadi perpindahan studi. 2. Beban Satuan Kredit Semester Kegiatan Kuliah Proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh Fakultas Tekniki Geologi Unpad merupaka student centered learning dengan menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebijakan sikap program studi di antaranya adalah Problem Based Learning, role play, Simulasi, Diskusi, yang secara rinci dimuat pada buku panduan. Sedangkan Proses perkuliahan dengan menggunakan sistem SKS murni dimana satu satuan kredit semester (1 SKS) kegiatan kuliah ditetapkan setara dengan studi setiap minggu selama satu semester yang terdiri atas tiga kegiatan meliputi : a. 1 jam (setara dengan 50 menit) perkuliahan terjawal ; b. 1 jam (setara dengan 60 menit) kegiatan terstruktur yang direncanakan oleh tenaga pengajar pengasuh mata kuliah bersangkutan, antara lain menyelesaikan pekerjaan rumah., tugas pembuatan referat , dan menerjemahkan suatu artikel; c. 1 jam ( setara dengan 60 menit) kegiatan mandiri, antara lain membaca buku rujukan, memperdalam materi dan menyelesaikan tugas. 3. Semester Semester merupakan satuan waktu terkecil yang digunakan untuk menyatakan lamanya proses kegiatan belajar mengajar suatu program dalam satu jenjang pendidikan. Penyelengaraan program pendidikan suatu jenjang lengkap dari awal sampai akhir akan dibagi kedalam kegiatan semesteran, sehinga tiap awal semester mahasiswa harus merencanakan tentang kegiatan belajar apa yang akan ditempuhnya pada semester tersebut Satu semester serta dengan kegiatan belajar sekitar 16 (enam belas) minggu kerja, dan diakhiri oleh ujian akhir semester. Satu tahun akademik terdiri dari dua semester reguler yaitu Semester Ganjil dan semester Genap. Sesudah selesai kegiatan Semester Genap (selama Juli dan Agustus) dapat diselengarakan kegiatan semester non-reguler (Semester Pendek, SP). SP ini dimaksudkan untuk : 1 Memberikan kesempatan bagi mereka yang memenuhi syarat untuk mempercepat masa studinya ; 2 Memberikan peluang untuk perbaikan nilai mata kuliah yang kurang baik pada semester sebelumnya ;

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

26

Mengoptimalkan waktu dan sarana serta prasarana akademik yang ada. Pelaksanan SP ini diatur tersendiri melalui keputusan Rektor. 4. Satuan Kredit Semester Kredit Semeter (satuanya disebut satuan kredit semester disingkat dengan SKS) adalah satuan yang digunakn untuk menyatakan : 1. Besarnya beban studi mahasiswa ; 2. Besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha belajar mahasiswa ; 3. Besarnya usaha yang diperlukan mahasiswa untuk menyelesaikan suatu program, baik program semesteran maupun program lengkap; 4. Besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga pengajar. 5. Beban Studi Kumulatif dan Waktu Studi Beban studi semesteran adalah jumlah SKS yang ditempuh mahasiswa pada suatu semester tertentu. Sedangkan beban studi kumulatif adalah jumlah SKS minimal yang harus ditempuh mahasiswa agar dapat dinyatakan telah menyelesaikan suatu program studi tertentu. Waktu studi kumulatif adalah batas waktu maksimal yang harus ditempuh mahasiswa dalam menyelesaikan studinya di FTG. Besarnya beban studi kumulatif dan waktu studi kumulatif maksimal bagi tiap program berbeda yaitu :
Program Studi S-1 Teknik Geologi S-2 Teknik Geologi S-3 Ilmu Geologi Beban Studi (SKS) 144 36 50 57 - 77 Lama Pendidikan (Semester) (Tahun) 8 - 14 4-7 4 - 10 2-5 6 - 10 3-5

tahun akademik terakhir batas studi. Cuti akademik yang mendapat izin dari Rektor/Dekan tidak diperhitungkan dalam batas studi. Sedangkan ijin tidak mengikuti perkuliahan apabila ada kegiatan individu maupun lembaga kemahasiwaan minimal 3 hari sebelum pelaksanaan sudah diajukan ke SBA. Apabila mahasiswa tidak mengikuti perkuliahan dikarenakan sakit, surat keterangan sakit harus di serahkan ke SBA. 7. Beban Satuan Kredit Semester Kegiatan Praktikum di Laboratorium dan sejenisnya Satu satuan kredit semestr (1 SKS) kegiatan praktikum di laboratorium dan sejenisnya ditetapkan setara dengan beban studi sekitar 2 jam kerja laboratorik terjadwal disertai oleh : 1. 1-2 jam kegiatan terstruktur, tetapi direncanakan oleh tenaga pangajar yang bersangkutan, antara lain diskusi dan laporan tiap minggu selama satu semester; 2. 1-2 jam kegiatan mandiri, antara lain membaca buku rujukan, memperdalam materi dan menyelesaikan tugas; 3. 1-2 jam kegiatan tertruktur, yang direncanakan oleh tenaga pengajar pengasuh mata kuliah bersangkutan, antara lain menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas menerjemahkan suatu artikel, dan sebagainya. Kegiatan praktikum hanya diizinkan bagi mahasiswa yang terdaftar dan telah melaksanakan herregistrasi pada semester berjalan. Praktikum merupaka strategi pembelajaran atau bentuk pengajaran yang digunakan untuk membelajarkan secara bersama-sama kemampuan psikomotorik (keterampilan), pengertian (pengetahuan) dan afektif ( sikap) menggunakan sarana laboratorium. Praktikum mahasiswa Fakultas Teknik Geologi dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu yang bersifat primer dan sekunder. Praktikum yang sifatnya primer diperuntukkan untuk mata kuliah yang berada di lingkungan sendiri (Mata Kuliah Geologi) dan dilaksanakan mulai pada semester II, sedangkan yang sifatnya sekunder dari Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang dilaksanakan pada semester I dan II.

6. Cuti Akademik dan Ijin Perkuliahan Semua mahasiswa di perbolehkan untuk mengajukan cuti akademik selama 2 semester baik berturut-turut maupun berselang. Mahasiswa baru bisa melaksanakan cuti akademik apabila sudah menempuh II semester atau telah menyelesaikan minimal 40 SKS. Cuti akademik tidak dapat diberikan pada

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

27

Praktikum mahasiswa Fakultas Teknik Geologi dapat dilakukan di dalam laboratorium (ruangan) dan dapat pula dilakukan di lapangan. Untuk mahasiswa Fakultas Teknik Geologi, praktikum di lapangan umumnya dilakukan untuk mata kuliah tertentu mengingat objek yang akan diteliti berada di lapangan. 8. Beban Satuan Kredit Semester Kerja Lapangan Satuan kredit semester (1 SKS) Kerja lapangan ditetapkan setara dengan beban studi sekitar 4 jam terjadwal selama satu semester berupa kegiatan : 1. 1-2 jam kegiatan terstruktur, direncanakan oleh pembimbing antara lain; survey/Pemetaan lapanga diskusi, interpretasi data lapangan, penulisan laporan dan kolokium; 2. 1-2 jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan, memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya. Waktu yang digunakan mahasiswa untuk pergi ke dan pulang dari tempat berlangsungnya kerja lapangan turut diperhitungkan. Mahasiswa yang akan melaksanakan praktik kerja lapangan di FTG ada persyaratan yang harus dipenuhi antara lain : a. Praktek kerja lapangan pemetaan pendahuluan mahasiswa diwajibkan harus menyelesaikan kredit minimal sejumlah 80 SKS baru bisa mengikuti praktik kerja lapangan pemetaan, setelah selesai melakukan praktik kerja mahasiswa harus membuat laporan dan langsung dipresentasikan di depan para pembimbing dan para dosen penguji. b. Sedangkan untuk praktik kerja lapangan pemetaan lanjut/skripsi mahasiswa harus sudah menyelesaikan kredit minimal sejumlah 110 SKS baru bisa mengikuti praktik kerja lapangan pemetaan lanjut/skripsi yang selanjutnya harus pula membuat laporan kegiatan dan dipresentasikan di depan para pembimbing dan dosen penguji.

9. Beban Satuan Kredit Semester Penulisan Skripsi Satu satuan kredit semester (1 SKS) kegiatan penelitian penulisan skripsi dan sejenisnya pada dasarnya mengacu pada kerja lapangan, yaitu setara dengan beban studi sekitar 4 jam terjadwal tiap minggu selama satu semester, yang disertai oleh : 1. 1-2 jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan oleh tenaga pangajar pengasuh mata kuliah yang bersangkutan, antara lain diskusi, seminar, studi kepustakaan, penelitian laboratorium/lapangan, dan partisipadi pada sesuatu lembaga; 2. 1-2 jam kegiatan mandiri, antara lain mencari buku/jurnal di perpustakaan lain, menyiapkan penelitian, dan menulis skripsi/laporan tugas akhir. 10. Jenis/Kelompok Mata Kuliah Kelompok mata kuliah yang ditawarkan meliputi : 1. MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian), ditujukan untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, kepribadian mantap, dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan; 2. MKK (Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan), ditujukan untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu; 3. MKB (Mata Kuliah Berkarya), ditujukan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai; 4. MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya), ditujukan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai; 5. MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat), ditujukan untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

28

11. Penyusunan Pemetaan Geologi Lanjut/Skripsi Penyusunan Pemetaan Geologi Lanjut dan Skripsi hanya diizinkan bagi mahasiswa yang terdaftar dan telah melaksanakan herregistrasi pada semester berjalan. Pada akhir studi program sarjana, mahasiswa diwajibkan melakukan penyusunan laporan Pemetaan Geologi Lanjut dan Skripsi, dengan ketentuan : i. Mahasiswa boleh secara resmi mulai menempuh mata kuliah pemetaan geologi lanjut dan Skripsi (menyusun skripsi) apabila telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 110 sks beban komulatif yang dipersyaratkan; ii. Telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat Pemetaan Geologi Lanjur dan Skripsi; iii. Memiliki kartu mahasiswa yang berlaku untuk semester berikutnya; iv. Memiliki KRS yang mencantumkan Pemetaan Geologi Lanjut dan Skripsi sebagai salah satu mata kuliah. 12. Cara Penilaian Penilaian terhadap penguasaan materi oleh mahasiswa baik yang sifatnya kongnitif, psikomotorik, maupun afektif. Cara penilaian yang dipergunakan adalah PAP (Penilaian Acuan Patokan), dengan criteria sebagai berikut : Nilai 80 100 68 79 56 67 45 55 < 45 Huruf mutu A B C D E Angka Mutu 4,00 3,00 2,00 1,00 0

Huruf mutu E harus diperbaiki dengan menempuh kembali mata kuliah bersangkutan pada semester berikutnya atau pada kesempatan pertama. 2. Huruf mutu yang digunakan untuk penghitungan IP dan IPK adalah huruf mutu yang ditetapkan oleh masing_masing fakultas mengunakan nilai yang terbaik atau nilai terakhir. Contoh : Perbaikan Mata Kuliah Misalnya, mahasiswa X pada semester I memperoleh hasil sebagai beriku : Kode MK D10A.101 D10C.101 D10C.111 D10B.106 D10B.116 Q10A.101 UNX10.106 Jumlah Bobot SKS 2 2 4 3 3 2 2 18 Huruf Mutu C D B B B E E Angka Mutu 2 1 3 3 3 0 0 AM x SKS 4 2 12 9 9 0 0 36

IP = IPK Semester I : 36 18 = 2.00 (lihat butir 4.17) Pada semester II mahasiswa X mengambil beban studi semester 16 SKS, termasuk mata kuliah Q10A.101 yang memperoleh huruf mutu E (mata kuliah Q10A.101 ditawarkan pada semester ganjil maupun genap ), sedangkan mata kuliah UNX10.106tidak diambil walaupum memperoleh huruf mutu E, karena hanya ditawarkan semester ganjil saja. Misalnya, hasil akhir Semester II prestasi yang diperoleh oleh mahasiswa X tersebut adalah : Kode MK D10A.202 D10C.202 Bobot SKS 2 3 Huruf Mutu C* B Angka Mutu 2 3 AM x SKS 4 9

- Perbaikan Huruf Mutu Perbaikan huruf mutu dapat dilaksanakan pada semester regular (Semester Gasal dan Semester Genap ) atau pada Semester Pendek (Juli Agustus). 1. Perbaikan Huruf Mutu pada Semester Reguler

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

29

D10B.206 Q10A.201 Q10A.202 Q10A.203 Jumlah IP Semester II 43 = 2.26 16 IPK Semester II : (36 0) + 43 79 = (18 2) + 16 32

2 4 3 2 16

C C A B

2 2 4 3

4 8 12 6 43

Q10A.105 Q10A.106 Jumlah IP Semester III : 44 = 2.44 18

2 2 18

A C

4 2

8 4 44

IPK Semester III : (36 - 2) + 43 + 44 (18 - 2 - 4) + 16 + 18


= 2.68

121 46

= 2.68

Catatan : - *: mata kuliah yang ditempuh kembali. - Untuk penghitungan IPK, bobot SKS maka kuliah Q10A.101 hanya dihitung satu kali, sehingga jumlah SKS pada semester I yang digunakan adalah 18 SKS 2 SKS = 16 SKS (mata kuliah Q10A.101 ditempuh kembali dan dihitung pada semester II ). - Huruf mutu C hasil perbaikan mata kuliah Q10A.101 pada semester II menghapuskan huruf mutu E mata kuliah tersebut pada semester I). Pada Semester III mahasiswa X mengambil beban studi semester sebesar 18 SKS, termasuk mata kuliah D10C.101 dari semester I yang memperoleh huruf mutu D dan mata kuliah Q10A.101 dari semester I yang memperoleh huruf mutu E. Misalnya, Hasil akhir Semester III prestasi yang diperoleh oleh mahasiswa X tersebut adalah : Kode MK D10C.101 UNX10.106 Q10A.102 Q10A.103 Q10A.104 Bobot SKS 2 2 4 3 3 Huruf Mutu B C D B B Angka Mutu 3 2 1 3 3 AM x SKS 6 4 4 9 9

Catatan : - *: mata kuliah yang ditempuh kembali. - Untuk penghitungan IPK, bobot SKS maka kuliah D10C.101 dan UNX10.106 hanya dihitung satu kali, (demikian pula bobot SKS mata kuliah Q10A.101 yang telah ditempuh kembali pada semester II ), sehinga jumlah SKS 2 SKS pada semester I yang digunakan adalah 18 SKS 2 SKS -4 sks = 12 SKS - Jumlah beban studi semester pada semester I dikurangi 2 SKS karena mata kuliah Q10A.101 telah diperbaiki pada semester II dan dikurangi 4 SKS lagi karena mata kuliah D10C.101 dan UNX10.106 diperbaiki pada semester III - Huruf mutu B dan C hasil perbaikan mata kuliah D10C.101 dan UNX10.106 disemester III menghapuskan huruf mutu D dan E kedua mata kuliah tersebut pada semester I). 1. Perbaikan Hurup Mutu pada Semester Non Reguler (Semester Pendek) 1. Huruf Mutu E,D,C dan B dapat diperbaiki kembali dengan menempuh kembali mata kuliah yang bersangkutan dengan mencantumkan dalam KRS dan mengikuti seluruh kegiatan pada semester pendek ; 2. Jika huruf mutu yang diperoleh dari semester pendek lebih rendah dari huruf mutu yang telah ada, maka yang digunakan untuk menghitung IPK adalah huruf mutu sebelum perbaikan

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

30

3. Hasil perbaikan pada semester pendek dapat berupa huruf mutu A,B,C,D atau E - Jumlah Huruf Mutu D Untuk dapat dinyatakan berhak mengikuti ujian akhir program (Ujian Komprehensif atau Ujian Sidang), disyaratkan agar pada program Sarjana jumlah huruf mutu D maksimum 20% dari total beban studi yang dipersyaratkan untuk menyelesaikan studinya ) Contoh : Apabila beban studi kumulatif suatu program studi adalah 110 SKS, maka jumlah huruf mutu D yang diperkenalkan maksimum 20% x 110 SKS = 22 SKS Apabila beban studi kumulatif suatu program studi adalah 157 SKS, maka jumlah huruf mutu D yang diperkenakan sebanyak-banyaknya 20% x 158 SKS = 31 SKS (dibulatkan ke bawah) Jika huruf mutu D melebihi 20 % dari beban studi kumulatif, maka mahasiswa diharuskan memperbaikinya dengan mengulang mata kuliah yang memperoleh huruf mutu D itu (menempuh kembali mata kuliah itu dan mencantumkanya pada KRS ) dengan memperhatikan batasan Jumlah huruf mutu D hendaknya menjadi perhatian Dosen Wali . Pada Program Magister dan Program Doktor mahasiswa tidak diperkenankan memperoleh huruf mutu D ke bawah. 13. Indeks Prestasi (IP) 1. Indeks Prestasi (IP) adalah angka yang menunjukan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa dalam satu semester. 2. IP dihitung pada tiap akhir semester . Rumus perhitunganya sebagai berikut (pembulatan ke atas apabila sama /lebih dari 0,05 ) : IP =
Jumlah (AM x SKS ) Jumlah SKS

14. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh. 2. IPK dihitung pada tiap akhir semester. 3. Rumus perhitungannya sebagai berikut (pembulatan ke bawah apabila kurang dari 0,05, pembulatan ke atas apabila sama/lebih dari 0,05) IPK = 4. 5. Jumlah (AM x SKS) seluruh semester yang ditempuh Jumlah SKS seluruh semester yang ditempuh

IPK digunakan untuk menentukan beban studi semester berikutnya seperti berikut : Rentang IPK dan jumlah SKS maksimum yang boleh diambil oleh mahasiswa pada semester berikutnya : Program Sarjana Rentang IPK 3,00 4,00 2,50 2,99 2,00 2,49 1,50 1,99 < 2,00 Program Magister Rentang IPK 3,50 4,00 3,00 3,49 2,50 2,99 2,00 2,49 Program Doktor Rentang IPK 3,75 4,00 3,50 3,74 3,00 3,49 2,50 2,99 Jumlah SKS maksimum 24 SKS 21 SKS 18 SKS 14 SKS 11 SKS Jumlah SKS maksimum 18 SKS 15 SKS 12 SKS < 9 SKS Jumlah SKS maksimum 15 SKS 12 SKS 9 SKS < 9 SKS

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

31

6.

7.

8.

9.

Beban studi di atas diperhitungkan atas dasar perkuliahan yang kegiatannya minimal 1-3 tiap SKS (1 jam kegiatan terjadwal, ditambah 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2 jam kegiatan mandiri). Beban Studi yang diambil akan berkurang apabila mata kuliah yang ditempuh berupa kagiatan praktikum, praktik kerja atau skripsi. IP danIPK digunakan sebagai kiteria untuk memberi sanksi akademik dan evaluasi studi pada akhir program. Mahasiswa diperbolehkan mengambil beban studi semesteran yang berkurang dari jumlah minimal yang diperkenankan, tetapi tidak diperbolehkan mengambil beban studi semesteran yang lebih besasr dari jumlah maksimal yang diperkenankan. Apabila mahasiswa memperbaiki huruf E, D, atau C, dalam peerhitungan IPK yang digunakan adalah huruf mutu yang lebih tinggi, misalnya : - D diperbaiki menjadi E, yang digunakan adalah D; - E diprbaiki menjadi A, yang digunakan adalah A. Huruf T dan K tidak digunakan dalam perhitungan IPK; huruf T harus diubah menjadi A, B, C, D atau E dalam waktu dua minggu setelah huruf T diumumkan.

Catatan : Penetapan predikat kelulusan Dengan Pujian/Cum Laude dilakukan dengan memperhatikan masa studi maksimum, yaitu masa studi minimum (n) ditambah 1 tahun untuk program sarjana (n+1) dan 0,5 tahun untuk program magister (n+0,5). n = tahun 16. Batas Waktu Studi Batas Waktu Studi Program Sarjana (S1) harus dapat menyelesaiakan paling lama 14 semester terhitung sejak terdaftar sebagai mahasiswa pada Semester I. 17. Pengertian Sanksi Akademik Sanksi akademik dapat berupa peringatan akademik dan /atau pemutusan studi. Sanksi pemutusan studi diusulkan/diajukan oleh program studi/fakultas dan diputuskan oleh Rektor. 18. Peringatan Akademik Peringatan akademik berbentuk surat Pembantu Dekan I yang ditujukan kepada orang tua/wali (bagi mahasiswa Program Sarjana (S1) dan lembaga pengirim/penanggung atau mahasiswa (bagi mahasiswa Program Pascasarjana dan Doktor), untuk memberitahukan adanya kekurangan prestasi akademik mahasiswa atau pelanggaran ketentuan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memperingatkan mahasiswa agar tidak mengalami pemutusan studi. 1. Peringatan Akademik pada Program Sarjana a. Peringatan akademik dikenakan terhadap mahasiswa yang tiap akhir semester mengalami salah satu kondisi di bawah ini : - Indeks Peratasi (IP) di bawah 2,00, dan atau - Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 2,00 b. Peringatan akademik berupa anjuran untuk tidak melanjutkan studi dikenakan terhadap mahasiswa yang menunjukkan prestasi akademik sebagai berikut : - Pada akhir semester II: a. Indeks Prestasi Kumulatif di bawah 1,99 dan/atau b. Tabungan kredit (huruf mutu D ke atas) dibawah 24 SKS

15. Predikat Kelulusan a. Predikat Kelulusan Program Sarjana IPK 2,00 2,75 Memuaskan IPK 2,76 3,50 Sangat Memuaskan IPK 3,51 4,00 Dengan Pujian b. Predikat Kelulusan Program Magister IPK 2.75 3,40 Memuaskan IPK 3,41 3,70 Sangat Memuaskan IPK 3,71 4,00 Dengan Pujian c. Predikat Kelulusan Program Doktor IPK 3,00 3,49 Memuaskan IPK 3,50 3,79 Sangat Memuaskan IPK 3,80 4,00 Cum Laude

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

32

- Pada akhir semester III: a. Indeks Prestasi Kumulatif di bawah 1,99 dan/atau b. Tabungan kredit (huruf mutu D ke atas) dibawah 36 SKS 19. Pemutusan Studi Karena Kelalaian Administratif Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa yang menghentikan studi dua (2) semester berturut-turut atau dalam waktu berlainan tanpa izin Rektor. Pemutusan Studi Karena Kelalaian Mengikuti Kegiatan Belajar- Mengajar Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa yang telah mendaftar atau mendaftarkan kembali secara adminitratif, tetapi : 1. Tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar pada semester I dan/atau semester II tanpa alasan yang dapat dibenarkan, baik mengisi maupun tidak mengisi KRS. 2. Tidak mengisi KRS (tidak mengikuti kegiatan belajarmengajar) dua semester berturut-turut atau secara terpisah, tanpa alasan yang dapat dibenarkan dan/atau; 3. Mengundurkan diri dari satu atau beberapa mata kuliah setelah batas waktu perubahan KRS dua semester berturut-turut atau secara terpisah, tanpa alasan yang dapat dibenarkan. 20. Sanksi Pelanggaran Apabila mahasiswa melakukan pelanggaran, setelah dibicarakan dengan senat Fakultas, akan dikenai sanksi khusus, sedangkan penanganan masalah pidananya akan diserahkan kepada yang berwajib. Jenis pelanggaran tersebut adalah : a. Pelanggaran Hukum Mahasiswa yang melakukan pelanggaran hukum, baik yang berupa tindak pidana maupun peyalahgunaan obat, narkotika, dan sejenisnya, serta penggunaan minuman keras dan sejenisnya, dan telah ditetapkan bersalah secara hukum oleh pengadilan, akan dikenakan sanksi berupa skorsing sampai

b.

c.

dengan pemutusan studi oleh Rektor sesuai dengan putusan tersebut. Pelanggaran Etika Moral dan Etika Profesi Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika moral, profesi (memeriksa pasien/klien tanpa supervisi, membuat resep, melakukan konsultasi tanpa supervisi, membocorkan rahasia jabatan, dsb), memalsukan tanda tangan dan sejenisnya, akan dikenakan sanksi berupa skorsing oleh Dekan sampai dengan pemutusan studi oleh Rektor. Pelanggaran Etika Akademik Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika akademik, antara lain menyontek, menjiplak (makalah, laporan, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dsb), membocorkan soal atau sejenisnya akan dikenai sanksi berupa skorsing sampai dengan pemutusan studi. Pada hal-hal tertentu, Fakultas dapat mengeluarkan keputusan tersendiri asal tidak bertentangan dengan ketentuan hukum atau peraturan di atasnya.

21. Sanksi Lain Tindakan-tindakan yang dilakukan mahasiswa di lingkungan kampus yang termasuk kejahatan atau pelanggaran dan diancam pidana. Pada dasarnya setiap mahasiswa memiliki hak untuk melakukan berbagai aktivitas sebagai bagian dari civitas akademika, namun demikian sebagaimana dalam kehidupan manusia pada umumnya harus dihindari melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan. B. Metode Pembelajaran Program Magister Program Studi Teknik Geologi (S2) I. Pedoman Umum 1. Program Pra-Pascasarjana dan Martikulasi Mahasiswa Program Magister yang diterima diwajibkan mengikuti : a) Program Pra-Pascasarjana yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana (meliputi peningkatan/pengenalan wawasan ilmiah

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

33

termasuk tatacara pemanfaatan perpustakaan dan jaringan internet dan pengenalan e-learning, serta kuliah perdana), dan b) Martikulasi yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Geologi berkoordinasi dengan Program Pascasarjana UNPAD. Martikulasi diselenggarakan selama 3-5 minggu sebelum masa perkuliahan dimulai atau sesuai dengan kalender akademik Program Studi untuk penyelenggaraan kelas kemitraan. Martikulasi terdiri atas 3 matakuliah (@ 1 SKS) yang ditetapkan oleh Ketua Program Studi. Mahasiswa baru wajib mengikuti secara penuh Program Pra-Pascasarjana, dan kelulusan matrikulasi adalah prasayarat Seminar Usulan Penelitian. 2. Perkuliahan a) Berdasarkan prinsip kepedulian partisipatif, perkuliahan lebih terpusat pada partisipasi mahasiswa, pengembangan belajar mandiri dengan arahan dari dosen. Dengan demikian, mahasiswa dilatih agar mampu mengembangkan ilmu dan bernalar ilmiah secara mandiri. b) Beban studi untuk Program Studi Teknik Geologi (S2) sebesar 36 50 SKS, termasuk 1 SKS Usulan Penelitian dan 6 SKS Tesis. c) Matakuliah wajib (UNX), pelaksanaannya diserahkan kepada Program Studi. d) Perkuliahan untuk Program Magister dilaksanakan dalam dua-tiga semester. e) Penilaian hasil belajar : i) Terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala yang dapat berbentuk ujian (lisan/tertulis), pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen. ii) Ujian dapat diselenggarakan melalui UTS, UAS, Ujian Akhir Program Studi dan Ujian Tesis.

iii) Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B, C, D dan E yang masing-masing bernilai 4, 3, 2, 1 dan 0. iv) Ujian akhir semester dilaksanakan secara terjadwal oleh Fakultas dan hasil ujian diserahkan kepada Prodi paling lambat 14 hari setelah ujian dilaksanakan. v) Jika dianggap perlu, mahasiswa baru yang memilih bidang studi yang berbeda dari bidang studi Program Sarjananya, dapat diwajibkan mengikuti perkuliahan bersama mahasiswa Program Sarjana yang dilaksanakan secara simultan dengan perkuliahan di Program Magister. vi) Kelulusan : Mahasiswa dinyatakan lulus suatu matakuliah apabila mendapat nilai sekurang-kurangnya C, sedangkan untuk tesis minimal B. Pemberian nilai dibawah C pada Semester I, Semester II dan/atau Semester III akan berakibat mahasiswa terkena sanksi pemutusan studi. Mahasiswa dinyatakan lulus Program Magister apabila telah menempuh sejumlah SKS sesuai dengan peraturan Program Studi masing-masing, termasuk tesis, dengan IPK sekurang-kurangnya 3,00. Matakuliah yang telah dicantumkan dalam KRS dan telah ditempuh serta telah memperoleh nilai, tidak dapat dibatalkan 3. Dosen Dosen atau pengajar Program Magister ditentukan sbb : a. Dekan Fakultas berkoordinasi dengan Ketua Program Studi berwenang untuk memilih dan menetapkan dosen-dosen, baik yang terkait dengan perkuliahan, pembimbingan maupun pengujian karya akhir mahasiswa.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

34

b. Dosen-dosen diharapkan selalu berusaha menyegarkan bahan kuliahnya dengan mencari dan menemukan pengetahuan dan teknologi mutakhir. c. Dosen serendah-rendahnya berkualifikasi magister, diutamakan yang bergelar doktor atau berjabatan Guru Besar. Dalam keadaan tertentu dapat ditunjuk dosen yang tidak bergelar Doktor dan atau Guru Besar. Setiap matakuliah pada Program Magister dilaksanakan dengan memperhatikan kualifikasi dosen sebagai berikut : a. Seorang dosen berpendidikan S-3 pada bidangnya, dengan jabatan minimal Lektor dan lama mengajar pada jabatannya minimal 3 tahun, atau b. Satu tim dosen, yang terdiri atas seorang dosen berpendidikan S-3 pada bidangnya dengan jabatan minimal Lektor dan lama mengajar pada jabatannya minimal 3 tahun, dengan 1 atau 2 dosen berpendidikan S-2 pada bidangnya dengan jabatan minimal Lektor dan lama mengajar pada jabatannya minimal 5 tahun, atau c. Satu tim dosen, yang terdiri atas 2 3 orang dosen berpendidikan S-2 pada bidangnya dengan jabatan minimal Lektor Kepala dan lama mengajar pada jabatannya minimal 3 tahun, atau Lektor dengan lama mengajar pada jabatannya minimal 5 tahun. 4. Penyusunan Tesis Penyusunan tesis hanya diizinkan bagi mahasiswa yang terdaftar dan telah melaksanakan herregistrasi pada semester berjalan. Pada akhir masa studi, mahasiswa program Magister diwajibkan menulis tesis dengan ketentuan berikut : a. Mahasiswa boleh secara resmi mulai menempuh mata kuliah tesis (menyusun dan menulis tesis) apabila telah menyelesaikan sekurang-kurangnya telah menyelesaikan seluruh mata kuliah semester I dan semester II yang dipersyaratkan; b. Memiliki kartu mahasiswa yang berlaku untuk semester berikutnya;

c. d.

Memiliki KRS yang mencantumkan penulisan tesis; Memiliki tim pembimbing sekurang-kurang terdiri atas 2 orang yang ditetapkan oleh SK Dekan;

5. Pembimbingan Selama mengikuti Program Magister, tiap mahasiswa diarahkan dan dibimbing oleh Tim Pembimbing yang ditunjuk oleh Ketua Prodi dan ditetapkan oleh Fakultas. Dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pembimbingan didasarkan pada kepedulian partisipasif dari mahasiswa dan Tim Pembimbing. b. Pembimbingan pada dasarnya memperlihatkan citra integritas ilmu, integritas kepribadian dan integritas kependidikan yang dicerminkan oleh keteladanan dari pembimbing. c. Pembimbing dipilih berdasarkan spesialisasi keahlian (substansi) dan bertanggungjawab atas proses pembimbingan tesis mahasiswa yang dibimbingnya. d. Pembimbingan dimulai sejak semester II, intensitasnya makin meningkat setelah mahasiswa mempersiapkan diri untuk seminar usulan penelitian hingga penyelesaikan tesis. e. Ketua Pembimbing ditetapkan dari turus pada dasarnya adalah dosen tetap Universitas Padjadjaran yang berkualifikasi Profesor atau Doktor, dan Anggota Tim Pembimbing sekurangkurangnya bergelar Magister. f. Penetapan Tim Pembimbing dilakukan dengan Surat Keputusan Dekan. 6. Peraturan Akademik Pendidikan Program Pascasarjana diselenggarakan atas dasar sistem kredit semester, dengan ketentuan sbb: a. Beban Studi dan Lama Pendidikan Beban studi Program Magister sekurangkurangnya 36 (tigapuluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (limapuluh) SKS yang

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

35

dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dan 4 (empat) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester termasuk penyusunan tesis, setelah program sarjana atau yang sederajat . b. Batas waktu studi Batas waktu tempuh maksimum) S2 adalah 10 semester. Waktu studi Program Magister dijadwalkan untuk 4 semester (waktu optimum), namun dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 4 semester dan selama-lamanya 10 semester (5 tahun) termasuk penyusunan tesis. Perpanjangan waktu studi diperhitungkan dari waktu terjadwal, yaitu 4 (empat) semester untuk S2. Jika memasuki semester 5, maka wajib mengajukan perpanjangan waktu studi sampai dengan batas maksimum 10 (sepuluh) semester. Perpanjangan waktu studi berimplikasi pada nilai nominal biaya registrasi (SPP/Perkuliahan), yang ditetapkan progressif (lebih tinggi dari biaya yang harus dibayarkan sebelumnya). Cuti akademik diberikan kepada mahasiswa yang mengajukan dan dengan ijin Rektor tidak melakukan aktivitas akademik (dalam 1 semester, dan maksimum 2 semester), akan tetapi masih tercatat sebagai mahasiswa UNPAD. Mahasiswa tersebut dibebaskan dari biaya SPP/Perkuliahan (registrasi), akan tetapi tidak menambah masa tempuh maksimum studinya. 7. Pendaftaran dan Registrasi Kegiatan Akademik Mahasiswa Program Magister wajib melakukan registrasi (mahasiswa baru) atau herregistrasi (bagi mahasiswa lama) tiap semester. Mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan akademik yang ditetapkan. Pada tiap awal semester, mahasiswa harus mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). Pada pengisian KRS mahasiswa dengan persetujuan Pembimbing Akademik (Dosen Wali) menetapkan matakuliah yang dipilih berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan

oleh Fakultas. Beban studi tiap semester ditetapkan 9 15 SKS, termasuk tesis. 8. PKRS Program Studi Pascasarjana Perubahan matakuliah dalam semester dapat diijinkan dalam masa Perubahan KRS (dua minggu setelah kegiatan akademik semester yang bersangkutan berlangsung) atas persetujuan Ketua Program Studi. Pemenuhan beban studi dengan alih kredit atau pindah Program Studi dari dan ke lembaga pendidikan lain dilakukan atas persetujuan Dekan. 9. Evaluasi Hasil Belajar 1. Penilaian Mata Kuliah a) Nilai akhir merupakan gabungan dari UTS, UAS dan semua tugas yang diberikan selama semester berlangsung, masing-masing dengan bobot sendirisendiri. b) Penilaian akhir ini diberikan dalam bentuk huruf mutu berdasarkan skor mentah (raw score) dengan kisaran antara 100, dengan pedoman berikut :
89 100 A 70 88 B 55 69 C 40 54 0 39 D E

c) Nilai akhir dalam bentuk huruf mutu (HM) digunakan untuk perhitungan Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahassiwa. d) Untuk perhitungan Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), huruf mutu (HM) ini diubah menjadi angka mutu dengan skala sebagai berikut: A = 4, B = 3, C = 2. e) Pemberian nilai dibawah C pada semester I, II dan/atau III akan berakibat mahasiswa terkena sanksi pemutusan studi.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

36

2. Seminar Usulan Penelitian Penyusunan Usulan Penelitian diselenggarakan pada semester II, dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut: a) Usulan penelitian merupakan rencana kerja bagi mahasiswa dalam rangka penyusunan tesis, dengan perkataan lain UP adalah suatu kerangka tesis setelah diisi dengan data empirik yang teruji menjadi sebuah tesis. b) Seminar Usulan Penelitian (SUP) dilaksanakan pada Semester II s.d. akhir Semester IV setelah lulus semua matakuliah yang disyaratkan. c) Penguji SUP terdiri dari 2 anggota Tim Pembimbing dan 3 - 4 orang pembahas yang ditetapkan oleh Ka Prodi atas persetujuan Dekan. d) Pada dasarnya SUP dilaksanakan satu kali; apabila tidak lulus diulang paling banyak satu kali lagi. Batas waktu pengulangan adalah maksimum 3 bulan sejak seminar pertama. 3. Penilaian Seminar Penelitian a) Nilai pada Seminar Usulan Penelitian (SUP) diberikan dalam bentuk skor mentah (raw score), dengan kisaran 0,00 4,00 3,51 4,00 A 3,00 3,50 B 2,00 2,99 C b) Tim Penguji terdiri atas Tim Pembimbing dan para Pembahas. c) Mahasiswa dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai rata-rata sekurang-kurangnya 3,00, atauMahasiswa dinyatakan tidak lulus apabila memperoleh nilai rata-rata kurang dari 3,00

b) Pembimbing bila diperlukan dapat melakukan supervise ke lokasi penelitian untuk melihat keabsahan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan. 5. Penilaian Tesis a) Nilai pada ujian tesis (UT) diberikan dalam bentuk skor dengan kisaran antara 0,00 4,00. Tim Penguji dapat memberikan nilai dibawah 3,00. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian tesis (UT) apabila memperoleh sekurang-kurangnya skor rata-rata 3,00. b) Predikat Kelulusan terdiri atas 3 tingkat, yaitu : memuaskan, sangat memuaskan dan dengan pujian, yang dinyatakan pada transkrip akademik. Predikat kelulusan untuk program magister , sebagai berikut : IPK 2,75 3,40 : memuaskan IPK 3,41 3,70 : sangat memuaskan IPK 3,71 4,00 : dengan pujian Predikat kelulusan dengan pujian ditentukan juga dengan memperhatikan masa studinya yaitu maksimum ditempuh dalam 2 tahun (waktu optimum) ditambah 0,5 tahun untuk program magister (atau 5 semester). Sanksi Akademik a. Peringatan Akademik Peringatan akademik diberikan kepada: a. Mahasiswa yang pada akhir semester I atau II memperoleh IPK dibawah 3,00; b. Mahasiswa yang pada akhir sesmster I atau II memperoleh huruf mutu D atau E untuk suatu matakuliah; c. Mahasiswa yang pada akhir semester IV belum melakukan Seminar Usulan Penelitian; d. Mahasiswa yang pada akhir semester IX belum menempuh Ujian Tesis. e. Peringatan Akademik karena kelalaian administratif diberikan kepada mahasiswa yang

6.

4. Penelitian a) Penelitian dilaksanakan setelah mahasiswa lulus Seminar Usulan Penelitian dan telah dilakukan perbaikan yang disetujui para Pembimbing dan Pembahas serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai usulan penelitian untuk Tesis.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

37

melalaikan kewajiban administratif (tidak melakukan pendaftaran, pendaftaran ulang, dsb) untuk satu semester tanpa izin Rektor. b. Sanksi a. Sanksi akademik dikenakan kepada mahasiswa yang melakukan tindakan tidak terpuji dalam proses belajar-mengajar, baik akademik maupun non akademik, atau melanggar hukum (misalnya melakukan tindakan criminal) atau melakukan perbuatan tidak bermoral. b. Berat ringannya sanksi akademik ditetapkan (berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku) oleh suatu Dewan Pertimbangan yang terdiri atas Dekan sebagai ketua, Ketua Tim Pempimbing dan Ketua Program Studi, untuk diteruskan ke Direktur Program Pascasarjana dan/atau Rektor Universitas Padjadjaran. 7. Pemutusan Studi Pemutusan Studi dikenakan terhadap mahasiswa yang: 1) Pada akhir semester III memperoleh IPK dibawah 3,00; 2) Pada akhir semester III memperoleh huruf mutu dibawah C; 3) Pada akhir semester V belum melakukan Seminar Usulan Penelitian atau tidak lulus Seminar Usulan Penelitian untuk kedua kali; 4) Tidak dapat menyelesaikan studi pada akhir semester X.; 5) Dua semester berturut-turut tidak melakukan herregistrasi, tidak mengikuti kegiatan belajarmengajar, tidak mengisi KRS, atau mengundurkan diri dari kegiatan belajar-mengajar; 6) Mengundurkan diri, meninggal dunia, melakukan hal-hal yang bersifat mencemarkan nama baik almamater (Universitas Padjadjaran) atau melanggar etika keilmuan (misalnya melakukan plagiat).

8. Wisuda dan Gelar Akademik Untuk dapat mengikuti wisuda, mahasiswa Program Magister yang dinyatakan lulus, harus segera menyerahkan buku tesis yang telah diperbaiki dan ditandatangani oleh Tim Pembimbing, serta dijilid tebal (hardcover) berwarna hitam, telah menyerahkan artikel, abstrak dan lain-lain yang ditetapkan oleh Program Pascasarjana. Kepada lulusan magister diberikan hak menggunakan gelar akademik Magister dalam Program Studi sesuai dengan program yang ditempuh, yaitu Magister Teknik, disingkat MT, untuk lulusan Program Studi Teknik Geologi (S2), dengan atau tanpa menyebutkan bidang konsentrasi yang ditekuninya. Hak menggunakan gelar akademik Magister berlaku setelah ijazah diberikan pada waktu wisuda. C. Metode Pembelajaran Program Doktor 1. Penyusunan Disertasi Penyusunan disertasi hanya diizinkan bagi mahasiswa yang terdaftar dan telah melaksanakan herregistrasi pada semester berjalan. Penulisan disertasi bagi mahasiswa Program Doktor berlaku dengan ketentuan berikut : a. Mahasiswa boleh secara resmi mulai menempuh mata kuliah disertasi (menyusun dan menulis disertasi) apabila telah menyelesaikan sekurangkurangnya telah mnyelesaikan seluruh mata kuliah semester 1, semester II dan semester III yang dipersyaratkan; b. Memiliki kartu mahasiswa yang berlaku untuk semester berikutnya; c. Mengsi KRS yang mencantumkan penulisan disertasi; a. Tim Promotor sekurang-kurang terdiri atas 3 orang dan diusulkan oleh Ketua Program Doktor kepada Dekan; b. Ketua Tim Promotor pada dasarnya adalah tenaga akademik tetap Unpad yang berjabatan

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

38

Guru Besar, anggota Tim Promotor sekurangkurangnya bergelar Doktor. c. Penentuan tim promotor dilakukan dengan surat keputusan Rektor atas usulan Dekan. 2. Kelulusan a. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang ditetapkan; b. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 3,00; c. Tidak terdapat nilai mutu D dan E; d. Mengikuti seminar, ujian-ujian, ujian sidang, atau sejenisnya yang dipersyaratkan; e. Telah menyelesaikan penulisan disertasi, dan dipertahankan dengan baik dalam ujian sidang yang ditetapkan. 3. Ujian Sidang Doktor Ujian Sidang Doktor hanya diizinkan bagi mahasiswa yang terdaftar dan telah melaksanakan herregistrasi pada semester berjalan. Mahasiswa harus hadir 30 menit sebelum acara dimulai, bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Ujian Sidang Doktor harus hadir sesuai dengan undangan yang telah ditentukan, apabila mahasiswa terlambat datang maka pelaksanaan ujian sidang tersebut dibatalkan. Sedangkan pelaksanaan Ujian Sidang berikutnya ditentukan oleh kesiapan dosen yang akan menguji. 4. Batas Waktu Studi Studi Program Doktor (S3) harus dapat diselesaikan paling lama 10 semester terhitung sejakterdaftar sebagai mahasiswa pada Semester I pada Program Doktor. 5. Peringatan Akademik a. Mahasiswa reguler yang pada akhir semester V belum menempuh ujian kualifikasi (preliminier komprehensif); b. Kandidat Doktor yang pada akhir semester VI belum melaksanakan seminar usulan penelitian;

c. Kandidat Doktor yang pada akhir semester IX belum melaksanakan ujian naskah disertasi. 6. Pemutusan Studi Pada Program Doktor a. Mahasiswa reguler yang pada akhir semester V belum menempuh ujian kualifikasi (preliminer komprehensif); b. Kandidat Doktor yang pada akhir semester VII belum melaksanakan seminar usulan penelitian; c. Kandidat Doktor yang pada akhir semester X belum melaksanakan ujian disertasi.

D. Evaluasi Hasil Belajar


Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan dan lulus semua mata kuliah dari suatu program yang ditempuh apabila memenuhi ketentuan berikut : a. Program Sarjana a. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang ditetapkan; b. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 2,00; c. Tidak terdapat nilai mutu E; d. Huruf mutu D tidak melebihi 20 % dari beban studi kumulatif Program Sarjana; e. Telah menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi, serta dinyatakan layak oleh pembimbing; f. Untuk ujian akhir Program Sarjana yang terdiri dari ujian mata kuliah Skripsi, dan ujian komprehensif, dengan memperoleh huruf mutu sekurang-kurangnya C; b. Program Magister (S2) dan Doktor (S3) a. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang ditetapkan; b. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 3,00; c. Tidak terdapat nilai mutu D dan E; d. Mengikuti seminar, ujian-ujian, ujian sidang, atau sejenisnya yang dipersyaratkan;

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

39

e. Telah menyelesaikan penulisan disertasi, dan dipertahankan dengan baik dalam ujian sidang yang ditetapkan. E. Tata Tertib 2. Tata Tertib Kegiatan Belajar Mengajar Proses belajar mengajar hanya diizinkan bagi mahasiswa yang terdaftar dan telah melaksanakan herregistrasi pada semester berjalan. Pada pelaksanaan kegiatan perkuliahan mahasiswa diwajibkan harus mengikuti jadwal secara tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh SBP. Apabila ada mahasiswa yang terlambat datang sampai dengan 15 menit setelah perkuliahan berjalan maka mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan untuk mengikuti perkuliahan tanpa memberikan alasan yang jelas atau mahasiswa tersebut dianggap tidak hadir. 3. Tata Tertib Ujian a. Ujian Tengah Semester Ujian tengah semester (UTS) hanya diizinkan bagi mahasiswa yang terdaftar dan telah melaksanakan herregistrasi pada semester berjalan. Mahasiswa yang mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) hanya dibolehkan bagi mereka yang terdaftar dan tercantum dalam DHMD. Bagi mahasiswa diwajibkan mengikuti UTS, jika mahasiswa tidak mengikuti UTS tanpa ada alasan yang jelas, maka nilai akhir yang akan dikeluarkan (nilai mutu T), artinya bahwa mahasiswa tersebut harus tetap mengikuti UTS susulan yang diselenggarakan oleh dosen pengasuh mata kuliah dengan pemberitahuan ke bagian SBP. Apabila ada mahasiswa yang terlambat datang sampai dengan 15 menit setelah UTS berlangsung tanpa memberikan alasan yang jelas maka mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan untuk mengikuti UTS atau mahasiswa tersebut dianggap tidak hadir.

b. Ujian Akhir Semester Ujian Akhir Semester (UAS) hanya diizinkan bagi mahasiswa yang terdaftar dan telah melaksanakan herregistrasi pada semester berjalan. Pada pelaksanaan Ujian Akhir Semester mahasiswa harus memakai pakaian yang sopan, jika mahasiswa tidak mengikuti UAS tanpa alasan yang jelas, maka nilai akhir yang akan dikeluarkan (nilai mutu T), artinya bahwa mahasiswa tersebut harus tetap mengikuti UAS susulan yang diselenggarakan oleh dosen pengasuh mata kuliah dengan pemberitahuan ke bagian SBP. Apabila ada mahasiswa yang terlambat datang sampai dengan 15 menit setelah UAS berlangsung maka mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan untuk mengikuti UAS atau mahasiswa tersebut dianggap tidak hadir. c. Ujian Sidang Sarjana/ Magister/ Doktor Ujian Sidang Sarjana/ Magister/ Doktor hanya diizinkan bagi mahasiswa yang terdaftar dan telah melaksanakan herregistrasi pada semester berjalan. Mahasiswa harus hadir 30 menit sebelum acara dimulai, bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Ujian Sidang Sarjana/ Magister/ Doktor harus hadir sesuai dengan undangan yang telah ditentukan, apabila mahasiswa terlambat datang maka pelaksanaan ujian sidang tersebut dibatalkan. Sedangkan pelaksanaan Ujian Sidang berikutnya ditentukan oleh kesiapan dosen yang akan menguji.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

40

BAB IV SARANA DAN PRASARANA

A. Lokasi Kampus
Fakultas Teknik Geologi berada lingkungan Kampus Unpad Jatinangor, Jalan Raya Bandung-Sumedang km. 21, Kabupaten Sumedang dan Kampus Unpad Dago, Jalan Ir. H. Djuanda No.4 Bandung. Di Jatinangor, FTG menempati lokasi gedung, yaitu Gedung Geologi, dan Gedung PPBS (Pusat Pelayanan Basic Science). Dalam waktu dekat, akan dibangun tiga gedung baru tiga lantai yang akan dibangun di Jatinangor. Gedung FTG berada di bagian barat kampus, posisi dan rimbunnya pepohonan di sekitar gedung, udaranya sangat nyaman sehingga sangat cocok untuk proses belajarmengajar.

B. Fasilitas Administrasi
Kegiatan administrasi fakultas dilakukan di gedung Geologi. Fasilitas ini berada di lantai 1 dan 3 terdiri dari ruangan untuk administrasi fakultas. Kegiatan administrasi seperti herregistrasi, pengisian KRS, pengelolaan perkuliahan dan praktikum, pengurusan tugas akhir, KKN, PKL dan pendaftaran wisuda dilaksanakan di gedung ini. Pengumumanpengumuman tentang kegiatan akademik maupun kemahasiswaan juga dipajang di selasar gedung ini.

Alokasi Penggunaan Ruangan Gedung Geologi No Penggunaan Ruang Keterangan 1 Ruang Dekan Lantai 1 2 Ruang PD I Lantai 1 3 Ruang PD II Lantai 1 4 Ruang PD III Lantai 1 5 Ruang Sidang/ Kolokium Lantai 1 6 Mushola Lantai 3 7 Ruang Kuliah Lantai 3 8 Ruang Tata Usaha Lantai 1 & 3 9 Laboratorium Lantai 1 & 2 10 Ruang Perpustakaan Lantai 1 11 Auditorium Lantai 3 12 Dapur Lantai 1 13 Ruang BEM/HMG Lantai 3 Ruang Kuliah di Gedung Geologi dilengkapi fasilitas multimedia yang memungkinkan penyajian bahan ajar berbentuk audio-visual dengan baik. Untuk perkuliahan dengan jumlah peserta besar biasanya dilaksanakan di Auditorium. Perkuliahan Mata Kuliah Dasar Umum yang ditempuh oleh mahasiswa pada semester 1 sampai 2 dilaksanakan di Gedung PPBS yang juga dilaksanakan perkuliahan untuk mahasiswa dari fakultas lain seperti Kedokteran Umum, Farmasi dan lain-lain, perkuliahan di gedung ini mendorong eratnya interaksi mahasiswa antar fakultas. Perkuliahan lain dengan jumlah peserta yang lebih sedikit seringkali dilaksanakan di Ruang Kuliah Gedung Geologi di lantai 3, Laboratorium lantai 2 dan Ruang Kuliah di Jalan Ir. H. Djuanda No.4 Bandung. Biasanya hal ini berlaku untuk matakuliah pilihan yang diambil oleh mahasiswa pada semester 3 sampai 7.

C. Tempat Perkuliahan
Mengingat pada saat sekarang FTG belum mempunyai sarana gedung perkuliahan yang memadai, maka untuk pelaksanaan perkuliahan tersebar di tiga lokasi diantaranya di Gedung Dekanat FTG, lokasi kedua di Jalan Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung dan di PPBS

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

41

D. Fasilitas Praktikum
Dalam proses belajar mengajar di FTG praktikum memegang peranan yang sangat penting. Setiap semester biasanya diselenggarakan sekitar 2 - 4 matakuliah yang menyelenggarakan praktikum. Untuk mendorong terlaksananya praktikum dengan baik, FTG dilengkapi sejumlah laboratorium yang berada di Gedung Geologi lantai 1 dan 2, serta Gedung PPBS untuk mata kuliah dasar. Selain fasilitas tersebut, ada juga laboratorium dilingkungan Direktorat Energi dan Sumberdaya Mineral di Bandung yang digunakan untuk praktikum. Selain praktikum, beberapa mata kuliah menyelenggarakan kuliah lapangan yang umumnya di laksanakan di Kampus Lapangan Karangsambung, Bantarujeg, G. Papandayan G. Tangkuban Perahu, Ciletuh, Pelabuhanratu, Tambang Emas Pongkor, Citatah, dll.

mengakses berbagai materi untuk tugas perkuliahan maupun skripsi.

F. Laboratorium
Ada 10 laboratorium di lingkungan FTG yang masing-masing laboratorium merupakan kelompok Bidang Kajian yang berbeda satu sama lain. Kesepuluh laboratorium itu adalah : 1. Laboratorium Geologi Dinamik : Pemetaan struktur geologi & analisis struktur deologi, serta aplikasi geologi struktur dalam eksplorasi mineral dan energi. Laboratorium Geofisika : Survey geofisika, analisis petrofisika, dan analisis well log. Laboratorium Geokimia & Geotermal: Eksplorasi geokimia, analisis geokimia dan eksplorasi geotermal. Laboratorium Geomorfologi dan Penginderaan Jauh (Remote Sensing): Analisis foto udara, analisis citra landsat, analisis geomorfologi, dan aplikasi GIS. Laboratorium Geologi Lingkungan dan Hidrogeologi : Studi geologi lingkungan, analisis dampak lingkungan, studi perencanaan wilayah, studi hidrogeologi, studi geohidrologi. Laboratorium Geologi Teknik: Analisis kestabilan lereng, analisis mekanika batuan, studi geologi teknik, dan studi geoteknik untuk sipil maupun pertambangan serta pengembangan wilayah. Laboratorium Paleontologi : Analisis paleontologi: foraminifera, nannoplangton, pollen dan spora.

2.

E. Perpustakaan dan Internet


Perpustakaan FTG berlokasi di Gedung Geologi lantai 1 yang dilengkapi koleksi buku teksbook, jurnal, peta-peta geologi, buletin geologi, skripsi, Laporan Kerja Praktek, Proposal penelitian dan buku populer dan lain-lain yang berkaitan dengan Ilmu Geologi. Perkembangan teknologi yang pesat sepenuhnya dimanfaatkan untuk kelancaran proses belajar-mengajar. Walaupun lokasi gedung perkuliahan terpisah di Jalan Ir. H. Djuanda No.4 Bandung dan Jatinangor, seluruh komputer yang ada di FTG terhubung secara terintegrasi dalam jaringan intranet Unpad dengan backbone yang menggunakan fiber optic. Dengan adanya fasilitas ini lalu lintas data di FTG maupun antara FTG dengan fakultas lain atau dengan kantor pusat Unpad di Bandung berjalan dengan cepat dan lancar. Lebih jauh, jaringan komputer ini tersambung dengan jaringan internet dengan bandwidth 45 MBps. Ini memungkinkan akses internet yang cepat bagi semua civitas akademik. Dengan adanya fasilitas hot-spot, mahasiswa yang membawa laptop pun dapat tersambung ke internet untuk

3.

4.

5.

6.

7.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

42

Interpretasi paleoenvironment 8. Laboratorium Petrologi & Mineralogi Analisis Petrologi - petrografi (batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorfik) dan eksplorasi mineral logam dan non logam serta analisis mineral bijih, mineral ubahan. Laboratorium Sedimentologi & Geologi Kuater : Analisis cekungan, analisis facies, analisis sedimentografi, analisis granulometri, studi sedimentasi (silici)-klastik, studi sedimentasi karbonat, karakterisasi reservoir, evaluasi petroleum system, studi paleomagnetism, dan studi geologi Kuater. 10. Laboratorium Stratigrafi : Analisis lito-stratigrafi, analisis seismik-stratigrafi, analisis sikuen-stratigrafi, analisis vulkano-stratigrafi, analisis bio-stratigrafi, analisis cekungan, analisis geohistory (backstripping method), studi trace fossil (biogenic structure), dan eksplorasi batubara.

9.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

43

BAB V
KEGIATAN RISET, KERJA SAMA DAN PRESTASI FAKULTAS
A. Riset
Dalam lima tahun terakhir kegiatan penelitian dan publikasi belum yang cukup berarti terutama untuk penelitian hibah bersaing yang diselenggarakan oleh DIKTI seperti DIK (6,2 %), DIPA (9,0 %) Judul PHB (9,0 %) judul, Litmud (4,0 %) judul LITSAR (2,0%) judul dan Hibah Internasional (0,79%) judul. Namun demikian, kerjasama/kolaburasi menunjukkan (3,3 %) judul. Oleh karena itu, Fakultas berupaya mendorong dan merangsang pengajuan dari staf akademik untuk terus ditingkatkan melalui sosialisasi dan peningkatan program riset laboratorium. Fakultas juga perlu merencanakan penelitian unggulan tertentu yang bersifat menumental misal FTG membentuk tim untuk penelitian konservasi airtanah terutama di areal volkanik di seluruh Indonesia (riset ini sudah berlangsung hampir 3 tahun di berbagai wilayah di Pulau Jawa) Sejak berdirinya Fakultas Teknik Geologi sudah menjaring kerjasama dengan berbagai pihak baik dari instansi pemerintah dalam negeri maupun pihak luar. Terlampir beberapa kerjasama dan penjajakan yang telah dan sedang berjalan antara Fakultas Teknik geologi dengan beberapa Instansi.

C. Prestasi Fakultas
Sejak berdiri jurusan geologi 50 tahun lalu dan telah menjadi fakultas pada tahun 2007 FTG selalu berbenah diri untuk mampu mensejajarkan diri dengan fakultas-fakultas lain yang ada di Unpad. Hal ini dapat kami buktikan bahwa pada beberapa bulan yang lalu FTG sempat meraih prestasi di tingkat nasional maupun Internasional, antara lain yaitu Juara Lomba Karya Tulis Ilmiah di tingkat nasional, Juara II Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat Universitas, 6 Besar student papaer contes Petronovo UPN Yogyakarta, Juara I Perhimagi, Best Logo Winner 33 IPA, penyaji poster contes of the 43 HAGI Annual Convention, Exhibation and Geophysics Education Meeting. Miskinnya prestasi di tingkat regional maupun di tingkat nasional itu merupakan tantangan buat FTG karena mahasiswa selama ini hanya terkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan berskala Internasional saja. Padahal kami selalu berusaha agar mahasiswa FTG dapat mengikuti kegiatan-kegiatan yang berskala regional, maupun nasional walaupun mahasiswa tersebut kurang ketertarikan mengikuti lomba-lomba di tingkat regional maupun nasional. Namun demikian, FTG sedang merencanakan dan selalu memotivasi mahasiswa agar selalu mengikuti dan diharapkan mampu berprestasi di tingkat regional dan nasional.

B. Kerjasama dan Pengabdian kepada Masyarakat


Selain beberapa staf telah mengikuti PKM melalui LPM Unpad, program kegiatan lapangan yang frekuensinya cukup tinggi telah dijadikan ajang aktivitas kerjasama dan pengabdian kepada masyarakat. Seiring dengan berubahnya Unpad menjadi Badan Layanan Umum (BLU), dalam kaitan kerjasama maka dipandang perlu Fakultas membentuk unit tersendiri sehingga dapat terlibat secara langsung dalam penelitian yang diselenggarakan oleh pihak swasta.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

44

BAB VI KEMAHASISWAAN
A. Pola Pengembangan Mahasiswa
Program pengembangan mahasiswa Fakultas Teknik Geologi mengacu pada Pola pengembangan Mahasiswa yang terdiri dari lima jenis kegiatan meliputi : 1. Penalaran dan Keilmuan Program ini antara lain dimaksudkan untuk menanamkan sikap ilmiah, merangsang daya kreativitas dan motivasi, meningkatkan kemampuan meneliti dan menulis karya ilmiah, pemahaman profesi, dan kerja sama mahasiswa dalam tim. Program ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti : PIMNAS, LKTM, PKM, MAWAPRES, PPKM, dan kegiatan sejenisnya. Bakat Minat dan Kemampuan Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam manajemen praktisi, berorganisasi, menumbuhkan apresiasi mahasiswa terhadap:Olah Raga, Seni, Kepramukaan,Belanegara, Cinta Alam seperti : LKMM (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa), KMKB (Kepemimpinan Mahasiswa Kader Bangsa), POMNAS (Pekan Olah Raga Mahasiswa Nasional), POM ASEAN (Pekan Olah Raga Mahasiswa ASEAN), Universiade, Peksiminas, Pramuka, Menwa, Penerbitan Kampus, KSRPMI, Kewirausahaan, dan kegiatan yang sejenis. Kesejahteraan Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, fisik, mental dan rohani mahasiswa, seperti: Beasiswa, Asrama, Kopma, MTQ, Poliklinik, dan kegiatan sejenis. Bidang Kesejahteraan mahasiswa terbagi dalam 2 kelompok yaitu kesejahteraan materi dan non materi a. Kesejahteraan materi Kesejahteraan materi yaitu pelayanan bantuan terhadap proses belajar mahasiswa berupa bantuan dana yang selama ini disebut beasiswa. b. Kesejahteraan non materi Kesejahteraan non materi yaitu layanan bantuan terhadap mahasiswa dalam proses belajar berupa jasa yaitu : 1) Asrama putra 2) Bina karir/informasi kesempatan kerja 3) Pelayanan Kesehatan Mahasiswa 4) Koperasi Mahasiswa 5) Kerohanian Mahasiswa 4. Kepedulian Sosial Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengabdian kepada masyarakat, menanamkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, kecintaan kepada tanah air, dan sebagainya, seperti : penanggulangan desa binaan, pelayanan kebangsaan, dialog kemahasiswaan, dan kegiatan sejenis lainnya. 5. Kegiatan Penunjang Program ini bertujuan untuk : a. Meningkatkan sikap dan kemampuan mahasiswa dalam kegiatan, antara lain: PPOPPEK, PP-LKMM dan PPPM. b. Meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan mahasiswa, seperti : pengembangan sistem informasi kemahasiswaan, pengadaan, pemeliharaan sarana dan prasarana kegiatan mahasiswa, serta kegiatan sejenis lainnya. B. Lembaga Kemahasiswaan Salah satu upaya untuk mensinergiskan kegiatan fakultas khususnya dalam bidang kemahasiswaan, maka

2.

3.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

45

para mahasiswa tersebut membentuk wadah kegiatan berupa : - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) - Bdan Perwakilan Mahasiswa (BPM) - Himpunan Mahasiswa Geologi (HMG) - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM - Dewan Keluarga Mesjid (DKM) Masing-masing lembaga kemahasiswaan tersebut dalam menjalankan kegiatan dan tugasnya mengacu pada peraturan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dari lembaga kemahasiswaan yang di buat oleh masingmasing. C. Fasilitas Kegiatan Kemahasiswaan FTG baru berdiri selama 3 tahun yang lalu, sehingga fasilitas penunjang kegiatan lembaga kemahasiswaan belum sepenuhnya dapat di fasilitasi secara lengkap. Saat ini fakultas hanya mampu menyediakan 2 ruangan yang bisa dimanfaatkan ke 5 lembaga kemahasiswaan tersebut Unit-unit kemahasiswaan FTG tersebut sangat aktif menyelenggarakan kegiatan setiap minggunya, berupa kegiatan short course, workshop, mentoring, olahraga dan lain-lain, dengan menggunakan fasilitas ruang kuliah atau auditorium, serta prasarana yang ada di lingkungan kampus Unpad Jatinangor. Lembaga/unit kemahasiswaan FTG yang cukup aktif melakukan aktivitas kegiatan : BEM/HMG, AAPG, SEG dan GEMA. BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) BEM Fakultas Teknik Geologi (BEMFTG) Universitas Padjadjaran (dulu Himpunan Mahasiswa Geologi/ HMG) sudah berdiri lebih dari 40 tahun. Himpunan ini dibentuk untuk mewadahi kreativitas mahasiswa dan sebagai sarana bertukar pikiran, pengalaman dan ilmu pengetahuan dan juga sarana mengasah kemampuan diantaranya berupa kursus,

kunjungan lapangan, ekskursi wisata geologi dan seminar. Sekarang BEM-FTG mempunyai anggota aktif kurang lebih sebanyak 400 orang dengan rata-rata 100 orang anggota baru tiap tahunnya. Program kerja dan aktivitas BEM-FTG tidak hanya berkaitan dengan kegeologian tetapi juga aktivitas sosial, bantuan dan kerohanian. BEM-FTG juga bekerjasama dengan asosiasi mahasiswa dari perguruan tinggi lain baik di Indonesia maupun luar negeri. Student Chapter of AAPG Student Chapter of AAPG (American Assosiation of Petroleum Geologist) dibentuk tahun 1999, untuk mengakomodir mahasiswa yang tertarik dalam bidang geologi perminyakan. Sejak dibentuk, telah banyak kegiatan yang pernah dilaksanakan seperti kursuskursus, seminar, kuliah umum, dan kuliah lapangan dengan instruktur dari berbagai instansi. SEG Student Chapter of UNPAD Ikatan Mahasiswa ini (SEG -Society of Economic Geologists) merupakan organisasi termuda di Fakultas Teknik Geologi dan yang pertama di Indonesia, dibentuk dan disetujui oleh SEG Excekutive Comitte pada bualn Oktober 2009. Ikatan ini mengakomodasi kegiatan-kegatan ilmiah dan filed trip bagi mahasiswa yang berminat di bidang pertambangan mineral dan batubara. Kegiatannya meliputi kursus-kursus tentang metode-metode eksplorasi

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

46

sumberdaya mineral dan batubara, pembahasan konsep-konsep dan tipe-tipe endapanmineral dan analisis sampel, juga kegiatan workshop tentang sofwaresofware di bidang pertambangan, mineral dan batubara dan kegiatan filedtrip ke beberapa daerah prospek sumberdaya mineral atau daerah-daerah tambang yang sedang melakukan eksplorasi maupun yang sudah berproduksi. Instruktur pada seminar-seminar, workshop maupun filedtrip berasal dari berbagai instansi, baik dalam maupun luar negeri.

GEMA (Geological Moslem Association) Selain aktif di berbagai kegiatan kegeologian, mahasiswa Fakultas Teknik Geologi juga aktif di berbagai kegiatan kerohanian. Salah satu wadah kegiatan tersebut adalah Geological Moslem Association. Ikatan ini telah melaksanakan berbagai kegiatan seperti : pelatihan, mentoring, penerbitan bulletin, Islamic day, workshop, dan kegiatan lainnya.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Teknik Geologi

47

LAMPIRAN

Struktur Organisasi

Daftar Kerjasama dan Penjajakan

Lampiran Daftar Kerjasama dan Penjajakan yang telah dan sedang berjalan dengan antara Fakultas Teknik Geologi dengan beberapa instansi :
NO
1

FAK / LEMBAGA
Hokkaido University

MITRA KERJASAMA
Prof. Hiroharu Matsueda

BENTUK KEGIATAN
Riset lapangan (Hokkaido University) dengan FTG Kerjasama antara FTG dengan Medco Indonesia (beberapa staf akan terlibat di analisis studio). Pemanfaatan Sumberdaya Manusia Untuk Peningkatan Industri Minyak dan Gas Penandatangan MoU antara FTG dengan Kyushu University Penjajakan staf untuk sekolah di Chiba University Kegiatan Riset lapangan bersama dengan tim dari Jepang di Sangiran Penjajakan staf untuk sekolah di Inggris, untuk penjajakan kerjasama antara FTG dan Royal Holloway Univ. Kerjasama dengan BATAN untuk Riset S3 di Unpad dan MOU Penjajakan Double Degree, pertukaran mahasiswa dan staf pengajar dengan ITC (Belanda) Penjajakan Double Degree, pertukaran mahasiswa dan staf pengajar dengan SCUBA University Penjajakan Double Degree, pertukaran mahasiswa dan staf pengajar dengan UTM, Malaysia Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan pada Masyarakat Bidang Minyak Gas dan Bumi Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir di Bidang Biologi Hidrologi MOU Bid. Geologi & Pertambangan Agreement : No. Ser/KTI/013/08, Surface Mapping For Samarinda Area Contract No. 101/SLM/XII/08, Software License and Maintenace Program Pembelajaran Bahasa

JANGKA WAKTU
Agustus 2008

PIHAK YANG TERLIBAT


Mega F Rosana, Ir., M.Sc., Ph.D/Euis Tintin Yuningsih, ST., MT Dosen FTG

PT. Medco E&P Indonesia

Juli 2008

Kyushu University

Prof. Watanabe

Juli 2009 Untuk 5 Tahun

Pembantu Dekan I FTG

4 5 6

Chiba University Osaka University Holloway University

Prof. Makoto Ito. Prof. Kumai, Prof Hyodo Dr. Franck Lavigne Prof. Robert Hall

Dosen FTG Dosen FTG Dosen FTG/ Pembantu Dekan I FTG Winantris, Dra., MS Juli 2008 Dekan, PD I

7 8

Batan ITC Belanda Dr. Loran

Scuba University

Dosen FTG

10

UTM Malaysia

Dr. Issham Ismail

21-11-08

Dosen FTG

11

Badan ESDM

Ir. H. Iin Arifin Takhyan., ME Dr. Zaenal Abidin

5 Tahun

Prof. Dr. Usman Hardi

12

Pusat Aplikasi Teknologi dan Radiasi Batan DPSDAP - Kab. Cianjur Serica Kutai B.V Roxar SDN BHD Fakultas Satra UNPAD PT. PLN (Persero)

5 Tahun

Dr. Hendarmawan

14 15 16 17

Kepala Dinas

Juni 08 5 Tahun Februari 2009 Desember 2008 September 2008 Agustus 2009

Dr. Henadarmawan Dekan FTG Dekan FTG Dekan FTG

18

19

Republic Democratica de Timor-Leste Kabupaten Poso

Nomor : 3367/H6.7/FTG/PP/2009 Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Sern Scholarships in Indonesia (SSI) at Unpad Academic Year (2008/2009) Nomor : 3866b/H6.1/TU/2009 Piagam Kerjasama

20

Tahun akademik 2008/2009 Maret 2009

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PENYELENGGARAAN AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN 2009

1. Perwalian (Pengisian KRS)


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PERWALIAN (pengisian KRS) Tanggal Terbit : Mengarahkan mahasiswa dalam menentukan matakuliah yang akan di ambil setiap semester, dan memastikan tidak terjadi kelebihan SKS Prosedur ini meliputi pengisian KRS oleh mahasiswa bersama dengan dosen wali, evaluasi kemajuan studi semester yang telah di lalui, pengesekan antara IPK dengan jumlah beban studi persemester Perwalian merupakan proses perencanaan studi mahasiswa bersama dosen walinya setiap semester Buku Pedoman Penyelenggaraan Akademik UNPAD 1. SBA menetapkan jadwal perwalian sesuai kalender akademik dan mahasiswa mendapatkan KRS (Form A-1) dan KHKS (Form A-2) dari SBA sesuai aturan yang berlaku dan mahasiswa tidak boleh diwakilkan 2. SBA memberikan daftar nama mahasiswa perwalian ke setiap dosen wali disertai buku rapor (Form A-3) kemajuan studi mahasiswa 3. Mahasiswa menghadap dosen wali untuk konsultasi pengambilan matakuliah yang diprogramkan pada semester yang akan berjalan dengan membawa form KRS yang akan diisi dan KHKS hasil semester sebelumnya. 4. Dosen Wali memeriksa kelengkapan data isian KRS, KHKS, dan menetapkan jumlah SKS yang diprogramkan berdasarkan IP semester sebelumnya dan prasyarat matakuliah. 5. Dosen wali menyalin daftar matakuliah yang akan diambil pada semester berjalan pada buku rapor, dan mengisi nilai semester sebelumnya berdasarkan KHKS 6. Dosen Wali memberikan informasi tentang tingkat kesulitan matakuliah yang diprogramkan serta bagaimana strategi belajar yang benar 7. Mahasiswa memberi tanda matakuliah yang disetujui dosen wali pada KRS, menulis jumlah SKS yang diprogramkan pada KRS dan mahasiswa serta dosen wali menandatangani form KRS, serta mengisi daftar hadir perwalian 8. Dosen wali menyerahkan KRS yang telah diisi ke SBA 9. SBA menangani KRS yang telah diisi sebagaimana prosedur Penanganan KRS a. b. c. d. Waktu pengambilan KRS & KHKS sesuai jadwal yang telah diumumkan oleh SBA Perwalian hanya dapat dilaksanakan pada jadwal yang telah ditentukan oleh Fakultas, dan SBA tidak akan melayani KRS yang hasil perwalian di luar jadwal yang telah ditetapkan Mahasiswa yang tidak dapat melaksanakan perwalian sampai pada jadwal yang telah ditentukan, dinyatakan istirahat atau cuti pada semester berikutnya Mahasiswa yang berhalangan hadir karena sakit/ melaksanakan tugas akhir/ KP yang berlokasi di luar P.Jawa, maka perwalian dapat diwakilkan dengan melampirkan surat keterangan dari instansi tempat pelaksanaan KP/TA dan surat pemberian kuasa di atas

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP

III. PENGERTIAN IV. ACUAN V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

materai 6000 Beban studi yang dikeluarkan pada semester I adalah berupa paket, dan semester selanjutnya berdasarkan maksimum SKS yang diperoleh mahasiswa yang dihitung dari IP semester sebelumnya. f. Kelebihan SKS yang diperbolehkan hanya 1 SKS g. Apabila terdapat matakuliah yang telah di programkan dalam KRS tidak dapat diikuti mahasiswa karena sesuatu hal, mahasiswa dapat membatalkan/mengganti dengan SKS yang sama atas persetujuan dosen wali. Perubahan hanya dapat dilakukan pada jadwal PKRS Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form A-1 : Kartu Rencana Studi (KRS) Form A-2 : Kartu Hasil Kemajuan Studi (KHKS) Form A-3 : Buku Rapor Mahasiswa e.

2. Perubahan Kartu Rencana Studi


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Perubahan Kartu Rencana Studi (PKRS) Tanggal Terbit : Mengarahkan mahasiswa dalam menentukan matakuliah yang akan diganti dari yang telah ditetapkan pada pengisian KRS, dan mengurangi kelebihan SKS Prosedur ini meliputi merubah matakuliah yang telah dipilih pada saat pengisian KRS, dalam arti menambah atau menggurangi jumlah SKS PKRS merupakan proses perubahan KRS yang telah diisi pada saat perwalian Buku Pedoman Penyelenggaraan Akademik UNPAD 1. SBA menetapkan jadwal PKRS sesuai kalender akademik dan mahasiswa mendapatkan kembali form KRS (Form A-1) dari SBA yang telah diisi pada saat perwalian 2. Mahasiswa menghadap dosen wali untuk konsultasi penambahan atau pengurangan matakuliah yang telah diisi pada form KRS pada saat perwalian 3. Dosen Wali memeriksa kelengkapan data isian pada kolom PKRS, KHKS, dan menetapkan jumlah SKS yang diprogramkan berdasarkan IP semester sebelumnya dan prasyarat matakuliah. 4. Dosen wali menyalin daftar matakuliah yang akan diambil atau diganti pada semester berjalan pada buku rapor mahasiswa (Form A-3) 5. Dosen Wali memberikan informasi tentang tingkat kesulitan matakuliah yang diprogramkan serta bagaimana strategi belajar yang benar 6. Mahasiswa memberi tanda matakuliah yang disetujui dosen wali pada kolom PKRS, menulis jumlah SKS kolom PKRS dan mahasiswa serta dosen wali menandatangani form PKRS 7. Dosen wali menyerahkan form PKRS yang telah diisi ke SBA 8. SBA menangani form PKRS yang telah diisi sebagaimana prosedur Penanganan PKRS a. Waktu Pelaksaanan PKRS sesuai jadwal yang telah diumumkan oleh SBA b. PKRS hanya dapat dilaksanakan pada jadwal yang telah ditentukan oleh Fakultas, dan SBA tidak akan melayani PKRS di luar jadwal yang telah ditetapkan c. PKRS tidak dapat diwakilkan d. Mahasiswa yang tidak dapat memproses PKRS sampai pada jadwal yang telah ditentukan maka matakuliah yang tercantum pada KRS dinyatakan berlaku dan tidak ada perubahan Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form A-1 : Kartu Rencana Studi (KRS) Form A-3 : Buku Rapor Mahasiswa

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

3. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM)


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) Tanggal Terbit : Untuk menjamin kegiatan PBM sesuai dengan materi dan jadwal yang semestinya sesuai dengan aturan sistim SKS PBM yang meliputi kuliah tatap muka, praktikum di laboratorium, maupun praktikum di lapangan (kuliah lapangan) PBM adalah kegiatan terstruktur pelaksanaan perkuliahan sesuai dengan beban SKS matakuliah tersebut dengan menggunakan metode pembelajaran yang berlaku Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD 1. SBA mengeluarkan jadwal perkuliahan setiap semester sesuai dengan kalender akademik Universitas 2. Penanggung Jawab matakuliah menyerahkan GBPP/SAP dan Kontrak Perkuliahan yang sesuai dengan format PEKERTI/AA ke PD1/Ketua Prodi minimal satu minggu sebelum jadwal perkuliahan dimulai 3. SBU memeriksa, mengecek dan memperbaiki semua kelengkapan ruangan dan peralatan perkuliahan sebelum jadwal perkuliahan dimulai 4. Kordinator mahasiswa bekerjasama dengan SBU menyiapkan ruangan perkuliahan dalam keadaan bersih dan dilengkapi dengan peralatan perkuliahan (LCD, Laptop, White board, Spidol boardmarker, Penghapus White board) 5. SBA menyediakan DHMD (Form C-1) untuk setiap matakuliah satu minggu sebelum jadwal perkuliahan di mulai 6. Kordinator mahasiswa mengambil DHMD dan form evaluasi di SBA setiap perkuliahan akan dimulai 7. Dosen dan mahasiswa mengisi DHMD setiap perkuliahan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan 8. Dosen dan kordinator mahasiswa perserta kuliah mengisi form evaluasi PBM (Form C-2) yang telah disediakan pada setiap pertemuan kuliah 9. Dosen melaksanakan PBM dengan metode pembelajaran bernuansa Student Centre Learning (SCL), Problem Based Learning (PBL), Research Based Learning (RBL), e-Learning, atau Blended yang menggabung beberapa metode pembelajaran 10. Kordinantor mahasiswa mengembalikan DHMD ke SBA dan peralatan perkuliahan ke SBU setelah setiap perkuliahan selesai 11. Dosen/Asisten mengawasi pelaksanaan praktikum terstruktur di laboratorium yang merupakan bagian dari kegiatan PBM yang dilaksanakan dalam semester yang sama 12. Dosen dan aisten membimbing dan mendampingi kegiatan praktikum lapangan (kuliah lapangan) sebagai bagian dari kegiatan PBM yang dilaksanakan dalam semester yang sama

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

13. Dosen melaksanakan kegiatan PBM sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh SBA. Pemindahan jadwal dan ruang kuliah harus dengan persetujuan SBA yang berkordinasi dengan SBU a. Jenis Matakuliah yang ditawarkan tiap semester sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Fakultas Teknik Geologi, dan penetapan dosen pengajar ditentukan atas usulan laboratorium pengampu matakuliah, sesuai dengan kompetensi dosen yang bersangkutan b. Pengaturan jadwal kegiatan praktikum di laboratorium dan atau kuliah lapangan tidak mengganggu jadwal kegiatan perkuliahan matakuliah lain c. Peraturan pelaksanaan dan prosedur praktikum di laboratorium mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh tiap laboratorium sesuai dengan matakuliah yang diberikan d. Peraturan pelaksanaan dan prosedur kuliah lapangan atau praktikum lapangan mengikuti aturan yang berlaku selama kegiatan lapangan e. Kuliah Lapangan jika merupakan bagian dari matakuliah harus dilaksanakan pada semester yang sama dengan matakuliah tersebut ditawarkan f. Dosen dan Mahasiswa wajib berpakaian rapih dan sopan, serta bersepatu Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form C-1 : Daftar Hadir Mahasiswa dan Dosen (DHMD) Form C-2 : Evaluasi Pelaksanaan PBM

4. Pembuatan Jadwal Perkuliahan (Rooster)


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Pembuatan Jadwal Perkuliahan (Rooster) Tanggal Terbit : Untuk menjamin kegiatan PBM berjalan dengan terstruktur dan terjadwal serta terintegrasi dengan kalender Akademik UNPAD Melibatkan SBA, SBU, PTBS dan MKDU dalam penetapan matakuliah, dosen pengajar dan ruang perkuliahan Rooster berupa daftar jadwal perkuliahan tiap semester yang berisi nama matakuliah, dosen pengajar, waktu dan tempat perkuliahan Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Kalender Akademik UNPAD 1. SBA mengirimkan surat permohonan daftar matakuliah dan nama dosen pengajar kepada setiap Kepala Laboratorium/Ketua BKU pengampu matakuliah dua bulan sebelum jadwal kegiatan semester yang akan ditawarkan 2. Kepala Laboratorium/Ketua BKU menetapkan/menentukan dosen matakuliah dan dosen pengajar sesuai dengan kompetensi dosen anggota laboratorium/BKU sesuai semester yang di tawarkan 3. PD-1/Ketua Prodi menentukan dosen pengajar untuk matakuliah yang tidak diampu dalam laboratorium/BKU yang ada berdasarkan kompetensi dosen 4. SBA berkordinasi dengan SBU menyusun jadwal kuliah berdasarkan usulan dari Kepala Laboratorium/Ketua BKU/PD-1/Ketua Prodi dan masukan dari PTBS/MDKU untuk matakuliah dasar dan umum 5. SBA memberikan draf beban mengajar/jadwal kuliah pada semester yang bersangkutan ke Kepala Laboratorium/Ketua BKU/PD-1/Ketua Prodi untuk di cek/di koreksi/di revisi jika perlu 6. Koordinator mata kuliah/Kepala Laboratorium/Ketua BKU/Ketua Prodi memberikan draf yang telah di revisi/di koreksi ke SBA 7. SBA membuat jadwal kuliah yang telah direvisi untuk kemudian membagikan ke setiap dosen dan penempelkan di papan pengumuman mahasiswa untuk diketahui, satu minggu sebelum jadwal perwalian (pengisian KRS) 8. Dosen melaksanakan kegiatan PBM sesuai dengan SOP yang berlaku pada jadwal yang telah ditetapkan menurut rooster Daftar dosen penanggungjawab atau pemberi matakuliah dasar dan umum disesuaikan dengan data dari PTBS dan MKDU Jadwal kuliah di Fakultas telah diintegrasikan dengan jadwal kuliah dari PTBS dan MKDU Dosen LB (Dosen Tidak Tetap) tidak boleh menjadi Penanggungjawab atau kordinator matakuliah yang bersangkutan Untuk matakuliah, yang karena kompotensinya tidak dimiliki oleh dosen tetap di FTG, maka penanggungjawab atau kordinator matakuliah dipegang oleh Kepala Laboratorium/Ketua Prodi dimana matakuliah tersebut di ampu.

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VIII. LAMPIRAN

Untuk matakuliah yang tidak termasuk di dalam laboratorium/BKU yang ada, maka penanggungjawab atau matakuliah di pegang oleh PD-1 Form kelengkapan SOP terdiri atas: Jadwal Kegiatan PBM

5. Pelaksanaan Ujian Tengah Ssemester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)
Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Pelaksanaan UTS dan UAS Tanggal Terbit : Untuk menjamin mutu kegiatan PBM Melibatkan SBA, SBU, PTBS dan MKDU dalam penetapan jadwal UTS/UAS matakuliah, dosen penguji dan ruang ujian UTS adalah evaluasi pelaksanaan PBM dalam bentuk Ujian Tengah Semester dan atau Ujian Akhir Semester yang diberikan oleh dosen matakuliah yang bersangkutan, baik dari kuliah praktikum, lapangan, maupun kuliah tatap muka. Sehingga akan dicapai suatu nilai akhir yang diinginkan Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Kalender Akademik UNPAD 1. SBA membuat jadwal UAS/UTS sesuai dengan kalender akademik dan jadwal perkuliahan pada semester yang berjalan 2. Dosen dapat melaksanakan UTS sebelum jadwal pelaksanaan UAS dan selama dalam periode semester matakuliah tersebut berjalan 3. SBA menyiapkan KARTU PESERTA UAS (Form E-1) yang dilengkapi dengan pas foto peserta dan Daftar Hadir Peserta (DHP-UAS (Form E-2) sesuai dengan nama peserta kuliah yang tercantum dalam DHMD, serta menyiapkan kertas lembar jawaban ujian sesuai jumlah mahasiswa peserta ujian 4. Dosen matakuliah menyerahkan soal ujian ke SBA jika diperlukan untuk penggandaan soal 5. Mahasiswa mengambil Kartu Peserta UAS satu minggu sebelum jadwal pelaksanaan UAS, dan tidak bisa diwakilkan 6. Dosen/Asisten melaksanakan UAS praktikum dengan menyesuaikan jadwal UAS 7. Mahasiswa bisa mengikuti UAS jika jumlah kehadiran minimal 80%, atau sesuai kesepakatan dengan dosen pengampu matakuliah. Mahasiswa yang tidak terdaftar dalam DHP-UAS dan dilengkapi dengan Kartu Peserta UAS tidak diperkenankan mengikuti UAS 8. Dosen atau panitia pengawas UAS melaksanakan UAS sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, dan mahasiswa yang tidak memiliki Kartu Peserta UAS dan tidak terdaftar dalam DHP-UAS tidak diperkenankan mengikuti, kecuali ada ijin dari PD-1 9. Mahasiswa membawa alat-alat tulis sendiri yang diperlukan untuk ujian, kecuali ditentukan lain oleh dosen pemberi matakuliah, dan tidak diperkenankan pinjam-meminjam alat tulis, kalkulator dll selama ujian berlangsung 10. Dosen atau panitia pengawas UAS mengisi Form Berita Acara Pelaksanaan UAS (Form E-3) dan menyerahkan kembali ke SBA setelah diisi Daftar dosen pemberi UAS matakuliah dasar dan umum disesuaikan dengan data dari PTBS dan MKDU Jadwal UAS di Fakultas telah diintegrasikan dengan jadwal kuliah dari PTBS dan MKDU SBA harus sudah mengeluarkan dan membagikan Kartu Peserta UAS satu minggu sebelum

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN

IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

pelaksanaan UAS Mahasiswa yang tidak tercantum dalam DHP-UAS dan tidak dapat memperlihatkan KPU, maka tidak dibenarkan mengikuti UAS, kecuali ada ijin dari PD-1 Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form E-1 : Kartu Peserta UAS (KPU-UAS) Form E-2 : Daftar Hadir Mahasiswa Peserta UAS (DHP-UAS) Form E-3 : Berita Acara Pelaksanaan UAS (BAP-UAS)

6. Pengambilan Kartu Peserta Ujian Akhir Semester


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Pengambilan Kartu Peserta Ujian Akhir Semester Tanggal Terbit : Untuk menjamin mutu kegiatan PBM dan mengetahui dengan jelas bahwa mahasiswa tersebut adalah peserta ujian akhir semester Melibatkan SBA UTS adalah evaluasi pelaksanaan PBM dalam bentuk Ujian Tengah Semester dan atau Ujian Akhir Semester yang diberikan oleh dosen matakuliah yang bersangkutan, baik dari kuliah praktikum, lapangan, maupun kuliah tatap muka. Sehingga akan dicapai suatu nilai akhir yang diinginkan Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Kalender Akademik UNPAD 1. SBA membuat Kartu Peserta UAS (Form E-1) yang berisikan : Nama Mahasiswa; NPM; Pas Foto Ukuran 2x3; Daftar Matakuliah yang diikuti oleh mahasiswa sesuai dengan data pada KRS/PKRS, satu minggu sebelum jadwal pelaksanaan UAS 2. Mahasiswa yang bersangkutan mengambil Kartu Peserta Ujian (KPU) di bagian administrasi Akademik/Prodi Fakultas dengan memperlihatkan : KTM yang masih berlaku; Pas Foto ukuran 2x3 terbaru. 3. Mahasiswa yang bersangkutan mengecek matakuliah yang tercantum pada Kartu Peserta Ujian dan bagi yang bermasalah (tidak sesuai dengan yang tercantum dalam KRS/PKRS), agar segera memproses dengan memperlihatkan bukti PKRS/KRS Asli atau Buku Rapor Mahasiswa yang mencantumkan hasil KRS/PKRS pada semester yang bersangkutan 4. SBA menempelkan pas foto ukuran 2x3 pada Kartu Peserta Ujian bila matakuliah yang tercantum tidak lagi bermasalah, dan mahasiswa menandatangani KPU pada tempat yang telah disediakan. KPU-pas foto kemudian di cap dengan stempel Fakultas/Prodi Pengambilan KPU sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan oleh SBA, dan tidak dapat diwakilkan Bagi mahasiswa yang matakuliahnya tidak tercantum pada KPU, maka namanya tidak akan tercantum dalam DHP-UAS dan Daftar Nilai Ujian Akhir Semester Mahasiswa wajib membawa KPU dan bagi yang tidak dapat memperlihatkan KPU selama kegiatan UAS berlangsung, maka tidak dapat mengikuti UAS Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form E-1 : Kartu Peserta UAS (KPU)

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN

IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

7. Pengolahan Nilai Akhir Semester


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Pengolahan Nilai Akhir Semester Tanggal Terbit : Untuk menjamin mutu kegiatan PBM Pemberian nilai akhir semester mahasiswa peserta kuliah sesuai dengan performa mahasiswa yang bersangkutan selama mengikuti kegiatan PBM. Dosen penanggungjawab/kordinator matakuliah sebagai pemberi nilai akhir dan SBA yang mengumumkan daftar nilai akhir tersebut Pengolahan Nilai Akhir Semester untuk setiap matakuliah pada semester yang bersangkutan, mulai dari dosen penanggung jawab matakuliah hingga SBA mengumumkan nilai akhir semester pada papan pengumuman mahasiswa Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Kalender Akademik UNPAD 1. SBA membuat Form Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) (Form F-1) untuk setiap matakuliah pada semester yang bersangkutan 2. SBA menyerahkan Form Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) kepada Dosen Penanggung Jawab matakuliah untuk diisi, Form diserahkan bersamaan dengan pelaksanaan UAS 3. Dosen Penangung Jawab matakuliah memberikan Nilai Akhir mahasiswa peserta matakuliahnya berdasarkan performa mahasiswa yang bersangkutan selama mengikuti kegiatan PBM pada form Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) Mahasiswa sesuai dengan matakuliah yang diajarkan 4. Komponen penilian untuk Nilai Akhir Semester adalah meliputi : Persentasi Kehadiran selama kegiatan perkuliahan dan praktikum, kuliah lapangan bagi matakuliah yang mewajibkan kedua komponen ini Nilai Tugas-Tugas kuliah, kuis, praktikum, kuliah lapangan (jika dosen ybs memberikan beban tugas tersebut) Nilai Ujian Tengah Semester Nilai Ujian Akhir Semester 3. Dosen Penanggungjawab Matakuliah memberikan Nilai Akhir harus sesuai dengan PAP (Penilaian Acuan Patokan)-UNPAD: Kemampuan 80 100 % 68 79 % 56 67 % 45 55 % 0 44 % Huruf Mutu A B C D E

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP

III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

4. Dosen LB atau dosen Tidak Tetap, tidak dapat memberikan Nilai Akhir Mahasiswa peserta

matakuliah dalam bentuk huruf mutu, tetapi nilai akhir hanya diberikan/dibuat berupa Angka Mutu, sedangkan Huruf Mutua kan diberikan oleh Penanggungjawab matakuliah dengan menggabungkan seluruh komponen penilaian evaluasi PBM dari semua dosen pemberi kuliah yang terlibat dalam matakuliah tersebut 5. Dosen Penanggung Jawab matakuliah dapat mengeluarkan Nilai Akhir Mahasiswa berupa huruf mutu K, jika mahasiswa tersebut tidak dapat mengikuti matakuliah atau UAS yang tercantum dalam KRS dengan alasan yang dapat dibenarkan (sakit, musibah, dll) yang memaksanya meninggalkan semester yang bersangkutan. Nilai akhir K ini tidak diperhitungkan dalam penghitungan IP dan IPK mahasiswa 6. Dosen Penanggung Jawab matakuliah dapat mengeluarkan Nilai Akhir Mahasiswa berupa huruf mutu T, jika mahasiswa tersebut belum mengikuti semua atau sebagian dari evaluasi hasil belajar yang telah ditetapkan oleh dosen pemberi matakuliah yang diikutinya dengan alasan yang dapat dibenarkan (sakit, musibah, dll) yang memaksanya belum dapat melengkapi kewajibannya. 7. Dosen/SBA memberi masa berlaku huruf T hanya 2 (dua) minggu sejak dikeluarkan dosen, sehingga mahasiswa diharuskan segera menghubungi dosen Penanggung Jawab matakuliah untuk menyelesaikan kewajibannya 8. Mahasiswa yang tidak menghadap dosen untuk memenuhi kewajibannya dalam waktu 2 (dua) minggu, maka dosen penanggungjawab matakuliah dapat mengubah huruf mutu T menjadi huruf mutu A, B, C, D atau E tergantung skor mentah hasil evaluasi belajar yang telah diperoleh selama mengikuti kegiatan PBM 9. Dosen Penanggung Jawab matakuliah wajib menyerahkan Daftar Nilai Akhir Mahasiswa paling lambat 2 minggu setelah pelaksanaan UAS 10. Pimpinan Fakultas atau diwakili PD-1 memberikan surat kepada dosen penanggung jawab matakuliah berupa teguran 1 jika dalam batas waktu 2 minggu; teguran ke 2 dalam waktu 3 minggu; serta teguran terakhir (ke-3) dalam waktu 25 hari setelah pelaksanaan UAS nilai akhir belum di terima SBA. 11. Pimpinan Fakultas atau di wakili PD-1 dapat mengeluarkan Nilai Akhir Mahasiswa peserta matakuliah tertentu berdasarkan PAP, jika dosen penanggung jawab matakuliah belum menyerahkan/mengumumkan nilai akhir ke SBA sejak teguran ke 3 dikirimkan ke dosen ybs. 12. Dosen penanggung jawab matakuliah menyerahkan Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA)Mahasiswa ke SBA 13. SBA mengumumkan nilai akhir mahasiswa langsung setelah nilai diterima dari dosen penanggung jawab matakuliah 14. SBA menginput nilai mahasiswa berdasarkan Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) ke SIAKAD 15. SBA menerbitkan Kartu Hasil Kemajuan Studi (Form A-2) untuk setiap mahasiswa berdasarkan nilai masing-masing matakuliah, dan menghitung IP dan IPK setiap mahasiswa berdasarkan hasil nilai akhir mahasiswa pada semester tersebut Untuk mahasiswa yang namanya tidak tercantum dalam DPNA, tetapi dalam form KRS/PKRS matauliahnya tercantum, maka penanganan nilai akhir akan di lihat perkasus Bagi dosen penanggung jawab matakuiah yang menurut catatan bidang Akademik (PD-1) tidak memberikan DPNA matakuliah yang di ampunya pada akhir kegiatan PBM pada semester yang bersangkutan, maka untuk semester yang akan datang akan dikurangi beban mengajarnya atau dialihkan tanggung jawab matakuliah tersebut ke dosen lain, khusus pada matakuliah tersebut berdasarkan dipertimbangkan Pimpinan Fakultas Form kelengkapan SOP terdiri atas:

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

Form F-1 : Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) Form A-2 : Kartu Hasil Kemajuan Studi (KHKS)

8. Pelaksanaan Semester Alih Tahun (SAT)


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PELAKSANAAN SEMESTER ALIH TAHUN (SAT) Tanggal Terbit : Untuk menjamin mutu kegiatan PBM Pemberian nilai akhir semester mahasiswa peserta kuliah sesuai dengan performa mahasiswa yang bersangkutan selama mengikuti kegiatan PBM. Dosen penanggungjawab/kordinator matakuliah sebagai pemberi nilai akhir dan SBA yang mengumumkan daftar nilai akhir tersebut Semester Alih Tahun (SAT) adalah perkuliahan yang biasa dilaksanakan 1 tahun sekali di akhir semester genap, dan hanya dipergunakan untuk memperbaiki nilai mata kuliah yang pernah diikuti Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Kalender Akademik UNPAD 1. SBA menyebarkan form Kesediaan Memberikan Kuliah SAT (Form G-1) ke dosen penanggung jawab matakuliah, untuk menawarkan penyelenggaraan SAT 2. Penanggung jawab matakuliah harus menempatkan dosen pemberi matakuliah SAT adalah dosen yang sama yang memberikan matakuliah pada jadwal semester reguler 3. SBA menggumumkan daftar matakuliah yang menawarkan SAT kepada mahasiswa, dan mengumumkan jadwal registrasi, serta jadwal perwalian khusus SAT 4. Mahasiswa melakukan registrasi SAT di Fakultas/Universitas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Fakultas/Universitas 5. Mahasiswa melakukan perwalian (pengisian KRS-SAT) kepada dosen wali sesuai dengan aturan Perwalian 6. Mahasiswa hanya boleh mengikuti SAT dengan beban SKS maksimum adalah 10 SKS, dan tercantum dalam form KRS (Form A-1) 7. Mahasiswa yang diijinkan mengikuti SAT adalah yang memiliki nilai matakuliah yang bersangkutan dengan huruf mutu C atau D, dan tidak berlaku untuk mahasiswa yang memiliki nilai huruf mutu E, K, dan T. 8. SBA mengeluarkan jadwal perkuliahan SAT dan membuat DHMD untuk tiap matakuliah SAT 9. Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi, tidak tercantum dalam DHMD dan tidak mengisi KRS SAT tidak diperkenankan mengikuti kegiatan PBM SAT 10. Dosen melaksanakan kegiatan belajar dalam waktu 8 (delapan) minggu dengan sekurangkurangnya 14 (empat belas) kali tatap muka sesuai dengan bobot mata kuliah 11. Dosen harus menyerahkan DPNA hasil kegiatan PBM SAT ke SBA paling lambat 1 (satu) minggu setelah kegiatan UAS SAT. Jika sampai pada batas waktu yang ditentukan DPNA belum diserahkan, maka Pimpinan Fakultas atau diwakili PD-1 akan mengeluarkan DPNA matakuliah tersebut sesuai dengan aturan PAP. SAT tidak diperkenankan untuk matakkuliah yang memberikan kegiatan praktikum SAT juga tidak melibatkan kegiatan kuliah lapangan dan praktikum di laboratorium Mahasiswa tidak boleh mengikuti matakuliah SAT jika matakuliah tersebut belum pernah diambil atau diikuti sebelumnya pada kegiatan PBM di semester reguler Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form A-1 : Kartu Rencana Studi (KRS)

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

Form G-1 : Kesediaan Memberikan Kuliah SAT Form F-1 : Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) - SAT

9. Pengajuan Skripsi
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN PROSEDUR PENGAJUAN SKRIPSI Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman : Tanggal Terbit :

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP

III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

Untuk menjamin mutu lulusan FTG Pengajuan tema dan proposal oleh mahasiswa, penentuan pembimbing oleh bidang akademik, pembuatan surat keterangan untuk instansi yang terkait sehubungan dengan perijinan penelitian olah mahasiswa Skripsi adalah Karya tulis ilmiah, berupa paparan tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu Geologi dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu Geologi. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Sarjana, Kelas Khusus dan Profesi 1. Mahasiswa mengisi form pengajuan skripsi (Form H-1) di SBA untuk memperoleh nama pembimbing skripsi dengan menyertakan draft proposal skripsi yang berisi : 1. Pendahuluan : Latar belakang, Tujuan, Lokasi, Waktu Pelaksanaan, 2. Studi Pustaka : membahas tentang bidang yang akan dikaji secara ringkas 3. Metode : membahas design / road map penelitian 2. SBA mengecek persyaratan Akademik yang terdiri : Telah menempuh sekurang-kurangnya 136 SKS dengan minimal nilai D, Jika masih memiliki nilai E, tidak diperkenankan mengajukan Skripsi Telah menyelesaikan semua matakuliah prasyarat sebagaimana yang ditetapkan Bidang Akademik / Ketua Prodi 3. SBA mengecek persyaratan Administrasi yang meliputi : Terdaftar sebagai mahasiswa dan memiliki KTM pada semester yang bersangkutan Mencantumkan matakuliah Skripsi dalam KRS pada semester yang bersangkutan Telah menyerahkan Laporan Akhir Hasil Pemetaan Pendahuluan Telah memenuhi persyaratan akademik 4. PD-1 bersama dengan Ketua Prodi menentukan pembimbing skripsi mahasiswa yang bersangkutan sesuai kompetensi dosen dengan tema skripsi yang diajukan. Pembimbing terdiri atas Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping serta, jika diperlukan, Pembimbing Teknis yang berasal dari instansi yang sesuai dengan kajian temanya. Penunjukan pembimbing disesuaikan dengan prosedur penunjukkan pembimbing skripsi 5. Dekan atau PD-1 menerbitkan SK Pembimbing Skripsi 6. SBA mempersiapkan surat-surat keterangan yang diperlukan mahasiswa untuk mengurus perijinan selama kegiatan penelitian skripsi, baik di lapangan maupun ke instansi terkait 7. Mahasiswa melaksanakan kegiatan penelitian, pembimbingan dan penulisan skripsi, serta kolokium dengan batas waktu maksimal 2 semester. Jika tidak dapat diselesaikan, maka akan dievaluasi alasan keterlambatan, dan untuk dipertimbangkan penggantian pembimbing dan atau tema skripsi, atau bergantung kepada spesifik permasalahan keterlambatannya 8. Dosen pembimbing dapat melakukan pengecekan lapangan jika dianggap perlu untuk

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

membuktikan kebenaran hasil penelitian mahasiswa Mahasiswa membuat laporan Skripsi sesuai dengan format yang telah ditetapkan di Fakultas Teknik Geologi (Form H-2) 10. Mahasiswa dapat mengajukan kolokium skripsi, jika telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping, serta Pembimbing Teknis jika ada, serta memenuhi prosedur pengajuan kolokium skripsi Mahasiswa atau Pembimbing tidak dapat diganti, kecuali pembimbing yang ada : telah mencapai masa pensiun, ijin tugas belajar/riset di dalam maupun luar negeri lebih dari 1 semester, sakit, atau tidak dapat melaksanakan proses pembimbingan dalam waktu lebih dari 1 semester Jika Skripsi tidak dapat diselesaikan dalam periode 1 semester, maka pada semester tersebut Nilai Akhir Skripsi dalam DPNA diberi nilai K, dan mahasiswa wajib mencantumkan kembali Skripsi pada KRS pada semester berikutnya Penggantian pembimbing maupun tema dan lokasi penelitian harus dikonsultasikan dan mendapat persetujuan PD-1/Ketua Prodi. Penggantian Pembimbing harus diikuti dengan penerbitan SK penggantian pembimbing dan penunjukkan pembimbing pengganti Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form H-1 : Pengajuan Pembimbing Skripsi Form H-2 : Format Penulisan Skripsi 9.

10. Penetapan Pemetaan & Kolokium Geologi Pendahuluan


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PENETAPAN PEMETAAN & KOLOKIUM GEOLOGI PENDAHULUAN Tanggal Terbit : I. TUJUAN Untuk menjamin kompetensi lulusan FTG yang dapat melaksanakan pemetaan geologi Penentuan Lokasi Pemetaan, penentuan pembimbing oleh bidang akademik, pembuatan surat II. RUANG LINGKUP keterangan untuk instansi yang terkait sehubungan dengan perijinan penelitian olah mahasiswa Pemetaan Geologi Pendahuluan adalah kegiatan penelitian lapangan dengan memetakan kondisi geologi suatu daerah dengan luas daerah minimal 2,5 x 2,5 km, yang dilakukan secara berkelompok III. PENGERTIAN (3-5 orang) di sesuai dengan aturan yang ditetapkan terpisah yang telah disepakati bersama oleh PD-1/Ketua Prodi bersama Ketua laboratorium/BKU) dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu Geologi. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD IV. ACUAN Format Penyusunan dan Penulisan Laporan Pemetaan Pendahuluan dan Pemetaan Lanjut 1. SBA mengecek persyaratan Akademik yang terdiri : Telah menempuh sekurang-kurangnya 75 SKS dengan maksimal nilai D 20%, Jika masih memiliki nilai E, tidak diperkenankan mengambil matakuliah pemetaan geologi pendahuluan Telah menyelesaikan semua matakuliah prasyarat sebagaimana yang ditetapkan Bidang Akademik / Ketua Prodi 2. SBA mengecek persyaratan Administrasi yang meliputi : Terdaftar sebagai mahasiswa dan memiliki KTM pada semester yang bersangkutan Mencantumkan matakuliah Pemetaan Geologi Pendahuluan dalam KRS pada semester yang bersangkutan Telah memenuhi persyaratan akademik 3. PD-1 berkordinasi dengan Ketua Prodi dan Kepala Laboratorium membagi kavling lokasi pemetaan dan menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping untuk tiap angkatan 4. Dekan atau PD-1 menerbitkan SK Pembimbing Pemetaan Lanjut V. PROSEDUR 5. Mahasiswa membuat proposal pemetaan geologi pendahuluan secara berkelompok sebagai prasyarat penelitian, dengan berkonsultasi kepada pembimbing yang telah ditentukan. 6. Mahasiswa mengajukan surat pengantar perijinan penelitian ke SBA dengan melampirkan proposal kelompok. 7. SBA membuat surat-surat keterangan yang diperlukan mahasiswa untuk mengurus perijinan selama kegiatan penelitian Pemetaan Geologi Pendahuluan, baik di lapangan maupun ke instansi terkait 8. Pembimbing dapat melakukan pengecekan lapangan jika dianggap perlu untuk membuktikan kebenaran hasil penelitian mahasiswa 9. Mahasiswa melaksanakan kegiatan penelitian, pembimbingan dan penulisan laporan Pemetaan Geologi Pendahuluan, serta kolokium dengan batas waktu maksimal 1 semester. Jika tidak dapat diselesaikan, maka akan dievaluasi alasan keterlambatan, dan untuk dipertimbangkan penggantian pembimbing dan atau lokasi pemetaan, atau bergantung kepada spesifik permasalahan keterlambatannya 10. PD-1 berkordinasi dengan Ketua Prodi membuat jadwal kolokium Pemetaan Geologi

VI. CATATAN

Pendahuluan. 11. SBA mengumumkan Nilai Akhir Pemetaan Geologi Pendahuluan, jika mahasiswa telah memenuhi kewajiban kolokium, perbaikan kolokium dan menyerahkan laporan akhir pemetaan geologi pendahuluan sebanyak minimal 2 eksemplar Mahasiswa atau Pembimbing tidak dapat diganti, kecuali pembimbing yang ada : telah mencapai masa pensiun, ijin tugas belajar/riset di dalam maupun luar negeri lebih dari 1 semester, sakit, atau tidak dapat melaksanakan proses pembimbingan dalam waktu lebih dari 1 semester Penggantian Pembimbing harus diikuti dengan penerbitan SK penggantian pembimbing dan penunjukkan pembimbing pengganti Jika Pemetaan Geologi Pendahuluan tidak dapat diselesaikan dalam periode 1 semester, maka pada semester tersebut Nilai Akhir Pemetaan Lanjut dalam DPNA diberi nilai K, dan mahasiswa wajib mencantumkan kembali Pemetaan Geologi Pendahuluan pada KRS pada semester berikutnya Pembimbing dan mahasiswa tidak dapat mengganti lokasi pemetaan geologi lanjut tanpa dikonsultasikan dan mendapat persetujuan PD-1/Ketua Prodi. Kegiatan Pemetaan Geologi Pendahuluan dinyatakan selesai jika mahasiswa yang bersangkutan telah melaksanakan kolokium serta memperbaikan hasil kolokium, dan menyerahkan laporan Pemetaan Geologi Pendahuluan ke SBA, untuk kemudian SBA mengeluarkan Nilai Akhir berdasarkan hasil penilaian kolokium

VII. LAMPIRAN

11. Pengajuan Pemetaan Lanjut


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PENGAJUAN PEMETAAN LANJUT Tanggal Terbit : Untuk menjamin kompetensi lulusan FTG yang dapat melaksanakan pemetaan geologi Penentuan Lokasi Pemetaan, penentuan pembimbing oleh bidang akademik, pembuatan surat keterangan untuk instansi yang terkait sehubungan dengan perijinan penelitian olah mahasiswa Pemetaan Lanjut adalah kegiatan penelitian lapangan berupa penyelidikan kondisi Geologi suatu daerah dengan luas daerah 10 x 10 km, (di sesuai dengan aturan yang ditetapkan terpisah yang telah disepakati bersama oleh PD-1/Ketua Prodi bersama Ketua laboratorium/BKU) untuk setiap mahasiswa yang membahas kondisi Geologi daerah penelitian dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu Geologi. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Format Penyusunan dan Penulisan Laporan Pemetaan Pendahuluan dan Pemetaan Lanjut 1. SBA mengecek persyaratan Akademik yang terdiri : Telah menempuh sekurang-kurangnya 136 SKS dengan minimal nilai D, Jika masih memiliki nilai E, tidak diperkenankan mengajukan Skripsi Telah menyelesaikan semua matakuliah prasyarat sebagaimana yang ditetapkan Bidang Akademik / Ketua Prodi 2. SBA mengecek persyaratan Administrasi yang meliputi : Terdaftar sebagai mahasiswa dan memiliki KTM pada semester yang bersangkutan Mencantumkan matakuliah Pemetaan Lanjut dalam KRS pada semester yang bersangkutan Telah menyerahkan Laporan Akhir Hasil Pemetaan Pendahuluan Telah memenuhi persyaratan akademik 3. PD-1 berkordinasi dengan Ketua Prodi dan Kepala Laboratorium membagi kavling lokasi pemetaan dan menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping untuk tiap angkatan 4. Dekan atau PD-1 menerbitkan SK Pembimbing Pemetaan Lanjut 5. Mahasiswa membuat proposal pemetaan lanjut sebagai prasyarat penelitian, dengan berkonsultasi kepada pembimbingyang telah ditentukan. 6. Mahasiswa mengajukan surat pengantar perijinan penelitian ke SBA dengan melampirkan proposal. 7. SBA membuat surat-surat keterangan yang diperlukan mahasiswa untuk mengurus perijinan selama kegiatan penelitian Pemetaan lanjut, baik di lapangan maupun ke instansi terkait 8. Pembimbing dapat melakukan pengecekan lapangan jika dianggap perlu untuk membuktikan kebenaran hasil penelitian mahasiswa 9. Mahasiswa melaksanakan kegiatan penelitian, pembimbingan dan penulisan Pemetaan Lanjut, serta kolokium dengan batas waktu maksimal 2 semester. Jika tidak dapat diselesaikan, maka akan dievaluasi alasan keterlambatan, dan untuk dipertimbangkan penggantian pembimbing dan atau lokasi pemetaan, atau bergantung kepada spesifik permasalahan keterlambatannya 10. Mahasiswa membuat laporan Pemetaan Lanjut sesuai dengan format yang telah ditetapkan di Fakultas Teknik Geologi (Form I-1)

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP

III. PENGERTIAN

IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

11. Mahasiswa dapat mengajukan kolokium Pemetaan Lanjut, jika telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping, serta Pembimbing Teknis jika ada, serta memenuhi prosedur pengajuan kolokium Pemetaan Lanjut 12. SBA mengumumkan Nilai Akhir Pemetaan Lanjut, jika mahasiswa telah memenuhi kewajiban kolokium, perbaikan kolokium dan menyerahkan laporan akhir pemetaan lanjut Mahasiswa atau Pembimbing tidak dapat diganti, kecuali pembimbing yang ada : telah mencapai masa pensiun, ijin tugas belajar/riset di dalam maupun luar negeri lebih dari 1 semester, sakit, atau tidak dapat melaksanakan proses pembimbingan dalam waktu lebih dari 1 semester Penggantian Pembimbing harus diikuti dengan penerbitan SK penggantian pembimbing dan penunjukkan pembimbing pengganti Jika Pemetaan Lanjut tidak dapat diselesaikan dalam periode 1 semester, maka pada semester tersebut Nilai Akhir Pemetaan Lanjut dalam DPNA diberi nilai K, dan mahasiswa wajib mencantumkan kembali Skripsi pada KRS pada semester berikutnya Pembimbing dan mahasiswa tidak dapat mengganti lokasi pemetaan geologi lanjut tanpa dikonsultasikan dan mendapat persetujuan PD-1/Ketua Prodi. Lokasi Kavling Pemetaan Geologi Lanjut yang sama baru dapat dipergunakan kembali 2 tahun terhitung sejak mahasiswa terakhir yang memetakan kondisi geologi daerah tersebut melaksanakan Kolokium Pemetaan Lanjut Kegiatan Pemetaan Geologi Lanjut dinyatakan selesai jika mahasiswa yang bersangkutan telah melaksanakan kolokium serta memperbaikan hasil kolokium, dan menyerahkan laporan Pemetaan Lanjut ke SBA, untuk kemudian SBA mengeluarkan Nilai Akhir berdasarkan hasil penilaian kolokium Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form I-1 : Format Penulisan Pemetaan Geologi Lanjut

12. Pengajuan Kolokium Pemetaan Geologi Lanjut/Skripsi


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PENGAJUAN KOLOKIUM PEMETAAN GEOLOGI LANJUT/SKRIPSI Tanggal Terbit : Untuk menjamin kompetensi lulusan FTG yang dapat mempresentasikan hasil penelitiannya dengan I. TUJUAN baik II. RUANG LINGKUP Penentuan jadwal kolokium dan penguji, presentasi oleh mahasiswa, pengujian oleh dosen penguji Presentasi hasil penelitian Skripsi dan Pemetaan Geologi Lanjut yang dilaksanakan secara III. PENGERTIAN terstruktur dan terjadwal sebagai syarat sebelum nilai akhir diberikan Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD IV. ACUAN Buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program Sarjana, Kelas Khusus dan Profesi 1. Mahasiswa mengambil form pengajuan kolokium (Form J-1) di SBA, dan mengisi form tersebut dengan persetujuan semua dosen pembimbing dan dosen wali 2. Mahasiswa mengembalikan form pengajuan yang telah ditanda tangani ke SBA, minimal 2 (dua) minggu sebelum kolokium dijadwalkan dengan menyertakan semua persyaratan yang ditetapkan 3. SBA mengecek persyaratan Akademik dan Administrasi yang meliputi : Terdaftar sebagai mahasiswa dan memiliki KTM pada semester yang bersangkutan Mencantumkan matakuliah Pemetaan Geologi Lanjut/Skripsi dalam KRS pada semester yang bersangkutan Telah mendapat persetujuan dari semua pembimbing Minimal telah menghadiri 7 kali kolokium mahasiswa lain yang dibuktikan dengan kartu kendali kolokium (Form J-2) Menyertakan surat keterangan bebas lab (perpustakaan, paleontologi dan petrologi) khusus untuk kolokium skripsi 4. PD-1 berkordinasi dengan Ketua Prodi menentukan minimal tiga orang dosen penguji kolokium V. PROSEDUR untuk setiap mahasiswa, tidak termasuk dosen pembimbing, dan menyerahkan daftar penguji ke SBA. Penetapan kriteria dosen penguji disesuaikan dengan aturan yang berlaku di UNPAD 5. SBA berkordinasi dengan PD-1/Ketua Prodi membuat jadwal pelaksanaan dan kolokium dan membuat undangan kolokium untuk para penguji dan menyediakan form penilaian kolokium Pemetaan Geologi Lanjut (Form J-3) dan form penilaian kolokium Skripsi (Form J-4) 6. Mahasiswa menyerahkan undangan kolokium untuk penguji dan pembimbing minimal 3 hari sebelum pelaksanaan kolokium dengan menyertakan draft laporan skripsi/pemetaan geologi lanjut 7. Ketua Sidang Kolokium membuka pelaksanaan kolokium, dan mahasiswa mempresentasika hasil penelitiannya untuk diuji oleh dosen penguji. 8. Bidang Akademik dalam hal ini PD-1/Ketua Prodi dapat membatalkan pelaksanaan Kolokium jika tidak dihadiri oleh semua pembimbing/semua penguji, atau mahasiswa hadir terlambat dari jadwal yang telah ditetapkan 9. Mahasiswa harus berpakaian rapi dan menggunakan dasi (khusus laki-laki) dan tidak berpakaian celana panjang/rok mini (khusus perempuan) dan bersepatu 10. Para penguji memberi penilaian terhadap hasil penelitian dan presentasi pada form Nilai Akhir

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

Kolokium yang telah disediakan dalam bentuk Angka Mutu dan huruf Mutu untuk Pemetaan Geologi. Sedangkan untuk Nilai Akhir Kolokium Skripsi hanya diberikan dalam bentuk Angka Mutu 11. Ketua sidang kolokium dapat menyatakan kolokium untuk diulang pada kesempatan lain, jika dari hasil penilaian penguji dianggap belum memenuhi persyaratan akademik. Dalam hal ini SBA akan menjadwal ulang pelaksanaan kolokium sesuai dengan waktu yang disepakati antara pembimbing dengan para penguji 12. SBA mengumumkan Nilai Akhir Pemetaan Geologi Lanjut, jika mahasiswa telah memenuhi kewajiban kolokium, perbaikan kolokium dan menyerahkan laporan akhir Pemetaan Geologi Lanjut ke SBA sebanyak 2 (dua) eksemplar baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy dalam CD. Sedangkan Nilai Akhir Skripsi akan dikeluarkan setelah pelaksanaan sidang sarjana selesai Kegiatan Pemetaan Geologi Lanjut dinyatakan selesai jika mahasiswa yang bersangkutan telah melaksanakan kolokium serta memperbaikan hasil kolokium, dan menyerahkan laporan Pemetaan Geologi Lanjut ke SBA, untuk kemudian SBA mengeluarkan Nilai Akhir berdasarkan hasil penilaian kolokium Nilai Kolokium Skripsi diberikan dalam bentuk Angka Mutu, dengan bobot nilai 80% dari total nilai akhir skripsi. Sisa sebesar 20% nilai akhir skripsi akan diberikan sebagai bobot penilaian sidang komprehensif Dalam hal mahasiswa harus mengulang pelaksanaan kolokium, mahasiswa tidak perlu mengisi ulang form permohonan kolokium, SBA akan menjadwal ulang sesuai dengan waktu yang disepakati antara penguji dan pembimbing Kolokium terbuka untuk di hadiri oleh mahasiswa lain yang berminat menghadiri Kolokium hanya dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan oleh SBA Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form J-1 : Formulir Pengajuan Kolokium Skripsi/Pemetaan Geologi Lanjut Form J-2 : Kartu Kendali Kolokium Form J-3 : Penilaian Kolokium Pemetaan Geologi Lanjut Form J-4 : Penilaian Kolokium Skripsi

13. Pengajuan Sidang Komprehensif


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PENGAJUAN SIDANG KOMPREHENSIF Tanggal Terbit : Untuk menjamin kompetensi lulusan FTG sesuai dengan ketentuan Penentuan jadwal sidang dan penguji, sidang komprehensi oleh penguji yang ditetapkan Sidang Komprehensif adalah ujian komprehensif mahasiswa yang dilakukan dalam bentuk tanya jawab oleh penguji secara tertutup yang telah ditetapkan bidang akademik secara terstruktur dan terjadwal sebagai syarat sebelum dinyatakan lulus sebagai sarjana Teknik Geologi Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program Sarjana, Kelas Khusus dan Profesi 1. Mahasiswa mengambil form pengajuan sidang (Form K-1) di SBA, dan mengisi form tersebut dengan persetujuan semua dosen pembimbing dan dosen wali 2. Mahasiswa mengembalikan form pengajuan yang telah ditanda tangani ke SBA, minimal 2 (dua) minggu sebelum sidang dijadwalkan dengan menyertakansemua persyaratan yang di tetapkan 3. SBA mengecek persyaratan Akademik dan Administrasi yang meliputi : Terdaftar dan melakukan registrasi sebagai mahasiswa dan memiliki KTM pada semester yang bersangkutan Telah menempuh 144 SKS (dengan memperhitungkan sks skripsi, walau nilai akhir skripsi belum dikeluarkan) yang dibuktikan dengan transkrip akademik Tidak memiliki Nilai Akhir E dan jika memiliki nilai D maksimal diperkenankan 20% dari total SKS pada transkip Telah mendapat persetujuan dari semua pembimbing Telah melaksanakan kolokium Skripsi dan memperbaiki hasil Kolokium Skripsi Menyertakan Laporan Akhir Skripsi minimal 2 (dua) eksemplar baik hardcopy maupun softcopy dalam bentuk CD Menyertakan surat keterangan bebas lab (perpustakaan, paleontologi dan petrologi) 4. PD-1 berkordinasi dengan Ketua Prodi menentukan minimal tiga orang dosen penguji sidang komprehensif untuk setiap mahasiswa, tidak termasuk dosen pembimbing. Penetapan kriteria dosen penguji disesuaikan dengan aturan yang berlaku di UNPAD 5. SBA berkordinasi dengan PD-1/Ketua Prodi membuat jadwal pelaksanaan sidang komprehensif 6. Mahasiswa menyerahkan undangan sidang komprehensif untuk penguji dan pembimbing minimal 3 hari sebelum jadwal pelaksanaan 7. Dekan atau diwakili PD-1/PD-2/PD-3 membuka pelaksanaan sidang 8. Mahasiswa harus berpakaian rapi dan menggunakan jas (khusus laki-laki) dan tidak berpakaian celana panjang/rok mini (khusus perempuan) dan bersepatu 9. Para penguji memberi penilaian terhadap hasil pengujian komprehensif form Penilaian Sidang Komprehensif (Form K-2) yang telah disediakan 10. Pimpinan Sidang dapat menyatakan pengulangan atau menunda hasil sidang komprehensif mahasiswa jika dianggap belum memenuhi kelayakan secara akademik dan administrasi. SBA

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN

IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

akan menjadwalkan ulang sidang komprehensif bagi mahasiswa tersebut tanpa harus mengisi form pengajuan sidang 11. Dekan menutup pelaksanaan sidang setelah mengumumkan hasil yudisium sidang Nilai sidang komprehensi mempunyai bobot nilai 20% dari total nilai akhir skripsi. Sisa sebesar 80% nilai akhir skripsi berupa hasil kolokium skripsi IPK akhir dan yudisium kelulusan mahasiswa akan ditetapkan setelah sidang komprehensif dinyatakan lulus oleh pimpinan sidang Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form K-1 : Formulir Pengajuan Sidang Form K-2 : Penilaian Sidang Komprehensif

14. Pembuatan SAP/GBPP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar


FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN PROSEDUR PEMBUATAN SAP/GBPP, Kontrak Perkuliahan & SILABUS/BAHAN AJAR Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman : Tanggal Terbit :

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP

III. PENGERTIAN

Untuk menjamin mutuk kegiatan PBM di FTG Pembuatan SAP/GBPP, Kontrak Perkuliahan & Bahan Ajar oleh dosen penanggung jawab matakuliah/Laboratorium/BKU pengampu matakuliah GBPP/SAP/Kontrak Perkuliahan merupakan pedoman pelaksanaan PBM suatu matakuliah, sedangkan Silabus/Bahan Ajar adalah berupa handout atau modul dari setiap materi perkuliahan yang di siapkan oleh dosen penanggung jawab matakuliah/lab/BKU pengampu matakuliah Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Format Penyusunan GBPP/SAP/Silabus/Bahan Ajar pelatihan PEKERTI & AA Dosen penanggung jawab matakuliah adalah dosen tetap di Fakultas Teknik Geologi yang memiliki kompetensi di bidang ilmunya dan minimal memiliki jabatan Lektor atau dengan pendidikan minimal S2 Dosen penanggung jawab matakuliah bersama team teachingnya menyusun GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar sesuai dengan format Pekerti/AA Dosen Penanggung Jawab matakuliah menyerahkan Hardcopy dan softcopy GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar ke bidang akademik melalui SBA SBA mengumpulkan semua GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar dan menyerahkannya ke PD-1 untuk disimpan sebagai dokumen bahan akreditasi Dosen penanggung jawab matakuliah menjelaskan dan memberikan GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar kepada mahasiswa peserta kuliah selama kegiatan PBM Dosen melaksanakan kegiatan PBM sesuai dengan GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar yang telah dibuat Dosen penanggung jawab beserta team teachingnya wajib meng-update GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar setiap tahun atau sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan matakkuliah yang di ajarkannya Dosen penyusun GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar harus telah lulus pelatihan Pekerti dan atau AA Dosen penyusun GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar adalah dosen tetap FTG Team teaching terdiri atas 2-5 orang dosen tetap dan tidak tetap/LB yang di pimpin oleh seorang dosen tetap sebagai pembina dengan minimal memiliki jabatan Lektor atau berpendidikan minimal S2

IV. ACUAN 1. 2. 3. V. PROSEDUR 4. 5. 6. 7. VI. CATATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PENYELENGGARAAN AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN 2009

1. Perwalian (Pengisian KRS)


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PERWALIAN (pengisian KRS) Tanggal Terbit : Mengarahkan mahasiswa dalam menentukan matakuliah yang akan di ambil setiap semester, dan memastikan tidak terjadi kelebihan SKS Prosedur ini meliputi pengisian KRS oleh mahasiswa bersama dengan dosen wali, evaluasi kemajuan studi semester yang telah di lalui, pengesekan antara IPK dengan jumlah beban studi persemester Perwalian merupakan proses perencanaan studi mahasiswa bersama dosen walinya setiap semester Buku Pedoman Penyelenggaraan Akademik UNPAD 1. SBA menetapkan jadwal perwalian sesuai kalender akademik dan mahasiswa mendapatkan KRS (Form A-1) dan KHKS (Form A-2) dari SBA sesuai aturan yang berlaku dan mahasiswa tidak boleh diwakilkan 2. SBA memberikan daftar nama mahasiswa perwalian ke setiap dosen wali disertai buku rapor (Form A-3) kemajuan studi mahasiswa 3. Mahasiswa menghadap dosen wali untuk konsultasi pengambilan matakuliah yang diprogramkan pada semester yang akan berjalan dengan membawa form KRS yang akan diisi dan KHKS hasil semester sebelumnya. 4. Dosen Wali memeriksa kelengkapan data isian KRS, KHKS, dan menetapkan jumlah SKS yang diprogramkan berdasarkan IP semester sebelumnya dan prasyarat matakuliah. 5. Dosen wali menyalin daftar matakuliah yang akan diambil pada semester berjalan pada buku rapor, dan mengisi nilai semester sebelumnya berdasarkan KHKS 6. Dosen Wali memberikan informasi tentang tingkat kesulitan matakuliah yang diprogramkan serta bagaimana strategi belajar yang benar 7. Mahasiswa memberi tanda matakuliah yang disetujui dosen wali pada KRS, menulis jumlah SKS yang diprogramkan pada KRS dan mahasiswa serta dosen wali menandatangani form KRS, serta mengisi daftar hadir perwalian 8. Dosen wali menyerahkan KRS yang telah diisi ke SBA 9. SBA menangani KRS yang telah diisi sebagaimana prosedur Penanganan KRS a. b. c. d. Waktu pengambilan KRS & KHKS sesuai jadwal yang telah diumumkan oleh SBA Perwalian hanya dapat dilaksanakan pada jadwal yang telah ditentukan oleh Fakultas, dan SBA tidak akan melayani KRS yang hasil perwalian di luar jadwal yang telah ditetapkan Mahasiswa yang tidak dapat melaksanakan perwalian sampai pada jadwal yang telah ditentukan, dinyatakan istirahat atau cuti pada semester berikutnya Mahasiswa yang berhalangan hadir karena sakit/ melaksanakan tugas akhir/ KP yang berlokasi di luar P.Jawa, maka perwalian dapat diwakilkan dengan melampirkan surat keterangan dari instansi tempat pelaksanaan KP/TA dan surat pemberian kuasa di atas

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP

III. PENGERTIAN IV. ACUAN V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

materai 6000 Beban studi yang dikeluarkan pada semester I adalah berupa paket, dan semester selanjutnya berdasarkan maksimum SKS yang diperoleh mahasiswa yang dihitung dari IP semester sebelumnya. f. Kelebihan SKS yang diperbolehkan hanya 1 SKS g. Apabila terdapat matakuliah yang telah di programkan dalam KRS tidak dapat diikuti mahasiswa karena sesuatu hal, mahasiswa dapat membatalkan/mengganti dengan SKS yang sama atas persetujuan dosen wali. Perubahan hanya dapat dilakukan pada jadwal PKRS Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form A-1 : Kartu Rencana Studi (KRS) Form A-2 : Kartu Hasil Kemajuan Studi (KHKS) Form A-3 : Buku Rapor Mahasiswa e.

2. Perubahan Kartu Rencana Studi


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Perubahan Kartu Rencana Studi (PKRS) Tanggal Terbit : Mengarahkan mahasiswa dalam menentukan matakuliah yang akan diganti dari yang telah ditetapkan pada pengisian KRS, dan mengurangi kelebihan SKS Prosedur ini meliputi merubah matakuliah yang telah dipilih pada saat pengisian KRS, dalam arti menambah atau menggurangi jumlah SKS PKRS merupakan proses perubahan KRS yang telah diisi pada saat perwalian Buku Pedoman Penyelenggaraan Akademik UNPAD 1. SBA menetapkan jadwal PKRS sesuai kalender akademik dan mahasiswa mendapatkan kembali form KRS (Form A-1) dari SBA yang telah diisi pada saat perwalian 2. Mahasiswa menghadap dosen wali untuk konsultasi penambahan atau pengurangan matakuliah yang telah diisi pada form KRS pada saat perwalian 3. Dosen Wali memeriksa kelengkapan data isian pada kolom PKRS, KHKS, dan menetapkan jumlah SKS yang diprogramkan berdasarkan IP semester sebelumnya dan prasyarat matakuliah. 4. Dosen wali menyalin daftar matakuliah yang akan diambil atau diganti pada semester berjalan pada buku rapor mahasiswa (Form A-3) 5. Dosen Wali memberikan informasi tentang tingkat kesulitan matakuliah yang diprogramkan serta bagaimana strategi belajar yang benar 6. Mahasiswa memberi tanda matakuliah yang disetujui dosen wali pada kolom PKRS, menulis jumlah SKS kolom PKRS dan mahasiswa serta dosen wali menandatangani form PKRS 7. Dosen wali menyerahkan form PKRS yang telah diisi ke SBA 8. SBA menangani form PKRS yang telah diisi sebagaimana prosedur Penanganan PKRS a. Waktu Pelaksaanan PKRS sesuai jadwal yang telah diumumkan oleh SBA b. PKRS hanya dapat dilaksanakan pada jadwal yang telah ditentukan oleh Fakultas, dan SBA tidak akan melayani PKRS di luar jadwal yang telah ditetapkan c. PKRS tidak dapat diwakilkan d. Mahasiswa yang tidak dapat memproses PKRS sampai pada jadwal yang telah ditentukan maka matakuliah yang tercantum pada KRS dinyatakan berlaku dan tidak ada perubahan Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form A-1 : Kartu Rencana Studi (KRS) Form A-3 : Buku Rapor Mahasiswa

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

3. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM)


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) Tanggal Terbit : Untuk menjamin kegiatan PBM sesuai dengan materi dan jadwal yang semestinya sesuai dengan aturan sistim SKS PBM yang meliputi kuliah tatap muka, praktikum di laboratorium, maupun praktikum di lapangan (kuliah lapangan) PBM adalah kegiatan terstruktur pelaksanaan perkuliahan sesuai dengan beban SKS matakuliah tersebut dengan menggunakan metode pembelajaran yang berlaku Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD 1. SBA mengeluarkan jadwal perkuliahan setiap semester sesuai dengan kalender akademik Universitas 2. Penanggung Jawab matakuliah menyerahkan GBPP/SAP dan Kontrak Perkuliahan yang sesuai dengan format PEKERTI/AA ke PD1/Ketua Prodi minimal satu minggu sebelum jadwal perkuliahan dimulai 3. SBU memeriksa, mengecek dan memperbaiki semua kelengkapan ruangan dan peralatan perkuliahan sebelum jadwal perkuliahan dimulai 4. Kordinator mahasiswa bekerjasama dengan SBU menyiapkan ruangan perkuliahan dalam keadaan bersih dan dilengkapi dengan peralatan perkuliahan (LCD, Laptop, White board, Spidol boardmarker, Penghapus White board) 5. SBA menyediakan DHMD (Form C-1) untuk setiap matakuliah satu minggu sebelum jadwal perkuliahan di mulai 6. Kordinator mahasiswa mengambil DHMD dan form evaluasi di SBA setiap perkuliahan akan dimulai 7. Dosen dan mahasiswa mengisi DHMD setiap perkuliahan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan 8. Dosen dan kordinator mahasiswa perserta kuliah mengisi form evaluasi PBM (Form C-2) yang telah disediakan pada setiap pertemuan kuliah 9. Dosen melaksanakan PBM dengan metode pembelajaran bernuansa Student Centre Learning (SCL), Problem Based Learning (PBL), Research Based Learning (RBL), e-Learning, atau Blended yang menggabung beberapa metode pembelajaran 10. Kordinantor mahasiswa mengembalikan DHMD ke SBA dan peralatan perkuliahan ke SBU setelah setiap perkuliahan selesai 11. Dosen/Asisten mengawasi pelaksanaan praktikum terstruktur di laboratorium yang merupakan bagian dari kegiatan PBM yang dilaksanakan dalam semester yang sama 12. Dosen dan aisten membimbing dan mendampingi kegiatan praktikum lapangan (kuliah lapangan) sebagai bagian dari kegiatan PBM yang dilaksanakan dalam semester yang sama

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

13. Dosen melaksanakan kegiatan PBM sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh SBA. Pemindahan jadwal dan ruang kuliah harus dengan persetujuan SBA yang berkordinasi dengan SBU a. Jenis Matakuliah yang ditawarkan tiap semester sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Fakultas Teknik Geologi, dan penetapan dosen pengajar ditentukan atas usulan laboratorium pengampu matakuliah, sesuai dengan kompetensi dosen yang bersangkutan b. Pengaturan jadwal kegiatan praktikum di laboratorium dan atau kuliah lapangan tidak mengganggu jadwal kegiatan perkuliahan matakuliah lain c. Peraturan pelaksanaan dan prosedur praktikum di laboratorium mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh tiap laboratorium sesuai dengan matakuliah yang diberikan d. Peraturan pelaksanaan dan prosedur kuliah lapangan atau praktikum lapangan mengikuti aturan yang berlaku selama kegiatan lapangan e. Kuliah Lapangan jika merupakan bagian dari matakuliah harus dilaksanakan pada semester yang sama dengan matakuliah tersebut ditawarkan f. Dosen dan Mahasiswa wajib berpakaian rapih dan sopan, serta bersepatu Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form C-1 : Daftar Hadir Mahasiswa dan Dosen (DHMD) Form C-2 : Evaluasi Pelaksanaan PBM

4. Pembuatan Jadwal Perkuliahan (Rooster)


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Pembuatan Jadwal Perkuliahan (Rooster) Tanggal Terbit : Untuk menjamin kegiatan PBM berjalan dengan terstruktur dan terjadwal serta terintegrasi dengan kalender Akademik UNPAD Melibatkan SBA, SBU, PTBS dan MKDU dalam penetapan matakuliah, dosen pengajar dan ruang perkuliahan Rooster berupa daftar jadwal perkuliahan tiap semester yang berisi nama matakuliah, dosen pengajar, waktu dan tempat perkuliahan Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Kalender Akademik UNPAD 1. SBA mengirimkan surat permohonan daftar matakuliah dan nama dosen pengajar kepada setiap Kepala Laboratorium/Ketua BKU pengampu matakuliah dua bulan sebelum jadwal kegiatan semester yang akan ditawarkan 2. Kepala Laboratorium/Ketua BKU menetapkan/menentukan dosen matakuliah dan dosen pengajar sesuai dengan kompetensi dosen anggota laboratorium/BKU sesuai semester yang di tawarkan 3. PD-1/Ketua Prodi menentukan dosen pengajar untuk matakuliah yang tidak diampu dalam laboratorium/BKU yang ada berdasarkan kompetensi dosen 4. SBA berkordinasi dengan SBU menyusun jadwal kuliah berdasarkan usulan dari Kepala Laboratorium/Ketua BKU/PD-1/Ketua Prodi dan masukan dari PTBS/MDKU untuk matakuliah dasar dan umum 5. SBA memberikan draf beban mengajar/jadwal kuliah pada semester yang bersangkutan ke Kepala Laboratorium/Ketua BKU/PD-1/Ketua Prodi untuk di cek/di koreksi/di revisi jika perlu 6. Koordinator mata kuliah/Kepala Laboratorium/Ketua BKU/Ketua Prodi memberikan draf yang telah di revisi/di koreksi ke SBA 7. SBA membuat jadwal kuliah yang telah direvisi untuk kemudian membagikan ke setiap dosen dan penempelkan di papan pengumuman mahasiswa untuk diketahui, satu minggu sebelum jadwal perwalian (pengisian KRS) 8. Dosen melaksanakan kegiatan PBM sesuai dengan SOP yang berlaku pada jadwal yang telah ditetapkan menurut rooster Daftar dosen penanggungjawab atau pemberi matakuliah dasar dan umum disesuaikan dengan data dari PTBS dan MKDU Jadwal kuliah di Fakultas telah diintegrasikan dengan jadwal kuliah dari PTBS dan MKDU Dosen LB (Dosen Tidak Tetap) tidak boleh menjadi Penanggungjawab atau kordinator matakuliah yang bersangkutan Untuk matakuliah, yang karena kompotensinya tidak dimiliki oleh dosen tetap di FTG, maka penanggungjawab atau kordinator matakuliah dipegang oleh Kepala Laboratorium/Ketua Prodi dimana matakuliah tersebut di ampu.

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VIII. LAMPIRAN

Untuk matakuliah yang tidak termasuk di dalam laboratorium/BKU yang ada, maka penanggungjawab atau matakuliah di pegang oleh PD-1 Form kelengkapan SOP terdiri atas: Jadwal Kegiatan PBM

5. Pelaksanaan Ujian Tengah Ssemester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)
Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Pelaksanaan UTS dan UAS Tanggal Terbit : Untuk menjamin mutu kegiatan PBM Melibatkan SBA, SBU, PTBS dan MKDU dalam penetapan jadwal UTS/UAS matakuliah, dosen penguji dan ruang ujian UTS adalah evaluasi pelaksanaan PBM dalam bentuk Ujian Tengah Semester dan atau Ujian Akhir Semester yang diberikan oleh dosen matakuliah yang bersangkutan, baik dari kuliah praktikum, lapangan, maupun kuliah tatap muka. Sehingga akan dicapai suatu nilai akhir yang diinginkan Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Kalender Akademik UNPAD 1. SBA membuat jadwal UAS/UTS sesuai dengan kalender akademik dan jadwal perkuliahan pada semester yang berjalan 2. Dosen dapat melaksanakan UTS sebelum jadwal pelaksanaan UAS dan selama dalam periode semester matakuliah tersebut berjalan 3. SBA menyiapkan KARTU PESERTA UAS (Form E-1) yang dilengkapi dengan pas foto peserta dan Daftar Hadir Peserta (DHP-UAS (Form E-2) sesuai dengan nama peserta kuliah yang tercantum dalam DHMD, serta menyiapkan kertas lembar jawaban ujian sesuai jumlah mahasiswa peserta ujian 4. Dosen matakuliah menyerahkan soal ujian ke SBA jika diperlukan untuk penggandaan soal 5. Mahasiswa mengambil Kartu Peserta UAS satu minggu sebelum jadwal pelaksanaan UAS, dan tidak bisa diwakilkan 6. Dosen/Asisten melaksanakan UAS praktikum dengan menyesuaikan jadwal UAS 7. Mahasiswa bisa mengikuti UAS jika jumlah kehadiran minimal 80%, atau sesuai kesepakatan dengan dosen pengampu matakuliah. Mahasiswa yang tidak terdaftar dalam DHP-UAS dan dilengkapi dengan Kartu Peserta UAS tidak diperkenankan mengikuti UAS 8. Dosen atau panitia pengawas UAS melaksanakan UAS sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, dan mahasiswa yang tidak memiliki Kartu Peserta UAS dan tidak terdaftar dalam DHP-UAS tidak diperkenankan mengikuti, kecuali ada ijin dari PD-1 9. Mahasiswa membawa alat-alat tulis sendiri yang diperlukan untuk ujian, kecuali ditentukan lain oleh dosen pemberi matakuliah, dan tidak diperkenankan pinjam-meminjam alat tulis, kalkulator dll selama ujian berlangsung 10. Dosen atau panitia pengawas UAS mengisi Form Berita Acara Pelaksanaan UAS (Form E-3) dan menyerahkan kembali ke SBA setelah diisi Daftar dosen pemberi UAS matakuliah dasar dan umum disesuaikan dengan data dari PTBS dan MKDU Jadwal UAS di Fakultas telah diintegrasikan dengan jadwal kuliah dari PTBS dan MKDU SBA harus sudah mengeluarkan dan membagikan Kartu Peserta UAS satu minggu sebelum

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN

IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

pelaksanaan UAS Mahasiswa yang tidak tercantum dalam DHP-UAS dan tidak dapat memperlihatkan KPU, maka tidak dibenarkan mengikuti UAS, kecuali ada ijin dari PD-1 Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form E-1 : Kartu Peserta UAS (KPU-UAS) Form E-2 : Daftar Hadir Mahasiswa Peserta UAS (DHP-UAS) Form E-3 : Berita Acara Pelaksanaan UAS (BAP-UAS)

6. Pengambilan Kartu Peserta Ujian Akhir Semester


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Pengambilan Kartu Peserta Ujian Akhir Semester Tanggal Terbit : Untuk menjamin mutu kegiatan PBM dan mengetahui dengan jelas bahwa mahasiswa tersebut adalah peserta ujian akhir semester Melibatkan SBA UTS adalah evaluasi pelaksanaan PBM dalam bentuk Ujian Tengah Semester dan atau Ujian Akhir Semester yang diberikan oleh dosen matakuliah yang bersangkutan, baik dari kuliah praktikum, lapangan, maupun kuliah tatap muka. Sehingga akan dicapai suatu nilai akhir yang diinginkan Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Kalender Akademik UNPAD 1. SBA membuat Kartu Peserta UAS (Form E-1) yang berisikan : Nama Mahasiswa; NPM; Pas Foto Ukuran 2x3; Daftar Matakuliah yang diikuti oleh mahasiswa sesuai dengan data pada KRS/PKRS, satu minggu sebelum jadwal pelaksanaan UAS 2. Mahasiswa yang bersangkutan mengambil Kartu Peserta Ujian (KPU) di bagian administrasi Akademik/Prodi Fakultas dengan memperlihatkan : KTM yang masih berlaku; Pas Foto ukuran 2x3 terbaru. 3. Mahasiswa yang bersangkutan mengecek matakuliah yang tercantum pada Kartu Peserta Ujian dan bagi yang bermasalah (tidak sesuai dengan yang tercantum dalam KRS/PKRS), agar segera memproses dengan memperlihatkan bukti PKRS/KRS Asli atau Buku Rapor Mahasiswa yang mencantumkan hasil KRS/PKRS pada semester yang bersangkutan 4. SBA menempelkan pas foto ukuran 2x3 pada Kartu Peserta Ujian bila matakuliah yang tercantum tidak lagi bermasalah, dan mahasiswa menandatangani KPU pada tempat yang telah disediakan. KPU-pas foto kemudian di cap dengan stempel Fakultas/Prodi Pengambilan KPU sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan oleh SBA, dan tidak dapat diwakilkan Bagi mahasiswa yang matakuliahnya tidak tercantum pada KPU, maka namanya tidak akan tercantum dalam DHP-UAS dan Daftar Nilai Ujian Akhir Semester Mahasiswa wajib membawa KPU dan bagi yang tidak dapat memperlihatkan KPU selama kegiatan UAS berlangsung, maka tidak dapat mengikuti UAS Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form E-1 : Kartu Peserta UAS (KPU)

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN

IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

7. Pengolahan Nilai Akhir Semester


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR Pengolahan Nilai Akhir Semester Tanggal Terbit : Untuk menjamin mutu kegiatan PBM Pemberian nilai akhir semester mahasiswa peserta kuliah sesuai dengan performa mahasiswa yang bersangkutan selama mengikuti kegiatan PBM. Dosen penanggungjawab/kordinator matakuliah sebagai pemberi nilai akhir dan SBA yang mengumumkan daftar nilai akhir tersebut Pengolahan Nilai Akhir Semester untuk setiap matakuliah pada semester yang bersangkutan, mulai dari dosen penanggung jawab matakuliah hingga SBA mengumumkan nilai akhir semester pada papan pengumuman mahasiswa Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Kalender Akademik UNPAD 1. SBA membuat Form Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) (Form F-1) untuk setiap matakuliah pada semester yang bersangkutan 2. SBA menyerahkan Form Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) kepada Dosen Penanggung Jawab matakuliah untuk diisi, Form diserahkan bersamaan dengan pelaksanaan UAS 3. Dosen Penangung Jawab matakuliah memberikan Nilai Akhir mahasiswa peserta matakuliahnya berdasarkan performa mahasiswa yang bersangkutan selama mengikuti kegiatan PBM pada form Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) Mahasiswa sesuai dengan matakuliah yang diajarkan 4. Komponen penilian untuk Nilai Akhir Semester adalah meliputi : Persentasi Kehadiran selama kegiatan perkuliahan dan praktikum, kuliah lapangan bagi matakuliah yang mewajibkan kedua komponen ini Nilai Tugas-Tugas kuliah, kuis, praktikum, kuliah lapangan (jika dosen ybs memberikan beban tugas tersebut) Nilai Ujian Tengah Semester Nilai Ujian Akhir Semester 3. Dosen Penanggungjawab Matakuliah memberikan Nilai Akhir harus sesuai dengan PAP (Penilaian Acuan Patokan)-UNPAD: Kemampuan 80 100 % 68 79 % 56 67 % 45 55 % 0 44 % Huruf Mutu A B C D E

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP

III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

4. Dosen LB atau dosen Tidak Tetap, tidak dapat memberikan Nilai Akhir Mahasiswa peserta

matakuliah dalam bentuk huruf mutu, tetapi nilai akhir hanya diberikan/dibuat berupa Angka Mutu, sedangkan Huruf Mutua kan diberikan oleh Penanggungjawab matakuliah dengan menggabungkan seluruh komponen penilaian evaluasi PBM dari semua dosen pemberi kuliah yang terlibat dalam matakuliah tersebut 5. Dosen Penanggung Jawab matakuliah dapat mengeluarkan Nilai Akhir Mahasiswa berupa huruf mutu K, jika mahasiswa tersebut tidak dapat mengikuti matakuliah atau UAS yang tercantum dalam KRS dengan alasan yang dapat dibenarkan (sakit, musibah, dll) yang memaksanya meninggalkan semester yang bersangkutan. Nilai akhir K ini tidak diperhitungkan dalam penghitungan IP dan IPK mahasiswa 6. Dosen Penanggung Jawab matakuliah dapat mengeluarkan Nilai Akhir Mahasiswa berupa huruf mutu T, jika mahasiswa tersebut belum mengikuti semua atau sebagian dari evaluasi hasil belajar yang telah ditetapkan oleh dosen pemberi matakuliah yang diikutinya dengan alasan yang dapat dibenarkan (sakit, musibah, dll) yang memaksanya belum dapat melengkapi kewajibannya. 7. Dosen/SBA memberi masa berlaku huruf T hanya 2 (dua) minggu sejak dikeluarkan dosen, sehingga mahasiswa diharuskan segera menghubungi dosen Penanggung Jawab matakuliah untuk menyelesaikan kewajibannya 8. Mahasiswa yang tidak menghadap dosen untuk memenuhi kewajibannya dalam waktu 2 (dua) minggu, maka dosen penanggungjawab matakuliah dapat mengubah huruf mutu T menjadi huruf mutu A, B, C, D atau E tergantung skor mentah hasil evaluasi belajar yang telah diperoleh selama mengikuti kegiatan PBM 9. Dosen Penanggung Jawab matakuliah wajib menyerahkan Daftar Nilai Akhir Mahasiswa paling lambat 2 minggu setelah pelaksanaan UAS 10. Pimpinan Fakultas atau diwakili PD-1 memberikan surat kepada dosen penanggung jawab matakuliah berupa teguran 1 jika dalam batas waktu 2 minggu; teguran ke 2 dalam waktu 3 minggu; serta teguran terakhir (ke-3) dalam waktu 25 hari setelah pelaksanaan UAS nilai akhir belum di terima SBA. 11. Pimpinan Fakultas atau di wakili PD-1 dapat mengeluarkan Nilai Akhir Mahasiswa peserta matakuliah tertentu berdasarkan PAP, jika dosen penanggung jawab matakuliah belum menyerahkan/mengumumkan nilai akhir ke SBA sejak teguran ke 3 dikirimkan ke dosen ybs. 12. Dosen penanggung jawab matakuliah menyerahkan Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA)Mahasiswa ke SBA 13. SBA mengumumkan nilai akhir mahasiswa langsung setelah nilai diterima dari dosen penanggung jawab matakuliah 14. SBA menginput nilai mahasiswa berdasarkan Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) ke SIAKAD 15. SBA menerbitkan Kartu Hasil Kemajuan Studi (Form A-2) untuk setiap mahasiswa berdasarkan nilai masing-masing matakuliah, dan menghitung IP dan IPK setiap mahasiswa berdasarkan hasil nilai akhir mahasiswa pada semester tersebut Untuk mahasiswa yang namanya tidak tercantum dalam DPNA, tetapi dalam form KRS/PKRS matauliahnya tercantum, maka penanganan nilai akhir akan di lihat perkasus Bagi dosen penanggung jawab matakuiah yang menurut catatan bidang Akademik (PD-1) tidak memberikan DPNA matakuliah yang di ampunya pada akhir kegiatan PBM pada semester yang bersangkutan, maka untuk semester yang akan datang akan dikurangi beban mengajarnya atau dialihkan tanggung jawab matakuliah tersebut ke dosen lain, khusus pada matakuliah tersebut berdasarkan dipertimbangkan Pimpinan Fakultas Form kelengkapan SOP terdiri atas:

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

Form F-1 : Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) Form A-2 : Kartu Hasil Kemajuan Studi (KHKS)

8. Pelaksanaan Semester Alih Tahun (SAT)


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PELAKSANAAN SEMESTER ALIH TAHUN (SAT) Tanggal Terbit : Untuk menjamin mutu kegiatan PBM Pemberian nilai akhir semester mahasiswa peserta kuliah sesuai dengan performa mahasiswa yang bersangkutan selama mengikuti kegiatan PBM. Dosen penanggungjawab/kordinator matakuliah sebagai pemberi nilai akhir dan SBA yang mengumumkan daftar nilai akhir tersebut Semester Alih Tahun (SAT) adalah perkuliahan yang biasa dilaksanakan 1 tahun sekali di akhir semester genap, dan hanya dipergunakan untuk memperbaiki nilai mata kuliah yang pernah diikuti Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Kalender Akademik UNPAD 1. SBA menyebarkan form Kesediaan Memberikan Kuliah SAT (Form G-1) ke dosen penanggung jawab matakuliah, untuk menawarkan penyelenggaraan SAT 2. Penanggung jawab matakuliah harus menempatkan dosen pemberi matakuliah SAT adalah dosen yang sama yang memberikan matakuliah pada jadwal semester reguler 3. SBA menggumumkan daftar matakuliah yang menawarkan SAT kepada mahasiswa, dan mengumumkan jadwal registrasi, serta jadwal perwalian khusus SAT 4. Mahasiswa melakukan registrasi SAT di Fakultas/Universitas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Fakultas/Universitas 5. Mahasiswa melakukan perwalian (pengisian KRS-SAT) kepada dosen wali sesuai dengan aturan Perwalian 6. Mahasiswa hanya boleh mengikuti SAT dengan beban SKS maksimum adalah 10 SKS, dan tercantum dalam form KRS (Form A-1) 7. Mahasiswa yang diijinkan mengikuti SAT adalah yang memiliki nilai matakuliah yang bersangkutan dengan huruf mutu C atau D, dan tidak berlaku untuk mahasiswa yang memiliki nilai huruf mutu E, K, dan T. 8. SBA mengeluarkan jadwal perkuliahan SAT dan membuat DHMD untuk tiap matakuliah SAT 9. Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi, tidak tercantum dalam DHMD dan tidak mengisi KRS SAT tidak diperkenankan mengikuti kegiatan PBM SAT 10. Dosen melaksanakan kegiatan belajar dalam waktu 8 (delapan) minggu dengan sekurangkurangnya 14 (empat belas) kali tatap muka sesuai dengan bobot mata kuliah 11. Dosen harus menyerahkan DPNA hasil kegiatan PBM SAT ke SBA paling lambat 1 (satu) minggu setelah kegiatan UAS SAT. Jika sampai pada batas waktu yang ditentukan DPNA belum diserahkan, maka Pimpinan Fakultas atau diwakili PD-1 akan mengeluarkan DPNA matakuliah tersebut sesuai dengan aturan PAP. SAT tidak diperkenankan untuk matakkuliah yang memberikan kegiatan praktikum SAT juga tidak melibatkan kegiatan kuliah lapangan dan praktikum di laboratorium Mahasiswa tidak boleh mengikuti matakuliah SAT jika matakuliah tersebut belum pernah diambil atau diikuti sebelumnya pada kegiatan PBM di semester reguler Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form A-1 : Kartu Rencana Studi (KRS)

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

Form G-1 : Kesediaan Memberikan Kuliah SAT Form F-1 : Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) - SAT

9. Pengajuan Skripsi
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN PROSEDUR PENGAJUAN SKRIPSI Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman : Tanggal Terbit :

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP

III. PENGERTIAN IV. ACUAN

V. PROSEDUR

Untuk menjamin mutu lulusan FTG Pengajuan tema dan proposal oleh mahasiswa, penentuan pembimbing oleh bidang akademik, pembuatan surat keterangan untuk instansi yang terkait sehubungan dengan perijinan penelitian olah mahasiswa Skripsi adalah Karya tulis ilmiah, berupa paparan tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu Geologi dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu Geologi. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Sarjana, Kelas Khusus dan Profesi 1. Mahasiswa mengisi form pengajuan skripsi (Form H-1) di SBA untuk memperoleh nama pembimbing skripsi dengan menyertakan draft proposal skripsi yang berisi : 1. Pendahuluan : Latar belakang, Tujuan, Lokasi, Waktu Pelaksanaan, 2. Studi Pustaka : membahas tentang bidang yang akan dikaji secara ringkas 3. Metode : membahas design / road map penelitian 2. SBA mengecek persyaratan Akademik yang terdiri : Telah menempuh sekurang-kurangnya 136 SKS dengan minimal nilai D, Jika masih memiliki nilai E, tidak diperkenankan mengajukan Skripsi Telah menyelesaikan semua matakuliah prasyarat sebagaimana yang ditetapkan Bidang Akademik / Ketua Prodi 3. SBA mengecek persyaratan Administrasi yang meliputi : Terdaftar sebagai mahasiswa dan memiliki KTM pada semester yang bersangkutan Mencantumkan matakuliah Skripsi dalam KRS pada semester yang bersangkutan Telah menyerahkan Laporan Akhir Hasil Pemetaan Pendahuluan Telah memenuhi persyaratan akademik 4. PD-1 bersama dengan Ketua Prodi menentukan pembimbing skripsi mahasiswa yang bersangkutan sesuai kompetensi dosen dengan tema skripsi yang diajukan. Pembimbing terdiri atas Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping serta, jika diperlukan, Pembimbing Teknis yang berasal dari instansi yang sesuai dengan kajian temanya. Penunjukan pembimbing disesuaikan dengan prosedur penunjukkan pembimbing skripsi 5. Dekan atau PD-1 menerbitkan SK Pembimbing Skripsi 6. SBA mempersiapkan surat-surat keterangan yang diperlukan mahasiswa untuk mengurus perijinan selama kegiatan penelitian skripsi, baik di lapangan maupun ke instansi terkait 7. Mahasiswa melaksanakan kegiatan penelitian, pembimbingan dan penulisan skripsi, serta kolokium dengan batas waktu maksimal 2 semester. Jika tidak dapat diselesaikan, maka akan dievaluasi alasan keterlambatan, dan untuk dipertimbangkan penggantian pembimbing dan atau tema skripsi, atau bergantung kepada spesifik permasalahan keterlambatannya 8. Dosen pembimbing dapat melakukan pengecekan lapangan jika dianggap perlu untuk

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

membuktikan kebenaran hasil penelitian mahasiswa Mahasiswa membuat laporan Skripsi sesuai dengan format yang telah ditetapkan di Fakultas Teknik Geologi (Form H-2) 10. Mahasiswa dapat mengajukan kolokium skripsi, jika telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping, serta Pembimbing Teknis jika ada, serta memenuhi prosedur pengajuan kolokium skripsi Mahasiswa atau Pembimbing tidak dapat diganti, kecuali pembimbing yang ada : telah mencapai masa pensiun, ijin tugas belajar/riset di dalam maupun luar negeri lebih dari 1 semester, sakit, atau tidak dapat melaksanakan proses pembimbingan dalam waktu lebih dari 1 semester Jika Skripsi tidak dapat diselesaikan dalam periode 1 semester, maka pada semester tersebut Nilai Akhir Skripsi dalam DPNA diberi nilai K, dan mahasiswa wajib mencantumkan kembali Skripsi pada KRS pada semester berikutnya Penggantian pembimbing maupun tema dan lokasi penelitian harus dikonsultasikan dan mendapat persetujuan PD-1/Ketua Prodi. Penggantian Pembimbing harus diikuti dengan penerbitan SK penggantian pembimbing dan penunjukkan pembimbing pengganti Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form H-1 : Pengajuan Pembimbing Skripsi Form H-2 : Format Penulisan Skripsi 9.

10. Penetapan Pemetaan & Kolokium Geologi Pendahuluan


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PENETAPAN PEMETAAN & KOLOKIUM GEOLOGI PENDAHULUAN Tanggal Terbit : I. TUJUAN Untuk menjamin kompetensi lulusan FTG yang dapat melaksanakan pemetaan geologi Penentuan Lokasi Pemetaan, penentuan pembimbing oleh bidang akademik, pembuatan surat II. RUANG LINGKUP keterangan untuk instansi yang terkait sehubungan dengan perijinan penelitian olah mahasiswa Pemetaan Geologi Pendahuluan adalah kegiatan penelitian lapangan dengan memetakan kondisi geologi suatu daerah dengan luas daerah minimal 2,5 x 2,5 km, yang dilakukan secara berkelompok III. PENGERTIAN (3-5 orang) di sesuai dengan aturan yang ditetapkan terpisah yang telah disepakati bersama oleh PD-1/Ketua Prodi bersama Ketua laboratorium/BKU) dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu Geologi. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD IV. ACUAN Format Penyusunan dan Penulisan Laporan Pemetaan Pendahuluan dan Pemetaan Lanjut 1. SBA mengecek persyaratan Akademik yang terdiri : Telah menempuh sekurang-kurangnya 75 SKS dengan maksimal nilai D 20%, Jika masih memiliki nilai E, tidak diperkenankan mengambil matakuliah pemetaan geologi pendahuluan Telah menyelesaikan semua matakuliah prasyarat sebagaimana yang ditetapkan Bidang Akademik / Ketua Prodi 2. SBA mengecek persyaratan Administrasi yang meliputi : Terdaftar sebagai mahasiswa dan memiliki KTM pada semester yang bersangkutan Mencantumkan matakuliah Pemetaan Geologi Pendahuluan dalam KRS pada semester yang bersangkutan Telah memenuhi persyaratan akademik 3. PD-1 berkordinasi dengan Ketua Prodi dan Kepala Laboratorium membagi kavling lokasi pemetaan dan menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping untuk tiap angkatan 4. Dekan atau PD-1 menerbitkan SK Pembimbing Pemetaan Lanjut V. PROSEDUR 5. Mahasiswa membuat proposal pemetaan geologi pendahuluan secara berkelompok sebagai prasyarat penelitian, dengan berkonsultasi kepada pembimbing yang telah ditentukan. 6. Mahasiswa mengajukan surat pengantar perijinan penelitian ke SBA dengan melampirkan proposal kelompok. 7. SBA membuat surat-surat keterangan yang diperlukan mahasiswa untuk mengurus perijinan selama kegiatan penelitian Pemetaan Geologi Pendahuluan, baik di lapangan maupun ke instansi terkait 8. Pembimbing dapat melakukan pengecekan lapangan jika dianggap perlu untuk membuktikan kebenaran hasil penelitian mahasiswa 9. Mahasiswa melaksanakan kegiatan penelitian, pembimbingan dan penulisan laporan Pemetaan Geologi Pendahuluan, serta kolokium dengan batas waktu maksimal 1 semester. Jika tidak dapat diselesaikan, maka akan dievaluasi alasan keterlambatan, dan untuk dipertimbangkan penggantian pembimbing dan atau lokasi pemetaan, atau bergantung kepada spesifik permasalahan keterlambatannya 10. PD-1 berkordinasi dengan Ketua Prodi membuat jadwal kolokium Pemetaan Geologi

VI. CATATAN

Pendahuluan. 11. SBA mengumumkan Nilai Akhir Pemetaan Geologi Pendahuluan, jika mahasiswa telah memenuhi kewajiban kolokium, perbaikan kolokium dan menyerahkan laporan akhir pemetaan geologi pendahuluan sebanyak minimal 2 eksemplar Mahasiswa atau Pembimbing tidak dapat diganti, kecuali pembimbing yang ada : telah mencapai masa pensiun, ijin tugas belajar/riset di dalam maupun luar negeri lebih dari 1 semester, sakit, atau tidak dapat melaksanakan proses pembimbingan dalam waktu lebih dari 1 semester Penggantian Pembimbing harus diikuti dengan penerbitan SK penggantian pembimbing dan penunjukkan pembimbing pengganti Jika Pemetaan Geologi Pendahuluan tidak dapat diselesaikan dalam periode 1 semester, maka pada semester tersebut Nilai Akhir Pemetaan Lanjut dalam DPNA diberi nilai K, dan mahasiswa wajib mencantumkan kembali Pemetaan Geologi Pendahuluan pada KRS pada semester berikutnya Pembimbing dan mahasiswa tidak dapat mengganti lokasi pemetaan geologi lanjut tanpa dikonsultasikan dan mendapat persetujuan PD-1/Ketua Prodi. Kegiatan Pemetaan Geologi Pendahuluan dinyatakan selesai jika mahasiswa yang bersangkutan telah melaksanakan kolokium serta memperbaikan hasil kolokium, dan menyerahkan laporan Pemetaan Geologi Pendahuluan ke SBA, untuk kemudian SBA mengeluarkan Nilai Akhir berdasarkan hasil penilaian kolokium

VII. LAMPIRAN

11. Pengajuan Pemetaan Lanjut


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PENGAJUAN PEMETAAN LANJUT Tanggal Terbit : Untuk menjamin kompetensi lulusan FTG yang dapat melaksanakan pemetaan geologi Penentuan Lokasi Pemetaan, penentuan pembimbing oleh bidang akademik, pembuatan surat keterangan untuk instansi yang terkait sehubungan dengan perijinan penelitian olah mahasiswa Pemetaan Lanjut adalah kegiatan penelitian lapangan berupa penyelidikan kondisi Geologi suatu daerah dengan luas daerah 10 x 10 km, (di sesuai dengan aturan yang ditetapkan terpisah yang telah disepakati bersama oleh PD-1/Ketua Prodi bersama Ketua laboratorium/BKU) untuk setiap mahasiswa yang membahas kondisi Geologi daerah penelitian dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu Geologi. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Format Penyusunan dan Penulisan Laporan Pemetaan Pendahuluan dan Pemetaan Lanjut 1. SBA mengecek persyaratan Akademik yang terdiri : Telah menempuh sekurang-kurangnya 136 SKS dengan minimal nilai D, Jika masih memiliki nilai E, tidak diperkenankan mengajukan Skripsi Telah menyelesaikan semua matakuliah prasyarat sebagaimana yang ditetapkan Bidang Akademik / Ketua Prodi 2. SBA mengecek persyaratan Administrasi yang meliputi : Terdaftar sebagai mahasiswa dan memiliki KTM pada semester yang bersangkutan Mencantumkan matakuliah Pemetaan Lanjut dalam KRS pada semester yang bersangkutan Telah menyerahkan Laporan Akhir Hasil Pemetaan Pendahuluan Telah memenuhi persyaratan akademik 3. PD-1 berkordinasi dengan Ketua Prodi dan Kepala Laboratorium membagi kavling lokasi pemetaan dan menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping untuk tiap angkatan 4. Dekan atau PD-1 menerbitkan SK Pembimbing Pemetaan Lanjut 5. Mahasiswa membuat proposal pemetaan lanjut sebagai prasyarat penelitian, dengan berkonsultasi kepada pembimbingyang telah ditentukan. 6. Mahasiswa mengajukan surat pengantar perijinan penelitian ke SBA dengan melampirkan proposal. 7. SBA membuat surat-surat keterangan yang diperlukan mahasiswa untuk mengurus perijinan selama kegiatan penelitian Pemetaan lanjut, baik di lapangan maupun ke instansi terkait 8. Pembimbing dapat melakukan pengecekan lapangan jika dianggap perlu untuk membuktikan kebenaran hasil penelitian mahasiswa 9. Mahasiswa melaksanakan kegiatan penelitian, pembimbingan dan penulisan Pemetaan Lanjut, serta kolokium dengan batas waktu maksimal 2 semester. Jika tidak dapat diselesaikan, maka akan dievaluasi alasan keterlambatan, dan untuk dipertimbangkan penggantian pembimbing dan atau lokasi pemetaan, atau bergantung kepada spesifik permasalahan keterlambatannya 10. Mahasiswa membuat laporan Pemetaan Lanjut sesuai dengan format yang telah ditetapkan di Fakultas Teknik Geologi (Form I-1)

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP

III. PENGERTIAN

IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

11. Mahasiswa dapat mengajukan kolokium Pemetaan Lanjut, jika telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping, serta Pembimbing Teknis jika ada, serta memenuhi prosedur pengajuan kolokium Pemetaan Lanjut 12. SBA mengumumkan Nilai Akhir Pemetaan Lanjut, jika mahasiswa telah memenuhi kewajiban kolokium, perbaikan kolokium dan menyerahkan laporan akhir pemetaan lanjut Mahasiswa atau Pembimbing tidak dapat diganti, kecuali pembimbing yang ada : telah mencapai masa pensiun, ijin tugas belajar/riset di dalam maupun luar negeri lebih dari 1 semester, sakit, atau tidak dapat melaksanakan proses pembimbingan dalam waktu lebih dari 1 semester Penggantian Pembimbing harus diikuti dengan penerbitan SK penggantian pembimbing dan penunjukkan pembimbing pengganti Jika Pemetaan Lanjut tidak dapat diselesaikan dalam periode 1 semester, maka pada semester tersebut Nilai Akhir Pemetaan Lanjut dalam DPNA diberi nilai K, dan mahasiswa wajib mencantumkan kembali Skripsi pada KRS pada semester berikutnya Pembimbing dan mahasiswa tidak dapat mengganti lokasi pemetaan geologi lanjut tanpa dikonsultasikan dan mendapat persetujuan PD-1/Ketua Prodi. Lokasi Kavling Pemetaan Geologi Lanjut yang sama baru dapat dipergunakan kembali 2 tahun terhitung sejak mahasiswa terakhir yang memetakan kondisi geologi daerah tersebut melaksanakan Kolokium Pemetaan Lanjut Kegiatan Pemetaan Geologi Lanjut dinyatakan selesai jika mahasiswa yang bersangkutan telah melaksanakan kolokium serta memperbaikan hasil kolokium, dan menyerahkan laporan Pemetaan Lanjut ke SBA, untuk kemudian SBA mengeluarkan Nilai Akhir berdasarkan hasil penilaian kolokium Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form I-1 : Format Penulisan Pemetaan Geologi Lanjut

12. Pengajuan Kolokium Pemetaan Geologi Lanjut/Skripsi


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PENGAJUAN KOLOKIUM PEMETAAN GEOLOGI LANJUT/SKRIPSI Tanggal Terbit : Untuk menjamin kompetensi lulusan FTG yang dapat mempresentasikan hasil penelitiannya dengan I. TUJUAN baik II. RUANG LINGKUP Penentuan jadwal kolokium dan penguji, presentasi oleh mahasiswa, pengujian oleh dosen penguji Presentasi hasil penelitian Skripsi dan Pemetaan Geologi Lanjut yang dilaksanakan secara III. PENGERTIAN terstruktur dan terjadwal sebagai syarat sebelum nilai akhir diberikan Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD IV. ACUAN Buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program Sarjana, Kelas Khusus dan Profesi 1. Mahasiswa mengambil form pengajuan kolokium (Form J-1) di SBA, dan mengisi form tersebut dengan persetujuan semua dosen pembimbing dan dosen wali 2. Mahasiswa mengembalikan form pengajuan yang telah ditanda tangani ke SBA, minimal 2 (dua) minggu sebelum kolokium dijadwalkan dengan menyertakan semua persyaratan yang ditetapkan 3. SBA mengecek persyaratan Akademik dan Administrasi yang meliputi : Terdaftar sebagai mahasiswa dan memiliki KTM pada semester yang bersangkutan Mencantumkan matakuliah Pemetaan Geologi Lanjut/Skripsi dalam KRS pada semester yang bersangkutan Telah mendapat persetujuan dari semua pembimbing Minimal telah menghadiri 7 kali kolokium mahasiswa lain yang dibuktikan dengan kartu kendali kolokium (Form J-2) Menyertakan surat keterangan bebas lab (perpustakaan, paleontologi dan petrologi) khusus untuk kolokium skripsi 4. PD-1 berkordinasi dengan Ketua Prodi menentukan minimal tiga orang dosen penguji kolokium V. PROSEDUR untuk setiap mahasiswa, tidak termasuk dosen pembimbing, dan menyerahkan daftar penguji ke SBA. Penetapan kriteria dosen penguji disesuaikan dengan aturan yang berlaku di UNPAD 5. SBA berkordinasi dengan PD-1/Ketua Prodi membuat jadwal pelaksanaan dan kolokium dan membuat undangan kolokium untuk para penguji dan menyediakan form penilaian kolokium Pemetaan Geologi Lanjut (Form J-3) dan form penilaian kolokium Skripsi (Form J-4) 6. Mahasiswa menyerahkan undangan kolokium untuk penguji dan pembimbing minimal 3 hari sebelum pelaksanaan kolokium dengan menyertakan draft laporan skripsi/pemetaan geologi lanjut 7. Ketua Sidang Kolokium membuka pelaksanaan kolokium, dan mahasiswa mempresentasika hasil penelitiannya untuk diuji oleh dosen penguji. 8. Bidang Akademik dalam hal ini PD-1/Ketua Prodi dapat membatalkan pelaksanaan Kolokium jika tidak dihadiri oleh semua pembimbing/semua penguji, atau mahasiswa hadir terlambat dari jadwal yang telah ditetapkan 9. Mahasiswa harus berpakaian rapi dan menggunakan dasi (khusus laki-laki) dan tidak berpakaian celana panjang/rok mini (khusus perempuan) dan bersepatu 10. Para penguji memberi penilaian terhadap hasil penelitian dan presentasi pada form Nilai Akhir

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

Kolokium yang telah disediakan dalam bentuk Angka Mutu dan huruf Mutu untuk Pemetaan Geologi. Sedangkan untuk Nilai Akhir Kolokium Skripsi hanya diberikan dalam bentuk Angka Mutu 11. Ketua sidang kolokium dapat menyatakan kolokium untuk diulang pada kesempatan lain, jika dari hasil penilaian penguji dianggap belum memenuhi persyaratan akademik. Dalam hal ini SBA akan menjadwal ulang pelaksanaan kolokium sesuai dengan waktu yang disepakati antara pembimbing dengan para penguji 12. SBA mengumumkan Nilai Akhir Pemetaan Geologi Lanjut, jika mahasiswa telah memenuhi kewajiban kolokium, perbaikan kolokium dan menyerahkan laporan akhir Pemetaan Geologi Lanjut ke SBA sebanyak 2 (dua) eksemplar baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy dalam CD. Sedangkan Nilai Akhir Skripsi akan dikeluarkan setelah pelaksanaan sidang sarjana selesai Kegiatan Pemetaan Geologi Lanjut dinyatakan selesai jika mahasiswa yang bersangkutan telah melaksanakan kolokium serta memperbaikan hasil kolokium, dan menyerahkan laporan Pemetaan Geologi Lanjut ke SBA, untuk kemudian SBA mengeluarkan Nilai Akhir berdasarkan hasil penilaian kolokium Nilai Kolokium Skripsi diberikan dalam bentuk Angka Mutu, dengan bobot nilai 80% dari total nilai akhir skripsi. Sisa sebesar 20% nilai akhir skripsi akan diberikan sebagai bobot penilaian sidang komprehensif Dalam hal mahasiswa harus mengulang pelaksanaan kolokium, mahasiswa tidak perlu mengisi ulang form permohonan kolokium, SBA akan menjadwal ulang sesuai dengan waktu yang disepakati antara penguji dan pembimbing Kolokium terbuka untuk di hadiri oleh mahasiswa lain yang berminat menghadiri Kolokium hanya dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan oleh SBA Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form J-1 : Formulir Pengajuan Kolokium Skripsi/Pemetaan Geologi Lanjut Form J-2 : Kartu Kendali Kolokium Form J-3 : Penilaian Kolokium Pemetaan Geologi Lanjut Form J-4 : Penilaian Kolokium Skripsi

13. Pengajuan Sidang Komprehensif


Nomor Dokumen : FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN Nomor Revisi : Halaman : PROSEDUR PENGAJUAN SIDANG KOMPREHENSIF Tanggal Terbit : Untuk menjamin kompetensi lulusan FTG sesuai dengan ketentuan Penentuan jadwal sidang dan penguji, sidang komprehensi oleh penguji yang ditetapkan Sidang Komprehensif adalah ujian komprehensif mahasiswa yang dilakukan dalam bentuk tanya jawab oleh penguji secara tertutup yang telah ditetapkan bidang akademik secara terstruktur dan terjadwal sebagai syarat sebelum dinyatakan lulus sebagai sarjana Teknik Geologi Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program Sarjana, Kelas Khusus dan Profesi 1. Mahasiswa mengambil form pengajuan sidang (Form K-1) di SBA, dan mengisi form tersebut dengan persetujuan semua dosen pembimbing dan dosen wali 2. Mahasiswa mengembalikan form pengajuan yang telah ditanda tangani ke SBA, minimal 2 (dua) minggu sebelum sidang dijadwalkan dengan menyertakansemua persyaratan yang di tetapkan 3. SBA mengecek persyaratan Akademik dan Administrasi yang meliputi : Terdaftar dan melakukan registrasi sebagai mahasiswa dan memiliki KTM pada semester yang bersangkutan Telah menempuh 144 SKS (dengan memperhitungkan sks skripsi, walau nilai akhir skripsi belum dikeluarkan) yang dibuktikan dengan transkrip akademik Tidak memiliki Nilai Akhir E dan jika memiliki nilai D maksimal diperkenankan 20% dari total SKS pada transkip Telah mendapat persetujuan dari semua pembimbing Telah melaksanakan kolokium Skripsi dan memperbaiki hasil Kolokium Skripsi Menyertakan Laporan Akhir Skripsi minimal 2 (dua) eksemplar baik hardcopy maupun softcopy dalam bentuk CD Menyertakan surat keterangan bebas lab (perpustakaan, paleontologi dan petrologi) 4. PD-1 berkordinasi dengan Ketua Prodi menentukan minimal tiga orang dosen penguji sidang komprehensif untuk setiap mahasiswa, tidak termasuk dosen pembimbing. Penetapan kriteria dosen penguji disesuaikan dengan aturan yang berlaku di UNPAD 5. SBA berkordinasi dengan PD-1/Ketua Prodi membuat jadwal pelaksanaan sidang komprehensif 6. Mahasiswa menyerahkan undangan sidang komprehensif untuk penguji dan pembimbing minimal 3 hari sebelum jadwal pelaksanaan 7. Dekan atau diwakili PD-1/PD-2/PD-3 membuka pelaksanaan sidang 8. Mahasiswa harus berpakaian rapi dan menggunakan jas (khusus laki-laki) dan tidak berpakaian celana panjang/rok mini (khusus perempuan) dan bersepatu 9. Para penguji memberi penilaian terhadap hasil pengujian komprehensif form Penilaian Sidang Komprehensif (Form K-2) yang telah disediakan 10. Pimpinan Sidang dapat menyatakan pengulangan atau menunda hasil sidang komprehensif mahasiswa jika dianggap belum memenuhi kelayakan secara akademik dan administrasi. SBA

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP III. PENGERTIAN

IV. ACUAN

V. PROSEDUR

VI. CATATAN

VII. LAMPIRAN

akan menjadwalkan ulang sidang komprehensif bagi mahasiswa tersebut tanpa harus mengisi form pengajuan sidang 11. Dekan menutup pelaksanaan sidang setelah mengumumkan hasil yudisium sidang Nilai sidang komprehensi mempunyai bobot nilai 20% dari total nilai akhir skripsi. Sisa sebesar 80% nilai akhir skripsi berupa hasil kolokium skripsi IPK akhir dan yudisium kelulusan mahasiswa akan ditetapkan setelah sidang komprehensif dinyatakan lulus oleh pimpinan sidang Form kelengkapan SOP terdiri atas: Form K-1 : Formulir Pengajuan Sidang Form K-2 : Penilaian Sidang Komprehensif

14. Pembuatan SAP/GBPP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar


FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN PROSEDUR PEMBUATAN SAP/GBPP, Kontrak Perkuliahan & SILABUS/BAHAN AJAR Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman : Tanggal Terbit :

I. TUJUAN II. RUANG LINGKUP

III. PENGERTIAN

Untuk menjamin mutuk kegiatan PBM di FTG Pembuatan SAP/GBPP, Kontrak Perkuliahan & Bahan Ajar oleh dosen penanggung jawab matakuliah/Laboratorium/BKU pengampu matakuliah GBPP/SAP/Kontrak Perkuliahan merupakan pedoman pelaksanaan PBM suatu matakuliah, sedangkan Silabus/Bahan Ajar adalah berupa handout atau modul dari setiap materi perkuliahan yang di siapkan oleh dosen penanggung jawab matakuliah/lab/BKU pengampu matakuliah Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UNPAD Format Penyusunan GBPP/SAP/Silabus/Bahan Ajar pelatihan PEKERTI & AA Dosen penanggung jawab matakuliah adalah dosen tetap di Fakultas Teknik Geologi yang memiliki kompetensi di bidang ilmunya dan minimal memiliki jabatan Lektor atau dengan pendidikan minimal S2 Dosen penanggung jawab matakuliah bersama team teachingnya menyusun GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar sesuai dengan format Pekerti/AA Dosen Penanggung Jawab matakuliah menyerahkan Hardcopy dan softcopy GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar ke bidang akademik melalui SBA SBA mengumpulkan semua GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar dan menyerahkannya ke PD-1 untuk disimpan sebagai dokumen bahan akreditasi Dosen penanggung jawab matakuliah menjelaskan dan memberikan GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar kepada mahasiswa peserta kuliah selama kegiatan PBM Dosen melaksanakan kegiatan PBM sesuai dengan GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar yang telah dibuat Dosen penanggung jawab beserta team teachingnya wajib meng-update GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar setiap tahun atau sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan matakkuliah yang di ajarkannya Dosen penyusun GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar harus telah lulus pelatihan Pekerti dan atau AA Dosen penyusun GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan & Silabus/Bahan Ajar adalah dosen tetap FTG Team teaching terdiri atas 2-5 orang dosen tetap dan tidak tetap/LB yang di pimpin oleh seorang dosen tetap sebagai pembina dengan minimal memiliki jabatan Lektor atau berpendidikan minimal S2

IV. ACUAN 1. 2. 3. V. PROSEDUR 4. 5. 6. 7. VI. CATATAN

Anda mungkin juga menyukai