hubungan satu sama lainnya. Bentuk argumen: ( P1, P2, . . . , PN, K ) dimana K merupakan kesimpulan dan Pk adalah premis-premis P1 P2 . . Premis-premis . PN @ K Kesimpulan Argumen dikatakan valid jika kesimpulannya diturunkan dari premis-premisnya. Dalam bentuk implikasi, argumen valid digambarkan sbb: (P1 P2 . . . PN) K
INFERENSI
Inferensi merupakan proses penarikan kesimpulan. Banyak keyakinan dan pendapat, bahkan ilmu
pengetahuan kita sebagai hasil suatu inferensi. Kesimpulan suatu argumen berupa pernyataan, sedangkan kesimpulan suatu inferensi berupa suatu keyakinan, pendapat. Logika adalah ilmu yang digunakan untuk
menganalisa argumen membahas hubungan antara argumen dan fakta pendukungnya membahas argumen dan inferensi
KEBENARAN LOGIS
LOGIKA hanya membahas hubungan antara
premis dan kesimpulan, tidak membahas kebenaran premis. Kebenaran atau ketidakbenaran logis bergantung sepenuhnya pada hubungan antara premis dan kesimpulan. Argumen valid merupakan kebenaran logis. Argumen contoh topi sebelumnya adalah valid, walaupun ada premisnya yang kebenarannya diragukan.
semua mamalia adalah mahluk hidup. semua anjing adalah mahluk hidup. Kesimpulan : semua anjing adalah mamalia. Argumen ini tidak valid karena ia tidak didukung oleh premis-premisnya, walaupun premis-premisnya dan kesimpulannya benar.
P1 P2 @ K
Contoh :
Setiap orang yang mendaftar di KPU adalah pemilih sah. Joni mendaftar pada KPU. Joni adalah pemilih sah.
Notasi @ digunakan untuk menandai kesimpulan, dibaca jadi atau akibatnya, atau karena itu, dll.
Kesimpulan tidak harus didahului oleh premis, ia terkadang muncul di awal, di tengah atau di akhir suatu argumen. CONTOH :
Setiap orang yang telah mendaftar pada KPU akan terdaftar sebagai pemilih sah dan Joni telah mendaftar pada KPU; sehingga Joni pemilih sah.
2.
3.
Joni adalah pemilih sah karena Joni telah mendaftar pada KPU, dan setiap
orang yang telah mendaftar pada KPU akan terdaftar sebagai pemilih sah. Karena setiap orang yang mendaftar pada KPU adalah pemilih sah, Joni mesti pemilih sah, karena ia sudah mendaftar pada KPU.
Pada argumen 1, kesimpulan muncul di akhir. Pada argumen 2, kesimpulan muncul di awal. Pada argumen 3, kesimpulan muncul di tengah.
semua premis benar dan kesimpulan benar. sebagian atau semua premis salah dan kesimpulan benar. sebagian atau semua premis salah dan kesimpulan salah. semua berlian keras. [True] sebagian berlian adalah permata. [True] @ sebagian permata keras. [True]
CONTOH : 1]
2]
semua kucing mempunyai sayap. [False] semua burung adalah kucing. [False] @ semua burung mempunyai sayap. [True] semua kucing mempunyai sayap. [False] semua anjing adalah kucing. [False] @ semua anjing mempunyai sayap. [False]
3]
1 = -3 2 = -2 22 = (-2)2 4 = 4 5 =5
burung, kucing dan sesuatu yang mempunyai sayap. Lambangkan ketiga benda ini dengan huruf F, G dan H, maka diperoleh argumen dalam bentuk: semua G adalah H semua F adalah G ini argumen valid @ semua F adalah H Pada contoh 3, G adalah kucing, H sesuatu yang mempunyai sayap dan F adalah anjing, diperoleh semua kucing mempunyai sayap. [False] semua anjing adalah kucing. [False] @ semua anjing mempunyai sayap. [False]
semua mamalia adalah mahluk hidup. [T] semua anjing adalah mahluk hidup. [T] @ semua anjing adalah mamalia. [T] Bentuk umumnya: semua F adalah H semua G adalah H argumen ini tidak valid @ semua G adalah F Sekarang F diganti mamalia, G diganti reptil dan H diganti mahluk hidup, diperoleh semua mamalia adalah mahluk hidup. [T] semua reptil adalah mahluk hidup. [T] @ semua reptil adalah mamalia.[F]
ARGUMEN BERSYARAT
Diperhatikan kembali implikasi p
q, p: anteseden dan q:
konsekuen. Argumen dimana premis pertamanya berupa implikasi disebut argumen bersyarat (conditional argument) Contoh:
Jika Smith tidak lulus kuliah dalam waktu 7 tahun maka ia akan dikeluarkan. Smith tidak lulus kuliah dalam waktu 7 tahun Smith akan dikeluarkan dari kampus.
p q p valid (1) @ q disebut modus ponen. Dalam argumen ini, antesedennya TRUE sehingga untuk memperoleh implikasi yang TRUE maka haruslah konsekuennya juga TRUE.
jika jumlah digit-digit pada 288 habis dibagi 9 maka 288 habis dibagi 9. 2 + 8 + 8 = 18 habis dibagi 9. @ 288 habis dibagi 9.
Diperhatikan contoh lainnya:
jika akan terjadi angin putting beliung maka suhu dibumi meningkat. suhu dibumi tidak meningkat. @ tidak akan terjadi angin putting beliung. Argumen ini menolak konsekuen, yaitu konsekuennya FALSE. Agar implikasi ini bernilai TRUE maka haruslah antesedennya juga FALSE. Bentuk umum argumen ini adalah sbb:
valid
(2)
p q q r valid (3) @p r Contoh : Jika hari hujan maka sungai akan meluap. Jika sungai meluap maka padi di sawah akan tenggelam @Jika hari hujan maka padi di sawah akan tenggelam. Beberapa argumen bersyarat yang tidak valid. p q q tidak valid (4) @p p q p tidak valid (5) @q
saya pergi ke Ngebel lake. @ sore ini tidak hujan. argumen (5): Jika Richard bersedia diperiksa maka ia tidak bersalah. Richard tidak bersedia diperiksa. @Richard bersalah.