Anda di halaman 1dari 14

GERAKAN AIR DALAM TANAH

KELOMPOK 5
RUSMAN CHANDRA WIJAYA LAODE MUH. YAZID ANDI PANGURISENG NUR HIDAYAT NURDIN IRMA FITRIA NURHANIFAH PAIDA AYU PRATIWI (H22107036) (H22108 (H22108280) (H22109 (H22109 (H22108254) (H22108 (H22108 (H22109

A. Hukum Darcy
Hukum Darcy menjelaskan tentang kemampuan air mengalir pada ronggarongga (pori) dalam tanah dan sifatsifat yang memengaruhinya. Ada dua asumsi utama yang digunakan dalam penetapan hukum Darcy ini. Asumsi pertama menyatakan bahwa aliran fluida/cairan dalam tanah bersifat laminar. Sedangkan asumsi kedua menyatakan bahwa tanah berada dalam keadaan jenuh.

Dimana :

v = kecepatan aliran (m/s atau cm/s) k = koefisien permeabilitas i = gradient hidrolik lalu telah diketahui bahwa dan sehingga hukum Darcy bisa dinyatakan dengan persamaan: Dengan : A = luas penampang aliran (m2 atau cm2) t = waktu tempuh fluida sepangjang L (detik) h = selisih ketinggian (m atau cm) L = panjang daerahyang dilewati aliran (m atau cm)

B. Permeabilitas
Tanah adalah kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan. Rongga ini memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel melalui rongga dari satu titik yang lebih tinggi ke titik lebih rendah. Sifat atnah yang memungkinkan air melewatinya apda berbagai laju air tertentu disebut permeabilitas tanah.

Permeabilitas suatu massa tanah penting untuk: Mengevaluasi jumlah aliran rembesan (seepage) yang melalui bendungan tanggul sampai kepada sumber. Mengevaluasi gaya angkat atau gaya rembesan di bawah struktur hidrolis untuk analitis stabilitas. Menyediakan control terhadap kecepatan aliran rembesan sehingga partikel tanah berbutir halus tidak tererosi di massa tanah. Studi mengenai tingkat penurunan (konsolidasi). Pengontrolan aliran rembesan dari tempat bahan-bahan limbah.

Koefisien Permeabilitas
Hukum Darcy menunjukkan bahwa permeabilitas tanah ditentukan oleh koefisien permeabilitasnya. Koefisien permeabilitas tanah bergantung pada berbagai faktor.

Faktornya yaitu: viskositas cairan, semakin tinggi viskositasnya, koefisien permeabilitas tanahnya semakin kecil. Distribusi ukuran pori, semakin merata distribusi ukuran porinya, koefisien permeabilitasnya cenderung semakin kecil. Distribusi ukuran butiran, semakin merata distribusi ukuran butirannya, koefisien permeabilitasnya cenderung semakin kecil. Rasio kekosongan (void), semakin besar rasio kekosongannya, koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin besar. Kekasaran partikel mineral, semakin besar partikel mineralnya, koefisien permeabilotas tanahnya akan semakin tinggi. Derajat kejenuhan tanah, semakin jenuh tanahnya, koefien permeabilitas tanahnya akan semakin tinggi.

C. Model aliran air tanah


Aliran air tanah itu dimulai pada daerah resapan air tanah, menyerap masuk ke dalam tanah yang berakumulasi pada satu titik dimana air tersebut menemui lapisan kedap air (implemeabel) Perbedaan kondisi fisik secara alami akan mengakibatkan air dalam zona ini akan bergerak/mengalir baik secara gravitasi, perbedaan tekanan, kontrol struktur batuan (kondisi geologi).

D.Pergerakan Air dalam Tanah


1. Pergerakan Air Tanah Secara Horizontal
Paliran air secara horisontal, hidraulic head yang ditimbulkan oleh potensial gravitasi (z) sama pada setiap titik, sehingga yang bekerja hanya tekanan hidrostatik (h). 2. Pergerakan

Air Tanah Secara

Vertikal
Aliran air secara vertikal dalam tanah jenuh disebabkan oleh adanya perbedaan potensial gravitasi serta tekanan hidrostatik.

1. Pergerakan Air Dalam Tanah Tidak Jenuh Pergerakan air di dalam tanah pada keadaan ketidakseimbangan terjadi karena adanya perbedaan potensial, dimana air akan mengalir dari daerah yang berpotensial tinggi ke potensial yang lebih rendah pada laju yang tergantung pada konduktivitas hidraulik mediumnya. 2. Pergerakan Air Dalam Tanah Jenuh Aliran air dalam kondisi tanah jenuh, diasumsikan bahwa media tanah tersebut kaku dan jenuh sehingga tidak ada selaput larutan berada dalam jalur aliran airnya.

E. Akuifer
Air tanah merupakan air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Macam-macam akifer menurut Krussman dan Ridder (1970), yaitu sebagai berikut : a. Akifer Bebas (Unconfined Aquifer) yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table (preatiklevel), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.

b.

Akifer Tertekan (Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer. Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air. Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.

c.

d.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai