Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DIESEL ENGINE GENERATOR NIIGATA PK 1501 PT. POLTAMA PROPINDO INDRAMAYU

Disusun oleh : Nama No. Mhs : PANJI PRASETYA : 210003048

No. Induk : 037221 Jurusan : Teknik Mesin S.1

JURUSAN TEKNIK MESIN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2009

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK DIESEL ENGINE GENERATOR NIIGATA PK 1501 PT. POLYTAMA PROPINDO INDRAMAYU
Laporan Kerja Praktek ini diajukan sebagai salah satu syarat guna mengambil Tugas Akhir di Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Disusun oleh : Nama No. Mhs : PANJI PRASETYA : 210003048

No. Induk : 037221 Jurusan : Teknik Mesin S.1

Yogyakarta, Pembimbing Lapangan

Oktober 2009

Mulyadi Maintenance Supervisor Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Mesin Maintenance Dept. Head

Sutrisna, ST, MT.

Ir. Satriyo Agustono

MOTTO

y Kebijaksanaan lebih bersumber dari menjalani hidup daripada

belajar.
y Kita sebenarnya tidak belajar apa -apa dari pengalaman kita, kita

belajar jika kita merenungkan pengalaman kita.


y Dalam perjalanan jangan pernah memikirkan akhir perjalanan itu,

tapi renungkan lah makna dari perjalanan itu.


y Anugrah kita yang sesungguhnya sering kita alami dalam bentuk

penderitaan, kehilangan, kekecewaan, tapi marilah kita bersabar dan kita akan segera melihatnya dalam bentuk yang layak.

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan untuk :

Bapak dan Ibu tercinta yang selalu sabar, penuh kasih sayang serta ikhlas merawat, mendidik, memberikan dukungan material maupun spiritual serta mengajarkan segala kebaikan. Aku sayang kalian

Untuk keluargaku dan semua saudara saudaraku yang selalu mendoakanku. yang selalu memberikan bimbingannya kepada saya dan terima kasih atas nasehat yang selalu memberi motivasi buat saya untuk selalu percaya diri dan untuk selalu bisa mengerjakan tugas kerja praktek ini sampai selesai.

Temen temen seperjuangan, cah - cah TB 17 / 24B yang selalu penuh canda tawa dan temen temenku semuanya yang tidak dapat aku sebutkan satu per satu. Thanks atas dukungan dan bantuannya.

Serta untuk Diriku Sendiri, Ingat Semua ini dari ALLAH SWT.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, Shalawat serta salam kepada baginda Rasulullah S.A.W, keluarga, sahabat, beserta seluruh umatnya yang setia sampai akhir zaman. Tugas Laporan Kerja Praktek di PT. Polytama Propindo, Indramayu adalah merupakan bagian dari syarat yang harus dipenuhi untuk

mengambil Tugas Akhir bagi setiap mahasiswa -mahasiswi Teknik Mesin di Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta. Tersusunnya Laporan Kerja Praktek di PT. Polytama Propindo Indramayu ini tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah banyak membantu penyusun dalam menyelesaikan Tugas Laporan Kerja Praktek ini. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak dan Ibunda tercinta yang selama ini telah banyak memberikan dorongan dan dukungannya baik berupa Doa maupun dalam bentuk materi sehingga apa yang menjadi kebutuhan penulis selama ini hampir semuanya terpenuhi. 2. Bapak Ir. R. Soekrisno, MSME, Ph.d selaku ketua Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta. 3. Bapak Sutrisna, ST, MT selaku Ketua Juru san Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta. 4. Bapak Sukarman Keliat selaku General Manager Oprasi PT. Polytama Propindo Indramayu. 5. Bapak Mulyadi Selaku pembimbing lapangan selama periode Kerja Praktek. 6. Para staff HRD atas semua fasilitas ang diberikan. 7. Bapak Slamet Sri Wahyudi selaku petugas File Center

8. Kakak-kakaku, adek-adekku, dan saudara-saudaraku tercinta yang aku sayangi dan aku hormati. 9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasinya. Penyusun menyadari sebagai manusia biasa, yang tidak luput dari kesalahan dan kehilafan begitupun dengan Tugas Laporan Kerja Praktek di PT. Polytama Propindo Indramayu ini yang jauh dari sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan sekali kritik-kritik yang bersifat membangun demi kebaikan kita bersama. Akhir kata dengan segala keikhlasan hati mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya dan menjadi amal sholeh bagi penyusunnya. Amin..

Yogyakarta,

Oktober 2009 Penulis

( Panji Prasetya )

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN MOTTO PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan . 1.3. Batasan Masalah . 1.4. Metode . 1.5. Tempat Kerja Pengumpulan 1 2 Tujuan 2 2 3 12 Data 12 12 Praktek 14 15

BAB II PROFIL INDUSTRI 15 2.1. Sejarah Singkat ... 2.2. Struktur Organisasi . 2.3. Prosedur ... 2.3.1. Kendaraan ... 2.3.2. Perbaikan/Perawatan . di Service Area Masuk ke Tempat 15 15 16 16 Kegiatan 16 17 Parkir 17

2.3.3. Final Check pada Final Check Area 2.3.4. Penyerahan .. 2.3.5. Penerimaan . 2.3.6. Jam .. 2.3.7. Kesejahteraan 2.3.8. Peningkatan 2.3.9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan Kemampuan Mekanik Karyawan Kerja dan Disiplin Karyawan Karyawan Kendaraan kepada Pelanggan

BAB III DIESEL ENGINE GENERATOR PK 1501 3.1. Prinsip Kerja Mesin

18 Diesel 18 18 27 28 29 30 31 32 33 35 35 35 35 37 39 40

. 3.2. Komponen-komponen Diese Engine Generatorl 3.3.1. Crankcase dan Cyclinder Sleeve 3.3.2. Piston dan Ring Piston 3.3.3. Connecting Rod dan Connecting Rod Bearing 3.3.4. Crankshaft 3.3.5. Flywheel 3.3.6. Mekanisme Katup BAB IV SISTEM PELUMASAN 4.1. Pelumasan pada Mesin Diesel Engine Generator 4.2. Komponen-komponen utama Sistem Pelumasan 4.2.1. Oil Pump 4.2.2. Oil Cooler 4.2.3. Oil Filter

40 41

4.3. Beberapa Pelumasan pada Komponen -komponen Mesin 4.3.1. Pelumasan pada Conecting Rod, Piston dan Main Bearing 4.3.2. Pelumasan pada Camshaft dan Mekanisme katup 4.3.3. Pelumasan Timming Gear BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3 Gambar 1.4 Gambar 1.5 Gambar 1.6 Gambar 1.7 Gambar 1.8 Gambar 1.9 Gambar 1.10 Gambar 1.11 Gambar 1.12 Gambar 1.13 ... .. . ... . .. ... ..

3 3 4 4 5 6 6 7 8 8 9 10 10 19 20 21 22

Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8

... . . ... ... . ...

Gambar 3.9 Engine . Gambar 3.10 Crankcase dan cyclinder sleeve

.. Gambar 3.11 Piston dan ring piston . Gambar 3.12 .. Gambar 3.13 Crankshaft Connecting rod dan connecting rod bearing

.. Gambar 3.14 Flywheel

. Gambar 3.15 Mekanisme katup 34 36 37 37 38 38 39 40 41 41

Gambar 4.1 Oil pump untuk engine 4D33 .. Gambar 4.2 Oil pump untuk engine 4D33 .. Gambar 4.3 Oil cooler untuk engine 4D31 dan 4D34 Gambar 4.4 Oil cooler untuk engine 4D33

Gambar 4.5 Bypass valve ... 42 Gambar 4.6 Regulator valve .. 43 44

Gambar 4.7 Oil filter .. Gambar 4.8 Pelumasan pada conecting rod dan main bearing .. Gambar 4.9 Pelumasan pada piston Gambar 4.10 Gambar 4.11 Pelumasan pada mekanisme katup . Pelumasan camshaft ... Gambar 4.12 Pelumasan pada timming gear

BAB I PENDAHULUAN

1.2. Latar Belakang

Kendaraan dengan tenaga penggerak motor diesel menjadi salah satu pilihan yang banyak disukai di Indonesia mengingat kemampuan yang dimilikinya dan terutama karena harga bahan bakarnya yang lebih murah dibanding dengan bahan bakar motor bensin. Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun keterampilan dan kepribadian. Oleh karena itu, dunia pendidikan menjadi sarana yang sangat menentukan dan memberikan andi l yang sangat besar dalam membentuk sumber daya yang bertanggung jawab dan profesional dibidangnya. Sebagai mahasiswa yang nantinya akan terjun langsung ke dalam dunia kerja, sangat memerlukan pengalaman awal yaitu dengan cara melakukan kerja praktek ke dalam perusahaan-perusahan dan industri, agar nantinya dapat mengenal dunia kerja dan mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat dalam perkuliahan kedalam lingkungan kerja yang sesungguhnya.

1.2.

Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan mahasiswa melaksanakan kerja praktek antara lain sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu syarat untuk mengambil tugas akhir. 2. Untuk mendapatkan pengalaman kerja dan sekaligus membandingkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan keadaan di lapangan kerja yang sesungguhnya. 3. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk berdisiplin dan taat terhadap peraturan yang terdapat dalam dunia kerja. 4. Menciptakan hubungan kerjasama antara Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta dengan PT. Polytama Propindo Indramayu.

1.5.

Batasan Masalah

Dengan adanya keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kerja praktek ini, maka penulis hanya mencoba membahas tentang bagian bagian atau komponen-komponen dari Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501 dan sistem pelumasan serta garis besarnya saja. Tujuannya adalah untuk memahami lebih jauh tentang cara kerja serta cara pelumasan Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501 .

1.6.

Metode Pengumpulan Data

Metode

pengumpulan

data

yang

dilakukan

penulis

dalam

menyusun laporan ini adalah dengan melakukan wawancara (interview) kepada karyawan-karyawan yang bersangkutan serta melihat dari bukubuku referensi mengenai data -data yang diperlukan sesuai dengan obyek pembahasan. Dalam melakukan pengumpulan data tersebut, penulis mencoba menyesuaikan antara apa yang telah didapat dala m teori dengan keadaan dilapangan yang sesungguhnya tanpa melanggar dan menyalahi kopetensi.

1.5.

Tempat Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan di PT. POLYTAMA PROPINDO , dengan alamat jalan juntinyaut km. 13 Indramayu . Dibawah ini merupakan dokumentasi tentang PT. POLYTAMA PROPINDO.

BAB II PROFIL INDUSTRI

2.1 Sejarah Singkat

PT Polytama Propindo merupakan salah satu produsen bijih plastik (polipropilena) di Indonesi yang dimulai beroperasi pada tanggal 27 Juli 1995. Pemunculan ide mendirikan di Indramayu karena di daerah tersebut telah berdiri Pertamina UP-VI yang menghasilkan propilena sebagai bahan baku utama pembuatan polpropilena. Gagasan kemudian

dikembangan karena anyak kebutuhan bijih plastik baik di dalam mau pun di luar negeri. Oleh karena itu pada tanggal 29 Oktober 1993 dimulai pembangunan konstruksi utama pabrik yang dilaksanakan oleh JGC (Japan Gasoline Corporation) pad awal tahun 1995. Seluruh bangunan telah selesai tanggal 27 Juli 1995 dan sudah siap unt uk beroperasi dengan standar kelas dunia untuk diperkenalkan pada sasaran domestik. Nama PT Polytama Propindo memilki arti Poly : Polypropylene (produk akhiran dari PT Polytama Propindo)

Tama : Tirta Maju Utama (pemegang sahan terbesar) Prop : Propylene (bahan baku utama PT Polytama Propindo) Indo : Indonesia (letak PT Polytama Propindo di Indonesia)

PT Polytama Propindo merupakan perusahaan dengan status penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Pembagian saham yang dimiliki oleh tigas perusahaan dian taranya, yaitu PT. Tirtamas Maju Utama sebesar 80%, British Petroleum Chemical sebesar 10%, dan Nissho Iwai Corporation sebsar 10%. Perusahaan ini memiliki lokasi di dua tempat, yaitu Kantor Pusat terletak di Mid Plaza II Building, 20 Floor di Jl. Jendral Sudirman Kav. 10-11, Jakarta 10220, dan pabrik (plant Site) berlokasi di Jl. Raya Juntinyuat KM 13, Indramayu 45282. Lokasi pabrik PT Polytama Propindo yang ada di Indramayu selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Tata letak pabrik dikelompokkan menjad i dua bagian, yaitu daerah luar battery limit dan daerah di dalam battery limit. Daerah luar battery limit

meliputi administrasi, laboratorium, pengemasan gudang, silo, nitrogen plant, workshop, dan fire and safety area. Daerah di dalam Battery limit meliputi daerah proses produksi, power plant, serta diberlakukan

pengamanan dan keselamatan kerja. Daerah ini terbagi menjadi beberapa area diantaranya daerah penyimpanan propilena cair (unit 200), daerah pemurnian bahan baku, area pembuatan hydrogen, area utilitas, daerah polimerisasi, daerah persiapan katalis, daerah pemisahan, daerah penguapan dan pengeringan, dan daerah palletizing dan pengemasan. Polipropilenea yang diproduksi oleh PT Polytama Propinndo mampu menghasilkan 100.000 ton polipropilena pertahun pada tahun 1996. Kapasitas produksinya terus ditingkatkan hingga mencapa i 180.000 ton polipropilena per tahun dan saat ini telah mencapai 200.000 ton per tahun. Sebelum tiga tahun berjalan, PT polytama propindo telah berhasil Melakukan Transfer Teknologi dari Tenaga Asing kepada Tenaga Lokal. Perusahaan ini telah menerima beberapa prestasi, yaitu pengha rgaan Operability Award 1997 dari Montell Italia dan Operability Award 2000 dari Basell Tecnology atas Keberhasilannya meningkatkan kapasitas

produksi

dengan efisiensi tinggi Penghargaan lain yang tel ah diterima

adalah penghargaan 400 safe reactor years dari sorento pada bulan oktober 1998 dan PT. Polytama Propindo juga telah Tersertifikati oleh ISO 9002.

2.2 Tujuan dan Motto Perusahaan

Tujuan PT Polytama Propindo di antaranya untuk menyediakan bijih plastik untuk pasaran domestic maupun internasional dan membantu usaha pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran. Motto PT Polytama Propindo, yaitu 1. Quality, tolak ukurnya adalah prime quality index (PQI) sebesar 98,5% 2. Quality/Operability, yaitu banyaknya hari operasi dalam satu tahun berdasarkan target 99% 3. Safety, tolak ukurnya adalah Last Time Injury/accident, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan kecelakaan manusia dengan target tanpa kecelakaan 4. Cost, biaya produksi diusahakan seminimum mungkin 5. Kerja sama, yaitu together with Everybody to Achiev More, dengan tolok ukur tanpa keluhan dari masyarakat pe rusahaan.
2.3 Sistim Managemen

Sistem Manjemen PT Polytama Propindo yang dipakai adalah Total Quality Control (TQC) yang bertujuan mengefesienkan seluruh sumber daya yang ada sehingga harapan dan tujuan perusahaan tercapai. Manajemen pabrik PT Polytama Propindo terdapat d alam berbagai segi, diantaranya : 1. Segi sumber Daya Alam dan Utilitas Tersedianya areal kosonbg yang cukup luas, yaitu 60 Ha dengan keadaan alam yang mendukung untuk didirikannya suatu pabrik seperti tanah ya ng datar dekat dengan sarana transportasi. Sumber air dapat terpenuhui dengan mudah karena letaknya tidak terlalau jauh dengan PDAM setempat. Dekat dengan laut Jawa sebagai tempat untuk mengalirkan air buangan, dan

Letak yang strategis dengan jalan raya.

2. Segi Bahan Baku Dengan lokasi yang tidak terlalu jauh dengan Pertamina UP -VI maka PT Polytama Propindo tidak terlalu sulit mendapatkan bahan baku berupa propilena yang diproduksi oleh Pertamina sehingga biaya penyediaan bahan baku dapat ditekan serendah -rendahnya. 3. Segi Transportasi dan Pemasaran Dekat dengan kantor pusat di Jakarta sehingga komunikasi dapat berjalan lanca r, Lokasi pabrik terletak di Jalan Pantura sehingga mempermudah penyebaran produk ke berbagai daerah, dan Lokasi pabrik dekat dengan pelabuhan Cirebon sehingga mempermudah penyebaran hasil produksi serta proses ekspor dan impor zat aditif yang tidak terpenuhi di Indonesia.
2.4 Struktur Organisai

Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi PT Polytama Propindo dipegang oleh empat Dewan Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Dewan Direksi terdiri dari seorang Presiden Direktur yang membawahi tiga direktur anggota dewan direksi, yaitu Direktur Operasi, Direktur Keuangan, jawab dan atas Direktur operasi Pemasaran. pabrik dan Direktur bertindak Operasi sebagai bertanggung

penghubung antara pabrik dan Presiden Direktur. Setingkat dibawah Direktur Operasi adalah plant manager yang bertanggung jawab penug atas semua hal yang terjadi di pabrik dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Operasi. Direktur Pemasaran dan Direktur Keuangan masing-masing memiliki tanggung jawab dalam pemsaran produk dan pengelolaan keuangan perusahaan. Secara keseluruhan, system

pembagian tugas di PT Polytama Propindo ditetapkan berdasarkan ISO 9002 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.

PT. Polytama Propindo terbagi atas 8 departemen dengan rincian sebagai berikut : 1. Departemen Produksi yang dikepalai oleh seorang Maneger Produksi dan membawahi tiga bagian, yaitu Bulk, Pellet and Utility dan Produksi Planing Control. Proses produksi 24 jam sehingga perlu diadakan shift dipimpin oleh seorang supervisor yang langsung berada dibawah Manajer Produksi. 2. Departemen Engineering and Maintenance yang dikepalai oleh seorang Manager Maintenance dan membawahi 5 bagia n, yaitu bagian Perencanaan, Mechanical, Industrial, Workshop dan Engineering. 3. Departement Technical dikepalai oleh seorang Manajer dan membawahi 3 bagian yaitu bagian Pengawasan Mutu,

Pengembangan Produk dan Oprator/teknisi. 4. Departemen Purchasing dikepala i oleh seorang meneger

Purchasing dan bertugas membuat anggaran belanja, menagani semua pembelian dan pembelanjaan kebutuhan pabrik, dan mengurus bagian penjualan. 5. Departemen Human Resource / General Affair / Security (HR / GA /SEC) dikepalai oleh seorang Superintendent dan bertugas mengawasi seluruh kegiatan karyawan, mengerjakan administrasi personil karyawan perusahaan, membina hubungan baik dengan pemerintah, dan menyampaikan perhitungan anggaran belanja setiap tahun. Departemen general affair dikepalai oleh seorang general affair coordinator dan bertugas mengurus rumah tangga perusahaan, seperti reseptionis, office boy, dan supir. 6. Departemen Warehouse dikepalai seorang Superintendent yang bertugas menyediakan setiap kebutuhan sisetiap departemen, membuat perincian barang yang harus dibeli, dan menyediakan tempat untuk menyimpan bahan baku yang tidak langsung dikonsumsi.

7. Department Healht, Safety and Environmental (HSE) dikepalai oleh seorang Supervisor yang bertugas emnciptakan suasana aman dan nyaman, mengantisipasi bahaya kebakaran dan sejenisnya, memberikan pelatihan tentang penanganan penaggulangan

bahaya kebakaran dan menyediakan tempat evakuasi, membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), Menyediakan peralatan keamanan yang dip erlukan disetiap tempat, menegur setiap keteledoran pegewai, serta membuat perincian peralatan keamanan yang harus dibeli. 8. Departemen Finance and Accounting dikepalai oleh seorang Manager yang bertugas menangani masalah keuangan di pabrik.
2.5 Kepegawaian

1. Klasifikasi Pegawai Jumlah karyawan PT. Polytama Propindo saat ini sekitar 316 orang dengan 53 orang berkerja dikantor pusat (J akarta) dan selebihnya di palnt site (Indramayu). Berdasarkan tingkat jabatannya, karyawan PT. Polytama Propindo digolongkan dalam 2 kelompok yaitu a. karyawan staf - Golongan VII (General Manager) - Golongan VI (Manager) - Golongan V (Superintendent atau Kepala Bagian) - Golongan IV (Supervisor dan Enginer). b. karyawan non-staf. - Golongan III (Foreman), - Golongna II (operator, teknisi, dan sekretaris), dan - Golongan I (Helper).

2. Sistem Kerja

Karyawan yang berkerja di PT. Polytama Propindo dapat di menjadi 2 jenis dengan waktu kerja sebagai berikut : a. Daily/non-shift Yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang berkerja di bagian administrative serta kontrol. Waktu kerjanya adalah sebagai berikut : - Senin Jumat : 08.00 17.00 - Istirahat b. Shift Karyawan yang berkerja shift dibagi kedalam 4 kelompok/regu dengan rincian 3 kelompok/regu berkerja dan 1 kelompok/regu istirahat setiap harinya. Kelompok yang masing -masing terdiri dari 40 orang ini berfungsi menjaga kekontinuitasan proses di pabrik. Waktu kerja shift adalah : - Pagi Siang Malam
2.6 Bahan Baku

: 12.00 13.00 (Senin Kamis) 11.30 13.00 (Jumat)

: 07.00 15.00 : 15.00 23.00 : 23.00 07.00

- Lembur apabila waktu kerja > 40 jam seminggu

Proses produksi Polipropilena di PT. Polytama Propindo menggunakan bahan baku utama Propilena cair. Propilrna cair ini disuplay oleh Pertamina Unit Pengolahan IV Balongan dengan menggunakan pipa. Propilena cair ini memiliki kadar kemurnian yang tinggi, yaitu sebesar 99,6% s/d 99,9%. Bahan baku tambahan dalam proses polimerisasi juga dibutuhkan untuk membantu jalannya reaksi polimerisasi. Bahan-bahan tambahan yang digunakan PT. Polytama Propindo dalam proses pembuatan Polipropilena diantaranya, yaitu Katalis, Kokatalis, Donor dan aditif.

Katalis yang digunakan dalam reaksi polimerisasi adalah Ziegler -natta, yaitu katalis dengan struktur TiCl 4 dengan penyangga berfungsi untuk menunjang rangka katalis sehingga lebih kuat dan tidak mudah pecah menjadi polimer yang halus, karena penanganannya akan lebih sulit. Adanya pengotor dalam katalis mampu menyerang stereospesifita s katalis yang mengakhibatkan kadar ataktik dalam polimer menjadi naik. Kokatalis berfungsi mengaktifkan Katalis. Kokatalis yang digunakan dalam proses polimerisasi adalah Trirtil Alumina(TEAL). Umumnya perbandingan TEAL dan Propilena yang digunakan adalah 0,2 g TEAL /kg Propilena. Donor berfungsi sebagai stereoregulator, yaitu untuk mengarahkan Stereospesifitas Polipropilena agar kadar Polimer Isotaktik yang diperoleh tinggi. Polimer ataktik dibatasi sekitar 5,5%. Donor yang dipakai oleh PT. Polytama Propindo adalah CHMMS (siklo-heksimetildimetoksisilena). Adiktif ditambahkan dalam proses Pelletizing yang digunakan sehingga dapat meningkatkan mutu dari polipropilena yang dihasilkan. Polipropilena dari proses Pelletizing berbentuk pellet dengan berbagai tingkatan sesuai permintaan konsumen. Prosuk polipropilena tersebut dijual dengan nama MASPLANE dengan lambang seperti yang

diperlihatkan Gambar 1.

Istilah Masplane diambil dari kata MAS berarti Tirtamas dan PLANE yang berarti Polipropilena Produk yang dihasilkan memiliki mutu yang berbeda berdasarkan nilai MFI (Melt Flow Index), XS (Xylene Soluble), dan adiktif yang ditambahkan. Klasifikasi produk diatur dengan mamberi nama tiap grade denan MASXXXX. MAS yang memiliki arti sebagai berikut : M : Homopolimer

A S

: Tanpa Bahan Isian : Kadar Etilena < 0,05%

Dan XXXX yang berarti angka dengan spesifikasi angka pertama merupakan kode MFI, angka kedua merupakan kode aplikasi produk, dan angka ketiga adalah kode adiktif dan non -spec, dengan rincian sebagai berikut : 01 89 : Prime Product, artinya MFI dan XS sesuai dengan target. 90 : Near Prime Prodauct, artinya MFI dan XS sesuai target namun konsentrasi adiktifnya tidak sesuai target. 92 : Wide Spec and Off-Spec, artinya MFI, XS, dan Konsentrasi adiktifnya tidak sesuai target. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Polytama Propindo dapat dilihat pada lampiran 4.

BAB III

DIESEL ENGINE GENERATOR NIIGATA PK 1501 3.1 Prinsip Kerja Mesin Diesel Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena penyalaan b ahan

bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar. Dilain pihak motor bensin disebut motor penyalaan busi (spark ignition engine) karena penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api listrik dari busi. Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor bensin campuran bahan bakar dan udara melelui karburator dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik dari busi. Pada mo tor diesel yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diin jeksikan ke dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira 600C.

Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan system pengapian seperti halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupapompa injeksi (injection pump) dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition).
3.2 Perbedaan Utama Mesin Diesel Dan Mesin Bensin

Motor diesel dan motor bensin mempunyai beberap a perbedaan utama, bila ditinjau dari beberapa item di bawah ini, yaitu (lihat Tabel 1)
Tabel 1. Perbedaan utama motor diesel dan motor bensin Item Motor Diesel Motor Bensin

1. Siklus Pembakaran 2. Rasio kompresi 3. Ruang bakar 4. Percampuranbahan bakar 5. Metode penyalaan 6. Bahan bakar 7. Getaran suara 8. Efisiensi panas (%)

Siklus Sabathe 15-22 Rumit Diinjeksikan pada akhir langkah Terbakar sendiri Solar Besar 30-40

Siklus Otto 6-12 Sederhana Dicampur dalam karburator Percikan busi Bensin Kecil 22-30

Motor diesel juga mempunyai keuntungan dibanding motor bensin, yaitu: a. Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi panas lebih baik, biaya operasi lebih hemat karena solar lebih murah. b. Daya tahan lebih lama dan gangguan lebih sedikit, karena tidak menggunakan sistem pengapian c. Jenis bahan bakar yang digunakan lebih banyak d. Operasi lebih mudah dan cocok untuk kendaraan besar, karena variasi momen yang terjadi pada perubahan tingkat kecepatan lebih kecil.

Secara singkat prinsip kerja motor diesel 4 tak adalah sebagai berikut: a. Langkah isap, yaitu waktu torak bergerak dari TMA ke TMB. Udara diisap melalui katup isap sedangkan katup buang tertutup. b. Langkah kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA dengan memampatkan udara yang diisap, karena kedua katup isap dan katup buang tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara dalam silinder tersebut akan naik. c. Langkah usaha, ketika katup isap dan katup buang masih tertutup, partikel bahan bakar yang disemprotkan oleh pengabut bercampur dengan udara bertekanan dan suhu tin ggi, sehingga terjadilah pembakaran. Pada langkah ini torak mulai bergerak dari TMA ke TMB karena pembakaran berlangsung bertahap. d. Langkah buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan katup isap tertutup dan katup buang terbuka, sehingga gas bekas pembakaran terdorong keluar.

Gambar 2. Prinsip kerja motor diesel 4 tak

3.3 Proses pembakaran mesin diesel

Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode:

a) Periode 1: Waktu pembakaran tertunda (ignition delay) (A -B) Pada periode ini disebut fase persiapan pembakaran, karena partikel partikel bahan bakar yang diinjeksikan bercampur dengan udara di dalam silinder agar mudah terbakar. b) Periode 2: Perambatan api (B -C) Pada periode 2 ini campuran bahan bakar dan udara tersebut akan terbakar di bebe rapa tempat. Nyala api akan merambat dengan kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran terbakar sekaligus, sehingga menyebabkan tekanan dalam silinder naik. Periode ini sering disebut periode ini sering disebut pembakaran letup. c) Periode 3: Pembakaran langsung (C-D) Akibat nyala api dalam silinder, maka bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar. Pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga periode ini sering disebut periode pembakaran dikontrol. d) Periode 4: Pembakaran lanjut (D-E) Injeksi berakhir di titik D, tetapi bahan bakar belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir, pembakaran masih tetap berlangsung. Bila pembakaran lanjut terlalu lama, temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan efisiensi panas turun. .

Gambar 3. Proses pembakaran motor diesel

Bentuk ruang bakar mesin diesel

Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit disbanding ruang bakar motor bensin. Bentuk ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan kemampuan mesin, sebab ruang bakar tersebut direncanakan dengan tujuan agar campuran bahan udara dan bahan bakar menjadi homogen dan mudah terbakar sekaligus. Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu: a. Tipe ruang bakar langsung (direct com bustion chamber) b. Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber) Tipe ruang bakar tambahan terdapat dalm 3 macam, yaitu: 1. Ruang bakar kamar muka (precombustion chamber) 2. Ruang bakar pusar (swirl chamber) 3. Ruang bakar air cell (Air cell combustion cha mber)

Ruang bakar langsung dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Ruang bakar langsung

a. Ruang Bakar Langsung

Keuntungan ruang bakar langsung adalah: (1) efisiensi panas lebih tingi, pemakaian bahan bakar lebih hemat karena bentuk ruang bakar

yang sederhana, (2) start dapat mudah dilakukan pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan alat bantu start busi pijar (glow plug), dan (3) cocok untuk mesinmesin besar karena konstruksi kepala silinder sederhana. Kerugian ruang bakar langsung adalah: (1) memerlukan kualitas bahan bakar yang baik, (2) memerlukan tekanan injeksi yang lebih tinggi, (3) sering terjadi gangguan nozzle, umur nozzle lebih pendek karena menggunakan nozzle lubang banyak (multiple hole nozzle), dan (4) dibandingkan dengan jenis ruan g bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, jadi sukar untuk kecepatan tinggi.

3.2.

Spesifikasi Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501 y

MESIN Type Produksi Jumlah silinder/ katup Diameter silinder Daya maksimum Putaran Tekanan maksimum : 16 V 32 CX : Niigata Enginerrring Company, Ltd : 16 Tipe V / 32 katup : 320 mm : 360 mm : 750 Rpm : 150 kgf/cm2

Perbandingan kompresi : 14 Kecepatan piston : 9,0 m/s

GENERATOR Type Out put Voltage Current Power factor Frequensi : IP 21S : 5500 KW : 6600 Volt : 601 A : 0,8

TURBOCHARGER Max. Speed Max. Temperatur : 25400 Rpm : 650 0C

Gambar Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501

3.3.

Komponen-komponen Mesin Diesel

Komponen-komponen mesin Diesel tidak berbeda jauh dengan komponen mesin bensin. Kumpulan dari komponen-komponen (elemen) tersebut membentuk satu kesatuan dan saling bekerja sama disebut dengan engine. Engine tersebut akan bekerja dan menghasilkan tenaga dari proses pembakaran kemudian mengubahnya menjadi energi gerak serta mengubah gerak lurus piston menjadi gerak putar. Engine merupakan bagian utama untuk penggerek dalam rangkaian kendaraan. Sebagian besar dari kendaraan menggunakan model pembakaran dalam (Combussion Engine). Pada model tersebut proses pembakaran terjadi didalam silinder. Pada siklus kerja pembakaran, setelah didapat udara untuk dimampatkan dalam silinder oleh piston, bahan bakar (solar) disemprotkan kedalam silinder dengan menggunakan Fuel Injector, maka terjadilah proses pembakaran dan ekspansi dari proses tersebut menghasilkan tenaga. Dalam rangkaian mesin terdapat beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan untuk menghasilkan tenaga. Komponen-komponen tersebut adalah :

Gambar 3.9 Engine

3.3. . Crankcase

Cyclinder Sleeve t i t it i t t t t i i il. li l i l t l it i i t l t t i t t l it l i t . i t l

ili l i t

ili l .

3.3. . Piston

Ring Piston l i . K i f it t i t i ft t l l i

ti

  $  

# " !

 

Pi t

  

  


i ti

ft)

li

i t


i i


.P

connecting rod disebut piston pin. Untuk mencegah agar tidak terjadi kebocoran antara piston dengan dinding silinder dan masuknya minyak pelumas keruang bakar, maka pada bagian atas piston dipasang tiga buah ring piston yaitu dua ring untuk kompresi dan satu ring untuk pelumasan. Piston harus mempunyai sifat tahan terhadap tekanan tinggi dan dapat bekerja dalam kecepatan tinggi. Pada mesin Colt Diesel ini, piston dibuat dari bahan alluminium alloys casting yang mempunyai sisi atau clereance antara piston dengan cyclinder sleeve. Piston pin yang digunakan adalah full floating, dimana tidak bebas bergerak terhadap piston pin, tetapi bebas bergerak terhadap conecting rod. Piston ring berfungsi sebagai seal perapat untuk mencegah terjadinya kebocoran antara piston dengan dinding silinder dan mencegah masuknya minyak pelumas kedalam ruang bakar serta memindahkan sebagian besar panas piston ke dinding silinder. Piston ring terbuat dari special cast iron dan diberi cut joint untuk memudahkan pemasangan kedalam alur yang terdapat pada piston. Untuk mesin Colt Diesel ini, permukaan setiap ring yang bergesekan adalah hard chrome plated, kecuali untuk yang kedua. Pada piston terdapat tiga ring yang terpasang, yaitu dua compression ring dan satu oil ring. Compression ring berfungsi untuk mencegah kebocoran gas selama langkah kompresi dan langkah kerja, sedangkan oil ring berfungsi untuk mengikis kelebihan minyak pelumas dari dinding silinder dan

mencegahnya masuk kedalam ruang bakar.

K t . Pi t . .

il i
t

.2

3.3.3. Connecting Rod Connecting od l

Connecting Rod Bearing l . l l

crankshaft. Connecting rod i i t i t l i i i j i l. earing t ii j i i j bearing i t i ti il . i i

it connecting rod

insert bearing) bearing l t i i

Connecting rod

it l t

bearing . P t

'& %

Pi t

'& % 0 )' (
i i t t pi ton j

)' 2 '& %%7( 06&5 9 8 )' 2 '& %%7( 06&5 43 )' 2 1 '& % @

Connecting rod

connecting rod bearing

K t

Bearing

Bearing

. Connecting od Cap l

A.

3.3. . Crankshaft Crankshaft j l weight j ii pump t l l i V-Belt. i t . P i t ti iesel i i, crankshaft i l balance weight. Balance i t . P Colt

highl rigid die forging integral i t crankshaft, t j i

t crankshaft pulley t

t. Crankshaft pulley

alternator

. Connecting od Bolt

B.

ass

ark

crankshaft gear water

. Connecting od

Lower Connecting

. Connecting od B shing

Upper Connecting

od

C C C C

od

l t l i il

t,

bearing oil

i oil groove crankshaft.

3.3. . Flywheel Flywheel j i l l i i P l , ii t t i cast iron t t i t ring gear t i i j t l flywheel. t l i t t crankshaft. Crankshaft j crankshaft .B lili i flywheel i i j . A crankshaft t

starter pinion.

i Colt

iesel i i, it ti

main bearing t t i l i t l t oil i t i

i steel backing . i l i i

ti

. Upper main

Crankshaft

Gambar .

Flywheel

3.3. .

i m Bagian-bagian ang menggerakkan membuka an menutup katup

pada

aktu

ang teratur di ebut mekani me katup.

ekani me katup

dibagi dalam beberapa usunan katup aitu jenis katup sisi side valve)

ang digunakan adalah jenis overhead valve.

Bagian-bagian ang terdapat dalam mekanisme katup antara lain adalah sebagai berikut : o Kepala Katup erupakan bagian katup ang mempunyai bentuk kerucut atau

. Bila katup tertutup, katup akan menempel dengan

rapat pada kedudukan katup. Kepala katup dibuat dalam berbagai bentuk untuk mengurangi tahanan hisap dan menyempurnakan pendinginan. o Batang Katup Batang katup dibuat untuk bergerak didalam penghan tar batang katup, karena itulah katup harus dapat bergerak dengan

dan jenis katup kepala overhead valve). Pada mesin Colt

iesel ini katup

baik. Pada bagian bawah batang katup terdapat alur untuk tempat penahanan pegas.

o Pegas Katup

Pegas katup adalah pegas spiral yang bekerja menutupkan katup. Kebanyakan mesin dilengkapi denga n satu pegas katup pada setiap katup, tetapi ada juga yang menggunakan dua buah pegas yang mempunyai tegangan yang berbeda. Apabila tegangan pegas lemah, kemungkinan gas akan keluar dari katup dan tenaga mesin menjadi berkurang.
o Push Rod

Push

rod

merupakan

bagian

batang

kecil

yang

menghubungkan rocker arm dan valve lifter, yang berfungsi memindahkan gerakan lifter ke ujung rocker arm.
o Rocker Arm

Rocker arm merupakan bagian yang dipasangkan diatas kepala silinder dan didukung pada bagian tengahnya oleh poros rocker arm. Bila push rod mengangkat keatas (menekan) salah satu rocker arm, maka akan menekan ujung batang katup dan menyebabkan katup terbuka.

Gambar . SIS E

ekanisme katup BAB IV PE ASAN

. .

P l m

i Colt iesel

alam kontruksi mesin banyak sekali terdapat bagian komponen yang bergerak, komponen tersebut seperti piston, coneccting rod, crank shaft, cam shaft, katup, dan masih banyak komponen-komponen lain. Pelumasan dimaksudkan untuk mengurangi gesekan langsung antara dua bagian komponen) yang berhubungan. pump. ipe oil pump yang digunakan adalah tipe gear. Selain sebagai

bahan untuk pelumasan, minyak pelumas mempunyai fungsi-fungsi lain yaitu :

Pada mesin Colt

iesel ini, minyak pelumas dipompakan oleh oil

o Mengurangi panas dengan cara mengambil panas dari komponen -

komponen mesin yang dilaluinya dan mengusahakan gesekan sekecil mungkin.


o Mengeluarkan (mengambil) kotoran -kotoran yang terdapat pada

komponen-komponen mesin yang dilaluinya sehingga dapat mencegah proses korosi.

4.2.

Komponen-komponen utama Sistem Pelumasan

4.2.1. Oil Pump

Oil pump menghisap oli dari crankcase dan menyalurkan keseluruh komponen mesin. Oil filter dipasangkan pada lubang masuk pompa oli ( oil pump inlet) untuk menyaring kotoran-kotoran. Pada Colt Diesel untuk engine 4D31 dan 4D34 oil pump digerakkan oleh camshaft skew gear. Sedangkan untuk engine 4D33 oil pump digerakkan oleh camshaft gear. Oil pump yang digunakan adalah model roda gigi. Pada model ini, terdapat dua buah roda gigi yang berkaitan. Bila salah satu roda gigi berputar, maka roda gigi lain akan ikut berputar berlawanan arah. Oleh karena itu, oli yang terdapat diantara celah -celah dua buah roda gigi didesak dari lubang masuk kelubang buang. Oil pump jenis ini sangat sederhana tetapi dapat bekerja dengan baik. Oil pump digerakkan oleh putaran crankshaft melalui crankshaft gear yang putarannya berlawanan arah dengan putaran oil pump gear. Apabila tekanan oli meningkat menjadi lebih tinggi dari tekanan standar, oli akan dikembalikan ke oil pump oleh kerja relief valve. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemacetan pada sistem pelumasan oleh karena tekanan yang berlebihan. Relief valve dipasang pada oil pump.

Gambar . Oil pump untuk engine

Gambar . Oil pump untuk engine

4. . . Oil Cooler

Oil cooler adalah alat yang digunakan untuk merubah panas antara coolant dan oli yang bertekanan. Oil cooler mempunyai sebuah bypass valve.

Gambar . Oil cooler untuk engine

dan

Gambar . Oil cooler untuk engine

Bypass valve akan bekerja apabila kekentalan oli tinggi atau saat oil cooler element tersumbat. al tersebut akan menyebabkan tahanan

aliran menjadi tinggi, sehingga bypass valve akan terbuka agar oli kembali secara langsung ke oil filter element tanpa melalui oil cooler.

Gambar . Bypass valve Regulator valve akan bekerja bila tekanan oli pada main oil gallery menjadi lebih tinggi dari nilai standar. Regulator valve akan membuka agar oli kembali ke oil pan. standar. engan demikian tekanan oli akan kembali

Gambar . Regulator valve

4. .3. Oil Filter Dalam jangka aktu tertentu, oli akan kotor. al ini di sebabkan

adanya partikel-partikel logam, kotoran dari udara, karbon serta bahan bahan lain yang masuk ke dalam oli. Bagian-bagian berat akan mengendap, sedangkan bagian -bagian yang ringan akan ikut te rbawa melumasi mesin yang akan memperbesar keausan dan kemungkinan panas yang berlebihan over heating) Pada oil pump cover terdapat sebuah relief valve yang berfungsi mengembalikan oli ke oil pan apabila tekanan melebihi nilai standar. ini di lakukan untuk menghindari overload pada sistem pelumasan. al

Gambar . Oil filter

4.3.

Beberapa Pel masan pada

mponen -komponen

esin

Komponen-komponen mesin yang saling berhubungan perlu dilumasi untuk memperkecil keausan serta menghindari korosi, sehingga umur pemakaian mesin akan lebih panjang dan menjadikan kinerja mesin lebih baik lagi. 4.3. . Pel masan pada Conecting Rod, Piston dan Main Bearing Pada pelumasan ini, terdapat lubang oli yang menghubungkan main oil gallery ke setiap bearing. li mengalir masuk melalui lubang oli yang terdapat pada crankshaft untuk melumasi connecting rod bearing kemudian masuk melalui lubang yang terdapat pada connecting rod untuk melumasi connecting rod small end bushing . li disemprotkan dari oil jet

yang terdapat pada connecting rod small end untuk melumasi piston.

Gambar .8 Pelumasan pada conecting rod dan main bearing

Gambar . Pelumasan pada piston 4.3. . Pel masan pada Camshaft dan ekanisme katup

Camshaft bushing dilumasi oleh oli yang mengalir melalui saluran main oil gallery ke setiap bushing. Pada bagian ujung depan camshaft journal terdapat lubang oli yang menyalurkan oli untuk melumasi camshaft gear dan mekanisme katup. li masuk ke rocker shaft braket bagian depan, kemudian masuk ke rocker shaft dan melumasi setiap rocker

bushing. Pada saat yang sama, oli memancar dari lubang yang terdapat pada bagian atas rocker arm untuk melumasi permukaan atas dimana terdapat valve cam dan valve stem. oil pan. li masuk ke lubang push rod pada

cyclinder head dan crankshaft untuk melumasi cam sebelum kembali ke

Gambar .

Pelumasan pada mekanisme katup

Gambar . 4.3.3. Pelumasan Timming

Pelumasan camshaft ear

li yang melewati main oil gallery mengalir melalui bagian dalam camshaft dan idler shaft, untuk melumasi setiap gear selama berputar. Pada bagian dalam timming gear case terdapat oil jet yang secara otomatis memberikan tekanan pelumasan secara konstan. Pada idler gear, shaft dilengkapi oil jet untuk pelumasan auto timmer. Oil jet dipasang pada bagian bawah komponen main oil gallery pada setiap silinder dan mendinginkan piston dengan menyemprotkan oli kearah bagian dalam piston. Oil jet dipasang dengan check valve yang membuka dan menutup berdasarkan tekanan yang ditentukan. Check valve menutup pada putaran rendah, hal ini dilakukan untuk mencegah meningkatnya tekanan olume oli pada komponen sistem pelumasan.

Gambar .

Pelumasan pada timming gear

BAB V PENUTUP

5.1.

Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan pada engine diesel, maka dapat diambil kesimpulan, antara lain sebagai berikut : a. Proses Pembakaran Pada engine diesel, proses pembakaran yang terjadi adalah dengan proses kompresi. Oleh karena itu motor bakar diesel sering juga disebut motor penyalaan kompresi (Compression Ignition Engine). b. Prinsip Kerja Engine Diesel Untuk menghasilkan kerja dibutuhkan 4 langkah piston (langkah isap, langkah kompresi, langkah kerja, langkah buang) atau 2 kali putaran crankshaft. c. Gangguan Suara Sebab utama mengapa engine diesel mengeluarkan suara lebih keras dari engine bensin karena engine diesel bekerja dengan tekanan pembakaran lebih tinggi dan laju kenaikan pembakarannya lebih cepat. d. Sistem Pelumasan Pelumasan memegang peranan yang sangat penting untuk memperpanjang umur pemakaian dan meningkatkan kinerja dari engine. Selain itu, pelumasan juga dimaksudkan untuk mengurangi gesekan langsung antara serta komponen -komponen men gurangi panas yang dan

bersinggungan

langsung,

mengeluarkan (mengambil) kotoran -kotoran yang terdapat pada komponen-komponen mesin yang dilaluinya.

DAFTAR PUSTAKA

Mitsubishi Motor, 2003, Training Manual , Sole Distribution of Mitsubishi Motors, Jakarta. Mitsubishi Motor, 2007, Part Sales Training I , Sole Distribution of Mitsubishi Motors, Jakarta. Panjaitan M Subaja, 2004, Engine Colt Diesel FE 3 dan 4 Series, Yogyakarta. Toyota Astra Motor, 1998, Service Division, PT. Toyota Astra Motor, Jakarta.

LAMPIRAN

SURAT KERJA PRAKTEK DARI KAMPUS

SURAT TANGGAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DARI PERUSAHAN TEMPAT KERJA PRAKTEK YANG DITUJU

SURAT TUGAS DARI KAMPUS

DAFTAR NILAI KERJA PRAKTEK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA JURUSAN TEKNIK MESIN JENJANG PROGRAM STRATA 1

Nama Mahasiswa No. Mahasiswa Bidang/Materi Lokasi

: Panji Prasetya : 210003001 : Teknik Mesin : PT. Polytama Propindo Jl. Raya Juntinyuat Km. 13 Indramayu Baik Sekali (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D)

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Komponen yang dinilai Disiplin Kerjasama Inisiatif Kerajinan Tanggung Jawab Sikap Prestasi

Nilai Rata-rata

Indramayu, 2009

Mei

Pembimbing Lapangan/Perusahaan

( Subardi, Ama. Pd. )

Anda mungkin juga menyukai