Anda di halaman 1dari 5

Oleh: Perlita Nathania ( X-3 / 27 )

Flora dan Fauna Indonesia Provinsi : Sulawesi Barat


A) Fauna
Mandar Dengkur ( Aramidopsis plateni ) Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Animalia Chordata Aves Magnoliales Magnoliaceae Elmerrillia Elmerrillia ovalis

Tinggi burung ini adalah 29 cm, paruhnya agak panjang, muka dan bagian bawahnya berwarna abu-abu; tenggorokan keputih-putihan; sisi perut berpalang hitam dan putih dan paruhnya berwarna kemerahan. Bunyi burung mandar dengkur adalah lebih terdengar mendengkur tenang selama 1-2 detik, termasuk suara singkat wheez yang diikuti cepat oleh suara dengkur ee-orrrr yang berlarut-larut, panjang, yang dengan mudah bisa salah dikenali sebagai suara babi liar. Juga suara nafas yang singkat dan redam. Hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil. Sangat mencolok ketika terbang, dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat diselingi gerakan melayang serta saling meneriaki. Bila sedang bersuara dari tempat bertengger, jambul ditegakkan lalu diturunkan. Jenis ini tertekan dengan ledakan populasi yang mengejutkan selama 10-15 tahun terakhir, akibat penangkapan yang berlebihan untuk perdagangan burung dalam sangkar, dan sekarang langka akibat kegiatan ini. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan; juga hutan monsun (Nusa Tenggara), hutan yang tinggi bersemak, semak yang pohonnya jarang dan lahan budidaya yang pohonnya jarang. Mandar dengkur termasuk hewan pemakan segala atau omnivora, tetapi lebih sering memakan tanaman. Habitat mandar dengkur adalah hutan primer dan hutan sekunder berpohon tinggi di dataran rendah hingga ketinggian 1300 meter dpl. Burung ini termasuk hewan yang dilindngi karena hampir punah.

Oleh: Perlita Nathania ( X-3 / 27 )

B) Flora a. Cempaka Hutan Kasar ( Elmerrillia ovalis )

Pohon berkayu yang tingginya mencapai 45 m, dengan diameter hingga 200 cm, cabang-cabangnya serta tangkai daun dan stipulanya gundul atau ditutupi bulu halus kekuningan yang kemudian menjadi gundul setelah itu. Daunnya lonjong, dengan bulu halus di permukaan bawahnya atau gundul. Tersebar di Sulawesi dan Maluku. Pohon ini banyak tumbuh di hutan hujan tropika di dataran rendah hingga pegunungan pada ketinggian 1000 m dpl. Cempaka hutan ini umumnya dibudidayakan dengan bijinya, namun bijinya mudah hilang daya kecambahnya bila biji menjadi kering. Di Toraja digunakan untuk ukiran pada rumah tradisional dan lumbung padinya. Kayunya sangat awet dan banyak digunakan juga untuk membuat kandang kuda. Kingdom Plantae Filum Magnoliophyta Kelas Magnoliopsida Ordo Magnoliales Famili Magnoliaceae Genus Elmerrillia Spesies Elmerrillia ovalis

Oleh: Perlita Nathania ( X-3 / 27 ) b. Pisang Pere ( Musa paradisiaca ) Nama spesies ini sebenarnya bukan menunjuk pada nama jenis dalam arti botanis, tetapi merupakan gabungan dari berbagai kultivar yang banyak, dan merupakan pisang yang dapat dimakan. Pisang pere (Musa acuminata x Musa balbisiana ). Tanaman pisang ini hidup merumpun, tingginya 3-5 m, berbatang semu, licin, dan banyak mengandung air. Daunnya tersusun memutar. Bunga akan meundcul dari ujung batang. Saat akan berbunga dapat terlihat dengan makin kecilnya daun yang tumbuh dekat pucuk. Perbungaannya tersusun seperti sisir dalam suatu tandan. Ujung tandannya merupakan kumpulan bunga-bunga jantan mandul yang umum disebut jantung. Buahnya tersusun dalam bentuk sisir. Setelah berbuah tanaman akan mati. Pisang mulai berbunga pada umur 7-9 bulan. Tanaman ini berkembangbiak melalui tunas akar.

Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Commelinidae Ordo: Zingiberales Famili: Musaceae (suku pisang-pisangan) Genus: Musa Spesies: Musa paradisiaca

Oleh: Perlita Nathania ( X-3 / 27 ) c. Coklat ( Theobroma cacao )

Tanaman pohon yang selalu hijau ini tumbuh hingga ketinggian 4-20 m, dan ketika dibudidayakan hanya sampai pada ketinggian 6 m. Memiliki banyak cabang dengan batang simpodial, berwarna coklat. Daun tipis dengan tekstur menjangat, bertangkai daun 1-10 cm panjangnya, tersusun secara spiral, lonjong bulat telur atau jorong bulat telur dengan ukuran 15-50 cm x 4-15 cm, membulat, dengan pucuk yang lancip. Bunga akan muncul pada batang, dan cabang yang telah tua. Bunga berbilangan lima, dengan diameter 1-1,5 cm, teratur, biseksual, dengan tangkai bunga 0,5-1,5 mm, daun kelopak berjumlah 5, lonjong sampai lanset, 5-8 mm x 1,5 -2 mm, berwarna putih hingga kemerahan. Buah bertipe buah batu yang menyerupai buah buni, bentuknya sangat bervariasi, dari bulat hingga silindris dengan ukuran 10-32 cm x 6-12 cm, halus. Biji berbentuk bulat hingga jorong yang dapat dalam diolah dan dimanfaatkan untuk berbagai jenis makanan dan minuman. Hasil olahan yang disebut sebagai coklat ini dapat dijadikan minuman yang lezat, permen, selai, atau kue. Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Malvales Malvaceae Theobroma T. cacao

Oleh: Perlita Nathania ( X-3 / 27 )

Anda mungkin juga menyukai