Anda di halaman 1dari 21

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1 mengartikan Lingkungan Hidup sebagai berikut: "kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya". Itulah rangkaian kata-kata yang telah diuraikan dengan cukup jelas oleh para legislator negara kita mengenai Lingkungan Hidup. Mereka, kita, dan semua manusia pastinya mengerti dan dapat memahami arti dari pentingnya, manfaatnya, serta keseimbangan dari sistem lingkungan hidup. dalam penjelasan di atas pun telah dijelaskan dengan seksama bahwa lingkungan hidup merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan hayati, lingkungan non hayati, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Hidup dan kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari pengaruh lingkungan. Tuntutan kebutuhan hidup mendorong manusia beradaptasi dengan lingkungan melalui berbagai cara sesuai kemampuan, bahkan dorongan ini tidak terbatas pada adaptasi, melainkan memotivasi memberdayakannya melalui penyeimbangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan pola hubungan manusia dengan alam lingkungan ditentukan oleh kearifan serta rasa tanggung jawab dari manusia itu sendiri sebagai makhluk dominan dalam memanfaatkan alam lingkungannya. Ilmu pengetahuan dan teknologi bersifat netral, menjadi bermanfaat atau merusak lingkungan sangat tergantung kepada manusia yang menerapkannya,

Kearifan serta rasa tanggung jawab dalam mengelola lingkungan baik sebagai jaminan kelangsungan hidup maupun pemenuhan kehidupan, merupakan perwujudan kesadaran etik lingkungan hidup dalam diri setiap orang. Etika lingkungan hidup merupakan etika yang dimiliki manusia dalam memangdang dirinya di alam semesta. Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki daya fikir dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia

yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, Peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan. Peranan Manusia yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut: 1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion); 2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota yang juga merupakan sumber plasma nutfah; 3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi; 4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor; 5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;

Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain: 1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui; 2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir; 3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya; 4. Melakukan sistem pertanian secra tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;

5. Membuat peraturan,

organisasi atau undang-undang untuk melindungi

lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup. Ilmu lingkungan adalah ilmu inter-disipliner untuk mengukur dan menilai perubahan dan kegiatan manusia terhadap ekosistem ; sedemikian rupa sehingga manusia dapat mengelola ekosistem demi kelulusan (survival)-nya sendiri (Jhonson: 1977). Prinsip dasar ilmu lingkungan : manusia pada hakekatnya adalah bagian dari lingkungan alam (ekosistem) di mana ia hidup. Apabila kita ingin menangani permasalahan lingkungan maka kita perlu memahami sistem lingkungan di mana kita hidup. Suatu konsep sentral dalam ekologi ialah ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Menurut pengertian, suatu sistem terdiri atas komponen- komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan energi yang terkendalikan oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu. Masing- masing komponen itu memiliki fungsi atau relung (Soemarwoto : 1988) Maka mempelajari ekosistem berarti mempelajari ekologi, dan segala sesuatu yang terkait dengannya yakni arus materi dan energi, informasi, hukum termodinamika yang berkaitan erat dengan kelestarian dan pemanfaatan energi pada suatu tempat. Di samping itu hal yang tidak kalah penting adalah memahami tentang upaya manusia dan mahluk hidup lainnya dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Adapatasi yang sangat diperlukan untuk menghadapi evolusi. Bagaimana manusia memanfaatkan kebutuhan dasar serta keberadaan lingkungan yang kerasan agar dapat bertahan. Maka pada pembahasan perlu diketahui konsep- konsep dasar mengenai ekologi, ekosistem, materi, energi, arus informasi, adaptasi, evolusi, lingkungan hidup, dan kebutuhan dasar manusia. B. Batasan Masalah Tulisan ini akan dibatasi pada dua kajian pokok tentang keberadaan manusia sebagai bagian dari ekosistem. Serta konsep- konsep dasar yang harus difahami agar

dalam upaya survival manusia dapat mempertahankan kondisi lingkungan. Adapun kajian pada tulisan ini adalah : 1. Ekologi 2. Lingkungan Hidup C. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada tulisan ini adalah : 1. Penjelasan tentang ekologi dan ekosistem yang meliputi : a. Arti ekologi b. Memahami ekosistem c. Materi d. Energi e. Informasi f. Adaptasi g. Evolusi

2. Penjelasan tentang lingkungan hidup yang meliputi : a. Arti lingkungan hidup b. Mutu lingkungan hidup c. Lingkungan hidup sebagai sumber daya d. Kebutuhan dasar

BAB II PEMBAHASAN A. Ekologi 1. Arti Ekologi Inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan mahluk hidup, khususnya manusia, dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya disebut Ekologi. Istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Haeckel, seorang ahli ilmu hayat, dalam pertengahan dasawarsa 1860-an. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah dan Logos yang berarti ilmu. Karena itu secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang mahluk hidup hidup dalam rumahnya atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup. Dalam pengelolaan lingkungan, ekologi yang kita butuhkan adalah ekologi manusia. Ia merupakan cabang khusus ekologi di samping ekologi tumbuhan, ekologi hewan dan ekologi jasad renik. Ekologi manusia ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara manusia dan lingkuan hidupnya. Manusia dalam kehidupannya tidaklah cukup dengan memperhatikan materi, energi, dan informasi. Dalam kehidupannya yang modern arus uanglah yang lebih penting. Oleh karena itu, walaupun ekolgi penting, ia bukanlah satu-satunya masukan untuk mengambil keputusan dalam permasalahan lingkungan hidup, melainkan hanyalah satu masukan saja. Masukan lainnya ialah ekonomi dan juga teknologi, politik dan sosial budaya. Ekologi merupakan salah satu komponen dalam pengelolaan lingkungan hidup yang harus ditinjau bersama dengan komponen lain untuk mendapatkan keputusan yang seimbang. 2. Konsep Ekosistem Suatu konsep sentral dalam ekologi ialah ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Menurut pengertian, suatu sistem terdiri atas komponenkomponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang berinteraksi

membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan energi yang terkendalikan oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu. Masing- masing komponen itu memiliki fungsi atau relung. Pada pengertian lain ekosistem merupakan suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari berbagai spesies mahluk hidup yang berinteraksi dengan

lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik (materi dan energi). Dari pengertian ini jelas bahwa ada dua komponen utama ekosistem yakni komponen mahluk hidup (biotik) dan komponen lingkungan (abiotik) yang terdiri dari energi dan materi. Dengan demikian jelaslah bahwa mempelajari tentang ekosistem haruslah mengkaji semua komponen tersebut secara holistic dan tidak terpisah karena semua komponen saling berkaitan dan menjadi penentu kelestarian lingkungan ekosistem. Keteraturan ekosistem menunjukkan, ekosistem itu ada dalam suatu keseimbangan tertentu. Keseimbangan itu tidaklah bersifat statis, melainkan dinamis. Ia selalu berubah-ubah, kadang- kadang perubahan itu besar, kadangkadang kecil. Perubahan itu dapat terjadi secara alamiah, maupun sebagai akibat perbuatan manusia. Kandungan CO2 dan O2 dalam udara, iklimnya, gunungnya, flora dan faunanya tidaklah tetap. Dalam skala kecil kita lihat pada Gunung Krakatau. Setelah letusan yang amat dahsyat pada tahun 1883, kehidupan di pulau itu dapat dikatakan terhapus. Dari penelitian yang dilakukan secara berulangulang dalam waktu yang panjang diketahui bahwa kehidupan itu telah kembali. Jadi dengan adanya letusan Gunung Krakatau itu keseimbangan ekosistem telah berubah sama sekali. Kita dapat membuat batas ekosistem itu dalam batas yang kecil atau besar. Dalam akuarium terdapat ikan, tumbuhan air, dan plankton yang terapung dan melayang dalam air sebagai komponen mahluk hidup, serta pasir, air, mineral dan oksigen, yang terlarut dalam air sebagai komponen tak hidup. Suatu ekosistem dapat dibagi dalam beberapa sub-ekosistem. Misalnya, ekosistem bumi kita dapat dibagi dalam sub-ekosistem lautan, sub-ekosistem daratan, sub-ekosistem danau dan sub-ekosistem sungai. Sub-ekosistem daratan

dapat pula dibagi menjadi bagian- bagian sub-ekosistem, sub-ekosistem hutan, sub-ekosistem belukar, sub-ekosistem padang pasir. Antara sub-ekosistem itu pun terjadi interaksi dan antara sub-ekosistem itu terdapat arus materi, energi dan informasi. 3. Materi Tubuh kita, hewan dan tumbuhan, batu dan lain- lain tersusun atas materi. Materi itu terdiri dari unsur kimia, seperti Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen, (O), nitrogen (N), dan Posfor (P), jumlah unsur alamiah ada 89. Di samping itu terdapat unsur yang dibentuk di dalam laboratorium, antara lain Californium (Cf), Einstenium (Es), Fermium (Fm), dan Lawrencium (Lw). Unsur-unsur kimia berkombinasi membentuk molekul. Misalnya molekul gas Oksigen terdiri atas dua atom O, dan molekul air terdiri atas dua atom H dan satu atom O (H2 O). Ada molekul yang lebih kompleks. Misalnya, molekul gula tebu terdiri atas 12 atom C, 22 atom H dan 11 atom O (C12H22 O11). Dalam proses fotosintesis yang dilakukan tumbuhan hijau, 6 molekul CO2 dan 6 molekul air (H2 O) diolah menjadi satu molekul Glukose. Gula glukose merupakan salah satu bentuk zat organik. Dalam proses ini dihasilkan juga 6 molekul O2. Reaksi fotosintesis itu ialah : 6 CO2 + 6 H2 O C6 H12O6 + 6O2

Gula glukose umumnya disusun menjadi pati yang dapat tersimpan dalam jumlah besar dalam batang, misalnya sagu, dalam buah, misalnya padi, dan dalam umbi, misalnya ubi kayu. Gula dan pati secara umumnya disebut karbohidrat. Termasuk ke dalam golongan ini ialah juga selulose yang menjadi bagian utama tubuh tumbuhan, seperti batang, akan dan daun. Karena itu tumbuhan hijau dapat menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik, yaitu CO2 dan H2 O, dengan menggunakan energi matahari. Karbohidrat lebih lanjut dapat diolah menjadi lemak. Materi yang kita butuhkan untuk menyusun tubuh kita, kita dapatkan dari makanan,. Materi dalam makanan berbentuk karbohidrat, lemak, protein dan lain-

lain. Kecuali untuk menyusun tubuh kita., makanan itu juga mengandung zat yang diperlukan untuk mengatur proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, yang disebut metabolisme. Materi mengalir dari mata rantai makanan yang satu ke mata rantai yang lain. Jika mahluk hidup mati tidak berarti aliran materi terhenti, melainkan mahluk yang mati menjadi makanan mahluk yang lain. Sebagian lagi terurai menjadi gas, cairan, dan mineral. Salah satu gas yang terbentuk adalah CO2. Gas CO2 kemudian digunakan tumbuhan dalam proses fotosintesis. 4. Energi Energi diperlukan untuk melakukan kerja. Dengan kata lain tanpa energi tidak dapat melakukan kerja. Energi tidak dapat kita lihat, yang terlihat ialah efek energi tersebut. Misalnya menggunakan energi untuk mendorong sebuah benda. Energi yang digunakan tidak tampak, yang nampak adalah benda itu berpindah tempat. Dalam kehidupan kita menggunakan tiga jenis energi, yaitu energi yang berasal dari matahari, panas bumi dan energi nuklir yang berasal dari energi nuklir dalam reaktor atom. Sebenarnya energi matahari juga berasal dari reaksi nuklir yang terjadi dalam matahari. Hingga saat ini energi yang paling banyak dipakai adalah energi matahari. Energi yang tersimpan di dalam tubuh tumbuhan menjadi sumber energi bagi mahluk hidup lain. Makanan yang kita makan mengalami pembakaran dalam tubuh kita. Pembakaran ini melalui reaksi kimia tertentu dalam tubuh yang merupakan bagian dari metabolisme. Dalam metabolisme itu energi dalam makanan diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk melakukan kerja. Di dalam kondisi tertentu tumbuhan yang mati tidak membusuk, melainkan menjadi fosil, misalnya dalam bentuk batubara. Dari mahluk hidup lain dalam kondisi tertentu dapat terbentuk minyak bumi. Dalam minyak bumi juga masih tersimpan energi yang semula tersimpan dalam tubuh mahluk hidup. Batubara dan minyak bumi dapat disebut bahan bakar fosil.

Angin yang sebenarnya merupakan udara yang bergerak juga mengandung energi. Energi angin itu digunakan untuk menggerakkan perahu layar dan kincir angin. Kincir angin dapat digunakan untuk memutar mesin atau menghasilkan energi listrik. Terjadinya angin ialah perbedaan suhu di dua tempat akibat perbedaan penyinaran matahari. Misalnya dalam bulan Juni-Agustus matahari ada di atas bumi bagian utara. Benua Australia yang terletak di selatan mengalami musim dingin dan daratan Asia mengalami musim panas. Angin mengalir dari tempat yang dingin ke tempat yang panas, yaitu dari Australia ke daratan Asia. Air yang mengalir di sungai juga mengandung energi. Jika sungai dibendung, energi aliran air itu dapat digunakan untuk memutar generator untuk membangkitkan listrik. Air yang mengalir di sungai semula berasal dari laut melalui siklus hidrologi. Energi panas bumi berasal dari magma yang panas. Magma terdapat di dalam perut bumi. Di daerah vulkanis magma itu terletak dekat dengan permukaan bumi. Air tanah yang bersentuhan dengan batuan yang panas berubah menjadi uap. Dengan pemboran, uap dalam tekanan tinggi dapat disalurkan melalui pipa untuk memutar generator listrik. Pembangkit listrik demikian disebut Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Eksplorasi untuk memanfaatkan panas bumi dilakukan dengan giat, anatara lian di Sulawesi, Flores, dan Jawa. Penggunaan energi untuk kerja dengan menggunakan hewan dan mesin di dalam ekologi manusia disebut Metabolisme Ekstern. Artinya, kita mendapatkan energi untuk melakukan kerja tidak melalui metabolisme di dalam tubuh kita. Di dalam mobil misalnya, pembakaran terjadi di dalam mesin mobil. Terutama metabolisme ekstern dengan menggunakan bahan bakar fosil dan nuklir serta listrik dari tenaga air, telah memungkinkan manusia menggunakan energi dalam jumlah besar. 5. Informasi Informasi dapatlah diartikan sebagai suatu hal yang memberikan pengetahuan. Informasi dapat berbentuk benda fisik, warna, suhu, kelakuan dan

lain- lain. Misalnya, warna hijau dan bentuk tertentu memberikan informasi kepada kita tentang adanya tumbuhan. Kandungan informasi suatu pesan dapat dihitung secara matematis.

Kandungan informasi itu menunjukkan banyaknya pengetahuan tambahan yang dapat kita dapatkan dari pesan. Makin banyak yang kita ketahui tentang suatu hal makin kecillah kandungan informasinya, karena makin sedikit tambahan pengetahuan yang dapat kita dapatkan dari hal tersebut. Sebaliknya kandungan informasi kita tentang hal tersebut meningkat. Hukum ekologi menunjukkan, apabila terdapat tukar menukar informasi antara dua sistem yang berbeda kandungan informasinya, hasilnya bukanlah pemerataan kandungan informasi, melainkan akan memperbesar perbedaan itu. Sistem yang telah mengandung lebih banyak informasi akan diperkaya dengan tukar menukar itu. Hal ini berlaku untuk perseorangan maupun masyarakat. Inilah suatu dilema yang selalu kita hadapi dalam percaturan kita dengan negara maju. Dalam interaksi kita dengan mereka kesenjangan antara mereka dengan kita dalam hal informasi selalu bertambah besar. Artinya mereka makin menjadi pandai dan kita relatif menjadi makin bodoh. Apalagi dengan teknologi komputer kemampuan mereka untuk mengolah makin dan makin cepat. 6. Hukum Termodinamika Hukum termodinamika ialah hukum alam tentang energi. Ada dua hukum yang perlu kita perhatikan, yaitu hukum termodinamika I dan hukum termodinamika II. Hukum termodinamika I menyatakan, jumlah energi dalam alam semesta adalah konstan. Artinya jumlah energi itu tidak dapat bertambah atau berkurang. Jadi kita tidak dapat membuat atau memusnahkan energi. Bila di suatu tempat jumlah energi bertambah, energi itu harus berasal dari tempat lain. Hukum termodinamika II menyatakan energi yang ada itu tidak seluruhnya dapat dipakai untuk melakukan kerja. Karena itu waktu kita menggunakan energi untuk melakukan kerja, kita tidak mungkin mencapai efisiensi 100%. Misalnya,

kalau kita menggunakan bensin sebanyak 1000 mega kalori untuk memutar mesin, hasil kerja mesin itu selalu kurang dari 1000 mega kalori. Bagian energi yang tidak dapat dipakai untuk melakukan kerja disebut Entropi. Pada proses penggunaan energi yang bersifat tidak terbalikkan, maka entropi alam raya

bertambah. Dalam rantai makanan, materi dan energi mengalir dari mahluk yang dimakan ke mahluk yang memakan. Antara tingkat entropi dengan tingkat keteraturan terdapat hubungan yang erat. Dalam keadaan teratur tingkat entropi rendah dan dalam keadaan tak teratur tingkat entropi tinggi. Terdapat kesejajaran antara proses spontan dari keadaan teratur ke keadaan tak teratur dan dari tingkat entropi rendah ke tingkat entropi tinggi. Hukum termodinamika sangatlah penting dalam kehidupan kita. Karena jumlah energi tetap, kita hanya dapat menambah energi di suatu tempat dengan mengurangi di tempat lain. Hal ini mengisyaratkan bahwa kita harus hemat dengan energi kita. Apabila kita kehabisan energi kita harus mengimpornya dari luar negeri. Kita dapat mengajukan argumentasi bahwa minyak bumi kita dapat diganti dengan batubara, energi listrik dan pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), energi nuklir dan matahari. Itu memang benar akan tetapi batubaran dan PLTA suatu saat juga akan habis. Energi nuklir juga kesulitan akan menjadikan kita tergantung dari luar negeri, karena memerlukan teknologi tinggi dan teknologi itu harus dijaga dengan ketat. Penjagaan yang ketat itu sebagian karena alasan keamanan. Pemanfaatan energi matahari juga harus memerlukan teknologi tinggi yang akan membuat kita akan tergantung dari luar negeri. Sebagian lagi dapat menggunakan teknologi sederhana, misalnya, dengan tumbuhan. Namun ada masalah pelik yang sulit dipecahkan yakni berkaitan dengan lahan yang luas untuk bahan bakar yang berasal dari fotosintesis. Hukum termodinamika II menyatakan, secara universal entropi akan selalu bertambah. Kita dapat menurunkan entropi di suatu tempat secara lokal tetapi berbarengan dengan itu akan terjadi kenaikan di tempat lain. Dalam skala yang besar entropi di bumi dapat terjaga pada tingkat rendah dan keteraturan pada tingkat tinggi dengan menggunakan energi matahari melalui proses fotosintesis

oleh tumbuhan hijau. Karena itu sering pula disebutkan fotosintesis mempunyai efek negentropi. 7. Habitat dan Relung Semua mahluk mempunyai tempat hidup. Tempat hidup itu disebut habitat. Misalnya, habitat ikan emas ialah perairan tawar dan habitat ikan hiu adalah perairan asin di laut. Habitat dalam batas tertentu sesuai dengan persyaratan hidup mahluk menghuninya. Batas bawah persyaratan hidup itu disebut titik minimum dan batas atas disebut tutuk maksimum. Antara dua kisaran itu terdapat titik optimum. Ketiganya disebut titik kardinal. Apabila sifat habitat berubah sampai di luar titik minimum atau maksimum, mahluk itu akan mati atau harus pindah ke tempat lain. Apabila perubahannya lambat misalnya terjadi beberapa generasi, mahluk itu umumnya dapat menyesuaikan dengan tempat yang baru di luar batas semula. Habitat mahluk hidup dapat lebih dari satu. Di dalam habitatnya mahluk mempunyai cara tertentu untuk hidup. Burung yang hidup di sawah memakan serangga untuk hidup. Cara hidup itu disebut relung. Relung itu ada yang bersifat umum ada pula yang bersifat khusus. Mahluk yang mempunyai relung yang umum disebut generalis. Mahluk itu makan cacing, serangga, dan buah- buahan, misalnya. Ia disebut pula Polifag, artinya makan banyak jenis. Sedangkan yang hanya makan sedikir jenis makanan disebut spesialis. Spesialis ada yang ologofag, artinya makan sedikit jenis. Ada yang disebut monofag, yaitu yang makan satu jenis saja. Wereng misalnya adalah monofag karena hanya makanan tanaman padi. Relung dapat diartikan sebagai profesi mahluk hidup dalam habitatnya. Profesi menunjukkan fungsi mahluk itu di dalam habitatnya. Apabila dua jenis mahluk mepunyai reluang yang sama, akan terjadi persaingan. Makin besar tumpang tindih relung kedua jenis mahluk itu, makin intensif persaingannya. Dalam keadaan itu, masing-masing jenis akan

mempertinggi efisiensi cara hidup atau profesinya. Masing- masing akan menjadi spesialistis, yaitu relungnya menyempit. Apabila populasi suatu jenis menjadi besar, terjadi pula persaingan antar individu dalam jenis tersebut, dalam

persaingan ini individu yang lemah akan terdesak ke relung marginal. Makin spesialistis suatu jenis, makin rentan populasinya. Pada manusia kita dapatkan hal serupa. Bangsa yang makanan pokoknya hany beras, hidupnya amat rentan. Apabila produksinya beras menurun, misalnya karena iklim yang buruk, kehidupannya mengalami kegoncangan. Hal ini berlaku juga iuntuk sumber pendapatan. Orang yang hanya hidup dari hasul kebun cengkeh, akan sangat terpukul ketika kebunnya terserang wabah penyakit cacar daun. 8. Adaptasi Mahluk hidup pada batas tertentu memiliki kelenturan. Kelenturan ini memungkinkan mahluk itu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri itu secara umum disebut adaptasi. Kemampuan adaptasi mempunyai nilai untuk dapat bertahan hidup. Adaptasi dapat terjadi dengan beberapa cara. Adapatasi dapat melalui proses fisiologi. Misalnya, orang yang hidup di daerah yang tercemar oleh limbah domestik, dalam tubuhnya berkembang kekebalan terhadap infeksi muntah berak. Orang Indian yang hidup di pegunungan Andes yang tinggi telah beradaptasi dengan kadar oksigen pada udara yang rendah. Mereka dapat bekerja berat dengan kadar oksigen yang rendah. Adaptasi morfologi, yaitu bentuk tubuh, dapat juga terjadi. Misalnya orang Eskimo yang hidup di daerah arktik yang dingin mempunyai bentuk tubuh yang pendek dan kekar. Bentuk yang demikian mempunyai nisbah luas permukaan tubuh terhadap volume tubuh yang kecil. Dengan nisbah yang kecil itu, panas badan yang hilang dari tubuh dapat dikurangi. Kelakuan juga dapat bersifat adaptif. Orang belajar tentang bahaya dan dengan kelakuannya ia menghindari bahaya. Adaptasi kelakuan terjadi di manamana. Misalnya, untuk menghindarkan diri dari bahaya kelaparan orang mengadaptasikan diri terhadap persediaan makanan. Lebih luas lagi adaptasi ini berupa pranata budaya, Adaptasi demikian disebut adaptasi kultural. Misalnya, di antara saudara sekandung dan antara orang tua dan anak tidak boleh terjadi

perkawinan. Ditinjau dari segi ekologi, perkawinan demikian memiliki kementakkan yang tinggi dan menghasilkan keturunan yang lemah atau cacad. Adaptasi kultural terjadi juga dalam penggunan teknologi. Bentuk rumah suku Dani yang hidup di lembah Balim di Kabupaten Jayawijaya, terletak pada ketinggian 1500 m dpl, dan baju tebal serta bentuk rumah yang khusus pada orang eskimo merupakan adaptasi kultural. Tanpa itu mereka tidak dapat

mempertahankan hidup. Alat AC merupakan adaptasi kultural dengan teknologi. Adaptasi dapat berlangsung untuk waktu yang pendek atau panjang. Misalnya, kekebalan terhadap penyakit dapat berlangsung untuk beberapa bulan saja atau pun untuk waktu yang lama, bahkan untuk sepanjang umur. Adaptasi untuk jangka waktu yang lama menjadi sifat yang dianggap normal. Lingkungan selalu berubah. Kadang- kadang perubahan terjadi dengan cepat, kadang- kadang dengan lambat. Perubahan besar yang terjadi dengan cepat mudah terlihat dan orang berusaha mengadaptasikan dirinya terhadap perubahan itu. Tetapi tidak selalu adaptasi itu berhasil. Adaptasi yang tidak berhasil akan menghasilkan prilaku yang berbeda dengan lingkungan. Demikian pula tidak adanya adaptasi menginggalkan sifat yang tidak sesuai lagi. Sifat yang tidak sesuai itu disebut Maladaptasi. 9. Evolusi Berkaitan dengan adaptasi adalah evolusi. Evolusi ialah perubahan sifat jenis secara perlahan- lahan. Perubahan itu bersifat terarah dan sifat yang berubah itu dapat diturunkan. Evolusi sifatnya tak terbalikkan. Dalam ekosistem yang ada manusianya, seleksi terjadi juga oleh tindakan manusia. Dalam alam terjadi seleksi alam, individu dalam populasi mempunyai sifat yang paling sesuai dengan kondisi lingkungan, mempunyai kesempatan terbaik untuk berkembang biak, yang lain tersingkirkan. Individu yang kuat pun tidak dapat bertahan hidup jika tidak mampu menyesuaikan sifat dengan lingkungannya. Kepunahan hewan yang kuat haruslah menjadi pelajaran bagi manusia. Karena kemampuan otaknya, manusia menjadi mahluk yang sangat kuat. Tetapi

apabila manusia dengan teknologinya mengubah lingkungan, sehingga lingkungan tidak lagi sesuai dengan untuk kehidupannya, manusia itu akan punah. Evolusi yang melahirkan berjenis- jenis mahluk di bumi, sangatlah menarik untuk dipelajari untuk ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keselamatan manusia. Di dalamnya tersimpan rahasia dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. A. Lingkugan Hidup 1. Arti Lingkungan Hidup Manusia bersama tumbuhan, hewan dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu. Kecuali mahluk hidup, dalam ruang itu terdapat juga benda tak hidup, seperti misalnya udara, tanah dan batu. Ruang yang ditempati oleh mahluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup di dalamnya disebut lingkungan hidup mahluk tersebut. Menurut UU.No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU no 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity). Sifat lingkungan hidup ditentukan oleh beberapa faktor. Pertama, oleh jenis dan jumlah masing- masing jenis unsur lingkungan hidup tersebut. Kedua, hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup itu. Ketiga, kelakuan atau kondisi lingkungan hidup. Keempat, faktor non-materiil suhu, cahaya dan kebisingan.

Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Manusia seperti ia apa adanya, yaitu yang disebut fenotipe, adalah perwujudan yang dihasilkan oleh interaksi sifat keturunan dengan lingkungannya. Sifat keturunan, yang terkandung di dalam gen yang merupakan bagian dari kromosom di dalam masing- masing sel tubuh, menentukan potensi genotipe. Hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya adalah sirkuler. Kegiatannya, apakah sekedar bernafas ataupun membendung sungai, sedikit atau banyak akan merubah lingkungannya. Misalnya, seseorang yang bekerja dalam sebuah ruangan yang sempit, dengan pernafasannya ia akan mengurangi kadar oksigen (O2) dalam udara di kamar itu dan menambah kadar gas karbondioksida (CO2). Interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya tidaklah sederhana, melainkan kompleks, karena pada umumnya dalam lingkungan hidup itu terdapat banyak unsur. Manusia hidup dari unsur- unsur lingkungan hidupnya: udara untuk pernafasannya, air untuk minum, keperluan rumah tangga dan kebutuhan lain, tumbuhan dan hewan untuk makanan, tenaga dan kesenangan, serta lahan untuk tempat tinggal dan produksi pertanian.Manusia tanpa lingkungan hidupnya adalah suatu abstraksi belaka. Pengelolaan lingkungan bersifat Holistik, yaitu memandang keseluruhannya sebagai suatu kesatuan. Pengelolaan lingkungan untuk mendapatkan kondisi optimum, didasarkan pada pertimbangan untung rugi. Orang bersedia untuk mengurangi dan mengorbankan suatu keuntungan untuk mendapatkan keuntungan lain atau mengurangi suatu rugi.

2. Mutu Lingkungan Hidup Pengertian tentang mutu lingkungan sangat penting. Karena ia merupakan dasar pedoman untuk mencapai suatu tujuan pengelolaan lingkungan.

Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya merupakan perbincangan tentang mutu lingkungan. Agar kita dapat mengelola lingkungan dengan baik maka kita tidak hanya perlu mengetahui apa yang tidak kita kehendaki akan tetapi juga

mengetahui apa yang kita kehendaki. Dengan demikian kita mengetahui ke arah mana lingkungan itu akan kita kembalikan. Tidaklah mudah untuk menentukan apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan, oleh karena persepsi orang terhadap mutu lingkungan berbeda- beda. Dengan demikian secara singkat dapatlah dikatakan mutu lingkungan yang baik membuat orang kerasan berada di lingkungan tersebut. Perasaan tersebut karena orang mendapat rezeki yang cukup, iklim dan faktor alamiah lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa mutu lingkungan merupakan kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan mutu hidup. Makin tinggi derajat mutu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, makin tinggi pula derajat mutu lingkungan tersebut dan sebaliknya.

3. Lingkungan Hidup Sebagai Sumber Daya Dengan mengaitkan mutu lingkungan dengan derajat pemenuhan kebutuhan dasar, berarti lingkungan itu merupakan sumber daya. Dari lingkungan itu kita mendapatkan unsur- unsur yang kita perlukan untuk produksi dan konsumsi. Sebagian dari sumber daya itu dimiliki oleh perorangan dan badan tertentu, misalnya lahan dan sepetak hutan. Air adalah faktor lain yang kita perlukan untuk berproduksi. Pertanian, perikanan, dan peternakan, misalnya, tak mungkin tak mungkin ada tanpa air. Pabrik juga memerlukan air untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi, untuk mendinginkan mesin dan untuk mengangkut bahan sisa. Sumberdaya memiliki mempunyai daya regenerasi dan asimilasi yang terbatas. Selama eksploitasi atau permintaan pelayanan ada di bawah batas saya regenerasi atau asimilasi, sumber daya terperbarui itu dapat digunakan secara lestari. Akan tetapi apabila batas itu dilampaui, sumber daya itu akan mengalami kerusakan dan fungsi sumber daya itu sebagai faktor produksi dan konsumsi atau sarana pelayanan akan mengalami gangguan. Sumberdaya lingkungan milik umum sering dapat digunakan untuk bermacam peruntukkan secara simultan, tanpa suatu peruntukkan mengurangi manfaat yang dapat diambil dari peruntukkan lain sumberdaya yang sama itu.

Karena pemanfaatan lingkungan milik umum dapat dilakukan tanpa atau hanya dengan pungutan bayaran yang ringan saja, unit produksi maupun unit konsumsi cenderung memaksimumkan pemanfaatannya, sehingga mudah terjadi

pemanfaatan yang tidak rasional. Misalnya orang menangkap ikan dengan racun hama atau dengan bahan peledak dengan maksud untuk mendapatkan hasil yang besar.

4. Kebutuhan Dasar Kebutuhan dasar dapat dibagi secara hirarkis berturut- turut dari atas ke bawah dalam tiga golongan, yaitu : 1) kebutuhan dasar untuk kelangsungan hayati, 2) kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup manusiawi, 3) kebutuhan dasar untuk memilih. Kelangsungan hidup yang manusiawi dan derajat kebebasan memilih hanyalah mungkin, apabila kelangsungan hidup hayati terpenuhi dan terjamin. Maka itu kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup hayato adalah yang paling pokok dan mempunyai bobot yang paling tinggi di antara ketiga golongan kebutuhan dasar tersebut. a. Kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup hayati ; mahluk hidup selalu berusaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya, tidak saja secara individu, melainkan juga sebagai jenis. Kelangsungan hidup sebagai jenis bahkan memiliki bobot yang lebih tinggi daripada kebutuhan individu, sehingga kita jumpai kelakuan alturisme, yaitu pengorbanan diri untuk kelangsungan hidup jenis. Alturisme pada manusia dapat terlihat antara lain dalam peperangan. Misalnya, dalam peperangan para pejuang kita dalam perang kemerdekaan melawan Belanda telah membentuk pasukan berani mati. Mereka bersedia

mengorbankan diri demi keselamatan pasukan lain atau rakyat. Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup secara hayati, manusia haruslah mendapatkan air, udara dan pangan dalam kuantitas dan mutu tertentu. Kebutuhan dasar ini bersifat mutlak. Tubuh manusia sebagian besar terdiri atas air. Reaksi kimia dalam bentuk metabolisme dalam tubuh manusia terjadi dalam medium air dan molekul air ikut serta dalam banyak reaksi kimia.

Kebutuhan akan air tidak hanya menyangkut kuantitas akan tetapi juga kualitas yang keduanya berkaitan dengan peruntukkan. Misalnya peruntukkan air untuk kebutuhan rumah tangga berbeda dengan kebutuhan untuk pengairan. Udara mengandung oksigen yang diperlukan manusia untuk pernafasan. Tanpa oksigen manusia tidak dapat hidup. Kecuali dalam keadaan tertentu udara dan oksigen yang terkandung di dalamnya tersedia dalam jumlah yang cukup. Karena itu pada umumnya kebutuhan dasar akan udara tidaklah menjadi masalah. Masalah serius yang terjadi adalah telah tercampurnya udara dengan gas dan partikel padat yang berasal dari pembakaran mesin. Gas dan partikel pada itu ada yang bersifat racun. Pangan adalah kebutuhan lain yang bersifat mutlak. Pangan yang berfungsi sebagai penyusun tubuh, sumber energi dan pengatur metabolisme. Karena itu di samping kuantitas pangan, mutu menjadi sangat penting. Mutu ditentukan oleh susunan berbagai unsur dalam bahan makanan, seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. b. Kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup yang manusiawi ; berbeda dengan mahluk hidup yang lain, manusia tidak cukup sekedar hidup secara hayati, melainkan karena kebuadayaannya ia harus hidup secara manusiawi. Misalnya, pangan tidak cukup hanya sekedar memenuhi kebutuhan tubuh, melainkan harus disajikan secara rasa, warna dan bentuk yang menarik. Kebutuhan yang bersifat manusiawi sebagian bersifat materiil, sebagian lagi besifat non-materiil. Yang akhir ini berkembang kuat dan menonjol pada pada manusia dan membuatnya berbeda dari hewan. Dalam perkembangan kebudayaan, manusia mengatur pranata sosial sedemikian rupa yang mengatur kehidupan sosial kelompok manusia. Termasuk sistem hukum, yang berfungsi untuk menciptakan keadilan. Perkembangan hukum dimungkinkan karena perkembangan kemampuan manusia dalam berfilsafat. Kebutuhan dasar lainnya untuk menjadi manusiawi adakah pakaian, rumah dan energi. c. Kebutuhan dasar untuk memilih ; kemampuan memilih merupakan sifat hakiki mahluk hidup untuk mempertahankan hidupnya. Akar tumbuhan dapat memilih unsur mana yang akan diserap banyak dan mana yang akan diserap

sedikit. Kemampuan memilih itu memungkinkan kita untuk menjadikan tumbuhan sebagai indikator adanya zat tertentu di dalam tanah. Pada manusia kemampuan memilih berkembang melampaui tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup hayatinya, yaitu merupakan juga ekspresi kebudayaannya. Makanan, pakaian, rumah, kesenian, dan

kebudayaannya beraneka ragam.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal : 1. Ekologi merupakan ilmu tentang mahluk hidup hidup dalam rumahnya atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup. 2. Dalam kaitannya dengan ilmu lingkungan maka ekologi manusia merupakan ilmu yang paling dibutuhkan 3. Mengkaji ekosistem sangat berkaitan dengan ekologi, dan sangat penting mengkaji keseimbangan antara unsur biotik dengan unsur abiotik, karena itu mengkaji ekosistem tidak hanya mengkaji manusia atau mahluk hidup lainnya, akan tetapi juga mengkaji tentang materi dan energi, dan kajian secara keseluruhan secara holistic 4. Dalam kaitannya dengan lingkungan pemanfaatan energi dan materi oleh mahluk hidup sangat berkaitan dengan adaptasi dan evolusi agar mahluk hidup tersebut dapat lesatari terhadap perubahan yang secara alamiah menjadi ketentuan adanya seleksi alam 5. Ada tiga kebutuhan dasar bagi mahluk hidup yakni kebutuhan dasar hayati, kebutuhan dasar manusiawi, dan kebutuhan dasar untuk memilih

B. Saran- Saran

1. Pemahaman terhadap ekosistem sangat penting bagi manusia dalam menciptakan survival yang berkelanjutan 2. Karena itu mempelajari ekologi dan ekosistem secara keseluruhan mutlak harus dilakukan agar kehidupan benar- benar dapat lestari, tidak hanya secara kuantitas tapi juga mutu lingkungan, di mana mahluk hidup dapat kerasan berada pada lingkungan serta menjalankan relungnya. 3. Keberadaan energi yang relatif tidak berubah akan tetapi dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain dalam termodinamika membuat manusia harus benarbenar membuat perhitungan terhadap sistem perpindahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai