Anda di halaman 1dari 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

2.1.

Keseimbangan Tubuh Lansia 2.1.1. Pengertian Keseimbangan Tubuh Keseimbangan tubuh adalah 2.1.2. Manfaat Keseimbangan Tubuh Menurut Berg (1992), keseimbangan diperlukan untuk mempertahankan posisi, memperoleh kestabilan selama bergerak dari satu posisi ke posisi lain, melakukan aktivitas hidup sehari-hari, dan bergerak bebas di komunitas. 2.1.3. Penyebab Gangguan pada Keseimbangan Tubuh Lansia Terdapat banyak faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya gangguan keseimbangan postural sehingga meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Penyebab-penyebab gangguan keseimbangan postural tersebut, antara lain (Nugroho, 2008 ; Kusnanto, dkk., 2007) : 1) Gangguan pada system sensorik. Pada system ini yang berperan adalah penglihatan dan pendengaran. Semua gangguan atau perubahan pada mata akan menimbulkan gangguan penglihatan dan begitu semua penyakit telinga akan pula dengan gangguan

pendengaran, pendengaran.

menimbulkan

2) Gangguan pada system saraf pusat (SSP). Penyakit seperti stroke dan Parkinson sering diderita oleh lanjut usia dan menyebabkan gangguan pada SSP sehingga berespon tidak baik terhadap input sensori. 3) Gangguan pada system musculoskeletal. Faktor ini berperan besar terjadinya jatuh pada lanjut usia (faktor murni milik lanjut usia). Atropi otot yang terjadi pada lansia menyebabkan penurunan kekuatan otot, terutama kekuatan otototot ekstremitas bawah. Kelemahan otot ekstremitas bawah ini dapat menyebabkan gangguan keseimbangan postural, sehingga dapat

mengakibatkan kelambanan bergerak, langkah pendek-pendek, kaki tidak dapat menapak dengan kuat dan cenderung tampak goyah, susah atau terlambat mengantisipasi apabila lansia tersandung atau terpeleset.

2.1.4. Skala Pengukuran Keseimbangan

2.1.5. Penatalaksanaan

2.2.

Latihan Keseimbangan 2.2.1. Pengertian Latihan Keseimbangan 2.2.2. Manfaat Latihan Keseimbangan 2.2.3. Metode Latihan Keseimbangan

Anda mungkin juga menyukai