Anda di halaman 1dari 36

MODUL 1-NYERI SENDI MENAHUN KELOMPOK 1

Andrey Meili Shabrina Gideon Kevin Raisa Mia Maya Natasha Tinton Andita Adrian

SKENARIO
Seorang laki-laki, Tuan B berumur 67 tahun datang ke Poliklonik Rumah Sakit Immanuel dengan keluhan utama nyeri pada lutut kanan. Nyeri lutut dirasakan sejak 7 hari yang lalu. Lutut kanannya terasa kaku pada waktu bangun pagi, setelah digerak-gerakkan selama 15 menit, kakunya berkurang. Karena nyeri, aktivitas fisik Tuan B terganggu, terutama bila berlutut, jongkok, atau naik turun tangga. Nyeri berkurang dengan beristirahat atau duduk. Pada cuaca dingin, rasa nyeri dan kaku dirasakan bertambah.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: compos mentis, BB 80 kg, TB 160 cm Tanda Vital : 1. Tekanan darah 2. Nadi 3. Pernafasan 4. Suhu

: 120 / 80 mmHg : 80 kali / menit : 20 kali / menit : 37 C

Kepala : conjungtiva tidak anemis; sklera tidak ikterik; tidak tampak gangguan pada gerakan otot-otot muka; telinga, hidung, dan tenggorok : tidak ada kelainan

Leher : kelenjar getah bening tidak teraba; tak tampak gangguan pada gerakan otot-otot leher; JVP : 5 + 0 cm Thorax : pernafasan simetris; tipe abdominothorakal; tak tampak gangguan pada gerakan otot-otot dada; paru-paru dan jantung : tidak ada kelainan Abdomen : supel, tidak ada rasa nyeri pada penekanan, bising usus normal; hepar dan lien tidak teraba; tidak teraba tumor Membrum superius : tidak tampak gangguan pada gerakan otot-otot membrum superius; tidak ada pembengkakan pada sendi

Membrum inferius : pada pemeriksaan kedua lutut ditemukan genu varum ringan; range of motion (ROM) berkurang dan pada lutut kanan didapatkan crepitus; terdapat nyeri tekan di sekitar garis sendi; lutut kanan teraba hangat dan agak bengkak PEMERIKSAAN PENUNJANG Hb : 14,5 % g Ht : 43 % LED : 5 mm / 1 jam Lekosit: 4000 / mm Asam urat : 5,7 mg / dl X-ray lutut : ditemukan penyempitan rongga sendi dan osteofit

ANATOMI UMUM SENDI


Defenisi sendi : suatu hubungan antara 2 buah tulang atau lebih yang dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat pada bagian luar dan pada bagian dalamnya terdapat rongga sendi dengan permukaan tulang yang dilapisi tulang rawan. Menurut Jaringan Penyusunnya dibagi menjadi :
Fibrous Joint yaitu hubungan antar tulang oleh jaringan fibrosa, dan tidak memungkinkan gerakkan (contoh sutura) Cartilaginous joint yaitu ruang antar tulang yang berikatan dengan tulang rawan, dan memungkinkan sedikit gerakkan (contoh : intervertebra discus) Sinovial joint yaitu sendi yang memiliki cairan synovial dan ligament untuk mempertahankan persendian. Persendian ini memungkinkan gerakkan bebas.

Fibrous joint

Cartilaginous joint Synovial joint

Persendian synovial dibagi lagi berdasarkan kemampuan gerak, yaitu:


Ball and socket joints (sendi peluru) : Sendi yang memungkinkan gerakkan ke segala arah. (Contoh : Art. Glenohumeralis) Pivot Joint (sendi putar) : Sendi yang memungkinkan gerakkan memutar, dimana ujung tulang 1 dapat mengitari ujung tulang yang lain. (Contoh : Art. Radioulnaris) Saddle Joint (sendi pelana) : Sendi yang memberi kebebasan gerak, dan memungkinkan rotasi tidak sempurna. (Contoh : Art. Carpometacarpalis I) Hinge Joint (sendi engsel) : Sendi yang hanya memungkinkan satu gerakkan. (Contoh : Art. Cubiti) Gliding Joint (sendi luncur) : Sendi yang menimbulkan gerakkan menggeser tidak berporos. (Contoh : Art. Acromioclavicular) Condyloid Joint : Sendi yang dapat bergerak 2 bidang dan 4 arah. (Contoh : Art. Radiocarpalis)

Gambaran Sendi Secara Umum

ANATOMI ARTICULATIO GENUS


Sendi ini dibentuk dari sendi engsel antara os femur dengan os tibia dan os femur dengan patella. Ada 3 articulatio yang menyusun genus : 1. Articulation tibiofemoralis lateralis Antara condylus lateralis femoris,meniscus lateralis,dan condylus lateralis tibiae 2. Articulation tibiofemoralis medialis Antara condylus femoris,meniscus medialis dan condylus medialis tibiae 3. Articulation patellofemoralis Antara patella dengan fascies patellaris femuris

Capsula articularis Reticulum patellaris medialis dan lateralis Merupakan fusi antara tendom.quadriceps femoris dan fascia lata yang berfungsi untuk memperkuat permukaan anterior sendi Ligamentum patellae Lanjutan dari tendon m.quadriceps femuris dari patella ke tuberositas tibia Ligamentum popliteum obliquum Perluasan dari tendo m.semimembranosus Ligamentum popliteum arcuatum Dari caput fibula ke proksimal dan medial diatas tendo m.popliteum Ligamentum collaterale tibiale Dari epicondylus femoris ke condylus medialis tibiale Ligamentum collaterale fibulare Tertutup oleh tendo m.briceps femoris

Ligamentum cruciatum anterius Mencegah hiperextensi lutut dan pergeseran tibia ke anterior terhadap femur Ligamentum cruciatum posterius Mencegah pergeseran tibia ke posterior terhadap femur pada saat fleksi lutut dengan beban (saat menuruni tangga) Meniscus lateralis dan medialis

Bursa synovial Letaknya di belakang m.quadriceps femoris bagian distal.Macam macamnya : a.Bursa prepatellaris : terletak diantara kulit dan patella b.Bursa infrapatellaris superficial: terletak diantara kulit dan tuberositas tibia c.Bursa infrapatellaris profunda: terletak diantara tibia dan ligamentum patellae d.Bursa suprapatellaris: terletak diantara femur dan quadriceps femoris

Articulation genus ini dipersarafi oleh n.femoralis,n.obturatorius dan n.ischiadicus.

Mendapat perdarahan dari -a.descendens genus -a.superior lateralis genus -a.superior medialis genus -a.inferior lateralis genus -a.inferior medialis genus -a.media genu

ISTILAH
Musculoskeletal disorders Arthritis Self-limited Terapi simtomatik Artikular Crepitus : cedera dan gangguan yang terjadi pada otot dan tulang : peradangan pada persendian : sembuh dengan sendirinya : terapi untuk menghilangkan gejala : persendian : gejala klinik yang menimbulkan suara yang khas yang berasal dari daerah dibawah kulit, sekitar paru-paru atau persendian : kelainan yang terjadi pada kaki dimana kaki membengkok kearah luar sehingga kaki berbentuk seperti O dengan bagian lutut yang saling menjauh : jangkauan pergerakan : Tulang baru pada tepi sendi

Genu varum

ROM Osteofit

DEFINISI
Osteoarthritis adalah radang sendi yang bersifat kronis dan progresif disertai kerusakan tulang rawan sendi berupa integrasi (pecah) dan perlunakan progresif permukaan sendi dengan pertumbuhan tulang di tepi sendi

INSIDENSI-KLASIFIKASI-ETIOLOGI
Insidensi Terjadi banyak pada perempuan mulai dari 55 tahun atau lebih Dan laki-laki umur 40 Klasifikasi Grade 0= normal Grade 1 = osteofit minimal jarak anatr sendi diragukan Grade 2 = osteosit sedikit , mungkin terjadi penyempitan ruang sendi Grade 3 = osteofit sedang,ruang senbdi menyempit dan beberapa sklerosis dan deformitas Grade 4= osteofit besar ,penyempitan ruang sendi, sklerosis dan deformitas parah Etiologi Primer : akibat faktor presdisposisi yang jelas (dalam skenario contohnya penuaan,obesitas) Sekunder : perubahan degeneratif akibat dari penyakit metabolik (DM

PATGEN-PATFIS-KOMPLIKASI-GK
PATOGENESIS OA (OSTEOARTHRITIS)
Sasaran utama perubahan degeneratif OA tulang rawan sendi Fungsi Cartilago (scr strategis) 1. 2. Menjamin bebas-gerakan sendi Di sendi penahan beban

Fungsi-fungsi tsb, mengharuskan tulang bersifat elastik Arsitektur normal Kekuatan regang yang luar biasa

Pada kasus dewasa, tulang rawan sendi tidak statis; tulang rawan mengalami pertukaran shg komponen-komponen matriks yg aus diuraikan dan diganti, dan diseimbangkan oleh kondrosit.

Kondrosit

sekresi matriks, dan mengeluarkan enzim-enzim

pengurai matriks. Shg kesehatan kondrosit dan kemampuannya mempertahankan sifat esensial matriks tulang rawan menentukan integritas sendi Proses tsb diganggu oleh berbagai pengaruh, yaitu: 1. Penuaan dan Efek Mekanis (yg paling penting) Meskipun OA bukan proses wear-and-tear (aus akibat

pemakaian), tdk diragukan lagi bhw stres mekanis sendi berperan penting dlm pembentukannya.

Bukti untuk pengaruh tsb: Faktor Genetik (kerentanan terhadap penyakit OA) terutama pada kasus yang melibatkan tangan dan panggul Gen-gen spesifik belum teridentifikasi, tapi kaitan dengan kromoson 2 & 11 diperkirakan pada beberapa kasus Risiko OA meningkat sebanding dengan densitas tulang Kadar estrogen Namun, peran keseluruhan hormon dalam Pat-gen OA masih belum jelas

OA ditandai oleh perubahan signifikan sifat mekanis tulang rawan Pada awal perjalanan penyakit:

pada komposisi dan

Tulang rawan yang mengalami degenerasi memperlihatkan peningkatan kandungan air, dan menurunan konstentrasi proteoglikan Tampak jatingan kolagen menjadi lebih lemah (akibat berkurangnya sintesis lokal kolagen tipe II) Meningkatnya penguraian kolagen yang sudah ada Apoptosis dapat menyebabkan penurunan jumlah kondrosit fungsional

Perubahan-perubahan

tersebut

cenderung

mengurangi

kekuatan regang dan kekenyalan tulang rawan sendi Perbaikannya yaitu dengan cara menghasilkan kolagen dan proteoglikan baru, tetapi itu hanya awal saja, karena lamalama sinyal-sinyal molekuler (yang membuat kondrosit lenyap dan berubahnya bagian sel) akan mendominasi. Sehingga pembentukan cartilago menjadi terganggu.

usia

: - cairan pada cartilago - susunan protein pada cartilago

Percepatan pengelupasan cartilago :


Crevasses / pengelupasan pada kartilago Faktor resiko : berat badan , olahraga , genetik Penyakit lain : Gout, DM, hormon, trauma

Pergesekan Antar Tulang ( bantalan / kartilago )

Inflamasi

hangat

nyeri

tumor

ROM turun

jika kronis

krepitus

herbeden nodes

barchard nodes

jika terjadi terus menerus :

fraktur

penyatuan tulang dengan tulang

herbeden nodes

barchard nodes

inflamasi kronis

kecacatan permanen

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
OA Definisi
Penyakit Sendi yang menyerang bagian Tulang Subkondral, Ligamentum, Kapsul, dan Jaringan Sinovial serta jaringan ikat perartikular Nyeri pada engsel dan sambungan tulang selama atau sesudah digerakkan atau setelah lama tidakbergerak/tidak aktif. Ngilu pada engsel saat mengangkat beban ringan Kaku pada engsel saat bangun tidur atau setelah lama tidak bergerak Kehilangan fleksibilitas yang membuat kita sulit menggerakkan engsel Pada beberapa kasus terjadi pembengkakan

RA Penyakit autoimun yang ditandai oleh sinovitis erosif yang simetris dan disertai keterlibatan Jaringan ekstraartikular
Kekakuan pada dan sekitar sendi yang berlangsung sekitar 30-60 menit di pagi hari Bengkak pada 3 atau lebih sendi pada saat yang bersamaan Bengkak dan nyeri umumnya terjadi pada sendi-sendi tangan Bengkak dan nyeri umumnya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dan umumnya menyerang sendi pergelangan tangan

GK

PP

LAB darah: anemia ringan, LED meninggi, biasanya menyerang lebih dari satu sendi,penyempitan ruang sendi Pemberian OAINS, asetaminofen,parasetamol, atau ibuprofen Diet pasien Fisioterapi

Faktor rheumatoid,LED tinggi,cairan synovial kehilangan viskositasnya,penyempit an ruang sendi


(1)Program dasar yaitu pemberian : Asam asetil salisilat; Keseimbangan aktifitas dan istirahat; Fisioterapi dan latihan; Pendidikan keluarga dan penderita (2)Obat anti-inflamasi non steroid yang lain, yaitu Tolmetin dan Naproksen; (3)Obat steroid intraartikuler; (4)Perawatan Rumah Sakit dan (5)Pembedahan profilaksis dan rekonstruksi.

Penatalaksanaan

Diagnosis Kerja : Osteoartritis pada lutut kanan

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hemoglobin (Hb): Female : 12-16 g/dl Male : 13,5-18 g/dl (14,5 g/dl) Hematokrit (Ht) : Female : 37-47% Male : 40-54% (43%) Laju Endap Darah (LED) : Female : < 20 mm/jam Male : <15mm/jam (5mm/jam) Leukosit 4000-10000/mm3 ( 4000/ mm3) Asam urat Female : 2,6-6,0 mg/dl Male : 3,5-7,0 mg/dl ( 5,7 mg/dl)

PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN


X-ray
mengetahui sejauh mana sendi mengalami kerusakan.X-ray dapat memperlihatkan rusaknya tulang, penyempitan rongga sendi, pembentukan osteofit(tonjolan-tonjolan kecil pada tulang), perubahan bentuk sendi, dan destruksi tulang

Magnetic Resonance Imaging (MRI)


dapat memberikan gambar-gambar seperti jaringan dalam tubuh dengan resolusi yang tinggi. MRI pada lutut dapat memberikan gambaran lebih detail yaitu kualitas tulang rawan, integritas meniskus, dan integritas ligamen serta tendo

Arthrocentesis
Prosedur dimana jarum steril disuntikkan dalam sendi untuk mengambik cairan sendi. Dengan prosedur ini, dapat mengurangi rasa sakit akibat peradangan maupun untuk mendiagnosa apa yang menjadi penyebab rasa sakit pada sendi

Arthroscopy
Prosedur pembedahan untuk menampilkan (visualize), mendiagnosa, dan menindaklanjuti problem di dalam sendi. Ahli bedah membuat sayatan kecil di kulit pasien kemudian memasukkan instrument sebesar pensil yang mengandung lensa kecil dan sistem penerangan untuk memperbesar dan menampilkan struktur dalam sendi.

PENATALAKSANAAN OSTEOARTHRITIS
Terapi non farmakologik :
Edukasi dan penerangan Terapi fisik dan rehabilitasi Penurunan berat badan

Terapi farmakologik :
Analgesic Oral non-Opiat dan Analgesic Topikal OAINS (aspirin dan ibuprofen), antasik Chondroprotective Agent:
Asam Hialuronat Kondroitin Sulfat Vitamin C Superoxide Dismutase

Steroid intra-artikuler

Terapi bedah :
Malaligment, deformitas lutus Vargus- Varus Arthroscopic debridement dan joint lavage Osteotomi Artoplasti sendi total

PENCEGAHAN OSTEOARTHRITIS
Menjaga gaya hidup Konsumsi glukosamin tambahan

Anda mungkin juga menyukai