Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KIMIA FARMASI ANALISIS

OLEH:

NAMA NIM

: :

RAHMI SAFITRI J1E110019

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2011

1. Sebutkan macam metode penetapan kadar suatu zat berdasarkan prinsip reaksi reduksi-oksidasi? Jawab: Metode yang digunakan untuk menetapkan kadar suatu zat berdasarkan prinsip reaksi reduksi-oksidasi adalah: a. titrasi yang melibatkan iodium yaitu titrasi langsung dan titrasi tidak langsung b) Permanganametri c) Serimetri d) Titrasi yang melibatkan brom e) titrasi yang melibatkan kalium iodat f) titrasi diazotasi 2. Senyawa apa sajakah yang dapat ditetapkan dengan metode bromatometri? Jawab: Metode bromatometri untuk menetapkan senyawa-senyawa organik aromatis dengan membentuk tribromsubtitusi, senyawa arsen, dan stibium dalam membentuk trivalent 3. Apakah kelemahan dari metode bromatometri? Jawab: Kelemahan dari metode bromatometri adalah adanya sedikit kelebihan kalium bromat dalam larutan akan menyebabkan ion bromida bereaksi dengan ion bromat, dan bromin yang dibebaskan akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat, warna ini sangat lemah sehingga tidak mudah untuk menetapkan titik akhir. Bromin yang dibebaskan ini tidak stabil, karena mempunyai tekanan uap ynag tinggi dan mudah menguap, karena itu penetapan harus dilakukan pada suhu serendah mungkin, serta labu yang dipakai untuk titrasi harus ditutup. 4. Bagaimana cara penetapan kadar secara Iodometri? Jawab: Cara penetapan kadar secara iodometri adalah pada titrasi iodometri, analit yang dipakai adalah oksidator yang dapat bereaksi dengan I- (umtuk menghasilkan I2 ). I2 yang membentuk secara kuantitatif dapat dititrasi

denganlarutan tiosulfat, titrametrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi (III), tembaga (II), dimana zat ini akan mengoksidasi iodide yang ditambahkan membentuk iodine. Iodi yang terbentuk akan ditentukan dengan menggunakan larutan baku tiosulfat. Oksiddator +KI I2 + Na2S2O3 I2 +2e NaI + Na2S4O6

5.

Bagaimana reaksi yang terjadi pada titrasi iodometri untuk penentuan iodat Jawab: Reaksi pada titrasi iodometri untuk penentuan iodat adalah - IO3- + 5I- + 6H+ - I2 + 2S2O33I2 + H2O 2I- + S4O62-

6. Mengapa kita mentitrasi langsung antara tiosulfat dengan iodat ? Jawab: Karena analit yang bersifat sebagai oksidator dapat mengoksidasi tiosulfat menjadi senyawa yang bilangan oksidasinya lebih tinggi dari tetrationat dan

umumnya reaksi ini tidak stoikiometri. Tiosulfat dapat membentuk ion kompleks dengan beberapa ion logam seperti besi (II). 7. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan titrasi iodometri, sebutkan! Jawab: Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan titrasi iodometri adalah sebagai berikut a) Penambahan amilum sebaiknya dilakukan saatmenjelang akhir titrasi, dimana hal ini ditanddai dengan warna larutan menjadi kuning muda, alasannya kompleks amilum-I2 terdisosiasi sangat lambat akibatnya banyak I2 yang akan terabsorpsi oleh amilum, jika amilum ditambahkan pada awal titrasi

b) Iodometri dilakukan pada media asam kuat sehingga akan menghindari terjadinya hidrolisis 8. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan titrasi iodometri sangat mewajibkan untuk menghindari penumpukan tiosulfat? Jawab: Titrasi harus dilakukan dengan cepat untuk meminimalisasi terjadinya oksidasi iodide oleh udara bebas. Pengocokan pada saat melakukan titrasi iodometri sangat diwajibkan untuk menghindari penumpukan tiosulfat pada area tertentu. Penumpukan konsentrasi tiosulfat dapat menyebabkan terjadinya dekomposisi tiosulfat untuk menghasilkan belerang. Terbentuknya reaksi ini dapat diamati dengan adanya belerang dan larutan menjadi bersifat koloid. Pastikan jumlah iodide yang ditambahkan adalah berlebih sehingga semua analit tereduksi dengan demikian titrasi akan menjadi akurat. Kelebihan iodide tidak dengan segera maka I- dapat tereduksi oleh udara menjadi I2. 9. Bagaimana cara standarisasi larutan I2 ? Jawab: Pada umumnya larutan I2 distandarisai dengan menggunakan standar primer

As2O3, As2O3 dilarutkan dalam natrium hidroksida dan kemudian dinetralkan dengan penambahan asam. Disebabkan larutan iodine dalam air nilainya kecil maka larutan I2 dibuat dengan melarutkan I2 dalam KI, dengan ddemikian dalam keadaan sebenarnya yang dipakai untuk menitrasi adalah larutan I3.

Anda mungkin juga menyukai