Anda di halaman 1dari 36

A.

Pengertian Roman : adalah bentuk prosa baru berupa cerita fiksi atau rekaan yang termasuk golongan cerita panjang,menceritakan kehidupan seseorang dalam menghadapi ligkungan hidupnya. a. Tokoh Tokoh : individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam berbagai peristiwa dalam cerita. a) Antagonis b) Protagonis c) Tritagonis 2. Berdasarkan perannya Datuk Maringgih Samsul Bahri & Siti Nurbaya

a) Tokoh utama : Siti Nurbaya, Samsul Bahri & Datuk Maringgih b) Tokoh tambahan : Sutan Mahmud, Pak Ali, Baginda Sulaiman, Siti Maryam Berdasarkan perkembangancerita 1) Tokoh statis : Datuk Maringgih ( lintah darat dan selalu mencerminkan tokoh kejam ) Siti Maryam ( ibu Samsul Bahri yg selalu mengayomi anaknya) 2) Tokoh dinamis : Samsul Bahri ( pada awal cerita dia bercita- cita sebagai dokter tapi di akhir cerita justru menjadi tentara) PENOKOHAN Pada roman ini penokohan menggunakan metode analitis ( secara langsung ). Datuk Maringgih seorang yang kaya raya, tetapi tiadalah berbangsa tinggi. Ia amat sangat kikir. Perkara uang sesen maulah ia rasanya berbunuhan. ALUR Alur adalah rangkaian peristiwa dari suatu peristiwa ke peristiwa yang lain yang membentuk satu keutuhan cerita 1. Jenis alur = alur maju,alur mundur,alur campuran

Dalam roman ini menggunakan alur maju karena peristiwa diceritakan secara kronologis

TAHAPAN ALUR Eksposisi = pengenalan tokoh siti nurbaya,samsul bahri,datuk meringgih,dll Komplikasi = siti nurbaya diperistri datuk meringgih kerena baginda Sulaiman tidak mampu membayar hutang Klimaks = siti nurbaya meninggal karena diracun datuk meringgih Peleraian = samsul bahri berhasil membunuh datuk meringgih tapi samsul bahri sendiri terkena bacokan datuk meringgih hingga dia meninggal dua hari kemudian

LATAR Latar tempat = di muka sekolah BelandaAmbacong,Padang,rumah siti nurbaya,rumah samsul bahri,gunung padang,kampung ranah padang

Latar waktu =

siang hari pukul satu,pagi haripukul lima,dini hari pukul dua,senja hari

Latar suasana = tatkala nurbaya tidak bisa lagi membedakan kekasihnya daripada orang lain,di atas kapal,berjalanlah ia berlahan lahan ke ujung suatu tanjung,akan mengikuti kapal itu dengan matanya,makin lama makin sunyilah rasanya padanya alam ini Latar sosial = kehidupan wanita yang selalu tertindas,belum memiliki kebebasan untuk mendapatkan kebahagiaannya. Latar budaya = kehidupan masyarakat suku minangkabau- Padang TEMA AMANAT

Tema = ide yang mendasari suatu karya sastra Jenis tema = tema moral,religi,humanistik, eksistensial Tema dari roman Siti Nurbaya ini adalah tema moral karena berisi karakter,ragam dan tingkah laku manusia Amanat = pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca

Amanat dari roman siti nurbaya adalah sebagai orang tua tidak boleh mengorbankan kebahagiaan anaknya demi hartA

SUDUT PANDANG SP adalah letak atau posisi pengarang dalam suatu cerita Jenis SP = SP orang pertama,SP orang kedua,SP orang ketiga Dalam roman siti nurbaya,pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga,karena dalam cerita,pengarang menyebutkan tokoh langsung dengan namanya setelah dibaca oleh nurbaya surat itu,lalu diciumnya dan diletakannya ke atas dadanya

GAYA BAHASA Dalam membawakan cerita, Marah Rusli banyak menggunakan bahasa Melayu yang menjadi ciri khas novel ini serta di dalamnya dimuat pantun- pantun melyu yang memberi nuansa berbeda sehingga pembaca tidk merasa bosan. Kejelasan pengungkapan babak demi babak memudahkan pembaca mengikuti alur cerita. tiba- tiba kira- kira pukul dua malam, terbangunlah ia daripada tidurnya...... EKSTRINSIK

Pengarang : Marah Rusli ini lahir di Padang pada tanggal 7 Agustus 1889 dan meninggal di Bandung pada tanggal 17 Januari 1968. SD di Padang lulus pada tahun 1904 Sekolah Raja (Hoofdenscool) di Bukit Tinggi lulus pada tahun 1910. Setelah tamat Sekolah Dokter Hewan di Bogor pada tahun 1915, ia diangkat menjadi adjunct dokter hewan di Sumbawa Besar, (1916) menjabat Kepala perhewanan di Bima. Tahun 1918 pindah menjadi kepala peternakan hewan kecil di Bandung,kemudian mengepalai daerah perhewanan di Cirebon. Tahun 1919 menjabat kepala daerah perhewanan di Blitar, Tahun 1920 menjadi asisten leraar Kedokteran Hewan Bogor, Tahun 1921 menjadi dokter hewan di Jakarta, Tahun 1925 pindah ke Tapanuli. Tahun 1929 sampai datang revolusi 1945 menjadi dokter Semarang. kemudian bekerja pada ALRI di Tegal. Tahun 1948 diangkat menjadi lektor di Fakultas Dokter Hewan Klaten dan dalam tahun 1950 kembali ke Semarang. Tahun 1951 menjalani masa pensiun di Bogor, tetapi masih tetap menyumbangkan tenaganya di Balai Penelitian Ternak Bogor sampai akhir hayatnya. hewan kotapraja

LATAR BELAKANG KEPENGARANGAN Pengarang, dalam hal ini Marah Rusli sebagai pemuda terpelajar memiliki pemikiran jauh lebih maju daripada masyarakat disekitarnya. Ia telah mengenal tata cara hidup dan kebudayaan asing yang sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap jiwanya. Dari dasar itu timbul gejolak pemberontak ingin menerobos adat lama yang mengungkung dengan ketat dan dianggap oleh Marah Rusli sebagai sesuatu yang tidak perlu terjadi.

35 E.
ORGANISASI DISKUSI. Demi kelancaran jalanya diskusi biasanya disusun

organisasi sebagai berikut:1. Ketua atau pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:a.

Tugas pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:

Memimpin jalanya diskusi, membuka diskusi, mengatur pembicaraan

danmenutup diskusi

Merumuskan maslah, sehingga diskusi memperoleh hasil yang positif.

Memberi keputusan bila terjadi perdebatan dalam diskusib. Ketua diskusi harus pandai dan bijaksana dan

berpengetahuan luasc. Ciri-ciri pemimpin diskusi yang baik adalah :

Pemimpin diskusi dengan sabar dan tidak berat sebelah

Menghargai setiap pendapat

Mengetahui aturan permainand. Siap pemimpin diskusi :

Mempersiapkan garis besar diskusi

Membuka diskusi dengan pengarahan/saran

Memimpin jalannya diskusi dengan tidak menyimpang dari

pokok permasalah an,2. Sekretaris diskusi/NotulenSe kretais diskusi harus mampu mencatat inti permasalahan dan

pokok gagasansehingga tersusunlah hasil diskusi yang rapih./sistematis.3. PembicaraPembic ara adalah yang menyampaikan/

menyajikan suatu masalah atau meninjau ,menganalisa suatun permasalahan yang diajukan moderator atau peserta

diskusi.Seorang pembicara harus dapat menyajikan masalah dan dapat membangkitansem angat atau merangsang peserta diskusi serta gaya dan

suara dalam menyajikanmaslah harus mendatar (monoton).4. PesertaPeserta diskusi harus :a.

Mempunyai kesiapan mental sebelum diskusib. Dapat berperan aktif atau berpartisifasi dalam kegiatan diskusi tersebutc.

Tidak perlu takut berbuat salah dalam mengungkapkan masalahd. Menghindari ketegangan,

emosi, dan ego pribadi .

36 F. LANGKAHLANGKAH DISKUSI 1. PersiapanDalam hal ini dim ulai dengan munculnya

suatu persoalan sebagai bahan kajiandiskusi. Kemudian kegiatan berikutnya pembentukan panitia diskusi yangmempersiapk

an segala hal yang berkenaan dengan diskusi yang meliputi :Administrasi, akomodasi, dan material.2.

PelaksanaanPada tahap ini dimulai dengan pembukaan ( dalam diskusi yang ruang lingkupnyabesar, biasanya dibuka oleh pejabat yang

berwenang ). Kemudian pelaksanaan diaturoleh pemimpin/modera tor dan sampai saat penutupan.3.

PenyelasaianPada bagian ini panitia/tim yang telah dipercaya mereka kembali dan mengumpulkanhas il hasil diskusi, kemudian disusun

dan dilaporkan kepada pihak pihak yangterkait.4. Tindak lanjutBerakhirnya diskusi bukan berakhir segalanya

namun harus mengadakan tengok balik/terha dap hasil diskusi tersebut. Sampai berapa jauh hasil diskusi yangdicapai/releva nsinya dengan apa

yang dipersoalkan, karena mungkin saja dari diskusitersebut dapat menimbulkan persoalan baru yang belum terpikirkan.

G. MANFAAT DISKUSI 1.

Terangsang untuk lebih memahami masalah

dilingkungannya, keluarga, masyarakat,organi sasi, dan lingkungan lainnya.2. Menumbuhkan bakat, sifat dan

sikap kepemimpinan3. Latihan merumuskan buah pikiran yang jelas dan singkat.4.

Melatih jiwa sabar5. Menubuhkan jiwa toleransi6. Membina dan melatih jiwa terbuka7.

Mengembangkan kemantapan pikiran, kestabilan emosi, dan kedewasaan berpikir.

Anda mungkin juga menyukai