Anda di halaman 1dari 4

Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia mengalami degradasi ,contoh : 1.

Penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa dan pencampuran bahasa Indonesia dengan bahasa asing. 2. Penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang sering kita temukan pada media cetak dan elektronik. 3. Penggunaan bahasa Indonesia dalam judul acara harian stasiun tv yang mulai digantikan oleh bahasa asing. Hampir semua stasiun tv pasti memiliki acara dengan judul berbahasa asing, padahal bahasa pengantar isi acaranya adalah bahasa Indonesia. Satu-satunya stasiun tv yang memakai bahasa Indonesia untuk seluruh acaranya adalah TVRI yang merupakan stasiun tv milik pemerintah. 4. Penggunaan bahasa Indonesia yang buruk sangat umum ditemukan pada industri film dan sinetron di Indonesia. Penggunaan bahasa yang buruk langsung terlihat hanya dari judul film dan sinetron yang ada saat ini. 5. Dialog yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa, terutama pada film dan sinetron yang berkisah tentang remaja. Bentuk degradasi terlihat dari penggunaan bahasa gaul dan adanya akronim atau singkatan yang tidak baku. Seperti halnya pada media berorientasi berita, penggunaan bahasa Indonesia yang tidak benar pada film dan sinetron dapat berpengaruh pada pola berbahasa penontonnya. 6. Para pelajar, yang merupakan generasi penerus bangsa, semakin tidak

memperdulikan cara berbahasa yang benar. Hal tersebut tercermin dari hasil ujian nasional mata pelajaran bahasa Indonesia yang rata-rata di bawah 7. Hasil ujian nasional yang rendah terjadi karena tidak digunakannya bahasa Indonesia dengan benar pada kehidupan sehari-hari dan pengaruh dari lingkungan sekitar. Jika para pelajar tidak dapat berbahasa dengan benar, maka bangsa Indonesia akan kehilangan identitasnya pada masa datang karena bahasa persatuannya tidak dipakai oleh para penerusnya. Bahasa Indonesia dianggap mudah. Ada sebagian

siswa yang menganggap materi bahasa Indonesia sangat mudah dibandingkan dengan mata pelajaran bahasa Inggris dan Matematika. Faktor yang mempengaruhi : 1. Pergaulan : masyarakat terutama remaja, mengganggap kalo b. indo yg baik dan benar adalah bahasa yang kaku ,tidak keren, norak. Sehingga dalam pergaulan seseorang akan menganggap aneh bila menggunakan kata kata yang sesuai kaidah b.indonesia. 2. kualitas pendidikan guru, pola pengajaran, atau situasi dan kondisi lingkungan pendidikan yang kurang mendukung. saat SD, guru-guru Bahasa Indonesia belum mengalami kesulitan besar dalam mengajar, karena masih tahap dasar. Di SMP, mulai terdapat guru-guru yang kurang peduli. Di SMA, semakin sedikit ditemukan guru Bahasa Indonesia yang benar-benar menguasai bidangnya. Biasanya mereka hanya asal mengajar tanpa peduli hasilnya.

Solusi : 1 Dari diri sendiri ,menanamkan bahwa kita harus menggunakan b.indo sesuai dengan kaidah yang benar. Karna kalau bukan kita khususnya kalangan muda siapa lagi yang akan melestarikan b.indonesia. 2. Pembelajaran dalam pelajaran b.indo dibuat lebih menyenangkan supaya siswa lebih menyukai lagi b.indo. Tidak membosankan

Kebudayaan Daerah Mengalami degradasi,contohnya : 1. Mulai hilangnya permainan tradisional digantikan permainan modern. Seperti permainan congklak ,egrang, gerobak sodor digantikan dengan Nintendo, PS, game online. 2. Kurangnya minat masyarakat terhadap alat musik daerah seperti angklung, suling,dsb.

3. Jarangnya kebudayaan daerah ditampilkan diacara televisi seperti kesenian reog, tari-tarian, lagu-lagu daerah. Faktor : 1 Kurangnya minat kalangan muda dalam mengapresiasi kebudayaan daerahnya. 2. Globalisasi : Masuknya budaya asing seperti bollywood dan sekarang adalah budaya korea. 3. Anak muda zaman sekarang yang lebih menganggap kebudayaan asing lebih keren. Solusi : Boleh saja menyukai budaya asing asalkan kebudayaan daerah tidak ditinggalkan, tetap dilestarikan. Boleh menyukai suatu hal ,tapi tidak berlebihan. 1. Media elektronik terutama tv lebih sering menampilkan kebudayaan kebudayaan daerah seperti musik, lagu dan tarian daerah supaya kebudayaan daerah tidak hilang oleh waktu. Tetap dilestarikan. Semboyan Mengalami degradasi 1. Sering terjadi perkelahian/perselisihan antar kelompok masyarakat. Terutama antar umat beragama seperti yang ada diambon. Faktor : 1. Kurang menghargai hak hak dan kewajiban orang lain. 2. Kurangnya kesadaran untuk hidup bemasyarakat, berbangsa dan bernegara. Solusi : 1. Diperlukan tokoh tokoh dalam kehidupan bernegara yg baik.

2. Perlu adanya pendidikan karakter berbangsa dan bernegara. Supaya seseorang memiliki sifat kebersamaan .tidak hanya mementingkan diri sendiri. 3. Ditanamkan jiwa sosial sejak kecil ,sehingga bisa lebih memiliki kepekaan terhadap diri sendiri maupun lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai