Anda di halaman 1dari 14

1

Judul: Analisa Stress

Kerja terhadap Kinerja pada Tenaga Marketing

Perbangkan Syariah Kab. Jember Latar Belakang Setiap organisasi yang didirikan pasti memiliki visi, misi, dan tujuan untuk dicapai. Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang senantiasa berdedikasi tinggi profesional yang mampu memberikan sumbangan berarti bagi organisasi. Didalam melaksanakan tugas pokok, tangggung jawab, dan wewenang dibidang kegiatannya, diperlukan kesinergian kerja diantara Sumber Daya Manusia (SDM). Faktor-faktor dari kesinergian kerja tersebut diantaranya stres kerja yang berpengaruh terhadap kinerja didalam organisasi. Kinerja karyawan akan dipengaruhi oleh stres merupakan suatu kondisi dimana karyawan mengalami ketegangan yang bersumber dari ketidakselarasan antara seseorang dengan lingkungannya. Tidak selamanya stres pada karyawan berdampak negatif, pada tingkat tertentu stres itu perlu. Apabila tidak ada stres didalam pekerjaan para karyawan merasa tidak akan merasa ditantang dengan akibat bahwa prestasi kerja akan menjadi lemah. Sebaliknya dengan adanya stres, karyawan merasa perlu mengerahkan segala kemampuannya untuk berprestasi tinggi dan dengan demikian dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Beberapa perbankan syariah yang berada di jember merupakan perusahaan besar yang bergerak dalam bidang perbankan dengan jumlah karyawan yang cukup banyak. Tentunya perbankan Syariah di Jember yang jumlahnya masih tiga buah bank yaitu, Bank Muamalat, Bank BSM (Bank Syariah Mandiri), Bank BNI Syariah memiliki stres kerja di dalam organisasi yang berbeda. Hal ini yang nantinya akan membuat tingkat kinerja berbeda pula, maka ketiga bank syariah yang di Jember harus memperhatikan tingkat stres agar karyawan dapat meningkatkan kinerjanya.

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah dengan adanya stres kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pada tenaga marketing Perbankan Syariah Kab. Jember? 2. Apakah dengan adanya stres kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pada tenaga marketing Perbankan Syariah Kab. Jember? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah dengan adanya stres kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pada tenaga marketing Perbankan Syariah Kab. Jember? 2. Untuk mengetaahhui apakah dengan adanya stres kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pada tenaga marketing Perbankan Syariah Kab. Jember? Landasan Teori Stres Stres adalah suatu kondisi merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik seorang. Stres yang tidak dapat diatasi dengan baik biasanya berakibat pada ketidakmampuan seseorang berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, baik dalam arti lingkungan pekerjaan maupun di luarnya. Sumber-sumber Stres Siagian (2005: 301) mengatakan bahwa pada dasarnya berbagai sumber stres dapat digolongkan yang berasal dari pekerjaan dan dari luar pekerjaan seseorang. a. Sumber stres dari pekerjaan : 1. Beban tugas yang terlalu berat 2. Desakan waktu

3. Penyeliaan yang kurang baik 4. Iklim kerja yang menimbulkan rasa tidak aman 5. Kurangnya informasi dari umpan balik tentang prestasi kerja seseorang 6. Ketidak seimbangan antara wewenang dan tanggung jawab 7. Ketidak jelasan peranan karyawan dalam keseluruhan kegiatan organisasi 8. Konflik antar pihak karyawan dengan pihak lain 9. Perbedaan sistem nilai yang dianut oleh karyawan dan yang dianut organisasi b. Sumber stres dari luar pekerjaan : 1. Masalah keuangan 2. Perilaku negatif anak-anak 3. Kehidupan keluarga yang tidak atau kurang harmonis 4. Pindah tempat tinggal 5. Ada anggota keluarga yang meninggal dunia 6. Kecelakaan Kinerja Menurut Martoyo (2000:92) kinerja merupakan penampilan kerja karyawan itu sendiri dan taraf potensi karyawan dalam upayanya mengembangkan diri untuk kepentingan perusahaan dan organisasi. Jadi kinerja merupakan hasil atau output dari suatu proses. Jika output tersebut berasal dari kerja karyawan, maka hal itu dinamakan kinerja karyawan. Simamora (2004:409) melihat kinerja karyawan adalah tingkat dimana para karyawan mencapai persyaratanpersyaratan. 1. Penilaian Kinerja a. Rating Scale b. Checklist c. Metode peristiwa kritis (critical incident method)

d. Metode peninjauan lapangan (field review method), e. Tes dan observasi prestasi kerja, f. Method ranking
Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Siti Mahmodha Almalifah Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya 2004 yang berjudul Analisis Karakteristik Individu Dan Karakteristik Organisasi Terhadap Pengembangan Karir Pegawai (Studi Kasus Pada Kanwil Vii Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas karakteristik organisasi dan karakteristik individu mempunyai pengaruh terhadap pengembangan karir. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 93 orang. Metode yang digunakan adalah Analisis regresi linier berganda dan taraf signifikan 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas Karakteristik individu yang terdiri dari keahlian (X1), pendidikan (X2), pengalaman kerja (X3), sumber daya organisasi (X4) dan karakteristik organisasi yang terdiri dari iklim organisasi (X5) dan struktur organisasi (X6) tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y) yaitu pengembangan karir. Kerangka Konseptual

Gambar : Model Analisis Regresi

Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Diduga dengan adanya stres kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pada tenaga marketing Perbankan Syariah Kab. Jember? 2. Diduga dengan adanya stres kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pada tenaga marketing Perbankan Syariah Kab. Jember? Metode Penelitian Rancangan Penelitian Rancangan penelitian memuat suatu rencana tentang informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Sumber khusus dari mana informasi diperoleh, strategi untuk mengumpulkannya dan bagaimana menganalisanya (Murti dan Salamah, 2006:47). Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang ada, karakteristik masalah yang diteliti dalam penelitian ini dapat dikalsifikasikan sebagai Explanatory Research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal dan menguji keterkaitan antara beberapa variabel malalui pengujian hipotesis atau penelitian penjelasan (Singarimbun dan Effendi, 1995:256). Pengumpulan Data Jenis Data a. Data Primer Adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan. Data primer meliputi hasil wawancara dan penyebaran kuisioner serta hasil pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti. b. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari pihak lain dan bukan diusahakan sendiri. Sumber data sekunder adalah bukti-bukti tulisan (dokumentasi), jurnal-jurnal, laporan dari pakar atau peneliti dan instansi yang terkait dengan penelitian. Metode Pengumpulan Data Cara atau metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Angket (Quistionnare) Yaitu cara pengumpulan data secara tertulis berupa sejumlah pertanyaan tertutup maupun terbuka yang diisi oleh reponden. Berdasarkan pada isian tersebut, peneliti memperoleh informasi dari responden. b. Wawancara (Interview) Yaitu metode pengumpulan data melalui pertanyaan yang diajukan secara lisan dan langsung yaitu dilakukan dengan bertatap muka. c. Studi Pustaka Yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan buku dan mempelajari literatur yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Metode Pengambilan Sampel Menurut Arikunto (2006:134) yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap pada PT. Bank Jatim Cabang Jember. Menurut Arikunto (2006:131) yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila subyek populasi yang kurang dari 100 lebih baik diambil seluruhnya, sedangkan jika subyek lebih dari 100 maka diambil 10% sampai 15% dari populasi. Jumlah tenaga maketing perbankan syariah Jember diperkirakan kurang dari 100 orang maka populasi dalam penelitian ini bertindak pula sebagai sampel. Identifikasi Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga macam, yaitu: 1. Independent Variable (X), yaitu variabel yang tidak tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Karakteristik Organisasi. 2. Intervening Variable (Z), yaitu variabel perantara yang secara konkrit pengaruhnya tidak tampak tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan tergantung yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel perantara, yaitu Motivasi kerja 3. Dependent Variable (Y), yaitu variabel terikat dan tergantung pada variabel lain. Dalam hal ini yang merupakan variabel terikat adalah kinerja karyawan tetap PT. Bank Jatim Cabang Jember. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya Definisi operasional variabel merupakan faktor-faktor atau variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, definisi operasional variabel dijelaskan sebagai berikut: a. Variabel independent atau variabel bebas adalah karakteristik organisasi (X), yaitu suatu kondisi dimana setiap organisasi atau lingkungan kerja mempunyai peraturan, kebijakan, sistem penghargaan dan misi yang akan mempengaruhi setiap pegawainya. Indikator: 1. Hubungan dengan atasan 2. Hubungan dengan teman sekerja 3. Komitmen pada organisasi b. Variabel Perantara (Z), yaitu motivasi kerja adalah Motivasi kerja merupakan

kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Variabel ini diukur dengan indikator: 1. seseorang yang menginginkan pekerjaannya dapat terselesaikan dengan hasil yang baik 2. seseorang yang menyukai hubungan kerja sama dengan rekan kerja guna pencapaian hasil kerja yang lebih baik 3. seseorang yang mau melakukan hal-hal yang bersifat inovatif dalam upaya penyelesaian pekerjaan 4. seseorang yang menginginkan adanya umpan balik tentang sebaik apa pekerjaan yang telah dilakukannya 5. seseorang bersedia meluangkan waktunya lebih banyak untuk memahami cara menyelesaikan pekerjaannya dengan baik c. Variabel Terikat (Y), yaitu kinerja merupakan penampilan kerja karyawan itu sendiri dan taraf potensi karyawan dalam upayanya mengembangkan diri untuk kepentingan perusahaan dan organisasi. Jadi kinerja merupakan hasil atau output dari suatu proses.Variabel ini diukur dengan indikator: 1. penyelesaian tugas oleh karyawan 2. penguasaan karyawan 3. inisiatif karyawan terhadap tugas-tugas yang diberikan 4. kualitas hasil kerja karyawan dalam menyelesaikan tugasnya Skala Pengukuran Skala pengukuran merupakan kesempatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam alat ukur. Alat ukur tersebut jika digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor tugas yang diberikan kepada

sebagai berikut: a. Sangat tidak setuju (STS) b. Tidak setuju (TS) c. Ragu-ragu d. Setuju (S) e. Sangat setuju (SS) Teknik Analisis Data Uji Validitas Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sarwono, 2006:218) Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antar masingmasing pertanyaan atau pertanyaan dengan skor total pengamatan (Arikunto, 2006:255). Dasar pengambilan keputusan dari uji validitas: a. Jika r hasil positif dan rhasil > rhitung maka variabel tersebut valid b. Jika r hasil positif dan rhasil < rhitung maka variabel tersebut tidak valid Uji Reliabilitas Pengujian keandalan alat ukur dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas metode alpha ( ) yang digunakan adalah metode Cronbach (Nasution, 2001: 23) Analisis Jalur (Path Analysis) Analisis jalur merupakan bagian dari analisis regresi yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel, dimana variabel-variabel bebas mempengaruhi variabel terikat baik secara langsung maupun tidak langsung melalui satu atau lebih perantara (Sarwono, 2006:147). Untuk menganalisis hubungan kausal antar variabel dan menguji hipotesis =1 =2 =3 =4 =5

dalam penelitian ini secara matematis, maka alat analisis yang digunakan yaitu analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan software SPSS versi 13 for windows. 11

Keterangan : 11 = Koefisien jalur pengaruh langsung X terhadap Y

Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi masalah multikolinieritas (multikol). Model regresi yang baik seharusnya tidak tejadi korelasi antar variabel independent. Untuk mendeteksi adanya multikol (Santoso, 2002:208): Uji Heteroskedastisitas Asumsi ini menyatakan bahwa apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya adalah dengan melakukan Uji Glesjer (Glesjer Test) atau Uji Park (Park Test). Dalam penelitian ini uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah Uji Glesjer. Uji Autokorelasi Autokerelasi menyatakan bahwa dalam pengamatan-pengamatan yang berbeda tidak terdapat korelasi antar error term. Autokorelasi terjadi kebanyakan pada serangkaian data runtut waktu. Oleh sebab itu, error term pada satu periode waktu secara sistematik tergantung kepada errror term pada periode-periode yang lain. Pengujian yang digunakan yaitu Durbin Watson untuk mendeteksi adanya korelasi dalam setiap model.

11

Uji Normalitas Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam regresi, variabel dependen, variabel independen, dan atau ke duanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 2004:212). Dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah arah garis diagonal, maka model regresi yang ada memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan mengikuti arah arah garis diagonal, maka model regresi yang ada tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji t Uji t digunakan melihat signifikansi pengaruh dari variabel bebas X secara parsial (individu) terhadap variabel tidak bebas (Y) (Sugiyono, 2002:84). Kriteria Pengujian: 1. Apabila t
hitung

> t

tabel

berarti Ho ditolak dan Ha diterima, jadi

variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh nyata terhadap variabel terikat. 2. Apabila t
hitung

< t

tabel

berarti Ho diterima dan Ha ditolak, jadi

semua variabel bebas secara parsial tidak memiliki pengaruh nyata terhadap variabel terikat.

Pengumpulan Data

Kesimpulan

13

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Ishak, Arep dan Tanjung Hendri. 2003. Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kempat. Yogyakarta : BPFE. Nasution. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta : Gunung Agung.

Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi, Terjemahan Hadyana Pujaatmaka dari Organizational Behavior (1998). Jakarta: PT. Preuhallindo. Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Gramedia. Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Yogyakarta : Andi.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BP STIE YKPN. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta:LP3ES Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Andi. Suprihanto, J, Harsiwi, Agung T.H.M., dan Prakoso Hadi. 2002. Perilaku Organisasional. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai