Anda di halaman 1dari 6

5.9 Kebijakan Perusahaan 5.9.1 Departemen Pengembangan A.

Unit HRD y Memberikan surat peringatan dan sanksi kepada karyawan jika tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. y Setiap perekrutan karyawan, di seleksi secara ketat dan dipilih sumber daya manusia yang terbaik. y Menempatkan karyawan sesuai dengan keahliannya masing masing. y Penerimaan karyawan baru harus melalui tes kelayakan untuk bekerja di perusahaan sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. y Karyawan bekerja selama 8 jam sehari dan 5 hari kerja dalam satu minggu. y Standardisasi karyawan minimal adalah lulusan D3.

B. Unit R&D y R&D harus dapat mendukung kemajuan sektor usaha. y Penelitian dan riset dilakukan secara berkala terhadap produk yang dihasilkan sebelum dipasarkan. y Memberikan inovasi kepada perusahaan. y Mengaplikasikan teknologi yang ada untuk kemajuan perusahaan sesuai dengan kemajuan jaman. y Mengikuti perkembangan sistem informasi yang di gunakan.

C. Unit General Affairs and Information Technology y Kebijakan pengadaan dan perbaikan peralatan kebutuhan perusahaan. y Perawatan asset perusahaan secara berkala.

y Bekerja sama dengan bagian R&D dalam hal pengembangan software yang akan digunakan perusahaan. y Mengembangkan system informasi yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang membutuhkan.

5.9.2 Departemen Produksi A. Unit PPIC y Menetapkan kebutuhan produksi sesuai dengan Standart kompetensi pada masing masing stasiun kerja. y Merencanakan biaya seefisien mungkin. y Biaya Regular Time tidak boleh lebih besar dari biaya overtime. y Mengendalikan persediaan/stok dan merencanakan Bahan baku, bahan pendukung yang dibutuhkan oleh perusahaan. y Dapat menetapkan spesifikasi dan jumlah mesin yang diperlukan berikut tata letak / layout yang tepat agar tercapai efisiensi dan tidak ada pemborosan karena handling / transportasi serta tidak terjadi arus balik (proses berulang). y Menetapkan sasaran / target dan strategi masing masing stasiun kerja. B. Unit Assembly y Memberikan training kepada karyawan baru tentang assembly untuk memperkecil resiko kecelakaan dalam bekerja. y Pengambilan stok komponen dilakukan menggunakan can ban. y Jika perusahaan tidak dapat memenuhi demand pelanggan, maka perusahaan dapat melakukan overtime, pemakaian perusahaan sub kontrak, dan back order.

C. Unit Quality Control y Melakukan inspeksi dengan metode sampling. y Memisahkan barang yang tidak sesuai spesifikasi agar tidak bercampur dengan barang yang lolos inspeksi.

5.9.3 Departemen Keuangan y Memastikan kepatuhan dengan peraturan pajak yang terkait y Kebijakan terhadap urusan hutang piutang perusahaan dan gaji karyawan y Memastikan laba perusahaan. y Meminimalkan pengeluaran perusahaan. y Membuat jurnal keuangan tahunan mengacu pada perusahaan induk. y Membayar pajak tepat waktu.

5.9.4 Departeman Logistik A. Unit Purchasing y Mengontrol semua persediaan material di gudang. y Sebelum melakukan pemesanan dan pembelian, bagian purchasing harus melihat kebijakan yang ada sesuai dengan unit PPIC. y Menentukan satu supplier tetap yang dapat menyediakan bahan baku terbaik dengan harga termurah.

B. Unit Warehouse

y Bertanggung jawab atas segala yang terjadi pada gudang mulai dari meterial sampai dengan barang jadi yang disimpan. y Mengontrol semua barang material dan barang jadi dalam gudang. C. Unit Distribusi y Mengatur biaya inventori dan transportasi dengan biaya seminim mungkin dan minimasi terjadinya stockout. y Unit distribisi harus dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun bagi konsumen. y Jalur pendistribusian barang menggunakan perusahaan ekspedisi. y Mengontrol setiap proses distribusi yang ada pada perusahaan. 5.9.5 Departemen Pemasaran A. Unit Marketing y Membaca kondisi dan situasi pasar terkini. y Memasarkan produk secara maksimal melalui riset yang telah dilakukan y Dapat menentukan strategi market yang akan di gunakan. y Mengetahui target market dari barang yang telah di produksi. y Menentukan metode pemasaran yang akan dilakukan, baik melalui media cetak maupun media elektronik. B. Unit Sales y Menjual dan memasarkan produk sesuai dengan riset yang telah dilakukan oleh bagian marketing. y Memberikan diskon untuk menghabiskan stok lama yang ada di gudang y Melakukan cuci gudang setiap 6 bulan sekali.

y Memasarkan barang yang di produksi mulai dari distributor besar sampai konsumen yang paling kecil. y Bertanggung jawab atas segala produk yang keluar dari perusahaan. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan 1. Strategi yang digunakan oleh PT. Tamiya Motor Indonesia adalah strategi integrasi vertikal dengan daerah pemasaran PT. Tamiya Motor adalah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Kami juga menentukan distribution center berada di daerah Jawa. 2. Dalam merancang arah organisasi, PT. Tamiya Motor Indonesia terlebih dahulu menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, value, belief perusahaan, melakukan analisis SWOT, serta mengidentifikasikan proses bisnis yang akan dijalankan, dan membuat job description untuk masing-masing bagian. 3. Berdasarkan pengelompokkan proses bisnis, maka PT. Tamiya Motor Indonesia dibagi menjadi beberapa satuan tugas, yaitu RUPS, Direktur Utama, General Manager, dan 5 departemen yang bekerja sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing, yaitu Departemen Pengembangan, Departemen Produksi, Departemen Keuangan, Departemen Logistik, dan Departemen Pemasaran. 4. Struktur organisasi yang akan digunakan oleh PT. Tamiya Motor Indonesia adalah struktur divisional dengan menggunakan rentang kendali sempit. 5. Kekuasaan tertinggi PT. Tamiya Motor Indonesia berada pada RUPS. Dalam operasionalnya, perusahaan ini dipompin oleh seorang Direktur utama yang dibantu oleh General Manager dalam mengawasi kinerja kelima departemen yang ada di perusahaan tersebut. Tiap departemen dipimpin oleh seorang Manager dan tiap Bagian dalam masing-masing departemen dipimpin oleh seorang Kepala Bagian.

6.

Aliran informasi yang ada di PT. Tamiya Motor Indonesia tidak hanya hubungan antar satu departemen, tetapi juga hubungan antar lintas departemen, baik itu koordinasi vertikal antara atasan dan bawahan, maupun secara horizontal.

7.

Kebijakan yang dibuat oleh PT. Tamiya Motor Indonesia adalah disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing departemen, sehingga departemen atau bagian dapat menentukan sendiri kebijakan yang akan mereka buat.

6.2 Saran 1. Dalam menentukan visi, misi perusahan harus sesuai dengan tujuan perusahaan dan praktikan harus paham dalam mengidentifikasi proses bisnis yang akan dijalankan. 2. Praktikan seharusnya dapat memahami materi yang dibahas sebelum mengerjakan laporan sehingga mudah dalam membahas tentang analisis, job description, dan semua pembahasan yang di kaji dalam pembuatan laporan. Praktikan harus lebih banyak mencari informasi yang berkaitan dengan laporan tidak hanya dari buku saja maka praktikan dapat memiliki bayangan tentang

Anda mungkin juga menyukai