Anda di halaman 1dari 7

JANUARY 6, 2012 1:38 PM Jump to Comments Aplikasi Sistem Informasi di Fungsi dan Level Organisasi 1.

. Sistem Sistem Informasi di Fungsi fungsi Organisasi.

Sistem sistem informasi dapat diterapkan secara internal dan eksternal perusahaan. Secara eksternal, sistem informasi yang ada ditarik keluar menjangkau pelanggan. Secara internal, sistem informasi dapat diterapkan di dalam fungsi fungsi organisasi atau tingkatan tingkatan organisai. Sistem sistem informasi yang diterapkan di fungsi fungsi organisasi adalah : 1. Sistem Informasi Akuntansi. 2. Sistem Informasi Pemsaran. 3. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. 4. Sistem Informasi Produksi. 5. Sistem Informasi Keuangan. Sistem informasi manajemen dapat digunakan untuk mendukung kegiatan kegiatan yang ada di fungsi fungsi bisnis. Fungsi fungsi bisnis diantaranya meliputi area akuntansi, produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia. Sistem sistem informasi fungsional atau sistem sistem bisnis yang terdiri dari sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi, sistem informasi sumber daya manusia, sistem informasi akuntansi dan sistem informasi keuangan. Yang dijelaskan sebagai berikut : Penjelasan:


Sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi dan menghasilkan laporan keuangan. Sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi yang mendukung perencanaan, control dan pemprosesan transaksi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas pemasaran, seperti manajemen penjualan produksi. Sistem informasi produksi adalah sistem informasi yang mendukung perencanaan, control dan penyelesaian manufacture hasil produksi penjualan. Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas informasi seperti perekrutan, seleksi dan penerimaan, penetapan dan penilaian performa, serta pelatihan dan pengembangan.

Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang mendukung manajemen keuangan dan mengatur bisnis serta alokasi dan control terhadap sumber daya.

Sistem

Informasi

Akuntansi.

Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang menyediakan cara untuk meringkas dalam bentuk keuangan kepada para pemakainya. Sistem informasi akuntansi dapat diklasifikasikan sebagai sistem yang dapat merubah data transaksi bisnis dalam operasi Sistem informasi kuntansi memiliki 3 tujuan, yaitu : 1. Untuk mendukung operasi sehari hari. 2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen. 3. Untuk emmenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung jawaban. Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa sistem sistem bagian yang berupa siklus siklus yaitu : 4. Siklus pendapatan. 5. Siklus pengeluaran cash. 6. Siklus konversi. 7. Siklus sumber daya manusia. 8. Siklus buku besar keuangan.


keuangan.

Sistem

informasi

pemasaran.

Merupakan sistem yang diterapkan ke dalam fungsi pemasaran. Sistem informasi pemasaran memiliki 6 komponen sistem informasi, secara umum, yaitu : 1. Komponen input.

2. Komponen model. 3. Komponen output. 4. Komponen basis data. 5. Komponen teknologi. 6. Komponen control. Komponen berikutnya adalah tentang data pemasaran. Komponen model berupa model pemasaran, bisnis datanya merupakan basis data pemasaran dan ouputnya adalah laporan laporan berisi informasi pemasaran. Komponen komponen teknologi dan teknologi control bersifat umum.


Sistem

informasi

produksi.

Terdiri dari dua macam sistem informasi fisik dan sistem informasinya. Sistem produksi fisik merupakan sistem fisik untuk mengendalikan alat alat produksi. Sistem ini disebut juga dengan nama sistem pengendalian produksi. Sistem komputer banyak digunakan untuk membantu dalam perancangan produk, membuat hasil produk.


Sistem

informasi

sumber

daya

manusia.

Adalah merupakan sistem informasi untuk membantu manajer manajer di fungsi sumber daya manusia. Fungsi ini dulunya bernama fungsi atau departemen personalia dan sekarang diubah namanya menjadi fungsi sumber daya manusia. Bahwa manusia adalah sumber daya yang sangat penting.


Sistem

informasi

keuangan.

Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi untuk mendukung manajer manajer di fungsi keuangan. Input keungan ini ada data keuangan. Aplikasi Sistem Informasi di Level Level Organisasi. Manajemen dapat dibagi menjadi 3 level yaitu level bawah (level operasional), level menengah (level taktik), level atas (level strategik). Karena setiap level manajemen melakukan kegiatan yang berbeda, mereka juga membutuhkan informasi yang berbeda. Karena informasi yang dibutuhkan berbeda maka sistem informasi yang digunakan juga berbeda. Sistem sistem informasi di level operasi mendukung manajer operasi untuk melakukan kegiatannya. Tujuan utama dari sistem informasi di level ini adalah untuk menjawab pertanyaan pertanyaan rutin untuk keperluan mengontrol arus dari transaksi yang terjadi di organisasi. sistem informasi semacam ini yang berbasasis disebut TPS (Transation Process Systems) dan PCS (Process Control Systems). TPS dan PCS ini

termasuk sistem sistem informasi produk di level bawah. Sistem sistem informasi di level menengah berfungsi sebagai pengendalian manajemen yang sifatnya setengah terstruktur. Sistem informasi di tingkat atas digunakan dalam strategic dan permasalahan. Sistem Penunjang Keputusan (SPK) didefinisikan sebagai suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk pengambilan keputusan setengah terstruktur, supaya lebih efektif dengan menggunakan model model yang teranalisis. Tujuan dari sistem penunjang keputusan (SPK) adalah sebagai berikut : 0. Membantu manajer mengambil keputusan setengah terstruktur yang dihadapi manajer level menengah. 1. Membantu atau mendukung manajer mengambil keputusan bukan menggantikannya. 2. Meningkatkan efektivitas keputusan manajemen bukan untuk meningkatkan efisiensi, walaupun waktu manajer penting atau efektivitas merupakan tujuan utama SPK. Komponen penunjang sistem keputusan mempunyai 3 komponen utama, yaitu : 3. Dialog Manajemen. 4. Model Manajemen. 5. Data Manajemen.

Sistem Informasi Thursday, December 20, 2007 1:55:42 PM KOMPUTER Informasi didefinisikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna dan mempunyai makna bagi manusia. Sedangkan data adalah kumpulan dari fakta-fakta yang merepresentasikan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum diolah menjadi bentuk yang dimengerti dan berguna untuk manusia. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai kerja sama antara komponenkomponen yang saling terhubung untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan memilahmilah informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis, dan visualisasi dalam sebuah organisasi. Ada tiga aktivitas dalam sistem informasi yaitu input, pemrosesan dan output. Input menerima atau mengumpulkan data dari dalam organisasi atau lingkungan. Pemrosesan mengubah masukan data menjadi informasi yang berarti dan berguna. Sedangkan output mengirim kembali hasil pemrosesan ke organisasi atau lingkungan.

Informasi didefinisikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna dan mempunyai makna bagi manusia. Sedangkan data adalah kumpulan dari fakta-fakta yang merepresentasikan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum diolah menjadi bentuk yang dimengerti dan berguna untuk manusia. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai kerja sama antara komponenkomponen yang saling terhubung untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan memilahmilah informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis, dan visualisasi dalam sebuah organisasi. Ada tiga aktivitas dalam sistem informasi yaitu input, pemrosesan dan output. Input menerima atau mengumpulkan data dari dalam organisasi atau lingkungan. Pemrosesan mengubah masukan data menjadi informasi yang berarti dan berguna. Sedangkan output mengirim kembali hasil pemrosesan ke organisasi atau lingkungan. Beberapa Tingkatan Sistem Informasi Ada empat tipe dari sistem informasi melayani tingkatan organisasi yang berbeda, berturutturut dari tingkat yang paling rendah yaitu operational-level systems, knowledge-level systems, management-level systems dan strategic-level systems. 1. Operational-level systems (sistem pada level operasional) mendukung manajer operasional dengan menyimpan berbagai aktivitas elementer dan transaksi dari organisasi. Misal: penjualan, aliran material dalam perusahaan, penggajian dll. Kegunaan utama dari sistem di level ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin dan melacak aliran transaksi dalam organisasi. Misal: berapa dana yang dikeluarkan untuk gaji bulan ini?. Untuk menjawab pertanyaan ini informasi secara umum harus tersedia yang terbaru dan akurat. 2. Knowledge-level systems mendukung knowledge workers dan data workers di sebuah organisasi. Kegunaan sistem pada level ini adalah membantu mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam bisnis dan untuk membantu organisasi untuk mengendalikan pekerjaan administrasi. Sistem pada level ini, khususnya dalam bentuk dari workstations dan sistem perkantoran, adalah aplikasi yang berkembang pesat di bisnis baru-baru ini. 3. Management-level systems di rancang untuk melayani pengamatan, pengendalian, pembuatan keputusan, dan aktivitas administratif level manajer menengah. Level ini biasanya menyediakan laporan secara periodik tentang data tertentu. 4. Strategic-level systems membantu perencanaan jangka panjang oleh para manajer senior. Perhatian utamanya terletak pada mengantisipasi perubahan pada lingkungan luar ke dalam organisasi. Enam Tipe Utama dari Sistem Informasi Dalam bagian ini kita akan menjelaskan kategori-kategori spesifik dari sistem yang melayani tiap level organisasi yang disebutkan di bagian 2.1.1. Ada 6 tipe sistem informasi yaitu : 1. Transaction processing systems (TPS) adalah sistem terkomputerisasi yang menjalankan dan menyimpan transaksi rutin sehari-hari untuk menjalankan bisnis. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan. 2. Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi.

3. Office Automation Systems (OAS) adalah sistem komputer seperti pengolah kata, e-mail, dan sistem penjadwalan, yang didesain untuk meningkatkan produktifitas dari data workers di organisasi. Nomor 2 dan 3 melayani knowledge level. 4. Management Information Systems adalah sistem informasi pada management-level sebuah organisasi yang melayani fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang dibuat dengan menyediakan ringkasan rutin dan laporan periodik. 5. Decision-support systems (DSS) adalah sistem informasi di management-level sebuah organisasi yang mengkombinasikan data dan model analitis yang rumit untuk mendukung pengambilan keputusan yang terstruktur dan semi terstruktur. 6. Executive support systems (ESS) adalah sistem informasi pada strategic-level sebuah organisasi yang dirancang untuk tujuan pengambilan keputusan yang tidak terstruktur. Berdasarkankan level yang dilayani dalam organisasi, maka sistem informasi peralatan laboratorium dan kantor serta ruang yang dikerjakan dalam skripsi ini dibuat untuk level operasional.

Sedikit Mengenai Konsep Basis Data Basis Data adalah sebuah metode untuk menyimpan dan mengambil lagi data tersebut saat dibutuhkan. Data adalah bagian dari informasi. Data yang tidak teratur tidak mempunyai fungsi apa-apa. Sebuah basis data menyediakan cara untuk mengatur data-data dengan aturan tertentu tidak ada bedanya dengan rak buku perpustakaan yang mengatur buku berdasarkan nomor bukunya. Sistem basis data mempunyai banyak model, salah satunya adalah basis data relasional. Basis Data relasional memilah-milah data dalam bentuk tabel dua dimensi. Tiap tabel terdiri dari lajur mendatar disebut dengan Row/Record dan lajur vertikal yang disebur Coloum/Field. Pada tiap pertemuan lajur-lajur data tersebut item-item data ditempatkan. Tabel merupakan bentuk alamiah untuk menyatakan fakta yang sering kita gunakan sehingga bentuk inilah yang sering kita gunakan. Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh perangkat lunak yang spesifik. Perangkat lunak ini yang disebut DBMS (Database Management System). Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data bersama dari banyak pengguna, pemaksaan keakuratan/konsistensi data dan sebagainya. Kebanyakan DBMS bekerja dengan metode relasional sehingga sering disebut RDBMS (Relational Database Management System). Contoh RDBMS adalah MySQL, PostgreSQL, Oracle, FoxBase. Structured Query Language (SQL) adalah bahasa yang dipakai pada banyak RDBMS. Bahasa SQL ini mempunyai syntax yang cukup mudah untuk dipahami manusia. SQL adalah bahasa untuk mengambil data. Jika informasi terpendam pada suatu tempat di basis data, SQL menyediakan cara yang mudah untuk mengambilnya. Tapi SQL mempunyai kelemahan dalam menampilkan hasil eksekusinya. SQL tidak mempunyai cara yang bagus untuk menampilkan hasil eksekusinya baik dalam bentuk cetak maupun layar. Kelemahan inilah yang coba diatasi dengan PHP3, yaitu dengan PHP3 kita bisa menampilkan

halaman web dinamis yang isinya merupakan hasil eksekusi dari SQL. Kombinasi dari PHP3 dan SQL inilah yang coba dipakai untuk membangun suatu aplikasi basis data yang berbasis web.

Anda mungkin juga menyukai