Anda di halaman 1dari 11

MODUL IV

PENGERTIAN MODEL TRANSPORTASI DAN APLIKASINYA

Pendahuluan Metode transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ketempattempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber ketempat-tempat tujuan yang berbeda-beda, dan dari beberapa sumber kesuatu tempat tujuan yang juga berbeda-beda. Disamping itu metode transportasi juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah dunia usaha(bisnis) lainya, seperti masalah-masalah yang meliputi pengiklanan, pembelanjaan modal (capital financing) an alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan perencanaan serta scheduling produksi. Ada beberapa macam metode transportasi, yang semuanya terarah pada penyelesaian optimal dari masalh-maslah transportasi yang terjadi. F.L. Hitchcock (1941), T.C. Koopmans (1949) dan G.B Dantzig (1951) adalah orang-orang pertama sebagai kontributor yang mengembangkan tehnik-tehnik transportasi.

Contoh 1 : Suatu perusahaan memiliki 3 pabrik di kota A, B, dan C. Perusahaan menghadapi masalah alokasi hasil produksinya dari pabrik-pabrik tersebut kegudang-gudang penjualan yang terletak di 3 kota P, O, dan R. Kapasitas pabrik, kebutuhan gudang dan biaya pengangkutan dari tiap pabrik ketiap gudang dapat dilihat pada table berikut :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF

Tabel 4.1 Kapasitas Pabrik A, B dan C Pabrik A B C Jumlah Kapasitas produksi tiap bulan 30 ton 40 ton 50 ton 120ton

Tabel. 4.2 Kebutuhan Gudang P, O, dan R Gudang P O R Jumlah Kebutuhan tiap bulan 60 ton 40 ton 20 ton 120ton

Tabel 4.3 Biaya pengangkutan dari pabrik A, B, C kegudang P, O, R setiap ton (dalam ribuan rupiah)

Ke Dari A B C

A B C

15 17 18

3 8 10

18 30 24

Untuk memecahkan masalah tersebut dapat digunakan metode : Northwest corner Least cost

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF

Stepping stone Modified distribution Vogels approximation

Northwest Corner Rule Dari sudut kiri atas ke kanan bawah alokasikan isian maksimum yang mungkin ke dalam tabel. Contoh : gunakan contoh 1.

Tabel. 4.4 Ke P Dari 15 A B 30 17 30 18 C Kebutuhan 60 30 40 10 10 20 20 24 50 120 8 30 40 3 18 30 Q R Kapasitas

Jumlah biaya: P-A P-B Q-B Q-C R-C = 30 x 15 = 450 = 30 x 17 = 510 = 10 x 8 = 80 = 30 x 10 = 300 = 20 x 24 = 480 Jml = 1820

Least Cost Method Prinsip Least Cost Method adalah mencari biaya yang termurah sehingga langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan masalah ini adalah dengan mengisi segi empat yang memiliki biaya termurah terlebih dahulu. Isilah segii empat tersebut dengan jumlah unit sebanyak mungkin. Dalam contoh segi empat AQ adalah

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF

yang termurah dan jumlah unit sebanya-banyaknya yang mungkin kita isikan adalah sebanyak 30 unit karena pabrik A hanya dapat memproduksi sebanyak 30 unit. Setelah itu pilihlah termurah kedua yaitu segi empat BQ, tapi kita hanya dapat mengisikan sebanyak 10 unit karena Q hanya membutuhkan 40 unit dan sebanyak 30 unit sudah terpenuhi dari pabrik A. Termurah ketiga adalah CQ tapi kita tidak dapat mengisikannya karena kebutuhan B sudah terpenuhi. Termurah keempat adalah AP tapi juga tidak dapat diisikan karena seluruh hasil pabrik A sudah dikirim semuanya ke B. Termurah kelima adalah segi empat BP, disini kita dapat memenuhinya sebanyak 30 unit sehingga hasil pabrik B sudah seluruhnya terkirim. Setelah itu baru sisanya kita isikan di segi empat yang laiinnya jangan lupa harus diperhatikan berapa kebutuhan gudang dan kapasitas pabrik. Contoh : Gunakan contoh 1. Tabel 4.5 Ke P Dari 15 A 17 B 30
3 4

Q 3 30 10 18 40
1 8 2

R 18

Kapasitas

30 30 40

10

C Kebutuhan

30 60

20 5 20

24 50 120

Jumlah biaya : P-B P-C Q-A Q-B R-C = 30 x 17 = 30 x 18 = 30 x 3 = 10 x 8 = 20 x 24 Jml = 510 = 540 = = 90 80

= 480 = 1700

Catatan : Biaya yang ditimbulkan dari metode ini lebih murah dari metode sebelumnya !!!!

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF

Stepping Stone Method Untuk dapat memahami dengan lebih mudah dan memecahkan masalh ini dengan menggunakan stepping stone method maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : 1. Penyusunan table alokasi Data yang digunakan dalam permasalahan ini harus disusun kedalam suatu table yang menunjukan hubungan antara kapasitas pabrik dengan kebutuhan gudang dan biaya pengangkutan seperti terlihat dalam table 4.. Pedoman yang merupakan prosedur alokasi sistematis pertama adalah pedoman sudut barat laut (northwest corner). Tabel 4.6 Ke P Dari 15 A B 30 17 30 18 C Kebutuhan 60 30 40 10 10 20 20 24 50 120 8 30 40 3 18 30 Q R Kapasitas

2. Mengubah alokasi secara trial error Untuk mengurangi biaya pengangkutan pada table 4.6 .diubah secara trial error. Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi biaya tersebut adalah dengan memindahkan alokasi jumlah barang pada suatu segi empat kesegi empat lainnya yang memiliki biaya lebih murah. Namun demikian pemindahan jumlah tersebut kesegi empat lainnya akan menyebabkan jumlah total kapasitas atau kebutuhan akan menjadi

tidak benar lagi, sehingga jika kita memindahkan sejumlah barang ke tempat lain maka perlu penyesuaian agar umlah nya tetap seimbang. Untuk mengisi segi empat tersebut perlu diperhatikan beberapa hal yaitu : a) Pada saat kita memindahkan sebanyak 10 unit dari segi empat AP ke segi empat AQ maka jumlah kebutuhan Q menjadi kebanyakan dan P menjadi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF

kurang, untuk itu kita perlu memindahkan sejumlah yang sama dari kolom Q ke kolom P, misalnya kemudian kita mengurangi segi empat BQ sebanyak 10 unit dan memindahkannya ke segi empat BP

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF

b) Segi empat AQ memang lebih murah dari pada segi empat dari AP tapi karena pada saat kita memindahkan sejumlah unit dari AP ke AQ kita juga akan memindahkan sejumlah yang sama dari kolom Q kekolom P maka harus diperhatikan jangan sampai biaya segi empat pada kolom Q lebih murah dari biaya segi empat pada kolom P, sehingga pemindahan tersebut tidak menyebabkan biaya menjadi lebih merah tapi malah menjadi lebih mahal. Untuk itu kuncinya adalah biaya segi empat yang akan dipindahkan misalnya dari segi empat AP ke AQ kemudian dari segi empat BQ ke segi empat BP, maka jumlah biaya AP dan BQ harus lebih kecil dari jumlah biaya AQ dan BP. jika tidak maka pemindahan tersebut hanya meningkatkan biaya bukan menurunkannya. c) Unit yang akan dipindahkan harus diperhitungkan jumlahnya misalnya kita hanya dapat memindahkan 10 unit dari AP ke AQ karena segi empat BQ hanya memiliki 10 unit, kalau kita memindahkan sebanyak 20 unit maka segi empat BQ akan menjadi negatif nilainya dan itu tidak diperkenankan. Kita dapat saja memutuskan untuk memindahkan sebanyak 20 unit dari segi empat CQ ke segi empat CP tapi sekali lagi harus dirhatikan bahwa jumlah biaya AP dan CQ harus lebih besar dari jumlah biaya segi empat CP dan AQ Tabel 4.7 Ke P Dari
- 10

Q 15
+ 10 ----- 0 10

R 3 8 18

Kapasitas

A B

30

20 17

30 30 40 24 20 20 50 120
-10

30 +10 40 18

10 30 40

C Kebutuhan Perhatikan !!!! 1.

60

Jumlah biaya segi empat AP dan BQ adalah : 15 + 8 = 23 dan jumlah biaya segi empat AQ dan BP adalah 17 + 3 = 20 jadi pemindahan ini mungkin dilakukan karena akan mengurangi biaya pengiriman.

2.

Jumlah unit yang akan dipindahkan harus diperhatikan, jangan sampai terlalu banyak sehingga akan membuat nilai segi empat lain dipindahkan kemudian jadi negatif. yang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF

Langkah ini terus diulangi hingga tidak adalagi segi empat yang dapat dipindahkan. Tabel 4.8 Ke Dari P
15

Q
3 10 17 8

R
18

Kapasitas

20

30 30 40

40 18 10 30 24

C
60

50

40

20

120

Jumlah biaya kolom AP + CR = 15 + 24 = 39 lebih besar daripada Jumlah biaya kolom AR + CP = 18 +18 = 36 jadi dapat dipindahkan sejumlah 20 unit dari kolom AP ke kolom AR dan dari kolom CR ke kolom CP Tabel 4.9 Ke Dari P
-20

Q
15 3 10 17 8

R
+20

Kapasitas
18 30 30 40

20

20

40
+20

18 30

10

-20

24 20

20
60

50

40

20

120

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF

sehingga tabel yang baru adalah : Tabel 4.10 Ke Dari P


15

Q
3 10 17 8

R
18

Kapasitas

20
30

30

40 18 10 30 24

40

20
60

50

40

20

120

Jumlah biaya kolom BP + CQ = 17 + 10 = 27 lebih besar daripada Jumlah biaya kolom BQ + CP = 18 + 8 = 26 jadi dapat dipindahkan sejumlah 30 unit dari kolom BP ke kolom BQ dan dari kolom CQ ke kolom CP

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF

Tabel 4.11 Ke Dari P


15

Q
3 10

R
18

Kapasitas

A
- 30

20
8 30

30

17

+30

40 10
+ 30

30
18
- 30

40 10 24 50

20 50
60

30

0
20

40

120

sehingga tabel yang baru adalah : Tabel 4.12 Ke Dari P


15

Q
3 10 17 8

R
18

Kapasitas

20
30

30

10
18

30
10 24

40

50
60 40 20

50

120

Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa tidak ada lagi yang dapat dipindahkan maka tabel tersebut sudah optimal. Biaya untuk kegiatan transportasinya sekarang Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF

adalah : Biaya dari A ke P B ke P B ke Q C ke P jumlah = 10 x 3 = 30

= 10 x 17 = 170 = 30 x 8 = 240

= 50 x 18 = 900 + 1340

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF

Anda mungkin juga menyukai