Anda di halaman 1dari 6

Kelompok : Ayu Andriani Akhmad Bakrie Deni Pratama Deyto Honggoriansyah Isminati Setyorini Rahmi Budiyanti

Prodi : MDP 6

KONDISI PEREKONOMIAN PULAU KOMODO Kondisi perekonomian di Pulau Komodo dilihat secara makro dilihat dari kondisi perekonomian provinsi NTT dan secara mikro dilihat dari Kabupaten Manggarai Barat, karena Pulau Komodo secara administrasi termasuk didalamnya. Kondisi perekonomian Pulau Komodo dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah indikator yang menggambarkan keadaan perekonomian penduduk di suatu wilayah/daerah. Ukuran yang dapat dihasilkan dari penghitungan PDRB antara lain adalah rata-rata pendapatan per kapita, struktur ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Selain dari penjelasan PDRB, analisis juga diidentifikasi dengan melihat kondisi investasi dan peluang investasi yang berkaitan dengan pariwisata melalui sector jasa. Berdasarkan kontribusi yang diberikan oleh masing-masing gambaran kondisi perekonomian di Kabupaten Manggarai Barat ini akan menyimpulkan bagaimanakah status kelayakan pariwisata di Pulau Komodo.

Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara Timur menurut Lapangan Usaha, Atas Dasar Harga yang Berlaku, Tahun 2006 2008

Sumber : NTT dalam angka 2009

Produk Domestik Regional Bruto Nusa Tenggara Timur menurut Kabupaten, Atas Dasar Harga yang Berlaku, Tahun 2006 2008

Sumber : NTT dalam angka 2009

Inventasi Berdasarkan data Diperindagkop Tahun 2006, jumlah perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Manggarai Barat berjumlah 6 buah, terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) 4 buah dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 2 buah. Nilai investasi pada PMDN sejumlah RP 4.705.000,- dan nilai investasi pada PMA sejumlah US$ 6.000,000,Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Kabupaten Manggarai Barat telah memproyeksikan kebutuhan investasi berdasarkan sektor ekonomi sampai Tahun 2009. Berdasarkan proyeksi tersebut, Pemda Manggarai Barat mengarahkan sektor

tersier (sektor bangunan dan konstruksi, perdagangan, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa) sebagai leading sektor dalam pengembangan ekonomi. Dengan demikian, investasi di sektor tersier diharapkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sektor primer (sektor pertanian dan pertambangan/penggalian) dan sekunder (sektor industri dan listrik, gas, air minum).

Sumber : www.manggaraibaratkab.go.id

Sumber : www.manggaraibaratkab.go.id

Peluang Investasi Sektor Jasa

Sektor jasa terdiri dari dua subsektor, yaitu sektor pemerintahan umum dan sektor swasta. Pada tahun 2005, kontribusi sektor jasa terhadap PDRB sejumlah Rp 25.364.337,atau sebesar 7,82% terdiri dari subsektor pemerintah Rp 13.723.203.000,- dan sub sektor swasta Rp 5.567.382.000,- Jika dilihat dari tren perkembangannya dari tahun 2003 sampai tahun 2005 terus meningkat. Kenaikan ini diakibatkan karena adanya kenaikan di sub sektor pemerintah dan swasta (sosial kemasyarakatan, hiburan dan rekreasi, serta perorangan & rumah tangga). Pada saat ini, pembangunan di Kabupaten Manggarai Barat diarahkan pada pembangunan pariwisata. Oleh sebab itu, jasa dibidang hiburan & rekreasi sebagai salah satu penunjang pariwisata diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup banyak terhadap PDRB. Berdasarkan data tahun 2003, kontribusi jasa hiburan & rekreasi terhadap PDRB sebanyak Rp. 107.904.000,- Kontribusi ini terus meningkat, sehingga pada tahun 2005 kontribusinya menjadi Rp 275.775,- Agar kontribusi terhadap PDRB terus meningkat, kualitas dan fasilitas dari tempat hiburan & rekreasi harus terus ditingkatkan. Pada saat ini, masih banyak obyek rekreasi atau pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat yang belum dikembangkan dan dikelola dengan optimal, misalnya saja belum tersedianya fasilitas prasarana dan akses infrastruktur menuju obyek pariwisata. Dengan mengoptimalkan pengelolaan dan pengembangan obyek pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat diharapkan kontribusi terhadap PDRB akan terus meningkat sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat ikut meningkat.

KESIMPULAN

Pulau Komodo layak untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi pariwisata, karena dilihat dari PDRB berdasarkan kota/kabupaten meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan program Pemda Kabupaten Manggarai Barat, mengarahkan sector tersier sebagai leading sector untuk meningkatkan pengembangan ekonomi daerah. Pengupayaan investasi di sektor tersier ini diharapkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sektor primer dan sekunder melalui sektor jasa. Melalui pengembangan sector jasa yang terdiri dari 2 subsektor, yakni pemerintahan umum dan pihak swasta, pengembangan lebih diarakan terhadap pembangunan pariwisata. Pembangnan pariwisata ini dipusatkan kepada kualitas dan fasilitas dari tempat hiburan & rekreasi yang harus terus ditingkatkan, agar kontribusi terhadap PDRB terus meningkat. Dengan mengoptimalkan pengelolaan dan pengembangan obyek pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat diharapkan kontribusi terhadap PDRB akan terus meningkat sehingga dapat mendukung kelayakan Pulau Komodo sebagai salah satu destinasi pariwisata. Melihat keadaan PDRB dan status kelayakannya, diharapkan status Pulau Komodo dapat berubah yang semula berada di posisi destinasi tersier menjadi destinasi sekunder atau bahkan primer.

Anda mungkin juga menyukai