Anda di halaman 1dari 4

PENGUKURAN DAN PENILAIAN POS-POS ASET Definisi Pengukuran, Penilaian dan Aset y Pengukuran

Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang akan diletakkan pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk merepresentasi makna atau atribute objek tersebut. y Penilaian

Penilaian adalah proses penentuan jumlah rupiah suatu objek untuk menentukan makna ekonomi objek tersebut di masa lalu, sekarang, atau mendatang. y Aset

Aset atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit.

Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti: 1. Aset Lancar Pengertian Aset Lancar (current asset) dalam akuntansi adalah jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya satu tahun 2. Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang adalah investasi dimana dana yang anda masukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal 1 tahun 3. Aset Tetap Pengertian aset tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang memiliki umur lebih dari satu tahun dan tidak mudah diubah menjadi kas. Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. 4. Aset Tidak Berwujud Pengertian aset tidak berwujud adalah jenis aset yang tidak memiliki wujud fisik 5. Aset Pajak Tangguhan Jumlah pajak penghasilan yang terpulihkan pada periode mendatang Pengukuran  Pengukuran awal ketika aset tersebut diperoleh Biaya perolehan aset adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh entitas dan diperlukan untuk menyiapkan aset tetap tersebut agar dapat digunakan sebagaimana mestinya sebuah aset tetap. Biaya perolehan aset tetap menurut PSAK Nomor 16 Tahun 2007 meliputi: 1. Biaya perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi dengan diskon pembelian dan potongan lain

2. Biaya-biaya yang dapat didistribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. Contoh biaya yang dapat didistribusikan secara langsung adalah: y Biaya penyiapan lahan untuk pabrik y Biaya penanganan dan penyerahan awal y Biaya perakitan dan instalasi 3. Estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset  Pengukuran aktiva tak berwujud Aktiva tidak berwujud pada awalnya harus diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aktiva tidak berwujud terdiri dari: 1. Harga beli, termasuk bea masuk (impor), dan pajak pembelian yang tidak dapat dikembalikan, setelah dikurangkan diskon dan rabat 2. Segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap untuk digunakan Contoh dari biaya yang dapat dikaitkan langsung adalah: y Biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dengan membawa aktiva ke kondisi kerja (siap digunakan) y Biaya profesional yang muncul secara langsung untuk membawa aktiva ke kondisi kerja (siap digunakan) y Biaya untuk menguji apakah aktiva tersebut dapat berfungsi dengan baik

Penilaian Nilai yang dapat diakui sebagai aset tetap dalam standar ini dapat dikategorikan dalam dua macam. Yaitu biaya perolehan awal dari biaya-biaya setelah perolehan. Biaya perolehan awal sendiri baru boleh diakui sebagai aset tetap adalah jika: a. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas b. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal Biaya-biaya yang terjadi setelah perolehan sendiri tidak semuanya dapat dikategorikan sebagai bagian dari aset tetap. Biaya-biaya setelah perolehan awal yang dapat dikategorikan sebagai aset tetap disebut juga dengan biaya-biaya yang dapat dikapitalisasikan. Syarat-sayarat agar biaya setelah perolehan awal dapat dikapitalisasikan hamper sama dengan syarat-syarat biaya tersebut dapat diakui sebagai aset tetap, yang intinya adalah terdapat manfaat ekonomis di masa depan dan biaya tersebut dapat diukur secara handal.

Aktiva Tak Berwujud yang dibeli Aktiva tak berwujud yang dibeli dari pihak lain dicatat pada biaya. Biaya ini termasuk semua biaya akuisisi dan pengeluaran yang diperlukan untuk membuat aktiva tak berwujud tersebut siap digunakan sebagaimana dimaksudkan. Sebagai contoh : harga beli, biaya hukum dan beban incidental lainnya.

Aktiva Tak Berwujud yang dibuat secara internal Biaya yang terjadi secara internal untuk menciptakan aktiva tak berwujud biasanya dibebankan pada saat biaya dikeluarkan Jenis-jenis Aktiva Tak Berwujud : 1. Aktiva Tak Berwujud yang terkait dengan Pemasaran Aktiva tak berwujud yang terkait dengan pemasaran terutama digunakan didalam pemasaran atau promosi produk atau jasa. Contohnya adalah merk dagang atau nama dagang, susunan dewan redaksi disurat kabar, nama domain internet dan perjanjian nonpersaingan. 2. Aktiva Tak Berwujud yang terkait dengan Pelanggan Aktiva tak berwujud yang terkait dengan pelanggan dihasilkan dari interaksi dari pihak luar. Contohnya adalah daftar pelanggan, catatan pesanan atau catatan produksi dan hubungan dengan pelanggan yang terikat kontrak maupun tidak. 3. Aktiva Tak Berwujud yang terkait dengan Seni Aktiva tak berwujud yang terkait dengan seni termasuk hak kepemilikan naskah drama, karya sastra, karya musik, gambar-gambar, foto dan materi video dan audiovisual. Hak cipta melindungi hak kepemilikan ini. 4. Aktiva Tak Berwujud yang terkait dengan Kontrak Aktiva tak berwujud yang terkait dengan kontrak ini merupakan nilai dari hak yang muncul dan perjanjian kontrak. Contohnya dari warabala (franchise) yaitu perjanjian lisensi, ijin bangunan, hak siaran dan kontrak jasa atau pasokan. 5. Aktiva Tak Berwujud yang terkait dengan Teknologi Aktiva tak berwujud yang terkait dengan teknologi berkaitan dengan inovasi atau kamajuan teknologi. Contohnya dari teknologi yang dipatenkan dan rahasia dagang diberikan oleh U.S Patent and Trademark office 6. Goodwill Meskipun perusahaan diizinkan untuk mengkapitalisasi biaya tertentu untuk mengembangkan aktiva yang dapat diidentifikasi secara khusus seperti hak paten dan hak cipta. Namun jumlah yang dikapitalisme biasanya tidak signifikan.

FASB mengindentifikasi lima makna atau atribut yang dapat direpresentasi berkaitan dengan aset, dasar penilaian munurut FASB (SFAC No. 5, prg. 67) dapat diringkas sebagai berikut : a. Historical cost (Biaya Historis)

b. c. d. e.

Current cost (Biaya Kini) Current market value (nilai pasar) Net realizable value (Nilai Realisasi / Penyelesaian) Present value (Nilai Sekarang)

Anda mungkin juga menyukai