Tgs Bhs Inggris

In March 1979 the eyes of the world turned towards a small village called Pucukan in Central Java. Pucukan is very close to the vulcano of Sinila, one of the twenty-six vulcanoes in the Dieng Plateau, which rises 2000 meters west of the provincial capital of Semarang. In Februari 1979 disaster struck the Dieng Plateau, and particularly the village of Pucukan. Suddenly the vulcano erupted, killing over 200 people. Most of the villagers killed in pucukan were killed by poisonous gases which came out of the vulcano. How can we reduce the dangers of vulcanoes, making life safer for the people who live near them? The government of Indonesia uses the latest scientific techniques to study the behaviour of vulcanoes, and many scientists are working to find out more about the life of vulcanoes. But even scientists have many things to learn about vulcanoes. Scientists have developed several instruments to study changes in the condition of a vulcano. Such changes may indicate when an eruption is going to take place. One instrument scientists use is called a seismograph. It can measure very small movements in the earth near a vulcano. Another instrument is called a tiltmeter. It is used to measure the movement of the liquid rock or lava inside a vulcano. Any changes in the position of the liquid rock inside the vulcano can be measured with this instrument. But many vulcanic eruptions, such as the 1979 eruption of Mt. Sinila, happened too quickly to give scientists time to discover the danger. For this reason, scientists are now studying the use of infrared photographs taken from aeroplanes. These may enable them to discover exactly what is happening to the liquid rock inside the vulcano. This will enable scientists to help prevent disasters such as the one that struck Pucukan village.

Terjemahan Pada bulan Maret tahun 1979 mata dunia berpaling ke arah sebuah desa kecil bernama Pucukan di Jawa Tengah. Pucukan sangat dekat dengan Vulcano dari Sinila,salah satu dari 26 vulcanoes di Dataran Tinggi Dieng, yang naik 2000 meter sebelah barat ibukota provinsi Semarang. Pada Februari 1979 bencana melanda Dataran Tinggi Dieng, dan khususnya desa Pucukan. Tiba-tiba Vulcano meletus, menewaskanlebih dari 200 orang. Sebagian besar warga desa tewas di pucukan dibunuh oleh gasberacun yang keluar dari Vulcano tersebut. Bagaimana kita bisa mengurangi bahaya vulcanoes, membuat hidup lebih aman bagiorangorang yang tinggal dekat mereka? Pemerintah Indonesia menggunakan teknikilmiah terbaru untuk mempelajari perilaku vulcanoes, dan banyak ilmuwan yang bekerjauntuk mengetahui lebih banyak tentang kehidupan vulcanoes. Tetapi bahkan para ilmuwan telah banyak hal untuk belajar tentang vulcanoes. Para ilmuwan telah mengembangkan beberapa alat untuk mempelajari perubahan kondisisuatu Vulcano. Perubahan tersebut dapat menunjukkan kapan letusan akan terjadi. Salah satu instrumen ilmuwan menggunakan disebut seismometer. Hal ini dapatmengukur gerakan sangat kecil di bumi dekat sebuah Vulcano. Instrumen lain yangdisebut tiltmeter sebuah. Hal ini digunakan untuk mengukur pergerakan batuan cair ataulava di dalam sebuah Vulcano. Setiap perubahan pada posisi dari batuan cair di dalamVulcano dapat diukur dengan instrumen ini. Namun letusan vulkanik, seperti letusan1979 dari Mt. Sinila, terjadi terlalu cepat untuk memberi waktu para ilmuwan untuk menemukan bahaya. Untuk alasan ini, para ilmuwan sekarang mempelajaripenggunaan foto inframerah diambil dari pesawat terbang. Hal ini dapat memungkinkanmereka untuk menemukan apa yang terjadi di batu cairan di dalam Vulcano tersebut.Hal ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk membantu mencegah bencana sepertiyang melanda desa Pucukan.

Practice 1 hal. 55 1. A burglar is a person who breaks into a house, or shop, or other building, especially at night, with the aim of taking something unbeknown and they usually break a door a window in order to enter and steal. 2. A vegetarian is a people who do not eat meat of animals such as chicken, pigs, cows, etc. Also they do not eat fish and seafood. But they eat eggs, egg products, milk and vegetables. 3. A customer is a person, company, or other entity which buys goods and services produced by another person, company, or other entity. 4. A shoplifter is a person who steals goods from a shop during shopping hours. 5. A pharmacist is a person prepared to formulate and dispense drugs or medications through completion of an accredited university program in pharmacy. Licensure is required upon completion of the program and prior to serving the public as a pharmacist.

Do you dislike dusting? What about some slippers for you cat to wear? The cat slippers pick up dust as the cat moves around your house. Of course, it works better if you don't have a lazy cat. You have an itch on your back. You can't reach it, but a friend can help you if he or she knows exactly where the itch is. How about a T-shirt with a grid to help locate the itch? These are interesting ideas, but obviously not really practical for one or more reasons. This is the essence and contradiction of Chindogu, an invented term which combines two Japanese words to mean ''unusual tool.'' Typically, Chindogu solves an everyday problem, but creates new problem in the process. Chindogu was created by Kenji Kawakami, an inventor who thought of these ideas because he was frustrated with society's materialism. He created Chindogu not for financial reasons but to improve his creativity. Kawakami's inventions will not appear in a store near you, but his ideas have become popular around the world. Chindogu has now evolved into a kind of philosophy with ten major principles, including the rule that the inventions cannot be for real use or for sale. Also, while Chindogu are often funny, humor cannot be the sole reason for creating them. Kawakami, who has two books of the inventions, beliaves thet Chindogu can encourage new ideas and thinking. Some Some corporations have bought this books to help their employees do this, too. There are at least 500 different Chindogu already and people around the world have started contributing their own ideas for Chindogu. So if there's an everyday problem that bothers you, maybe its time to be creative and think up your own Chindogu.

Translate :
Apakah Anda tidak menyukai debu? Bagaimana dengan beberapa sandal untuk kucingAnda untuk memakai? Sandal kucing mengambil debu seperti kucing bergerak di sekitar rumah Anda. Tentu saja, ia bekerja lebih baik jika Anda tidak memiliki kucingmalas. Anda memiliki gatal di punggung Anda. Anda tidak dapat mencapai itu, tetapiteman bisa membantu Anda jika ia tahu persis di mana gatal tersebut. Bagaimanatentang Tshirt dengan grid untuk membantu menemukan gatal? Ini adalah ide menarik, tapi jelas tidak benar-benar praktis untuk satu atau lebih alasan.Ini adalah esensi dan kontradiksi Chindogu, sebuah istilah diciptakan yangmenggabungkan dua kata Jepang yang berarti alat yang tidak biasa''''Biasanya,Chindogu memecahkan masalah seharihari., tetapi menciptakan masalah baru dalam proses. Chindogu diciptakan oleh Kenji Kawakami, seorang penemu yang menganggap ide-ide ini karena dia frustrasi dengan materialisme masyarakat. Dia menciptakan Chindogubukan karena alasan keuangan, tetapi untuk meningkatkan kreativitasnya. PenemuanKawakami tidak akan muncul di sebuah toko di dekat Anda, namun ide-idenya telah menjadi populer di seluruh dunia. Chindogu kini telah berevolusi menjadi semacamfilsafat dengan sepuluh prinsip utama, termasuk aturan bahwa penemuan tidak dapatuntuk digunakan nyata atau untuk dijual. Selain itu, sementara Chindogu sering lucu,humor tidak dapat menjadi satu-satunya alasan untuk membuatnya. Kawakami, yangtelah dua buku penemuan, beliaves utamanya Chindogu bisa mendorong ide-ide barudan berpikir. Beberapa Beberapa perusahaan telah membeli bukubuku untukmembantu karyawan mereka melakukan hal ini juga.

Sedikitnya ada 500 Chindogu berbeda telah dan orang-orang di seluruh dunia telahmulai menyumbangkan ide-ide mereka sendiri untuk Chindogu. Jadi jika ada suatu masalah seharihari yang mengganggu Anda, mungkin saatnyauntuk menjadi kreatif dan berpikir Facebook Anda Chindogu sendiri.