Anda di halaman 1dari 8

Gangguan Tumbuh Kembang Bayi

SKENARIO : GANGGUAN TUMBUH KEMBANG BAYI Anak laki- laki datang kepukesmas tgl 5 desember 2010 karena demam 1 hari . Anak lahir tanggal 25 februari 2010 ditolong oleh bidan , bayi lahir dengan pernafasan megap-megap ,tonus lemah , BB 3000 gr , PB 49 cm, LK 35cm . BB 6500 gr, penimbangan 2 bln terakhir berturutturut beratnya 6100 gr, dan 6300 gr, lingkar kepala 44 cm PB 70 cm, saat ini anak makanan nasi, dengan sayur,lauk-pauk tahu, tempe dan kadang telur , mulai umur 3 bulan sudah diberi susu formula, pisang , bubur bayi karena sering menangis. Imunisasi BCG 2 bulan , Polio 4 kali, Hepatitis B umur 40 hari, dan 3 bulan, DPT umur 2 bulan dan 6 bulan , bayi sudah bisa tengkurap bolak balik, belum bisa duduk dan berdiri sendiri. Bayi mengoceh kadang kadang, tanggan belum bisa memengang kerincingan, anak bereaksi terhadap suara, dan menengok kearah sumber suara, belum bisa makan biskuit sendiri, tak tau main cilukba. Ibu pendidikan SD. Mainan yang ada dirumah kerincingan, boneka, sepeda roda tiga. Ibu tidak banyak bicara. KATA/KALIMAT KUNCI Bayi laki- laki Tanggal periksa 5 Desember 2010 Tanggal lahir 24 Februari 2010 Riwayat kelahiran: BB lahir 3000 gram PB 49 cm Lingkar kepala 35 cm Lahir megap-megap dan tonus otot lemah Hasil pemeriksaan saat ini: BB 6500 gram, dua bulan yang lalu BB anak 6100 dan 6300 Panjang badan 70 cm dan LK 44 cm Riwayat diet Umur 3 bulan mulai diberikan susu formula, bubur, pisang karena sering menangis. Umur 9 bulan (saat ini) diberikan nasi dengan, lauk pauk tempe, tahu kadang telur Riwayat imunisasi DPT 2x : umur 2 bulan dan 6 bulan BCG umur 2 bulan Polio 4x Hepatitis B 2x umur 40 hari dan 30 hari Riwayat perkembangan Motorik kasar Bayi sudah bisa tengkurap bolak- balik belum bisa duduk dan berdiri sendiri bahasa atau bicara Bayi mengoceh kadang kadang, anak bereaksi terhadap suara dan menengok kea rah sumber suara motorik halus Tangan belum bisa memengang kerincingan Psiko social Belum bisa makan biscuit sendiri dan tak tahu main cilukba Riwayat orang tua Ibu pendidikan SD (Sekolah Dasar) Ibu tak banyak bicara ANALISIS SKENARIO

Umur Kronologis Anak : Tanggal periksa 2010 12 05 Tanggal lahir 2010 02 25 09 11 Jadi umur anak = 9 bulan 11 hari = 9 bulan Riwayat Kelahiran BB lahir 3000 gr = Normal Panjang badan lahir 49 cm = Kurang (Normal 50 cm ) Lingkar kepala = 35 cm Normal (Normal 33- 35) Panjang badan = 70 cm (Normalnya umur 9 bulan PB 71,5 cm ) BB 9 bln BB kurang (Normalnya 8,9 kg )= 6500gr BB 8 bulan = 6300 gr BB 7 bulan = 6100 gr Kesimpulan : BB anak hanya bertambah 200 gr /bulan normalnya penamban BB 350-450 gram, berdasarkan Growth Chart CDC status gizi anak = 6,5/ 8,9 x100= 73%( gizi kurang) Riwayat Diet Umur 3 bulan seharusnya bayi belum saatnya diberi susu formula , pisang, bubur tapi bayi sebaiknya di berikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Umur 9 bulan anak seharusnya belum di berikan makanan padat seperti dietnya selama ini, tapi diberikan makanan lunak padat karena otot-otot pengunyah dan saluran pencerna belum sempurna fungsinya. Riwayat imunisasi DPT 2x kurang seharusnya diumur 9 bulan anak sudah memperoleh 3x imunisasi DPT .: umur 2 bulan dan 6 bulan normal(sesuai) BCG umur 2 bulan baik/sesuai Polio 4x seharusnya anak ini di umur 9 bulan sudah memperoleh vaksin hepatitis B 3 kali Hepatitis B 2x umur 40 hari dan 30 hari Campak di usia Sembilan bulan seharusnya bayi sudah mendapat imunisasi campak pertama tetapi bayi ini belum mendapatkan imunisasi campak . Jadi riwayat imunisasi pada anak ini belum lengkap sehingga imunisasi harus dilengkapi Rekomendasi ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Periode 2004*(*revisi September 2003) vaksin umur pemberian imunisasi Bulan tahun Lhr 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12 Program pengembangan imunisasi (PPI, diwajibkan) BCG 1 Hepatitis B 1 2 3 Polio 0 1 2 3 4 5 DPT 1 2 3 4 5 6 dT atau TT Campak 1 2 program pengembangan imunisasi non PPI (non PPI, diwajibkan) Hib 1 2 3 4 MMR 1 2

Tifoid Ulangan tiap tiga tahun Hepatitis A Diberikan 2 kali,interval 6-12 bln Varisela 1

Riwayat perkembangan Motorik kasar : tengkurap, bolak-balik (5,4 bln), belum bisa duduk dan berdiri sendiri (normalnya usia 9 bln sdh bisa melakukan ini)motorik kasar terlambat Motorik halus : Tangan belum bisa memegang kerincingan (normalnya anak 9 bln sdh bisa memengang mainan) motorik halus terlambat Bicara/bahasa : Menengok kearah sumber suara (reseptif anak baik) bisa mengoceh tapi kadang (normalnya anak 9 bln sdh bisa mengeluarkan kata-kata tanpa arti) bahasa/bicara terlambat karena kurangs timulasi Psikososial : Belum bisa makan biskuit sendiri dan belum bisa bermain cilukba (normalnya anak 9 bln dapat melakukan ini)psikososial terlambat. Riwayat Ibu dilihat dari pendidikan Ibu, Ibu pendidikan SD (Sekolah Dasar) tingkat penegtahuannya mengenai tumbuh kembang bayi kurang sehingga tidak memperhatikan kondisi tumbuh kembang anaknya terutama nutrisi(gizi anak) ibu tidak banyak bicara berpengaruh kurang Ibu tak banyak bicara baik untuk anaknya karena kurang memberi stimulasi kepada anak, seharusnya Ibu harus lebih aktif berbicara kepada anaknya sehingga anak terstimulasi untuk berbicara. Disamping itu Ibu dan keluarga lainya(ayah,nenek,tante) harus lebih sering bermain cilukba dengan anak agar anak berlatih unutk bersosialisasi dengan orang lain PERTANYAAN 1. Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak ? 2. Hub . Riwayat kelahiran dengan pertumbuhan dan perkembangan anak ? 3. Hubungan ibu tidak banyak bicara dengan perkembangan anak? 4. Hub. Perkembangan anak dengan permainannya ? 5. Hubungan kurang imunisasi dan ganguan tumbuh kembang dan rencana ? 6. Apakah ada hubungan antara ASI eksklusif dgn perkembang anak? 7. Penyebab anak demam ? 8. Apakah anak mengalami ganguan pertumbuhan dan perkembangan? Jelaskan! 9. Penanganan untuk memperbaiki gangguan tumbuh kembang ? 10. Prognosis apabila tidak ada penanganan ? JAWABAN PERTANYAAN 1. Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak A. FAKTOR GENETIK Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan

B. FAKTOR LINGKUNGAN 1. Lingkungan Pranatal Gizi ibu pada waktu hamil Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau lahir mati. Mekanis Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. Toksin/ zat kimia Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obatobatan anti kanker dsb dapat menyebabkan kelainan bawaan. Endokrin Hormone-hormon yang mungkin berperan dalam pertumbuhan janin adalah Somatotropin, hormon plasenta, hormon tiroid dan insulin. Radiasi Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya. Infeksi Infeksi intrauterine yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH> Stress Stress yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin antara lain: cacat bawaan dan kelainan kejiwaan. Imunitas Rhesus ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis atau lahir mati. Anoksia Embrio Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan BBLR (Berat badan Lahir Rendah) 2. Lingkungan Post-natal Lingkungan biologis Ras/ suku bangsa Pertumbuhan somatic juga dipengaruhi oleh ras/ suku bangsa. Jenis kelamin Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan. Umur Umur yang paling rawan adalah masa balita, oleh karena pada masa itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kekurangan gizi. Gizi Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan anak berbeda dengan dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan, diman dipengaruhi oleh ketahanan makanan keluarga. Perawatan kesehatan Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit, tetapi pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara rutin setiap bulan, akan menunjang pada tumbuh kembang anak. Kepekaan terhadap penyakit Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit yang sering menyebabkan cacat atau kematian.

Faktor fisik Cuaca, musim dan keadaan geografis suatu daerah Musim kemarau yang panjang/ adanya bencana alam, dapat berdampak pada tumbuh kembang anak, antara lain : akibat gagalnya panen, sehngga banyak anak yang kekurangan gizi. Sanitasi Sanitasi lingkungan memiliki peranan penting yang cukup dominan dalam penyediaan lingkungan yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya. Keadaan rumah Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak membahayakan penghuninya, serta tidak penuh sesak akan menjamin kesehatan penghuninya. Faktor psikososial Stimulasi Anak yang mendapat stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang/ tidak mendapat stimulus. Stress Stress pada anak akan berpengaruh pada anak berpengaruh pada tumbuh kembangnya. Cinta dan kasih sayang Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orang tuanya. Kualitas interaksi anak dan orang tua Interaksi timbale balik antara anak dan orang tua, akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Faktor keluarga Pekerjaan dan pendapatan keluarga Pendapatan keluarga yang baik akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua akan menyediakan segala kebutuhan anak. Pendidikan orang tua. Merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak. Jumlah saudara Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih saying yang diterima anak. Stabilitas rumah tangga Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis dibandingkan dengan mereka yang kurang harmonis. Kepribadian orang tua Kepribadian orang tua yang terbuka tentunya berpengaruh berbeda tehadap tumbuh kembang anak, bila dibandingkan dengan mereka yang yang kepribadiannya tertutup. 2. Hub . Riwayat kelahiran dengan pertumbuhan dan perkembangan anak ? Jawab: Bayi lahir megap-megap menunjukkan bayi lahir dengan apnoe, kemungkinan bayi mengalami asfiksia neonatorum. Asfiksi neonatorum terjadi karena bayi kekurangan oksigen sementara CO2nya tinggi (hipoksia). Berat ringannya asfiksia dinilai pada menit pertama kemudian dilakukan resusitasi dan dinilai keberhasilan resusitasinya pada menit ke lima. Untuk kasus ini, kita tidak bisa menentukan derajad asfiksianya karena kekurangan data yang mendukung. Tabel derajad asfiksia:

Derajad asfiksia SA pH Tidak asfiksia 7 > 7,2 Asfiksia ringan sedang 4-6 7,1-7,2 Asfiksia berat 3 < 7,1 Keadaan asfiksia dapat terjadi karena berbagai factor yaitu factor Ibu, janin, uterus, dan plasenta.. Factor ibu antara lain: 1. Hipotensi (syok) dengan berbagai sebab 2. Penyakit kardiovaskuler dan paru 3. Anemia / malnutrisi 4. Keadaan asidosis / dehidrasi 5. Sindrom supin-hipotensi (posisi tidur) 6. Penyakit diabetes melitus Factor uterus: 1. Kontraksi uterus yang berlebihan 2. Gangguan sistem pembuluh darah uterus Fektor janin: 1. Kompresi tali pusat 2. Simpul tali pusat 3. Tali pusat terpuntir pada tempat jelli whartom yang lemah 4. Lilitan tali pusat 5. Prolapsus / tali pusat terkemuka 6. Infeksi intrauterine 7.Gangguan pertumbuhan intrauterin 8. Perdarahan pada janin 9. Anemia Factor plasenta 1. Gangguan pembuluh darah placenta 2. Perdarahan pada placenta pravia 3. Solusio placenta 4. Gangguan pertumbuhan placenta Pada asfiksia (hipoksia), dengan semakin turunnya tekanan O2 atau dengan adanya kekurangan nutrisi, maka akan terjadi perubahan metabolisme dari aerobik menjadi anaerobik dan menghasilkan asam laktat melalui metabolism asam piruvat. Asam laktat tertimbun di jaringan otot dan menyebabkan tonus otot melemah, sementara asam laktat yang berada di jaringan otak menyebakan hipoksia jaringan otak dan bisa menyebabkan kematian jika tidak teratasi sedangkan jika teratasi dapat menimbulkan gejala sisa seperti gagguan tumbuh kembang, retradasi mental, dan sindrom down. skema hubungan riwayat kelahiran dengan tumbuh kembang anak Factor Ibu faktor uterus faktor plasenta factor janin

Hipoksia Asfiksia neonaturum (befasmegap megap) Metabolisme anaerob Asam laktat tonus otot lemah hipoksia jar.otak Kematian Gangguan tumbuh kembang (cerebral palsi) 3. Hubungan ibu tidak banyak bicara dengan perkembangan anak? Ibu yang tak banyak bicara bisa berakibat kuarang baik terhadap perkembangan anak. Karena padavtahun pertama perkembangannya anak berada dalam tahap sensorik-motorik yang membutuhkan stimulasi termasuk dengan mendengar dan melihat ibunya ketika berbicara akan merangsang visual dan auditif serta verbal anak. Karena ibu tidak banyak bicara kepada anak sehingga anak masih mengoceh (kadang) jadi anak ini perlu untuk lebih distimulasi lagi karena auditif bayi baik terbukti ketika bayi mendengar suara dia bereaksi dan menegok kea rah sumber suara. 4. Hub. Perkembangan anak dengan permainannya ? Permainan merupakan stimulasi untuk perkembangan anak terutama permainan dengan bentuk dan warna yang menarik dan bervariasi. Selain itu alat permainan anak harus disesuaikan dengan umur dan taraf perkembangannya. Anak belajar cara bermain dengan mencoba-coba sendiri, meniru atau diberi tahu caranya oleh orang lain. Cara terakhir adalah yang terbaik, karena anak tidak terbatas pengetahuannya disamping itu anak merasa mendapatkan kasih saying dan perhatian serta mendatangkan rasa aman. 5. Hubungan kurang imunisasi dan ganguan tumbuh kembang dan rencana ? Imunisasi merupakan kebutuh fisik-biomedis(ASUH) anak yang akan memberikan proteksi kepada anak dari penyakit infeksi spesifik. Jika anak tidak sehat tumbuh kembangnya juga akan terganggu. 6. Apakah ada hubungan antara ASI eksklusif dgn perkembang anak? Untuk pertumbuhan: ASI mengandung nutrisi yang lengkap terutama 6 bln pertama dan mengandung zat yang penting untuk pertumbuhan otak. Untuk perkembangan: dengan memberikan ASI ibu dapat memberikan stimulasi dan rangsangan kepada anak. Menurut beberapa ahli seperti Douglas(1950) anak denganASI eksklusif lebih cepat jalan, sedangkan menutur Perchevis (1974) perkembangan motorik lebih cepat Jadi, ASI seharusnya diberikan pada anak tersebut secara eksklusif selama 6 bln. 7. Penyebab anak demam ? Anak demam karena pemberian makanan yang tidak sesuai dengan umurnya sehingga menyebabkan saluran pencernaan teriritasi dan menyebabkan peradangan sehingga anak sering sakit(demam) dan mengganggu pertumbuhannya. 8. Apakah anak mengalami ganguan pertumbuhan dan perkembangan? Jelaskan! Iya , anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan Gangguan pertumbuhan dilihat dari status gizi anak yang kurang

gangguan perkembangan dilihat dari 4 aspek perkembangan anak ini yang terlambat 9. Penanganan untuk memperbaiki gangguan tumbuh kembang ? Penanganan untuk anak tersebut kita dasarkan pada kebutuhan dasar anak, yaitu: 1.kebutuhan fisik biomedik (ASUH) Memperbaiki nutrisi anak dengan memberikan makanan yang memenuhi zat gizi anak. Dan bentuk makanannya disesuaikan dengan umur anak. Melengkapi imunisasi anak Memperbaiki higene anak. Mendeteksi dini adanya penyakit(kecurigaan ortu penting) 2.Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH) Ibu/penggantinya lebih dekat dengan anak dengan mencurahkan kasih sayang dan perhatiannya kepada anak. 3.Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH) Ibu harus lebih banyak bicara kepada anak, mengajak bermain, melatih anak duduk,berdiri sesuai dengan umur anak, memberikan permainan yang sesuai dengan umurnya. Yang terpenting pula adalah memberikan penyuluhan dan edukasi kepada Ibu mengenai tumbuh kembang anak dan kebutuhan anak. 10.Prognosis apabila tidak ada penanganan ? Bisa menyebabkan pertumbuhan anak buruk(giziburuk) Menyebabkan gangguan perkembangan KESIMPULAN Dari analisa scenario kami menilai adanya ganggaun tumbuh kembang pada anak ini, tapi untuk diagnosis lebih tepat harus, dilakukan anamnesis,pemeriksaan fisik dan penunjang lebih lengkap.

DAFTAR PUSTAKA Baratawidjaja,Karnen Garna.2006.Imunologi Dasar Edisi Ke 7 Cetakan ke 5.Jakarta:FK UI. Narendra,Moersintowati B,et all.2002.Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Edisi Pertama.Jakarta: IDAI,Sagung Seto. Soetjiningsih,dr.SpAK.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC. Irwanto, Ahmad suryawan. Penyimapnag tumbuh kembang. FK-Unair RS. Dr. SUTOMO

Anda mungkin juga menyukai