Anda di halaman 1dari 3

Analisis SWOT

Sektor Peternakan Sapi dan Kerbau

Analisis SWOT untuk komoditas unggulan ternak sapi dan kerbau di Provinsi NTB dilakukan dengan melakukan wawancara dan diskusi dengan orang-orang yang kompeten dari instansi terkait seperti BPTP, Bappeda, BKPMD, dan Dinas Peternakan Provinsi NTB. Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal dalam mendukung pengembangan investasi Sapi dan Kerbau di Provinsi NusaTenggara Barat. Hasil dari analisis SWOT untuk faktor internal dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Hasil Analisis Faktor Internal Pengembangan Komoditas Sapi dan Kerbau di Provinsi NTB

Sumber: Diolah dari berbagai sumber Dari tabel di atas terlihat bahwa faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dalam mendukung investasi pengembangan komoditas sapi dan kerbau adalah: (1) Ketersediaan Lahan, (2) SDM Pendukung dan (3) Kebijakan pemerintah daerah. Sedangkan yang menjadi kelemahan dalam mendukung pengembangan investasi komoditas sapi dan

kerbau di Provinsi NTB adalah: (1) Sarana dan prasarana pendukung, (2) Keberadaan industri hilir, dan (3) Fasilitas lembaga keuangan daerah. Sedangkan dari hasil analisis SWOT untuk faktor eksternal bagi pengembangan investasi komoditas sapi dan kerbau terlihat bahwa yang menjadi peluang adalah (1) Pasar, (2) Kebijakan pemerintah pusat, dan (3) Harga jual. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi ancaman adalah (1) Keberadaan investor, (2) fasilitas keuangan/bank nasional, dan (3) keberadaan produk sejenis dari daerah lain. Berdasarkan identifikasi faktor internal dan eksternal untuk Sapi dan Kerbau sebagaimana disebutkan di atas, maka diperoleh Matrik SWOT seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel Matriks SWOT Penentuan Pilihan Kebijakan Pengembangan Investasi Komoditas Sapi dan kerbau di Provinsi NTB

Faktor Internal Weaknesses (W) Strengths (S) S1= Ketersediaan lahan, W1= Sarana & prasarana pendukung,

Opportunities (O) O1= Pasar,

S2= SDM pendukung, dan W2= Keberadaan industri hilir, dan S3= Kebijakan Pemerintah Daerah W3= Fasilitas lembaga keuangan daerah. Strategi S-O Strategi W-O

Pengembangan dan Pembangunan Sarana & Pemanfaatan Lahan (S1, S2, Saranan Pendukung Investasi (W1, W3, O1,O2,O3) O2= Kebijakan pemerintah S3, O1,O2) pusat, dan Pengembangan Pemasaran Menumbuhkan Pola Kemitraan Hasil (S2, S3 O1,O2,O3) (W2, W3 O1,O2,O3) O3= Harga jual Threats (T) Strategi S-T Strategi W-T T1= Keberadaan investor, T2= Fasilitas keuangan/ bank nasional, dan T3= Keberadaan produk sejenis dari daerah lain. Memperkuat Promosi Potensi Memberikan Kemudahan (S1, S2, S3, T1,T2, T3) Investasi (W1, W3, T1,T2)

Dari analisis Matriks SWOT di atas diperoleh 6 (enam) pilihan strategi kebijakan dalam mengembangkan investasi komoditas sapi dan kerbau di provinsi NTB, antara lain:

Pengembangan dan Pemanfaatan Lahan (S1, S2, S3, O1,O2) Pengembangan Pemasaran Hasil (S2, S3 O1,O2,O3) Pembangunan Sarana & Prasarana Pendukung Investasi (W1, W3, O1,O2,O3) Menumbuhkan Pola Kemitraan (W2, W3 O1,O2,O3) Memperkuat Promosi (S1, S2, S3, T1,T2, T3) Memberikan Kemudahan Investasi (W1, W3, T1,T2)

Tabel Matrik Strategi Alternative Berdasarkan SWOT Faktor Internal Kekuatan (S) : Kesesuaian lahan ketersediaan lahan Faktor Eksternal Peluang (O): Pasar yang masih terbuka luas Ketersediaan saprotan Harga jual sapi Ancaman (T): Keamanan dan kepastian hukum Berkembangnya produk sejenis dari daerah lain Budaya Masyarakat STRATEGI SO Kelemahan (W): Sarana dan prasarana pendukung Ketrampi lan SDM STRATEGI OW

Memanfaatkan lahan tersedia Membangun sarana secara opti-mal dan parasarana pendu-kung berkelanjutan penguatan SDM terkait teknis meningkatan teknis budidaya budidaya penggemukan sapi penggemukan sapi STRATEGI ST STRATEGI WT Memastikan lahan yang Meningkatkan keamanan dan tersedia dan sesuai memiliki penguatan SDM untuk status hukum yang jelas meningkat kan mutu produk sapi potong

Anda mungkin juga menyukai