Anda di halaman 1dari 11

1. Penyebab Jaman Es Penyebabnya masih kontroversial baik dalam skala besar atau kecil.

Semuanya tergantung beberapa faktor yang penting seperti komposisi karbondioksida, metana,

sulfurdioksida, dan beberapa gas lainnya di atmosfer. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa jaman es ini disebabkan ledakan vulkanik dari gunung purba yang sangat dahsyat, sehingga debudebu vulkaniknya menutupi seluruh atmosfir dan permukaan di bumi dan menghalangi sinar matahari seperti ledakan gunung Toba di Sumatera Utara yang begitu besar.

Spekulasi lainnya adalah jaman es ini diakibatkan pergeseran antara benua seperti yang terjadi 60 juta tahun yang lalu saat benua Laurisia di utara berpisah dengan Gondwanaland di selatan, sehingga Afrika, Arab, dan India bepisah dengan Eurasia. Akhirnya benua Australia berpisah dengan Antartika Ada kemungkinan jaman es ini juga diakibatkan bumi bertabrakan dengan meteor yang cukup besar, sehingga terjadi ledakan yang sangat dahsyat. Ada juga yang berpendapat bahwa rotasi bumi dan matahari dalam tata surya berada posisi yang tidak simetris dengan galaksi bima sakti yang terjadi setiap 150 juta tahun sekali dan mengubah iklim bumi. Jaman Es ini dapat terjadi dalam waktu yang cukup singkat hanya dalam beberapa abad saja yang dimulai dengan perubahan iklim dari kondisi hangat menuju ke kondisi membeku. Selama jaman es, temperatur bumi rata-rata mencapai 7 atau 8o C (13 atau 14o F) yang jauh dingin dari suhu bumi saat ini. jika terjadi penurunan suhu bumi sedikit saja akan menimbulkan jaman es secara cepat, tapi sebaliknya peningkatan sehu sedikit saja akan mengakhir jaman es dan mencairkan es di kutub. Banyak ilmuwan juga berspekulasi bahwa jaman es ini merupakan penyebab kepunahan dinosaurus yang biasanya hidup di daerah tropis dan hutan yang berrawarawa, tapi sejak bumi menjadi membeku, hutan berawa-rawa menjadi lenyap. Akibatnya para dinosaurus ini bukan saja kehilangan sumber makanan dan habitatnya, tapi mereka harus beradaptasi dengan iklim bumi yang sangat dingin dan membeku. Hanya sedikit sekali dari dinosaurus ini berhasil bertahan hidup dan kisah ini diceritakan dengan menarik dalam filem Ice Age produksi 20th Century Fox . Pada jaman es, sebagian besar daratan Inggris dan Amerika utara tertutup lapisan es seperti kondisi yang terjadi di Kanada utara dan Eropa utara saat ini. Sebaliknya teperatur di daerah tropis tidak berubah. Lapisan es ini hanya menyelimuti 30 persen permukaan bumi dan 70 persennya bebas dari es. Saat ini lapisan es dipermukaan bumi hanya tersisa 10 persennya saja. Efek dari jaman es ini salah satunya saat terjadinya akhir dari dilepaskan ke lautan. Saat jaman es terakhir sekitar 10.000 tahun yang lalu, permukaan laut hanya 130 meter (425 kaki) lebih rendah dari permukaan laut saat ini. Dahulu selat Inggris, laut Irlandia, dan Laut Utara adalah daratan luas, tapi saat es mencair dan air laut meningkat sampai 80 meter (260 kaki) menyebabkan daratan Inggris berubah menjadi kepulauan.

Para ilmuan menduga akhir dari jaman es ini disebabkan oleh meningkatnya gas-gas rumah kaca seperti konsentrasi karbondioksida yang cukup besar di atmosfer atau terjadi perubahan iklim bumi yang cukup drastis. Kemungkinan jaman es bisa terjadi lagi di bumi ini, tapi yang saat ini adalah semua es di kutub utara dan selatan akan mencair dan perubahan iklim yang cukup cepat akan kita alami dalam waktu dekat. Ada orang yang berspekulasi bahwa saat Nabi Nuh membangun perahunya yang sangat besar dan mampu menampung seluruh hewan di dunia, itulah saat jaman es mulai berakhir dan es di kutub mulai mencair. Peningkatan air laut ini menyebabkan air bah yang sangat dahsyat selama beberapa minggu dan seluruh permukaan bumi tergenang air, tapi menjadi pertanyaan kita saat ini adalah perlukah kita membangun perahu yang lebih besar untuk menampung seluruh umat manusia dan binatang di bumi ini seperti yang dilakukan nabi Nuh untuk menghadapi pemanasan global ini? Ataukah kita mengabaikan semua fakta ilmiah yang telah terjadi ini seperti kaum nabi Nuh yang lebih memilih tenggelam oleh air bah daripada mempercayai prediksi nabi Nuh sendiri? Semuanya terletak pada kepedulian kita terhadap bumi yang kita cintai ini. Kita harus berusaha memperlambat terjadinya proses pemanasan global yang sangat sulit untuk dihentikan sama sekali.

2. Asal Panas Matahari Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari Matahari melalui radiasi.

3. Kapanjangan & kegunaan laser Laser (singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) Laser digunakan untuk memotong pola yang tepat dalam gelas dan logam, membentuk kembali kornea untuk memperbaiki penglihatan yang buruk, dan untuk menyediakan panas yang intens dalam percobaan fusi. Tapi kita juga menggunakan laser sebagai sumber cahaya yang sangat tepat dalam garis kasir pasar swalayan, CD player, dan untuk mengirimkan sinyal telepon.

4. Bagian atmosfer dan nama lapisannya. Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas. Berdasarkan volumenya, jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya jufga

terkandung dalam atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah, misalnya neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon (O3), metan dan uap air. a. Troposfer Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 19 km pada daerah ekuator. Pada lapisan ini suhu udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian. Setiap kenaikan 100 meter temperaturnya turun turun 0,5 oC. Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer. Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03% nitrogrn, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta 0,000005% xenon. Di dalam lapisan ini berlangsung semua hal yang berhubungan dengan iklim. Walaupun troposfer hanya menempati sebagian kecil saja dari atmosfer dalam, akan tetapi, 90% dari semua masa atmosfer berkumpul pada lapisan ini. Di lapisan inilah terbentuknya awan, jatuhnya hujan, salju, hujan es dan lainlain. Di dalam troposfer terdapat tiga jenis awan, yaitu awan rendah (cumulus), yang tingginya antara 0 2 km; awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 6 km; serta awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 12 km. Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu : 1. Lapisan Udara Dasar Tebal lapisan udara ini adalah 1 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah. 2. Lapisan Udara Bawah Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim.

3. Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar) Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2 8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah. 4. Lapisan Udara Tropopouse Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 12 km di atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara 46 o C sampai 80o C pada musim panas dan antara 57 o C sampai 83 o C pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es). b. Stratosfer Merupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50 60 km, atau lebih tepatnya lapisan ini terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer. Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Suhu pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan bumi. Dengan demikian, profil suhu pada lapisan stratosfer ini merupakan kebalikan dari lapisan troposfer. Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi. Serapan radiasi matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara pada lapisan stratosfer meningkat. Lapisanstratosfer tidak mengandung uap air, sehingga lapisan ini hanya mengandung udara kering. Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse. Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu : 1. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 35 km dpl, dengan suhu udara 50o C sampai -55o C. 2. Lapisan udara panas; terletak antara 35 50 km dpl, dengan suhu 50o C sampai + 50o C. 3. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 80 km dpl, dengan suhu antara +50o C sampai -

70o C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3. c. Mesosfer Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 70 km. Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Suhunya mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan mencapai -72 oC di ketinggian 75 km. Suhu terendah terukur pada ketinggian antara 80 100 km yang merupakan batas dengan lapisan atmosfer berikutnya, yakni lapisan mesosfer. Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah 110o C . d. Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu : 1. Lapisan Udara E Terletak antara 80 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar 70o C sampai +50o C . 2. Lapisan udara F Terletak antara 150 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON. 3. Lapisan udara atom Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200o C . e. Ekosfer atau atmosfer luar

Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause. 5. Asal mula warna mars,venus,neptunus. Mars (1,5 SA dari Matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi.[33] Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars. 6. Komet Komet

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Komet Komet Hale-Bopp Komet adalah badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara umum perihelion-nya terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya jarak dari Matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang. Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun. Sedangkan komet berperioda panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper, sedangkan komet berperioda panjang, seperti Hale-bopp, berasal dari Awan Oort. Banyak kelompok komet, seperti Kreutz Sungrazers, terbentuk dari pecahan sebuah induk tunggal. [49] Sebagian komet berorbit hiperbolik mungking berasal dari luar Tata Surya, tetapi menentukan jalur orbitnya secara pasti sangatlah sulit.[50] Komet tua yang bahan volatilesnya telah habis karena panas Matahari sering dikategorikan sebagai asteroid.[51] 7. Evolusi, tokohnya, dan bukti.

TEORI EVOLUSI Teori evolusi berawal dari sebuah pertanyaan besar yang telah menganggu pikiran manusia dari dahulu, yaitu DARI MANA ASAL MANUSIA?. Banyak pandangan lahir, namun Teori Evolusilah yang paling mengemparkan. Teori Evolusi secara kasar digambarkan sebagai teori yang mengatakan bahwa manusia berasal dari binatang, jelasnya dari kera. Pengertian Evolusi dari segi bahasa (Bahasa Inggris: evolution), berarti perkembangan. Dalam ilmu sejarah, evolusi diartikan sebagai perkembangan social, ekonomis, politis yang berjalan sedikit demi sedikit, tanpa unsur paksaan. Dalam ilmu pengetahuan, istilah evolusi diartikan sebagai perkembangan berangsur-angsur dari benda yang sederhana menuju benda yang lebih sempurna. Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup.

Tokoh-Tokoh Teori Evolusi Awal J. B. de Lamarck (1774-1829) Lamarck adalah seorang sarjana Perancis, merupakan orang pertama yang secara tegas menyatakan bahwa kehidupan berkembang dari tumbuh-tumbuhan menuju binatang, dan dari binatang menuju manusia. Namun, pandangannya pada waktu itu belum mendapat banyak perhatian.

Charles Darwin (1809-1882) Darwin adalah ahli zoology yang berasal dari Inggris. Dalam bukunya The Origin of Species) (Terjadinya Jenis-Jenis), yang terbit tahun 1859, ia merumuskan pandangan bahwa: semua jenis binatang berasal dari satu sel purba. Sel-sel purba ini menurut Darwin diciptakan oleh Tuhan. Tahun 1871, terbit buku kedua Darwin, The Descent of Man (Asal Usul Manusia). Dalam buku ini, ia mengatakan: binatang yang paling maju, yaitu kera, dengan proses struggle of life, sedikit demi sedikit berubah, dan dalam jenisnya yang paling sempurna, mengarah menuju wujud kemanusiaan. Binatang menjadi manusia. Pandangan ini diperkuat dengan ditemukannya tengkorak Manusia Neanderthal tahun 1856 di Lembah dekat Dusseldorf, Jerman Barat. Manusia Neanderthal menyerupai kera dan manusia. Ernst Heirich Haeckel (1834-1919) Haeckel adalah sarjana ilmu pengetahuan berkebangsaan Jerman. Ia menolak penciptaan sama sekali. Menurutnya, dunia ini kekal, tak ada permulaan, dan hidup tercipta dengan sendirinya secara mekanis. Demikian juga halnya dengan manusia. Haeckel dalam bukunya Naturliche Schopfungsgeschichte (Sejarah Penciptaan) mengatakan, bahwa sebelum manusia Neanderthal tentu pernah hidup semacam keramanusia yang disebutnya Pithecanthropus. Namun

sampai waktu fossil semacam keramanusia itu belum ditemukan. Atas pengaruh Haeckel timbullah kebiasaan untuk menyamaratakan manusia dengan kera, melalui ungkapan manusia berasal dari kera. Haeckel yang sikapnya atheis membuka lebar jalan bagi penganut teori evolusi yang menentang Tuhan terutama Marxisme dan Komunisme. Perkembangan Teori Evolusi

Biologis (Aspek Lahiriah) Secara garis besar bukti biologis/fisically yang membuktikan teori evolusi ada 3, yaitu:Penemuan fosil-fosil dari zaman purba Fosil adalah kerangka atau bagian kerangka baik dari hewan, tumbuh-tumbuhan, atau manusia, yang pernah hidup di zaman purbakala. Menurut fosil, manusia purba dapat di golongkan atas: a. Manusia pra-Neanderthal (antara 600.000-150.000 tahun yang lalu) Dari hasil penemuan-penemuan pada zaman ini, Klaatsch ,menyimpulkan bahwa manusia tidak berasal langsung dari kera primat (kera modern), tapi dari semacam makhluk turunan dari species kera umum, b. yang merupakan pendahulu baik dari kera-kera modern maupun dari manusia.

Manusia Neanderthal (hidup 150.000-60.000 tahun yang lalu) Kebudayaan Manusia Neanderthal tampak jelas yaitu dengan ditemukannya alat-alat kerja dari

batu dan tulang dan juga tempat kuburan serta tempat makanan. Sehingga kemanusiaan manusia Neanderthal tidak dapat diragukan lagi. Kesadaran untuk beragama telah mulai membenih dalam dirinya. c. Manusia Post-Neanderthal (60.000-10.000 tahun yang lalu) Manusia pada zaman ini dizamakan Homo sapiens. Mereka tidak hanya mengenal alat-alat kerja yang halus, lebih dari itu, mereka telah menguburkan yang mati, memiliki kemampuan untuk merenungkan hidupnya sendiri dan seluruh alam. Ia menjadi pelukis, manjadi seniman.Keajaiban Atom Tidaklah benar benda-benda itu statis, mati. Kenyataannya adalah benda itu sanggup berubah dari intinya (atom), tidak sekedar berubah secara fisik saja. Terjadi perubahan dalam inti atom dan kefleksibelannya dalam menyatukan diri dengan atom lain. Susunan dari bagian-bagian elementer (proton, neutron, electron) sangat berbeda dengan variasi yang tak terbatas, apalagi peralihannya. Hal dapat ditafsirkan sebagai cermin dari perubahan-perubahan yan berlangsung dalam bidang yang lebih tinggi, yaitu dalam alam tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia. Inti pendorong evolusi adalah enersi. Para ahli tidak bisa memastikan apakah bentuk enersi itu berupa materi, karena bagian elementer atom sama sekali tidak dapat dilihat, tidak dapat dibayangkan atau digambarkan.Satu Sel Menjadi Bayi

Perkembangan yang dialami oleh anak bayi dalam kandungan wanita adalah suatu kejadian yang paling mengesankan bagi teori evolusi. Kejadian itu disebut ontogenese. Dengan istilah itu dimaksudkan: perkembangan yang dialami dari satu sel menuju wujud kemanusiaan. Ontogenese menunjukkan betapa

hebat kekuatan alam mengembangkan sesuatu yang serba sederhana menjadi sempurna.Selain tiga bukti ini, masih ada bukti-bukti fosil-fosil binatang dan tumbuhan, perkembangan bintang-bintang yang dasyat sebagaimana dapat disaksikan oleh astronomi untuk menguatkan teori evolusi.Kesadaran (Aspek Batin) Jika Darwin tokoh vital teori evolusi awal, di zaman modern ini, Teilhard de Chardin, sarjana paleontology dari Perancis, yang sangat popular dalam teori evolusi. Menurut Teilhard bumi mengalami 3 fase evolusi: Fase Geosfer: fase terciptanya matahari dan planet-planet (termasuk bumi). Pada fase ini belum ada kehidupan, namun perubahan alam berjalan terus. Fase Kehidupan (biosfer): bermula dari sel-sel, sampai pada tingkat perkembangan tertinggi. Loncatan evolusi terpenting adalah munculnya manusia. Fase pikiran: manusia berkembang dari pola kehidupan primitif sampai pada kehidupan modern yang ditandai teknik dan industri modern.Teilhard mengatakan, setiap benda memiliki dua segi yang saling berjalin, yaitu segi luar (without): seluruh struktur benda sejauh dapat diukur, diperiksa secara fisika-kimia, dan segi dalam (within): konsentrasi psikis-inti kecendrungan dari benda.Oleh Teilhard, konsentrasi psikis itu disebut kesadaran. Kesadaran nampak jelas dalam diri manusia, namun ada juga dalam binatang sebagai perasaan dan insting, dan dalam tumbuh-tumbuhan sebgai hidup vegetatif. Sedangkan dalam benda mati kesadaran itu masih tipis.Segi luar dan segi dalam tidaklah merupakan dua bagian yang berlainan dalam suatu benda, melainkan dua sudut dari kenyataan yang sama, sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Jadi benda bukanlah semacam kumpulan atom-atom yang berjajaran secara mekanis saja, melainkan suatu penyatuan atom-atom dan molekul-molekul dengan daya kecendrungan tertentu. Kecendrungan itu, kesadaran itu, adalah kunci evolusi.Dalam benda mati, kombinasi atom dan molekul masih relatif sederhana dan sejalan dengan kesederhanaan segi luar itu, konsentrasi psikis, segi dalamnya-pun masih sederhana dan tipis. Makin kompleks, makin kaya segi lahir, yakni kombinasi molekul-molekulnya, makin padat dan kuatlah segi batinnya. Evolusi menuju struktur benda yang semakin sempurna adalah sekaligus evolusi menuju kesadaran batin yang semakin memusat. Sampai suatu saat, terjadilah loncatan maha penting dalam proses evolusi alam semesta, yaitu: meningkatnya kesadaran instinktif menjadi kesadaran reflektif, lahirnya pikiran. Terjadilah jiwa manusiawi. Manusia sadar bahwa dirinya sadar, dapat berkata aku, dapat memikirkan masa lampau dan masa depan, mengambil kesimpulan, dan merencanakan. Ia sendiri kini menjadi pendorong evolusi.Makin kompleks, makin bersatulah benda itulah hukum evolusi, yang disebut oleh Teilhard loi de complexite et de conscience (hukum eratnya hubungan antara kompleksifikasi materi dan konsentrasi batin, yaitu kesadaran). Dan bisa ditambahkan bahwa; makin bersatu, makin bebas dari pengaruh luar, makin

merdekalah ia dalam dirinya sendiri. Kebebasan mencapai puncaknya dalam diri manusia. Ia merupakan satu personality, kepribadian yang menyeluruh dalam dirinya sendiri. Ia bebas menentukan nasibnya sendiri.Penjelasan dari Teilhard merupakan pukulan yang mematikan bagi materialisme. Ia menunjukan bahwa evolusi tidak berjalan atas susunan materi belaka, tidak berkembang dari kebetulan, tetapi secara terarah, berdasarkan kesadaran batin, seakan-akan dalam benda itu tertanam suatu rencana.Persatuan mutlak antara segi lahir dan batin (tubuh dan jiwa) membawa kesimpulan-kesimpulan yang revolusioner. Pertama, manusia, seluruhnya jiwa dan badan berasal dari bapak ibu, dari leluhur. Jadi bukanlah bahwa anak bayi tubuhnya berasal dari sel telur perempuan dan sperma lelaki, sedang jiwanya pada pembuahan langsung diciptakan Tuhan. Tetapi, bapak ibu secara total, jiwa dan badan, menurunkan anak. Kedua: jika manusia meninggal, tubuh tidak akan mutlak terpisah dari jiwa, dan itu merupakan dasar dari kebangkitan. 8. Lapisan ozon

Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekulmolekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil. Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuwan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia kloro fluoro karbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon.

Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner. [1]

Anda mungkin juga menyukai