Anda di halaman 1dari 1

Ilmuwan Indonesia : menangis di negeri sendiri tertawa di negeri orang

Di Negara kita, sebenarnya banyak orang yang memiliki tingkat kecerdasan yang lebih dibandingkan dengan orang orang yang lainnya, di antara 300 juta jiwa di Indonesia tidak mungkin semuanya berpendidikan rendah ataupun memiliki tingkat kecerdasan yang kurang, walaupun negeri kita dapat dikatan sebagai negeri yang bodoh, hal ini tersirat dengan rendahnya mutu pendidikan kita, rendahnya tingkat kemajuan bangsa kita, rendahnya tingkat pembangunan Negara kita, tapi semua itu bukan karena bodohnya masyarakat kita, namun rusaknya system di Negara kita, seperti yang kita ketahui, tidak semua orang di Indonesia adalah orang yang pas-pasan, namun banyak juga ora jenius dan inovatif, tetapi semuanya tidak berguna saat tidak adanya apresiasi dari pemerintah, karena saat para ilmuwan dan orang-orang cerdas seperti mereka menemukan sebuah karya yang pantas untuk diapresiasi, pemerintah hanya melihat, memberi hadiah, namun namanya tidak dicantumkan, ataupun hanya diberi uang lalu selesai, tidak ada apresiasi lebih lanjut maupun pemberian hak cipta yang dapat membanggakan Negara kita, itulah sebabnya mengapa ilmuwan Negara kita tidak ada di buku-buku yang menceritakan bahwa penemu-penemu suatu karya ataupun yang lain adalah orang Indonesia, karena ilmuwan Indonesia hanyalah korban dari semua itu, dengan hanya membayar sejumlah uang, pemerintah merasa suatu karya milik mereka, bukan sang penemu yang menemukan suatu karya tersebut, tentu saja para ilmuwan di Negara kita merasa malas apabila karyanya sama sekali tidak dihargai, oleh karena itu banyak dari ilmuwan Negara kita yang menjual karyanya ke luar negeri karena mereka di sana lebih dihargai, mereka lebih nyaman memberikan ilmu mereka kepada orang yang menghargai ilmu tersebut, sehingga kita tak pernah mendengar nama ilmuwan Indonesia disebut-sebut. Di Negara lain mereka lebih terjamin kesejahteraannya, lebih terjamin hak ciptanya, tidak seperti di Indonesia yang jika ada ilmuwan hanya dilepaskan saja tanpa tindak lanjut yang lebih jelas, memang pada awalnya para ilmuwan itu diberi uang, namun pada akhirnya tetap saja mereka tidak mau, dikarenakan karya mereka hanya dinilai dengan uang, bukan tanpa penghargaan yang dilakukan oleh Negara lain kepada para ilmuwan, dengan tak adanya penghargaan kepada ilmuwan, bagaimana bias suatu Negara akan maju dan berkembang, padahal inti dari dunia ini adalah ilmu, tanpa ilmu kita tidak akan bias berkembang, begitu juga dengan Negara, suatu Negara tak akan maju apabila tidak bisa menghargai jasa pahlawannya, padahal pahlawan bukan hanya para pejuang yang merebut kemerdekaannya, namun juga pahlawan ilmu pengetahuan, yaitu guru dan ilmuwan, tanpa mereka bagaimana kemajuan Negara ini, tak akan mungkin maju dengan hanya mengandalkan uang, tanpa ilmu pengetahuan, jika tidak menghargai para ilmuwan kita, Negara kita hanya akan dipandang sebelah mata, prestasi di Negara ini seperti nya hanya dianggap sebagai lelucon, tidak hanya prestasi dari sebuah akademis, namun hal yang lain ini juga tidak dihargai, oleh karena itu banyak orang Indonesia ang malas untuk maju, karena kemajuan mereka hanya dianggap sebagai guyonan tanpa kejelasan oleh pemerintah kita.

Anda mungkin juga menyukai