Anda di halaman 1dari 78

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK REKOMENDASI

DIET PASIEN DI RUMAH SAKIT

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Jurusan Teknik Informatika

Disusun Oleh
Nama : Munir Muhammad
NIM : 04 523 370

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2010

i
ii
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

HASIL TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Munir Muhammad

NIM : 04 523 370

Menyatakan bahwa seluruh komponen dan isi dalam laporan Tugas Akhir ini adalah

hasil karya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa ada beberapa bagian dari

karya ini adalah bukan hasil karya saya sendiri, maka saya siap menanggung resiko

dan konsekuensi apapun.

Demikian pernyataan ini saya buat, semoga dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Yogyakarta, November 2010

Munir Muhammad

iv
PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Tugas Akhir ini Untuk

Kedua Orang Tua

Bapak (Nasikhin ) dan Ibu (Umi Kulsum )

Yang telah membesarkan dan merawat saya

v
MOTTO

Aku hidup untuk membahagiakan kalian

dan

aku bahagia karena kalian bahagia

“ Raihlah lima perkara sebelum datangnya lima yang lain : 1. hidupmu sebelum
matimu, 2. sehatmu sebelum sakitmu, 3. kesempatan sebelum sibukmu, 4. mudamu
sebelum tuamu, 5. kayamu sebelum miskinmu”. (Shahih jami’ush shaghir Al Albani
dari Ibnu Abbas ra)

“ Jadilah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang -
orang yang sabar“. ( Q.S. Al Baqarah ayat 153 )

”Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sepadan dengan kemampuannya”.


(Q.S Al Baqarah :286)

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan inayah -
Nya, sehingga penulisan laporan tugas akhir yang berjudul Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Rekomendasi Diet Pasien di Rumah Sakit dapat penulis
selesaikan dengan baik.
Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Teknik Informatika p ada Universitas Islam Indonesia. Dan juga sebagai
sarana untuk mempraktekkan secara langsung ilmu dan teori yang telah diperoleh
selama menjalani masa studi di Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi
Industri Universitas Islam Indonesia.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
penulisan laporan tugas akhir ini Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan
hidayahnya dan membalas semua kebaikan kalian.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi -
tingginya atas bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang ikut serta
demi kelancaran pelaksanaan tugas akhir, kepada :
1. Allah SWT, Tuhan bagi seluruh alam yang melimpahkan rahmat dan

karuniannya sehingga penulis selalu diberi kesehatan dan kemudahan s elama

pembuatan tugas akhir ini.

2. Papa Mamaku tercinta, Nasikhin dan Umi Kulsum yang telah memberikan

seluruh do’a dan restu, serta dorongan baik spiritual maupun materil sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

vii
3. Bapak Rektor dan seluruh jajar an Rektorat Universitas Islam Indonesia.

4. Bapak Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.

Terima kasih atas kemudahan dan dukungan yang telah diberikan.

5. Ibu Dr. Sri Kusumadewi, S.Si, MT, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan, masukan, serta dorongan semangat selama

pelaksanaan tugas akhir dan penulisan laporan.

6. Dosen-dosen Jurusan Teknik Informatika dan seluruh jajaran staff jurusan.

Terima kasih atas semua ilmu pengetahuan, saran, motivasi serta bantua nnya.

7. Kakak dan Adikku tercinta Moh Adib, ST., Umi Ghoni , SE., Dawammudin, ST.

dan Asma Hani yang selalu memberikan semangat dan memberikan inspirasi

untuk terus maju.

8. Teman-teman yang memberikan doa, semangat, dorongan, bantuan, gangguan

dan canda tawanya sehingga penulis dapat meyelesaikan Tugas Akhir ini dengan

baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini masih
banyak terdapat kekeliruan dan kekurangan. Untuk itu penulis menyampaikan
permohonan maaf sebelumnya serta sangat dih arapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk penyempurnaan di masa mendatang.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua
pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, November 2010

Munir Muhammad

viii
SARI

Belum adanya suatu menu sajian makanan yang terintegrasi kedalam suatu
perangkat lunak komputer untuk membantu perawat dalam menentukan menu asupan
makanan pasien, menyebabkan penyediaan makanan kepada pasien yang tidak sesuai
dengan penyakit yang diderita dan kebutuhan kalori perhari dari pasien. Oleh karena
itu dibuatlah sistem pendukung keputusan untuk rekomendasi diet pasien sebagai
alat bantu dalam penyediaan menu makanan bagi pasien.
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Untuk Rekomendasi Diet Pasien di
Rumah Sakit adalah program aplikasi berbasis web dengan menggunakan metode
Euclidean, metode Ireons Jones dan DFD sebagai aliran data sistem. Program aplikasi
ini meminta suatu input berupa data pasien dan penyakit yang diderita , kemudian
output yang dihasilkan oleh s istem ini berupa rekomendasi asupan makanan perhari
dengan jumlah kalori yang mendekati kebutuhan kalori perhari terhadap pasien.
Dari pengujian metode yang diusulkan yaitu metode Euclidean yang telah
dilakukan maka diperoleh suatu kesimpulan bahwa aplikas i sistem pendukung
keputusan yang dibuat ini mampu untuk merekomendasikan diet kepada pasien
beserta penjelasan mengenai kebutuhan kalori perhari untuk asupan makanan perhari .

Kata kunci :
Sistem Pendukung Keputusan, Metode Euclidean, Diet Pasien.

ix
TAKARIR

Admin : administrator

Data Flow Diagram : diagram aliran data

Euclidean : perhitungan jarak

Factor Aktifitas : factor pergerakan tubuh

Factor Injuri : factor dimana pasien mengalami gangguan

penyakit.

Diet : membatasi jumlah kalori yang m asuk sehingga

tubuh terpacu untuk memanfaatkan kalori

cadangan dalam tubuh.

Alergi : sebuah reaksi yang dilakukan tubuh terhadap

masuknya sebuah "benda asing". Ketika sebuah

substansi tak dikenal masuk tubuh serta merta

akan meningkatkan daya imunitasnya u ntuk

bekerja lebih giat.

Sepsis : kondisi medis serius di mana terjadi peradangan

diseluruh tubuh yang disebabkan oleh infeksi.

Ventilator : alat bantu yang berfungsi memberikan bantuan

nafas pasien dengan cara memberikan tekanan

udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas

buatan

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI .......................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

SARI ................................................................................................................ ix

TAKARIR ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Batasan Masalah ................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................. 3

1.5 Manfaat Penelitian................................................................................ 4

1.6 Metodologi Penelitian .......................................................................... 4

xi
1.6.1 Metode pengumpulan data .......................................................... 4

1.6.2 Metode pengembangan sistem .................................................... 5

1.7 Sistematika Penulisan........................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 7

2.1 Sistem Pendukung Keputusan .............................................................. 7

2.1.1 Definisi........................................................................................ 7

2.1.2 Komponen Pendukung SPK ....................................................... 9

....................................................................................................

2.2 Rekam Medis........................................................................................ 11

2.3 Penyakit ............................................................................................... 11

2.4 Pangan dan Gizi ................................................................................... 12

BAB III MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ...................... 14

3.1 Pengumpulan Data ............................................................................... 14

3.2 Analisis Sistem ..................................................................................... 14

3.3.1 Analisis Masalah ......................................................................... 14

3.3.2 Cara Kerja Sistem ....................................................................... 17

....................................................................................................

3.3.3 Kesimpulan Analisis Sistem ....................................................... 18

3.3 Model SPK ........................................................................................... 18

xii
3.3.1 Perhitungan Model SPK ............................................................. 21

3.3.1.1 Perhitungan Kebutuhan Total Energi .............................. 21

3.3.1.2 Perhitungan Jarak (Euclidean) ........................................ 23

3.3.1.3 Kesimpulan Perhitungan ................................................. 23

BAB IV PENGEMBANGAN SISTEM ........................................................ 26

4.1 Analisis Kebuuhan Sistem ..................................................................... 26

4.1.1 Analisis Kebutuhan Input .......................................................... 26

4.1.2 Analisis Kebutuhan Proses ........................................................ 28

4.1.3 Analisis Kebutuhan Output ....................................................... 28

4.1.4 Analisis Kebutuhan Antarmuka ................................................. 29

4.2 Perancangan Perangkat Lunak ............................................................. 29

4.2.1 Perancangan Data Flow Diagram .............................................. 29

4.2.2 Perancangan Diagram Alir (Flowchart) .................................... 33

4.2.3 Perancangan Tabel Basisdata .................................................... 36

4.2.4 Relasi Antar Tabel ..................................................................... 41

4.3 Perancangan Antarmuka ...................................................................... 41

4.3.1 Halaman Utama ......................................................................... 42

4.3.2 Menu Admin .............................................................................. 42

4.3.3 Menu Dokter .............................................................................. 43

4.3.4 Menu Pakar Gizi ........................................................................ 45

4.3.5 Menu Perawat ............................................................................ 46

xiii
BAB V PENGUJIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ................. 49

5.1 Pengujian Sistem .................................................................................. 49

5.1.1 . Penanganan Kesalahan .............................................................. 49

5.2 Analisis Kinerja Sistem ........................................................................ 50

5.2.1 Pengolahan Data Pada Database ................................................ 50

5.2.1.1 Proses Tambah Input Data .............................................. 50

5.2.1.2 Prosedur Edit (ubah) Data ............................................... 51

5.2.2 Proses Menentukan Menu Makanan .......................................... 52

5.2.3 Hasil Uji Perangkat Lunak ........................................................ 55

5.2.3.1 Perhitungan Manual ........................................................ 56

5.2.3.2 Perhitungan Sistem ......................................................... 56

BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 58

6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 58

6.2 Saran..................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Faktor Aktivitas ............................................................................. 21

Tabel 3.2 Faktor Injuri................................................................................... 22

Tabel 4.1 Tabel Pengguna ............................................................................. 37

Tabel 4.2 Tabel Penyakit ............................................................................... 38

Tabel 4.3 Tabel Alergi................................................................................... 38

Tabel 4.4 Tabel Makanan .............................................................................. 39

Tabel 4.5 Tabel Kategori ............................................................................... 39

Tabel 4.6 Tabel Injuri .................................................................................... 40

Tabel 4.7 Tabel Aktivitas ............................................................................. 40

Tabel 4.8 Tabel Pasien .................................................................................. 40

Tabel 4.9 Tabel Proses .................................................................................. 41

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Proses di Rumah Sakit Untuk Diet Pasien ........................... 16

Gambar 3.2 Rancangan SPK ................................................................... 19

Gambar 3.3 Model Diet SPK................................................................... 20

Gambar 3.4 Euclidean ............................................................................. 23

Gambar 4.1 DFD Level 0 SPK Untuk Rekomendasi Diet Pasien........... 30

Gambar 4.2 DFD Level 1 SPK Untuk Rekomendasi Diet Pasien........... 32

Gambar 4.3 DFD level 2 Proses Pengolahan Data Kebutuhan

Total Energi ......................................................................... 33

Gambar 4.4 Flowcart Proses Menentukan Menu Makanan .................... 34

Gambar 4.5 Flowcart Proses Total Energi Spontan ................................ 35

Gambar 4.6 Flowcart Proses Total Energi Ventilator ............................. 36

Gambar 4.7 Relasi Antar Tabel ............................................................... 42

Gambar 4.8 Rancangan Antarmuka Halaman Utama .............................. 43

Gambar 4.9 Rancangan Login ................................................................. 44

Gambar 4.10 Form Input Penyakit ............................................................ 44

Gambar 4.11 Form Input Aktivitas............................................................ 45

Gambar 4.12 Form Input Injuri ................................................................. 45

Gambar 4.13 Form Input Alergi ................................................................ 46

Gambar 4.14 Form Input Kategori ............................................................ 46

Gambar 4.15 Form Input Makanan ........................................................... 47

xvi
Gambar 4.16 Form Input Menentukan Menu Makanan ............................ 48

Gambar 5.1 Tampil Jendela Dialog Jika Pengguna Melakukan

Kesalahan Dalam Pengisian Pada Form Yang Ada ............. 49

Gambar 5.2 Prosedur Normal Registrasi Pasien ..................................... 50

Gambar 5.3 Prosedur Tidak Normal Registrasi Pasien ........................... 51

Gambar 5.4 Prosedur Normal Edit Pasien ............................................... 52

Gambar 5.5 Prosedur Normal Pencarian ................................................. 52

Gambar 5.6 Prosedur Normal Menentukan Menu Makanan ................... 53

Gambar 5.7 Prosedur Normal Menu Makanan Persaji ............................ 54

Gambar 5.8 Proses Tidak Normal Menentukan Menu Makanan ............ 55

Gambar 5.9 Perhitungan Sistem .............................................................. 57

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Makanan merupakan faktor penting yang dibutuhkan seseorang agar dapat

hidup sehat dan bugar. Kandungan berbagai unsur dalam makanan berfungsi untuk

membangun tubuh, mensuplai energi, dan berbagai zat gizi sehingga tubuh dapat

menjalankan berbagai aktivitas. Konsumsi makanan harus beragam karena tidak ada

satu jenis makanan yang mengandung komposisi gizi lengkap. Buah, sayur, daging

dan nasi adalah makanan yang harus dikonsumsi karena memiliki berbagai macam

kandungan didalamnya sepe rti: gizi, vitamin dan juga serat untuk tubuh. Namun

harus berhati-hati karena tidak setiap makanan bisa dikonsumsi dikarenakan kondisi

tubuh yang tidak sehat. Sebagian besar penyakit disebabkan pola hidup yang kurang

sehat serta lingkungan yang tidak mend ukung dapat menjadi faktor utama

terserangnya suatu penakit yang masuk ke tubuh dan membuat timbulnya berbagai

macam penyakit. Hal ini tentu sangat merugikan karena dapat mengganggu kesehatan

tubuh. Pengetahuan masyarakat akan pola makanan sehat masih sa ngat kurang

sekali. Sebagai contoh: Bagi penderita kanker seharusnya tidak memakan buah

durian, duku, nanas, dan anggur karena tidak baik dikonsumsi sebab menghasilkan

alkohol sehingga merangsang berkembangnya sel kanker [HAR05].

1
Sistem pendukung keputu san adalah sistem yang bertujuan untuk

menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi, serta mengarahkan

pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik

dan berbasis fakta (evidence) [HER08]. Implementasi sistem pendukung keputusan

banyak digunakan untuk kepentingan komersial karena sistem pendukung keputusan

dipandang dapat memberiakan penalaran secara cerdas dalam pengambilan keputusan

melaluai para ahli dengan berbantuan komputer . Implementasi sistem pendukung

keputusan pada bidang kesehatan dapat membangun sistem rekomendasi asupan

makanan yang harus diberikan pada pasien rumah sakit.

Dari latar belakang permasalahan diatas, penulis bermaksud untuk

menentukan masalah yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan , dengan

memperhitungan penyakit yang diderita serta hasil rekam medis yang telah dilakukan

dan diterapkan untuk metode representasi pengetahuan dengan menggunakan kaidah

produksi sehingga menjadi suatu sistem pendukung keputusan untuk rekomendasi

diet pasien.

Hasil yang diberikan dari sistem pendukung keputusan ini diharapkan dapat

memberikan infomasi mengenai rekomendasi diet yang tepat untuk menentukan jenis

makanan pada pasien.

2
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan bagaimana

membangun sistem pendukung keputusan yang dapat memilih makanan yang tepat

bagi pasien rumah sakit sehingga memberikan kemudahan bagi pakar gizi untuk

rekomendasi diet pasien dan kerja perawat dalam memberikan menu makanan.

1.3. Batasan Masalah

Untuk tidak meluasnya lingkup pembahasan masalah dalam memberikan

keterangan dalam tugas akhir ini, penulis akan memberikan batasan -batasan masalah

yang akan dibahas. Adapun masalah -masalah yang akan dibahas (diterangkan) dalam

tugas akhir ini adalah:

1. Makanan yang dimasukkan kedalam sistem adalah makanan yang di

sediakan pihak rumah sakit.

2. Penyakit pasien bersifat umum (penyakit yang sering diderita masyarakat).

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun suatu sistem pendukung

keputusan untuk rekomendasi diet pada pasien sehingga mempermudah dalam

pemilihan dan pemberian jenis makanan .

3
1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh pada tugas akhir ini adalah:

1. Penulis berharap tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga dapat menambah khasanah

perbendaharaan yang telah ada, khususnya tentang konsumsi jenis makanan.

2. Memberikan informasi diet yang sesuai dari data rekam medis.

3. Meringankan perawat dalam memberi menu makanan pada pasien.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data dan

pengembangan sistem.

1.6.1 Metode pengumpulan data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Observasi

Metode ini digunakan untuk mengetahui jen is makanan yang disediakan

pihak rumah sakit.

2. Studi Literatur

Metode ini digunakan untuk mempelajari beberapa literatur yang terkait

dengan model sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode

Euclidean.

4
3. Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan adalah data-data rekam medis.

1.6.2 Metode pengembangan sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan meliputi:

1. Analisis Kebutuhan, meliputi kebutuhan perangkat keras, kebutuhan

perangkat lunak yang dipakai.

2. Perancangan sistem, meliputi metode perancangan yang dig unakan serta

hasil perancangan berupa diagram arus data (DFD) dan perancangan basis

data.

3. Implementasi, metode ini dilakukan setelah perancangan sistem telah

selesai dilakukan, dalam pembuatan sistem ini yang dilakukan yaitu

pembuatan mesin inferensi yang digunakan untuk melakukan transformasi

kedalam model sistem pendukung keputusan yang telah dibuat untuk

proses pengambilan keputusan diet pasien.

4. Analisis Kinerja sistem, memuat uraian tentang hasil serta pembahasan

mengenai kelebihan dan kelemahan sistem .

1.7. Sistematika Penulisan

Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, untuk memudahkan penuangan ide

kedalam penulisan, maka laporan tugas akhir ini akan dibagi menjadi beberapa bab

yang keseluruhannya meliputi lima bab, yang terbagi sebagai berikut:

5
Bab I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan teori, bab ini membahas tentang dasar teori yang berfungsi

sebagai sumber atau alat dalam memahami permasalahan yang berkaitan dengan

system pendukung keputusan, penjelasan rekam medis, penjelasan tentang penyakit ,

dan pangan dan gizi.

Bab III Model sistem pendukung keputusan , dalam tahap ini penelitian akan

diarahkan untuk memodelkan sistem keputusan yang digunakan perusahaan (rumah

sakit). Dari model tersebut, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa program SPK

yang akan digunakan.

Bab IV Pengembangan sistem, dalam tahap ini penelitian akan diarahkan pada

analisis kebutuhan sistem, perancangan perangkat lunak, dan perancangan antarmuka.

Bab V Pengujian sistem pendukung keputusan, membahas analisis kinerja

perangkat lunak yang telah dibangun, analisis sistem mencakup pengujian secara

normal dan tidak normal, serta hasil uji coba perangkat lunak.

Bab VI Penutup, merupakan bab terakhir yang menguraikan kesimpulan dari

tugas akhir serta dikemukakan beberapa saran untuk dilaksanakan lebih lanjut guna

pengembangan penelitian tugas akhir ini.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pendukung Keputusan

2.1.1. Definisi

Definisi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat dirumuskan dengan

melihat beberapa pengertian SPK menurut beberapa ahli, misalnya Michael (1998),

berpendapat bahwa suatu SPK haruslah memiliki karakteristik sebagai sistem

berbasis komputer yang bersifat interaktif dan mampu mendukung pihak manajemen

dengan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan suatu masalah semi

terstruktur.

Sedangkan Keen (1993) mengatakan bahwa SPK menggabungkan kecerdasan

individu manusia dengan komp uter untuk memperbaiki kualitas keputusan dalam

menghadapi masalah semi terstruktur.

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa SPK adalah suatu

sistem yang mampu menyediakan fungsi pengelolaan data berdasarkan suatu model

tertentu, sehingga user dari sistem tersebut dapat memilih alternatif keputusan yang

terbaik. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa SPK bukanlah suatu tool

pengambil keputusan, melainkan sebagai tool pendukung.

Untuk lebih jelasnya, karakteristik suatu sistem sehingg a dapat dikatakan

sebagai suatu SPK adalah sebagai berikut [TUR05]:

7
1. Berdasarkan pada pendekatan sistem secara luas dan dapat memberikan

dukungan pada proses pengambilan keputusan dengan titik berat sistem pada

konsep management by perception.

2. Adanya penerapan konsep manusia-mesin, dimana manusia berfungsi sebagai

pengontrol dari sistem, dan mesin sebagai sarana pendukung.

3. Mempunyai kemampuan untuk mendukung proses pengambilan keputusan

dalam menghadapi masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur.

4. Memanfaatkan fungsi model dalam proses analisa, baik berupa model

matematis, model statistik, ataupun tipe -tipe model lainnya.

5. Dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi

interaktif, sehingga user dapat dengan mudah memperoleh informasi yan g

dibutuhkannya.

6. Memiliki subsistem terintegrasi yang dapat mendukung semua tingkatan

manajemen.

7. Didukung oleh suatu basis data yang komprehensif.

8. Menerapkan sistem tampilan easy to use.

9. Dinamis dalam menghadapi masalah baru.

10. Pengambilan keputusan memiliki kontrol menyeluruh erhadap semua lankah

proses pengambilan keputusan.

Dalam penggolongan berdasarkan tingkat teknologi yang digunakannya,

aplikasi konsep SPK dapat dibedakan menjadi tiga level teknologi, yaitu [TUR05]:

8
1. SPK khusus, merupakan tipe level tek nologi aplikasi SPK yang telah siap

digunakan untuk menyelesaikan suatu tipe masalah tertentu.

2. Pembangkit SPK, merupakan tipe level teknologi aplikasi SPK yang

digunakan untuk membantu penciptaan/mengembangkan SPK khusus dengan

lebih mudah dan lebih cepat.

3. Peralatan SPK, merupakan perangkat dasar yang digunakan untuk

menciptakan SPK, yaitu berupa program -program dan hardware komputer

yang dapat digunakan dalam penciptaan SPK.

2.1.2. Komponen Pendukung SPK

Untuk lebih memudahkan dalam proses perancangan, SPK dapat dibagi

menjadi beberapa komponen utama yang saling berkaitan, yaitu [TUR05]:

1. Manajemen Basis Data

Dalam konsep SPK, dibutuhkan suatu fungsi pengelolaan basis data yang

berkaitan dengan keputusan yang harus diambil, dimana fungsi tersebut harus

mempunyai kemampuan untuk melakukan halhal dibawah ini :

a. Mengkombinasikan berbagai sumber data yang bervariasi dengan

menggunakan metode-metode penangkapan dan ekstraksi data.

b. Melakukan perubahan dan penambahan data -data yang relevan dengan

proses pengambilan keputus an untuk mengakomodasi adanya

perubahan kondisi sistem dengan mudah.

9
c. Melukiskan struktur dan logika pengambilan keputusan berdasarkan

data-data yang ada secara sederhana, sehingga mudah dimengerti oleh

user.

d. Menangani berbagai data personal dan non officia l, sehingga user

dapat bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan.

e. Mengelola berbagai variasi data yang dapat mengakomodasi luasnya

fungsi manajemen data dari user.

2. Manajemen Model

Penggunaan model dalam konsep SPK, bertujuan agar user dapat mengan alisa

masalah yang terjadi secara utuh dan menyeluruh, dengan berbagai alternatif

solusi yang tersedia. Dalam sistem manajemen yang digunakan, diharapkan

tersedia kemampuan-kemampuan sebagai berikut :

a. Kemudahan dalam menciptakan suatu model baru.

b. Memasukkan dan mengintegrasikan model “building block”.

c. Mengkatalogkan dan mengelola model untuk dapat dipahami dengan

mudah oleh semua tingkatan user.

d. Mengkoneksikan model yang ada dengan database yang berkaitan,

sehingga dapat dihasilkan alternatif yang sesuai.

10
3. Manajemen Dialog

Komponen Manajemen Dialog dibutuhkan dalam suatu SPK untuk

memberikan mekanisme kontrol dari proses analisa pada user. Hal ini dapat

diwujudkan dengan memberikan faktor interaktif pada SPK.

2.2. Rekam Medis

Rekam medis adalah keterangan b aik yang tertulis maupun terekam tentang

identitas, anamnesa,penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan

tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat

inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat [DEP94].

Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar

kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu sistem

penyelenggaraan rekam medis yaitu mulai pencatatan selama pasien mendapatkan

pelayanan medik, dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi

penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan

untuk melayani permintaan/peminjaman apabila dari pasien atau untuk keperluan

lainnya.

2.3. Penyakit

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang

menyebabkan ketidak nyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang

11
dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang -orang biasa berkonsultasi

dengan seorang dokter [WIK09]. Secara umum ada tiga jenis penyakit yaitu:

1. Penyakit Menular

Penyakit yang disebabkan oleh kuman yang menjangkiti tubuh manusia.

Kuman dapat berupa virus, bakteri, amuba, atau jamur . Beberapa jenis

penyakit yang menular: Batuk, Biri-biri, Cacingan, Cacar Air (varicella),

Campak, Chikungunya, Demam campak, Demam berdarah, Demam kelenjar,

Diare, Disentri Amuba, Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Influenza,

Kolera, Lepra, Malaria, Penyakit Meningokokus, Penyakit tangan, kaki dan

mulut, Rabies, Radang lambung dan usus , Rubeola, Rubella, Tetanus,

Tuberkulosis, Flu Burung.

2. Penyakit Tidak Menular

Penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya

problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Penyakit -

penyakit tersebut contohnya ialah; batuk, sariawan, sakit perut, dan

sebagainya.

3. Penyakit Kronis

Penyakit yang berlangsung sangat lama. Beberapa penyakit kro nis yang sering

menyebabkan kematian kepada si penderitanya antara lain: serangan janung,

kanker.

12
2.4. Pangan dan Gizi

Pangan adalah bahan-bahan yang di makan sehari -hari untuk memenuhi

kebutuhan energi bagi pemeliharaan, pertumbuhan, kerja, dan penggantian jar ingan

tubuh yang rusak. Pangan juga dapat diartikan sebagai sumber gizi. Sedangkan gizi

adalah zat yang terkandung dalam makanan untuk menyadiakan unsure -unsur kimia

tubuh yang dikenal sebagai zat gizi [BUD04].

Pada umunnya zat gizi dibagi dalam lima kelom pok utama, yaitu karbohidrat,

lemak, protein, vitamin, dan mineral. Sedangkan sejumlah pakar berpendapat air juga

merupakan bagian dari zat gizi. Hal ini didasarkan pada fungsi air dalam metabolisme

makanan yang cukup penting walaupun air dapat disediakan di luar bahan makanan.

Susunan pangan dalam makanan yang seimbang adalah susunan bahan

pangan yang adapt menyediakan zat gizi yang penting dalam jumlah cukup yang

diperlukan tubuh untuk tenaga, pemeliharaan, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan.

Banyaknya gizi yang diperlukan, berbeda antara satu orang dengan orang lain

disebabkan beberapa faktor, tetapi fungsi gizi pada pokoknya sama untuk semua

orang. Secara umum status gizi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu sebagai berikut

[BUD04]:

1. Kecukupan gizi (gizi seimbang)

Kebutuhan gizi seseorang ditentukan oleh kebutuhan gizi basal, kegiatan, dan

pada keadaan fisiologis tertentu, serta dalam keadaan sakit.

13
2. Gizi kurang

Gizi kurang merupakan keadaan tidak sehat (patologis) yang timbul karena

tidak cukup makanan, den gan demikian konsumsi energi dan protein kurang

selama jangka waktu tertentu. Berat badan yang menurun adalah tanda utama

dari gizi kurang.

3. Gizi lebih

Keadaan patologis (tidak sehat) yang disebabkan kebanyakan makanan.

Mengkomsumsi energi lebih banyak dari pada yang diperlikan tubuh untuk

jangka waktu yang panjang dikenal sebagain gizi lebih. Kegemukan (obesitas)

merupakan tanda pertama yang dapat dilihat dari keadaan gizi lebih.

14
BAB III

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

3.1 Pengumpulan Data

Tahap ini bertujuan untuk merumuskan latar belakang, tujuan dan

permasalahan yang akan dibahas di dalam penelitian ini. Beberapa hal yang akan

dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Metode ini digunakan untuk mengetahui jenis makanan yang dis ediakan pihak

rumah sakit.

2. Studi Literatur

Metode ini digunakan untuk mempelajari beberapa literatur yang terkait dengan

model sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Euclidean.

3. Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan adalah data -data rekam medis.

3.2 Analisis Sistem

3.2.1. Analisis Masalah

Pedoman diet yang digunakan di rumah sakit bersifat khusus dan individual

karena memperhitungkan kebutuhan setiap pasien menurut diagnosis penyakit, status

gizi, dan keadaan khusus seperti alergi terhadap makanan. Kare na ilmu kedokteran

15
dan keperawatan mewajibkan standar pelayanan berbasis evidens (bukti), oleh karena

itu pedoman diet saat ini dibuat berdasarkan bukti ilmiah yang terbaik. Dengan

demikian, pedoman diet rumah sakit bukan hanya dibuat dengan menggunakan

pedoman yang diterbitkan oleh departemen kesehatan atau perkumpulan profesi

tetapi juga harus berdasarkan hasil -hasil penelitian yang sudah teruji baik.

Jika pedoman diet umum dibuat dengan tujuan meningkatkan status kesehatan

dan gizi masyarakat luas, maka pedoman diet khusus rumah sakit saat ini biasanya

disusun oleh bagian gizi rumah sakit dengan memperhatikan pedoman diet umum dan

hasil-hasil penelitian sebagai rujukan. Pedoman diet khusus rumah sakit disahkan

oleh manajemen rumah sakit dan selanjutnya d igunakan sebagai peraturan yang

bertujuan untuk memfasilitasi kesembuhan serta meningkatkan status gizi pasien

lewat pelayanan gizi yang baik dan benar.

Sebagai penyedia sarana kesehatan pada pasien rawat inap, rumah sakit

memberikan pelayanan penyembuhan dan pemulihan terhadap pasiennya melalui

pemberian asupan makanan yang sesuai dengan kada gizi yang dibutuhkan masing -

masing pasien atau diet pasien yang tepat melalui pemberian menu makanan yang

sesuai dengan kadar gizi yang telah ditentukan.

16
Gambar 3.1 Proses di Rumah Sakit Untuk Diet Pasien

Dalam sistem rekomendasi diet pasien di rumah sakit, terdapat beberapa

masukan yang berkaitan erat dengan proses perancangan keputusan. Diantaranya :

1. Dokter, sebagai pihak yang berwenang m enentukan jenis penyakit yang diderita

pasien dan hasil rekam medis pasien.

2. Ahli Gizi, dalam penentuan kadar gizi yang harus diberikan para ahli gizi

menentukan asupan gizi yang harus diberikan kepada pasien.

17
3. Perawat, bertugas menyediakan jenis makanan yan g harus diberikan kepada pasien

dengan kadar gizi yang telah ditentukan ahli gizi.

3.2.2. Cara Kerja Sistem

Pengambilan keputusan diet pasien dilakukan dalam beberapa tahap antara lain:

1. Pasien datang kerumah sakit dan memberikan infomasi data diri

2. Dokter mendiagnosis penyakit yang diderita pasien.

3. Hasil diagnosis berupa rekam medis diberikan kepada ahli gizi untuk menentukan

gizi yang harus dikonsumsi.

4. Perawat menyiapkan dan membeikan menu makanan kepada pasien setelah ahli

gizi menentukan kadar gizi yang harus di berikan kepada pasien.

5. Pasien mendapatkan menu makanan yang sesuai dengan kadar gizi yang

dibutuhkan sesuai penakit yang diderita.

Cara pengambilan keputusan untuk rekomendasi diet pasien diatas masih

bersifat manual dari pedoman umum dan hasil penelitian yang dibukukan oleh pakar

gizi rumah sakit, dan belum adanya sistem yang mampu menyelesaikan untuk

merekomendasikan diet pasien.

18
3.2.3. Kesimpulan Analisis Sistem

Hasil dari analisis sistem yang dilakukan untuk rekomendasi diet pasien di

rumah sakit adalah belum digabungkannya antara pedoman umum dan hasil

penelitian ahli kedalam suatu sistem untuk mengambil keputusan pada diet pasien.

3.3 Model SPK

Penggambaran pola hubungan keterkaitan antara rancangan SPK dengan entity -

entity yang terkait dalam sistem rekomenda si diet pasien di rumah sakit dapat dilihat

pada gambar 3.2 berikut ini:

1. Manajemen, merupakan pihak yang mengesahkan pedoman diet khusus

rumah sakit dari hasil pengabungan pedoman diet umum dan hasil

penelitian ahli gizi.

2. Ahli Gizi, merupakan pihak yang be r hak menentukan gizi yang sesuai

bagi pasien.

3. Perawat, bertugas memberikan rekomendasi jenis makanan yang sesuai

dengan perhitungan ahli gizi.

4. Dokter, bertugas menentukan diagnosis penyakit yang diderita pasien.

5. Basis Data, yaitu data-data yang terkait dalan sistem diet pasien.

19
Manajemen
Pedoman
diet khusus
Pedoman
rumah sakit
diet khusus
rumah sakit

Rekomendasi Data program


Diet Pasien Diet

Rekomendasi
Data program
Data
Perawat Diet Pasien base
Diet
Sistem Diet Pasien

Pedoman Pedoman Pedoman


Pedoman diet khusus
diet khusus diet khusus
diet khusus rumah sakit
rumah sakit rumah sakit
rumah sakit

Dokter Ahli Gizi


Gambar 3.2 Rancangan SPK

Tahap yang terjadi dalam rancangan diet pasien dalam model yang dibuat untuk

perancangan model SPK ini dapat dilihat pada Gambar 3.2. Sedangkan untuk lebih

jelasnya dalam rancangan diet pasien adalah sebagai berikut:

1. Data penyakit, merupakan data penyakit yang diderita baik penyait baru

dan penyakit sebelumnya.

2. Data alergi makanan, jenis-jenis makanan yang tidak dapat dikonsumsi

pasien kerena adanya alergi terhadap penderita.

20
3. Data kebutuhan energi, merupakan data yang dihitung dari kecukupan

energi yang dibutuhkan selama satu hari untuk penderita.

4. Data jenis makanan, makanan -makanan yang harus dikonsumsi pasien

untuk mencukupi kebutuhan energi selama satu hari.

5. Rekomendasi diet, terbentuknya menu makanan perhari untuk diet

pasien.

Gambar 3.3 Model Diet SPK

21
3.3.1 Perhitungan Model SPK

3.3.1.1 Perhitungan Kebutuhan Total Energi

Kebutuhan energi menurut Iretons -Jones pada pasien rumah sakit

EEE(v) = 1784 – 11(A) + 5(W) + 224(S) + 239(T) + 804(B) ............ 3.1

EEE(s) = 629 – 11(A) + 25(W) – 609(O) ............................................ 3.2

Keterangan

v = bergantung pada ventilator

s = bernapas spontan

A = usia dalam tahun

W = berat sebenarnya dlm kg

S = jenis kelamin (pria=1, wanita=0)

T = trauma

B = luka bakar

O = obesitas (jika ya=1, tidak=0)

Sedangkan pengeluaran energi tambahan menurut Iretons -Jones dapat

dipengaruhi oleh faktor aktivitas dan faktor injuri.

Tabel 3.1 faktor aktivitas (FA)

Nilai FA Keterangan

1 ,2 Tirah-baring total

1,3 Ambulasi

22
Tabel 3.2 Faktor injuri (FI)

Nilai FI Keterangan

1,15-1,35 Trauma skeletal

1,2-1,4 Infeksi ringan hingga sedang

1,3-1,5 Pembedahan abdomen/torak yang berat

1,35-1,55 Trauma multiple

1,4 Cedera kepala tertutup

1,4-1,6 Stres ventilator dependen

1,5 Gagal hati, penakit kanker

1,5-1,8 Sepsis

1,13 Demam per 1 0 C

1,1-1,2 Pembedahan ringan

1,1-1,2 Gagal jantung kongestif

1,0-1,2 Non-stres ventilator dependen

Jadi untuk memperkirakan kebutuhan total energi pasien, EEE dikalikan dengan

faktor aktivitas (FA) dan faktor injuri (FI) sebagaimana di unjukan oleh status

masing-masing pasien. Jadi perkiraan kebutuhan total energi = EEE x FA x FI

Kebutuhan Total Enargi = EEE x FA x FI ........................................... 3.3

23
3.3.1.2 Perhitungan Jarak (Euclidean)

Metode Euclidean adalah metode pengukuran jarak garis lurus (straight line)

antara titik X( ) dan titik Y( ). Gambar 3.4 adalah

penggambaran dari metode Euclidean, yaitu berupa garis lurus.

Gambar 3.4 Euclidean

Metode Euclidean sendiri memiliki rumus (formula) pengembangannya sesuai

dengan keadaan ruang. Dalam hal ini akan kita gunakan ruang satu dimensi. Jarak

satu dimensi dengan titik A( ) dan B( ) yang diakuisisi dari data sample maupun

testing.

...................................................................................... 3.4

Jarak antara dua titik dihitung dengan menggunakan rumus:

.................................................................................... 3.5

3.3.1.3 Kesimpulan Perhitungan

Konsep dari Euclidean adalah mencari jarak terdekat antara data yang akan

dievaluasi dalam data pelatihan. Dalam kasus ini data pelatihan atau sempel datanya

24
adalah bahan pangan ang akan dijadikan menu makanan perhari dan data kebutuhan

energi total dalam satu hari.

Bahan pangan yang diberikan kepada pasien perhari:

Pagi Nasi putih 70 g


Telor ayam 50 g
gula pasir 10 g
Sayur wortel 50 g

Siang Nasi putih 140 g


Daging
ayam 50 g
Tempe 50 g
Sayur
bayam 75 g
Pisang raja 75 g
gula pasir 15 g
kacang hijau 25 g

Sore Nasi putih 140 g


Daging
ayam 50 g
tahu 50 g
apel 75 g
Sayur wortel 75 g

Kalori 2230

contoh kasus:

Seorang wanita berusia 26 tahun dengan berat 84 kg terjadi gagal napas yang

memerlukan pernapasan dengan alat ventilator setelah ia mengalami kecelakaan

hampir mati terbenam.

25
jawab: EEE = 1784 – 11(26) + 5(84) + 244(0) + 239(0) + 804(0)

= 1918 kcal/hari

Jadi kebutuhan total energi

= EEE x FA x FI

= 1918 x 1,2 x 1,0

= 2301,6 kcal/hari

Proses perhitungan jarak terdekat

71,6

Jadi jarak yang dapat dianggap sebagai jarak yang paling pendek antar kalori

bahan pangan dengan kalori kebutuhan total ener gi adalah solusi yang akan

Memberikan keluaran menu makanan pada sistem pendukung keputusan untuk

rekomendasi diet di rumah sakit.

26
BAB IV

PENGEMBANGAN SISTEM

4.1 Analisi Kebutuhan Sistem

4.1.1 Analisis Kebutuhan Input

Masukan yang akan diterima oleh sistem ber asal dari 4 pengguna yaitu admin,

dokter, pakar gizi, dan perawat. Masing-masing pengguna mempunyai hak akses

yang berbeda-beda untuk masuk ke sistem kecuali perawat.

a. Input Admin

Input admin adalah suatu masukan yang diberikan oleh admin. Masukan dari

admin terdiri dari masukan sebagai berikut :

1. Data Dokter

Masukan data dokter memuat nama lengkap, E-mail, no.telp/hp, username

dan password. Dimana username dan password ini digunakan untuk masuk

kedalam sistem tersebut.

2. Data Pakar Gizi

Masukan data pakar gizi memuat nama lengkap, E-mail, no.telp/hp,

username dan password. Dimana username dan password ini digunakan

untuk masuk kedalam sistem tersebut.

27
b. Input Dokter

Input dokter adalah suatu masukan yang diberikan oleh dokter sebagai sampel

data yang akan digunakan oleh sistem. Masukan dari dokter terdiri dari

masukan sebagai berikut :

1. Data Penyakit

Masukan data penyakit memuat nama penyakit dan keterangan.

2. Data Alergi

Masukan data alergi memuat nama penyakit dan alergi makanan.

3. Data Aktivitas

Masukan data aktivitas memuat nilai dan keterangan.

4. Data Injuri

Masukan data injuri memuat nilai dan keterangan.

c. Input Pakar Gizi

Input pakar gizi adalah suatu masukan yang diberikan oleh pakar gizi sebagai

sampel data yang akan digunakan oleh sistem . Masukan data pakar gizi terdiri

dari data sebagai berikut:

1. Data Kategori

Masukan data kategori memuat nama kategori.

2. Data Makanan

Masukan data makanan memuat kategori, nama makanan, lemak, hidrat

arang, protein, berat, dan kalori.

28
3. Data Menu Makanan

Masukan data menu makanan memuat menu, nilai kalori, dan makanan.

d. Input Perawat

Input perawat adalah masukan yang diberikan oleh seorang perawat berupa

data pasien, data faktor aktivitas, data faktor injuri dan kondisi pasien .

4.1.2 Analisis Kebutuhan Proses

Kebutuhan proses dalam Siste m pendukung keputusan untuk rekomendasi

diet pasien di rumah sakit, yaitu :

a. Proses pengolahan data pasien.

b. Proses pengolahan data makanan.

c. Proses pengolahan data penyakit.

d. Proses pengolahan data alergi.

e. Proses pengolahan data kebutuhan total energi.

f. Proses pengolahan data pencari.

4.1.3 Analisis Kebutuhan Output

Data keluaran dari sistem ini adalah menu makanan yang harus diberikan

kepada pasien unuk mencukupi kebutuhan total energi selama sehari berdasarkan

jarak terdekat dari kebutuhan total energi menggunaka n metode euclidean. Hasil

menu makanan tersebut berdasarkan kebutuhan total energi pasien, penyakit yang

diderita pasien, dan alergi makanan yang diderita pasien.

29
4.1.4 Analisis Kebutuhan Antarmuka

Kebutuhan antarmuka (interface) yang dibuat mempertimbangkan kon disi

agar mudah digunakan oleh pengguna ( user). Antarmuka yang diinginkan sebisa

mungkin bersifat user friendly, artinya pengguna dapat menggunakan aplikasi ini

dengan mudah, tidak memberikan kesan sulit atau rumit kepada pengguna dengan

meminimalkan kesalahan, baik kesalahan masukan, proses, maupun keluaran yang

dihasilkan, disertai dengan umpan balik dari sistem.

Antarmuka yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini adalah:

1. Antarmuka untuk halaman home

2. Antarmuka untuk halaman tentang sistem

3. Antarmuka untuk halaman login

4. Antarmuka untuk halaman registrasi pasien

5. Antarmuka untuk halaman menu makanan

4.2 Perancangan Perangkat Lunak

4.2.1 Perancangan Data Flow Diagram

Analisis yang dilakukan sesuai dengan aliran data pada sistem, oleh karena itu

tools yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD) level 0 atau yang biasa

disebut diagram konteks, DFD level 1dan DFD level 2.

30
a) DFD Level 0

DFD level 0 atau diagram konteks pada gambar 4.1 menjelaskan bahwa

sistem mempunyai 4 entitas, yaitu admin, dokter , pakar gizi dan perawat.

Sistem membutuhkan input dari masing-masing entitas untuk kemudian

diproses menjadi output sesuai dengan kebutuhan masing -masing entitas.

Gambar 4.1 DFD Level 0 SPK Untuk Rekomendasi Diet Pasien

b) DFD Level 1

DFD level 1 seperti terlihat pada gambar 4.2 menunjukkan proses-proses

global yang terlibat dalam sistem. Proses tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut :

31
a. Proses 1 : Pengolahan Data Pengguna

Proses pengolahan data pengguna dilakukan oleh admin. Proses ini

digunakan untuk menambah, mengedit atau menghapus data

pengguna (dokter, pakar gizi dan pasien) yang telah tersimpan dalam

database.

b. Proses 2 : Pengolahan Data Alergi

Proses pengolahan data alergi dilakukan oleh dokter. Proses ini

digunakan untuk menambah, mengedit atau menghapus data alergi

yang telah tersimpan dalam database.

c. Proses 3 : Pengolahan Data Penyakit

Proses pengolahan data penyakit dilakukan oleh dokter. Proses ini

digunakan untuk menambah, mengedit atau menghapus data penyakit

yang telah tersimpan dalam database.

d. Proses 4 : Pengolahan Data Makanan

Proses pengolahan data makanan dilakukan oleh pakar gizi. Proses

ini digunakan untuk menambah dan menghapus data makanan yang

telah tersimpan dalam database.

e. Proses 5 : Pengolahan Data Kebutuhan Total Energi

Pengolahan Data kebutuhan total energi dilakukan oleh perawat.

Proses ini digunakan untuk melakukan perhitungan dimana perawat

memasukkan berupa data pasien, data penyakit, dan data alergi yang

32
kemudian akan menghasilkan keluaran berupa menu makanan bagi

pasien.

Gambar 4.2 DFD Level 1 SPK Untuk Rekomendasi Diet Pasien

c) DFD Level 2

DFD level 2 menggambarkan subproses yang terlibat dalam proses pada

DFD level 1. Proses yang menggunakan DFD level 2 adalah proses

pengolahan data pengguna, proses pengolahan alergi, proses pengolahan

data penyakit, proses pengolahan data makanan, Proses pengolahan data

kebutuhan total energi. Adapun proses pengolahan data pada DFD level 2

adalah:

33
1. Proses pengolahan data kebutuhan total energi.

Pada level 2 proses pengolahan data kebutuhan total energi, terdiri

dari proses tambah, edit dan hapus data kebutuhan total energi.

Pada proses ini pengguna yang dapat menggunakan adalah perawat.

Diagram alirnya dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 DFD Level 2 Proses Pengolahan Data Kebutuhan

Total Energi.

4.2.2 Perancangan Diagram Alir ( Flowchart)

a) Flowchart Proses Menentukan Menu Makanan

Dalam proses penarikan kesimpulan dapat dilihat pada Gambar 4.4 yang

merupakan gambaran pencarian so lusi sistem pendukung keputusan dengan

menggunakan flowchart atau diagram alir.

34
i

Gambar 4.4 Flowchart Proses Menentukan Menu Makanan

Berikut ini penjelasan tentang variabel -variabel yang digunakan dalam

flowchart seperti yang terlihat pada gambar 4.4:

1) FA=fakor aktivias, FI=faktor injuri, dan EEE=energi

2) Total energi = total energi yang dibutuhkan pasien perhari.

3) Data jenis makanan = menu yang disediakan untuk pasien.

4) Data alergi= alergi ang diderita pasien.

35
5) Energi makanan = total energi menu makanan perhari dari makan

pagi, siang dan sore.

6) Jarak terdekat = rumus yang digunakan untuk mencari nilai terdekat

antara total energi dengan energi makanan.

b) Flowchart Proses Total Energi

1) Flowchart di bawah ini menggambarkan proses menentukan total

energi pada pasien menurut Iretons -Jones pada pasien rumah sakit

degan cara bernapas spontan.

Gambar 4.5 Flowchart Proses Total Energi Spontan.

36
2) Flowchart di bawah ini menggambarkan proses menentukan total

energi pada pasien menurut Iretons-Jones pada pasien rumah sakit

degan cara bernapas bergantung pada ventilator.

Gambar 4.6 Flowchart Proses Total Energi Ventilator.

37
4.2.3 Perancangan Tabel Basisdata

Basis data berfungsi sebagai basis data p engetahuan yang akan digunakan

untuk mengambil kesimpulan tentang suatu permasalahan. Selain itu basis data

diperlukan untuk mengetahui sarana dan metode penyimpanan di dalam sistem.

Dalam perencanaan sistem pakar ini terdapat beberapa tabel untuk

menyimpan data. Basis data dibuat dengan menggunakan M ySQL. Struktur tabel-

tabel tersebut adalah :

1. Tabel Pengguna

Tabel Pengguna digunakan untuk menyimpan data -data pengguna sistem.

Struktur Tabel Pengguna ditunjukkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Tabel Pengguna

No Nama Kolom Tipe data Keterangan


1 Username Varchar(50)
2 Password Varchar(50)
3 Nama_lengkap Varchar(100)
4 Email Varchar(100)
5 No_telp Varchar(50)
6 Level Varchar(50)
7 Blokir Enum(‘Y’,’N’)
8 Id_session Varchar(100)

38
2. Tabel Penyakit

Tabel Penyakit digunakan untuk menyimpan data -data penyakit. Struktur Tabel

Penyakit ditunjukkan pada Tabel 4.2 sebagai berikut.

Tabel 4.2 Tabel Penyakit

No Nama Kolom Tipe data Keterangan


1 Id_Penyakit Int(4) Primary key
2 Nama_Penyakit Varchar(50)
3 Keterangan Varchar(100)

3. Tabel alergi

Tabel alergi digunakan untuk menyimpan data -data alergi. Struktur Tabel alergi

ditunjukkan pada Tabel 4.3 sebagai berikut.

Tabel 4.3 Tabel Alergi

No Nama Kolom Tipe data Keterangan


1 Id_alergi Int(4) Primary key
2 Id_makanan Varchar(60) Foreign key
3 Id_penyakit Int(4) Foreign key

4. Tabel Makanan

Tabel makanan digunakan untuk menyimpan data -data makanan. Struktur Tabel

makanan ditunjukkan pada Tabel 4.4 sebagai berikut.

39
Tabel 4.4 Tabel Makanan

No Nama Kolom Tipe data Keterangan


1 Id_makanam Int(4) Primary key
2 Makanan1 Varchar(60)
3 Lemak Varchar(10)
4 Hidrat Arang Varchar(10)
5 Protein Varchar(10)
6 Berat Varchar(10)
7 Kalori Varchar(10)
8 Id_kategori Int(4) Foreign key

5. Tabel Kategori

Tabel kategori digunakan untuk menyimpan data -data kategori. Struktur Tabel

kategori ditunjukkan pada Tabel 4.5 sebagai berikut.

Tabel 4.5 Tabel Kategori

No Nama Kolom Tipe data Keterangan


1 Id_ kategori Int(4) Primary key
2 Nama_kategori Varchar(60)
3 Kategori_seo Varchar(10)
4 Aktif Enum(‘Y’,’N’)

6. Tabel Injuri

Tabel injuri digunakan untuk menyimpan data -data injuri. Struktur Tabel injuri

ditunjukkan pada Tabel 4.6 sebagai berikut.

40
Tabel 4.6 Tabel Injuri

No Nama Kolom Tipe data Keterangan


1 Id_ injuri Int(4) Primary key
2 Nilai Varchar(10)
3 Keterangan Varchar(60)

7. Tabel Aktivitas

Tabel aktivitas digunakan untuk menyimpan data -data aktivitas. Struktur Tabel

aktivitas ditunjukkan pada Tabel 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4.7 Tabel Aktivitas

No Nama Kolom Tipe data Keterangan


1 Id_ aktivitas Int(4) Primary key
2 Nilai Varchar(10)
3 Keterangan Varchar(60)

8. Tabel Pasien

Tabel pasien digunakan untuk menyimpan data -data pasien. Struktur Tabel

pasien ditunjukkan pada Tabel 4.8 sebagai berikut.

Tabel 4.8 Tabel Pasien

No Nama Kolom Tipe data Keterangan


1 Id_pasien Int(4) Primary key
2 No_reg Varchar(50)
3 Nama Varchar(100)
4 Jenis_kelamin Enum(‘P’,’L’)

41
5 Tempat Varchar(100)
6 Tanggal Date
7 telp Varchar(50)
8 Alamat Varchar(100)

9. Tabel Proses

Tabel proses digunakan untuk menyimpan data -data proses. Struktur Tabel

proses ditunjukkan pada Tabel 4.9 sebagai berikut.

Tabel 4.9 Tabel Pasien

No Nama Kolom Tipe data Keterangan


1 Id_proses Int(4) Primary key
2 Id_ injuri Int(4) Foreign key
3 Id_ aktivitas Int(4) Foreign key
4 Id_pasien Varchar(50) Foreign key
5 Id_makanam Varchar(100) Foreign key
6 Id_Penyakit Varchar(50) Foreign key
7 Trauma Int(4)
8 lukabakar Int(4)
9 Obesitas Int(4)
10 Beratbadan Int(4)
11 Nilai Int(4)

42
4.2.4 Relasi Antar Tabel

Dengan adanya relasi antar tabel diharapkan dapat mempermudah dalam

pembuatan sistem berdasarkan tabel-tabel yang ada, dimana tabel tersebut saling

berkaitan. Relasi antar tabel ditampilkan pada Gambar 4.7.

p e n y a k it us er pengguna

id _ p e n y a k it * id _ p a s ie n * u s e rn a m e
n m _ p e n y a k it n o _ re g p a s s w o rd
k e t e ra n g a n nam a n a m a _ le n g k a p
je n is _ k e la m in e m a il
tem pat n o _ t e lp
a le rg i tanggal le v e l
t e lp b lo k ir
id _ a le rg i * a la m a t id _ s e s s io n
id _ p e n y a k it * *
id _ m a k a n a n * *

m ak anan in ju ri a k t iv it a s
id _ m a k a n a n * id _ in ju ri * id _ a k t iv it a s *
m ak anan 1 n ila i n ila i
le m a k k e t e ra n g a n k e t e ra n g a n
h id ra t a ra n g
p ro t e in
k a lo ri
b e ra t
id _ k a t e g o ri * *

k a t e g o ri

id _ k a t e g o ri *
n a m a _ k a t e g o ri
k a t e g o ri _ s e o
a k if

Gambar 4.7 Relasi Antar Tabel

4.3 Perancangan Antarmuka

Desain antarmuka (interface) merupakan hasil implementasi dari kebutuhan

user dengan PC. Desain interface yang utama ditujukan kepada user, dimana

interface didesain sedemikian rupa unt uk memudahkan penggunaan sistem aplikasi

43
ini. Berikut ini desain sistem pendukung keputusan untuk rekomendasi diet pasien di

rumah sakit.

3.1.1 Halaman Utama

Halaman utama adalah halaman pertama yang muncul ketika sistem diakses.

Rancangan form halaman utama dit unjukkan pada gambar 4.8 berikut.

siste m p e n d u ku n g ke p u tu sa n

HEADER

LINK
HALAMAN
UTAMA

FOOTER

Gambar 4.8 Rancangan Antarmuka Halaman Utama

3.1.2 Menu Admin

Rancangan form login pada halaman administrator berupa tampilan seperti

pada gambar 4.9 berikut.

44
Gambar 4.9 Rancangan Login

Menu-menu yang terdapat pada halaman administrator adalah manajemen

user. User atau pengguna yang dimaksud disini adalah dokter dan pakar gizi. Menu-

menu tersebut adalah sebagai berikut.

3.1.3 Menu Dokter

Menu-menu yang terdapat pada halaman dokter adalah manajemen

pengolahan penyakit, faktor aktivitas, faktor injuri, dan alergi. Menu-menu tersebut

secara garis besar adalah sebagai berikut.

1) Menu Input Penyakit

Menu ini disediakan untuk input penyakit. Rancangan form input penyakit

seperti pada gambar 4.10 berikut.

Gambar 4.10 Form Input Penyakit

45
2) Menu Input Aktivitas

Menu ini disediakan untuk input aktivitas. Rancangan form input aktivitas

seperti pada gambar 4.11 berikut.

Gambar 4.11 Form Input Aktivitas

3) Menu Input Injuri

Menu ini disediakan untuk input injuri. Rancangan form input injuri

seperti pada gambar 4.12 berikut.

Gambar 4.12 Form Input Injuri

4) Menu input alergi

Menu ini disediakan untuk input alergi. Rancangan form input alergi

seperti pada gambar 4.13 berikut.

46
Gambar 4.13 Form Input Alergi

3.1.4 Menu Pakar Gizi

Menu-menu yang terdapat pada halaman dokter adalah manajemen

pengolahan penyakit, faktor aktivitas, faktor injuri, dan alergi. Menu-menu tersebut

secara garis besar adalah sebagai berikut.

1) Menu Input Kategori

Menu ini disediakan untuk input kategori. Rancangan form input kategori

seperti pada gambar 4.14 berikut.

Gambar 4.14 Form Input Kategori

47
2) Menu Input Makanan

Menu ini disediakan untuk input makanan. Rancangan form input

makanan seperti pada gambar 4.15 berikut.

Gambar 4.15 Form Input Makanan

3.1.5 Menu Perawat

Menu ini disediakan untuk input data pasien. Rancangan form input

menentukan menu makanan seperti pada gambar 4.16 berikut.

48
Gambar 4.16 Form Input Menentukan Menu Makanan

49
BAB V

PENGUJIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

5.1 Pengujian Sistem

Pengujian kinerja perangkat lunak meliputi pengujian kinerja tidak normal

untuk menentukan tingkat kesalahan baik dalam pengolahan data maupun dari

sistem itu sendiri menjadi minimal atau bahkan tidak ada dan pengujian kebenaran

sistem.

5.1.1 Penanganan Kesalahan

Perangkat lunak ini dibuat cukup bersifat komunikatif, artinya mudah

dimengerti oleh pengguna, jika terdapat kesalahan -kesalahan pemasukan data

ataupun pilihan beberapa proses yang akan dilakukan maka sistem akan memberikan

tanggapan (feedback) kepada pengguna berupas messagebox (jendela dialog)

Penanganan kesalahan ini dilakukan untuk menangkap kesalahan yang terjadi

ketika pengguna melakukan penyimpanan data kedalam database.

Gambar 5.1 Tampilan Jendela Dialog Jika Pengguna Melakukan

Kesalahan Dalam Pengisian Pada Form Yang Ada.

50
5.2 Analisis Kinerja Sistem

Pengujian aplikasi sistem pendukung keputusan untuk mengetahui kesamaan

hasil akhir ataupun output apakah sistem tersebut sudah dapat berjalan sesuai dengan

fungsi-fungsi yang diharapkan dan apakah sud ah sesuai dengan tujuan dari pembuat

sistem

5.2.1 Pengolahan Data pada Database

5.2.3.1 Proses Tambah Input Data

1. Prosedur Normal

Sistem pendukung keputusan menggunakan data pasien untuk menetukan nilai dari

kebutuhan kalori. Apabila data tersebut diproses sesuai den gan nilai pada database

maka sistem akan menampilkan hasil. prosedur normal dalam penambahan dan

manipulasi data kedalam database dapat dilihat pada gambar 5.2.

Gambar 5.2 Prosedur Normal Regristasi Pasien

51
2. Prosedur Tidak Normal

Jika salah satu atau semua field tidak diisi maka prosedur tidak berjalan

dengan normal dan proses penambahan data tidak dapat dilakukan. Prosedur tidak

normal tambah data kedalam basis data dapat dilihat pada gambar 5.3

Gambar 5.3 Prosedur Tidak Normal Regristasi Pasien

5.2.3.2 Prosedur Edit (ubah) Data

1. Prosedur Normal

Selain proses penambahan data, juga terdapat proses mengubah ( update) data

pada basis data pasien. Untuk melakukan proses edit data pengguna harus melakukan

click (tekan) pada edit yang akan di edit yang berada d idalam listview, setelah data

berhasil ditampilkann kembali pada form lakukan proses edit di lanjutkan dgn

menekan tombol update, proses normal dapat dilihat pada gambar 5.4.

52
Gambar 5.4 Prosedur Normal Edit Pasien

5.2.2 Proses Menentukan Menu Makanan

1. Proses Normal

Proses inilah yang merupakan proses yang paling penting pada Aplikasi

Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Menu Makanan. Proses inilah yang

melakukan perhitungan kebutuhan kalori perhari menggunakan metode Euclidean

(jarak). Untuk melakukan perhitungan perawat (user) harus memasukkan (input)

nama pasien atau no_reg dalam pencarian pasien untuk masuk keproses lanjut (dapat

dilihat pada gambar 5.5).

Gambar 5.5 Prosedur Normal Pencarian

53
Setelah menekan proses lanjut, pada form selanjutnya peraw at harus mengisi

form yang masih kosong atau memilih pilihan yang tersedia. Adapun proses selanjut

nya dapat dilihat pada gambar 5.6

Gambar 5.6 Prosedur Normal Menentukan Menu Makanan

Setelah menekan proses lanjut pada form menentukan menu makanan

disinilah hasil akhir yang akan dipakai untuk menyajikan makanan pada pasien

perhari. Proses normal dapat dilihat pada gambar 5.7.

54
Gambar 5.7 Prosedur Normal Menu Makanan Peersaji

2. Proses Tidak Normal

Proses ini juga bisa berjalan tidak normal jika jika s alah satu atau semua field

tidak diisi atau dipilih. Prosedur tidak normal dapat dilihat pada gambar 5.8.

55
Gambar 5.8 Prosedur Tidak Normal Menentukan Menu Makanan

5.2.3 Hasil Uji Perangkat Lunak

Berdasarkan kebutuhan untuk validasi sistem, akan dilakukan uji coba

perhitungan data terhadap perangkat lunak yang dibuat. Uji coba perhitungan data

bertujuan untuk mengetahui benar tidaknya perhitungan menggunakan Metode

euclidean yang dipakai dalam sistem. Perhitungan di sistem akan dibandingkan

dengan perhitungan manual.

contoh kasus:

56
Seorang wanita berusia 26 tahun dengan berat 84 kg terjadi gagal napas yang

memerlukan pernapasan dengan alat ventilator setelah ia mengalami kecelakaan

hampir mati terbenam.

5.2.3.1 Perhitungan Manual

jawab: EEE = 1784 – 11(26) + 5(84) + 244(0) + 239(0) + 804(0)

= 1918 kcal/hari

Jadi kebutuhan total energi

= EEE x FA x FI

= 1918 x 1,2 x 1,0

= 2301,6 kcal/hari

5.2.3.2 Perhitungan Sistem

Hasil dari perhitungan manual jika di bandingkan dengan hasil dari

perhitungan aplikasi sistem penduk ung keputusan tidak memiliki perbedaan, hasil

yang sama juga ditampilkan pada aplikasi, seperti yang dapat dilihat pada gambar 5.9

ditunjukan dengan tanda panah.

57
Gambar 5.9 Perhitungan Sistem

58
BAB VI

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian pada program aplikasi yang telah dibuat, maka

dapat diambil dapat diambil kesimpulan bahwa.

1. Metode penentuan kalori menurut Iretons-Jones dan metode Euclidean ternyata

lebih membantu dalam menentukan asupan kalori yang dibutuhkan pasien

perhari.

2. Hasil penyajian menu makanan pada pasien hampir mendekati dengan kebutuhan

kalori pasien perhari.

3. Dengan adanya media penyimpanan yang bersifat dinamis menguntungkan

pengguna dalam menggunakan aplikasi ini, karena bisa mengikuti perkembangan

penyakit.

7.2 Saran

Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan pada perangkat lunak yang

dibuat, masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Sehingga untuk mengatasi

kekurangan dan kelemahan itu terdapat beberapa anjuran atau saran yang diantara

lain adalah.

1. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan ini hanya mampu menghitung kalori

menggunakan Metode menurut Iretons-Jones sedangkan metode lain yang

59
terkait pada asupan kalori perhari dengan acuan yang lebih lengkap seperti

kondisi ibu hamil tidak ada (berat badan ibu hamil).

2. Aplikasi yang dibangun masih sederhana sehingga diharapkan kedepannya

dapat dikembangkan menjadi suatu aplikasi yang lebih sempurna, akurat, dan

dinamis.

3. Adanya sistem backup data setiap periode ataupun waktu yang dinginkan

secara otomatis, sehingga meminimalis asi kemungkinan hilangnya data secara

menyeluruh.

4. Tampilan hasil akhir dari menenukan menu makanan pasien seharusnya menu

olahan makanan yang sudah jadi.

60
DAFTAR PUSTAKA

[BUD04] Budiyanto, AgusKrisno. 2004. Dasr -dasar Ilmu Gizi, UMM pers,

Malang.

[DEP94] Departemen Kesehatan RI., Pedoman Sistem Pencatatan Rumah Sakit

(Rekammedis/Medical Record ), 1994.

[HAR05] Hartanto, Andry. 2005. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, Yogakarta :

Buku Kedokteran.

[HER08] Hermaduanti, Ninki. 2008. Sistem Pendukung Keputusan Berbasis SMS

Untuk Penentuan Status Gizi Dengan Metode K -Nearest Neighbor.

Skripsi, tidak diterbitkan. Yogyakarta : Fakultas Teknologi Industri

Universitas Islam Indonesia.

[SUB02] Subakti, Irfan. Sistem Pendukung Keputusan (buku panduan sp k jurusan

teknik informatika ITB), 2002.

[TUR05] Turban, Effraim. Decision Support and Expert System ; Management

Support System. (edisi Indonesia). 2005

[WIK09] Wikipedia, 2009. Tentang Penyakit, Dari webpage

http://en.wikipedia.org/wiki/ Penyakit (Diakses Tanggal 10

april 2009).

61

Anda mungkin juga menyukai