Anda di halaman 1dari 54

PENYAKIT MATA LUAR (EXTERNAL EYE DISEASES)

INFECTION AND IMMUNOLOGY

WINARTO & SITI SUNDARI Bag/SMF I.P. Mata FK UNDIP/RSDK SEMARANG

EXTERNAL EYE DISEASES

EED: Palpebra, konjungtiva, adnexa, kornea, sklera, uveitis

INFECTION AND IMMUNOLOGY: Semua infeksi dan proses imunologi di mata

I. Palpebra dan Aparatus Lakrima

Palpebra
1. Infeksi dan inflamasi palpebra a. Hordeolum - Internum: Infeksi Kelenjar meibom - Eksternum: Infeksi kelenjar Zeis dan Moll Kuman penyebab : Stafilokokus b. Chalazion Radang kronik graunulomatosa kelenjar meibom (steril, idiopatik)

Hordeolum eksternum

Hordeolum internum

Kalazion

 

Kalazion Jaringan granuloma pada tarsus inferior

c. Blefaritis anterior - Ulseratif - Seboroik Stapilokokus Pityrosporum ovale

d. Blefaritis posterior Penyebab : disfungsi kelenjar meibom

Terapi : a. Hordeolum internum - Kompres hangat - Salep anti biotika (untuk gram ) - Insisi tegak lurus margo palpebra. Hordeolum Eksternum - Kompres hangat - Salep antibiotika - Insisi sejajar lipatan kulit b. Chalazion Eksisi dan curettage (excochleasi)

c. Blefaritis anterior - Kebersihan muka - Salep anti biotika (gram ) - Digosok cotton aplicator d. Blefaritis Posterior Tetrasiklin 250 mg 2 x /hari atau Erytromycin 250mg 3x/hari - Topikal : steroid ringan - Menekan kelenjar meibom pada palpebra 2 minggu

Aparatus lakrima
1. Radang glandula lakrimalis (dakrio adenitis) - Akut : Komplikasi dari gondong, campak, influenza (pada anak) - Kronis Infiltrasi limfossit (dewasa) Lympoma, leukemia Tuberkulosis Klinis : pembengkakan daerah margo orbitalis superior lateral, nyeri tekan, kemerahan. Terapi : antibiotika sistemik pada infeksi bakteri

2. Sumbatan pada saluran air mata a. Kelainan kongenital (Dakriostenosis) b. Radang (Dakriosistitis) Akut : penyebab : - Haemophylus influenza (bayi) - S aureus / strep B hemol (dewasa) Kronis : - Streptokokus pneumonie - Kandida Albikans

Klinis : - Bengkak, nyeri daerah sakus lakrimalis (sudut mata medial bawah) - Keluar sekret dari pungtum lakrimalis Terapi : - Sistemik antibiotik - Tetes mata antibiotik - Spoeling

3. Gangguan lapisan air mata (tear film) - menjaga kelembaban mata kornea, t.d: a. Lap. mucin, paling bawah, sel.goblet b. Lap. air, ditengah, paling tebal, diproduksi kelenjar lakrima. c. Lap. lipid / lemak, paling atas untuk mencegah penguapan, kelenjar meibom terganggu: mata kering, kornea erosi (Kerato konjugtivitis sicca). Terapi : air mata buatan tanpa zat pengawet. Salep mata waktu tidur.

DRY EYES

Kuliah berikut ...................

4. Tumor Sakus lakrimal


Tumor Mengkibatkan obstruksi sistem lakrimal Epifora Konjungtivitis

 

II. KONJUNGTIVA

Kuliah berikut ...................

III. KORNEA

Anatomi / Histologi terdiri dari 5 lapisan : - Epitel - Membrana Bowman - Stroma - Membrana Descemet - Endotel. FISIOLOGI - Sebagai media refrakta (+ 45 D ) - Pelindung / dinding bola mata. - Kejernihan kornea dipertahankan oleh : * Kondisi dehidrasi relatif * Susunan sel / serat kolagen yang teratur * Tidak adanya pembuluh darah (avaskuler)

Kelainan Kornea
1. Erosi : Lepasnya epitel tanpa / belum ada infeksi 2. Infiltrat : Sebukan sel radang a. Superfisial : Disertai kerusakan epitel tes positif. b. Profunda : Didaerah stroma tes Fl (-) tes Fl (+)

Warna putih abu-abu, bentuk bervariasi, batas tidak tegas, disertai tanda radang.

Erosi kornea

Diwarnai fluoresein berwarna hijau

Ulkus atau abses kornea + hipopion

 

Kemotik + injeksi siliar Abses kornea Hipopion di dalam bilik mata depan

EMERGENCY

3. Edem : Kornea tampak suram Penyebab : - Radang / Infeksi - Kerusakan Endotel - Tekanan bola mata tinggi. 4. Sikatriks : Jaringan parut Putih, batas tegas, radang (-). Fluoresin tes (-) Ketebalan: Nebula, makula, lekoma (paling tebal).

Nebula kornea

 

Kekeruhan tipis pada kornea Batas kabur Tanda radang negatif

Leukoma kornea

Kekeruhan dengan - Batas tegas - Mata tenang

Radang kornea = Keratitis

Gejala dan tanda keratitis : - Visus menurun - Silau / Fotofobi - Lakrimasi / Sensasi benda asing - Silier injeksi - Kornea edem - Infiltrat : - Superfisial - Profunda - Sekret negatif kecuali infeksi kuman pyogenik.

Keratitis

ulkus kornea (jaringan nekrosis yang lepas

diskontinuitas) Penyebab: 1. Keratitis bakterialis. a. Pneumokokus (Streptokokus pneumonie) Inkubasi 24 48 Jam. Infiltrat warna abu-abu Ulkus berbatas tegas cenderung meluas ke sentral dengan cepat. (Ulkus serpigenosa) Mudah terbentuk hipopion Laboratorium : Kuman diplo kokus gram (+)

Laboratorium : Kuman diplo kokus gram (+) Terapi : Penicilin G atau Vankomisin topikal dan sistemik, pilihan kedua : eritromisin. Terbaik : berdasar hail sensitivity Test

Ulkus sentral

Ulkus dengan neovaskularisasi dari limbus

EMERGENCY

Diskripsi Ulkus Kornea

Reaksi p.m.n Infiltrat Defek epitel

Reaksi COA

Tabel 1. Klasifikasi klinis ulkus kornea.


Ringan
Lokasi Luas ulkus Kedalaman ulkus Inflamasi COA Progresifitas Perforasi Non axial 2 mm

Sedang
Sentral / Perifer 2 6 mm

Berat
Sentral / perifer " 6 mm 1/3 bagian dalam Berat : hipopion Cepat Ada / mengancam Ada Mungkin

1/3 superfisial 2/3 superfisial Ringan Lambat Tidak ada Sedang berat :Exudat fibrin Sedang Tidak ada Ada Mungkin

Supurasi sklera Tidak ada Inap rawat *) Tidak

b. Pseudomonas Aeruginosa Inkubasi kurang dari 24 jam (+ 6 8 jam ) Infiltrat warna kehijauan / kuning, nyeri hebat Cepat meluas (oleh enzim proteolitik) Kornea tampak luluh dan menonjol, Hipopion(++) Laboratorium : Kuman bentuk batang gram negatif Terapi : - Tobramisin - Gentamisin - Polimyxin B Terapi terbaru : Ciprofloxacin

c. Gonokokus

Keratitis gonore merupakan kelanjutan dari Konjungtivitis Gonorhoe Gambaran khas : Ulkus daerah jam 12, cepat perforasi meskipun kecil. Lab: diplokokus gram ( - ) Intra Seluler Terapi : - Penicilin G - Vankomycin

Konjungitivitis purulenta

Konjungtivitis purulenta gonorrhoe : Konjungtiva kemotik dan kasar Sekret purulen

EMERGENCY

d. Streptokokus B haemolitikus Gambaran tidak khas Biasanya daerah sentral Sekitar ulkus banyak infiltrat dan edem Laboratorium : kuman kokus gram ( + ) berbentuk rantai. Terapi : - Penicilin G - Vancomycin

2. Keratitis oleh karena jamur - Banyak didaerah pedesaan / pertanian - Pemakai steroid topikal jangka panjang Klinis: Tidak begitu sakit, warna infiltrat abu-abu Sering disertai hipopion ( terjadi uveitis anterior yang berat ) Lesi Satelit Khas : bercak di endotel batas tak tegas pada dasar ulkus, disertai uveitis anterior yang berat dan abses kornea.

2. Laboratorium : dari scraping ditemukan : - Candida ( bentuk pseudohyphae / yeast ) - Fusarium / aspergilus Terapi: - Candida/asperg: Ampotericin B 0.15 % - Fusarium: Natamicin 5 % Oral: Flukonazole 200400 mg/hari atau ketokonazole 200600 mg/hari.

Satelite phenomena

Fungal keratitis

Descemetocele

3. Keratitis oleh karena virus ( HSV 1) Dua bentuk gambaran klinis a. Primer : Vesikel pd palpebra & konjungtiva Umumnya : pada anak-anak, self limiting. b. Rekuren Dipacu : demam, sinar ultra violet, trauma, stress psikis, menstruasi, steroid topikal / sistemik Umumnya unilateral (+ 5 % bilateral) Bersifat kronis residif

Diagnosis : - Klinis : Gambaran khas dendrit / geografik Sensibilitas kornea menurun. Gambaran Infiltrat : Superisial : pungtata, vesikel, filamentosa, dendritika, geograika. Profunda : Disciformis ( Diskus = cakram ) Infeksi yang berat : meta herpetika

Keratitis dendritik

Infiltrat dengan batas seperti cabang-cabang Disebabkan Herpes simpleks

- Laboratorium : Multi Nukleus Giant Cells Serum anti HSV 1, Antigen Immuno-Fl Enzym Immuno Assay

Terapi : Dulu : I.D.U. Kini : acyclovir topikal dan oral Topikal steroid kontra Indikasi !

Herpes Zoster Oftalmikus


Infeksi pada daerah dermatom Nervus Oftalmikus ( cabang pertama N. Trigeminus ) Klinis: vesikel daerah kelopak mata sampai dahi dan hidung disertai rasa nyeri hebat. Waspada bila lesi sampai ujung hidung Nasosiliaris N.

komplikasi Uveitis Anterior.

Terapi : - Aclycovir oral 5 x 400 mg (10 hari). (3 hari sesudah ada makulo papula ) - Steroid topikal bila ada keratitis stromal / Uveitis

Herpes zooster oftalmikus

Herpes zoster oftalmikus Stadium penyembuhan

Ulkus Kornea Perifer Umumnya sebagai reaksi imunologik. 1. Ulkus Marginalis Sebagai reaksi thd stafilokokus / H aegyp. Ulkus perifer dg daerah jernih dekat limbus Rasa nyeri berat Terapi : Steroid topikal dan mengobati kausa.

Keratitis marginal

Abses berbentuk cincin di tepi kornea Jernih antara keratitis dan limbus

2. Ulkus Mooren. Penyebab tak diketahui, diduga auto imun. Ulkus menggaung dan melingkari limbus. Terapi : steroid, peritomi: eksisi konjungtiva sekeliling limbus + 2 mm. 3. Kerato Konjungtivitis Flyctenularis. Flycten: Kumpulan Limposit, Monosit Makropag, Netrofil. Terapi : Steroid Topikal, cari kausa.

Ulkus Mooren

 

Ulkus marginal Tepi tergaung

EMERGENCY

Konjungtivitis Flikten

  

Infiltrat di sekitar limbus, dikelilingi pb darah Injeksi konjungtiva Injeksi siliar Bentuk flikten dapat pada konjungtiva, limbus dan kornea

IV. SKLERA

Jaringan fibrous, padat, relatif avaskuler warna putih, bag luar dilapisi episklera (jar ikat elastik kaya pembuluh darah untuk nutrisi sklera). Kelainan Sklera : 1. Blue Sclera Suatu kelainan kongenital, sklera tipis sehingga uvea membayang.

2. Sklerektasia Sklera menipis akibat kenaikan tekanan intra okuler sejak usia dini atau akibat radang dan trauma. 3. Stafiloma Sklera Penonjolan sklera disertai uvea. Umumnya didaerah interkalare.

4. Radang : Episkleritis dan Skleritis Kausa tidak diketahui, diduga hipersensitifitas. Berhubungan dengan : Rematoid Artritis, Tuberkolosis, Sifilis, Gout , Hiperuricemia Klinis: merah, nyeri, fotofobi, lakrimasi. Skleritis: ada penonjolan / nodul warna ungu Terapi : Steroid Cari kausa

Anda mungkin juga menyukai