Metode Chi-Kuadrat ( X2) digunakan utk mengadakan pendekatan ( Meng estimasi) dari bbrp faktor atau mengevaluasi frekuensi yg diselidiki atau Fre- kuensi hsl Observasi( fo ) dgn Frekuensi yg diharapkan ( fe) dari sampel. Apakah terdapat hubungan atau perbedaan yg signifikan atau tdk . Utk mengatasi permasalahan seperti ini, maka perlu diadakan teknik pengujian yg dinamakan pengujian X2. Metode X2 menggunakan data Nominal ( deskrit), data tsb diperoleh dari ha-sil pengamatan. Sdg kan besarnya nilai X2 bukan mrp ukuran derajad hub. .
Cara menguji X2 : Pertama buatlah hipotesis berbentuk kalimat, tetapkan tkt signifikan, Hitunglah nilai X2, Buatlah kaidah keputusan yaitu; Jika X2 hitung > X2 Tabel => Tolak Ho : artinya signifikan . Carilah X2Tabel dgn mengunakan Tabel X2. Kemudian buatlah perbandingan antara X2 hit dgn X2Tabel Selanjutnya simpulkan.
X2
( fo fe ) / fe
fe = ( fk fb ) / T
fk = jumlah frekuensi pada kolom fb = Jumlaj ferkuensi pada baris T = Jumlah Keseluruhan baris atau kolom.
Contoh: Penelitian LAN Jakarta yg tujuannya utk mengetahui pelak-sanaan Gerakkan Disiplin Nasional ( GDN) antara Pegawai di INSTANSI, BUMN dan SWASTA.. Sampel diambil sebanyak 725 orang yg menyebar , INSTANSI 275 Orang, BUMN = 250 Orang dan SWASTA = 200 Orang Tabel: Frekuensi Observasi dari 725 Orang Pelaksanaan GDN di LAN Jakarta.
Pelaksanaan GDN
Cukup 75 150 25 250 Rendah 50 25 25 100 150 75 150 375
Total
275 250 200
Langkah-langkah Menjawab: Langkah1. Membuat Ho dan H1 dlm btk kalimat: Ho = Tdk ada perbedaan yg sidnifikan antara pegawai INSTANSI, BUMN, SWASTA dlm pelaksanan GDN. H1 = Ada perbedan yg signifikan antara pegawai tsb dlam pelaksanaan GDN. Langkah 2. Cari Frekuensi yg diharapkan ( fe) pada tiap sel dg rumus: fe = fk fb) / T 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. ( 375 275 ) /725 = 142,24 ( 375 250 ) /725 = 129.31 ( 375 200 ) / 725 = 103.45 ( 250 275 ) / 725 = 98.43 ( 250 250 ) / 725 = 86.21 ( 250 200 ) / 725 = 68.96 ( 100 275 ) /725 = 37.93 ( 100 250 ) / 725 = 34.48 ( 100 200 ) / 725 = 27.59.
Langkah 3. Cari X2 => dgn Rumus sbb: X2 = (fo fe)2 /fe ( 150 -142.24)2 / 142.24 = 0.42 ( 75 129.31)2 / 129.31 = 22.81 (150 103.45 )2 / 103.45 = 20.95 ( 75 94.83)2 /98.43 = 4.15 ( 150 86.21)2 / 86.21 = 47.2 ( 25 68.96)2 / 68.96 = 28.02 ( 50 37.93)2 / 37.93 = 3.84 ( 25 34.48)2 / 34.48 = 2.61 (25 27.59)2 / 27.59 = 0.24
Jadi X2 = 0.42 + 4.15 + 3.84 + 22.81 + 47.2 + 2.61 + 20.95 + 28.02 + + 0.24 = 130.24.
0.05 = 9.49
Kemudian bandingkan antara X2Hitung dgn X2tabel . Jika X2Hitung > X2tabel , maka tolak Ho => artinya signifikan. Jika X2Hitung < X2tabel , maka terima Ho => artinya tdk signifikan. Ternyata X2Hitung > X2tabel => 130,24 > 13.28, maka Ho ditolak => artinya signifikan. Langkah 5. Membuat kesimpulan: Jadi ada perbedaan yg signifikan antara pegawai INSTASI, BUMN, SWASTA dlm pelaksanan GDN dgn predikat yg rendah kerena kurang disiplin, kurang patuh, kurang mengindahkan peraturan yg dicanangkan oleh pemerintah melalui instansinya masing-masing.
Contoh: Seorang peneliti ingin membandingkan keampuhan Obat A dan Obat B . Ke dua macam Obat tsb masing-masing dicobakan kepada 10 Orang Pasien. Pasien yg diberi Obat sembuh 6 Orang. Sedangkan yg diberi Obat B sembuh 2 Orang. Berdasarkan data tsb apakah dapat ditarik kesimpulan bahwa Obat memiliki keampuhan yg lebih tinggi dari pada Obat B?. Pertanyaan itu dpt diungkapkan dlm btk lain, yaitu bentuk yg lebih dikenal sebagai hipotesa statistik: Ho = Obat A = Obat B H1 = Obat A Obat B Hasil Percobaan tsb dapat disajikan dlm bentuk Tabel 2 X 2.
Total
10 (g) 10 ( h) 20 (n)
A B Total
Utk Hasil Eksperimen seperti ini kita dapat menggunakan kriteria uji statistik X2 Yaitu dgn Kriterium sbb: Dgn Kaidah keputusan Sbb: Jika X2Hit X2 , (db) , terima H0: Obat = Obat B Jika X2Hit X2 , (db) , tolak Ho: : Obat Obat B
Menurut data hsl eksperimen tsb kita hrs menggunakan rumus Ke II, Krn ada sel yg bernilai kurang dari 5 yaitu sel (b) dan sel ( c ), masing bernilai 2 dan 4.
Derajat bebas = ( k-1) ( b-1) = (2-1) (2-1) = 1. Jika taraf uji = 0.05, maka dari Tabel X2 akan terbaca nilai X2 .05 (db = 1) = 3.84. Dgn demikian menurut kaidah keputusan yg disusun, kita hrs menarik keputusan menerima hipotesis ;Ho : Obat = Obat B. => berarti Keampuhan Obat A sama dengan Obat B.utk penyakit yg bersangkutan