Anda di halaman 1dari 4

BELAJAR PSIKOLOGI GESTALT DAN IMPLIKASINYA DI DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Para pengikut-pengikut aliran psikologi Gestalt mengemukakan konsepsi yang berlawanan dengan konsepsi yang dikemukakan oleh para ahli yang mengikuti aliran-lairan lainnya seperti aliran Asosiai. Bagi para ahli pengikut Gestalt, perkembangan itu adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi itu yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder; bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian daripada keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lainnya; keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya. Bila kita bertenu dengan seorang teman misalnya, dari kejauhan yang kita saksikan terlebih dahulu bukanlah bajunya yang baru atau pulpennya yang bagus, atau dahinya yang terluka, melainkan justru teman kita itu sebagai keseluruhan, sebagai Gestalt; baru kemudian menuyusul kita saksikan adanya hal-hal khusus tertentu seperti bajunya yang baru, pulpennya yang bagus, dahinya yang terluka, dan sebagainya.

Seorang anak kecil, yang di rumahnya ada seekor kucing yang dinamai Melati, mula-mula akan menyebut semua kucing yang dijumpainy bahkan mungkin harimau di kebun binatang dengan nama Melati, baru kemudian dia dapat mengetahui bahwa tidak semua kucing itu namanya Melati, ada kucing yang mempunyai nama-nama. Proses ini adalah proses diferensiasi.

Juga pengenalan anak terhadap dunia luar merupakan proses diferensiasi. Mula-mula anak merasa satu dengan dunia sekitarnya, baru kemudian ada diferensiasi: dia meras (mengetahui) dirinya sebagai sesuatu yang berbeda dari dunia sekitarnya. Lebih jauh dia dapat membedakan bahwa dunia sekitarnya itu terdiri dari manusia dan bukan manusia, dan selanjutnyanya manusia itu berbagai-bagai pila, ada ibu dan bukan ibu; dan yang bukan ibu itu itu disebut dengan ayah, kakek, nenek, dan sebagainya. Selanjutnya aliran Neo-Gestalt, yang bentuk nyatanya salsah satu aliran psikologi Medan (yang dirintis oleh Kurt Lewin) tehadap proses stratifikasi. Struktur pribadi itu masih terdiri dari lapisan-lapisan (strata); lapisan-lapisan itu makin lama makin bertambah. Anak kcil kehidupan psikisnya mula-mula hanya terdiri dari satu lapis; apa yang dinampakkan keluar itu pulalah adanya di dalamm; tidak ada hal yang disembunyikan. Itulah yang membuat anak kecil tidak akan berdusta dengan sengaja. Jika dia berdusta, maka itu adalh dusta khayal. Makin bertambah dewasa dia, maka lapisan itu makin terbentuk dan bertambah. Demikianlah pada orang deasa, isi batin kita dapat kita gambarkan sebagai berlapis-lapis: lapisan-lapisan paling luar paling gampang terpengaruh dari luar dan dinyatakan keluar, lapisan-lapisan, paling dalam adalah hal yang bersifat pribadi, mungkin dipandang hal yang bersifat top secret , hal yang tidak akan dinyatakan kepada setiap orang, melainkan akan dinyatakan kepada seseorang atau orang-orang tertentu; juga hal ini merupakan hal yang pailng dipertahankan dan paling sukar untuk dipengaru dari luar.

Banyak ahli psikolog memeprtentangkan ilmu aliran asosiasi dan aliran psikologi mmepertentangalama bertentangan dengan psikologi Gestalt. Pada waktu ini

konsepsi Gestalt dan Neo-Gestalt itu diterima oleh sebagaian besar, walaupun itu dengan variasi neberbeda-beda antar yang satu dari yang lain..

Max Wertheiner adalah pendiri mazhab Gestalt. Teori ini sering disebut dengan field theory atau insight ful learning. Menurut Gestalt, manusia itu bukanlah hanya sekadar makhkluk yang hanya berbuat jika ada perangsangan yang mempengaruhinya. Sebagai individu manusia beraksi atau lebih cepat berinteraksi dengn dunia luar sesuai dengan kepribadiannya, dan hanya dengan cahaya yang unik pula.

Sebagai pribadi, manusia tidak secara langsung beraksi kepada suatu perangsang dan tidak pula reaksninya itu dilakukanh secara tial dan error. Reaksi manusia terhadap dunia luar tergantung kepada bagaimana ia menerima stimulus dan bagaimana serta apa motif-motif yang ada padanya. Dengan demikian, belajar menurut aliran ini bukan hanya sekedar proses asosiasi antara stimulus-respon yang makin lama semakin kuat karena adanya latihn-latihan atau pengulangan-

pengulangan, melainkan belajar terjadi jika ada pengertian (insight), pengertian insight nucul apabila seseorang telah beberapa saat mencoba memahami suatu masalah, tiba-tiba muncul adanya kejelasan, terlihat adanya hubungan unsur-unsur yang satu dengan yang lain, kemudian memahami kaitannya, dimengerti maknanya. Belajar adalah suatu proses rentetan penemuan dengan bantuan pengalamannya yang banyak dan berserakan menjadi suatu struktur dan kebudayaan yang berarti dan dipahaminya.

Teori kognitif dari psikologi Gestalt ini terdiri dari beberapa terori lagi yang di dalamnya terimplikasi belajar dan pembelajaran. Teori-teori tersebuta adalah:

Wawasan, adalah merupakan konsep psiko Gestalt. Tekanan dalam pembelajarannya yaitu Pembinaan Wawasan belajar. Tokoh-tokohnya: Max Wertheiner, Kofika Kohler.

Tujuan yang berwawasan, dengan konsep konfiguralisme. Tekeanan dalam pebelajarannya adalah Membanutu siswa mengembangkan wawasan yang berkualitas tinggi. Tokoh-tokohnya : Bode, Mheeler, Batles.

Wawasan kogniti, yaitu relative positive (piskologi wawasan). Tekanan dalam pembelajarannya: Membantu siswa merastruktur life spaces mereka, meletakkan wawasan baru ke dalam situasi siswa. Tokoh-tokohnya: Lewin, Dewey, Alport Bigge, Brumner, Koch.

By : Marada Hutagalung, S.Th Dari berbagai sumber

Anda mungkin juga menyukai