Anda di halaman 1dari 14

DI SUSUN OLEH

Muh. Firdaus Anjas Asmara A. Nurul Ana Fahrunnisa Nur Faiizah A.F

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasullulah SAW yang menjadi rahmat bagi alam semesta. Makalah agama ini, bertujuan untuk memupuk pengetahuan mengenai Haji dan Umrah sehingga diharapkan kita mengetahui pengertian Haji dan Umrah, tata cara, hukum haji dan umrah dan lainlain.. Kini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini terutama guru kami yang telah tulus memberikan dorongan dan bantuan kepada kami. Akhirnya kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat positif guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat memberikan manfaat baagi pembacanya. Amin..

Pangkajene, 16 April 2010

Kelompok II

BAB 1 (PENDAHULUAN)
Latar belakang

Rukun islam yang terakhir adalah pergi haji kebaitullah. Maksudnya berkunjung ke tanah suci untuk melaksanakan serangkaian amal ibadah sesuai dengan syarat, rukun, dan waktu yang telah ditentukan. Ibadah haji diwajibkan kepada muslim yang mampu. Pengertian mampu atau kuasa, yaitu mempunyai bekal yang cukup untuk pergi dan bekal bagi keluarga yang ditinggalkannya. Sama halnya dengan umrah dapat dilakukan pada bulan-bulan lain selain bulan zulhijah. Haji dan umrah adalah suatu kegiatan rohaniyang didalamnya terdapat pengorbanan, ungkapan rasa syukur, berbuat kebajikan dengan kerelaan haji, melaksanakan perintah Allah serta mewujudkan pertemuan besar dengan umat islam diseluruh dunia. Dalam ibadah haji, banyak hikmah yang dapat diambil. Berwukuf dipadang arafah. Misalnya, dapat menumbuhkan perasaan dan pengalaman khusus dalam meyakini keagunan Allah SWT serta timbulnya persaudaraan antarumat islam khususnya.

Rumusan masalah

Apakah yangdimaksud dengan Haji dan umrah ? Bagaimanakah hukum haji dan umrah ? Apasajakah syarat haji, rukun haji, wajib haji, serta sunnah haji dan umrah ? Bagaimana ketentuan hukum penyelenggara haji? Lembaga apakah yang bertugas dalam penyelenggaraan haji dan umrah? Hal-hal penting apakah yang harus dipahami dan dilakukan sepulang haji dan umrah ? Bagaimana perilaku cerminan hikmah haji dan umrah?

BAB II (PEMBAHASAN)

PENGERTIAN HAJI DAN UMRAH Ibadah haji dan umrah yang bernilai mabrur adalah adanya perubahan yang lebih baik pada diri orang yang berhaji atau berumrah. Jadi haji bukanlah sekedar status dan kita pun bisa mengambil hikmahnya meskipun kita belum kesana. Haji-Pengertian haji menurut bahasa(etimologi) adalah pergi ke baitullah (kabbah) untuk melaksanakan ibadah yang telah ditetapkan atau ditentukan Allah SWT. Pengertian haji secara istilah (terminologi) adalah pergi beribadah ketanah suci (mekah), melakukan tawaf, saI, dan wukuf dipadang arafah serta melaksanakan semua ketentuanketentuan haji di bulan zulhijah. Umrah-Pengertian umrah menurut bahasa(etimologi) adalah diambil umrah artinya berkunjung kebaitullah (masjidil haram) dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah dengan memenuhi syarat tertentu yang waktunya tidak ditentukan seperti halnya haji.

HUKUM HAJI DAN UMRAH

Sebagian ulama berpendapat bahwa umrah hukumnya mutahabah, artinya baik untuk dilakukan dan tidak diwajibkan. Hadis Nabi Muhammad SAW. Menyatakan pada hadis riwayat ibnu Majah yang artinya : haji adalah jihad,sedangkan umrah adalah tatawwu Tatawwu maksudnya ialah tidak diwajibkan, tetapi baik dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan melakukannya lebih utama daripada meninggalkannya karena tatawwu mempunyai ganjaran pahala.

SYARAT, RUKUN, WAJIB, SERTA SUNAH HAJI DAN UMRAH

Haji dan umrah memiliki beberapa ketentuan yang berupa rukun, syarat, dan sunahnya agar ibadah haji tersebut dapat terlaksana dengan tertib.
SYARAT HAJI

Syarat wajib haji adalah mampu(kuasa), islam, berakal, balig, merdeka, ada bekal, dan aman dalam perjalanan.
RUKUN HAJI

Rukun haji adalah sebagai berikut.


IHRAM

Ihram yaitu berniat untuk mulai mengerjakan ibadah haji dengan memakai kain putih yang tidak dijahit. Ibadah ini dimulai setelah sampai di miqat(batas-batas yang telah ditetapkan). Miqat ini dibagi dua yaitu : a) Miqat zamani, yakni batas yang telah ditentukan berdasarkan waktu. Mulai bulan syawal sampai terbit fajar tanggal 10 zulhijah. Maksudnya, hanya pada masa itulah ibadah haji bias dilaksanakan.

b) Miqat makani, yakni batas yang telah ditetapkan berdasarkan tempat. Miqat makani dibagi ke dalam beberapa tempat yaitu sebagai berikut 1) Bagi orang yang bermukmim dimekah, niat ihram dihitung sejak keluar dari mekah. 2) Bagi orang yang berasal dari madinah dan sekitarnya, niat ihram dimulai sejak mereka sampai diDzulhulaifah(Bir Ali) 3) Bagi orang dari syam, mesir, dan arah barat, memulai ihram mereka ketika sampai di juhfah. 4) Bagi orang yang datang dari yaman dan hijaz, ihram dimulai detelah mereka sampai di bukit qarnul Manazil 5) Bagi orang india, Indonesia, dan Negara yang searah memulai ihram setelah mereka berada dibukit yalamlam. 6) Bagi orang yang dating dari arah irak dan yang searah dengannya, ihram dimulai dari Dzatu Irqin.
WUKUF

Wukuf yang dilaksanakan di Arafah adalah berhenti di padang arafah sejak tergelincirnya matahari tanggal 9 zulhijah sampai terbit fajar pada 10 zulhijah.
TAWAF

Macam-macam tawaf itu sendiri ada lima macam, yaitu seperti berikut ini a) Tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan ketika baru sampai dimekah. b) Tawaf ifadah adalah tawaf yang menjadi rukun haji. Tawaf ifadah adalah mengelilingi kabbah sebanyak 7 kali dengan syarat-syarat berikut. 1) Suci dari hadas dan najis, baik badan maupun pakaian. 2) Menutup aurat 3) Kabbah berada disebelah kiri orang yang mengelilinginya.

4) Memulai tawaf dari arah Hajar Aswad(batu hitam) yang terletak disalah satu pojok diluar tawaf c) Tawaf sunah adalah tawaf yang dilakukan sematamata mencari rida Allah. d) Tawaf nazar adalah tawaf yang dilakukan secara nazar. e) Tawaf wada adalah tawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan kota mekah.
SAI

SaI adalah lari-lari kecil atau jalan cepat antara safa dan marwa. Syarat-syarat saI adalah sebagai berikut a) Dimulai dari bukit safa dan berakhir dibukit marwa b) Dilakukan sebanyak tujuh kali c) Melakukan saI setelah tawaf qudum.
TAHALUL

Tahalul adalah mencukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai. Pihak yang mengatakan bercukur sebagai rukun haji beralasan karena tidak dapat diganti dengan penyembelihan.
TERTIB

Tertib maksudnya adalah menjalankan rukun haji secara berurutan.


WAJIB HAJI

Wajib haji ada 7 macam, yakni sebagai berikut. 1) Ihram mulai dari miqat 2) Bermalam di Muzdalifah pada malam hari raya haji 3) Melempar jumratul aqabah 4) Melempar tiga jumrah, yakni jumrah ula, jumrah wusta, jumrah aqabah. Melempar jumrah ini dilakukan setiap hari pada tanggal 11, 12, da 13 bulan zulhijah dan waktunya setelah tergelincir matahari. Masing-masing jumrah dilempar sebanyak 7 kali dengan batu kecil. 5) Bermalam di mina 6) Tawaf wada

7)

Menjauhkan diri dari larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram dan umrah, yaitu sebagai berikut. a. Bagi pria dilarang memakai pakaian berjahit b. Menutup kepala bagi pria dan menutup muka bagi wanita c. Memotong kuku d. Membunuh hewan buruan e. Memakai wangi-wangian f. Hubungan suami istri (bersetubuh) g. Mengadakan akad nikah (kawin atau mengawinkan). h. Memotong rambut atau bulu badan yang lain. Bagi jemaah yang telah melakukan melempar jumrah aqabah, dan bercukur atau memotong rambut, serta tawaf yang diiringi saI, maka ia mendapatkan tahalul pertama, yaitu menghalalkan larangan yang pertama, yakni dibolehkan melanggar larangan dari poin a. sampai e. bagi jemaah haji yang telah mengerjakan satu perkara (kewajiban haji)lagi, maka ia mendapatkan tahalul kedua yaitu menghalalkan larangan yang kedua, yakni dibolehkan melakukan seemua larangan diatas dari poin a sampai dengan poin h.

SUNAH HAJI

Adapun sunah haji ada enam perkara, yakni sebagai berikut. 1) Cara mengerjakan haji dan umrah. Terdapat tiga macam sunah mengerjakan haji dan umrah, yaitu sebagai berikut. a. Ifrad : melakukan haji lebih dahulu, kemudian baru umrah b. Tamattu : mendahulukan umrah, kemudian haji c. Qiran : ibadah haji dan umrah dilakukan secara bersama-sama 2) Membaca talbiyah selama dalam ihram sampai melempar jumrah aqabah pada hari raya haji(idul adha). Bacaan talbiyah itu seperti yang artinya

aku datang menyambut panggilan-Mu, ya Allah, tidak ada sekutu bagimu. Aku sambut panggilan-Mu dan hanya Engkaulah yang memiliki kerajaan, tidak ada sekutu bagimu 3) Berdoa setelah membaca talbiyah 4) Berzikir sewaktu tawaf 5) Salat Dua rakaat sesudah tawaf 6) Masuk ke kakbah (baitullah)
RUKUN DAN WAJIB UMRAH

Adapun rukun dan wajib umrah lebih sedikit daripada haji, yakni sebagai berikut. 1) Rukun Umrah a. Ihram disertai niat b. Tawaf atau mengelilingi kakbah c. SaI lari-lari kecil antara safa dan marwa d. Bercukur atau memotong rambut minimal tiga helai 2) Wajib umrah a. Ihram dari miqat yang terbagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut. I. Miqat zamani (batas waktu) yakni dapat dilakukan sewaktu-waktu II. Miqat makani(batas mulai ihram) seperti halnya haji b. Menjaga diri dan larangan-larangan ihram yang jumlahnya sama dengan larangan haji.
KETENTUAN HUKUM PENYELENGGARA HAJI

Dasar Penyusunan Undang-Undang Penyelenggaraan Haji

Untuk meningkatkan profesionalisme pendaftaran, bimbingan, dan pemberangkatan jemaah haji, pemerintah telah menetapkan UU No. 17 Thn 1999 tentang penyelenggaraan haji. Penetapan UU tsb dilatarbelakangi hal-hal berikut : Bahwa negara RI menjamin kemerdekaan warga negaranya untuk beribadah menurut agamanya masin-masing.

Bahwa ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang Islam yang mampu menunaikannya. Bahwa upaya penyempurnaan sistem dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji perlu terus ditingkatkan agar pelaksanaan ibadah haji berjalan aman, tertib, lancar sesuai dengan tuntutan agama. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir 1,2,3, perlu dibentuk UU tentang penyelenggaraan ibadah haji. Adapun yang menjadi dasar pembentukan UU tersebut, yaitu: 1). Pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1),danpasal 29 UUD 1945. 2). Ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat No.X/MPR/1998 tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan dalam rangka penyelamatan dan normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara. 3). UU No.5 Thn 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah (lembaran negara thn 1974No.38, tambahan lembaran nagara No.3037) 4). UU No.9 Thn 1992 tentang keimigrasian (lembaran negara Thn 1992 No.33,tambahan lembaran negara No.3474) 5). UU No.14 tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan (lembaran negara tahun 1992No.49,tambahan lembaran negara No.3480).

LEMBAGA PENYELENGGARA HAJI DAN UMRAH

Pemerintah telah mengesahkan UU No.17 Thn. 1999 tentang penyelenggaraan ibadah haji. Dalam pelaksanaannya diatur melalui keputusan presiden. Pembahasan mengenai penyelenggaraan haji terdapat dalam pasal 23 dan 24. Adapun tentang umrah dibahas pada pasal 25 dan 26. Pasal 23 1). Dalam upaya peningkatan penyelenggaraan ibadah haji bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan khusus dapat diselenggarakan pelayanan ibadah haji khusus.

2). Penyelenggaran ibadah haji khusus ditetapkan oleh menteri.

Penyelenggara haji oleh pemerintah

Dalam penyelenggaraan haji, selain memberlakukan UU, pemerintah juga menerbitkan keputusan presiden (kepres).Misalnya, pemerintah menerbitkan keputusan presiden No.49 Thn 2004 tentang biaya penyelenggaraan haji thn 2005 untuk menentukan besarnya biaya haji tahun tsb begitu pula untuk tahun berikutnya. Dalam pelaksanaannya,pemerintah membentuk biro urusan haji dan umrah pada departemen agama. Biro tsb, diantaranya berfungsi memberi pelayanan dan bimbingan manasik haji. Selain itu,biro tsb melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan bimbingan manasik haji yang dikelola lembaga-lembaga non-pemerintah.
Penyelenggara haji oleh swasta

Adapun pihak swasta memiliki kesempatan untuk menyelenggarakan bimbingan manasik haji, mulai dari simulasi sampai bimbingan ke tanah suci, sebagaimana diketahui banyak sekali perusahaan penyelenggaraan haji baik yang memiliki tiket biasa maupun ONH plus.

Hal penting untuk Dipahami dan Dilakukan sepulang haji dan Umrah

Ada beberapa inti sari ajaran islam yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji da umrah. Hal ini harus menjadi acuan muslim yang telah melaksanakan ibadah haji dan umrah sehingga dapat digolongkan sebagai haji yang mabrur. Inti sari tersebut antara lain sebagai berikut. a. Nabi Allah, Ibrahim a.s membawa agama Allah dan diajarkan kepada umat manusia yaitu agama islam yang berfungsi sebagai tatanan kehidupan manusia untuk mencapai tujuan

b.

c. d. e.
f.

hidup manusia yakni selamat, sejahtera, dan damai(islam), baik didunia maupun diakhirat (QS AL-Baqarah:132,136, Al hajj:78, dan yunus:25) Agama Ibrahim a.s tersebut adalah agama yang mengajarkan agar kita selalu mengingat Allah dan bertakwa kepada-Nya melalui proses komitmen terhadap pelaksanaan syariah islam dan tidak boleh saling berselisih, mendengki, membenci, bermusuhan, merusak, dan selalu menggunakan akal (QS Al isra: 53, Al Maidah:91,16,90, Al Araf: 56, 74, 85,, Ibrahim a.s:85, yunus: 100, dan Al Maidah;100) Jangan mati dalam keadaan tidak islam (QS Ali Imran:84, 85, 102). Meningkatkan kualitas untuk selalu mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati (QS Al baqarah:158, 184, 215, dan Ali Imran: 92, 133-134) Bersabar dan bersyukur (QS Al Baqarah; 158, hud: 155, dan Ibrahim: 7) Senantiasa mengingat Allah dan bertakwa setiap saat melalui perilaku gemar melaksanakan salat, puasa, zakat, dan mempraktekkan ketakwaannya dalam kehidupan seharihari. Hadis Nabi Muhammad SAW.. Ingatlah Allah dimana saja kamu berada, insya Allah kamu adalah orang-orang yang beruntung.(HR bukhari).

Perilaku haji yang mabrur (haji yang diridiai Allah SWT.) dari segi akhlak, diantaranya sebagai berikut. a. Menafkankan harta kepada siapa saja yang membutuhkan, khususnya untuk fakir miskin (QS Ali Imran: 133, 134, 92, Al Baqarah: 83, 184, 177, 215, dan At talaq: 7) b. Mampu menahan nafsu amarah c. Mampu memaafkan kesalahan orang lain dan segera meminta maaf bila melakukan kesalahan. d. Memenuhi janji apabila berjanji e. Bersabar dalam kesempitan, penderitaan, dan kekurangan. f. Berlaku adil terhadap sesame manusia g. Berwasiat yang baik sebelum kematian h. Senantiasa menggunakan akal atau berfikir secara matang sebelum melakukan sesuatu perbuatan.

i. Haji mabrur adalah haji yang berkualitas takwa. Manusia yang bertakwa harus berpedoman kepada alquran dan hadis yang selalu dibaca, dipelajari, dipahami, dilaksanakan, dan disyiarkan dalam kehidupannya sehari-hari sesuai dengan kemampuan.

PERILAKU CERMINAN HIKMAH HAJI DAN UMRAH

Sikap dan perilaku yang mencerminkan hikmah haji dan umrah antara lain sebagai berikut. a. Mempelajari serta memahami ibadah haji dan umrah b. Memahami sejarah-sejarah nabi, khususnya Ibrahim a.s dan ismail karena berkaitan dengan ibadah haji. c. Menghayati ajaran para nabi yang pada intinya mengajarkan ketakwaan hanya kepada Allah swt. d. Selain menabung, juga meningkatkan kualitas takwa untuk bekal melaksanakan ibadah haji e. Mengerjakan segala kebajikan dengan kerelaan hati disertai bersabar dan bersyukur f. Mempelajari manasik haji dan memahami doa-doa yang berkaitan dengan haji dan umrah g. Sepulang haji atau umrah senatiasa memelihara ketakwaan dan mengamalkan perintah serta menjauhi larangan Allah swt. h. Memotivasi diri untuk mempelajari sirah nabawiah dan ayatayat Allah i. Rajin menabung, bekerja, dan mempersiapkan diri menunaikan ibadah haji atau umrah j. Melatih kesabaran dan berbuat baik disertai komitmen melaksanakan rukun islam dengan ikhlas.

BAB II KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai