Anda di halaman 1dari 17

ILMU DAN TEKNOLOGI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Epistemologi Logika Pendidikan Dosen Pengampu : Dwi Siswoyo, M.Hum

Disusun oleh : KELAS H - PKS

Elya Qomariah

10108247054

Kristiana Widi R. 10108247068 Tri Nafiah 10108247069

Endah Budiwiyati 10108247073

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011
0

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dan teknologi adalah sarana yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Secara definitif, ilmu adalah pengetahuan yang membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya. Maka, patutlah dikatakan, bahwa peradaban manusia sangat bergantung kepada ilmu dan teknologi. Berkat kemajuan dalam bidang ini, pemenuhan kebutuhan manusia bisa

dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah. Puncaknya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan saja membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Lebih jauh, ilmu pengetahuan dan teknologi berhasil mendatangkan kemudahan hidup bagi manusia. Manfaat-manfaat inilah yang mula-mula menjadi tujuan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan hingga menghasilkan teknologi. Mulai dari teknologi manusia purba yang paling sederhana berupa kapak dan alat-alat sederhana lainnya. Sampai teknologi modern saat ini, yang perkembangannya jauh lebih pesat dari perkembangan teknologi sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini sanggup membawa berkah bagi umat manusia berupa kemudahan-kemudahan hidup, yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan dalam benak manusia.

B. Rumusan Masalah Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:

1. Apa pengertian ilmu? 2. Apa pengertian teknologi? 3. Bagaimana dampak positif dan negatif dari teknologi? 4. Bagaimana pengembangan ilmu dan teknologi?

C. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini , yaitu: 1. Mengetahui pengertian ilmu. 2. Mengetahui pengertian teknologi. 3. Mengetahui dampak positif dan negatif dari teknologi. 4. Mengetahui pengembangan ilmu dan teknologi.

BAB II PEMBAHASAN

A. ILMU DAN PENGETAHUAN Ilmu dipandang dari 3 pandangan sebagai berikut : 1. Ilmu sebagai proses Sebagai proses, ilmu adalah suatu kegiatan sosial. Dimana kita berusaha memahami alam, termasuk juga manusia dan perilakunya baik perseorangan maupun kelompok. 2. Ilmu sebagai produk Sebagai produk, ilmu adalah segala pengetahuan yang telah didapat melalui metode keilmuan dan menjadi milik umum, artinya mengenai pengetahuan tersebut tidak ada lagi pertentangan pendapat yang mendasar di kalangan ilmuwan. 3. Ilmu sebagai paradigma etika Sebagai perangkat nilai-nilai yang dijunjungnya. Menurut Supraptono (2008:198), norma ilmu bersifat universalisme, komunalisme,

disinterestedness, dan skeptimisme. Universalisme berarti bahwa ilmu tidak bergantung ras, warna kulit, dan pembeda-pembeda yang lain, atau ilmu bersifat umum, internasional. Komunalisme berarti bahwa ilmu pengetahuan merupakan hasil pengujian dan dengan sendirinya menjadi milik umum. Disinterestedness berarti berlawanan dengan kepentingan golongan. Skeptimisme berarti ilmu tak begitu saja menerima suatu kebenaran. Ilmu mempunyai kemampuan

memprediksi sesuatu yang bersifat dasar dari penemuan yang berlandaskan logika, sehingga ilmu terbuka untuk diuji kebenarannya dan bisa batal apabila sudah ada penemuan baru yang dianggap lebih benar. Ilmu dirumuskan sebagai himpunan sebab akibat yang disusun secara sistematis berdasar pengamatan, percobaan, dan penalaran, yang didahului oleh rasa ingin tahu. Deskripsi ilmu di atas kini sudah mulai usang dan tak lagi memadai untuk melukiskan keseluruhan ilmu. Ilmu terus berkembang

dan di dunia modern sekarang ini ilmu telah mengalami perubahanperubahan dalam perangainya. Pengetahuan Ilmu perlu dibedakan dari pengetahuan. Tetapi tidak dikatakan bahwa ilmu dipisahkan dari pengetahuan. Ilmu itu meskipun sangat berguna adalah terbatas. Ilmu tidak mampu memberikan pemahaman yang lengkap-menyeluruh tentang hakekat alam dan pengalaman nara (human experience). Bahkan segi-segi pengalaman nara yang dapat dijelaskan oleh ilmu justru bukan aspek yang paling relevan dan bermakna. Karena itu kita memerlukan disiplin dan penghampiran lain seperti yang ditempuh dalam filsafat, etika dan agama misalnya dalam usaha kita memahami hakekat alam dan keberadaan kita. Komplementaritas ilmu dan pengetahuan Komplementaritas ilmu dan pengetahuan adalah keberagaman pandangan terhadap suatu ilmu dan pengetahuan dari sudut pandang atau domain tertentu yang berlainan namun sama-sama benar. Cakupan ilmu tumbuh dan berkembang melalui abstraksi (metode untuk mendapat hukum atau pengertian melalui penyaringan terhadap gejala atau peristiwa) yang berbeda namun dapat ditarik dari realitas yang sama, dapat diperoleh konsep-konsep yang berlainan, bahkan bisa saling bertentangan. Ilmu dan pengetahuan pada hakikatnya tergolong dalam rumpun ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu yang bersifat transendental (menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian). Teknologi dan seni senantiasa berakumulasi dengan panduan alamiah yang subjektif, namun mengandung unsur normatif yang selektif. Sebagai contoh; teori tentang tara kalor mekanik memandang bahwa cahaya matahari mengandung suatu panas atau kalori, sebenarnya merupakan bentuk lain dari tenaga, sehingga padanan yang ada memerlukan peranti. Penciptaan peranti inilah tekologi berkembang yang mampu mengubah cahaya matahari menjadi solar cell, bahkan daya gerak mekanik yang dikehendaki. Daya adalah bentuk usaha setiap satuan waktu, usaha berupa energi yang diperlukan

untuk perubahan gaya dalam lintasan, maka gaya menyebabkan perubahan gerak suatu materi. Dengan demikian, penelaahan kealaman memunculkan pengetahuan berdasarkan gejala-gejala yang ada, penjelasan fenomena berdasarkan kajian ilmiah yang insani diangkat sebagai himpunan ilmu, aplikasi dan implikasinya adalah teknologi, pengungkapannya berupa seni hasil buah budi manusia yang bersifat komplementer. Belajar teknologi dan seni berarti menggabungkan antara penemuan perangkat dengan nilai rasa, sehingga tercipta produk yang bernilai jual. Produk teknologi yang didasari sains tersebut memiliki bentuk atau struktur luar yang indah, yang memiliki nilai seni, sehingga lebih disukai orang pada umumnya. Teknologi, Seni, dan agama merupakan ladasan pengembangan ilmu yang mengutamakan kemaslahatan manusia.

B. TEKNOLOGI 1. Pengertian Teknologi Teknologi mempunyai banyak arti dalam perkembangannya, berikut ada beberapa arti dari teknologi. Teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah. Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia teknologi berarti : 1. metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan; 2. keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia

2. Sejarah Teknologi Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah

nampak berorientasi menuju bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical) 3. Kemajuan teknologi Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana. Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau

membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia. Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan. Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat

diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakanakan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.

Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok

tanam, membuat baju, atau membangun rumah. 4. Bidang utama teknologi Ilmu terapan, Olahraga dan Rekreasi, Informasi

dan Komunikasi, Industri, Militer, Rumah tangga, Teknik, Kesehatan dan Keselamatan, Transportasi. 5. Dampak Negatif dan Positif Teknologi Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Karena itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri

efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai bidang: 1. Bidang Informasi dan komunikasi Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya antara lain: a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun

keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain: a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas) b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu c. Kecemasan teknologi .Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi.

2. Bidang Ekonomi dan Industri Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain: a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi b. Terjadinya industrialisasi c. Produktifitas dunia industri semakin meningkat d. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. e. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi. Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain; a. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan b. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant. 3. Bidang Sosial dan Budaya Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat a. Perbedaan kepribadian pria dan wanita. b. Meningkatnya rasa percaya diri. c. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek budaya: a. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. b. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisitradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan

tolong-menolong

telah

melemahkan

kekuatan-kekuatan

sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. c. Pola interaksi antar manusia yang berubah. 4. Bidang Pendidikan Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain: a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak. c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka d. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain: a. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut. b. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang

berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah.

10

Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain. 5. Bidang politik a. Timbulnya kelas menengah baru. b. Proses regenerasi kepemimpinan. c. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme.

C. PENGEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI Rangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dasar (basic research) 2. Penelitian terapan (applied research) 3. Pengembangan teknologi (teknologi development) 4. Penerapan teknologi Biasanya keempat langkah tersebut di atas kemudian disusul dengan evaluasi ethis-politis-religius untuk menentukan , apakah hasil ilmu dan teknologi tersebut benar-benar bisa diterima oleh masyarakat luas, apakah pengaruhnya dalam tata kehidupan masyarakat tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi warga masyarakat itu. Alat atau metode kontrasepsi baru, misalnya harus tahan uji dari sorotan dari segi agama, meskipun ia efektif dalam perencanaan keluarga (family planning), sehat dan aman dari segi medis, murah harganya dan mudah diperoleh dimana-mana, dan sama sekali tak mengganggu kehidupan para seksual para pemakainya. Dengan makin menonjolnya arti ilmu (dan teknologi) sebagai kekuasaan (F.Bacon), evaluasi susulan itu kian dirasakan tak memadai, sebab sering terlambat dan akibat penerapan ilmu dan teknologi itu pada kehidupan manusia telah terlanjur parah. Keterlambatan penilaian akhir itu juga sering disebutkan oleh tak berdayanya masyarakat menghadapi persengkokolan politikawan-industriawan-kaum militer yang rakus dan cadok (myopic) atau bahkan tak peduli terdapat resiko berat yang terpaksa

11

ditanggung oleh masyarakat, termasuk juga masyarakat generasi yang akan datang akibat ulah mereka. Masalah ini terutama menyangkut penerapan teknologi tinggi padat-modal, sebab tenologi jenis ini (misalnya teknologi nuklir) sering berarti ketergantungan terhadap pihak luar (negara maju) memerlukan konsentrasi daya daaaan dana yang amat besar, merupakan usaha jangka panjang (belasan tahun) dan akibat negatifnya, kalau ada, bisa sangat meluas dan sulit sekali dikendalikan. Karena itu, beberapa tokoh, misalnya Filsuf C.A Van Peursen dan Presiden Suharto mulai mempertanyakan apakah tak lebih baik evaluasi tersebut justru ditempatkan di muka, dilakukan sebelum tahap penelitian dasar dimulai. Lebih baik lagi kalau pengarahan awal secara moral-ethis itu kemudian dilanjutkan dengan pengecekan (monitoring) selama rangkaian kegiatan itu berjalan, dan akhirnya disusul lagi dengan penilaian akhir. Dalam penilaian-penilaian tersebut forum yang luas, dalam arti bukaan para ahli saja, atau penguasa melulu, harus diikutsertakan secara demokratis, tanpa mengabaiakn asas-asas keilmuan yang obyektif dan bernalar. Sikap yang terbuka harus melandasi usaha penilaian itu, artinya keputusannya senantiasa dianggap jenggelan (provisional) dan setiap waktu bisa ditinjau lagi serta disesuaikan dengan pengetahuan yang didapat dari pengalaman dan hasil-hasil penelitian itu sendiri. Moratorium yang pernah diberlakuakn oleh pemerintah Presiden Carter atas pengembangan reaktor cepat-pembiak (fast breeder) yang sambil menghasilkan tenaga bisa memproduksi baha-bahan fissil (seperti flutonium-239 dan Uranium 233) dari baha-bahan fertil (misalnya Uranium-238 atau Thorium 232), merupakan contoh sikap keterbukaan terhadap monitoring ethis-politik. Pengerahan dan penilaian atas ilmu dan teknologi itu akan lebih mudah dilaksanakan jika kita semua dan warga masyarakat ilmuwan terutama, berpegang pada pandangan penyaling-tindak kritis (critical interactionist view). Tergantung pada mashab filsafat ilmu yang dianut seseorang, dari segi aksiologi ilmu bisa dipandang sebagai:

12

Jumbuh dengan tujuannya sendiri, dalam arti bahwa ilmu itu mengandung nilai intrinsik yang tak tergantung pada penerapannya secara praktis, dan bahwa pengembangan kemampuan intelektual serta ketrampilan ilmuwan (individual Building) merupakan bagian utama dari tujuannya, atau

Bertujuan menyebarluaskan asas-asas penalaran keilmuan (scientic rationality) dalam arti sempit, yakni terbatas pada norma-norma metodologis, ke masyarakat luas untuk menghapus takhayu-takhayul yang tak bernalar, atau

Bertujuan tunggal, yakni memperoleh pengetahuan keilmuan demi ilmu itu sendiri, ada aspek-aspek kehidupan kultural yang, seperti ilmu, bernilai pula, namun ilmuwan hanya bertugas memperoleh pengetahuan yang obyektif dan terandalkan tentang alam, dan bersikap netral terhadp nilai-nilai lain (agama, politik, dan sebagainya). Dasar aksiologi yang pertama saja yang akan dibahas lebih lanjut,

sebab pandangan ini yang kita terima dan akan melandasi penentuan teba penelitian keilmuan. Pandangan bahwa tujuan ilmu ialah individual Building mulai berkembang di kalangan universitas-universitas di Jrman pada awal abad ke-19. Menurut pandangan ini, hasil-hasil kegiatan keilmuan yang dilaksanakan dengan berpegang pada norma-norma metodologis tertentu, kemudian perlu dirangkum (integrated) ke dalam kerangka kefilsafatan yang lebih luas demi building individual. Lengket dengan konsepsi budaya ini adalah tuntutan akan kebebasan manusia dan kemajemukan masyarakat. Jika dalam proses pengintegrasian hasil-hasil kegiatan keilmuan itu nilai teknologi ilmu dievaluasi secara kritis berdasarkan norma universitas Bacon, yakni menanggulangi masalah kesengsaraan dan memenuhi kebutuhan manusia, mau tak mau kita harus meninjau maksud pemanfaatan ilmu dan sistem sosial tempat hasi-hasil kegiatan keilmuan tersebut diterapkan. Jadi erat sekali bahkan tak lagi terpisahkan, kaitan

13

antara ilmu dengan segi-segi normatif dalam tujuan kehidupan manusia. Pandangan inilah yang oleh Verhoog disebut pandangan penyaling-tindak kritis (critical interctionist view). Interaksi yang kritis disini berarti mengembangkan dialog dengan: a) Fakta: dengan cermat senantiasa diperiksa, apakah kegiatan keilmuan itu memenuhi patokan-patokan metodologi ilmiah; b) Nilai-nilai: dengan perenungan yang mendalam senantiasa ditilik, apakah kegiatan keilmuan itu sesuai dengan nilai-nilai luhur yang bersifat emansipatif-liberatif dengan kata lain membebaskan dari

berbagai belenggu takhayul, penindasan, dan sebagainya. c) Manusia: terutama manusia yang secara lebih langsung ikut terlibat, atau terpengaruh oleh akibat kegiatan keilmuan itu; ini

mengisyaratkan pentingnya partisipasi yang demokratis dalam menentukan kebijakan keilmuan. Pandangan ini menerima adanya hubungan saling-tidak yang sifatnya non dualistik antara ilmuwan dan alam atau lingkungan hidupnya, dan antara ethos masyarakat ilmuwan dan nilai-nilai kemanusiaan yang diterima masyarakat luas. Jelaslah, bahwa pandangan ini berbeda dari pandangan kenetralan ilmuwan (Bridgman), atau pandangan masyarakat teknologi (Schelsky) atau pandangan gerakan anti budaya (Rozak). Dalam pandangan ini rasionalitas logika-empiristik ditingkatkan dengan refleksi andaian dasar (begrundung) dan tentang tujuan tindakantindakan yang dianggap rasional itu (Zielbestimung). Rasionalitas ini akrab maknanya dengan rasionalitas evolusioner menurut Skolimowski, yakni rasionalitas sistem kehidupan yang berusaha memahami

lingkungannya dan bergumul untuk memperoleh makna yang lebih penuh dari kehidupan.

14

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui apa sedangkan teknologi mengetahui bagaimana. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat membantu manusia untuk dapat memudahkan dalam proses kehidupannya. Selain itu pula perkembangan IPTEK di berbagai bidang di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat diharapkan meningkatkan kualitas SDM Indonesia yang tentunya hal tersebut tak lepas dari bermunculannya dampak negative dari adanya perkembangan IPTEK, sehingga diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan baru tersebut.

SARAN Walaupun teknologi sudah berkembang sangat pesat dan canggih, sebaiknya kita tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan alam, sebab manusia hidup membutuhkan alam, sehingga manusia wajib menjaga

kelestariannya. Sebaiknya dalam mengembangkan teknologi untuk penciptaan alat-alat baru yang dibutuhkan manusia harus mempertimbangakan kira-kira dampak apa yang akan ditimbulkan alat tersebut terhadap alam.

15

DAFTAR PUSTAKA

_______ . 1982. Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V. Depdikbud: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi

16

Anda mungkin juga menyukai