Anda di halaman 1dari 33

HUKUM BISNIS (HUKUM KOMERSIAL)

KILKODA AGUS SALEH,S.H.,M.H.

BAB II
Pengertian Perjanjian Pasal 1313 KUH Perdata

Syarat Sahnya Perjanjian Pasal 1320 KUH

Perdata Perjanjian Bernama Perjanjian Tidak Bernama Kebebasan Berkontrak Pasal 1338 Ayat (1) KUH Perdata.

BAB I
Pengertian Hukum

Hukum Perdata-Hukum Publik


Pengadilan Negeri Pengadilan Tinggi

Mahkamah Agung Pengadilan Militer Pengadilan Agama Pengadilan TUN Pengadilan Niaga

BAB III
Perusahaan, Ciri- Ciri Perusahaan.

Bentuk Usaha

BAB IV
Monopoli
Undang-Undang Anti Monopoli Dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat,UU No.5/1989

BAB V
Kredit Syarat Kredit 5 C

BAB VI
Resiko Asuransi

BAB VII
Perbankan

BAB VIII
Hubungan Bisnis

BAB IX
Kepailitan Peradilan Niaga

BAB X
Perjanjian Kerja-KKB-Perselisihan Industrial PHK-Alasan PHK-Macam-Macam PHK Mogok Kerja-Lock Out.

BAB XI
Perlindungan Konsumen

Perdagangan Internasional (LN)-AFTA-WTO

BAB XII HAKI (Paten,Hak Cipta,Merk,Rahasia Dagang)

BUKU WAJIB
RICHARD BURTON SIMATUPANG, SH ASPEK

HUKUM BISNIS M.H. FAISAL SALAM, SH. MH.


Pertumbuhan Hukum Bisnis Di Indonesia Pemberdayaan Badan Usaha Milik Negara Di

Indonesia Perseroan Terbatas Menurut UU No.1 Tahun 1995

PENGERTIAN TENTANG HUKUM


Thomas Hobbes -> Hukum Adalah Kebebasan

Berbuat Sesuatu. Proudhon -> Hukum Adalah Jaminan Penghormatan Terhadap Nilai Seseorang Sebagai Manusia. Wirjono Prodjodikoro -> Hukum Adalah Rangkaian Peraturan-Peraturan Mengenai Tingkah Laku Orang-Orang Sebagai Anggota Masyarakat.

PENGERTIAN TENTANG HUKUM


Van ApelDoorn -> Hukum Adalah Segala Peraturan

Yang Mengandung Petunjuk-Petunjuk Bagaimana Manusia Hendaknya Bertindak Tanduk. Jadi Peraturan-Peraturan Yang Menimbulkan KewajibanKewajiban Bagi Manusia. Mochtar Kusuma Atmadja -> Hukum Adalah Sebagai Sarana Pembaharuan Masyarakat. Dari Pendapat Pakar Hukum Tersebut Di Atas, Dapat Disimpulkan Sebagai Berikut :

Menurut Faham Tradisional Adalah Untuk Menjaga

Ketertiban Dan Keadilan. Menurut faham Modern Adalah Alat Untuk Membangun Masyarakat.

PENGERTIAN PERJANJIAN
Perjanjian adalah perbuatan hukum antara dua

orang atau lebih yang saling mengikatkan dirinya.


SYARAT SAHNYA PERJANJIAN MENURUT PASAL 1320 KUHPERDATA ADALAH SEBAGAI BERIKUT : Sepakat para pihak; Kecakapan Objek tertentu Kausa yang halal

Perjanjian Bernama adalah perjanjian yang diatur

dalam kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Contoh : Jual beli,Sewa menyewa,dll. Perjanjian Tidak Bernama adalah perjanjian yang tidak diatur dalam KUHPerdata tetapi diakui dan sah menurut hukum menurut asas kebebasan berkontrak yang diatur dalam Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata.

HUKUM PERIKATAN
Definisi : Perikatan adalah hubungan hukum di

dalam lapangan harta kekayaan antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban atas prestasi dan pihal lainnya berhak atas suatu prestasi. Unsur-Unsur Perikatan :
1. 2. 3. 4.

Hubungan hukum Harta kekayaan Pihak yang berkewajiban dan pihak yang berhak Prestasi

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK


DEBITUR :

Berkewajiban membayar utang (SCHULD) 2. Berkewajiban memberikan harta kekayaannya untuk melunasi hutangnya (HAFTUNG)
1.

1.

KREDITUR
Berhak Menaggih ( Vorderingsrecht) 2. Berhak menaggih harta kekayaan debitur sebesar piutangnya ( verhaalsrecht)

SUMBER PERIKATAN (PASAL 1233 BW)


Perjanjian (Pasal 1313 BW)

Undang-Undang ( Pasal 1325 BW)


UU semata-mata UU karena perbuatan manusia

OBJEK PERIKATAN (PASAL 1234 BW)


Prestasi berupa : Memberikan sesuatu Berbuat sesuatu Tidak berbuat sesuatu

TIDAK DIPENUHINYA KEWAJIBAN


Wanprestasi (ingkar kewajiban) Overmacht (keadaan mamaksa)---force majeur

BENTUK PRASTASI Tidak berprestasi sama sekali Terlambat berprestasi Berprestasi tidak sempurna Akibatnya : Wanprestasi : Jika merugikan wajib mengganti kerugian Overmacht : Tidak wajib mengganti kerugian.

HUKUM PERJANJIAN/KONTRAK
Perjanjian adalah perbuatan hukum antara dua

orang atau lebih yang saling mengikatkan diri (Ps.1313 BW)


Communis Opinio Doctorum Perjanjian adalah perbuatan hukum antara dua orang atau lebih yang didasarkan kesepakatan saling mengikatkan diri. Perbuatan hukum adalah perbuatan subjek hukum didasarkan kehendak dan pernyataan kehendak untuk menimbulkan akibat yang diakui oleh hukum

SYARAT SAHNYA PERJANJIAN


Adanya kata sepakat => Antara pihak yang

mengadakan perjanjian adalah persesuaian kehendak, tanpa adanya paksaan satu pihak sebagaimana dimaksud didalam Pasal 1321 KUHPerdata. Cakap berbuat hukum=> Orang yang mengadakan perjanjian dianggap berbuat hukum apabila telah dewasa sebagaimana dimaksud didalam Pasal 330 BW berumur 21 Tahun, UU No. 1/1974 Pasal 47 dan Pasal 50 berumur 18 Tahun. Tidak Cakap Berbuat Hukum : - Orang belum dewasa - Dibawah pengampuan/curatele (orang gila/lemah ingatan)

SYARAT SAHNYA PERJANJIAN


Objek yang pasti

Causa/sebab yang halal => Perbuatan itu tidak

bertentangan dengan hukum, ketertiban umum, kesusilaan.


- Perjanjian tersebut pada no. 1 dan 2 merupakan

syarat subyektif (dapat dibatalkan) - Perjanjian tersebut No.3 dan 4 merupakan syarat objektif (batal demi hukum)

MACAM-MACAM PERJANJIAN
Perjanjian jual beli Perjanjian untuk melakukan pekerjaan

- Perjanjian kerja/perburuhan - Perjanjian pemborongan pekerjaan Perjanjian tentang persekutuan => Persekutuan (MAATSCHAP/VENNOTSCHAP) adalah suatu perjanjian antara dua orang atau lebih unutk berusaha bersamasama mencari keuntungan yang akan dicapai dengan jalan masing-masing memasukan sesuatu dalam suatu kekayaan bersama ( Pasal 1618 KUHPerdata) Perjanjian tentang hibah => Menurut Pasal 1666 KUHPerdata, penghibahan adalah suatu perjanjian dengan mana si penghibah, diwaktu hidupnya dengan Cuma-Cuma dan dengan tidak dapat ditarik kembali, menyerahkan sesuatu benda guna keperluan si penerima hibah yang menerima penyerahan itu.

PERSAINGAN BISNIS CURANG


Setiap pedagang/pengusaha berhak

mengembangkan perusahaannya untuk memperbesar pendapatannya atau memperbesar perusahaannya, karena ini merupakan salah satu unsur utlak dari pengertian perusahaan. Secara wajar ia bebas untuk menarik langganan agar datang padanya dan memperbesar peredaran barang-barang produksinya atau perniagaannya. Kesmua itu harus dilakukan dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan sopan santun dalam pergaulan perniagaan dan ini artinya ia harus mengindahkan kejujuran yang layak didalam pergaulan hukum dengan pihak ketiga,

PERSAINGAN BISNIS CURANG


Pada dewasa ini pengusaha tidak diperbolehkan

mengelabui mata khalayak ramai dengan merugikan rekannya yaitu persaingannya, apabila pengusaha melakukan hal tersebut maka berarti ia melakukan PERSAINGAN TIDAK JUJUR ATAU CURANG (ONEERLIJK CONCURRENTA, UNFAIR COMPETITION), dan ini dilarang oleu Undang-Undang dan Hukum.

YANG DILARANG OLEH PERSAINGAN YANG WAJAR ADALAH :


Setiap kontrak, kombinasi atau konspirasi yang

dapat mencegah, membatasi atau distorsi terhadap persaingan pasar. Monopoli. Usaha untuk monopoli dan kospirasi untuk monopoli, atau penyalahgunaan posisi dominan lainnya. Oligopoli yaitu beberapa perusahaan terpisah, tetapi bertindak dengan suatu interpedensi tertentu yang dapat membatasi perdagangan, sehingga disebut kolusi tidak langsung.

POSISI DOMINAN (DOMINANT POSITION)


Setiap hubungan berdasarkan hukum atau fakta

adalam perdagangan atau industri yang mengakibatkan adanya pengaruh oleh satu atau lebih pemilik perusahaan adalm pasar tertentu terhadap barang atau jasa.

SUATU GUGATAN TERHADAP PERBUATAN BISNIS CURANG BERDASARKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM.
Perbuatan yang melawan Hukum (onrechtmatige

daad) Harus ada kesalahan Harus ada kerugian yang ditimbulkan Adanya hubungan causal antara perbuatan dan kerugian.

PENGERTIAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM :


Tidak hanya meliputi suatu perbuatan yang

bertentangan dengan peraturan undang-undang melainkan juga meliputi perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan segala sesuatu yang ada diluar undang-undang yaitu kaidah-kaidah sosial. Jadi meliputi kebiasaan sopan santun dan kesusilaan.

KESALAHAN :
Syarat kesalahan ini dapat diukur secara objektif

dan subjektif. Secara objektif harus dibuktikan bahwa dalam keadaan seperti itu manusia yang normal dapat menduga kemungkinan timbulnya akibat dankemungkinan ini akan mencegah perbuatan yang tidak baik tersebut. Secara subjektif dipertanyakan apakah si pembuat berdasarkan keahlian yang dia miliki dapat menduga akan akibat dari perbuatannya, selain itu orang yang melakukan perbuatan melawan hukum itupun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.

KERUGIAN YANG DITIMBULKAN :


Kerugian materiil yaitu kerugian yang nyata-nyata

diderita dan keuntungan yang seharusnya diperoleh menjadi lenyap. Kerugian yang bersifat idiil yaitu perbuatan melawn hukum tersebut menyebabkan orang yang dirugikan menderita ketakutan, sakit dan kehilangan kesenagan hidup.

HUBUNGAN CAUSAL ANTARA PERBUATAN MELAWAN HUKUM DENGAN KERUGIAN :


Harus ada hubungan antara perbuatan melawan

hukum tersebut dengan kerugian yang ditimbulkan. Harus ada fakta tertentu atau fakta-fakta yang berurutan sehingga merupakan mata rantai dari fakta-fakta causal yang menimbulkan suatu akibat tertentu.

WUJUD PERSAINGAN CURANG (Mollengraff) :


Penggunaan upaya-upaya, ikhtiar-ikhtiar yang bertentangan dengan kesusilaan dan kejujuran didalam pergaulan hukum. 2. Bertujuan untuk mengelabui mata khalayak umum dan merugikan pesaingnya. 3. Hal ini dilakukan untuk meneriak langgaanan orang lain atau memperbesar peredaran barang-barangnya. Sifat persaingan tidak jujur tidak jujur atau curang merupakan perbuatan MELAWAN HUKUM (ONRECHTMATIG), karena undangundang dan hukum memberi perlindungan terhadap pergaulan yang tertib dalam perniagaan.
1.

POKOK PERLINDUNGAN TERHADAP PERSAINGAN CURANG ATAU TIDAK JUJUR ADALAH TERDAPAT DALAM PASAL 1365 KUHPERDATA

PASAL 1365 KUHPerdata : Setiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menyebabkan kerugiannya tersebut, harus mengganti kerugian terseut(tafsiran sempit)

Anda mungkin juga menyukai