Anda di halaman 1dari 2

..

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang ditentukan oleh jumlah molekul atau ion yang terdapat di dalam larutan. Sifat ini tidak ditentukan oleh jenis zat yang terlarut, atau ukuran zat tersebut. Jadi dua hal yang mempengaruhi sifat koligatif yaitu banyaknya zat terlarut di dalam larutan dan jenis pelarut apa yang digunakan untuk melarutkan zat tersebut. .. http://belajarkimia.com/sifat-koligatif-larutan/ Aplikasi sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari *cairan infus harus isotonik dengan darah, isotonik artinya tekanan osmotiknya sama *mencairkan es di jalan dengan cara menaburkan garam *campuran es krim tidak membeku karena penurunan titik beku http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080811045838AA6PrmX Apa dan bagaimana supercooling terjadi? Suatu keadaan di mana zat cair tetap tidak membeku meskipun sudah berada di bawah titik bekunya dikenal sebagai keadaan supercooling. Contoh yang lazim dijumpai terkait dengan keadaan supercooling adalah awan-awan pada ketinggian yang sangat besar berada pada lingkungan dengan suhu yang lebih rendah dari titik beku air namun yang terjadi adalah akumulasi butiran-butiran air dengan suhu di bawah nol derajat Celcius. Mengapa terjadi demikian? Keadaan supercooling ini telah dikenal sejak zaman Fahrenheit (1724), namun hingga sekarang masih sering menjadi diskusi dan perdebatan yang intensif. Tim ilmuwan dari Perancis yang tergabung dalam the Commissariat l'Energie Atomique et aux Energies Alternatives (CEA), the Centre National de Recherche Scientifique (CNRS) and the ESRF berhasil menemukan jawaban atas fenomena tersebut. Cairan yang mengalami keadaan supercooling terperangkap dalam suatu keadaan meta stabil yang, meskipun sudah jauh di bawah titik bekunya, hanya dapat dicapai dalam keadaan cair dan tidak memiliki benih atau inti untuk memulai terjadinya kristalisasi (padatan). Awan-awan pada ketinggian yang sangat besar merupakan contoh yang baik untuk fenomena ini: awan-awan tersebut mengandung butiran-butiran air dengan ukuran sangat kecil yang tanpa disertai benih kristal tidak akan membentuk es. Salah satu spekulasi yang diajukan adalah struktur internal cairan tersebut tidak cocok atau tidak memungkinkan diawalinya pertumbuhan kristal dari struktur dasar yang ada. Beberapa model menyatakan bahwa atom-atom dalam cairan mempunyai proporsi yang besar dalam membentuk struktur pengelompokan lima-lipat (pentagon). Proses kristalisasi hanya dapat terjadi jika struktur

dasar kristal dapat diulang secara periodik sehingga mengisi seluruh ruang. Hal ini tidak mungkin terjadi pada struktur pengelompokan pentagon. Sebagai contoh, pada ruang dua dimensi, struktur berulang dan periodik untuk mengisi seluruh ruang adalah bujur sangkar, segitiga sama kaki, segi enam beraturan, belah ketupat. Segilima beraturan tidak dapat digunakan untuk mengisi seluruh ruang dua dimensi secara periodik. Sumber: diadopsi dan disarikan dari http://www.sciencedaily.com/releases/2010/04/100421133114.htm . Tf = m. Kf. I .. Faktor Vant Hoff (i) adalah parameter untuk mengukur seberapa besar zat terlarut berpengaruh terhadap sifat koligatif (penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik). Faktor Vant Hoff dihitung dari besarnya konsentrasi sesunguhnya zat terlarut yang ada di dalam larutan dibanding dengan konsentrasi zat terlarut hasil perhitungan dari massanya. Untuk zat non elektrolit maka vaktor Vant Hoffnya adalah 1 dan nonelektrolit adalah sama dengan jumlah ion yang terbentuk didalam larutan. .. http://belajarkimia.com/penurunan-titik-beku-larutan/

Anda mungkin juga menyukai