Anda di halaman 1dari 6

Perusahaan Unitron Kasus ini terjadi pada tahun 1974 di Boston dimana perusahaan berteknologi tinggi dimana menjadi

pionir di solid state komponen elektronik yang berbasis untuk komputer generasi ketiga dan hampir mendekati sirkuit modern yang terintegrasi. Dasar dari isu yang terjadi adalah dilema klasik joint cost. Pada tahun 1974, perusahaan Unitron yang baru berjalan 20 tahun, tapi telah dengan sukses memposisikan perusahaannya sebagai penghasil komponen elektronik berkualitas tinggi. Yang termasuk hasil produk perusahaannya adalah rectifiers, thyristors, zeners, diodes, dan peralatan high-voltage lainnya. Setiap produk mempresentasikan komponen dasar elektronik seperti seperti di bidang minicomputers, pengendali proses, sistem defense, dan peralatan komunikasi. Dengan omset penjualan $30 million, Unitron jelas merupakan perusahaan yang lebih kecil dari industri komponen Big Three di texas Instruments, Fairchild, dan Motorola. Namun, dengan berkonsentrasi dan memiliki kinerja yang tinggi dalam segmen berkualitas tinggi yang dipilih, Unitron telah menjadi pemimpin pasar dibanyak komponen khusus. Hal ini memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, yang membuat mereka menjadi penentu harga di segmen tersebut. Rectifires adalah grup produk yang signifikan bagi Unitron. Fungsi dari Rectifier adalah dapat membuat aliran listrik melewati satu arah dimana ikut mencegah pergerakan di arah yang berbeda. Aksi ini sama dengan nilai dalam mekanisme fluida. Exhibit 1 menunjukkan langkah dalam produksi unit rectifier yang komplit dimana hampir sama dengan bagian dari rokok. Nilai dari produk ini untuk pemakai terakhir, terutama ditentukan menjadi dua karakter; kecepatan respon dalam mengahalangi current reversals dan surge capacity atau tingkat tegangan maksimum rectifier dapat tahan. Sayangnya untuk semua perusahaan manufaktur termasuk Unitron, tidak ada metode yang diketahui dapat mengendalikan prosedur produksi untuk mendapat karakteristik listrik yang sama. Setiap satu batch produksi berbeda dari batch lainnya walaupun diproses dalam satu kondisi yang sama. Ditambah lagi, dalam setiap batch, satu unit produk tidak memiliki karakteristik yang persis sama. Dari setiap produksi yang berjalan, distribusi dari karakteristik unit hampir sama dengan standar bell curve.

Proses produksi dimulai dengan menempatkan batch 50 wafer silikon (dibeli dari pemasok) dipanaskan di tungku pada suhu 1,200 derajat Celcius dan berisi gas metalik yang khusus dipersiapkan. Dengan mengubah konsentrasi impurities, karakteristik listrik yang berbeda dapat diinduksi dalam wafer. Namun, perbaikan dalam satu karakteristik sering disertai dengan penurunan lain. Meskipun pemantauan yang ketat dari kondisi tungku, perbedaan kecil dalam suhu dan distribusi gas yang terjadi dan mengubah variasi produk akhir. Setelah keluar dari tungku, setiap wafer dipotong menjadi 2,000 chip silikon, masing masing sekitar ukuran dari ujung ballpoint. Exhibit 1 menunjukkan urutan produksi. Pertama chip disatukan di antara dua silinder logam untuk membuat sandwich. Langkah 2 chip sandwich diselimuti tabung kaca. Pada langkah 3, tabung diapanaskan dan selama itu, membentuk ikatan molekul dengan chip silikon. Kawat perak atau tembaga digabungkan pada tahap 4. Pada tahap 5, produk jadi dicat berdasarkan kode warna. saat meninggalkan tungku, setiap wafer dipotong menjadi 2.000 chip silikon, masing-masing sekitar ukuran dari ujung ballpoint Wafers dan chip diuji pada setiap langkah selama produksi untuk pengecekan cacat fisik dan elektrisitasnya. Sekitar 60% dari 100,000 chip dalam satu batch mencapai akhir langkah 3. Dari persentase ini, hanya sepertiga atau kurang dari sepertiga yang akhirnya dijual sebagai bagian dari lini produk reguler. 5,000 unit lainnya di level paling bawah dari distribusi memiliki keterbatasan pasar dan tidak dapat diperbaiki. Walaupun Unitron tidak mempertimbangkan item ini sebagai bagian dari lini produksi reguler, item ini ditawarkan sebagai item kualitas kedua untuk keperluan komponen yang relatif tidak mahal dan item yang dipakai pada mainan atau pelatan rumah tangga yang kecil. Tidak ada upaya pemasaran dikhususkan untuk unit by product. Keseluruhan proses manufacturing terangkum di Exhibit 2. Akuntansi Permasalahan Biaya Bersama Joint Cost Setiap kali biaya produksi tidak dapat secara langsung ditetapkan untuk unit tertentu, sistem akuntansi biaya bergantung pada peraturan alokasi biaya ke tiap unit. Sebagai contohnya, biaya bahan baku langsung, yang biasanya teridentifikasi sebagai unit individual. Tetapi penyusutan peralatan harus dengan terpaksa dialokasikan ke unit

produksi yang memakai peralatan tersebut. Dengan konsep fully allocated cost per unit (biaya spenuhnya dialokasikan per unit) dianggap perlu oleh sebagian besar perusahaan untuk tujuan menilai persediaan dan untuk menciptakan basis biaya untuk digunakan dalam pengambilan keputusan manajerial. Pembuatan silicon sandwich yang dilakukan oleh Unitron menciptakan komponen dengan karakteristik elektrik yang berbeda dan karena itu membedakan nilai penjualan, tetapi biaya produksi adalah biaya bersama joint cost sehubungan dengan batch-nya. Dengan kata lain, tidak ada cara untuk secara khusus dapat menemukan biaya pada masing masing komponen yang diproduksi dalam satu batch. Intinya dapat dikatakan bahwa beberapa biaya tertentu terjadi bila memproduksi batch yang mengandung rectifiers yang memiliki karakteristik yang beragam. Ada dua teknik yang umum digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama joint cost. Metode pertama, membagi biaya bersama dengan total unit produksi yang dijual selama proses. Metode ini sering disebut pendekatan average (rata-rata) atau physical unit. Normalnya, mengahsilkan presentase marjin kotor untuk setiap produk akhir karena biaya per unit dialokasikan sama rata terlepas dari nilai penjualan per unit. Metode kedua alokasi biaya bersama yang sering digunakan disebut dengan pendekatan nilai penjualan relatif relative sales value. Ini menetapkan biaya untuk unit berdasarkan tiap pro-rata share per unitnya dari total semua unit yang diproduksi. Sebagai contoh, jika produk A, B dan C biaya produksi bersamanya $800, nilai penjualan masing masing $500, $ 300 dan $200,alokasi biaya untuk memproduksi produk B 30% dari persentase marjin kotor dari semua produk selalu sama. Exhibit 3 menunjukkan permasalahan biaya bersama dan contoh yang lebih detil mengenai dua metode akuntansi yang utama dari biaya bersama joint cost. Permasalahan Bisnis Exhibit 4 menjelaskan harga penjualan dan tingkat persediaan sekarang untuk Rectifiers seri 400, terkait dengan penjualan dan produksi rutin. Kerusakan produk per unit batch terlihat konstan from batch to batch. Helen Barnes, lulusan MBA baru baru ini, menjalani pelatihan 6 bulan pertamanya sebagai asisten manajer penjualan, Jim Jacoby. Pada satu pagi, Jim berusaha menarik

perhatian Helen atas pesanan 6,000 unit rectifiers sei 401 yang baru saja diterima. Dimana banyak lini produksi lain tidak ada persediaan tetapi rectifiers biasanya ada. Namun, hanya beberapa unit rectifiers sei 401 yang kini ada di persediaan. Untuk memuaskan kebutuhan pelanggan, pesanan harus dipenuhi setidaknya sesuai dengan unit pesanan atau melebihi spesifikasi produk yang dipesan. Pelanggan dapat menerima bila rectifiers yang diterima karakteristiknya mencapai tingkatan khusus yang paling minimum; namun pelanggan tidak bersedia membayar untuk kualitas ekstra. Jim Jacoby bertanya kepada Helen, apa yang terbaik untuk Unitron: 1. Untuk memenuhi pesanan dengan rectifiers seri 402 2. Untuk memicu produksi yang sedang berjalan untuk dapat memenuhi pesanan dengan seri 401 3. Untuk menolak pesanan karena kondisi tidak memiliki stock persediaan. Jika produksi tambahan telah distujui, persediaan untuk tingkat unit lain jelas akan naik, Jacoby mengkhawatirkan hal ini karena kinerjanya dievaluasi sebagian dalam hal keuntungan yang dihasilkan oleh lini rectifiers setelah dikurangi harga persediaan yang tercatat. Selain kemungkinan bila rectifier dijadikan persediaan akan usang di pasaran, semakin tinggi tingkat persediaan akan semakin mengikat lebih banyak uang. Jacoby terkena membawa biaya 2% per bulan pada semua persediaan. Dia lebih suka menyimpan persediaan tidak melebihi satu bulan penjualan, karena dia berpikir rasio omset 12 kali lebih besar adalah kompromi yang baik antara risiko kehabisan persediaan dan investasi berlebih. Setelah mendiskusikan pesanan ini, Jacoby juga menanyakan pendapat Barnes tentang tawaran yang baru baru ini diterima dari perusahaan mainan untuk membeli 4,000 unit seri 400 seconds (kualitas kedua) setiap bulannya pada harga $.15 per unit. Perusahaan mainan mau menandatangani perjanjian untuk 48,000 unit selama tahun depan. Jacoby mengatakan bahwa manajer produksi menentang perjanjian ini yang disebutnya giveaway price. Dia mengatakan harga $.15 bahkan tidak dapat menutupi pengeluaran out-of-pocket $.32 per unitnya dan tidak ada seorangpun yang akan mengikat dirinya kedalam perjanjian jangka waktu lama pada harga yang bahkan tidak dapat menutupi biaya variabelnya. Namun Jacoby terganggu dengan peningkatan jumlah persediaan barang seconds (kualitas kedua) walaupun

persediaan itu bernilai manfaat nol (Lihat Exhibit 4). Jacoby bertanya pada Helen apakah dia setuju dengan manajer produksi dan dirinya terlalu naif berpikir bahwa $.15 sebagai keuntungan bersih atas persediaan yang bernilai manfaat nol menurut depatemen akuntansi biaya. Permasalahan lain yang dipertimbangkan Jacoby adalah keinginan Departemen Pertahanan untuk tawaran 100,000 unit rectifiers seri 404. Permintaan berisi tawaran tambahan biaya dimana Jim tidak yakin biaya apa yang dimaksud. Dia merasa bahwa pemerintahan mengharapkan tawaran yang berada dibawah daftar harga Unitron $.80 per unitnya. Kemungkinan $.75 sudah mendekati keinginan pemerintahan untuk membayar per unitnya. Pengiriman dijadwalkan delapan belas bulan dengan 5,500 unit tiap bulannya. Pada tahun 1974, Unitron tidak ingin tergantung dengan bisnis pemerintahan dan telah bekerja keras untuk mencapai porsi bisnis 75% komersil / 25% pemerintah. Tetapi tawaran ini untuk sistem pertahanan yang bergengsi dan baru yang mana bagus untuk reputasi Unitron, hanya jika biaya dan harganya bisa cocok. Pertanyaan 1. Dalam periode dimana belum memiliki persediaan, bagaiman seharusnya yang dilakukan Unitron untuk menghasilkan output produksi (400,000 unit) atas 20 batches dari pesanan penjualan (400,000 unit)? Dalam hal ini idenya adalah membangun matriks yang diproduksi/yang dijual 2. Hitung biaya per unit dari rectifiers seri 400 berdasarkan sistem biaya rata rata dan sistem relative sales value. 3. A. Berapa penerimaan, biaya dan keuntungan jika pesanan untuk 6000 buah seri 401 diterima untuk immediate shipment: Berdasarkan sistem biaya per unit fisik Berdasarkan sistem biaya relative sales value

B. Apa yang harus direkomendasikan oleh Hellen Barnes kepada Jim Jacoby terkait penawaran ini? Kenapa? 4. Apa yang harus direkomendasikan terkait dengan penawaran dari perusahaan mainan? 5. Metode mana yang harus dipakai Unitron dalam pengalokasian biaya yang joint? Metode mana yang dapat menghasilkan data yang lebih baik untuk pengambilan

keputusan? Dengan pertimbangan implikasi behavioral dalam dua pendekatan yang berbeda. 6. Pemerintah menyewa agen. Asumsikan kapasitas manufacturing yang berlebih dapat terjadi, haruskah kita rekomendasikan bertaruh pada perjanjian ini? Jika iya, pada harga berapa?

Anda mungkin juga menyukai