Anda di halaman 1dari 11

Termodinamika Untuk Teknik Pertanian

3. ENERGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA I 3.1. Hubungan Energi dan Hkm Thermodinamika I
Seorang ilmuwan, rekayasawan dalam mempelajari fenomena fisik, hasil percobaan, analisis, evaluasi serta perancangan suatu proses menggunakan konsep dasar berupa konsep primitif atau postulat atau hukum-hukum yang diterima sebagai fakta ilmiah. Salah satu dasar konsep tersebut diantaranya energi, energi dapat diterima keberadaannya sebagai fakta suatu sifat yang ada di alam. Kenyataan ilmiah juga menyebutkan bahwa energi tidak dapat dihancurkan dan diciptakan. Prinsip ini merupakan Hukum kekekalan energi yang merupakan hukum Termodinamika I. Secara sederhana hukum TD I dapat dinyatakan sebagai : Ein - E out = dE (Perubahan Energi yang disimpan).....(1) Tujuan mempelajari energi dalam hubungannya dengan Hukum TD I yaitu untuk mengidentifikasikan berbagai bentuk energi yang disimpan dalam suatu zat dan bentuk energi yang dapat dipindahkan keluar atau dari sistim tertentu.

3.2. Macam Energi


Energi merupakan sifat yang primitif, dipostulatkan bahwa setiap zat mempunyai energi. Energi didefinisikan sebagai kapasitas melakukan kerja. Energi total dapat dikatagorikan kedalam dua kelompok yaitu ; energi yang dinyatakan dalam parameter yang diukur terhadap rangka di luar sistim dan energi yang merupakan fungsi konfigurasi molekulair suatu zat dan modus mikroskopik suatu pergerakan. Secara nyata energi tidak dapat dilihat karena energi tersebut merupakan perkalian antara variabel fisik yang diukur. Untuk keperluan Thermodinamika teknik energi dapat dikualifikasikan sebagai berikut : 1. Energi tersimpan, yang terdiri dari energi potensial, Energi Kinetik, Energi dalam, Energi Kimia dan Energi Inti. 2. Energi peralihan, yang terdiri dari panas dan kerja. Panas merupakan energi peralihan dari suatu benda ke benda yang lain karena adanya perbedaan suhu. Kerja merupakan energi peralihan yang dihasilkan dari suatu gaya yang bergerak pada suatu jarak tertentu.

Ari SUFYANDI

17

Termodinamika Untuk Teknik Pertanian

Energi Potensial Energi potensial telah dikenal dalam fisika, secara definitif energi potensial didefinisikan sebagai 2 masa yang ukurannya diabaikan yang melakukan tarik menarik satu sama lainnya. Bila gaya tarik menarik ini dikalikan dengan jarak yang memisahkan kedua masa tersebut, maka energi yang dihasilkannya disebut energi potensial. Energi potensial merupakan salah satu jenis energi yang disebabkan oleh suatu benda yang mempunyai kedudukan relatif dalam medan potensialnya. Dengan pengertian tersebut maka terdapat energi potensial dalam sistim bumi-matahari atau dalam sistim molekul. Dalam Termodinamika, energi potensial dalam suatu sistim molekul merupakan fungsi dari konfigurasi molekul suatu zat dan akan mempunyai nilai untuk keadaan yang berbeda-beda. Pada penyelesaian masalah Thermodinamika secara makro energi potensial merupakan energi potensial gravitasi. Pada suatu masa m dengan ketinggian z di atas suatu bidang datum, sehingga gaya gravitasi bekerja, besar Energi Potensialnya adalah : dEpot = F.dz, maka dimana F = m.g 1 z1 dEpot = m.g.dz, dEpot = mg dz 2 z2 Epot - Epot = mg ( z2 - z1 )

bila dianggap z1 pada datum , maka z1= 0 maka Epot = m.g.z .........(2)

Energi Kinetik Energi kinetik banyak dikenal dan digunakan dalam ilmu mekanika. Energi kinetik merupakan energi yang disebabkan suatu benda mempunyai pergerakan/gerak yang ditentukan terhadap pergerakan relatif dua buah benda. Pada anggapan ini salah satu bendanya dianggap mempunyai kecepatan sama dengan nol dan kecepatan benda diukur relatif terhadap bumi. Bila dianggap suatu benda pada awalnya diam terhadap bumi, maka benda tersebut memberikan gaya luar F, dL dianggap jarak diferensial melalui gaya F searah dengan pergerakan, maka F. dl = m.a dL , a = dv/dt dL = V.dt

Ari SUFYANDI

18

Termodinamika Untuk Teknik Pertanian

F.dL = m .dV/dt . V.dt V1 F.dl = m V.dV V2 F.dL = Ek = F (L2-L1)


2 2

Ek = 1/2 (V2 - V1 ) m bila dianggap L1 = 0 dan V1 = 0 , maka


2

Ek = 1/2 mV .............(3) Energi potensial dan energi kinetik dikenal dengan nama energi mekanik. Energi Dalam Energi dalam merupakan bentuk energi lain di luar energi kinetik dan potensial. Energi dalam (Ed) merupakan modus energi pada tingkat yang sangat kecil (mikroskopik), seperti energi yang berhubungan dengan nuklir, fusi molekulair, momen dipole magnaetik, translasi molekulair, rotasi dan vibrasi molekulair. Dengan keadaan tersebut sangat sulit untuk menentukan nilai mutlak Ed. Dalam suatu sistim keseluruhan (total) energi dalam dapat dinyatakan dengan persamaan :

E = U +Ekin +Epot .........(4) Perubahan energi yang disimpan dalam suatu sistim adalah : (E= (U + (Ekin + (Epot .......(5) Kekekalan Masa Pada tahun 1905, Einstein mepostulatkan dan kemudian membuktikannya bahwa energi suatu sistim berhubungan dengan masanya, yang dinyatakan dengan persamaan yang cukup menggegerkan dunia fisika, yaitu E ! mC 2 .........(6) dimana : C = kecepatan cahaya = 2. 998 x 10 8 m / detik

Ari SUFYANDI

19

Termodinamika Untuk Teknik Pertanian

Dengan persamaan tersebut masa suatu sistim dapat menghitung besarnya energi, perubahan masa akan merubah besarnya energi pula yaitu : (E ( m ! 2 ........(7) C Besarnya perubahan masa tersebut tidak dapat diukur dengan timbangan walaupun timbangannya sangat sensitif. Selain itu perubahan masa sangat kecil bila dibandingkan dengan masa sistim. Berdasarkan alasan tersebut, pada pembahasan termodinamika hukum kekekalan masa tidak berhubungan dengan hukum kekekalan energi. Dengan demikian untuk suatu sistim, persamaan kekekalan masa adalah : Masa masuk-Masa Keluar = Perubahan masa pada penyimpanan

3.3. Hukum Termodinamika I


Hukum Termodinamika I (TD I) bermula dari percobaan Joule yang menghasilkan Hukum Joule. Pada percobaannya Joule memberikan hubungan antara kerja yang dilakukan dengan panas yang dihasilkan. Hasil percobaannya Joule mnyebutkan bahwa bila kerja dilakukan akan dihasilkan panas atau sebaliknya. Dalam bentuk persamaan hukum Joule dinyatakan W = JQ ........(8) dimana : W = kerja J = tetapan Mekanis Joule Q = Panas Pada kenyataannya ternyata tidak semua panas dapat dirubah menjadi kerja, sebagian menjadi kerja luar dan sisanya digunakan untuk meningkatkan energi dalam molekul. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka persamaan (8) dapat dinyatakan : dQ=dU + dW ......(9) Secara umum persamaan (9) dapat dinyatakan
( E ! Q  W ......(10) Persamaan (10) merupakan pernyataan Hukum Termodinamika I, yang menyatakan persamaan kuantitatif dari kekekalan energi.

Ari SUFYANDI

20

Termodinamika Untuk Teknik Pertanian

Nilai (E dapat dinyatakan dalam beberapa macam energi, yaitu (E = (Ek + (Ep + (U.......(11) dengan demikian persamaan (10) dapat dinyatakan sebagai : (Ek + (Ep +(U = Q - W............(12) Pada beberapa kondisi Ek dan Ep tidak berubah , maka persamaan 12 menjadi : (U = Q - W........(13) atau dU = dQ -dW, dQ = dU + dW .......................(14) Pada proses siklik tidak akan terjadi perubahan energi dalam atau dU = 0, dengan demikian persamaan 14 menjadi : dQ = dW........(15) ----------> Hukum Joule Pada keadaan adiabatik dQ = 0, maka persamaan (13) menjadi dU = -W...............(15) Persamaan (15) dapat diartikan bahwa bila suatu sistim dalam keadaan adiabatik, kerja yang dihasilkan tidak tergantung proses, besarnya energi dalam (dU) hanya tergantung pada keadaan akhir.

3.4. Hukum TD I Pada Sistim Tertutup


Besarnya energi pada suatu sistim tertutup akan berubah-rubah oleh adanya pindah panas, radiasi, pengembangan dan kompresi mekanik, medan elektromagnetik, gravitasi, akan tetapi tidak terjadi perubahan masa. Perpindahan energi tersebut dapat dikategorikan dalam dua bentuk, yaitu kerja dan panas. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa di dalam suatu sistim tertutup akan terjadi perubahan sistim karena dikenai atau memberikan kerja dan melepaskan panas. Dalam persoalan Termodinamika jumlah kerja yang dihasilkan pada saat terjadi proses dan perubahan keadaan 1 ke keadaan 2 dinyatakan dalam simbol W12 , demikian pula untuk panas Q 12 . Berdasarkan hukum kekekalan energi, Hukum TD I untuk sistim tertutup secara matematik dinyatakan sebagai :

Ari SUFYANDI

21

Termodinamika Untuk Teknik Pertanian

Q 12  W12 ! E 2  E 1 atau Q 12 ! E 2  E 1 + W12 ......(16)

Dalam menggunakan persamaan tersebut harus diperhatikan perjanjian : 1. Q masuk sistim, tandanya poistif (+) dapat diartikan sebagai W yang dihasilkan sistim atau W meninggalkan sistim. 2. Q keluar sistim, tandanya negatif (-) dapat diartikan sebagai W diberikan kepada sistim arau W mengenai sistim. Persamaan umum Hukum Termodinamika I : dQ ! dE  dW ............(17) tanda (-) di atas dQ dan dW untuk menyatakan dan mengindikasikan bahwa dQ dan dW bukan merupakan diferensial matematik yang sebenarnya. Dalam kenyataannya pada fenomena-fenomena di alam ini besarnya Ek dan Ep sama dengan nol, karena kecepatan dan perbedaan ketinggian masa yang dianalisis sangat kecil, sehingga : Etot = U + Ekin + Epot menjadi E=U, atau (E = U 2  U 1 ! (U dengan demikian persamaan umum Hkm TD I pada suatu sistim tertutup adalah dQ ! dU  dW ..............(18) Persamaan (18) disebut juga sebagai persamaan energi untuk proses yang tidak mengalir.

3.5. Hukum TD I Pada Proses Siklik


Perhatikan proses yang terjadi pada Gambar di bawah ini

Ari SUFYANDI

22

Termodinamika Untuk Teknik Pertanian

V Gambar Diagram Proses Siklik

Berdasarkan Gambar tersebut, aplikasi hukum TD I pada setiap prosesnya adalah : Perbandingan besarnya kerja yang dihasilkan dengan total panas yang diberikan disebut efisiensi termal yang merupakan ukuran prestasi suatu proses siklik.

3.6. Pengertian Kerja Pada Termodinamika


Seperti yang telah dijelaskan bahwa kerja merupakan salah satu perwujudan energi yang dapat berubah-rubah diantara sistim dan sekelilingnya. Konsep kerja merupakan suatu konsep yang primitif yang banyak dibahas dalam ilmu gaya. Kerja didefinisikan sebagai suatu gaya luar yang bekerja pada suatu sistim yang mengakibatkan benda pada sistim tersebut bergerak sejauh jarak tertentu. Dalam ilmu gaya , kerja diformulasikan sebagai : W = F.dL atau dW = F.dL Tidak semua gaya luar F dapat menyebabkan perpindahan benda sejauh dL, yang penting adalah gaya F tersebut harus merupakan gaya luar. Bila dW negatif artinya kerja mengenai sistim dan bila dW positif artinya kerja dihasilkan oleh sistim.

Ari SUFYANDI

23

Termodinamika Untuk Teknik Pertanian

Pada Termodinamika gaya luar dan jarak yang dihasilkan pada kerja sukar dikenali, karena dalam pandangan TD, kerja merupakan perpindahan energi, tanpa adanya pindah masa yang melalui batas sistim. Bentuk lain kerja adalah kerja yang dihasilkan oleh perubahan volume karena adanya tekanan dW = P.dV dimana P merupakan tekanan luar yang dikenakan pada sistim. Kerja yang dihasilkan oleh listrik dan kerja magnit dan lain-lain pada suatu sistim dalam persamaan umumnya dapat dinyatakan dW= Yi.dXi Yi merupakan gaya luar, dapat berupa gaya listrik atau magnit, sedangkan dXi merupakan perubahan tempat. Pada suatu bilah logam yang dapat ditekan dan diregangkan yang mempunyai panjang L, beban tarikan aksialnya F. Bila gaya F diberikan, akan terjadi perpanjangan bilah logam. Kerja yang diperlukan untuk memperpanjang bilah logam tersebut adalah : dW = - F.dL Bila diketahui besarnya tegangan X = F/A dan besarnya tahanan (strain) adalah I, maka : dI = dL/L, dengan demikian dW = - (XA) dI.L bila diketahui volume bilah logam adalah AL, maka : dW = - X.V.dI, dalam proses yang lengkap W = V.X dI. Dalam suatu sistim listrik analog dengan uraian di atas sehingga besarnya kerja listrik pada suatu sistim adalah : dW = -E.dZ Z- jumlah muatan listrik E- gaya elektromotiv Besarnya kerja pada sistim magnetik dW = - hdM h - medan magnit

Ari SUFYANDI

24

Termodinamika Untuk Teknik Pertanian

dW - daya magnit Menurut Termodinamika kerja merupakan fungsi lintasan, kedaan tersebut dapat dibuktikan dengan uraian sebagai berikut; Perhatikan gambar di bawah ini, sistim berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2 melalui proses/lintasan yang berbeda, yaitu A dan B. Besarnya kerja pada lintasan tersebut sama dengan luas kurva lintasannya, karena luasnya berbeda maka jumlah kerja yang dihasilkan juga berbeda. Besarnya kerja pada proses A adalah V1.A1.A2.V2, pada proses B besarnya kerja merupakan luas bidang V1.B1.B2.V2. Secara matematik proses A dapat dijabarkan sebagai berikut : B P 1

V1

V2

Untuk lintasan B : Berdasarkan uraian tersebut diatas terbukti bahwa kerja merupakan fungsi lintasan dan besarnya tergantung pada proses. Secara umum kerja mempunyai sifat dan fenomena sebagai berikut : 1. Kerja merupakan fenomena sementara, sistim tidak selalu dalam kedudukan kerja 2. Bila sistim berubah, akan terjadi atau timbul pindah kerja 3. Kerja merupakan fenomena batas, karena hanya dapat diamati pada dan bila ada batas sistim 4. Kerja merupakan energi yang dapat melalui batas sistim 5. Kerja merupakan fungsi lintasan

3.7. Pengertian Panas Dalam Termodinamika


Panas merupakan konsep yang penting dan unik dalam Termodinamika . Akan tetapi sampai saat ini konsep panas masih mengalami kesalah pahaman, belum ada kesamaan persepsi mengenai panas. Panas merupakan pemindahan energi yang sangat sederhana tanpa ada pindah masa yang dapat melalui batas sistim.

Ari SUFYANDI

25

Termodinamika Untuk Teknik Pertanian

Sama halnya dengan kerja, panas merupakan energi dalam kondisi transit. Bila melalui batas sistim maka panas ini akan lenyap dan menjadi bagian sistim yang lain atau sekelilingnya. Bila pada sistim PV, tekanan merupakan gaya pengendali yang menghasilkan kerja. Pada panas, temperatur merupakan pengendali yang bekerja sama dengan pindah panas untuk menghasilkan kerja. Keadaan ini akan terjadi bila dua buah benda dengan temperatur berbeda kontak satu sama lain sehingga terjadi interaksi panas dengan keduanya. Panas merupakan fungsi lintasan, bila sistim berubah dari keadaan 1 dan ke keadaan 2, jumlah panas yang dipindahkan tergantung pada keadaan sistim tersebut berproses yang dinyatakan dalam lintasan. Secara prinsip terdapat kesamaan pandangan pada panas dan kerja dalan TD. Akan tetapi terdapat beberapa perbedaan yang mendasar, antara lain : 1. Secara fisik, panas merupakan suatu fluida yang tidak mempunyai berat dan tidak dapat dilihat, akan tetapi dapat disimpan dalam suatu sistim. 2. Energi panas disimpan dalam sistim, energi yang disimpan dapat berupa energi kinetik atau energi potensial, oleh karenanya unit panas dapat dinyatakan dalam kerja atau energi. Bila dua sistim A dan B dalam keadaan kontak termal satu sama lain, sekelilingnya dibatasi oleh dinding adiabatis, maka untuk sistim A : QA = UA1 - UA2 + WA untuk sistim B: QB = UB1 - UB2 + WB maka QA + QB = (UA1-UA2) +WA + (UB1-UB2) +WB = (UA2+UB2)-(UA1+UB1) +(WA+WB) karena dindingnya adiabatik, maka : QA + QB = 0, atau QA = - QB berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bila dua sistim dalam keadaan kontak termal, dindingnya adiabatik, besarnya panas yang dihasilkan oleh sistim yang satu akan sama dengan panas yang hilang dari sistim yang lain. (Pernyataan ini merupakan salah satu pembuktian dari Hukum TD ke 0)

Ari SUFYANDI

26

Termodinamika Untuk Teknik Pertanian

Ari SUFYANDI

27

Anda mungkin juga menyukai