Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN PENGALAMAN YANG MENGESANKAN MELALUI PENDEKATAN PROSES SISWA KELAS VII H SDN REJOSLAMET I KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh SUJADI, S.Pd., S.Th.

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS PENDIDIKAN SDN REJOSLAMET I KECAMATAN MOJOWARNO OKTOBER 2009

Kata Pengantar

Alhamdulillah, penulis selalu bersyukur kepada Allah SWT yang selalu melim-pahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehungga penulis dapat menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelasa (PTK) dengan judul Peningkatan Keterampilan Menceritakan Pengalaman yang Mengesankan Melalui Pendekatan Proses Siswa kelas VI SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Tahun Pelajaran 2009/2010 ini. Penulis menyadari bahwa pada saat melakukan penelitian dan menyusun proposal PTK ini, selain mendapatkan petunjuk, bimbingan, dan pertolongan dari Allah SWT secara langsung, penulis juga mendapatkan pertolongan-Nya melalui hamba-hamba-Nya yang berhati mulia, sabar, bijaksana, dan penuh pengertian berupa dukungan, masukan-masukan dan sebagainya. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dengan iringan doa semoga semuanya itu dibalas oleh Allah dengan balasan pahala dan kebaikan yang berlipat ganda. Amin. Semoga proposal PTK ini dapat direalisasi. Amin.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN PENGALAMAN YANG MENGESANKAN MELALUI PENDEKATAN PROSES SISWA KELAS VI SDN REJOSLAMET I KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia, yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Lebih lanjut, dalam standar isi disampaikan bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; (2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; (3) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; (4) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; dan (5) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Keterampilan berbicara sebagaimana disampaikan oleh Suparno (2000) merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting dan harus dikuasai oleh setiap siswa, khususnya pada era yang menuntut adanya komunikasi yang transparan, jujur dan santun seperti saat ini. Sementara Syafii mengatakan dengan tegas bahwa apabila siswa menguasai konstruksi-konstruksi dasar bahasa dalam bahasa lisan, maka siswa tersebut akan lebih mudah mendapat kemajuan dalam membaca dan menulis (Syafiie, 1981: 9) Keterampilan berbicara merupakan aktivitas menghasilkan bahasa lisan untuk berkomunikasi (Kridalaksana, 1993:30), dan kemampuan mengemukakan hal-hal yang

terdapat dalam kehidupan sehari-hari secara lisan dengan kemudahan dan kefasihan yang memadai sehingga dapat dipahami oleh lawan berbicaranya (Halim, 1974:116). Oleh sebab itu, keterampilan berbicara sering disebut sebagai keterampilan aktif-produktif-lisan. Dalam penelitian ini pada hakikatnya yang dimaksud dengan keterampilan berbicara adalah menceritakan pengalaman yang mengesankan secara lisan dengan kemudahan dan kefasihan yang memadai sehingga dapat dipahami oleh lawan berbicaranya Peneliti, yang sekaligus pengajar di SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten, melalui pengamatan pada saat pembelajaran menjumpai bahwa siswa kelas VI SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang yang diajar oleh peneliti kurang terampil berbicara, bahkan cenderung enggan dan takut. Ketika diminta berbicara di depan kelas para siswa tampak tegang, berkeringat, dan berat lidah. Pada saat diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan, para siswa cenderung diam membisu. Berdasarkan kenyataan tersebut, guru memberikan angket kepada 16 siswa kelas VI dan melakukan wawancara dengan 5 guru SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Dari studi awal tersebut peneliti menemukan beberapa faktor penyebab kurang terampilnya berbicara siswa kelas VI SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang, baik faktor yang berasal dari guru maupun faktor yang berasal dari siswa. Berdasarkan pendapat para ahli dan hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, sebenarnya keterampilan berbicara bisa ditingkatkan melalui perencanaan yang baik, pelaksanaan yang bervariasi dan inovatif, serta pemberian arahan, pemberian tugas, pelatihan, penghargaan dan evaluasai yang konsisten dan kontinyu. Merasakan adanya masalah dalam pembelajaran keterampilan berbicara terssebut dan dengan memperhatikan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya menemukan solusi terbaik demi meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas VII SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Dalam PTK ini peneliti menggunakan pendekatan proses. Ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian ini juga sejalan dengan pendapat para ahli yang menyatakan bahwa seorang pengajar yang kreatif akan selalu tergerak ke arah perbaikan hasil pendidikan dan berusaha mencari cara penyampaian yang efektif sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai (Arsjad: 2001: 16), selalu mengembangkan

dirinya, tidak pernah berhenti berkreasi, berani menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada, mampu mengubah yang pada awalnya tidak bernilai menjadi bernilai (Irmin dan Rochim, 2004: 49). Lebih lanjut, Sidi (2002) mengatakan guru yang profesional mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya, dan selalu melakukan pengembangan diri secara terus-menerus (continuous inprovement). B. Rumusan Masalah Bagaimanakah cara meningkatkan keterampilan menceritakan pengalaman yang mengesankan melalui pendekatan proses siswa kelas VI SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang tahun pelajaran 2009/2010 C. Tujuan Penelitian Meningkatkan keterampilan menceritakan pengalaman yang mengesankan melalui pendekatan proses siswa kelas VI SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang tahun pelajaran 2009/2010 D. Manfaat Penelitian Bagi siswa Meningkatnya keterampilan siswa kelas VI SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang tahun pelajaran 2009/2010 dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan melalui pendekatan proses Bagi guru Meningkatnya kemampuan guru dalam menggunakan pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas VI SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang tahun pelajaran 2009/2010 dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan Bagi sekolah

Meningkatnya kualitas pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya dapat berdampak pada meningkatnya kualitas pendidikan. Bagi Ilmu Pengetahuan Meningkatnya khasanah pembelajaran keterampilan berbicara dengan berbagai pendekatan dan model pembelajaran. BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka Keterampilan Berbahasa Keterampilan Berbicara Manfaat Keterampilan Berbicara Penunjang dan Penghambat keterampilan Berbicara Keterampialn Menceritakan Pengalaman yang Mengesankan Pendekatan Proses Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Berbicara dengan Pendekatan Proses Penilaian Menceritakan Pengalaman yang Mengesankan B. Hipotesis Tindakan Keterampilan menceritakan pengalaman yang mengesankan siswa kelas VI SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang tahun pelajaran 2009/2010 dapat ditingkatkan melalui pendekatan proses

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Pemilihan rancangan penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu meningkatkan keterampilan siswa dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan.. Penelitian ini dirancang dua siklus. Tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi

B. Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Dipilihnya SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang karena peneliti adalah guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut sejak tahun 2009 sehingga dapat melaksanakan penelitian setiap saat sesuai jadwal. Selain itu, SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang bukan merupakan Sekolah Standar Nasional (SSN) yang berada di pinggiran kota Jombang yang terus melakukan peningkatan di segala bidang, terutama peningkatan dalam pembelajaran. Subjek penelitian berjumlah 16 siswa kelas VI SDN Rejoslamet I Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang tahun pelajaran 2009/2010, yang terdiri atas 8 laki-laki dan 8 perempuan. Dipilihnya kelas VI sebagai subjek penelitian dengan pertimbangan bahwa kelas VI merupakan kelas Akhi yang harus melakukan adaptasi dan mencari jati diri di SDN tersebut sebagai masa kelas puncak di SD, sehingga diharapkan para siswa tersebut akan terbiasa dengan tindakan-tindakan dalam pembelajaran yang akan diikutinya

pada kelas-kelas selanjutnya. Dipilihnya kelas VI dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut merupakan kelas akhir yang kemampuan siswanya sangat heterogen. (Data subjek terlampir) C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi instrumen utama dan instrumen penunjang. Instrumen utama adalah peneliti yang memiliki kemampuan mengumpulkan, menyeleksi, menilai, menyimpulkan dan menentukan data. Instrumen penunjang adalah pedoman observasi, catatan lapangan, rekaman, dokumentasi, dan pedoman penilaian keterampilan menceritakan pengalaman yang mengesankan. Pedoman observasi berupa daftar cek digunakan untuk memperoleh data pembelajaran yang meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Catatan lapangan digunakan untuk mendeskripsikan semua yang terjadi selama pembelajaran, mencatat refleksi terhadap data pembelajaran berupa pemikiran, pendapat atau penafsiran peneliti. Rekaman dengan tape recorder digunakan untuk merekam aktivitas berbicara siswa dan guru dalam pembelajaran, serta merekam hasil menceritakan pengalaman yang mengesankan. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pedoman penilaian digunakan untuk menilai keterampilan siswa pada saat menceritakan pengalaman yang mengesankan (Instrumen terlampir) D. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisis data kualitatif. Analisis data dilakukan selama proses pengumpulan data, yakni secepatnya setelah kegiatan pengumpulan data dalam satu siklus terkumpul. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penumpukan data yang berakibat terjadinya kesulitan dalam pemberian makna dan simpulan. Penelaahan data dilakukan terhadap data yang telah terkumpul melalui observasi, pencatatan, perekaman maupun dokumentasi. Kegiatan penelaahan ini diawali dengan

mentranskripsi data kemudian menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan dan menyimpulkan. Penelaahan dilakukan secara menyeluruh sejak awal data dikumpulkan sampai semua data terkumpul. Setelah melalui kegiatan mereduksi dan memaparkan data sebagaimana dijelaskan di atas, keseluruhan data disimpulkan. Agar hasil penyimpulan cukup menyakinkan, simpulan pertama diverifikasi melalui diskusi dengan kolaborator. Perlakuan seperti ini dikenakan juga pada setiap penyimpulan lainnya sampai akhir kegiatan penelitian. Agar dicapai validitas penyimpulan data, dilakukan trianggulasi dengan teman sejawat. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Jelaskan kondisi awal sebelum kegiatan penelitian (bisa diadopsi dari kondisi objektif yang ada dalam latar belakang) 2. Siklus I Jelaskan hasil penelitian pada siklus I. (Dengan cara menganalisis data yang ada). 3. Siklus II Jelaskan hasil penelitian pada siklus II. (Dengan cara menganalisis data yang ada). Pembahasan Tuliskan dalam beberapa paragraf tentang pembahasan masing-masing siklus.

B.

BAB V: PENUTUP A. Simpulan Simpulkan hasil penelitian. Simpulan harus sesuai dengan rumusan masalah dan judul penelitian. B. Saran Tuliskan saran sesuai dengan rumusan masalah dan judul penelitian.

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Muhsin.1990. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan

Apresiasi Sastra. Malang: YA3 Aminuddin,1977. Isi dan Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra: Pendekatan Terpadu dan Pendekatan Proses. Malang. FPBS IKIP Malang. Arsjad, Maidar G. dan Mukti U.S. 2002. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Arlangga Ayan, Jordan E. 1997. Bengkel Kreativitas: 10 Cara Menemukan Ide-ide Pamungkas. Terjemahan oleh Ibnu Setiawan. 2003. Bandung: Kaifa. Cornegie, Dale. 1986. Cara yang Paling Tepat dan Mudah untuk Berbicara dan Berpidato. Bandung: Pionir Jaya. Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Dirjen Dikti Proyek PGSM. DePorter, Bobbi; Reardon, Nark & Singer-Nourie. 1999. Quantum Teaching: mempraktikkan Quantum Learning di Ruang Kelas. Penerjemah Nilandari, Ary. 2000. Bandung: Kaifa Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Dinamis. Jakarta: Rineka Cipta. Djiwandono, M. Soenardi. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: ITB Dryden, Gordon & Vos, Jennette. 1999. Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution): Belajar akan Efektif kalau Anda dalam Keadaan fun Bagian I: Keajaiban Pikiran. Penerjemah Word ++ Translation Service. 2000. Bandung: Kaifa Halim, Amran, Burhan, Jazir & Al Rosyid, Haroen. 1974. Ujian Bahasa . Jakarta: Ganaco

LAMPIRAN 1. Perangkat pembelajaran (silabus dan RPP sesuai X dan Y dalam judul) 2. Instrumen Penelitian (baik instrumen tes dan nontes) 3. Hal-hal yang dianggap perlu

Anda mungkin juga menyukai