Anda di halaman 1dari 1

Masing-masing sistem organ pada tubuh memiliki sistem persarafan yang mengkiblat pada otak.

Mereka akan memiliki saraf yang disana terdapat neurotransmitter yang akan menghantarkan pesan antar sel yang efeknya akan membuat pergerakan atau perhentian kerja sel tersebut. Neurotransmitter sendiri merupakan senyawa kimia yang berfungsi menghantarkan rangsangan antar sel saraf dalam tubuh. Dalam neurotransmitter terdapat saraf simpatis dan parasimpatis. Mereka bekerja sama dalam menjalan fungsi sistem organ. Kerja saraf ini bertolak belakang, simpatis akan menghambat aktivitas usus sedangkan parasimpatis akan meningkatkan aktivitas usus. Sistem pencernaan yang memiliki sistem saraf sendiri atau disebut sebagai sistem saraf enterik. Sistem ini terletak disepanjang dinding usus. Sistem ini berfungsi mengatur pergerakan dalam sistem pencernaan. Zat-zat neurotransmitter yanng dihasilkan oleh sistem enterik ini adalah asetilkolin dan norepinefrin. Norepinefrin dihasilkan oleh medula adrenal. Asetilkolin (Ach) merupakan neurontransmiter yang dikeluarkan oleh semua serat praganglion otonom, serat pascaganglion parasimpatis, dan neuron motorik. Asetilkolin berfungsi menyampaikan rangsangan yang meminta usus untuk melakukan pergerakannya, sedangkah norepinefrin merupakan kebalikannya yang akan memberikan rangsangan untuk menghentikan proses pergerakan. Berdasarkan hasil praktikum gerak usus dan pengaturan zat kimia didapatkan data yang menunjukan respon usus terhadap pemberian asetilkolin dan adrenalin berbeda. Pemberian asetilkolin akan menyembabkan usus merespon dengan mengkerut cepat, sedangkan pemberian adrenalin menunjukan usus tidak merespon apapun seakan tidak tersentuh apapun. Hasil praktikum menunjukan sesuai dengan literatur, bahwa asetilkolin akan merangsang respon usus untuk melakukan pergerakan, sedangkan pemberian adrenalin yang akan menghasilkan norepinefrin akan menyebabkan usus berhenti melakukan pergerakan, karena norepinefrin akan menghambat pergerakan pada usus.
Sumber: Sherwood, L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 2. Jakarta; EGC. 2001

Anda mungkin juga menyukai