Anda di halaman 1dari 2

Hemodialisis.

Suatu mesin ginjal buatan (atau alat hemodialisis) terutama terdiri dari membrane semipermiabel dengan darah di satu sisi dan cairan dialysis di sisi lainnya. Ada dua tipe dasar alat dialysis yang dipergunakan sekarang ini. Alat dialysis lempeng pararel, terdiri dari dua lapisan Cuprophane yang dijepit oleh dua penyokong yang kaku untuk membentuk suatu amplop. Dua amplop atau lebih diatur secara pararel. Darah mengalir melalui lapisan lapisan membrane dan cairan diialisis dapat mengalir dalam darah yang sama seperti darah, atau dengan arah berlawanan. Alat yang lebih sering digunakan adalah hollow fiber atau capillary dialyzer terdiri dari serabut kapiler halus yang tersusun pararel. Setiap serabut mempunyai dinding setebal 30m, dan diameter dalam sebesar 200m, dan panjangnya 21cm. darah mengalir melalui bagian tengah tabung tabung kecil ini, dan cairan dialysis membasahi bagian luarnya. Aliran cairan dialysis berlawanan dengan arah aliran darah. Alat dialysis ini sangat kecil dan kompak karena memiliki permukaan yang luas akibat adanya banyak tabung kapiler. Luas permukaan internal total dari semua serabut adalah sekitar 0,5 hingga 2,0 m2. Suatu system dialysis terdiri dari dua sirkuit, satu untuk darah dan satu lagi untuk cairan dialysis. Bila system ini bekerja, darah mengalir dari penderita melalu tabung plastic (jalur arteri), melalui hollow fiber pada alat dialysis dan kembali ke penderita melalui jalur vena. Cairan dialysis membentuk sirkuit kedua. Air kran difiltrasi dan dihangatkan sampai sesuai dengan suhu tubuh kemudian dicampur denga konsentrat dengan perantaraan pompa pengatur, sehingga terbentuk dialisat atau bak dialysis. Dialisat kemudian dimasukan kedalam alat dialysis dan cairan akan mengalir di luar serabut berongga sebelum keluar melalui drainase. Keseimbangan antara darah dan dialisat terjadi di sepanjang membrane dialysis melalui proses difusi, osmosis, dan ultrafiltrasi. Komposisi cairan dialysis diatur sedemikian rupa sehingga mendekati komposisi ion darah normal, dan sedikit dimodifikasi untuk memperbaiki gangguan cairan dan elektrolit yang menyertai gagal ginjal. Unsur unsur yang umum adalah Na+, K+, Ca++, Mg++, Cl-, asetat, dan glukosa. Urea, kreatini, asam urat, dan fosfat dapat berdifusi dengan mudah dari darah ke dalam cairan dialysis karena unsur unsur ini tidak terdapat dalam cairan dialysis. Natrium asetat yang lebih tinggi konsentrasinya dalam cairan dialysis, akan berdifusii ke dalam darah. Tujuan menambahkan asetat adalah untuk mengoreksi asidosis penderita uremia. Asetat dimetabolisme oleh tubuh penderita menjadi bikarbonat. Alasan menggunakan asetat dan bukan bikarbonat

adalah untuk menghindari pengendapan kalsium bikarbonat bila kalsium dan bikarbonat ditambahkan ke dalam cairan dialysis yang sama. Baru baru ini, ditemukan suatu mesin yang dapat menggunakan dua dialisat terpisah , satu dengan Ca++ dan satu lagi dengan HCO3-, untuk menghindari masalah pengendapan. Glukosa dalam konsentrasi rendah (200 mg/dl) ditambahkan ke dalam bak dialysis untuk mencegah difusi glukosa dalam bak dialysis yang berakibat hilangnya kalori.

Anda mungkin juga menyukai