Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Rumus Jarak x1 Diberikan titik A(x1 + y1 + z1) dengan vektor posisi a = y1 dan titik B(x2 + y2 z1
x2 + z2) dengan a = y 2 z2 Jarak antara titik A dan titik B (perhatikan Gambar 1.) adalah panjang vektor AB , yaitu AB AB
= b a x1 x 2 x 2 x1 = y1 y 2 = y 2 y 1 z1 z 2 z 2 z1
Z
A B Y
Ingat Jarak antara titik A(x1 + y1 + z1) dan dan B(x2 + y2 + z2) pada R3 sama dengan panjang vektor.
AB = ( x 2 x1) + ( y 2 y1) + ( z 2 z1) Contoh : 1. Diketahui titik A(5, 7, -5), B(4, 7, -3), dan C(2, 7, -4). Perlihatkan dengan rumus jarak bahwa ABC siku-siku sama kaki! Jawab : Untuk menyelesaikan contoh diatas dilakukan langkah langkah berikut : 1. Contoh di atas memberikan informasi tersusunnya bangun segitiga sikusiku sama kaki oleh tiga buah titik, yaitu A(5,7,-5), B (4,7,-3), dan C(2,7,-4). 2. Dari informasi tersebut, kita akan memperlihatkan dengan menggunakan rumus jarak bahwa segitiga ABC yang disusun titik-titik A,B,C memang sikusiku sama kaki. 3. Sebuah segitiga dikatakan sama kaki jika ada dua sisinya yang sama panjang, Dan sebuah segitiga sikatakan siku-siku jika salah satu sudutnya 90, sehingga dalam segitiga tersebut berlaku teorema pythagoras. Untuk menghitung panjang sisi-sisi segitiga yang akan dibuktikan bahwa segitiga itu siku-siku sama kaki, maka digunakan rumus jarak sebagai berikut : r = ( x 2 x1) + ( y 2 y1) + ( z 2 z1)
4. Dari persamaan rumus jarak yang terdapat di langkah 3 diperoleh sisi-sisi segitiga itu, yaitu : AB = (4 5) + (7 7) + (3 + 5) = 1 + 0 + 4 = 5 AC = (2 5) + (7 7) + (4 + 5) = 9 + 0 + 1 = 10 BC = (2 4) + (7 7) + (4 + 3) = 4 + 0 + 1 = 5 5. Dari hasil yang diperoleh di langkah (4), dengan menerapkan teorema pythagoras diperoleh. AB = 5 BC = 5 AC = 10 Jika dilihat panjang kedua sisi segitiga itu yaitu AB dan BC , maka segitiga itu adalah sama kaki, dan jika kita amati dalam segitiga berlaku teorema pythagoras
yang menyatakan AB + BC = AC. Jadi, segitiga ABC ABC siku-siku di B dan sama kaki. 2. Buktikan bahwa titik A(1, 3, -1), B(3, 5, 0), dan C(-1, 4, 1). Adalah titiktitik sudut segitiga siku-siku sama kaki. Jawab : Masalah ini dapat diselesaikan dengan langkah langkah berikut : 1. Memahami yang diketahui situasi ini, kita cari jarak dua titik dengan teorema pythagoras atau dengan dot product. 2. Merencanakan penyelesaian. Dengan jarak dua titik = atau cos x = a .b a .b ( x1 x 2) + ( y1 y 2) + ( z1 z 2)
3. Melaksanakan perhitungan AB = (1 3) + (3 5) + (1 0) = 4 + 4 + 1 = 3 AC = (1 1) + (3 4) + (1 + 1) = 4 + 1 + 4 = 3 BC = (3 1) + (5 4) + (0 1) = 16 + 1 + 1 = 15 = 3 2 Hasil perhitungan : BC = AB + AC Jadi, segitiga ABC siku-siku sama kaki dan siku-siku di A. 3 1 3 Cara lain : AB = a b = 5 3 = 2 0 1 1 1 1 2 AC = c a = 4 3 = 1 1 1 2 A (1, 3, -1)
B (3, 5, 0)
Jadi A = 90 ABC siku-siku di A. 2. Rumus Pembagian Sebelum membahas tentang pembagian suatu ruas garis dengan menggunakan konsek vektor, terlebih dulu dibahas pembagian pada ruas garis perbandingan m : n. a. Pembagian Ruas Garis dalam Perbandingan m : n. Misalkan suatu titik P membagi ruas garis AB dalam perbandingan m : n sedemikian rupa sehingga AP : PB = m : n. a. Jika P membagi di dalam, mempunyai AP dan PB mempunyai arah yang sama sehingga m dan n mempunyai tanda yang sama. b. Jika P membagi di luar, mempunyai AP dan PB mempunyai arah yang berlawanan sehingga m dan n berlawanan tanda. A P B A B P
Gambar 3. (a) Titik P membagi garis AB di dalam garis (b) titik P membagi garis AB di luar garis. Contoh : Perhatikan gambar berikut ini, dari gambar tersebut dapat ditulis perbandingan ruas garis, sebagai berikut : AP : PB = m : n AP : PB = m : (m + n) A AP : PB = m : -n m n P B m n
AP : AB = m : (m - n) A B P
AP : PB = 1 : 1 AP : AB = 1 : 2 AP : PB = 2 : 1 AP : AB = 2 : 3 AP : PB = 4 : -2 = 2 : -1 AP : AB = 4 : 2 = 2 : 1 A P B A P B A P B
Gambar 4. Pembagian Ruas Garis b. Rumus Pembagian dalam Bentuk Vektor Perhatikan Gambar 5.! Jika p adalah vektor posisi titik P yang membagi AB dengan perbandingan m : n, P antara A dan B, maka p = mb + ma m+n m A n P P
AP : PB = m : n Untuk semua letak P = AB , di dalam maupun di luar berlaku : AP : PB = m : n n( p a ) = m(b p ) n p na = mb m p m p + n p = mb + na ( m + n ) p = mb + n a p= mb + n a (terbukti) m+n B n b p O p m A
Gambar 6. Pembagian ruas garis AB dalam bentuk vektor Contoh : 1. Bila a , b , dan c adalah vektor-vektor posisi dari titik A, B, dan C dari ABC. Titik D pada AC sehingga AD : DC = 1 : 2. Titik E pada sehingga AC : AC = 3 : 1. Nyatakan DE dalam a , b , dan c . Jawab : 1.c + 2.a 1 d = = (c + 2 a ) 1+ 2 3 3.c + 1.a 1 a = = (3c + b ) 3 +1 4 D C
DE = e d
= = = =
Catatan : - Dalam hal ini untuk pembagian di luar, rumus akan lebih mudah digunakan bila angka numerik m dan n yang lebih besar diambil positif (misalnya 3 : -2 lebih mudah daripada -3 : 2). - Jika P di tengah-tengah AB, m : n = 1:1
2. Carilah vektor letak titik P & Q yang membagi AB di dalam dan di luar dengan perbandingan 5 : 3. Jawab : Untuk P, m : n = 5 : 3 Maka p =
mb + na m+n
5b + 3a 5+3 1 (5b + 3a ) 8 mb + n a m+n
Untuk Q, m : n = 5 : -3 Maka q =
5b + 3a 53
1 (5b 3a ) 2
e. Tes Formatif 1. Sebuah pesawat terbang tinggal landas dari bandara Adi Sucipto menuju Bandara Soekarno-Hatta. Berapakah jarak yang ditempuh pesawat terbang tersebut bila pesawat tersebut bergerak dari titik x (100, 60, 8) km menuju kota Jakarta sebelum mendarat yang berposisi di titik y (300, 30, 18) km? 2. Hitung jarak antara titik-titik berikut! a. O (0, 0, 0) dan P (4, 4, 2) 3. Tunjukkan bahwa P(3, 4, -1), Q(-9, -2, 3), dan R(9,8,11) adalah titik-titik sudut segitiga sama kaki! 4. Pergunakan rumus p =
dari titik berikut dengan a , dan b . a. C, membagi AB dengan perbandingan 3 : 2. b. D, membagi AB dengan perbandingan 3 : -2.
f. Kunci Jawaban 1. Jarak yang ditempuh pesawat terbang yang tinggal landas menuju Jakarta dihitung dengan rumus jarak: r = ( x 2 x1) + ( y 2 y1) + ( z 2 z1)
Posisi awal pesawat terbang adalah x (100, 60, 8) km dengan titik tujuannya adalah y (300, 20, 8) km. Jadi jarak yang ditempuh pesawat tersebut adalah r = (300 100) + (20 60) + (10 8) = (200) + (40) + (2) = 40000 + 1600 + 4 = 41604 = 203,97 km
0 2. O = 0 0
4 P = 4 4
4 0 OP = 4 0 4 0
OP = = OP = (4 0) + (4 0) + (4 0) 16 + 16 + 16 48
3. Untuk menyelesaikan soal di atas dilakukan langkah-langkah berikut : 1. Contoh di atas memberikan informasi tersusunnya bangun segitiga siku-siku sama kaki oleh tiga buah titik, yaitu P(3, 4, -1), Q(-9, -2, 3), dan R(9, 8, 11) 2. Dari informasi tersebut, kita akan memperlihatkan dengan menggunakan rumus jarak bahwa segitiga PQR yang disusun dari titik-titik P, Q, R memang siku-siku sama kaki. 3. Sebuah segitiga dikatakan sama kaki jika ada dua sisinya yang sama panjang. Dan sebuah segitiga dikatakan siku-siku jika salah satu sudutnya 90, sehingga dalam segitiga tersebut berlaku teorema pythagoras. Untuk menghitung panjang sisi-sisi segitiga yang akan dibuktikan bahwa segitiga itu siku-siku sama kaki, maka digunakan rumus jarak sebagai berikut : 4. Dari persamaan rumus jarak yang terdapat di langkah 3 diperoleh sisi-sisi segitiga itu yaitu : PQ = ( 9 3) + ( 2 4) + (3 + 1) = 144 + 36 + 16 = 196 = 14 PR = (9 3) + (8 4) + (11 + 1) = 36 + 16 + 144 = 196 = 14 QR = (9 + 9) + (8 + 2) + (11 3) = 324 + 100 + 81 = 506 = 22.49 5. Dari hasil yang diperoleh di langkah (4), dengan menerapkan teorema phthagoras diperoleh
PQ = 14
PR = 14
QR = 22,5
Jika dilihat panjang kedua sisi segitiga itu yaitu AB dan BC , maka segitiga itu adalah sama kaki, dan jika kita amati dalam segitiga tersebut berlaku teorema pythagoras yang menyatakan PQ + PR = QR. Jadi, segitiga ABC siku-siku di B dan sama kaki. 4. a. Untuk C, m : n = 3 : 2 Maka p =
mb + na m+n
3b + 2a 3+ 2 1 (3b + 2a ) 5 mb + n a m+n
b. Untuk D, m : n = 3 : -2 Maka q =
= =
3b 2a 3 2 (3b 2a )