Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Preeklampsi dan BBLR merupakan komplikasi utama pada ibu-ibu hamil di Indonesia. Kesulitan untuk memprediksi dan mengenali tanda-tanda dini penyakit ini menyebabkan peningkatan angka morbiditas dan mortalitas. Penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan 28 minggu sampai hari ke-7 setelah persalinan (masa perinatal). Penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran premature, dan berat bayi lahir rendah yaitu sebesar 40,68%. Hal ini dapat diartikan bahwa 65,8% kematian bayi pada masa perinatal dipengaruhi pada kondisi ibu saat melahirkan (http://cahayoupoenyablog.blogspot.com/2009/03/preeklampsia-salahsatu-penyebab.html/12/07/2010). Tahun 2007 terjadi BBLR sebesar 0,33%, tahun 2008 terdapat 0,47% kelahiran dengan BBLR dan pada tahun 2009 terjadi 0,35% kelahiran dengan BBLR, demikian dibandingkan tahun ke tahun terdapat fluktuasi capaian dimana tahun 2009 terdapat penurunan kasus BBLR dibandingkan tahun 2008. (Dinas Kesehatan Kota Jambi, 2010:36). Komplikasi yang sering ditemukan pada preeklampsia-eklampsia antara lain: BBLR (prematur dan dismatur) sebesar 34% (terbanyak), IUFD 17%, asfiksia neonatorum 17%, perdarahan pasca persalinan 14%, kematian neonatal dini 9%, dan 1

gangguan visus, solusio plasenta, serta kematian ibu masing-masing 3% (http://anlikha.multiply.com/journal/item/2/12/08/2011). Preeklampsi sering dihubungkan dengan mortalitas dan morbiditas bayi. Kelahiran preterm dan bayi dengan berat lahir kecil untuk masa gestasi menjadi penyebab utama bagi peningkatan kematian perinatal. Insufisiensi utero plasenta pada preeklampsi sering mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat sehingga berat lahir bayi rendah dan bayi preterm. Sering dengan kelahiran premature, bayi selalu mempunyai apgar yang rendah (Kasdu, 2001:70-71). Sejauh ini penyebab preeklampsi belum diketahui secara pasti, diduga preeklampsi terjadi karena kurangnya aliran darah menuju ginjal, kurangnya aliran darah dari ibu ke plasenta berkurang sehingga mengurangi jumlah zat makanan yang dibutuhkan janin. Makanya, preeklampsi yang parah dan berlangsung lama bisa menghambat pertumbuhan janin. Apabila tidak segera ditangani maka akan berlanjut menjadi eklampsi yang ditandai dengan kejang bahkan sampai koma. Karena dalam darah ibu hamil yang mengalami preeklampsi ditemukan adanya bahan racun. Sebuah percobaan menunjukkan sel-sel endotel manusia (sel-sel yang melapisi pembuluh darah), karena itu keadaan ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin (Kasdu, 2001:70-71). Beberapa faktor resiko tertentu yang berkaitan dengan perkembangan preeklampsi ini adalah primigravida, grand multi gravida, janin besar, kehamilan dengan janin lebih dari satu, morbid obesitas (Bobak, 2004:630). Penyulit atau komplikasi yang menyertai ibu hamil dimana dapat menjadi faktor penyebab bayi lahir dengan resiko tinggi. Faktor penyebab bayi yang lahir

disertai penyulit atau komplikasi dapat dilihat dari masalah dan penyakit yang dialami ibu pada masa kehamilan seperti preeklampsi, diabetes, usia ibu (<20 tahun atau >34 tahun), anemia, KPD, penyalahgunaan obat atau alkohol dan lain-lain (Sutasmi, 2003:4). Berdasarkan indikator pelayanan dari seluruh Rumah Sakit di Provinsi Jambi dilaporkan bahwa RSUD Raden Mattaher memiliki andil besar dalam fungsinya sebagai tempat rujukan kasus-kasus yang tidak dapat ditangani di tingkat Puskesmas, Rumah Bersalin, dan sarana atau fasilitas kesehatan lain (Dinkes Provinsi Jambi, 2010:44). Berdasarkan dari laporan persalinan di Ruang Bersalin RSUD Raden Mattaher Jambi, jumlah ibu bersalin pada tahun 2009 adalah 1299 orang, tahun 2010 adalah 856 orang. Pada tahun 2010 terdapat 119 ibu bersalin dengan PEB, 38 orang (31,9 %) diantaranya melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini adalah masih tingginya jumlah bayi yang dilahirkan dari ibu PEB dengan berat badan lahir rendah. Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka pertanyaan penelitian yang timbul adalah; 1. Bagaimana gambaran kasus preeklampsi berat (PEB) di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2010?

2. Bagaimana gambaran berat badan lahir bayi di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2010? 3. Apakah ada hubungan PEB dengan berat badan lahir di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2010?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan berat badan lahir dengan preeklampsi berat (PEB) di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2010. 2. Tujuan khusus a. Diketahuinya gambaran kasus preeklampsi berat (PEB) di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2010. b. Diketahuinya gambaran berat badan lahir bayi di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2010. c. Diketahuinya hubungan preeklampsi berat (PEB) dengan berat badan lahir di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2010.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi RSUD Raden Mattaher Jambi Sebagai informasi dan masukan untuk bahan pertimbangan, perencanaan, pembangunan dan evaluasi bagi RSUD Raden Mattaher Jambi khususnya dalam menangani masalah PEB pada ibu hamil di ruang kebidanan dan berat badan lahir rendah pada bayi di ruang perinatologi.

2.

Bagi Petugas di Ruang Kebidanan RSUD Raden Mattaher Jambi Sebagai informasi dan masukan bagi petugas untuk menerapkan pelayanan yang sesuai standar pelayanan prosedur dalam memberikan asuhan khususnya pada ibu bersalin dengan preekalmpsi berat (PEB) dan mengantisipasi resiko lahirnya bayi dengan berat badan lahir rendah.

3. Bagi Institusi Pendidikan Poltekkes Kemenkes Jurusan kebidanan Jambi Sebagai bahan informasi untuk menambah wawasan dan pendidikan terhadap anak didik mengenai hubungan PEB dengan berat badan lahir bayi. 4. Bagi Peneliti Lain Masukan dan pertimbangan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian dengan variabel yang berbeda.

E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan case control yaitu melihat hubungan PEB dengan berat badan lahir bayi di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2010. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2010 yaitu 856 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2010:124). Analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat.

Anda mungkin juga menyukai